Anda di halaman 1dari 20

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

E DENGAN
MYELORADIKULOPATI DI RUANG AZALEA RS HASAN SADIKIN
BANDUNG

Di Susun Oleh :
Ahmad Alvian
72020040007

Di Susun Oleh :
Nama : Muhammad Yani Fathkurahman
NIM : 222020010044
Prodi : D3 Keperawatan

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2022/2023
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.E DENGAN
MYELORADIKULOPATI DI RUANG AZALEA RS HASAN SADIKIN
BANDUNG

Pengkajian
Hari/tanggal : Senin/2 Januari 2023
Jam : 10.00 WIB
Oleh : Muhammad Yani Fathkurahman

1. Identitas pasien
a. Identitas pasien
Nama : Tn.E
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : pensiunan
Suku bangsa : indonesia
Status kawin : kawin
Alamat : KP. Cilangkap RT 4 RW 9 Jati Mekar Cipeundeuy
Tanggal masuk RS : 31 Desember 2022
NO.RM : 0002097094

2. Pengkajian
a. Kelengkapan data fokus
1. DS : keluarga pasien mengatakan pasien nyeri punggung karena ada
benjolan
P : nyeri punggung
Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : punggung
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul dengan durasi tak menentu
DO : tampak ada benjolan di punggung belakang dengan ukuran ±3 cm
TD : 110/90 mmHg
N : 110 X/mnt
RR : 20 X/mnt
SPO2 : 98 %
S : 36,50C
2. DS : -keluarga pasien mengatakan kaki pasien mengalami kelemahan
sehingga harus dibantu aktivitasnya
DO : Aktivitas pasien tampak dibantu istri

b. Pengelompokan data
3. DS : keluarga pasien mengatakan pasien nyeri punggung karena ada
benjolan
P : nyeri punggung
Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : punggung
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul dengan durasi tak menentu
DO : Pasien tampak meringis menahan nyeri
-tampak ada benjolan di punggung belakang dengan ukuran ±3 cm
TD : 110/90 mmHg
N : 110 X/mnt
RR : 24 X/mnt
SPO2 : 98 %
S : 36,50C
4. DS : - keluarga pasien mengatakan aktivitas pasien dibantu istri &
keluarga -keluarga pasien mengatakan kaki pasien mengalami
kelemahan sehingga harus dibantu aktivitasnya
DO : - Aktivitas pasien tampak dibantu istri
- Pasien bergerak terbatas
c. Analisa data

N Hari/tanggal/jam Symptom Etiologi Problem


O

1 Senin/2 Januari DS : keluarga pasien mengatakan Nyeri akut Agen


2023/10.00 WIB pasien nyeri punggung karena pencedera
ada benjolan fisiologis
P : nyeri punggung
Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : punggung
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul dengan durasi
tak menentu
DO : pasien tampak meringis
menahan nyeri
-tampak ada benjolan di
punggung belakang dengan
ukuran ±3 cm
TD : 110/90 mmHg
N : 110 X/mnt
RR : 24 X/mnt
SPO2 : 98 %
S : 36,50C

2 Senin/2 Januari DS : - keluarga pasien Kelemahan Intoleransi


2023/10.00 WIB mengatakan aktivitas pasien aktivitas
dibantu istri & keluarga
-keluarga Pasien mengatakan
kaki pasien mengalami
kelemahan sehingga harus
dibantu aktivitasnya
DO : - Aktivitas pasien tampak
dibantu istri
- Pasien bergerak terbatas

3. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan (D.00056)

4. Intervensi keperawatan

No DX.Kep Tujuan & KH Intervensi


1 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan A. MANAJEMEN NYERI
Agen pencedera tindakan
1. Observasi
fisiologis (mis. keperawatan
infarmasi, lakemia, selama ...X24 jam
 lokasi, karakteristik,
neoplasma), Agen diharapkan nyeri
durasi, frekuensi,
pencedera kimiawi berkurang dengan
kualitas, intensitas
(mis. terbakar, KH :
nyeri
bahan kimia iritan), 1. Klien
 Identifikasi skala nyeri
Agen pencedera melaporkan
 Identifikasi respon
fisik (mis.abses, nyeri
nyeri non verbal
amputasi, terbakar, berkurang
 Identifikasi faktor yang
terpotong, 2. Klien tidak
memperberat dan
mengangkat berat, tampak
memperingan nyeri
prosedur operasi, gelisah
 Identifikasi
trauma, latihan 3. TTV dalam
pengetahuan dan
fisik berlebihan) batas normal
keyakinan tentang
(D.0077)
nyeri
 Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
 Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
 Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik

