Pembagian Peran :
Kasus : Seorang pasien bernama Linda 22 tahun. Dia begitu agresif memukul orang dan
membentak orang-orang disekitarnya, sehingga keluarga membawanya ke RSJ, sesampainya
di RSJ pasien mengamuk membabi buta dan hendak memukul orang-orang di sekitarnya
karena merasa tidak gila.
Pasien : Kenapa aku dibawa kesini mak? (Sembari membaca tulisan bertuliskan RSJ) Rumah
Sakit Jiwa, Aku kan nggak gendeng mak?
Bapak : Bapak dan mamak cuma pengen kamu ketemu dokter sama perawat sebentar.
Kakak : Iya dek, sabar dulu ya dek. Adek tenang dulu ya..
Ibu: iya bu, sejak itu juga, anak saya jadi sering ngamuk dan memukul orang sampai
meresahkan warga, jadi pak RT menyarankan saya untuk membawanya kesini.
Perawat A : saya mengerti, pak buk. Baiklah izinkan saya komunikasikan dulu ya dengan
anaknya.
Perawat A bertanya pada pasien : Perkenalkan, nama saya perawat A, Nama mbak siapa?
(Mengulurkan tangan dengan memberi senyum)
Perawat A: Ada apa di rumah?? Apa yang membuat mbak linda marah dan sering memukul
orang?
Pasien : Lha aku kan cuma membela diri, (menoleh pada keluarga) sudah aku mau pulang
mak, aku ndak mau disini. (Berusaha berlalu)
Pasien : Balekkk!!!! Ora sudi aku disini (dengan nada tinggi dan melotot, sambil memukul
ibunya)
Tahap Orientasi
Perawat C berbicara pada keluarga : Mbak, Ibu, Bapak (pada keluarga) saya akan melakukan
pengamanan kepada mbak Linda, dengan cara menggunakan baju ini, tangan mbak Linda
akan terikat kebelakang agar mbak Linda tidak memukul orang lagi. Ketika nanti mbak sudah
tidak memukul orang lagi maka akan saya lepas. Cara ini tidak menyakitkan dan aman.
Perawatpun mulai memegangi pasien, agar pasien tidak kabur. Sesegera satpampun datang
untuk memeberikan bantuan.
Perawat B : Ibu, perawat A, C, dan D tadi sudah menjelaskan tindakan yang akan kami
lakukan untuk mengamankan mbak Linda, bila ibu setuju tindakan itu dilakukan silahkan ibu
tanda tangan di lembar Inform Consent ini
Bapak : Iya saya setuju saja yang penting anak saya sembuh
Perawat B : Baik ibu, kalau begitu kami akan melakukan tindakan restrain untuk anak ibu
Pasien meraung – raung agresif sambil berkata “Aku nggak gila, kalian semua yang gila”,
satpam dan para perawat pun melakukan tahap kerja dalam pemasangan restrain setelah
mendapat persetujuan keluarga.
Tahap Kerja
Setelah tindakan restrain dilakukan pasien mulai tenang dan perawat mulai menyimpulkan
kegiatan
Tahap Terminasi
Perawat A: Mbak Linda & keluarga, ini merupakan metode restrain, ini metode kami sebagai
tenaga kesehatan untuk menenangkan mbak Linda agar mbak Linda tidak memukul orang
lagi. Jadi mbak Linda terutama ibu tidak perlu khawatir.
Perawat B: Nanti restrain ini akan dilepas, apabila mbak Linda tidak memukul orang lagi.
(Berbicara dengan pasien)
Perawat B: Bu, sejenak saya akan mengajak ibu untuk melengkapi data – data mbak Linda
yang belum tuntas tadi.
Keluarga : Terima kasih, sudah membantu saya menangani anak saya, nanti kalau anak saya
mulai dirawat disini, saya titip
Perawat B: Iya bu, karena itu memang tugas kami, terima kasih juga atas kepercayaan ibu
pada kami.
Selanjutnya perawat mulai melakukan tindakan dokumentasi mencacat tindakan yang telah
dilakukan pasien dan mencatat respon pasien.