Oleh :
4. Diagnosa Medis
ICH Brainstem (Pons, Medula Oblongata)+ganglio basalis+prolonged wearing
3. RIWAYAT BIOLOGIS
1. Pola nutrisi
Sebelum MRS, kelurga mengatakan bahwa pasien biasanya makan 3x/hari 1
porsi penuh setiap kali makan, minum 1,8 Liter/hari.
2. Pola eliminasi
Sebelum MRS, keluarga mengatakan bahwa pasien sering BAK ± 1500 cc/hari
dan BAB ± 1x/hari.
3. Pola istirahat dan tidur
Sebelum MRS, keluarga mengatakan bahwa pasien tidur ± 9 jam/hari.
Keterangan:
= Laki-laki = Perempuan = Pasien
5. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. Pola pikir dan persepsi : pasien terpasang trakeal tube
2. Persepsi diri : pasien terpasang trakeal tube
3. Suasana hati : pasien terpasang trakeal tube
4. Hubungan dan komunikasi : pasien terpasang trakeal tube
5. Pertahanan koping : pasien terpasang trakeal tube
6. Sistem nilai kepercayaan : pasien terpasang trakeal tube
6. PENGKAJIAN FISIK
(Head to toe atau per sistem)
1. Sistem Neurologi
a. Kesadaran : DPO
GCS : DPO
b. Riwayat Epilepsi/kejang : Tidak ada
c. Reflek : Refleks fisiologi (-), Refleks Patologi (-)
2. Sistem Penglihatan
a. Bentuk : Simetris
b. Konjungtiva : tidak anemis
c. Ukuran pupil : 3 mm
d. Reflek cahaya : +/+
e. Tanda radang : Tidak ada
f. Alat bantu : Tidak menggunakan kacamata
g. Riwayat Operasi : Tidak ada
3. Sistem Pendengaran
a. ABD : tidak ada
b. Kesulitan menelan : tidak ada
4. Sistem Pernafasan
a. Pola nafas : RR : 21 x/m
b. Suara paru : ronchi
c. Reflek batuk : Ada
d. Nyeri :4
e. Trauma dada : Tidak ada
5. Sistem Kardiovaskuler
a. HR : 90 x/m TD: 130/80 mmHg
b. Capilary Refill : < 2 detik
c. JVP : Tidak dikaji
d. Suara jantung : mur-mur tidak ada
e. Edema : Tidak ada
f. Nyeri :4
g. Palpitasi : DPO
h. Baal : DPO
i. Perubahan warna : tidak ada
j. Clubbing finger : Tidak ada
k. Akral dingin : tidak ada
6. Sistem Pencernaan
Intake
Jenis Diet Jumlah Pemberian Kkal
Cair 4 x 200 kkal 800 kkal
Entramy 3 x 200 kkal 600 kkal
Jumlah 140 kkal
Kebutuhan nutrisi pasien:
1380 kkal
Kebutuhan kalori x BB pasien = (23 x 60)
Sehingga dapat disimpulkan jenis diet yang diberikan kepada pasien sesuai dengan
kebutuhan nutrisi pasien
Nafsu Makan : Pasien terpasang NGT
Mual muntah : DPO
Residu : tidak ada
ELIMINASI
Intake Output
Cair 800 kkal Urin 1500 cc
Enteral (diet per
Entramy 600 kkal Pasien sudah 9
oral / NGT)
hari belum BAB
Keseimbangan
Ringer fundin 500 IWL 696 (tidak
cairan
cc ada kenaikan
Parenteral Amiparen 500 cc suhu)
Paracetamol 100
cc
(3 kali setiap hari)
Amikasin 50 cc
Amlodipine 30 cc
Laktulosa 30 cc
Hct 30 cc
Valsartan 30 cc
Omeprazole 10 cc
Jumlah 2880 2196 + 684
7. Sistem Reproduksi
a. GPA : P1A0
b. Perdarahan : Tidak ada
c. Keluhan : Tidak ada keluhan
8. Sistem Muskuloskletal
a. Kekuatan otot : DPO
b. Pergerakan ekstremitas : DPO
c. Nyeri :4
8. Sistem Integumen
a. Warna : Warna kulit coklat
b. Integritas : Ada luka insisi pasca Trakestomi, tidak ada
pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba panas serta tidak ada kemerahan dan tidak
ada pengeluaran cairan pada daerah trakeastomi.
