Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

E DENGAN
MYELORADIKULOPATI DI RUANG AZALEA RS HASAN SADIKIN
BANDUNG

Di Susun Oleh :
Ahmad Alvian
72020040007

Di Susun Oleh :
Nama : Muhammad Yani Fathkurahman
NIM : 222020010044
Prodi : D3 Keperawatan

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.E DENGAN
MYELORADIKULOPATI DI RUANG AZALEA RS HASAN SADIKIN
BANDUNG

A. Pengkajian
Hari/tanggal : Senin/2 Januari 2023
Jam : 10.00 WIB
Oleh : Muhammad Yani Fathkurahman

1. Identitas pasien
a. Identitas pasien
Nama : Tn.E
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : pensiunan
Suku bangsa : Indonesia
Status kawin : Kawin
Alamat : KP. Cilangkap RT 4 RW 9 Jati Mekar Cipeundeuy
Tanggal masuk RS : 31 Desember 2022
NO.RM : 0002097094
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.N
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : KP. Cilangkap RT 4 RW 9 Jati Mekar Cipeundeuy
Hubungan dengan klien : anak
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan di punggung ada benjolan
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 31 Desember 2022 pukul 16.45 WIB pasien datang diantar ke
IGD RS Hasan Sadikin Bandung dengan keluhan ada benjolan di punggung
dan kaki bawah tidak bisa digerakkan dengan GCS : E : 2, V : 2, M : 5. Hasil
TD : 90/60 mmHg, N : 100 X/mnt, RR : 28 X/mnt, SPO2 : 98 %, S : 36,5 0C.
Pasien disarankan dokter untuk dirawat inap untuk mendapatkan perawatan
lebih lanjut dan telah mendapat Inf. Nacl 20 tpm
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa anggota keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menular
e. Riwayat alergi
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, dll
f. Genogram

Keterangan :

= laki-laki
= perempuan

= sedarah

= pasien

= serumah

1. Pola fungsional (Virginia Henderson)


a. Pola pernafasan
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
pernafasan
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini pasien mengalami tidak
sesak nafas
b. Kebutuhan nutrisi
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3X
sehari, dan minum 1000 cc
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan sudah makan makanan dari RS
namun hanya sedikit
c. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien bisa BAB
1X sehari dan BAK 5X sehari
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan sudah BAB dan BAK tadi pagi
d. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tidur dalam 9 jam sehari,
dan tidur siang 1 jam
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini pasien belum mengantuk
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada gangguan aman
nyaman
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan pasien nyeri punggung karena ada
benjolan
P : nyeri punggung
Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : punggung
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul dengan durasi tak menentu
f. Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien bisa menggunakan baju
sendiri tanpa bantuan
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini bisa ganti baju dengan
dibantu istri
g. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan jika dingin pasien menggunakan
jaket dan selimut
Selama sakit : keluarga pasien terlihat memakai selimut, S : 36.50C
h. Kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien bisa mandi sendiri tanpa
meminta bantuan
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini jika pasien ingin mandi
harus dibantu sibin istri
i. Kebutuhan gerak dan keseimbangan tubuh
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien bisa berjalan tanpa
menggunakan alat bantu
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini pasien hanya berbaring
lemah
j. Kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering
berbincang dengan keluarga
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini pasien hanya tidur saja
k. Kebutuhan spiritual
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien rajin pergi
ke masjid untuk solat jamaah
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini pasien belum bisa solat
karena belum sadar
l. Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan biasanya ia bekerja sebagai
karyawan pabrik
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini pasien hanya bisa
berbaring di bed RS
m. Kebutuhan rekreasi
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan kadang-kadang pasien bersama
keluarga melakukan rekreasi bersama
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan saat ini belum bisa rekreasi
n. Kebutuhan belajar
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan belum terlalu tahu secara detail
mengetahui penyakit yang diderita pasien
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan sekarang bertambah informasi
mengenai keadaan penyakit pasien

