Anda di halaman 1dari 19

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES WHS

Nama Mahasiswa/NPM : Eka Fitri


Tempat Praktek : Ruang ICU
Tanggal / Jam : 13\10\2020

BIODATA PASIEN
Nama / Inisial : Ny. S Usia : 62 Tahun JK :P
Pendidikan : SMA
Pekerjaaan : IRT
Status Pernikahan : Menikah
No RM : 00821614
Diagnosa Medis :post Craniotomy
Tanggal Masuk RS : 5/10\2020
Alamat : Balikpapan

BIODATA PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tidak terkaji
Jenis Kelamin : Tidak terkaji
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Hubungan dengan Klien :Tidak terkaji
Alamat :Tidak terkaji

I. ANAMESA (PENGKAJIAN AWAL)


1. Keluhan Utama
Tidak sadar
2. Riwayat Kesehatan/Pengobatan Perawatan Sekarang :
Klien rujukan dari PKM Lamaru dengan penurunan kesadaran tanggal 5 oktober 2020 dengan
DX. SH, HT, kemudian MRS di ruang ICU dengan intubasi on ventilator. Tanggal 6 oktober
2020 dilakukan operasi Craniotomy dan pemasangan External Ventrikel Drainase
3. Riwayat Kesehatan/Pengobatan Perawatan Sebelumnya :
Memiliki riwayat HT dan DM
4. Riwayat Pembedahan
Tanggal 6 oktober 2020 dilakukan operasi Craniotomy dan pemasangan External Ventrikel
Drainase
5. Pengobatan Terakhir

Diabetes melitus dan Hipertensi

6. Riwayat Penyakit Keluarga (Genogram Keluarga)

Tidak terkaji

II. PENGKAJIAN PRIMER


1. Airway :
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing N/A
Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor N/A
Keluhan Lain : ... ...

2. Breathing :
Gerakan dada : Simetris Asimetris
Irama Nafas : Cepat Dangkal Normal
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur
Retraksi otot dada : Ada N/A
Sesak Nafas : Ada N/A RR : 22 x/mnt BGA : . . . . .
Keluhan Lain: … …

3. Circulation
Nadi : Teraba 100 x/menit Tidak teraba
Sianosis : Ya Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
Pendarahan : Ya Tidak ada
Keluhan Lain: ... ...
4. Fluid (Cairan dan Elektrolit)

Intake : Tidak terkaji


Output : Tidak terkaji
Balance Cairan : Tidak terkaji

III. PEMERIKSAAN FISIK SPESIFIK WITH BODY SISTEM (SECONDARY SURVEY)


KU Pasien :
o
TD : 158/87 mmHg Nadi : 100 x/menit RR 22 x/menit Suhu 36.5 C

1. Rasa Nyaman (Nyeri)


Tidak ada nyeri Nyeri kronis Nyeri akut
Skala nyeri Lokasi : Lokasi :
Durasi Frekuensi :
Karateristik :
Nyeri hilang, bila:
Minum obat Mendengar music
Istirahat Berubah posisi/tidur
Lain-lain sebutkan
Diberitahukan ke dokter:
Ya, pukul Tidak

Keluhan Lain tidak ada

2. B 1 : Breathing (Pernafasan/Respirasi)
Terdapat banyak slym di bagian pernapasan, terdengar bunyi ronchi di kedua lapang paru, pasien
terintubasi di ventilator

3. B 2 : Bleeding (Kardiovaskuler / Sirkulasi)

Tidak adanya perdarahan


4. B 3 : Brain (Persyarafan/Neurologik)
Kesan CT scan :
a. Perdarahan intracereblum,
b. Infark lacunar serebri bilateral,
c. edema serebral

5. B 4 : Bladder (Perkemihan – Eliminasi Urin/Genitourinaria)


Pasien terpasang kateter urine

6. B 5 : Bowel (Pencernaan – Eliminasi Alvi/Gastrointestinal)


Tidak terkaji

7. B 6 : Bone & Skin (Tulang – Otot – Integumen)


- Terdapatnya luka post craniotomy dibagian kelapa
- pasien imobilisasi
- kulit pasein kering
- akral dingin

