(Juli – 2021)
Disusun oleh :
Ns. Luthfi Yulianningtyas H., S.Kep.
NIK : 11900216
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui
Koordinator Kamar Operasi Pembimbing Lahan
Mengetahui
Manajer Keperawatan RS AN-NISA Tangerang
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah mengenai “Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Tumor
Mamae Sinistra post operasi eksisi-biopsi diruang Kamar Operasi RS AN-NISA
Tangerang Tahun 2021“. Tujuan dibuatnya makalah ini untuk mengingat kembali
tentang ilmu asuhan keperawatan pada psien tumor mamae.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Ns. Nawang, S. Kep., M.Kep, Manajer Keperawatan RS AN-NISA
Tangerang, beserta jajarannya.
2. Ibu Ns. Novi Sandra, S.Kep, Koordinator Kamar Operasi .
3. Ibu Ns Senja Paramita, S.Kep, Pembimbing Lahan.
4. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penyusun mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun demi
pendidikan perbaikan dimasa mendatang.
Sebagai penutup, semoga Allah SWT membalas kebaikan seluruh pihak
yang telah membantu dala menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kalangan pembaca maupun penyusun serta dapat dijadikan
aplikatif dalam pengembangan asuhan keperawatan pada pasien dengan mioma
uteri post operasi laparotomy histerektomy. Aamiin.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ............................................................... 2
1.3. Manfaat Penelitian ............................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. Mioma Uteri ........................................................................ 4
2.1.1 Pengertian …........................................................ 4
2.1.2 Etiologi …………………………………………… 4
2.1.3 Klasifikasi ………………………………………. 5
2.1.4 Patofisiologi …………………………………… 6
2.1.5 Pathway ………………………………………… 7
2.1.6 Manifestasi Klinis …………………………………. 8
2.1.7 Komplikasi ………………………………….. 8
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang ……………………….. 9
2.1.9 Panatalaksanaan …………………………….. 9
2.1.10 Fokus Pengkajian …………………………….. 10
2.1.11 Diagnosa Keperawatan ………………………… 11
2.1.12 Rencana Tindakan Keperawatan ……………… 13
2.2. Laparatomi ..................................................................... 21
2.2.1. Pengertian …………………………………….. 21
2.2.2. Tehnik Sayatan …………………………………. 21
2.2.3. Jenis Tindakan Operasi Laparatomi Menurut Indikasi23
2.2.4. Komplikasi Post Lapatatomi …………………. 26
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan Tumor Mamae
Sinistra Post Operasi Eksisi-Biopsi di lahan.
1.2.2. Tujuan Khusus
1.2.2.1. Perawat mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data
baik melalui anamnesa ataupun pemeriksaan fisik dan penunjang yang
dibutuhkan untuk menilai keadaan pasien secara menyeluruh pada Ny. R
dengan Tumor Mamae Sinistra Post Operasi Eksisi-Biopsi.
1.2.2.2. Perawat mampu menganalisa data dengan tepat pada Ny.R dengan Tumor
Mamae Sinistra Post Operasi Eksisi-Biopsi.
1.2.2.3. Perawat mampu menyusun diagnosa keperawatan pada Ny.R dengan
Tumor Mamae Sinistra Post Operasi Eksisi-Biopsi.
1.2.2.4. Perawat mampu merencanakan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan
Tumor Mamae Sinistra Post Operasi Eksisi-Biopsi.
1.2.2.5. Perawat mampu melaksanakan atau dapat memberikan asuhan keperawatan
pada Ny.R dengan Tumor Mamae Sinistra Post Operasi Eksisi-Biopsi.
1.2.2.6. Perawat mampu mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
pada Ny.R dengan Tumor Mamae Sinistra Post Operasi Eksisi-Biopsi.
1.2.2.7. Perawat mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan sesuai proses asuhan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
A. Tumor mamae
1. Pengertian
Tumor mammae adalah adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma, areola dan
papilla mammae (Lab. UPF Bedah RSDS, 2010). Tumor mammae adalah gangguan dalam
pertumbuhan sel normal mammae di mana sel abnormal timbul dari sel-sel normal,
berkembangbiak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. (Kusuma, 2015).
2. Etiologi
Menurut Iskandar (2010) Sampai saat ini, penyebab pasti tumor mammae belum diketahui.
Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah terid entifikasi, yaitu :
a. Jenis kelamin Wanita lebih beresiko menderita tumor mammae dibandingkan dengan
pria. Prevalensi tumor mammae pada pria hanya 1% dari seluruh tumor mammae.
b. Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor mammae
beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor mammae.
c. Faktor genetic Mutasi gen BRCA1pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor mammae sampai 85%. Selain itu, gen p53, BARD1,
BRCA3, dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker mammae.
d. Faktor usia Resiko tumor mammae meningkat seiring dengan pertambahan usia.
e. Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak
diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan, dapat mening katkan resiko
terjadinya tumor mammae.
f. Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat
dib andingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun.
g. Terpapar radiasi
h. Intake alkohol
i. Pemakaian kontrasepsi oral
Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor mammae. Penggunaan
pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan
pada usia lebih tua.
3. Patofisiologi
Tumor merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri: proliferasi sel yang
berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan
sekitarnya.Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan
menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ
yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya.
Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi
maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal. Proses
jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
7
a. Fase induksi: 15-30 tahun Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi
factor lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada
manusia.Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa
merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah,
dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya
terkena, adanya zat-zat karsinogen atau kokarsinogen lain, kerentanan jaringan dan
individu.
b. Fase in situ: 1-5 tahun Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi
precancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paruparu, saluran
cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di mammae.
c. Fase invasi Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui
membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.Waktu antara fase
ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberapa minggu sampai beberapa tahun.
d. Fase diseminasi: 1-5 tahun Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran
ke tempat-tempat lain bertambah.
6. Penatalaksanaan
Ada beberapa penanganan tumor mammae, antara lain:
a. Biopsy
Ada banyak jenis dan macam biopsi yang bisa dilakukan untuk mengambil sample
jaringan tubuh Anda. Beberapa diantaranya:
Fine Needle Biopsy (Biopsi Jarum Tipis) : teknik yang umum digunakan dokter
untuk mengambil sample jaringan yang lokasinya ada di bawah permukan kulit.
Core Needle Biopsy (Biopsi Jarum Inti) : prosedur pengambilan sample jaringan
padat pada benjolan di payudara Dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dalam
jumlah yang lebih besar. Sample yang diambil biasanya sebesar sebutir nasi.
Surgical Excision Biopsy : Prosedur biopsi dengan oprasi untuk mengangkat atau
menghilangkan seluruh area yang dianggap tidak normal. Biasanya dilakukan pada
tumor yang tidak bersifat kanker (jinak).
Vacuum-assisted Core Biopsy : prosedur pembedahan dengan sayatan minimal.
Luka sayatan yang ditimbulkan pun sangat kecil, yakni kurang dari 5mm.
Menggunakan perangkat jarum dengan vakum yang akan melakukan pemotongan
sample jaringan secara memutar.
11
agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai
berikut:
a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada mammae. Biasanya
kedua mammae tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama.
Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila
terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke
dokter.
b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua mammae.
c. Bungkukkan badan hingga mammae tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
d. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah
bantal di bawah bahu kiri. Rabalah mammae kiri dengan telapak jari-jari kanan.
Periksalah apakah ada benjolan pada mammae. Kemudian periksa juga apakah ada
benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri. Periksa dan rabalah puting susu dan
sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan
terasa kenyal 14 dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan
tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah
benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan,
semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama
untuk mammae dan ketiak kanan.
13
5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit;
keterbatasan kognitif (dilihat dari tingkat pendidikan); misinterpretasi dengan
informasi yang diberikan ; dan tidak familiar dengan sumber informasi.
14
c. Rencana Keperawatan
15
3. Monitor kemungkinan alerti terhadap obat, interaksi dan kotraindikasi, termasuk obat-
obatan diluar konter dan obat-obatan herbal.
4. Bantu klien dalam pemberian obat.
5. Berikan obat-obatan sesuai dengan teknik dan cara yang tepat.
6. Dokumentasikan pemberian obat dan respon klien (misalnya, nama generik, obat,
dosis, waktu, cara, alasan pemberian obat, dan efek yang dicapai) sesuai dengan
protokol.
