Anda di halaman 1dari 46

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Penyakit gout adalah penyakit yang menyerang persendian dan

struktur di sekitarnya. Penyakit rematik sering sekali dihubungkan dengan

terminology arthritis yang berhubungan dengan lebih dari 100 penyakit

termasuk rheumatoid arthritis, osteoarthriti, spondiloartritis,lupuseritematosus

sistemik,skleroderma, dan lain-lain (American College ofRheumatology,

2013).

Penyakit asam urat memiliki dampak yang besar terhadap individu,

keluarga maupun terhadap masyarakat. Penyakit ini juga berdampak

terhadap ekonomi dari keluarga , masyarakat, hingga negara (Sangha,

2000). Namun, penyakit asam urat sering disepelekan oleh individu, keluarga

karena tidak menimbulkan kematian. Padahal, apabila tidak ditangani dengan

tepat, penyakit dapat mengakibatkan gangguan fungsi bahkan kelumpuhan

yang dapat menyebabkan klien terganggu dalam melakukan aktivitas

sehingga mereka lebih banyak mengandalkan bantuan dari keluarga,

saudara, teman atau orang lain (Nainggolan, 2009).

Gout Arthritis memiliki prevalensi global sebesar 0,08% (Smith, E.,

Hoy, D.,Cross, M., 2014).. Gouty arthritis menempati peringkat kedua dalam

hal penyakit rematik yang tersering di Universitas Sumatera Utara. Penyakit


2

gout arthritis menyerang 3 juta penduduk dan meningkat dibandingkan tahun

1995 yaitu 2,1 juta. (Lawrence, R.C., Felson, D.T.,Helmick, C.G.,

et al 2007).

Menurut WHO, penyakit muskuloskeletal seperti penyakit rematik

merupakan penyebab utama morbiditas dan kelumpuhan dan berujung

kepada pengeluaran biaya kesehatan yang besar dan kehilangan pekerjaan.

Diantara semua kondisi kesehatan, nyeri pinggang dan lutut yang disebabkan

oleh Osteoarthritis merupakan penyebab paling utama dari disabilitas di

seluruh dunia (Hoy, D., March, L., Brooks, P.,2014).

Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya produktivitas dan

mengakibatkan terganggunya aktivitas social ekonomi keluarga. Pada jaman

sekarang ini dengan banyaknya kemajuan dalam pengobatan dan

pencegahan asam urat jumlah penderita dapat diperkirakan dapat berkurang.

Oleh karena itu, hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari perawat

sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan dalam

melakukan asuhan keperawatan kepada klien asam urat baik biologis

psikologis, social, budaya dan spiritual yang meliputi beberapa aspek antara

lain aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Pada aspek promotif

dan preventif , perawat berperan sebagai promotor kesehatan yang perlu

memberikan informasi ataupun pendidikan kesehatan tentang pentingnya

hidup sehat, pencegahan asam urat dan menghindari peningkatan asam urat.
3

Pada aspek kuratif yaitu memberikan terapi sesuai dengan indikasi dokter

dan dalam aspek rehabilitatif yaitu melakukan perawatan selama dirumah

sakit dan melibatkan keluarga untuk dapat memberikan pendampingan

secara fisik dan psikologis.

B. Tujuan Pembinaan

1. Umum

a) Memperluas jangkauan kesehatan di Indonesia terutama jangkauan

pelayanan kesehatan keluarga

b) Meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan tujuan

pembangunan nasional agar dapat mewujudkan derajat kesehatan

yang optimal.

2. Khusus

a) Mampu memberikan asuhan keperawatan yang meliputi beberapa

langkah yaitu pengkajian, analisa dan diagnosa keperawatan.

b) Menerapkan diagnose dan mengimplementasikan rencana

keperawatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarga`


4

C. Metode Pembinaan

Adapun metode yang diterapkan untuk melakukan pembinaan pada

keluarga Ny. M setempat antara lain:

1. Penyuluhan keluarga dirumah Ny. M

2. Pemberian leaflet tentang Asam Urat

D. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembinaan keluarga adalah sebagai

berikut:

1. Masalah kesehatan yang membutuhkan asuhan keperawatan

2. Masalah kesehatan keluarga dalam jangkauan mahasiswa

3. Keluarga yang dipilih adalah keluarga yang benar-benar mempunyai

kemauan, keinginan dan adanya kemampuan untuk dibina secara baik.