2. Terapeutik

 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
 Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan
tidur
 Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
3. Edukasi

 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

4. Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

B. PEMBERIAN ANALGETIK

1. Observasi

 Identifikasi
karakteristik nyeri
(mis. Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi,
durasi)
 Identifikasi riwayat
alergi obat
 Identifikasi kesesuaian
jenis analgesik (mis.
Narkotika, non-
narkotika, atau
NSAID) dengan
tingkat keparahan
nyeri
 Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesic
 Monitor efektifitas
analgesik

2. Terapeutik

 Diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai
analgesia optimal, jika
perlu
 Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus
opioid untuk
mempertahankan kadar
dalam serum
 Tetapkan target
efektifitas analgesic
untuk mengoptimalkan
respon pasien
 Dokumentasikan
respon terhadap efek
analgesic dan efek
yang tidak diinginkan

3. Edukasi

 Jelaskan efek terapi


dan efek samping obat

4. Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis
analgesik, sesuai
indikasi
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan A. MANAJEMEN ENERGI (I.
b.d tindakan 05178)
Ketidakseimbangan keperawatan selama
1. Observasi
antara suplai dan 2X24 jam
kebutuhan oksigen, diharapkan
 Identifkasi gangguan
Tirah baring, gangguan intoleransi
fungsi tubuh yang
Kelemahan, aktivitas teratasi
mengakibatkan
Imobilitas, Gaya dengan KH :
kelelahan
hidup monoton 1. Klien tidak
 Monitor kelelahan fisik
(D.00056) mengeluh
dan emosional
lelah
 Monitor pola dan jam
2. Frekuensi
tidur
jantung
 Monitor lokasi dan
meningkat
ketidaknyamanan
>20% dari
selama melakukan
kondisi sehat
aktivitas
3. Klien tidak
merasa lelah 2. Terapeutik
4. TTV dalam
batas normal  Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
 Lakukan rentang gerak
pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas
distraksi yang
menyenangkan
 Fasilitas duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan

3. Edukasi

 Anjurkan tirah baring


 Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
 Anjurkan
menghubungi perawat
jika tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan

4. Kolaborasi

 Kolaborasi dengan ahli


gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
B. TERAPI AKTIVITAS (I.05186)

1. Observasi

 Identifikasi deficit
tingkat aktivitas
 Identifikasi
kemampuan
berpartisipasi dalam
aktivotas tertentu
 Identifikasi sumber
daya untuk aktivitas
yang diinginkan
 Identifikasi strategi
meningkatkan
partisipasi dalam
aktivitas
 Identifikasi makna
aktivitas rutin (mis.
bekerja) dan waktu
luang
 Monitor respon
emosional, fisik,
social, dan spiritual
terhadap aktivitas

2. Terapeutik

 Fasilitasi focus pada


kemampuan, bukan
deficit yang dialami
 Sepakati komitmen
untuk meningkatkan
frekuensi danrentang
aktivitas
 Fasilitasi memilih
aktivitas dan tetapkan
tujuan aktivitas yang
konsisten sesuai
kemampuan fisik,
psikologis, dan social
 Koordinasikan
pemilihan aktivitas
sesuai usia
 Fasilitasi makna
aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi transportasi
untuk menghadiri
aktivitas, jika sesuai
 Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesuaikan
lingkungan untuk
mengakomodasikan
aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi aktivitas fisik
rutin (mis. ambulansi,
mobilisasi, dan
perawatan diri), sesuai
kebutuhan
 Fasilitasi aktivitas
pengganti saat
mengalami
keterbatasan waktu,
energy, atau gerak
 Fasilitasi akvitas
motorik kasar untuk
pasien hiperaktif
 Tingkatkan aktivitas
fisik untuk memelihara
berat badan, jika sesuai
 Fasilitasi aktivitas
motorik untuk
merelaksasi otot
 Fasilitasi aktivitas
dengan komponen
memori implicit dan
emosional (mis.
kegitan keagamaan
khusu) untuk pasien
dimensia, jika sesuai
 Libatkan dalam
permainan kelompok
yang tidak kompetitif,
terstruktur, dan aktif
 Tingkatkan
keterlibatan dalam
aktivotasrekreasi dan
diversifikasi untuk
menurunkan
kecemasan ( mis. vocal
group, bola voli, tenis
meja, jogging,
berenang, tugas
sederhana, permaianan
sederhana, tugas rutin,
tugas rumah tangga,
perawatan diri, dan
teka-teki dan kart)
 Libatkan kelarga
dalam aktivitas, jika
perlu
 Fasilitasi
mengembankan
motivasi dan
penguatan diri
 Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau
kemajuannya sendiri
untuk mencapai tujuan
 Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehari-
hari
 Berikan penguatan
positfi atas partisipasi
dalam aktivitas