IV. PEMERIKSAAN LANJUTAN

1. Alergi

Tidak ada alergi

Alergi obat, sebutkan reaksi

Alergi makanan sebutkan reaksi

Alergi lainnya sebutkan reaksi

Gelang tanda alergi dipasang (warna merah)

Tidak diketahui

Diberitahukan ke dokter/farmasis (apoteker)/dietisien (coret salah satu)

Ya pukul . . . . . . l Tidak
2. Risiko decubitus Tidak Terdapat luka Ya, jelaskan...

(BERDASARKAN SKALA NORTON)


PENILAIAN 4 3 2 1
Kondisi Fisik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk
Status Mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktifitas Jalan Sendiri Jalan Dengan Kursi Roda Di tempat tidur
Bantuan
Mobilitas Bebas Agak Terbatas Sangat Terbatas Tidak Mampu
Bergerak Bergerak
Inkontinensia Kontinen Kadang-kadang Selalu Inkontinensia
Inkontinensia Inkontinensia Urin dan Alvi
Urin
SKOR
TOTAL SKOR 5
Keterangan :
16 – 20 : risiko rendah terjadi decubitus
12 – 16 : risiko sedang terjadi decubitus
12 : risiko tinggi terjadi decubitus

3. Riwayat Psikososial

Status Psikologi
Tenang Cemas Takut Marah Sedih

Kecenderung bunuh diri Lain-lain sebutkan . . . . .


Status Mental
Sadar dan orientasi baik
Ada masalah prilaku, sebutkan
Prilaku kekerasan yang dialami pasien sebelumnya
Status Sosial
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga Baik tidak
baik b. Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Tidak Terkaji
Hubungan : Tidak terkaji
Telepon : Tidak terkaji
Pekerjaan pasien : Tidak terkaji
4. Status Giszi
SKRINING GIZI (berdasarkan (MST/Malnutrition Screening Tool) Untuk Pasien dewasa
Antropometri : BB tida terkaji TB : Tidak terkaji LILA : Tidak terkaji
(bila skor ≥ 2 dilakukan pengkajian lanjut oleh dietisien)
Parameter
No Kriteria Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam
3 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan
b. Tidak yakin/tidak tahu
c. Jika Ya, berapa penurunan berat badan tersebut
1 – 5 Kg
6 – 10 Kg
11 – 15 Kg
≥ 15 Kg
2. Apakah asupan makanan berkurang karena tidak nafsu makan
a. Ya
b. Tidak
Total Skor
3. Pasien dengan kondisi khusus Ya Tidak
(pasien dengan penurunan imunitas, hemodialisa kronis, geriatric, kemotherapi,
intensive care, perinatal care, luka bakar, transpalantasi sumsum tulang, DM,
penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis, CLB, penyakit keganasan,
pneumonia berat, stroke, bedah digestif)
Sudah dibaca/diketahui oleh dietisien (diisii oleh dietisien) Ya paraf

5. Skrining Status Fungsional


Aktivitas dan mobilisasi : (lampirkan formulir pengkajian status fungsinal Barthel Index)
Mandiri Perlu bantuan, sebutkan . . . . . .
Ketergantungan total, dilaporkan ke dokter ( Ya, pukul . . . . . . Tidak)

6. Kebutuhan Khusus
Lanjut usia Pasien kemotherapi/radiasi Ketergantungan obat
Sakit terminal Daya imun rendah Korban kekerasan/terlantar
Penyakit menular Kelainan emosional Lainnya, Pot OP Craniotomi
7. Kebutuhan Edukasi (dikaji pada pasien dan atau keluarga)
Kebutuhan pembelajaran pasien (pilih topic pembelajaran pada kotak yang tersedia)
DIagnosa dan manajemen Obat-obatan Perawatan luka
Rehabilitasi Manajemen nyeri Diet dan nutrisi
Lain- lain