Domain 3 : Perilaku
Kelas T : Peningkatan Kenyamanan Psikologis
6040 Terapi Relaksasi
- Dorong klien untuk mengambil posisi yang nyaman dengan pakaian longgar dan mata
tertutup
- Dapatkan perilaku yang menunjukkan terjadinya relaksasi, misalnya bernafas dalam,
menguap, pernafasan perut, atau bayangan yang menenangkan
- Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi
- Gunakan suara yang lembut dengan irama yang lambat untuk setiap kata
- Tunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi pada klien
- Dorong klien untuk mengulang praktik teknik relaksasi, jika memungkinkan
- Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap terapi relaksasi
16
- Tempatkan (pasien) diatas matras / tempat tidur
- Jelaskan pada pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
- Posisikan untuk mengurangi dyspnea
- Masukan posisi tidur yang diinginkan kedalam rencana perawatan jika tidak ada
kontraindikasi
- Dorong latihan ROM aktif dan pasif
- Jangan menempatkan pasien pada posisi yang bias meningkatkan nyeri
- Posisikan untuk meningkatkan drainase urine
- Balikan tubuh pasien sesuai kondisi
- Kembangkan jadwal tertulis terkait dengan reposisi tubuh pasien
- Dorong klien untuk mobilisasi dini untuk mempercepat penyembuhan luka pada post
operasi pada abdomen (Gusty, 2011)
17
Kelas 2 : Domain 3 : Kesehatan Psikososial - Gunakan pendekatan yang menenangkan
Respon Kelas O : Kontrol Diri - Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada pasien dan perasaan yang mungkin
Koping 1402 : Kontrol Cemas muncul pada saat melakukan tindakan
Masalah Tujuan : - Kaji tingkat kecemasan
Keperawatan : 140201 : pantau intensitas - Dengarkan pasien dengan penuh perhatian
Ansietas kecemasan - Bantu pasien mengenai situasi yang menimbulkan kecemasan.
(00146) 140202 : menghilangkan tanda
kecemasan
Domain 11 : Setelah dilakukan tindakan Domain 2 : Fisiologi komplek
Keamanan / perawatan luka selama 31 – 45 Kelas L : Manajemen kulit / luka
Perlindungan menit, pengecekan kulit selama 16- 3600 Perawatan luka
Kelas 2 : 30 enit, manajemen cairan selama - Angkat balutan dan plester perekat
Cedera Fisik 31-45 menit, diharapkan masalah - Monitor karakteristik termasuk warna, kulit dan bau
Diagnosa Risiko kekurangan volume cairan - Ukur luas luka yang sesuai
Keperawatan : dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Bersihkan dengan normal salin dengan tepat
Kerusakan Domain 2 : Kesehatan Fisiologi - Berikan perawatan ulkus pada kulit
Integritas Kelas L : Integritas Jaringan - Oleskan salep yang sesuai
Jaringan Kulit Dan Membran Mukosa - Berikan balutan yang sesuai
(00044 ) Tujuan : - Pertahankan teknik balutan steril
- 110101 : suhu kulit (3-4) - Ganti balutan sesuai dengan jaringan eksudat
- 110102 : sensasi (3-4) - Periksa luka setiap kali ganti balutan
- 110103 : integritas jaringan (3- - Anjurkan pasien dan anggota keluarga pada prosedur perawatan luka
4) - Anjurkan pasien untuk mengenal tanda dan gejala infeksi
- 110105 : lesi pada kulit (3-4)
- 110121 : eritema (3-4) 3590 Pengecekan Kulit
- Periksa kulit dan selaput lendir dengan adanya kemerhan, kehangatan ekstrim, edema
Domain 2 : Kesehatan Fisik atau drainase.
Kelas G : Cairan & Elektrolit - Amati warna, kehangatan, bengkak, pulsasi, tekstur, edema, dan ulserasi pada
0601 : Keseimbangan Cairan ekstremitas.
18
Tujuan : - Periksa kondisi luka operasi, dengan tepat.
- 060101 : Tekanan darah (2-4) - Monitor warna dan suhu kulit
- 060122 : Denyut nadi radial (2-4) - Monitor sumber tekanan dan gesekan.
- 060102 : Rata-rata tekanan arteri - Monitor infeksi, terutama dari daerah edema.