3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran : somnolen, GCS : E : 2, V : 2, M : 5, T : 9
c. TTV : TD : 90/60 mmHg, N : 100 X/mnt, RR : 24 X/mnt, SPO2 : 98 %, S :
36,50C
d. TB, BB : TB : 170 cm, BB : 65 kg
e. LILA :11,8 cm
f. Kepala : mesocephal, rambut tidak tertata dan kusam
g. Wajah : simetris, agak pucat, tidak ada pembengkakan
h. Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
i. Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada cuping hidung, terpasang NRM
j. Mulut : mulut kering, tidak ada karies gigi
k. Telinga : simetris, tidak ada serumen
l. Leher : simetris, tidak ada pembengkakan vena jugularis
m. Dada :
- Paru-paru
I : simeris kanan kiri
P : vocal fremitus seimbang, tidak ada nyeri tekan dan benjolan
P : paru paru sonor
A : vesikuler
- Jantung
I : ictus cordis tidak nampak
P : ictus cordis teraba di intracosta IV-V
P : tidak ada nyeri tekan
A : suara jantung reguler, tidak terdengar suara mur-mur dan gallop
n. Abdomen
I : tidak acites
A : bising usus normal
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bengkak dan benjolan
P : timpani
o. Genetalia : bersih, terpasang kateter
p. Ekstremitas
Atas : pergerakan sedang, tidak ada edema, terpasang infus ditangan kiri, skala
kekuatan otot 5 5
5
Bawah : pergerakan lemah, tidak ada edema, skala kekuatan otot 1 1
1
4. Data penunjang
a. Pemeriksaan lab (31 Desember 2022)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Hematologi Rutin

Hemoglobin 10,5 g/Dl 14-17,4

Hematokrit 32,1 % 41,5-50,4

Leukosit 5,95 10^3/ul 4,4-11,3

Trombosit 429 10^3/ul 150-450

Eritrosit 3,72 10^6/ul 4,5-5,9

Neutrofil 37,9 % 50-70


Limfosit 47,9 % 25-40

Monosit 4,2 % 2-5

Eosinofil 9,4 % 2-4

Basofil 0 % 0-1

MCH 29,0 Pg 27,5-33,2

MCHC 33,6 % 33,4-35,5

MCV 86,3 Fl 80-96

RDW 11,2 % 11,5-14,5

MPV 11,1 fL 6,0-10,0

PDW 13,6 Fl 10,0-15,0

HFLC 0,2

KIMIA KLINIK

Elektrolit (K, NA,


CL)

Kalium 5,26 Mmol/L 2,5-5

Natrium 140,65 Mmol/L 125-147

Klorida 94,91 Mmol/L 95-105

Calsium 10,65 Mg/Dl 6,1-10,4

GDS 110 Mg/dl 70-115

Ureum 28,6 Mg/dl 0-40

Creatinin 0,9 Mg/dl 0,6-1,2

CKMB 27 d/L <24

Magnesium 2,0 Mg/dL 1,5-2,5


b. Radiology (31 Desember 2022)
Cor : tak membesar, bentuk, dan letak normal
Pulmo : corakan vaskuler normal
Tak nampak bercak pada kedua paru
Diafragma kanan kiri normal
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Kesan : cor dan pulmo dalam batas normal

c. EKG (31 Desember 2022)


HR : 80bpm Diagnosis info :
P duration : 137ms 800 : sinus rhytm
PR interval : 116ms 842 : PVC (Premature
QRS duration : 120ms Ventriculan Contraction)
QT/QTc int. : 377/437ms 203 : Right Axis
Deviation
P/QRS/T axis : 90/96/710
RV5/SV1 amp. : 0,98/0,31mV
RV5+SV1 amp. : 1,29mV
RV6/SV2 amp. : 0,82/1,13mV

d. Terapi Medis
Inf. Nacl 20 tpm
Inf. Lansoprazole 1X30 mg
Inf. Paracetamol 1X1 g
Inf. Levofloxacim 1X750 mg
Oral :
Asetazolamid 3X250 mg
Ripamfin simple 1X1200 mg