8. Perencanaan Pulang (dilengkapi dalam waktu 48 jam pertama pasien masuk ruang rawat)
a. Pasien tinggal dengan siapa? sendiri anak/lain-lain sebutkan suami b.
Dimana letak kamar pasien di rumah? Lantai dasar Lantai dua/tiga c.
Bagaimana kondisi rumah pasien ?
Penerangan lampu terang/cukup terang/ kurang (coret salah satu)
Kamar tidur jauh/dekat dengan kamar mandi (coret salah satu)
WC jongkok/duduk (coret salah satu)
d. Bagaimana perawatan kebutuhan dasar pasien ? Mandiri Dibantu sebagian
Dibantu penuh
e. Apakah pasien memerlukan alat bantu khusus? Ya, Ventilator Tidak
f. Apa makanan pasien? Tidak berdiet Vegetarian Diet, cair saring . . . . g.
Apakah perlu dirujuk ke komunitas tertentu? Tidak Ya, sebutkan . . . .

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Rontgen dll)


RONTGEN CT-SCAN USG EKG

ENDOSKOPI Lain-lain, ... ...

Hasil / Interpretasi:

Kesan CT SCAN :
1. Pendarahan intracereblum,
2. Infark lacunar serebri bilateral
3. Edema serebral
Hasil AGD
PCO2 83.0
PH 7.210
HCO3 33.2
PO2 119.0

Hasil lab :
Leukosit : 20.56 103/ul
Neutrophil : 87.3 %
Limfosit : 7.6 %
NLR : 11.59 103
VI. TERAPI YANG DIDAPAT
a. Inf RL 1000 cc/24 jam, D5 ½ Ns 1000 cc/24 jam, manitol 6x 150cc
b. NebuCcombivent ; Pulmicort /8jam
c. Drip Nicardipin titrasi target TDS 150 ( jalan di 0,2 mcg/kgbb/jam)
d. Injeksi Ceftriaxon 2 x1 gr, Injeksi Omeprazole 2 x 40 mg
e. Sucralfat 3x 1C
f. Bcomp 3 x 1
g. Vit C 3x100
h. Clonidin 3x 0,3mg
i. Amlodipin 1 x 10 mg
j. Candesartan 1x 16 mg
k. HCT 1 x ½ tab
PENILAIAN STATUS FUNGSIONAL
(BERDASARKAN PENILAIAN BARTHEL INDEX)

NILAI SKOR
NO FUNGSI SKOR URAIAN SAAT MGG MGG MGG MGG SAAT
SEBELU
MASU I II III DI IV DI PULAN
M SAKIT
K RS DI RS DI RS RS RS G
Tidak
0 terkendali/teratur
Mengendalikan (perlu pencahar)
1 rangsang defekasi Kadang-kadang
BAB 1
tidak terkendali
2 Madiri
Tak
0 terkendali/pakai
Mengendalikan kateter
2 rangsang berkemih Kadang-kadang
(BAK) 1
tak terkendali
2 Madiri
Butuh
Membersihkan diri 0 pertolongan orang
3 (cuci muka, sisir lain
rambut, sikat gigi)
1 Mandiri
Tergantung
0 pertolongan orang
Penggunaan lain
jamban, masuk dan Perlu pertolongan
keluar (memakai pada beberapa
4 kegiatan dapat
celana, 1
membersihkan, mengerjakan
menyiram) sendiri kegiatan
yang lain
2 Mandiri
0 Tidak mampu
Perlu ditolong
5 Makan 1 memotong
makanan
2 Mandiri
Perlu banyak
bantuan untuk
1 bisa duduk (2
Berubah sikap dari
6 orang)
berbaring ke duduk
2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri
0 Tidak mampu
Bisa
1 (pindah)dengan
7 Berpindah/berjalan kursi roda
Berjalan dengan
2
bantuan 1 orang
3 Mandiri
NILAI SKOR
MG SAAT
NO FUNGSI SKOR URAIAN G PULAN
SAAT MGG MGG III MGG G
SEBELU MASU I II DI IV
M SAKIT K RS DI RS DI RS RS DI RS
Tergantung orang
0 Lain
1 Sebagian dibantu
8 Memakai baju
2 Mandiri
0 Tidak Mampu
Butuh
1 pertolongan
9 Naik turun tangga
2 Mandiri
Tergantung orang
0 Lain
10 Mandi
1 Mandiri
TOTAL SKOR
NAMA & TANGAN PERAWAT
Keterangan :
20 : Mandiri 5 – 8 : Ketergantungan berat
12 – 19 : Keterhantungan ringan 0 – 4 : Ketergantungan total
9 – 11 : Ketergantungan sedang
A. Analisa Data