(2-4) - Monitor warna dan selaput lendir terhadap area perubahan warna, memar, pecah.
- 060103 : Tekanan vena sentral (2-
4)
- 060104 : Tekanan baji paru (2-4) Domain 2 : Kebutuhan Fisik : Kompleks
- 060105 : Denyut perifer (2-4) Kelas G : manajemen elektrolit dan asam basa
- 060107 : Keseimbangan 4120 : Manajemen cairan
pemasukan dan pengeluaran 24 - Monitor berat badan harian
jam (2-4) - Hitung pengurangan berat badan atau berat pampers, dengan tepat
- 060109 : Berat badan stabil (2-4) - Pertahankan intake cairan yang adekuat (Nugroho, 2013)
- 060116 : Turgor kulit (2-4) - Pasang kateter urine, jika sesuai
- 060117 : Kelembaban membran - Monitor status hidrasi (seperti : kelembaban membran mukosa, nadi, tekanan darah
mukosa (2-4) ortostatik)
- 060118 : Elektrolit serum (2-4) - Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi cairan (peningkatan berat jenis
- 060119 : Hematokrit (2-4) urine, peningkatan BUN, penurunan hematokrit, dan peningkatan level osmolalitas urine)
- 060120 : Berat jenis urine (2-4) - Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, PCWP, jika tersedia
- 060106 : Hipotensi ortostatik (2- - Monitor TTV, dengan tepat
4) - Monitor adanya indikasi retensi/overload cairan (seperti : edema, asites, distensi vena
- 060108 : Adventif suara nafas (2- leher, crackles, elevasi CVP atau tekanan laju kapiler paru)
4) - Monitor perubahan berat badan pasien sebelum dan sesudah dialisis
- 060110 : Asites (2-4) - Kaji lokasi dan luas edema
- 060111 : Distensi Vena Leher (2- - Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian, dengan tepat
4) - Kelola terapi intravena, seperti yang ditentukan
- 060112 : Edema Perifer (2-4) - Monitor status nutrisi
- 060113 : Bola mata cekung (2-4) - Berikan cairan, dengan tepat
- 060114 : Kebingungan (2-4) - Kelola diuretik yang ditentukan, dengan tepat
19
- 060115 : Dahaga (2-4) - Anjurkan masukan oral (seperti : menyediakan minuman strawberry, menawarkan cairan
- 060123 : Kram otot (2-4) diantara waktu makan, menggunakan cangkir obat kecil), dengan tepat
- 060124 : Pusing (2-4) - Tawarkan snack (seperti : minum jus dan buah segar)
- Monitor respon pasien dengan pemberian terapi elektrolit
0602 : Hidrasi - Susun kemungkinan ketersediaan produk darah untuk transfusi
Tujuan : - Persiapkan untuk administrasi produk darah (seperti : cek darah dengan identifikasi pasien
- 060201 : Turgor kulit (2-4) dan persiapan set infus)
- 060202 : Kelembaban membran - Distribusi masukan cairan > 24 jam, dengan tepat
mukosa (2-4) - Konsultasi dengan dokter, jika gejala dan tanda kehilangan cairan makin buruk
- 060215 : Masukan cairan (2-4)
- 060211 : Pengeluaran urine (2-4)
- 060216 : Sodium serum (2-4)
- 060217 : Perfusi Jaringan (2-4)
- 060218 : Fungsi kognitif (2-4)
- 060205 : Dahaga (2-4)
- 060219 : Urine gelap (2-4)
- 060208 : Mata cekung (2-4)
- 060220 : Ubun-ubun cekung (2-4)
- 060212 : Tekanan darah menurun
(2-4)
- 060213 : Peningkatan hematokrit
(2-4)
- 060222 : Peningkatan BUN (2-4)
- 060223 : Penurunan berat badan
(2-4)
- 060224 : Kram otot (2-4)
- 060225 : Otot berkedut (2-4)
- 060226 : Diare (2-4)
- 060227 : Elevasi suhu tubuh (2-4)
20
Domain 11 : Setelah dilakukan tindakan Domain 4 : Keamanan
Keamanan / keperawatan proteksi infeksi Kelas V : Manajemen Resiko
Perlindungan selama 31-45 menit diharapkan 6550: Proteksi Infeksi
Kelas 1 : Resiko infeksi dapat teratasi dengan - Monitor tanda dan gejala infeksi