B. Analisa Data
N Hari/tanggal/jam Symptom Etiologi Problem
O

1 Senin/2 Januari DS : keluarga pasien mengatakan Nyeri akut Agen


2023/10.00 WIB pasien nyeri punggung karena pencedera
ada benjolan fisiologis

P : nyeri punggung

Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk

R : punggung

S : skala nyeri 5

T : hilang timbul dengan durasi


tak menentu

DO : pasien tampak meringis


menahan nyeri
-tampak ada benjolan di
punggung belakang dengan
ukuran ±3 cm

TD : 110/90 mmHg

N : 110 X/mnt

RR : 24 X/mnt

SPO2 : 98 %

S : 36,50C

2 Senin/2 Januari DS : - keluarga pasien Kelemahan Intoleransi


2023/10.00 WIB mengatakan aktivitas pasien aktivitas
dibantu istri & keluarga

-keluarga Pasien mengatakan


kaki pasien mengalami
kelemahan sehingga harus
dibantu aktivitasnya

DO : - Aktivitas pasien tampak


dibantu istri
- Pasien bergerak terbatas

C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan (D.00056)

D. Intervensi keperawatan

No DX.Kep Tujuan & KH Intervensi


1 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan A. MANAJEMEN NYERI
Agen pencedera tindakan
1. Observasi
fisiologis (mis. keperawatan
infarmasi, lakemia, selama ...X24 jam
 lokasi, karakteristik,
neoplasma), Agen diharapkan nyeri
durasi, frekuensi,
pencedera kimiawi berkurang dengan
kualitas, intensitas
(mis. terbakar, KH :
nyeri
bahan kimia iritan),
1. Klien  Identifikasi skala nyeri
Agen pencedera
melaporkan  Identifikasi respon
fisik (mis.abses,
nyeri nyeri non verbal
amputasi, terbakar,
berkurang  Identifikasi faktor yang
terpotong,
2. Klien tidak memperberat dan
mengangkat berat,
tampak memperingan nyeri
prosedur operasi,
gelisah  Identifikasi
trauma, latihan
3. TTV dalam pengetahuan dan
fisik berlebihan)
batas normal keyakinan tentang
(D.0077)
nyeri
 Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
 Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
 Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik

2. Terapeutik

 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
 Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan
tidur
 Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri

3. Edukasi

 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

4. Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

B. PEMBERIAN ANALGETIK

1. Observasi

 Identifikasi
karakteristik nyeri
(mis. Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi,
durasi)
 Identifikasi riwayat
alergi obat
 Identifikasi kesesuaian
jenis analgesik (mis.
Narkotika, non-
narkotika, atau
NSAID) dengan
tingkat keparahan
nyeri
 Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesic
 Monitor efektifitas
analgesik

2. Terapeutik

 Diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai
analgesia optimal, jika
perlu
 Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus
opioid untuk
mempertahankan kadar
dalam serum
 Tetapkan target
efektifitas analgesic
untuk mengoptimalkan
respon pasien
 Dokumentasikan
respon terhadap efek
analgesic dan efek
yang tidak diinginkan

3. Edukasi

 Jelaskan efek terapi


dan efek samping obat

4. Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis
analgesik, sesuai
indikasi
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan A. MANAJEMEN ENERGI (I.
b.d tindakan 05178)
Ketidakseimbangan keperawatan selama
1. Observasi
antara suplai dan 2X24 jam
kebutuhan oksigen, diharapkan
 Identifkasi gangguan
Tirah baring, gangguan intoleransi
fungsi tubuh yang
Kelemahan, aktivitas teratasi
mengakibatkan
Imobilitas, Gaya dengan KH :
kelelahan
hidup monoton
1. Klien tidak  Monitor kelelahan fisik
(D.00056)
mengeluh dan emosional
lelah  Monitor pola dan jam
2. Frekuensi tidur
jantung  Monitor lokasi dan
meningkat ketidaknyamanan
>20% dari selama melakukan
kondisi sehat aktivitas
3. Klien tidak
merasa lelah 2. Terapeutik