DATA PENYEBAB MASALAH


DS : Hipersekresi Jalan Napas Bersihan Jalan Napas
Tidak Efektif
DO:
- Produksi Slym yang banyak dan
berwarna kuning
- Pasien terintubasi di ventilator
- Terdapat ronchi di kedua lapang
paru
- Pasien dengan kondisi penurunan
kesadaran E1M2V1
DS : Ketidakseimbangan Gangguan Pertukaran
perfusi-ventilasi gas
DO =
- Kesadaran menurun dengan GCS 4
(E1M2V1)
- PH = 7.120
- PO2 = 119
- PCO2 = 83.0
- HCO3 = 33.2
- Ronchi di kedua lapang paru
- Akral dingin
- Kulit kering
DS : Edema Serebral Penurunan Kapasitas
(Hematoma Intracerebral) Adaptif Intrakranial
DO :
- Kesadaran menurun dengan GCS 4
(E1M2V1)
- TD : 158/87 mmHg
- Kesan CT SCAN
1. Perdarahan intracereblum dan
intraverikuler
2. Infark lacunar cerebri bilateral
3. Edema serebri
DS : Prosedur Operasi Gangguan Integritas
(Craniotomy) kulit dan jaringan
D0 :
- Terdapat luka post craniotomy hari
ke-7
- Leukosit = 20,56 103/uL
- Neutrofil 87.3 %
- Limfosit 7.6%
- NLR 11.50 103
DS : Gangguan Neuromuskuler Defisit perawatan diri
(makan,mandi, toileting
DO : dan berpakaian)
- Pasien tidak mampu mandi,
mengenakan pakaian, ke toilet,dan
makan dikarenakan penurunan
kesadaran
- Kesadaran menurun dengan GCS 4
(E1M2V1)
- Pasien imobilisasi
- Pasien terpasang ventilator
DS : Imobilisasi Fisik Resiko Luka Tekan

DO :
- Kesadaran menurun dengan GCS 4
(E1M2V1)
- Pasien tirah baring lama
- Skala braden = 7 (resiko serius
terkena luka tekan)
- Riwayat post op craniotomy

B. Diagnosa Keperawatan Pada Pasien Post Op Craniotomy(SDKI)


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan Hiperkesresi jalan napas
ditandai dengan produksi slym banyak berwarna kuning, pasien terintubasi di
ventilator, ronchi di kedua bagian paru, Kesadaran menurun dengan GCS 4 (E1M2V1)
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi
ditandai dengan kesadaran menurun dengan GCS 4 (E1M2V1), PH 7.210, PCO2 =
83.0, HCO3 33.2, akral dingin dan kulit kering
3. Penurunan Kapasitas maladaptive intracranial berhubungan dengan Edema
serebral(hematoma serbral) ditandai dengan kesadaran menurun dengan GCS 4
(E1M2V1), TD:158/87 mmHg, Kesan CT scan : pendarahan intracereblum, Infark
lacunar serebri bilateral, edema serebral
4. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan prosedur operasi (Craniotmy) ditandai
dengan terdapatnya luka post craniotomy, Leukosit 20,56, neutrophil 87,3 %, Limfosit
7.6% NLR 11.50
5. Defisit perawatan diri (Makan, Mandi, Berpakaian, dan toileting) berhubungan dengan
gangguan neuromuscular ditandai dengan pasien tidak mampu
mandi,makan,berpakaian dan toileting dikarenakan penuruan kesadaran, Kesadaran
menurun dengan GCS 4 (E1M2V1),pasien imobilisasi, terpasang ventilator
6. Resiko Luka tekan berhubungan dengan imobilisasi fisik
C. Intervensi Keperawatan (SLKI dan SIKI)

