Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASKEP PADA PASIEN TN.

J DENGAN TUMOR SINONASAL

Laporan Asuhan Keperawatan Stase KMB Program Profesi Ners


Ruang Rajawali 1B

PEMBIMBNG: 
Ns.Yunie Armiyati, M.Kep., Sp.KMB

Disusun Oleh:
Silvy Andriani (G3A021227)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
A. Pengkajian fokus
Tanggal pengkajian: 11 Juni 2022
1. Identitas pasien
Nama : Tn. SJ
No MR : C9319XX
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tgl lahir : 8-11-1988 (33 th)
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : menikah
Pendidikan Terakhir : Tamat SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Grobogan
Diagnosa Medik : masa sinonasal

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Ny.R
Umur : 30 th
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : Tamat SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Beketro
Hubungan Dengan Pasien : Istri

3. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini.
Alasan masuk RS/Keluhan Utama:
Pasien datang dengan massa sinonasal yang menjalar sampai ke orbital. Mata sebelah
kiri menonjol sejak 1 bulan yang lalu. keluhan saat ini bagian massa terasa nyeri.
Aktivitas pasien terbatas karena nyeri yang dirasakan. Pasien mengatakan sesak.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering pilek dan lama untuk sembuh sejak 1 tahun yang lalu. Sebelumnya
pasien tidak mempunyai Riwayat penyakit berat seperti DM dan Hipertensi.

4. Pengkajian Pola Fungsi


a. Persepsi dan pemeliharaan Kesehatan
Persepsi pasien tentang Kesehatan diri: pasien mengatakan takut dan khawatir
terhadap sakit yang diderita sekarang, sehingga langsung berobat ke RSUP dr.kariadi.
pasien berobat menggunakan jaminan BPJS kelas III PBI.
b. Nutrisi, Cairan dan Metabolik
Pasien mengatakan lemes dan tidak nafsu makan, porsi makan dan minum sedikit
(1/4porsi) dari yang disediakan rumah sakit. BB: 40kg BB 5bulan sebelumnya 50kg.
pasien mendapat diit dalam bentuk cair 2 (bubur susmsum 3x1/2 porsi + sonde kacang
hijau 3x150ml dan sonde putih telur 2x200ml)
c. Aktivitas dan latihan
Selama di rawat di RS dalam pemenuhan ADL pasien di bantu oleh keluarga.
Aktivitas pasien terbatas karena nyeri yang dirasakan.
d. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan selama sakit tidur hanya sebentar.
e. Sirkulasi
Tekanan darah,nadi dalam batas normal. TD: 110/70 nadi: 98x/menit rr: 20x/menit
suhu: 37’C. pasien mengatakan kadang merasa sesak.
f. Eliminasi
Pasien buang air kecil sehari kurang lebih 3x warna kuning jumlah 2000ml/hari. BAB
1 kali perhari konsistensi lembek warna kuning.
g. Neurosensori dan kognitif
Pasien kesadaran composmentis,GCS 15, Orientasi waktu dan ruang baik. tidak ada
kelemahan pada anggota gerak atas dan bawah.
h. Keamanan
Pasien tidak ada riwayat alergi obat dan makanan 
i. Seksual dan reproduksi
Aktivitas seksual dengan istri sudah jarang sejak sakit. Istri memaklumi dan fokus
pada kesembuhan suami.
j. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping
Pasien mengatakan khawatir terhadap sakit yang diderita, tetapi mencoba
menyerahkan keadaannya pada Tuhan.
k. Nilai kepercayaan dan spiritual
Pasien menganut agama islam dan percaya dengan  iktiyar berobat akan membantu
kesembuhannya.
l. Interaksi sosial
Orang terdekat dengan pasien adalah istrinya dan segala permasalahan yang ada
dikomunikasikan dengan keluarga.

5. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi:
Terdapat massa pada hidung dan mata sebelah kiri, terbalut kassa dan terfiksasi
dengan plester..
b. Palpasi: 
Teraba benjolan pada hidung dan mata kiri, warna sama dengan kulit sekitar, nyeri
saat di tekan.
c. TTV:
TD : 110/70 mmhg
HR : 98 x/menit,teraba lemah
Suhu: 37o C
RR : 20x/menit
Skala nyeri VAS: 3
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laborat tanggal 11 Julii 2022
Hb : 5,6 g/dl GDS : 118 mg/dl
HT : 16,2 % Na: 131mmol/L
Leukosit : 3.5x103/ul K : 2,9mmol/L
Trombosit : 10x103/ul Cl : 96mmol/L, Albumin : 2,5
b. Foto CT SPN:
Masa solid pada sinus maxilaris kiri dan cavum nasikiri yang meluas ke cavumnasi
kanan,sinus maxilaris kanan,cavum oris sisi kiri,sinus etmoidal kiri dan buccal space
kiri,disertai destruksi dinding lateral-medial-anteriorsinus maxilaris kiri,dinding
medial sinus maxilaris kanan,Os maxilla kiri,dinding etmoidal,dinding inferior orbita
kiri lebih dari cenderung masa sinonasal.
7. Terapi
D5% 20tpm
Ceftriaxon 1gram/8jam
Paracetamol 1gram/8jam
Vit C 50mg / 12jam
Vit B Compleks 1tab /12 jam
Zinc 1 tablet / 24 jam

