Anda di halaman 1dari 4

RESTRAIN

Pembagian Peran :

1. Pasien : Lindayani (04021181320006)


2. Bapak : Deyan Novika S (04021181320048)
3. Ibu : Bekti Istiani (04021281320012)
4. Kakak : Okta Winarsih (04021181320031)
5. Perawat A : Uswatun Hasanah (04021281320022)
6. Perawat B : Merry Selviana (04021181320047)
7. Perawat C : Sitta Jannatu A (04021181320027)
8. Perawat D : Tria Marnia (04021281320015)

Kasus : Seorang pasien bernama Linda 22 tahun. Dia begitu agresif memukul orang dan
membentak orang-orang disekitarnya, sehingga keluarga membawanya ke RSJ, sesampainya
di RSJ pasien mengamuk membabi buta dan hendak memukul orang-orang di sekitarnya
karena merasa tidak gila.

Pasien : Kenapa aku dibawa kesini mak? (Sembari membaca tulisan bertuliskan RSJ) Rumah
Sakit Jiwa, Aku kan nggak gendeng mak?

Keluarga : Sudah nurut saja, biar kamu itu sembuh.

Pasien : Sampean pikir aku gendeng to mak pak?

Bapak : Bapak dan mamak cuma pengen kamu ketemu dokter sama perawat sebentar.

Kakak : Iya dek, sabar dulu ya dek. Adek tenang dulu ya..

Sesampainya di UGD, seorang perawat yang melihat kedatangan mereka langsung


memepersilahkan mereka duduk

Tahap pre interaksi

Perawat A: Selamat pagi, Mari Silahkan duduk

Bapak : (Sembari memegangi tangan pasien keluarga menjelaskan maksud kedatangannya)


Begini bu, anak saya ini sejak 1 bulan yang lalu mengalami frustasi karena tidak masuk di
jurusan yang dia inginkan.

Ibu: iya bu, sejak itu juga, anak saya jadi sering ngamuk dan memukul orang sampai
meresahkan warga, jadi pak RT menyarankan saya untuk membawanya kesini.
Perawat A : saya mengerti, pak buk. Baiklah izinkan saya komunikasikan dulu ya dengan
anaknya.

Perawat A bertanya pada pasien : Perkenalkan, nama saya perawat A, Nama mbak siapa?
(Mengulurkan tangan dengan memberi senyum)

Pasien : Linda (menjawab sinis)

Perawat A: Ada apa di rumah?? Apa yang membuat mbak linda marah dan sering memukul
orang?

Pasien : Lha aku kan cuma membela diri, (menoleh pada keluarga) sudah aku mau pulang
mak, aku ndak mau disini. (Berusaha berlalu)

Kakak : Dek, sampean mau kemana?

Pasien : Balekkk!!!! Ora sudi aku disini (dengan nada tinggi dan melotot, sambil memukul
ibunya)

Melihat itu perawat pun mulai menyiapkan alat restrain

Tahap Orientasi

Perawat C berbicara pada keluarga : Mbak, Ibu, Bapak (pada keluarga) saya akan melakukan
pengamanan kepada mbak Linda, dengan cara menggunakan baju ini, tangan mbak Linda
akan terikat kebelakang agar mbak Linda tidak memukul orang lagi. Ketika nanti mbak sudah
tidak memukul orang lagi maka akan saya lepas. Cara ini tidak menyakitkan dan aman.

Pasien : Enggak!!!!!! Awas ndeket tak hajar sampean!!!!!

Perawatpun mulai memegangi pasien, agar pasien tidak kabur. Sesegera satpampun datang
untuk memeberikan bantuan.

Perawat A dan D membantu perawat C memegangi pasien

Perawat B: Untuk ibu mari ikut saya ke ruang perawat

Perawat B dan keluarga berjalan menuju ruang perawat

Perawat B : Ibu, perawat A, C, dan D tadi sudah menjelaskan tindakan yang akan kami
lakukan untuk mengamankan mbak Linda, bila ibu setuju tindakan itu dilakukan silahkan ibu
tanda tangan di lembar Inform Consent ini

Bapak : Iya saya setuju saja yang penting anak saya sembuh

Perawat B : Baik ibu, kalau begitu kami akan melakukan tindakan restrain untuk anak ibu
Pasien meraung – raung agresif sambil berkata “Aku nggak gila, kalian semua yang gila”,
satpam dan para perawat pun melakukan tahap kerja dalam pemasangan restrain setelah
mendapat persetujuan keluarga.

Tahap Kerja

 Memulai kegiatan dengan cara yang baik


 Memilih alat restrain yang tepat
 Memasang restrain pada klien dg cepat dan tepat
 Pegang pundak pasien dan tangan yang agresif, berjalan dibelakang pasien dan tetap
waspada
 Buka baju dalam posisi "menyerbu"
 Pakaikan baju dengan cepat
 Handle tangan pasien ke belakang, seperti orang diborgol.
 Mengamankan restrain dari jangkauan pasien
 Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
 Melakukan pemeriksaan tanda vital
 Memeriksa bagian tubuh yang direstrain
 Memberikan obat anti cemas
 Memperhatikan respon pasien

Setelah tindakan restrain dilakukan pasien mulai tenang dan perawat mulai menyimpulkan
kegiatan

Tahap Terminasi

Perawat A: Mbak Linda & keluarga, ini merupakan metode restrain, ini metode kami sebagai
tenaga kesehatan untuk menenangkan mbak Linda agar mbak Linda tidak memukul orang
lagi. Jadi mbak Linda terutama ibu tidak perlu khawatir.

Perawat B: Nanti restrain ini akan dilepas, apabila mbak Linda tidak memukul orang lagi.
(Berbicara dengan pasien)

Perawat B: Bu, sejenak saya akan mengajak ibu untuk melengkapi data – data mbak Linda
yang belum tuntas tadi.

Seusai perawat B melengkapi pengumpulan data tentang pasien

Keluarga : Terima kasih, sudah membantu saya menangani anak saya, nanti kalau anak saya
mulai dirawat disini, saya titip

Perawat B: Iya bu, karena itu memang tugas kami, terima kasih juga atas kepercayaan ibu
pada kami.

Selanjutnya perawat mulai melakukan tindakan dokumentasi mencacat tindakan yang telah
dilakukan pasien dan mencatat respon pasien.

Anda mungkin juga menyukai