PEMBIMBNG:
Ns.Yunie Armiyati, M.Kep., Sp.KMB
Disusun Oleh:
Silvy Andriani (G3A021227)
3. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini.
Alasan masuk RS/Keluhan Utama:
Pasien datang dengan massa sinonasal yang menjalar sampai ke orbital. Mata sebelah
kiri menonjol sejak 1 bulan yang lalu. keluhan saat ini bagian massa terasa nyeri.
Aktivitas pasien terbatas karena nyeri yang dirasakan. Pasien mengatakan sesak.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering pilek dan lama untuk sembuh sejak 1 tahun yang lalu. Sebelumnya
pasien tidak mempunyai Riwayat penyakit berat seperti DM dan Hipertensi.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi:
Terdapat massa pada hidung dan mata sebelah kiri, terbalut kassa dan terfiksasi
dengan plester..
b. Palpasi:
Teraba benjolan pada hidung dan mata kiri, warna sama dengan kulit sekitar, nyeri
saat di tekan.
c. TTV:
TD : 110/70 mmhg
HR : 98 x/menit,teraba lemah
Suhu: 37o C
RR : 20x/menit
Skala nyeri VAS: 3
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laborat tanggal 11 Julii 2022
Hb : 5,6 g/dl GDS : 118 mg/dl
HT : 16,2 % Na: 131mmol/L
Leukosit : 3.5x103/ul K : 2,9mmol/L
Trombosit : 10x103/ul Cl : 96mmol/L, Albumin : 2,5
b. Foto CT SPN:
Masa solid pada sinus maxilaris kiri dan cavum nasikiri yang meluas ke cavumnasi
kanan,sinus maxilaris kanan,cavum oris sisi kiri,sinus etmoidal kiri dan buccal space
kiri,disertai destruksi dinding lateral-medial-anteriorsinus maxilaris kiri,dinding
medial sinus maxilaris kanan,Os maxilla kiri,dinding etmoidal,dinding inferior orbita
kiri lebih dari cenderung masa sinonasal.
7. Terapi
D5% 20tpm
Ceftriaxon 1gram/8jam
Paracetamol 1gram/8jam
Vit C 50mg / 12jam
Vit B Compleks 1tab /12 jam
Zinc 1 tablet / 24 jam
B. Analisa data
No Data Fokus Masalah Etiologi
Keperawatan
1. DS: Pola nafas Gangguan
Pasien mengatakan kadang merasa sesak nafas tidak efektif neurologi (ca
DO: sinonasal)
Tampak retraksi dada, terpasang o2 masker RM (D.0005)
10lpm, RR: 29x/menit
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d gangguan neurologis ( ca sinonasal) (D.0005)
2. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis (terdapat masa sinonasal sinistra) (D.0077)
3. Gangguan integritas jaringan b.d neuropati perifer (Ca sinonasal) (D0129)
4. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan sensoripersepsi (pandangan kabur pengaruh
massa sinonasal) (D.0054)
5. Defisit nutrisi berhubungan dengan intake inadekuat (D.0019)
6. Ansietas b.d krisis situasional
7. Risiko perdarahan berhubungan dengan proses keganasan (Ca sinonaasl), gangguan
koagulasi (trombositopenia, trombosit 10.000) ( D.0012)
D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa SLKI SIKI
1. (D.0005) Pola (L. 01004) Terapi Oksigen (I.01026)
nafas tidak Setelah dilakukan Observasi
efektif b.d tindakan Monitor kecepatan aliran oksigen
gangguan keperawatan Monitor posisi alat terapi oksigen
neurologis (Ca selama 3x24 jam Monitor aliran oksigen secara periodik
sinonsal) di harapkan pola
No. Diagnosa SLKI SIKI
nafas membaik. dan pastikan fraksi yang diberikan cukup.
dengan kriteria Monitor efektivitas terapi oksigen (mis.
hasil: oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
Kedalama Monitor kemampuan melepaskan oksigen
n nafas cukup saat makan
membaik (4) Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Frekuensi Monitor tanda dan gejala toksikasi
nafas cukup oksigen dan atelektasis
membaik(4) Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
Bersihkan sekret pada mulut, hidung, dan
trakea, jika perlu
Pertahankan kepatenan jalan napas
Siapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
Berikan oksigen tambahan, jika perlu
Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktivitas dan/atau tidur
No. Diagnosa SLKI SIKI
E. Implementasi
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon
dx
1. Senin, Monitor DS:
11 Juli kemampuan melepaskan Pasien mengatakan masih bisa makan
2022 oksigen saat makan dan minum dengan melepas oksigen
08:00 DO:
Pasien tampak minum susu pelan tanpa
oksigen, RR pasien 26x/menit
mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
Kolaborasi pemberian
antibiotic. Pasien
mendapat terapi antibiotik
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon
dx
ceftriaxone 1gram/8jam
DS:
4 11:00 Melibatkan keluarga Pasien dan keluarga mengatakan bersedia
untuk membantu pasien melakukan anjuran perawat
dalam meningkatkan DO:
ambulasi Pasien dan keluarga antusias mendengarkan
Mengajarkan ambulasi penjelasan perawat.
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk,
miring kanan dan kiri,)
Kolaborasi pemberian
produk darah DS:
7 12.30 (memberikan transfuse TC -
4unit) DO:
Transfusi TC 4unit diberikan melalui akses
infus perifer, akses lancer, tidak ada alergi
selama transfusi.
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon
dx
1. Selasa, Monitor DS:
12 Juli kemampuan melepaskan Pasien mengatakan masih bisa makan
2022 oksigen saat makan dan minum dengan melepas oksigen
08:00 DO:
Pasien tampak minum susu pelan tanpa
oksigen, RR pasien 26x/menit
mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
Kolaborasi pemberian
antibiotic. Pasien
mendapat terapi antibiotik
ceftriaxone 1gram/8jam
F. EVLUASI
No Tgl/Jam Evaluasi TTD
dx
1. Senin, 11 Juli S: Pasien mengatakan masih merasa sesak kadang-kadang
2022 O: Pasien tampak lebih Rileks, dapat makan minum dengan Silvy
jam 08:10 melepas oksigen sebentar
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi:
Kolaborasi pemberian oksigen, Monitor kemampuan
melepaskan oksigen saat makan
2 Jam 08.40 S: Pasien mengatakan masih nyeri pada area bawah mata Silvy
dengan skala nyeri VAS 3/10 tetapi sudah terbiasa dan
sudah tahu cara mengurangi nyeri
O: Pasien tampak lebih Rileks, Ekspresi wajah tidak
meringis
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi:
Kolaborasi pemberian obat analgetic, monitor skala nyeri