B. Analisa data
No Data Fokus Masalah Etiologi
Keperawatan
1. DS: Pola nafas Gangguan
Pasien mengatakan kadang merasa sesak nafas tidak efektif neurologi (ca
DO: sinonasal)
Tampak retraksi dada, terpasang o2 masker RM (D.0005)
10lpm, RR: 29x/menit

2. DS: Nyeri akut Agen pencedera


Pasien mengatakan nyeri pada daerah hidung dan fisiologis
bawah mata kiri, saat aktivitas atau mengunyah, (terdapat masa
sensasi cekot-cekot skala nyeri VAS: 3. nyeri hilang sinonasal sinistra)
timbul. (D.0077)
DO:
Pasien terlihat meringis saat di tanya, terdapat
No Data Fokus Masalah Etiologi
Keperawatan
benjolan pada daerah hidung dan mata kiri.

3. DS: Gangguan Gangguan sensori


integritas persepsi
DO: jaringan (pandangan kabur
Terdapat massa pada mata da hidung sebelah kiri (Ca pengaruh massa
sinonasal) nampak kehitaman. sinonasal)
(D.0054)  

4 DS: Gangguan Gangguan sensori


Pasien mengatakan sulit beraktivitas seperti turun mobilitas neuropati perifer
dari tempat tidur dan ke kamar mandi karena jarak fisik (Ca sinonasal)
pandang terbatas (D0129)
DO:
Pasien tampak menghabiskan waktunya di tempat
tidur, ADL dibantu oleh keluarga,
Index bartel =
4. DS: Defisit nutrisi intake inadekuat
klien mengatakan lemes, dan tidak nafsu makan (D.0032)
DO:
 BB 40 kg , BB 5 bulan sebelumnya 50 kg
 Diit : cair 2 (bubur susmsum 3x1/2 porsi +
sonde kacang hijau 3x150ml dan sonde putih
telur 2x200ml) hanya habis 1/4porsi
 Hemoglobin 5,6 g/dl, albumin: 2,5
5. DS: Ansietas Krisis situasional
Pasien mengatakan khawatir terhadap sakit yang (D.0080)
diderita saat ini karena saudaranya ada yang
meninggal terkena kanker.Pasien menanyakan
No Data Fokus Masalah Etiologi
Keperawatan
apakah sakitnya bisa diobati
DO:
Ekspresi wajah pasien tampak khawatir.

6. DS: klien mengatakan lemas, BAB hitam Resiko (D.0012)


DO: perdarahan
 Hb 5,6, Ht 16,2 leukosit 3,5 trombosit 10.
Tampak balutan pada mata dan hidung sebalah
kiri. Terdapat massa sinonasal.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d gangguan neurologis ( ca sinonasal) (D.0005)
2. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis (terdapat masa sinonasal sinistra) (D.0077)
3. Gangguan integritas jaringan b.d neuropati perifer (Ca sinonasal) (D0129)
4. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan sensoripersepsi (pandangan kabur pengaruh
massa sinonasal) (D.0054)  
5. Defisit nutrisi berhubungan dengan intake inadekuat (D.0019)
6. Ansietas b.d krisis situasional
7. Risiko perdarahan berhubungan dengan proses keganasan (Ca sinonaasl), gangguan
koagulasi (trombositopenia, trombosit 10.000) ( D.0012)

