Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULAR

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah

Dosen Pembimbing : Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep. M.Kep

Kelompok 2

NAMA NIM

1. CAHAYANI KURNIAWATI B1736214401


2. CHRISONIA FEBERIA B1736314501

3. EKA FITRI B1736414601


4. EKA SEPTIANI RINAI B1736514701

5. ERMA YULITA B1736614801

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA

SAMARINDA

2017
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : Pengkajian fisik kardiovaskular

NAMA ANGGOTA :

N Nama
o
1. CAHAYANI KURNIAWATI
2. CHRISONIA FEBERIA

3. EKA FITRI

4. EKA SEPTIANI RINAI


5. ERMA YULITA

PROGRAM STUDI : S1 KEPERAWATAN

Makalah ini telah diperkenankan di hadapan dosen pembimbing

Pada tanggal 02 November 2017

Fasilitator Tutorial : Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep. M.Kep ..........................................................


PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi Jantung

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Serabut otot jantung bercabang-
cabang dengan beranastomosis secara erat. Jantung mempunyai emapt ruang yang terbagi
sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terlatak didalam rongga
dada sebelah kiri diatas diafragma. Secara anatomis ukuran jantung sangatlah variatif.
Ukuran jantung manusia menedekati ukuran kepalan tangannya atau dengan ukuran
panjang kira-kira 5” (12cm) dan lebar sekitar 3,5 (9 cm).

Jantung terletak di belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara


kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak dibagian
bawah sternal notch,1/3 dari jantung berada disebelah kanan dari midline sternum, 2/3nya
disebelah kiri dari midline sternum. Sedangkan bagian apek jantung diinterkostal ke-5 atau
tepatnya dibawah puting susu sebelah kiri.

1. Lapisan Pembungkus Jantung

a. Perikardium(Epikardium)

Epi berarti “diatas”, cardia “jantung”, yang mana begian ini adalah suatu membran tipis
dibagian luar yang membungkus jantung. Terdiri dari 2 lapisan yaitu pericardium
fibrosom(visceral) dan pericardium serosum (parietal)
b. Miokardium

Myo berarti “otot” merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk
sebagian besar dinding jantung. Serat0serat otot tersusun secaraspiral dan melingkar
jantung. Lapisan otot ini yang akan menerima darah arteri koroner.

c. Endokardium

Endo berarti “ di dalam” adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epital untuk yang
melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi peredaran darah.

2. Katup Jantung

Katup jantung terdiri dari 4 bagian :

a. Katup Trikuspidalis

Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila ketup ini
terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspidalis berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan
cara menutup pada saat kontraksi ventrikel.

b. Katup Pulmonal

Setelah katup trikuspidalis tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan
melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis
kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada
pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup
yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan
relaksasi, sehingga memungkinkan darah dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.

c. Katup Bikuspid (Bikuspidalis)

Katup bikuspis atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium menuju ventrikel
kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel.
Katup bikuspid dari dua daun katup.

d. Katup Aorta

Katup Aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan
membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh
tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga
mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
3. Atrium

Berikut fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut yaitu :

a. Atrium kanan berfungsi sebagai penampung (reservior) darah yang oksigen dari seluruh
tubuh.

b. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudian darah mengalir keventrikel kiri den selanjutnya keseluruh tubuh
melalui aorta.

4. Ventrikel

1. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan keparu-paru memalui
arteri pulmonalis.

2. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui
aorta.

B. Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler

a. Inspeksi

Metode Normal Tidak Normal


a. Vena Leher Nilai normal J.V.P Distensi/pembesaran vena.
(Vena Jogolaris (jugolaris vena pressur): Melebihi minus 2 bila
eksternal 5-2 cm. dibawah bidang horizontal,
internal) atau plus.
b. Bentuk dada AP lateral 2:1 simetris  Bulging precordial
(daerah prekordial yang
lebih menonjol dari
dinding thorax yang lain)
 Pembesaran ventrikel
c. Ictus cordis Berada diICS 5 linea mid kanan atau aneurisma
clavikularis selebar 1 cm. pangkal aorta.
 Pada pembesaran
jantung terlihat sampai
dilines axillaries anterior
 Bergeser membesar
kekiri → Hipertensi yang
lama