c. Turgor : Elastis
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium Tanggal 14 Mei 2017
Pemeriksaan Analisa Gas Darah
Jenis pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Kimia Klinik
Analisa Gas Darah :
FIO2 40.0 %
Temperature 36.2 °C
pH 7.538* 7.35-7.45
Nilai kritis :<7.2 ->7.6
pCO2 45.9* 35-45 mmHg
Nilai kritis: <20-> 75
pO2 135.9* 83 - 108 mmHg
Nilai kritis: <40
SO2 97.9 %
Hct 45 39 - 49 %
K+ 3.42 Mmol/L
pHtc 7.551
pO2tc 131.0 mmHg
HCO3 39.4* 21 – 28
Nilai kritis: < 10 - > 40 Mmol/L
Total CO2 40.9 Mmol/L
9. ANALISA DATA
DATA POHON MASALAH MASALAH
KEPERAWATAN
DS: DPO factor pencetus Ketidak efektifan bersihan
DO: pecahnya pembulih darah otak jalan nafas
Terdapat slem kental
darah masuk ke jaringan otak
pada tracheal tube,
berwarna hijau darah membentuk hematoma
atau masaa
kekuningan dengan
peningkatan tekanan intra
jumlah sedikit kranial
Suara napas ronchi
gangguan aliran darah dan
Saturasi O2 100% oksigen ke otak
produksi sputum
didalam usus
tinja keras
konstipasi
2. (Selasa) Resiko ketidak Jam 21.00 WIB Jam 07.00 WIB Fitri
16/5/2017 Mempertahankan terapi oksigen dengan S: DPO
efektifan
benar (ventilasi dengan modus PSp)
perfusi jaringan O:
Jam 21.00 WIB - HR: 89 x/menit
serebral
Memonitor dan mencatat TTV tiap jam - RR: 18 x/menit
berhubungan (TD : 138/89 mmHg, HR: 90, RR : - T : 37
- SPO2 : 100%
dengan 21x/menit, T: 36,8)
- TD : 101/74 mmHg
gangguan aliran - CRT <2 detik
Jam 21.05 WIB - GCS = DPO
darah dan Mengkaji status mental - Pupil isokor, refleks cahaya ada
oksigen ke otak (GCS : DPO) - Pasien terpasang ventilator
dengan modus PSp (pressure
Jam 21.15 WIB support 6, PEEP 5, Peak
Memonitor pupil dan reaksi cahaya Pressure 12, dan memakai
(Pupil isokor, refleks cahaya ada) tracheal tube no 7,5)
- Tidak ada isanosis
Jam 21.20 WIB
Memantau adanya pucat dan sianosis A: resiko ketidak efektifan perfusi
(Tidak ada sianosis) jaringan cerebral
P: intervensi dipertahankan
- Monitoring TTV
- Monitoring tingkat kesadaran
P: intervensi dipertahankan
- Dukung intake cairan
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian laktosa
2. (Selasa) Konstipasi Jam 20.50 WIB Jam 06.00 WIB Fitri
16/5/2017 Memonitor tanda dan gejala konstipasi S: DPO
berhungan
(pasien belum BAB selama hari)
dengan O:
- Pasien telah diberikan
pemberian obat Jam 21.00 WIB
kolaborasi obat laktosa dengan
sedatif Dukung intake cairan : 200 kkal dokter (13.00)
- Pasien BAB : 300 cc
A: konstipasi
P: intervensi dipertahankan
- Monitoring tanda dan gejala
konstipasi
- Dukung intake cairan
2. (Selasa) Resiko infeksi Jam 8.45 WIB Jam 07.00 WIB Fitri
16/5/2017 berhubungan Monitor leukosit 18,9 S: DPO
dengan
penurunan Melakukan penilaian CPIS: Penilaian O:
pertahanan CPIS: <6 - HR: 89 x/menit
tubuh primer Temp: 0 (36,1 – 38,4) - RR: 18 x/menit
WBC (leukosit): 1 () - T : 37
Secret: 2 (ada kental, berwarna - SPO2 : 100%
hijau kekuningan) - TD : 101/74 mmHg
PaO2/FiO2: 0 (>240/ARDS) - GCS = DPO
X-Ray: 0 (tanpa infiltrate) - Leukosit 18.9
- Nilai CPIS : 3
Jam 21.00 WIB
Oral hyegiene A: resikon infeksi