4. TTV dalam
 Sediakan lingkungan
batas normal
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
 Lakukan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas
distraksi yang
menyenangkan
 Fasilitas duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan

3. Edukasi

 Anjurkan tirah baring


 Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
 Anjurkan
menghubungi perawat
jika tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan

4. Kolaborasi

 Kolaborasi dengan ahli


gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
B. TERAPI AKTIVITAS (I.05186)

1. Observasi

 Identifikasi deficit
tingkat aktivitas
 Identifikasi
kemampuan
berpartisipasi dalam
aktivotas tertentu
 Identifikasi sumber
daya untuk aktivitas
yang diinginkan
 Identifikasi strategi
meningkatkan
partisipasi dalam
aktivitas
 Identifikasi makna
aktivitas rutin (mis.
bekerja) dan waktu
luang
 Monitor respon
emosional, fisik,
social, dan spiritual
terhadap aktivitas

2. Terapeutik

 Fasilitasi focus pada


kemampuan, bukan
deficit yang dialami
 Sepakati komitmen
untuk meningkatkan
frekuensi danrentang
aktivitas
 Fasilitasi memilih
aktivitas dan tetapkan
tujuan aktivitas yang
konsisten sesuai
kemampuan fisik,
psikologis, dan social
 Koordinasikan
pemilihan aktivitas
sesuai usia
 Fasilitasi makna
aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi transportasi
untuk menghadiri
aktivitas, jika sesuai
 Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesuaikan
lingkungan untuk
mengakomodasikan
aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi aktivitas fisik
rutin (mis. ambulansi,
mobilisasi, dan
perawatan diri), sesuai
kebutuhan
 Fasilitasi aktivitas
pengganti saat
mengalami
keterbatasan waktu,
energy, atau gerak
 Fasilitasi akvitas
motorik kasar untuk
pasien hiperaktif
 Tingkatkan aktivitas
fisik untuk memelihara
berat badan, jika sesuai
 Fasilitasi aktivitas
motorik untuk
merelaksasi otot
 Fasilitasi aktivitas
dengan komponen
memori implicit dan
emosional (mis.
kegitan keagamaan
khusu) untuk pasien
dimensia, jika sesuai
 Libatkan dalam
permainan kelompok
yang tidak kompetitif,
terstruktur, dan aktif
 Tingkatkan
keterlibatan dalam
aktivotasrekreasi dan
diversifikasi untuk
menurunkan
kecemasan ( mis. vocal
group, bola voli, tenis
meja, jogging,
berenang, tugas
sederhana, permaianan
sederhana, tugas rutin,
tugas rumah tangga,
perawatan diri, dan
teka-teki dan kart)
 Libatkan kelarga
dalam aktivitas, jika
perlu
 Fasilitasi
mengembankan
motivasi dan
penguatan diri
 Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau
kemajuannya sendiri
untuk mencapai tujuan
 Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehari-
hari
 Berikan penguatan
positfi atas partisipasi
dalam aktivitas

3. Edukasi

 Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
hari, jika perlu
 Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang dipilih
 Anjurkan melakukan
aktivitas fisik, social,
spiritual, dan kognitif,
dalam menjaga fungsi
dan kesehatan
 Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok atau terapi,
jika sesuai
 Anjurkan keluarga
untuk member
penguatan positif atas
partisipasi dalam
aktivitas

4. Kolaborasi

 Kolaborasi dengan
terapi okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai
 Rujuk pada pusat atau
program aktivitas
komunitas, jika perlu
E. Implementasi keperawatan