4. Masalah dapat berupa penyakit atau kesehatan lingkungan. Dengan

demikian pembinaan ditujukan pada keluarga sebagai unit terkecil dari

masyarakat yang akibatnya dapat memberi contoh pada masyarakat lain


5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Gout Artritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat

deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari

cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil

akhir metabolisme purin yaitu asam urat(Aru W.Sudoyo. 2009).

Gout Artritis adalah gangguan metabolisme asam urat yang

ditandai dengan hiperurisemia dan deposit kristal urat dalam jaringan

sendi, menyebabkan serangan akut (Hendarto Natadidjaja.1999).

Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme

purin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut

berulang-ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat

monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi

degenerasi tulang rawan sendi. Insiden penyakit gout sebesar 1-2%,

terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada

pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan bagian

metatarsofalangeal kaki (Muttaqin, 2008).

Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan

asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada

kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie.


6

2005).Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh

penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David.

2005;407).

Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang

berhubungandengan defek genetic pada metabolism purin atau

hiperuricemia. (Brunner &Suddarth. 2001;1810).

Jadi dapat disimpulkan Gout Artritis (asam urat)adalah suatu

penyakit gangguan metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam

urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa

nyeri pada tulang dan sendi.

B. Etiologi

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit /

penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat

sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal

dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam

urat yang kurang dari ginjal.Beberapa factor lain yang mendukung,

seperti:

1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan

asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.


7

2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,

gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang

dapat menyebabkan hiperuricemia.

3. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam

urat sepertiaspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta

zolamid dan etambutol.

4. Mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi

adalah jeroan yang dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi,

kambing dan kerbau.

C. Klasifikasi

3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik:

1. Stadium artritis gout akut

Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang

khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan

dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering

penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak

menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan

lanjutan. Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan

dapat hilang dalam beberapa jam atau hari. Pada serangan akut

berat dapat sembuh dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.


8

Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal,

diet tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian

obat diuretik atau penurunan dan peningkatan asam urat.

a. Stadium interkritikal

Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka

waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya

berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10

tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu

tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita

serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu

tak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut,

namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini

menunjukkan bahwa proses peradangan tetap berlanjut, walaupun

tanpa keluhan. Dengan manajemen yang tidak baik , maka keadaan

interkritik akan berlajut menjadi stadium dengan pembentukan tofi.

2. Stadium artritis gout menahun (kronik)

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus.

Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun
9

atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar

sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini

berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang

merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan

mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Pada

stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih. pirai

menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk

sendi.

Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus

berlanjut dan menyebabkan kerusakan yang akan membatasi

pergerakan sendi. Benjolan keras dari kristal urat (tofi) diendapkan di

bawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam ginjal

dan organ lainnya, dibawah kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika

tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa pecah dan

mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur.

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:

a. Gout primer

Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat

berlebihan, penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal.


10

b. Gout sekunder

Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.

 Obat-obatan

Salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide(obat TBC),

levodopa (obat parkinson), asam nikotinat,ethambutol.

 Penyakit lain

Insufisiensi ginjal: gagal ginjal adalah salah satu penyebab

yang lebih lazim hiperusemia. Pada gagal ginjal kronikkdar

asam urat pada umumnya tidak akan meningkat sampai

kretinie clearance kurang dari 20 mL/menit, kecuali bila ada

faktor-faktor lain yang berperan. Pada kelainan ginjal tertentu,

seperti nefpropati karena keracunan timbal menahun,

hiperusemia umumnya telah dapat diamati bahkan dengan

insufisiensi ginjal yang minimal.

D. Manifestasi Klinis

Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal.

Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari

kaki sebelah dalam, disebut podagra.