D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa SLKI SIKI
1. (D.0005) Pola (L. 01004)  Terapi Oksigen (I.01026)
nafas tidak Setelah dilakukan Observasi
efektif b.d tindakan  Monitor kecepatan aliran oksigen
gangguan keperawatan  Monitor posisi alat terapi oksigen
neurologis (Ca selama 3x24 jam  Monitor aliran oksigen secara periodik
sinonsal) di harapkan pola
No. Diagnosa SLKI SIKI
nafas membaik. dan pastikan fraksi yang diberikan cukup.
dengan kriteria  Monitor efektivitas terapi oksigen (mis.
hasil:  oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
 Kedalama  Monitor kemampuan melepaskan oksigen
n nafas cukup saat makan
membaik (4)  Monitor tanda-tanda hipoventilasi
 Frekuensi  Monitor tanda dan gejala toksikasi
nafas cukup oksigen dan atelektasis 
membaik(4)  Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
 Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen 
Terapeutik
 Bersihkan sekret pada mulut, hidung, dan
trakea, jika perlu
 Pertahankan kepatenan jalan napas 
 Siapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
 Berikan oksigen tambahan, jika perlu
 Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
 Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi 
 Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi 
 Kolaborasi penentuan dosis oksigen
 Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktivitas dan/atau tidur
No. Diagnosa SLKI SIKI

2. (D.0077)  (L. 08066)  Manajemen Nyeri (I. 08238)


Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Observasi: 
agen pencedera tindakan  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
fisiologis keperawatan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
(terdapat masa selama 3x 24 jam  Identifikasi skala nyeri.
sinonasal sinistra) di harapkan  Identifikasi respon nyeri non verbal
(D.0077) tingkat nyeri  Identifikasi faktor yang memperberat
Ekspektasi: dan memperingan nyeri
menurun dengan Terapeutik:
kriteria hasil:   Kontrol lingkungan yang memperberat
 Keluhan rasa nyeri
nyeri cukup  Fasilitasi istirahat tidur
menurun (4) Edukasi:
 Meringis  Anjurkan memonitor nyeri secara
Cukup menurun mandiri
(4) Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian analgetic jika
perlu
3 (D0129) (L.14125) PERAWATAN INTEGRITAS KULIT  I.
Gangguan Selama dirawat di 11353
integritas jaringan ruang rawat inap Observasi
b.d neuropati di harapkan  Identifikasi penyebab gangguan
perifer (Ca kerusakan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi,
sinonasal) jaringan menurun. perubahan status: nutrisi, penurunan
Dengan kriteria kelembaban, suhu lingkungan ekstrem,
hasil: kerusakan penurunan mobilitas)
jaringan dan Terapeutik
lapisan kulit  Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
cukup menurun  Lakukan pemijatan pada area
No. Diagnosa SLKI SIKI
(4) penonjolan tulang, jika perlu
 Gunakan produk berbahan petrolium•
atau minyak pada kulit kering
 Gunakan produk berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada kulit sensitif
 Hindari produk berbahan dasar alcohol
pada kulit kering
Edukasi
 Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan buah
dan sayur
Perawatan Luka I.14564
Observasi
 Monitor karakteristik luka (mis.
drainase, warna, ukuran, bau)
 Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik
 Lepaskan balutan dan plester secara
perlahan
 Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika
perlu
 Bersihkan dengan cairan NaCl atau
pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
 Bersihkan jaringan nekrotik
 Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi,
jika perlu
 Pasang balutan sesuai jenis luka
 Pertahankan teknik steril saat melakukan
perawatan luka
No. Diagnosa SLKI SIKI
 Ganti balutan sesuai jumlah eksudat
dan drainase
 Jadwalkan perubahan posisi setiap 2
jam atau sesuai kondisi pasien 
 Berikan diet dengan kalori 30-35
kkal/kgBB/ hari dan protein 1,25-1,5
g/kgBB/hari
 Berikan suplemen vitamin dan