Hari/tanggal/jam NO.D Implementasi Respon TTD


X

Senin/2 Januari 1,2 Memonitor TTV dan DS : keluarga pasien


2023/10.00 WIB skala nyeri mengatakan pasien nyeri
punggung karena ada
benjolan

P : nyeri punggung

Q : nyeri seperti di tusuk-


tusuk

R : punggung

S : skala nyeri 5

T : hilang timbul dengan


durasi tak menentu

DO : pasien tampak
meringis menahan nyeri
-tampak ada benjolan di
punggung belakang
dengan ukuran ±3 cm
TD : 110/90 mmHg

N : 110 X/mnt

RR : 24 X/mnt

SPO2 : 98 %

S : 36,50C

Senin/2 Januari 1 Mengidentifikasi faktor DS : keluarga pasien


2023/10.10 WIB yang memperberat dan mengatakan pasien nyeri
memperingan nyeri pada punggung

DO : pasien tampak
meringis menahan sakit

Senin/2 Januari 1 Menjelaskan penyebab, DS : keluarga pasien


2023/10.20 WIB periode, dan pemicu mengatakan mau diberi
nyeri penjelasan
DO : keluarga pasien
tampak mendengarkan

Senin/2 Januari 1 Mengajarkan teknik DS : keluarga pasien


2023/10.30 WIB relaksasi nafas dalam mengatakan mau
diajarkan teknik tersebut
DO : keluarga pasien
tampak mengikuti arahan

Senin/2 Januari 1 Mengkolaborasikan DS : keluarga pasien


2023/11.00 WIB pemberian obat (Inf. mengatakan boleh diberi
Levofloxacim 1X750 obat
mg) DO : pasien tampak
meringis menahan sakit
saat obat masuk

Senin/2 Januari 2 Mengidentifikasi adanya DS : keluarga pasien


2023/11.20 WIB nyeri atau keluhan fisik mengatakan punggung
lainnya
pasien nyeri

DO : pasien tampak
terbaring lemah di bed
RS

Senin/2 Januari 2 Menjelaskan tujuan dan DS : keluarga pasien


2023/11.30 WIB prosedur ambulasi mengatakan mau diberi
dan diajarkan ambulasi
DO : pasien tampak
mendengarkan

Senin/2 Januari 2 Menganjurkan DS : keluarga pasien


2023/11.45 WIB melakukan ambulasi dini mengatakan mau belajar
mobilisasi dini
DO : keluarga pasien
tampak mencoba
mempratekkan ambulasi

Senin/2 Januari 2 Mengajarkan ambulasi DS : keluarga pasien


2023/12.00 WIB yang sederhana mengatakan mau diajari
ambulasi
DO : keluarga pasien
tampak kooperatif

Selasa/3 Januari 1,2 Memonitor TTV dan DS : keluarga pasien


2023/10.00 WIB skala nyeri mengatakan pasien nyeri
punggung karena ada
benjolan

P : nyeri punggung

Q : nyeri seperti di tusuk-


tusuk

R : punggung
S : skala nyeri 5

T : hilang timbul dengan


durasi tak menentu

DO : pasien tampak
meringis menahan nyeri
-tampak ada benjolan di
punggung belakang
dengan ukuran ±3 cm

TD : 120/90 mmHg

N : 110 X/mnt

RR : 24 X/mnt

SPO2 : 98 %

S : 36,50C

Selasa/3 Januari 1 Mengidentifikasi faktor DS : keluarga pasien


2023/10.20 WIB yang memperberat dan mengatakan nyeri pada
memperingan nyeri punggung

DO : pasien tampak
meringis menahan sakit

Selasa/3 Januari 1 Menjelaskan penyebab, DS : keluarga pasien


2023/10.30 WIB periode, dan pemicu mengatakan mau diberi
nyeri penjelasan
DO : keluarga pasien
tampak mendengarkan

Selasa/3 Januari 1 Mengajarkan teknik DS : keluarga pasien


2023/10.50 WIB relaksasi nafas dalam mengatakan mau
diajarkan teknik tersebut
DO : keluarga pasien
tampak mengikuti arahan