Gejala lain dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil,

perasaan tidak enak badan dan denyut jantung yang cepat,.sendi


11

bengkak, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari

sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut).

Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, interkritikal

gout, dan gout menahun (kronik) dengan tofi. Ketiga stadium ini

merupakan stadium yang klasik dan didapat deposisi yang progresif

kristal urat.

Serangan gout biasanya timbul mendadak pada malam hari pada

satu tempat (biasanya sendi pangkal ibu jari kaki). Pada saat

serangan, daerah sekitar sendi tersebut menjadi panas, merah,

bengkak, dan keras. Dapat juga disertai demam. Nyerinya, yang dapat

sangat hebat biasanya mencapai puncaknya dalam 24 jam.

E.  Patofisiologi

Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh

pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun

keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Secara

normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan

sebagai berikut:

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur

penghematan (salvage pathway).

1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat

melalui prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-


12

fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi

nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat).

Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks,

dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-

fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan

amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu

mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang

terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang

berlebihan.

2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin

melalui basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau

asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti

pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin)

berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor

nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua

enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan

adenin fosforibosiltransferase (APRT).

Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan

difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus

proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi


13

kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui

urin.

F.  Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium:

1. Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = >

6 mg % normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.

2. Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan

diagnosa yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat

kental sekali.

3. Pemeriksaan darah lengkap

4. Pemeriksaan ureua dan kratinin :

a. kadar  ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl

b. kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl

G. Pemeriksaan Fisik

1. B1(Breathing)

Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya

ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak napas,

tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.

Palpasi : taktil fremitus seimbang kiri dan kanan

Perkusi : Suara resona pada seluruh lapang paru


14

Auskultasi : Suara napas hilang/melemah pada sisi yang sakit,

biasanya di dapat suara ronki atau mengi.

2. B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering ditemukan

keringat dingin,dan pusing karena nyeri.

3. B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentias

kepala dan wajah : ada sianosis

mata : sclera biasanya tidak ikterik

leher : biasanya JVP dalam batas normal

4. B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak

ada keluhan pada sistem perkemihan , kecuali penyakit gout sudah

mengalami komplikasi ke ginjal berupa pielonefritis, batu asam

urat ,dan GGK yang akan menimbulka perubahan fungsi pada

sistem ini

5. B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada

gangguan, tetapi perlu dikaji frekuensi, konsistensi,warna, serta

nbau feses. Selain itu perlu di kaji frekiensi, konstitensi, warna, bau,

dan jumlah urine. Klien biasanya mual,mengalami nyeri

lambung,dan tidak ada nafsu makan, terutama klien yang memakai

obat analgesik dan anti hiperurisemia.

6. B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan


15

Look : keluhan nyeri sendi yang merupakan keluhan utama

yang mendorong klien mencari pertolongan (meskipun

sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyeri

biasaya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan

istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkan nyeri

yang lebih dibandingkan dengan gerakan yag lain. Deformitas sendi

(temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu pergelangan sendi

secara perlahan membesar

Feel : ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak

Move : hambatan gerahan sendi biasanya semakin memberat.

H. Penatalaksanaan Medis

1. Fase akut.

Obat yang digunakan :

a. Colchicine (0,6 mg)

Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya

dipakai untuk mengobati serangangout akut, dan unluk

mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini

jugadapat digunakan sebagai sarana diagnosis.Pengobatan

serangan akut biasanya tablet 0,5mg setiap jam, sampai

gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau

ternyata dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien


16

mengalami rasa mual yang hebat,muntah-muntah dan

diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus

dihentikan.

b. Fenilbutazon.

Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga

digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena

fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin

digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga

cukup efektif.

c. Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)

2. Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk

mencegah komplikasi.

a. Golongan urikosurik

 Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi

menurunkan asam urat dalam  serum.

 Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400

mg perhari.

 Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.

 Benzbromaron
17

b. Inhibitor xantin (alopurinol).

Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah

konversi hipoxantin menjadi xantin, dan konversi xantin menjadi

asam urat.

3. Dilakukan pembedahan

Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan sendi,karena tofi

tersebut sudah terlalu besar.

4. Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi

pencegahan seperti:

Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis

100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat

serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik,

artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh

tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam

urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk

menentukan etektivitas suatu terapi.

I.   Penatalaksanaan Keperawatan

1. Diet rendah purin.

Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan

sarden, daging kambing) serta banyak minum.


18

2. Tirah baring.

Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam

setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu

cepat bergerak.

3. Latihan Fisik

Mengajak klien melakukan latihan ROM, gerak aktif pada

ekstremitas yang tidak sakit dan melakukan perawatan diri.

J. Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :

1. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi

kronis dan tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.

2. Hipertensi dan albuminuria.

3. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik


19

BAB III

PEMBINAAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Eka Fitri

Nomor Induk Mahasiswa : 1411114043252

Pengkajian diambil hari/tanggal : 29 November 2016

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Ny. M Agama : Katolik
Pendidikan : SD Alamat :

Umur : 74 tahun Suku : Dayak

Pekerjaan : IRT Nomor Telepon :

2. Komposisi Keluarga

Hubungan Keluarga
No Nama L/P Umur Pendidikan Imunisasi
Keluarga Berencana

21
1 An. A L Cucu Mahasiswa Lengkap -
Tahun
20

3. Genogram

: Perempuan : Perempuan meninggal

: Laki-laki : Laki-laki meninggal

: Tinggal Serumah : Klien


21

4. Tipe Keluarga

a. Jenis tipe keluarga

Keluarga ini tergolong dalam single parent family

b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut

Ancamannya adalah klien akan merasa kesepian jika anggota anak-anaknya

telah berumah tangga.

5. Suku bangsa (etnis)

a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga

Anggota keluarga Ny. M adalah semuanya suku dayak bahau. Dalam

kehidupan sehari-hari menganut budaya atau kebiasaan suku dayak

dimana kebersamaan sangat dijunjung tinggi.

b. Tempat tinggal keluarga

Ny. M tinggal di lingkungan dimana masyarakatnya terdiri dari berbagai

suku seperti toraja, dayak, manado dan flores.

c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial budaya, rekreasi, pendidikan

Ny. M mengatakan sekarang sudah tidak mengikuti kegiatan-kegiatan

keagamaan dan kegiatan budaya disekitar tempat tinggalnya dikarenakan

factor usia yang membuat Ny. M sedikit kesulitan untuk mengikuti aktifitas

tersebut

d. Kebiasaan diet dan berbusana


22

Keluarga Ny. M menggunakan gaya berbusana yang sudah modern

e. Struktur kekuasaan keluarga tradisonal atau modern

Pengambilan keputusan diambil oleh Ny. M selaku kepala keluarga

f. Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan dirumah

Dalam kehidupan sehari-hari keluarga Ny. M menggunakan bahasa

indonesia dan bahasa dayak bahau

g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi

Keluarga Ny. M menggunakan jasa pelayanan kesehatan rumah sakit

umum jika ada keluarga yang sakit

6. Agama dan kepercayaan

Keluarga Ny. M menganut agama katolik . Tidak ada pantangan dalam agama

yang bertentangan dalam kesehatan

7. Status sosial ekonomi keluarga

Ny. M mengatakan ia mendapat penghasilan dari dana pensiunan janda dan

dari uang pemberian anak-anaknya

8. Aktivitas keluarga

Ny. M pada saat pagi biasanya mengerjakan kegiatan rumah tangga seperti

memasak, mencuci, dan membersihkan rumah pada siang hari biasanya Ny. M

akan istirahat siang dan pada malam hari Ny. M biasanya bersantai dengan
23

menonton tv. Cucu Ny. M kegiatan sehari-harinya adalah kuliah, mengerjakan

tugas dan sesekali berkumpul bersama teman-temannya.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Ny. M saat ini berada pada tahap keluarga pada masa pensiun atau lansia

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Sudah terpenuhi semua

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI

1. Riwayat keluarga sebelumnya :

Ny. M mengatakan tidak tahu mengenai riwayat kesehatan kedua orang

tuanya maupun kedua orang tua almarhum suaminya

2. Riwayat masing-masing anggota keluarga

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan

kesehatan (BCG/Polio/ kesehatan yang telah

DPT/HB/ca dilakukan

mpak)