Infeksi kriteria hasil : - Monitor kerentanan terhadap infeksi
Resiko Infeksi Domain 4: Pengetahuan dan - Mempertahankan asepsis untuk pasien berisiko
(00004) perilaku kesehatan - Mempertahankan tehnik isolasi, yang sesuai
Kelas S : Pengetahuan Kesehatan - Anjurkan Istirahat
1842 : Pengetahuan : Manajemen - Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan melaporkan
Infeksi kepetugas kesehatan
Tujuan: - Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana menghindari infeksi
- 184204 : Tanda dan - Sediakan ruangan pribadi,jika diperlukan
gejala infeksi(2-4) 6540 : Kontrol Infeksi
- 184206 : Monitor - Ajarkan mencuci tangan untuk kesehatan personal
prosedur untuk infeksi - Ajarkan pasien tentang tehnik mencuci tangan
(2-4) - Lakukan tehnik perawatan luka
- 184207 : Pentingnya
mencuci tangan(2-4)
- 184218 : Penggunaan
probiotik dalam
pengobatan jika terjadi
infeksi(2-4)
- 184221 : Pengaruh gizi
terhadap infeksi (2-4)
Kelas T : Keamanan dan kontrol
resiko
1924 : Kontrol Resiko : Proses
Infeksi
Tujuan :
21
- 192426 : Identifikasi
faktor resiko untuk
infeksi(2-4)
- 192409 : Monitor
lingkungan untuk faktor
terkait dengan resiko
infeksi (2-4)
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
A. Biodata Pasien
B. Anamnesa
1. Keluhan Utama (Alasan Masuk Rumah Sakit) :
Pasien datang rencana operasi tumor mamae, dengan keluhan terdapat
benjolan di payudara kiri sejak kurang lebih 1cbulan yang lalu, nyeri
(+), bengkak (-), nanah (-).
23
Post Op
DS =
P : Pasien mengatakan mulai nyeri pada luka operasi
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi
S : Skala nyeri 4 (menggunakan skala numerik)
T: Pasien mengatakan nyeri muncul terus-menerus dan saat badan
digerakkan
DO = Ny R tampak meringis kesakitan memegang payudara kiri,
pucat, hasil pemeriksaan TTV : Tekanan Darah : 91/63, Nadi : 54
x/menit, Suhu : 36,1ºC, Respirasi : 22x/menit, VAS 4
4. Riwayat Spiritual
5. Aktivitas sehari-hari
c. Nutrisi
Menu makan Bubur, nasi, sayur, lauk Bubur, nasi, sayur, lauk
24
Pembatasan pola makan Tidak ada pembatasan Tidak ada pembatasan
d. Cairan
25
Kesulitan
Kesimpulan : Pasien tampak terpasang kateter urin saat sakit untuk pola
eliminasi
f. Istirahat tidur
Jam tidur
g. Olahraga
Berjalan, senam
Tidak ada
Jenis dan frekuensi Tidak ada masalah
Tidak ada
Kondisi setelah olah raga
h. Personal Hygiene
Mandi
26
Frekuensi Sehari 2 kali sehari 2 kali
Cuci rambut
Gunting kuku
Belum pernah dilakukan
Frekuensi Seminggu sekali
t
Cara Mandiri
Gosok gigi
Belum pernah dilakukan
Frekuensi Sehari 2 kali gosok gigi selama di RS
Cara Mandiri
i. Aktifitas/Mobilitas Fisik
6. Pemeriksaan Fisik
27
Keadaan umum klien : Keadaan umum pasien tampak lemah
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,2 ºC
Nadi : 54x/menit
Respirasi : 20x/menit
Tekanan darah : 91/63 mmHg
Kesimpulan : Keadaan umum pasien tampak lemah
7. Antropometri
8. Sistem pernapasan
- Hidung :
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada
secret pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman baik
- Leher :
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri
- Dada :
bentuk normal chest, payudara tidak simetris antara kanan dan kiri,
, tidak ada pembengkakan, saat bernafas tidak menggunakan otot
bantu pernafasan, RR : 22 x/menit, vocal fremitus : getaran antara
kanan dan kiri sama, nyeri tekan (+), suara nafas vesikuler, tidak
ada suara nafas tambahan, tidak ada penimbunan cairan di paru,
pola nafas eupnea, pada perkusi terdengar normal (sonor).