Selasa/3 Januari 1 Mengkolaborasikan DS : keluarga pasien


2023/11.00 WIB pemberian obat (Inf. mengatakan boleh diberi
Levofloxacim 1X750 obat
mg) DO : pasien tampak
meringis menahan sakit
saat obat masuk

Selasa/3 Januari 2 Mengidentifikasi adanya DS : keluarga pasien


2023/11.20 WIB nyeri atau keluhan fisik mengatakan nyeri pada
lainnya punggung pasien masih
ada

DO : pasien tampak
terbaring lemah di bed
RS

Selasa/3 Januari 2 Menjelaskan tujuan dan DS : keluarga pasien


2023/11.30 WIB prosedur ambulasi mengatakan mau diberi
dan diajarkan ambulasi
DO : keluarga pasien
tampak mendengarkan

Selasa/3 Januari 2 Menganjurkan DS : keluarga pasien


2023/12.00 WIB melakukan ambulasi dini mengatakan mau belajar
mobilisasi dini
DO : keluarga pasien
tampak mempratekkan
pada pasien

Selasa/3 Januari 2 Mengajarkan ambulasi DS : keluarga pasien


2023/12.15 WIB yang sederhana mengatakan mau diajari
ambulasi
DO : keluarga pasien
tampak kooperatif
F. Evaluasi keperawatan

NO Hari/tanggal/ NO.DX Evaluasi TTD


jam

1 Senin/2 Januari 1 S : keluarga pasien mengatakan pasien nyeri


2023/14.00 WIB punggung karena ada benjolan

P : nyeri punggung

Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk

R : punggung

S : skala nyeri 5
T : hilang timbul dengan durasi tak menentu

O : pasien tampak meringis menahan nyeri


-tampak ada benjolan di punggung belakang
dengan ukuran ±3 cm

TD : 110/90 mmHg

N : 110 X/mnt

RR : 24 X/mnt

SPO2 : 98 %

S : 36,50C
A : masalah belum teratasi
P : Lanjut intervensi
-Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
-Mengkolaborasikan pemberian obat (Inf.
Levofloxacim 1X750 mg)

Senin/2 Januari 2 S : -keluarga pasien mengatakan aktivitas


2023/10.00 WIB pasien dibantu istri & keluarga

-keluarga Pasien mengatakan kaki pasien


mengalami kelemahan sehingga harus dibantu
aktivitasnya

O : - Aktivitas pasien tampak dibantu istri


- Pasien bergerak terbatas
A : masalah belum teratasi
P : Lanjut intervensi
-Memonitor TTV
-Menganjurkan mengajarkan ambulasi dini &
ROM

2 Selasa/3 Januari 1 S : keluarga pasien mengatakan pasien nyeri


2023/14.00 WIB punggung karena ada benjolan
P : nyeri punggung

Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk

R : punggung

S : skala nyeri 5

T : hilang timbul dengan durasi tak menentu

O : pasien tampak meringis menahan nyeri


-tampak ada benjolan di punggung belakang
dengan ukuran ±3 cm

TD : 120/90 mmHg

N : 110 X/mnt

RR : 24 X/mnt

SPO2 : 98 %

S : 36,50C
A : masalah belum teratasi
P : Lanjut intervensi
-Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
-Mengkolaborasikan pemberian obat (Inf.
Levofloxacim 1X750 mg)

Selasa/3 Januari 2 S : -keluarga pasien mengatakan aktivitas


2023/14.00 WIB pasien dibantu istri & keluarga

-keluarga Pasien mengatakan kaki pasien


mengalami kelemahan sehingga harus dibantu
aktivitasnya

O : - Aktivitas pasien tampak dibantu istri


- Pasien bergerak terbatas
A : masalah belum teratasi
P : Lanjut intervensi
-Memonitor TTV
-Menganjurkan mengajarkan ambulasi dini &
ROM

Anda mungkin juga menyukai