Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu dibanyak negara berkembang, terutama
disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, ekslamsia, sepsis dan komplikasi keguguran.
Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat
dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang dan hampir
semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ketingkat yang
lebih rendah (Mochtar, 2013).
Kelahiran seorang bayi merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peran sebagai
ibu salah satunya melahirkan bayinya, sedangkan peran keluarga adalah memberikan bantuan
dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses persalinan. Persalinan merupakan proses
pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui uterus. Proses
ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat kontaksi uterus dengan
frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil,
kemudian terus meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap
untuk pengeluaran janin dari rahim ibu. Persalinan adalah proses alamiah yang dimulai
perempuan, merupakan pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup di luar
kandungan melalui beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks, serta
adanya kontraksi yang berlansung dalam waktu tertentu tanpa adanya penyulit (Rohani,
2013).
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Sulistyowati & Nugraheny, 2013). Persalinan normal
adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan, letak memanjang atau
sejajar sumbu badan, presentasi belakang kepala serta dengan tenaga ibu sendiri (Saifuddin,
2015). Persalinan adalah proses membuka atau menipisnya serviks, dan janin turun ke jalan
lahir atau rangkaian peristiwa dimulai darii kencang-kencang teratur sampai dikeluarkannya
produk konsepsi (janin palacenta ketuban dan cairan ketuban) dari uterus ke dunia luar
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan sendiri atau bantuan tenaga
kesehatan. (Sumarah, 2011). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42) minggu, lahir spontan dengan
presentase belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
atupun janin. (Prawirohardjo, 2014).
Menurut UNICEF mengawali tahun 2019 terdapat 395.000 persalinan terjadi
diseluruh dunia. Hampir dari setengah kelahiran ini diestimasikan berasal dari 8 negara
diseluruh dunia yaitu: India, China, Nigeria, Indonesia, Amerika Serikat, dan Republik
Kongo. (WHO, 2019). Sekitar 25-50% kematian pada wanita usia subur dinegara miskin
disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun 2015, WHO
memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu hamil meninggal saat
hamil atau bersalin. (Kemenkes RI, 2015). Pada tahun 2013 penyebab terbesar kematian yaitu
pada perdarahan sebesar 30,3%, hipertensi 27,1%, infeksi 7,1%, partus lama 1,8% dan lain
lain 40,8%.
Menurut Disdukcapil Kabupaten Jepara tahun 2021, Jumlah penduduk Kabupaten
Jepara akhir tahun 2021 berdasarkan hasil proyeksi adalah sebanyak 1.205.800 jiwa yang
terdiri dari 601.206 laki-laki 49,86% dan 604.594 perempuan 50,14%, dengan pertumbuhan
sebesar 0,99% dimana sebaran penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Tahunan (115.504
Jiwa atau 9,50%) dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Karimunjawa
(9.379 jiwa atau 0,78%). Jika di lihat berdasarkan kepadatan penduduk, pada tahun 2021,
kepadatan penduduk Kabupaten Jepara mencapai 1,201 jiwa per km. Penduduk terpadat
berada di Kecamatan Jepara (3.613 jiwa per km2), sedangkan kepadatan terendah berada dl
Kecamatan Karimunjawa (132 jiwa per km2). Menurut kelompok umur, sebagian besar
penduduk Kabupaten Jepara termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 818.833
jiwa (67,90%) dan selebihnya 308.023 jiwa (25,55%) berusia di bawah 15 tahun dan 78.989
jiwa (6,55%) berusia 65 tahun ke atas. Sedangkan besarnya angka ketergantungan
(dependency ratio) Kabupaten Jepara adalah 472,64. Hal ini berarti bahwa setiap 1.000 orang
berusia produktif menanggung sebanyak 473 orang penduduk usia di bawah 15 tahun dan 65
tahun ke atas. Selama tahun 2021 dl Kabupaten Jepara terdapat 20.912 kelahiran Kelahiran
tertinggi terjadi di Kecamatan Tahunan yaitu sebanyak 1.886 kelahlran atau sekitar 9,02%
dan total kelahiran di Kabupaten Jepara, sedangkan jumlah kelahiran terkecil terdapat di
Kecamatan Karimunjawa yang hanya sebanyak 159 kelahiran atau 0,76% dan total kelahiran.
Dilihat dan tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rote – CBR) yang merupakan jumlah anak
yang dilahirkan per 1000 orang penduduk tercatat sebesar 18,13. Peserta keluarga berencana
(KB) aktif di Kabupaten Jepara selam a tahun 2013 tercatat sebanyak 196.279 peserta.
Berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan, sebagian besar peserta KB aktif menggunakan
Suntik sebagai metode kontrasepsi sebanyak 112.931 (57,54 persen). Selain itu beberapa alat
kontrasepsi yang banyak diminati oleh peserta KB yaitu Pu 19,69%, Implant 11,05%. (Sri
Alim Yuliatun, 2021).