mineral (mis. vitamin A, vitamin C, Zinc,
asam amino), sesuai indikasi
 Berikan terapi TENS (stimulasi
saraf transcutaneous), jika perlu
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Anjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
 Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi
 Kolaborasi prosedur debridement (mis.
enzimatik, biologis, mekanis, autolitik),
jika perlu
 Kolaborasi pemberian antibiotic, jika
perlu
4. (D.0054) Selama dirawat di Dukungan Ambulasi (1.06171)
Gangguan ruang perawatan Observasi:
mobilitas fisik b.d diharapkan  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
gangguan tingkat mobilisasi fisik lainnya
sensoripersepsi meningkat dengan  Identifikasi toleransi fisik melakukan
(pandangan kabur kriteria hasil:  ambulasi
No. Diagnosa SLKI SIKI
pengaruh massa Gerakan terbatas Terapeutik:
sinonasal) cukup menurun  Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat
(4) bantu (mis. tongkat, kruk)
 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik,
jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi:
Ajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur
ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai
toleransi)                                   
5. Defisit Nutrisi b.d Setelah MANAJEMEN NUTRISI (I. 03119)
intake inadekuat dilakukan Observasi
(D.0019) intervensi  Identifikasi status nutrisi
7x24jam  Identifikasi alergi dan intoleransi
diharapkan makanan
Status nutrisi Terapeutik
membaik (L.  Lakukan oral hygiene sebelum makan,
03030) ditandai jika perlu
dengan kriteria  Fasilitasi menentukan pedoman diet
hasil (mis. Piramida makanan)
1. Porsi makanan Edukasi
yang  Anjurkan posisi duduk, jika mampu
dihabiskan
 Ajarkan diet yang diprogramkan
meningkat
2. Frekuensi Kolaborasi
makan  Kolaborasi pemberian TPN aminofusin
meningkat hepar mg/ 24 jam IV sesuai program
No. Diagnosa SLKI SIKI
3. Nafsu makan
meningkat
6. (D.0080) (L.09093) Reduksi ansietas (I.09314)
Ansietas b.d Setelah dilakukan Observasi:
krisis situasional tindakan - Identifikasi saat tingkat ansietas
d.d Pasien keperawatan berubah
mengatakan selama 3x24 jam (misal.kondisi,waktu,stressor)
khawatir terhadap di harapkan - Identifikasi kemampuan mengambil
sakit yang tingkat ansietas keputusan.
diderita saat ini Ekspektasi: - Monitor tanda-tanda ansietas(verbal
karena menurun dengan dan nonverbal )
saudaranya ada kriteria hasil: Terapeutik:
yang meninggal - Verbalisas - Ciptakan suasana terapeutik untuk
terkena i khawatir menumbuhkan kepercayaan
kanker.Pasien akibat - Temani pasien untuk mengurangi
menanyakan kondisi kecemasan
apakah sakitnya yang - Pahami situasi yang membeuat
bisa dihadapi ansietas
diobati.ekspresi cukup - Dengarkan dengan penuh perhatian
wajah pasien menurun( - Gunakan pendekatan yang tenang
tampak khawatir 4) dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi yang
- Perilaku memberikan kenyamanan
gelisah - Diskusikan perencanaan yang
cukup realistis tentang peristiwa yang akan
menurun( datang
4) Edukasi:
- Jelaskan prosedur,termasuk sensasi
yang mungkin dialami
- Informasikan secara factual
No. Diagnosa SLKI SIKI
mengenai diagnosis,pengobatan dan
prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap
Bersama pasien jika perlu
- Anjurkan mengungkapkan perasaan
dan persepsi.
- Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- Latih tekhnik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat ansietas
jika perlu.
7. Risiko perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan perdarahan:
berhubungan asuhan 1. Monitor tanda dan gejala
dengan Gangguan keperawatan perdarahan.
fungsi hati ( mis. selama 3x24 jam 2. Monitor tanda-tanda vital
sirosis hepatis )( Risiko Perdarahan 3. Anjurkan meningkatan asupan
D.0012) (L.02017 )menuru cairan untuk menghindari
n konstipasi.
Kriteris Hasil: 4. Awasi Hb/ Ht dan faktor
Hasil hemoglobin pembekuan.
dalam batas Kolaborasi pemberian produk darah.
normal.
Tanda-tanda vital
dalam batas
normal