N SDKI SLKI SIKI


o
1 Bersihan Jalan Napas Bersihan Jalan Napas Manajemen jalan Napas
Tidak Efektif (L.01001) (I.01011)
( D.0001)
1.1 Monitor pola napas
Definisi :
(frekuensi, kedalaman, usaha
Definisi : Kemampuan membersihkan
napas)
Ketidakmampuan sekret atau obstruksi jalan napas
membersihkan Sekret atau untuk mempertahankan jalan 1.2 Monitor bunyi napas
obstruksi jalan napas napas tetap paten tambahan (mis. Gurgling,
untuk mempertahankan mengi, weezing, ronkhi
jalan napas tetap paten Setelah dilakukan tindakan kering)
keperawatan diharapkan bersihan
1.3 Monitor sputum (jumlah,
jalan napas meningkat dengan
warna, aroma)
kriteria hasil :
a. Produksi Sputum menurun (5) 1.4 Pertahankan kepatenan jalan
b. Ronchi menurun (5) napas dengan head-tilt dan
c. Frekuensi napas membaik (5) chin-lift (jaw-thrust jika
curiga trauma cervical)
1.5 Posisikan semi-Fowler atau
Keterangan :
Fowler
1 = Meningkat
2 = Cukup Meningkat 1.6 Berikan minum hangat
3 = Sedang
1.7 Lakukan fisioterapi dada, jika
4 = Cukup Menurun
perlu
5 = Menurun
1.8 Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 deti
1.9 Lakukan hiperoksigenasi
sebelum Penghisapan
endotrakeal
1.10 Keluarkan sumbatan benda
padat dengan forsepMcGill
1.11 Berikan oksigen, jika perlu
1.12 Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
1.13 Ajarkan teknik batuk efektif
1.14 Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
2 Gangguan Pertukaran Pertukaran Gas (L.01003) Pemantauan Respirasi (I. 03123)
Gas (D.0003)
Definisi : 2.1 Monitor frekuensi, irama,
Definisi : Kelebihan atau Oksigeninasi dan/atau elimininasi kedalaman, dan upaya napas
kekurangan oksigenisasi Kerbondioksida pada membran 2.2 Monitor pola napas (seperti
atau eliminasi alveolus kapiker dalam batas bradipnea, takipnea,
karbondioksida pada normal. hiperventilasi, Kussmaul,
membran alveolus kapiler Cheyne-Stokes, Biot,
Setelah dilakukan tindakan ataksik)
keperawatan diharapkan 2.3 Monitor kemampuan batuk
pertukaran menjadi normal efektif
dengan kriteria hasil : 2.4 Monitor adanya produksi
a. Tingkat Kesadaran meningkat sputum
(5) 2.5 Monitor adanya sumbatan
b. Bunyi napas tambahan jalan napas
(ronchi) menurun (5) 2.6 Palpasi kesimetrisan
c. PCO2 membaik (5) ekspansi paru
d. PO2 membaik (5) 2.7 Auskultasi bunyi napas
e. PH arteri membaik (5) 2.8 Monitor saturasi oksigen
f. Warna kulit membaik (5) 2.9 Monitor nilai AGD
2.10 Monitor hasil x-ray toraks
2.11 Atur interval waktu
pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
2.12 Dokumentasikan hasil
pemantauan
2.13 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantaua
2.14 Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