b. Palpasi

Metode Normal Tidak Normal


a. Apek/ictus Teraba dangan telapak  Getaran naik turun
cordis jari ke 2-3-4, seluas 1 cm dilinea sternalis kiri :
 Hipertensi ventrikel
kanan
 Righ ventricular
kanan
b. Pemeriksaan  Bandingkan frekuensi
palpasi lebih jantung dengan
baik dilakukan frekuensi nadi, bila ada
posisi perbedaan lebih cepat
berbaring pada frekuensi jantung
terlentang. dari nadi→Fibrilasi
Letakkan Atrium.
telapak tangan  Denyutan diantara ICS 1
diprecordium dan 2 kanan, di luar
tentukan letak pinggir sternum
denyut apeks dicurigai adanya
secara tepat, aneurisma bagian
dengan asenden arkus aorta,
meraba denyutan yang sama
memakai jari terjadi sebagai akibat
telunjuk insufisien aorta dan
pelebaran post stenotik
aorta. Keadaan ini juga
mengakibatkan
denyutan pada basis
jantung. Denyutan pada
insisura jugolaris adanya
arteriosclerosis aorta.
Hipertropi Ventrikel Kiri:
karena stenosis aorta
atau hipertensi sistemik
maka denyut apeks
ventrikel kiri kuat, juga
pada insufi siensi aorta
dan insufiensi mitral.
Denyut apeks pada
insufisiensi mitral lebih
singkat dibandingkan
dengan insufisiensi
aorta.
 Thrill (getaran) yang
dapat diraba bila
pengaliran darah
turbulen dalam
pembuluh darah akan
menimbulkan getaran,
yaitu geteran ictus
kordis yang kuat/bising
jantung keras (mur-mur)
pada auskultasi derajad
5/6.
 Friction Rub “ Perikardial
yang ditimbulkan oleh
perikardium viceralis dan
pericardium parietalis
yang menjadi kasar dan
saling bergesekan satu
sama lain, yang terjadi
bersamaan waktunya
dengan denyut jantung.
Pada efusi pericardium
frection rub sering
 menghilang.

c. Perkusi

Metode Normal Tidak Normal


a. Meletakkan jari Batas jantung kanan→2 jari  Efusi Perikardial, jika terjadi
tengah tangan kiri dari batas paru hati mid efusi cukup banyak dalam
sebagai clavikula kanan lakukan kantong pericardium
plesimeter perkusi kearah sternum keredupan jantung akan
(landasan) rapat- sampai terdengar sonor bertambah dalam semua arah
rapat pada keredup (pada mid sternum dan mengambil bentung
dinding dada. dengan sternum kanan). pembesaran umum seperti
Batas kiri→batas paru kiri bola.
garis axillaries anterior kiri  Keredupan Retrosternal yang
coste 8,2 jari diatasnya meningkat akan dapat timbul
perkusi kearah akibat tumor dalam
sternum→sonor keredup. mediastinum anterior, atau
Batas atas→dari atas pelebaran aorta pada
kebawah pada garis para aneurisma aorta.
sternum→pinggang jantung
pada sela coste 3 kiri.

b. Menentukan
ukuran/ batas-
batas jantung
karena daerah Mulailah melakukan perkusi
jantung terdengar dari luar garis aksilaris
pekak. Pekak anterior, lakukan perkusi
bertembah kekiri kearah sternum, oleh karena
agak kebawah bila bagi telinga lebih mudah
pembesaran dapat menangkap
ventrikel kiri. perubahan suara dari
Pembesaran resonan keredupan
ventrikel kanan dibandingkan sebaliknya.
kurang dapat
ditentukan karena
lebih kearah
antero posterior.

d. Auskultasi

Metode Normal Tidak Normal


a. Harus dilakukan pada Normal spilthing katup  Bila tetap terdengar
5 area auskultasi P. ventrikel kanan sedikit saat inspirasi dan
utama, dengan lebih lama dari pada ekspirasi → tanda
menggunakan katup A. Ventrikel kiri. spesifik untuk ASD
stetoskop bagian Terdapat pada anak dan atau stenosis katup
diafragma yaitu : remaja. P.
katup aorta, (Penyempitan/tidak
pulmonalis, bisa membuka
trikuspidalis, apical, sempurna).
epigastrik.
b. B.J Normal adalah :
 Tentukan waktu
bunyi jantung Bunyi jantung  Bila tetap terdengar
dengan denyut 3/splithing→ normal saat inspirasi dan
karotis. terdengar 0,015-0,017 ekspirasi→tanda
datik setelah BJ 2. spesifik untuk ASD
atau stenosis katup
P.
(Penyempitan/tidak
bisa membuka
sempurna).
Bunyi jantung 1 tunggal  Bunyi jantung
dan BJ 2 tunggal. 3→didaerahmitral
(M) sesudah BJ 2,
tidak melewati
seluruh fase
diastolik, nada
rendah, lebih jelas
dengan sisi bel
stetoskop
 Dengarkan (Sungkup).
seluruh  Irama pacu
peerikardium, Bunyi jantung kuda/gallop
pindahkan 4→(Atrualgallop) kadang rhythm→pada
sedikit demi terdengar pada dewasa payah jantung/
sedikit. muda 0,08 detik sebelum decomp
 Perhatikan BJ 1. kiri(edema,dyspnes)
daerah katup, (gallop terjadi
basis, karotis, karena : beban
axila. ventrikel bertambah
 Splithing fisiologi dan seperti suara
dibasis kuda lari.
 BJ 3 bisa terjadi
pada overload
pemberian cairan
infuse.
 BJ 3 diawal
diastole→lub dub-
ee, bila terdengar
saat mendekati
akhir diastole
sebelum BJ 1
→dee-lub-
dub→dapat
serbagai tanda
adanya Hipertensi.
 Bising jantung
(cardiac mur-mur)
 Suara
tambahan yang
terjadi karena
ada daerah
yang lolos
ketika
dipompa.
 Kerena getaran
jantung atau
pembuluh
darah besar
akibat aliran
yang
menyempit/alir
an balik yang
normal.
 Tergantung
kepekatan,
perbedaan
tekanan, sempi
salura.

Anda mungkin juga menyukai