1 Ny. M 67 71 Sakit - Hipertensi Minum

Tahun Kg amilodipin

Tidak ada
Asam urat
2 An.A 21 57 kg Sehat Lengkap Tidak ada Tidak ada
24

Tahun

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :

Keluarga Ny. M menggunakan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit umum

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah

a. Gambaran tipe tempat tinggal

Rumah yang di tempati Ny. M adalah rumah milik sendiri dengan luas 10x6

m2. Rumah dengan 3 kamar tidur, 1 ruang dapur,1 ruang keluarga, 1 ruang

makan dan 1 kamar mandi.

b. Denah rumah

1 2 3 7

4 5

6 8

Keterangan :

1 = Serambi 5 = Ruang makan


2 = Ruang tamu 6 = Dapur
3 = Kamar Mandi 7 = Kamar tidur lantai 2
25

4 = Kamar tidur 8 =Kamar tidur lantai 2

c. Gambaran kondisi rumah

Rumah Ny. M terdiri dari 3 kamar tidur dimana 2 kamar tidur masing-

masing ditempati oleh Ny. M dan cucunya dan ada 1 kamar kosong

d. Dapur

Dapur Ny. M tampak rapi dan bersih namun terlihat sedikit sempit

e. Kamar Mandi

Kamar mandi Ny. M ada satu, digunakan untuk BAB dan BAK juga untuk

mandi, Ny. M dan cucunya memiliki peralatan mandi masing-masing.

Dinding kamar mandi terbuat dari kayu dan lantainya dari keramik

f. Mengkaji pengaturan tempat tidur di dalam rumah.

Kamar tidur di rumah keluarga Ny. M ada tiga kamar utama adalah kamar

milik Ny. M sedangkan cucu Ny. M menempati kamar di lantai 2. Semua

kamar memiliki ventilasi yg baik dan memiliki kunci

g. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah

Lingkungan keluarga Ny. M terlihat bersih dan rapi, pada bagian teras

digunakan untuk tempat memelihara anjing

h. Mengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah

Keluarga Ny.M merasa nyaman dengan kondisi dan lingkungan tempat

tinggal mereka. Ny.M juga merasa aman karena memelihara anjing di

depan rumahnya.
26

i. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah

Sampah-sampah Rumah tangga dibuang ke tong sampah didapur lalu

dibuang ketempat pembuangan sampah

j. Pengaturan/penataan rumah

Rumah keluarga Ny. M tertata rapi mulai dari ruang tamu sampai dapur

terlihat rapi dan bersih

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RT/RW

Dilingkungan tetangga sebelah kiri,kanan,dan depan rumah berkomunikasi

jika bertemu dan saling sapa.

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Ny. M awalnya tinggal didaerah mahulu lalu pindah ke samarinda

mengikuti almarhum suami Ny. M

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny. M mengatakan jarang mengikuti perkumpulan apapun sejak beberapa

tahun terakhir dikarenakan tidak terlalu bisa untuk keluar rumah

5. Sistem pendukung keluarga

Jika ada keluarga yang sedang membutuhkan bantuan atau sedang sakit

maka anggota keluarga akan bermusyawarah dan saling membantu.


27

E. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga

Menurut Ny.M keluarga nya memiliki pola komunikasi terbuka dan

menggunakan bahasa indonesia dan bahau dalam berkomunikasi

2. Struktur kekuatan keluarga

Pemegang kendali dalam Ny. M adalah Ny. M sendiri selaku kepala keluarga

3. Struktur peran

Peran Ny. M adalah sebagai nenek yang mengurus rumah dan menjaga

cucunya. Cucu Ny. M saat ini sedang menempuh pendidikan di sebuah

perguruan tinggi di samarinda

4. Nilai atau norma keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari Ny. M dan keluarga menjalani hidup sesuai

dengan ajaran katolik dan budaya adat dayak bahau

F. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi apektif

Sikap dan hubungan didalam keluarga sangat baik dan menurut Ny. M

keluarga menganut saling menghormati


28

2. Fungsi sosialisasi

Ny. M mengatakan interaksi dalam keluarga baik dan Ny. M mengajarkan

anak-anak sampai cucunya untuk bersikap ramah dan sopan kepada orang

lain.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Jika ada anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga yang lain akan