Kesimpulan : Tidak ada masalah pada sistem pernafasan
9. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, arteri carotis kuat, tidak ada pembesaran
vena jugularis, letak dan ukuran jantung normal, irama teratur, N : 124
x/menit, suara jantung normal, terdengar suara S1 dan S2, tidak
terdapat suara jantung tambahan, TD : 128/ 85 mmHg, Capillary
Refilling Time < dari 3 detik.
28
Kesimpulan : Tidak terdapat masalah pada system kardiovaskuler
29
13. Sistem Endokrin
- Kelenjar thyroid :
tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Tidak ada ekskresi urine berlebihan, poldipsi ataupun poliphagi
Suhu tubuh seimbang, tidak terdapat pengeluaran keringat berlebih
tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut
Kesimpulan : tidak ada masalah pada sistem endokrin pada pasien Ny.
R.
C. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium tanggal 23 Juni 2021
Hematokrit 39 40-52 %
BT 2
CT 8
30
Analisa Data
1 DS = Domain 9 : Koping /
Toleransi Stress
Ny R mengatakan takut akan
dilakukan tindakan operasi. Kelas 2 : Respon Koping
DO = Diagnose Keperawatan :
Ansietas (00146)
Ny R tampak cemas dan gelisah
menunggu operasi, hasil pemeriksaan :
TD: 111/72, Nadi : 67 x/menit, Suhu :
36,3ºC, Respirasi : 18x/menit.
2 DS = Domain 12 : Kenyamanan
DO =
31
Catatan Perkembangan
Tanggal/
Catatan Perkembangan
Jam
26-06-21 S:
O:
A:
P:
Tenangkan pasien
I:
32
perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan
dengan pendekatan yang menenangkan
E:
26-06-21 S:
O:
A:
P:
33
Kaji tipe dan sumber nyeri
I:
E:
15.30
WIB Klien pindah ke ruangan
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor mammae merupakan kelainan mammae yang sering terjadi pada
wanita. . Secara umum prevalensi penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi.
Menurut data riset Kesehatan Dasar 2013 prevalensi kanker di Indonesia
adalah 1,4% dari 1000 penduduk atau sekitar 347.000 orang.
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada kasus Ny R adalah
manajemen nyeri non farmakologis, memberikan lingkungan yang tenang bagi
pasien, mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, melakukan kolaborasi
terapi anti nyeri dengan dokter, menjelaskan seluruh prosedur tindakan kepada
pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan
dengan pendekatan yang menenangkan, dan mendengarkan pasien dengan
penuh perhatian.
Dengan dilakukannya implementasi diatas maka masalah ansietas dan nyeri
akut dapat teratasi dengan hasil Ny R tampak lebih tenang, luka post operasi
tampak menutup dengan baik tanpa ada tanda gejala infeksi, pasien tampak
nyaman dan melakukan mobilisasi.
35
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah :
- Bagi Institusi Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanan serta tindakan pencegahan infeksi kepada
pasien dengan post eksisi-biopsi untuk mencegah terjadinya infeksi.
Mengadakan upaya promotif dan preventif mengenai pencegahan penyakit
tumor mamae.
- Bagi Perawat dan Tenaga Medis
Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
Menjadikan komunikasi terapeutik sebagai acuan dalam berkomunikasi
dengan pasien guna menurunkan tingkat kecemasan pasien, serta
Meningkatkan pengetahuan sesuai dengan perkembangan iptek
36
DAFTAR PUSTAKA
Dorland WA, Newman. 2010. Kamus kedokteran Dorland. Edisi 31. Jakarta :
EGC.
Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G. 2007. Buku Ajar Medikal Bedah Edisi
8 Volume 2, Alih Bahasa Kuncara, H.Y, dkk. Jakarta: EGC.
37
LEMBAR KONSULTASI
1.
2.
3.
4.
38
PATHWAY
Tumor payudara
Kurang informasi
Luka operasi
(trauma jaringan)
Kurang pengetahuan
(ketidakmampuan
mengontrol nyeri)
Kehilangan
selera makan
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
39