3 Penurunan Kapasitas Kapasitas Adaptif Intrakranial Manajemen peningkatan


Adaptif Intrakranial (L. 06049) Tekanan Intrakranial
(D.0066) (I. 06194)
Definisi :
4.1 Identifikasi penyebab
Definisi : Kestabilan mekanisme dinamika
peningkatan TIK (mis. Lesi,
Gangguan mekanisme intrakranial dalam melakukan
gangguan metabolisme,
dinamika intrakranial kompensasi terhadap stimulus
edema serebral)
dalam melakukan yang dapat menurunkan kapasitas
kompensasi terhadap intrakranial. 4.2 Monitor tanda/gejala
stimulus yang dapat peningkatan TIK (mis.
menurunkan kapasitas Setelah dilakukan tindakan Tekanan darah meningkat,
intrakranial. keperawatan diharapkan tekanan nadi melebar,
kapasitas intrakranial meningkat bradikardia, pola napas
dengan kriteria hasil : ireguler, kesadaran menurun)
a. Tingkat kesadaran meningkat
4.3 Monitor MAP (Mean Arterial
(5)
Pressure)
b. Tekanan darah membaik (5)
c. Tekanan Intrakranial membaik 4.4 Monitor CVP (Central
(5) Venous Pressure), jika perlu
4.5 Monitor PAWP, jika perlu
4.6 Monitor PAP, jika perlu
4.7 Monitor ICP (Intra Cranial
Pressure), jika tersedia
4.8 Monitor CPP (Cerebral
Perfusion Pressure)
4.9 Monitor gelombang ICP
4.10 Monitor status pernapasan
4.11 Monitor intake dan output
cairan
4.12 Monitor cairan serebro-
spinalis (mis. Warna,
konsistensi)
4.13 Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan
yang tenang
4.14 Berikan posisi semi fowler
4.15 Hindari maneuver Valsava
4.16 Cegah terjadinya kejang
4.17 Hindari penggunaan PEEP
4.18 Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
4.19 Atur ventilator agar PaCO2
optimal
4.20 Pertahankan suhu tubuh
normal
4.21 Kolaborasi pemberian sedasi
dan antikonvulsan, jika perlu
4.22 Kolaborasi pemberian
diuretic osmosis, jika perlu
4.23 Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu

4 Gangguan Integritas Integritas kulit dan jaringan Perawatan Integritas Kulit


Kulit (D.0129) (L.14125) (I.11353)

Definisi : Definisi : 6.1 Identifikasi penyebab


Kerusakan kulit (dermis, Keutuhan kulit (dermis, dan/atau gangguan integritas kulit
dan/atau epidermis) atau epidermis) atau jaringan (mis. Perubahan sirkulasi,
jaringan (membran (membran mukosa, kornea, fasia, perubahan status nutrisi,
mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, peneurunan kelembaban, suhu
otot, tendon, tulang, kapsul sendi atau ligamen) lingkungan ekstrem,
kartilago, kapsul sendi penurunan mobilitas)
atau ligamen) Setelah dilakukan tindakan 6.2 Ubah posisi setiap 2 jam jika
keperawatan diharapkan tirah baring
keutuhan kulit meningkat dengan 6.3 Lakukan pemijatan pada area
kriteria hasil : penonjolan tulang, jika perlu
a. Kerusakan jaringan menurun 6.4 Bersihkan perineal dengan air
(5) hangat, terutama selama
b. Kerusakan lapisan kulit periode diare
menurun (5) 6.5 Gunakan produk berbahan
c. Perdarahan menurun (5) petrolium  atau minyak pada
d. Kemerahan menurun (5) kulit kering
e. Hematoma menurun (5) 6.6 Gunakan produk berbahan
f. Infeksi menurun (5) ringan/alami dan hipoalergik
pada kulit sensitive
6.7 Hindari produk berbahan
dasar alkohol pada kulit
kering
6.8 Anjurkan menggunakan
pelembab (mis. Lotin, serum)
6.9 Anjurkan minum air yang
cukup
6.10 Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
6.11 Anjurkan meningkat asupan
buah dan sayur
6.12 Anjurkan menghindari
terpapar suhu ektrime
6.13 Anjurkan menggunakan tabir
surya SPF minimal 30 saat
berada diluar rumah