Data dari RS PKU Muhammadiyah Mayong tahun 2021, oleh Vernanda dari bagian
Rekam Medik menyebutkan jumlah ibu yang partus sebanyak 629 ibu partus normal pada
bulan Januari sampai akhir September 2021. Pada bulan September terdapat 37 ibu post
partum spontan dan ada sekitar 20 (7,4%) ibu post partum spontan mengalami episiotomi.
(Profil RS PKU Muhammadiyah Mayong).
Masa nifas atau post partum atau disebut juga masa puerperium merupakan waktu
yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ reproduksinya seperti saat sebelum hamil
atau disebut involusi terhitung dari selesai persalinan hingga dalam jangka waktu kurang
lebih 6 Minggu atau 42 hari (Maritalia, 2017).
Peran perawat dalam kasus ini sebagai pemberi asuhan untuk menangani nyeri akibat
episiotomi yang dialami klien yaitu dengan cara melakukan perawatan luka perineum
sekaligus sebagai perawatan vulva hygiene, menganjurkan klien mengguyur dengan air
hangat ketika berkemih untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak lupa mengajarkan klien
beberapa teknik non farmakologi yaitu teknik distraksi, teknik relaksasi dan kompres ice
pack. Selain itu, perawat juga dapat mengajarkan teknik menyusui yang benar pada bayi.
(Prawirohardjo, 2014).
Uraian latar belakang diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien dengan
post partum spontan harus lebih diperhatikan dan perlu penanganan yang tepat juga
penatalaksanaan keperawatan secara komprehensif. Hal tersebut ingin penulis bahas lebih
lanjut sehingga penulis dapat memberikan asuhan keperawatan maternitas pada post partum
spontan secara optimal dan tepat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat karya tulis
ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny.S G4P1A2 Dengan Post Partum
Spontan di Ruang Nyi Walidah RS PKU Muhammadiyah Mayong”.

B. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk melakukan dan
mendokumentasikan Asuhan Keperawatan Pada Ny.S G4P1A2 Dengan Post Partum
Spontan di Ruang Nyi Walidah RS PKU Muhammadiyah Mayong.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu menuliskan latar belakang (kasus) pada Ny.S G4P1A2 Dengan
Post Partum Spontan di Ruang Nyi Walidah RS PKU Muhammadiyah Mayong.
b. Penulis mampu menuliskan tinjauan pustaka secara medis pada Ny.S G4P1A2
Dengan Post Partum Spontan di Ruang Nyi Walidah RS PKU Muhammadiyah
Mayong.
c. Penulis mampu menuliskan asuhan keperawatan berdasarkan kasus pada Ny.S
G4P1A2 Dengan Post Partum Spontan di Ruang Nyi Walidah RS PKU
Muhammadiyah Mayong mulai dari pengkajian sampai evaluasi.
d. Penulis mampu menuliskan/membandingkan asuhan keperawatan dengan teori
keperawatan pada Ny.S G4P1A2 Dengan Post Partum Spontan di Ruang Nyi
Walidah RS PKU Muhammadiyah Mayong kelolaan dalam bab II dengan teori
asuhan keperawatan dengan bab I.
e. Penulis mampu menyimpulkan asuhan keperawatan berdasarkan asuhan
keperawatan dan memberikan saran berdasarkan teori pada Ny.S G4P1A2 Dengan
Post Partum Spontan di Ruang Nyi Walidah RS PKU Muhammadiyah Mayong.

C. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data:
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data secara langsung kepada pasien dan keluarga pasien
untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan status kesehatan pasien.
2. Observasi
Pada metode ini penulis mengamati perilaku dan status kesehatan pasien selama
melakukan asuhan keperawatan, penulis juga melakukan observasi mengenai
respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan.
3. Dokumentasi
Suatu cara untuk mendapatkan data, baik dari catatan medis maupun catatan
perawat yang tergabung dalam buku status pasien, sebagi bahan untuk penunjang
tindakan keperawatan pasien dengan post partum.
4. Study Keperawatan
Metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur yang sesuai dengan
judul Karya Tulis Ilmiah.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri
dari:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Pengumpulan Data
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
B. Etiologi
C. Patofisiologi
D. Pathway
E. Gambaran Klinis
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Penatalaksanaan
H. Pengkajian
I. Diagnosa Keperawatan
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi Keperawatan
F. Evaluasi Keperawatan
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang semua masalah keperawatan klien kemudian dianalisa
menggunakan tinjauan asuhan keperawatan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

E. Manfaat Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Manfaat bagi peneliti
Hasil dari studi kasus ini diharapkan penulis dapat mengaplikasikan pengetahuan
yang didapat dari pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien Post Partum Spontan serta dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan
khususnya bagaimana merawat pasien dengan Post Partum Spontan.

2. Manfaat bagi Rumah Sakit/Tempat Penelitian


Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya menambah
referensi perpustakaan sebagai acuan penelitian yang akan datang.
3. Manfaat bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi
perkembangan keperawatan maternitas dan sebagai acuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang asuhan keperawatan maternitas pada pasien
dengan post partum spontan.

Anda mungkin juga menyukai