berunding untuk membawanya ke pelayanan kesehatan

4. Fungsi reproduksi

Ny. M memiliki 7 orang anak, 6 orang laki-laki dan 1 orang anak perempuan

5. Fungsi ekonomi

Ny. M mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan dana pensiunan janda

dan uang yang diberikan oleh anak-anaknya.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang

Ny. M mengatakan sering memikirkan anak-anaknya yang saat ini semuanya

tinggal jauh darinya.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor

Apabila ada masalah kesehatan anggota keluarga segera pergi untuk berobat

kerumah sakit

3. Strategi koping yang digunakan


29

Jika ada masalah selalu disepakati bersama didalam anggota keluarga

H. PEMERIKSAAN FISIK

1. Ny. M 74 tahun

a. Identitas

1) Nama : Ny. M

2) Umur : 74 tahun

3) Pendidikan : SD

4) Pekerjaan : IRT

b.Keluhan/Riwayat Saat ini

Ny. M mengatakan beberapa minggu terakhir sering merasa nyeri dan

kesemutan pada bagian kaki dan tangan

c. Riwayat penyakit sebelumnya

Ny. M mengatakan terkena penyakit hipertensi sejak beberapa tahun yang

lalu namun akhir-akhir ini tidak merasakan gejala karena minum obat

amodipin setiap pagi dan sudah lama tidak memeriksakan tekanan

darahnya dan juga memiliki riawayat asam urat dan kolesterol sejak

beberapa tahun yang lalu

d. Tanda-tanda vital

Nadi : 99 x / menit

TD : 140/80 mmHg

Suhu : 36,7 o C
30

e. Sistem Cardiovaskuler

Tidak ada masalah

f. Sistem respirasi

Suara napas Vesikuler

g. Sistem gastrointestinal(GI Tract)

Mulut : Tidak terdapat Caries

Tenggorokan : Tidak terdapatnya kelenjar tiroid

Adomen

 Inspeksi : Perut tampak simetris,tidak terdapat lesi atau

pembengkakan.

 Palpasi : Tidak ada benjolan dibagian leher.

 Perkusi : Suara Tympani

 Auskultasi : Bising usus 16x/menit

h. Sistem persyarafan

Total GCS:15

Mata

Pupil: isokor

Sklera:putih

Kunjungtiva:pucat

Reflex:Reflex patella positif


31

i. Sistem musculoskeletal

Tonus otot

5 5

5 5

j. Sistem genital

Tidak ada dikaji karena Ny.M menolak untuk di kaji

2. An. A / 21 tahun

a. Identitas

1) Nama : An. A

2) Umur : 21 tahun

3) Pendidikan : Mahasiswa

4) Pekerjaan :-

b. Keluhan/Riwayat Saat ini

Tidak ada keluhan

c. Riwayat penyakit sebelumnya

An. A mengatakan tidak pernah sakit parah selain flu demam biasa
32

d. Tanda-tanda vital

Nadi : 99 x / manit

TD : 120/80 mmHg

Suhu : 36,5 C

e.Sistem Cardiovaskuler

Tidak ada masalah

f. Sistem respirasi

Suara napas Vesikuler

g. Sistem gastrointestinal(GI Tract)

Mulut : Tidak terdapat Caries

Tenggorokan : tidak terdapatnya kelenjar tiroid

Adomen :

 Inspeksi : Perut tampak simetris,tidak terdapat lesi atau

pembengkakan.

 Palpasi : Tidak ada benjolan dibagian leher.