3. Edukasi

 Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
hari, jika perlu
 Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang dipilih
 Anjurkan melakukan
aktivitas fisik, social,
spiritual, dan kognitif,
dalam menjaga fungsi
dan kesehatan
 Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok atau terapi,
jika sesuai
 Anjurkan keluarga
untuk member
penguatan positif atas
partisipasi dalam
aktivitas

4. Kolaborasi

 Kolaborasi dengan
terapi okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai
 Rujuk pada pusat atau
program aktivitas
komunitas, jika perlu
5. Implementasi keperawatan

Hari/tanggal/jam NO.D Implementasi Respon TTD


X

Senin/2 Januari 1,2 Memonitor TTV dan DS : keluarga pasien


2023/10.00 WIB skala nyeri mengatakan pasien nyeri
punggung karena ada
benjolan
P : nyeri punggung
Q : nyeri seperti di tusuk-
tusuk
R : punggung
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul dengan
durasi tak menentu
DO : pasien tampak
meringis menahan nyeri
-tampak ada benjolan di
punggung belakang
dengan ukuran ±3 cm

TD : 110/90 mmHg
N : 110 X/mnt
RR : 24 X/mnt
SPO2 : 98 %
S : 36,50C

Senin/2 Januari 1 Mengidentifikasi faktor DS : keluarga pasien


2023/10.10 WIB yang memperberat dan mengatakan pasien nyeri
memperingan nyeri pada punggung
DO : pasien tampak
meringis menahan sakit
Senin/2 Januari 1 Menjelaskan penyebab, DS : keluarga pasien
2023/10.20 WIB periode, dan pemicu mengatakan mau diberi
nyeri penjelasan
DO : keluarga pasien
tampak mendengarkan

Senin/2 Januari 1 Mengajarkan teknik DS : keluarga pasien


2023/10.30 WIB relaksasi nafas dalam mengatakan mau
diajarkan teknik tersebut
DO : keluarga pasien
tampak mengikuti arahan

Senin/2 Januari 1 Mengkolaborasikan DS : keluarga pasien


2023/11.00 WIB pemberian obat (Inf. mengatakan boleh diberi
Levofloxacim 1X750 obat
mg) DO : pasien tampak
meringis menahan sakit
saat obat masuk

Senin/2 Januari 2 Mengidentifikasi adanya DS : keluarga pasien


2023/11.20 WIB nyeri atau keluhan fisik mengatakan punggung
lainnya pasien nyeri
DO : pasien tampak
terbaring lemah di bed
RS

Senin/2 Januari 2 Menjelaskan tujuan dan DS : keluarga pasien


2023/11.30 WIB prosedur ambulasi mengatakan mau diberi
dan diajarkan ambulasi
DO : pasien tampak
mendengarkan

Senin/2 Januari 2 Menganjurkan DS : keluarga pasien


2023/11.45 WIB melakukan ambulasi dini mengatakan mau belajar
mobilisasi dini
DO : keluarga pasien
tampak mencoba
mempratekkan ambulasi

Senin/2 Januari 2 Mengajarkan ambulasi DS : keluarga pasien


2023/12.00 WIB yang sederhana mengatakan mau diajari
ambulasi
DO : keluarga pasien
tampak kooperatif
6. Evaluasi keperawatan

NO Hari/tanggal/ NO.DX Evaluasi TTD


jam

1 Senin/2 Januari 1 S : keluarga pasien mengatakan pasien nyeri


2023/14.00 WIB punggung karena ada benjolan
P : nyeri punggung
Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : punggung
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul dengan durasi tak menentu
O : pasien tampak meringis menahan nyeri
-tampak ada benjolan di punggung belakang
dengan ukuran ±3 cm

TD : 110/90 mmHg
N : 110 X/mnt
RR : 24 X/mnt
SPO2 : 98 %
S : 36,50C
A : masalah belum teratasi
P : Lanjut intervensi
-Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
-Mengkolaborasikan pemberian obat (Inf.
Levofloxacim 1X750 mg)

Senin/2 Januari 2 S : -keluarga pasien mengatakan aktivitas


2023/10.00 WIB pasien dibantu istri & keluarga
-keluarga Pasien mengatakan kaki pasien
mengalami kelemahan sehingga harus dibantu
aktivitasnya
O : - Aktivitas pasien tampak dibantu istri
- Pasien bergerak terbatas
A : masalah belum teratasi
P : Lanjut intervensi
-Memonitor TTV
-Menganjurkan mengajarkan ambulasi dini &
ROM

Anda mungkin juga menyukai