E. Implementasi
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon
dx
1. Senin,  Monitor DS:
11 Juli kemampuan melepaskan  Pasien mengatakan masih bisa makan
2022 oksigen saat makan dan minum dengan melepas oksigen
08:00 DO:
 Pasien tampak minum susu pelan tanpa
oksigen, RR pasien 26x/menit

2. 08.30  Melakukan pemeriksaan DS:


nyeri dengan skala VAS  Pasien mengatakan masih nyeri pada daerah
 Menanyakan toleransi bawah mata
fisik melakukan ambulasi  Skala nyeri VAS 3/10
 Klien mengatakan kesulitan untuk turun dari
tempat tidur dan berjalan karena pandangan
mengabur
DO:
 Pasien tampak meringis menahan nyeri.

3. 10:00  Memeriksa karakteristik DS:


luka (luka berwarna  Pasien mengatakan bersedia makan sesuai
hitam, benjolan pada anjuran
mata, bauk has ca) DO:
 Melakukan perawatan Tampak luka pasien pada mata dan hidung kiri
luka hitam dan menonjol.
 menganjurkan

mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
 Kolaborasi pemberian
antibiotic. Pasien
mendapat terapi antibiotik
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon
dx
ceftriaxone 1gram/8jam
DS:
4 11:00  Melibatkan keluarga  Pasien dan keluarga mengatakan bersedia
untuk membantu pasien melakukan anjuran perawat
dalam meningkatkan DO:
ambulasi  Pasien dan keluarga antusias mendengarkan
 Mengajarkan ambulasi penjelasan perawat.
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk,
miring kanan dan kiri,)

2 12.00  Memberikan obat DS: -


paracetamol 1gram DO:
Obat masuk dengan akses infus perifer di
tangan kanan, tidak ada alergi, akses lancer vip
 mengidentifikasi status score 0.
nutrisi DS:
5 12.10  memonitoring asupan  Pasien mengatakan bersedia dan akan
makanan mencoba menghabiskan makanan yang
 menganjurkan dan disediakan RS
memotivasi menghabiskan DO:
diet yang di sediakan Asupan makan habis 1/2porsi bubur sumsum
dan ½ porsi sari kacang hijau.
 Menayakan apa yang di
6 12.30 takutkan DS:
 Menjelaskan pasien cara - Pasien mengatakan khawatir jika
memotivasi diri untuk sakitnya bertambah parah
meningkatkan semangat - Pasien dan keluarga mengatakan
dalam menghadapi bersedia mendengarkan relaksasi
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon
dx
sakitnya dengan relaksasi afirmasi
afirmasi - Pasien mengatakan bersedia kontrak
 Melakukan kontrak waktu waktu.
dengan pasien dan DO:
keluarga untuk - Pasien dan keluarga antusias
menjelaskan tehnik mendengarkan penjelasan perawat.
relaksasi afirmasi untuk
meningkatkan self
efficacy.

 Kolaborasi pemberian
produk darah DS:
7 12.30 (memberikan transfuse TC -
4unit) DO:
Transfusi TC 4unit diberikan melalui akses
infus perifer, akses lancer, tidak ada alergi
selama transfusi.
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon
dx
1. Selasa,  Monitor DS:
12 Juli kemampuan melepaskan  Pasien mengatakan masih bisa makan
2022 oksigen saat makan dan minum dengan melepas oksigen
08:00 DO:
 Pasien tampak minum susu pelan tanpa
oksigen, RR pasien 26x/menit

2. 08.30  Melakukan pemeriksaan DS:


nyeri dengan skala VAS  Pasien mengatakan masih nyeri pada daerah
 Menanyakan toleransi bawah mata
fisik melakukan ambulasi  Skala nyeri VAS 3/10
 Klien mengatakan kesulitan untuk turun dari
tempat tidur dan berjalan karena pandangan
mengabur
DO:
 Pasien tampak meringis menahan nyeri.

3. 10:00  Memeriksa karakteristik DS:


luka (luka berwarna  Pasien mengatakan bersedia makan sesuai
hitam, benjolan pada anjuran supaya cepat sembuh.
mata, bauk has ca) DO:
 Melakukan perawatan Tampak luka pasien pada mata dan hidung kiri
luka hitam dan menonjol.
 menganjurkan

mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
 Kolaborasi pemberian
antibiotic. Pasien
mendapat terapi antibiotik
ceftriaxone 1gram/8jam
F. EVLUASI
No Tgl/Jam Evaluasi TTD
dx
1. Senin, 11 Juli S: Pasien mengatakan masih merasa sesak kadang-kadang 
2022 O: Pasien tampak lebih Rileks, dapat makan minum dengan Silvy
 jam 08:10 melepas oksigen sebentar
A:  masalah belum teratasi
P:  lanjutkan intervensi:
 Kolaborasi pemberian oksigen, Monitor kemampuan
melepaskan oksigen saat makan

2 Jam 08.40 S: Pasien mengatakan masih nyeri pada area bawah mata Silvy
dengan skala nyeri VAS 3/10 tetapi sudah terbiasa dan
sudah tahu cara mengurangi nyeri 
O: Pasien tampak lebih Rileks, Ekspresi wajah tidak
meringis
A:  masalah belum teratasi
P:  lanjutkan intervensi:
Kolaborasi pemberian obat analgetic, monitor skala nyeri

3 12.20 S: Pasien mengatakan bersedia makan sesuai anjuran supaya Silvy


cepat sembuh.
O: Tampak luka pasien pada mata dan hidung kiri hitam dan
menonjol.
A:  masalah belum teratasi
P:  lanjutkan intervensi:
 Lakukan perawatan luka
 Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
 Kolaborasi pemberian antibiotic.

S:Pasien dan keluarga mengatakan bersedia melakukan


4 11.15 anjuran perawat Silvy
O: Pasien dan keluarga antusias mendengarkan penjelasan

Anda mungkin juga menyukai