 Perkusi : Suara Tympani

 Auskultasi : Bising usus 18x/menit

h. Sistem persyarafan

Total GCS:15
33

Mata

Pupil : Isokor

Sklera : Putih

Kunjungtiva : Pucat

Reflex : Reflex patella positif

i. Sistem musculoskeletal

Tonus otot

5 5

5 5

j. Sistem genital

Tidak dikaji
34

ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah


1 DS :-Ny. M mengatakan Ketidakmampuan Resiko terjadinya

beberapa minggu menggunakan serangan akut

terakhir sering merasa sumber di penyakit asam urat

Nyeri dan kesemutan masyarakat guna

pada bagian kaki dan memelihara

tangan kesehatan

DO : klien tampak sering

memijit tangan dan

daerah kakinya
2 DS : Ny. M mengatakan Ketidaksanggupan Resiko terjadinya

terkena penyakit keluarga mengambil komplikasi dari

hipertensi sejak keputusan dalam Hipertensi

beberapa tahun yang melakukan tindakan

lalu namun akhir-akhir yang tepat

ini tidak merasakan

gejala karena minum

obat amiloodipin setiap

pagi dan sudah lama


35

tidak memeriksakan

tekanan darahnya

DO : TD= 140/80 mmHg


36

PRIORITAS MASALAH

1. Resiko terjadinya serangan akut penyakit asam urat berhubungan

dengan ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna

memelihara kesehatan

No Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat masalah 3 1 3/3x1= 1 Ny. M mengatakan

khawatir jika asam

uratnya tinggi dan


Tidak/kurang
sakitnya makin
sehat
parah
2 Kemungkinan 2 2 2/2x1 = 1 Ny. M mengetahui

masalah dapat bahwa dirinya sakit,

diubah : tetapi kurang

memahami

pengobatan dan
Mudah
pencegahannya

3 Potensi 3 1 3/3x1=1 Merubah pola

masalah untuk makan dan

menghindari makan
37

dicegah : yang tinggi purin

adalah adalah

mengurangi resiko
Tinggi
terjadi kekambuhan
4 Menonjolnya 2 1 2/1x1=2 Ny. M mengatakan

masalah : ingin agar nyeri dan

kesemutan pada

tangan dan kakinya


Masalah berat
berkurang
harus segera

ditangani

Jumlah 5

2. Resiko terjadinya komplikasi dari Hipertensi berhubungan dengan

ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan

tindakan yang tepat

No Kriteria Skala Bobot skoring Pembenaran


38

1 Sifat masalah 3 1 3/3x1= 1 NY. M

mengatakan telah

menderita
Tidak / kurang
hipertensi sejak
sehat
beberapa tahun

yang lalu

2 Kemungkinan 2 2 2/2x1= 1 Ny. M

masalah dapat mengetahui

diubah: bahwa dirinya

sakit dan

meminum obat
Mudah
untuk hipertensi

namun sangat

jarang

memeriksakan

tekanan darahnya
3 Potensi 2 1 2/3x1 = 2/3 Dapat dicegah

masalah untuk dengan meminum

dicegah obat secara

teratur dan

dengan rajin
Cukup 2/3x1 =
mengontrol
39

tekanan darahnya
4 Menonjolnya 2 1 1/2x1 = 1/2 Saat ini Ny. M

masalah : tekanan darah

Ny. M normal

Ada masalah

tetapi tidak

perlu segera

ditangani
Jumlah 3,1
40

Tujuan
Diagnosa Kriteria Evaluasi
No
keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
1 1. Resiko Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon verbal : 1. Keluarga 1. Lakukan

terjadinya penyuluhan pertemuan 1x 30 mampu kunjungan rumah


- Keluarga
serangan kesehatan menit keluarga menjelaskan 2. Kaji tingkat
mampu
akut penyakit keluarga mampu mampu pengertian pengetahuan
menyebutkan
asam urat mengenal menjelaskan asam urat keluarga tentang
pengertian
berhubungan penyakit asam ulang tentang menurut asam urat
asam urat
dengan urat serta dapat bahasa sendiri 3. Diskusikan dengan
a. Pengertian - Keluarga
Kurang mencegah dan 2. Keluarga keluarga apa itu
asam urat bertanya
pengetahuan meningkatkan dapaat asam urat, tanda
b. Tanda dan tentang factor
tentang kesehatan yang menyebutka dan gejala, factor
gejala asam penyebab
pencegahan optimal n tanda dan penyebab dan
urat asam urat
dan gejala asam cara pencegahan
c. Factor dan cara
penanganan urat asam urat
41