5 Defisit Perawatan diri Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri


(I.11348)
Definisi : Definisi : 5.1 identifikasi kebiasaan
Tidak mampu melakukan Kemampuan melaukan atau aktivitas perawatan diri
atau menyelesaikan menyelesaiak aktifitas perawatan 5.2 monitor tingkat kemandirian
aktivitas perawatan diri diri 5.3 identifikasi kebutuhan alat
bantu kebersihan diri,
Setelah dilakukan tindakan berpakaian, berhias, makan
keperawatan diharapkan 5.4 sediakan lingkungan yang
perawatan diri meningkat dengan terapeutik
kriteria hasil : 5.5 siapkan keperluan pribadi
a. Kemampuan mandi meningkat 5.6 dampingi dalam melakukan
(5) perawatan diri
b. Kemampuan mengenakan 5.7 fasilitasi kemandirian, bantu
pakaian meningkat (5) jika tidak mampu melakukan
c. Kemampuan makan meningkat perawatan diri
(5) 5.8 jadwalkan rutinitas
d. Kemampuan ke toilet perawatan diri
(BAB/BAK) meningkat (5) 5.9 anjurkan melakukan
e. Minat melakukan perawatan perawatan diri secara
diri meningkat (5) konsisten sesuai kemampuan
f. Mempertahankan kebersihan
diri meningkat (5)

6 Resiko Luka Tekan Integritas kulit dan jaringan Pencegahan Luka Tekan
(L.14125) (I.14543)
Definisi : 7.1 Periksa Luka Tekan
Berisiko mengalami cidera Definisi : menggunakan skala (Skala
lokal pada kulit dan/atau Keutuhan kulit (dermis, dan/atau norton,Barden)
jaringan, biasanya pada epidermis) atau jaringan 7.2 Periksa adanya luka tekan
tonjolan tulang akibat (membran mukosa, kornea, fasia, sebelumnya
tekanan dan/atau gesekan otot, tendon, tulang, kartilago, 7.3 Monitor suhu kulit yang
kapsul sendi atau ligamen) tertekan
7.4 Monitor berat badan dan
Setelah dilakukan tindakan perubahannya
keperawatan diharapkan 7.5 Monitor status kulit harian
keutuhan kulit meningkat dengan 7.6 Monitor kulit area yang
kriteria hasil : memerah
g. elastisitas meningkat (5) 7.7 Monitor kulit diatas tonjolan
h. Hidrasi meningkat (5) tulang atau titik tekan saat
i. Perfusi jaringan meningkat (5) mengubah posisi
j. Kerusakan jaringan menurun 7.8 Monitor sumber tekanan dan
(5) gesejab
k. Kerusakan lapisan kulit 7.9 Keringkan daerah yang lembab
menurun (5) akibat keringat, cairan luka,
l. Perdarahan menurun (5) dan inkotinensia fekal/uri
m.Kemerahan menurun (5) 7.10 Gunakan barier seperti lotion
n. Hematoma menurun (5) atau bantalan penyerap air
o. Nekrosis menurun (5) 7.11 Ubah posisi dengan hati-hati
p. Abrasi kornea menurun (5) setiap1-2 jam
7.12 Buat jadwal perubahan
posisi
7.13 Berikan bantalan pada titik
tekan atau tonjolan tulang
7.14 Jaga sprei tetap kering,
bersih, tidak ada lipatan
7.15 gunakan kasur khusus, jika
perlu
7.16 hindari pemijatan diata
tonjolan tulang
7.17 hindari pemberian pada
daerah yang luka atau
kemerahan
7.18 hindari air panas dan sabun
keras saat mandi
7.19 pastikan asupan makanan
yang cukup terutama protein,
vitamin B dan C, zat besi,
dan kalori
7.20 jelaskan tanda-tanda
kerusakan kulit
7.21 anjurkan melapor jika
menemukan tanda-tanda
kerusakan kulit
7.22 ajarkan cara merawat kulit

Anda mungkin juga menyukai