penyakit penyebab mencegahny 3. Keluarga 4. Diskusikan tentang

Asam Urat asam urat a mampu apa yang terjadi

d. Cara - Klien dapat meyebutkan bila penyakit tidak

pencegahan menyebutkan penyebab segera ditangani

asam urat akibat lanjut asam urat 5. Diskusikan tentang

e. Penanganan dari asam 4. Keluarga Alternatif yang

asam urat urat mampu dapatab dilakukan

f. Komplikasi menyebutka pasien untuk

asam urat n cara mencegah

pencegahan peningkatan asam

asam urat urat

6. Evaluasi secara

singkat tentang

topic yang telah di

diskusikan

7. Berikan pujian
42

terhadap

ungkapan

keluarga yang

mendukung upaya

pencegahan

penyakit tersebut

TINDAKAN KEPERAWATAN

No. Dx Tgl dan Jam Implementasi Evaluasi TT perawat


1 Selasa, 29 - kunjungan pertama dan S : Ny. M mengatakan senang melihat ada

November perkenalan mahasiswa yang datang berkunjung

2016 - Bina hubungan saling - Ny, M mengeluh nyeri paada


43

Jam : 15.00 percaya pergelangan tangannya

- Pengkajian O : - Ny. M sangat kooperatif saat diajak

- Mengukur TTV berkomunikasi

-TD = 140/80 mmHg

- pergelangan Ny. M ampak bengkak

A : Masalah ditemukan

P : Mempersiapkan intervensi
Kamis, 1 - Pengkajian tahap kedua S : Ny M mengatakan nyeri di pergelangan

Desember - Mengukur TTV tangannya

2016 - Menanyakan menu makanan O :- Ny. M tidak terlalu memperhatikan

Jam : 10.00 keluarga sehari-hari makanan yang mereka konsumsi yang

- Menganjurkan untuk penting makan

menghindari makan yang -TD : 130/80 mmHg

tinggi purin dan kadar garam A :- Masalah teratasi sebagian

yang tinggi P :- Lanjutkan Intervensi


Jum`at 2 - Memberikan penyuluhan S : Ny. M mengatakan sudah mengerti apa

Desember asam urat kepada Ny. M itu penyakita asam urat dan diitnya

2016 O : - Ny. M mampu menjelaskan kembali


44

Jam : 14.30 pengertian penyakit asam urat

- Ny. M mampu menjelaskan

penyebab asam urat

- Ny. M mampu menjelaskan

tentang makanan yang boleh

maupun tidak boleh dikonsumsi

penderita asam urat

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl /Jam Catatan Perkembangan TT Perawat


Selasa, 29 S : Ny. M mengatakan senang melihat ada mahasiswa yang datang berkunjung

November 2016 - Ny, M mengeluh nyeri paada pergelangan tangannya

Jam : 15.00 O : - Ny. M sangat kooperatif saat diajak berkomunikasi

-TD = 140/80 mmHg


45

- pergelangan Ny. M ampak bengkak

A : Masalah ditemukan

P : Mempersiapkan intervensi
Kamis, 1 S : Ny M mengatakan nyeri di pergelangan tangannya

Desember 2016 O :- Ny. M tidak terlalu memperhatikan makanan yang mereka konsumsi yang penting

Jam : 10.00 makan

-TD : 130/80 mmHg

A :- Masalah teratasi sebagian

P :- Lanjutkan Intervensi
Jum`at 2 S : Ny. M mengatakan sudah mengerti apa itu penyakita asam urat dan diitnya

Desember 2016 O : - Ny. M mampu menjelaskan kembali pengertian penyakit asam urat

Jam : 14.30 - Ny. M mampu menjelaskan kembali penyebab asam urat

- Ny. M mampu menjelaskan kembali tentang makanan yang boleh maupun tidak

boleh dikonsumsi penderita asam urat

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
46

Anda mungkin juga menyukai