LAPORAN
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Kesehatan Kerja
Pada Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, sholawat serta salam
tercurah kepada junjunan nabi kita yaitu Muhamad SAW, beserta para sahabatnya
para pengikutnya hingga akhir jaman. Alhamdulilah kami dapat menyelesaikan
penyusunan “Asuhan Keperawatan Kesehatan Kerja Pada Home Industri
Penggilingan Padi RT09/RW02 Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung
Kabupaten Sukabumi ”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar
Keperawatan Kesehatan Kerja pada program profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sukabumi. Kegiatan praktik dan penyusunan laporan ini dapat
diselesaikan pula atas bantuan, bimbingan dan kerjasama berbagai pihak. Untuk itu
bersama dengan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Iwan Permana S.KM, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sukabumi.
2. Rosliana Dewi, S.Kp., M.H.Kes., M.Kep selaku Ketua Program Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi.
3. Herlina Lidiyawati, S.Kep.,Ners, M.Kep. selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Keperawatan Kesehatan Kerja pada Program Profesi Ners Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Sukabumi.
4. H. Suminta Sebagai Pemilik Home Industri Penggilingan Padi Di RT09/RW02
Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi
5. Pegawai Home Industri Penggilingan Padi Di RT09/RW02 Desa Cijurey
Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi
6. Rekan- rekan kelompok 6 Program Profesi Ners yang telah menyelesaikan
laporan ini
i
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, hal itu
karena keterbatasan kami sebagai mahasiswa yang dalam hakikatnya sebagai
manusia. Oleh karena itu permohonan maaf kami haturkan sebelumnya serta segala
kritik dan saran sangat kami harapkan adanya.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan dalamnya.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR DIAGRAM..........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................2
C. Manfaat........................................................................................................3
D. Metode Penulisan.........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
A. Konsep Dasar Keselamatan, Keamanan Dan Kesehatan Kerja...................5
B. Konsep Lingkungan Yang Tidak Sehat.....................................................23
C. Konsep Alat Pelindung Diri (APD)...........................................................29
D. Asuhan Keperawatan Kesehatan Kerja......................................................30
BAB III PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN................................35
A. Hasil Kajian................................................................................................35
B. Analisa Data...............................................................................................41
C. Diagnosa Keperawatan...............................................................................45
D. Intervensi NIC NOC..................................................................................47
E. Plan Of Action (POA)................................................................................55
F. Implementasi dan Evaluasi........................................................................60
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................70
BAB V PENUTUP................................................................................................74
A. Kesimpulan................................................................................................74
B. Saran...........................................................................................................75
iii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................76
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 3.9 Tabel Catatan perkembangan Pada Para Pekerja Di Tempat Penggilingan
Padi Di Rt09/Rw02 Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten
Sukabumi
vi
DAFTAR DIAGRAM
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya
untuk menuju masyarakat adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan
keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional
terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan (Sucipto, 2014).
Era globalisasi, K3 telah menjadi sebuah kebutuhan dalam setiap bagian
kerja baik yang berada dilapangan ataupun didalam ruangan. K3 adalah suatu
bentuk usaha atau upaya bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas
keselamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan pekerjaan yang dapat
mengancam dirinya baik berasal dari individu maupun lingkungan kerjanya.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23
menyatakan bahwa upaya K3 harus diselengarakan disemua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan (Yuwono &
Yuanita, 2015).
Indonesia merupakan negara berkembang yang dalam usahanya untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi salah satunya mengandalkan pada sektor industri.
Saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat sehingga Indonesia
banyak terdapat berbagai jenis industri. Industri tersebut dalam mengelola
aktivitasnya menggunakan berbagai macam tingkat teknologi mulai dari teknologi
yang sederhana hingga teknologi maju. Semakin tinggi teknologi yang digunakan,
semakin tinggi pula risiko bahaya yang dihadapi. Penerapan Kesehatan, Keamanan
dan Keselamatan Kerja (K3) di dunia kerja merupakan unsur yang sangat penting,
karena jika tidak ditangani secara baik akan membahayakan para pekerja.
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Kesehatan Kerja di Home Industri
Penggilingan Padi di RT 09/RW02 Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten
Sukabumi.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan Kesehatan Kerja (K3)
terhadap para pekerja di Home Industri Penggilingan Padi di RT09/RW02
Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi.
b. Menetukan Masalah Kesehatan Asuhan Keperawatan Kesehatan Kerja di
Home Industri Penggilingan Padi di RT09/RW02 Desa Cijurey
Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi.
c. Menyusun Perencanaan Asuhan Keperawatan Kesehatan Kerja Di Home
Industri Penggilingan Padi di RT09/RW02 Desa Cijurey Kecamatan
Gegerbitung Kabupaten Sukabumi.
3
C. Manfaat
1. Bagi Home Industri Penggilingan Padi
Sebagai Bahan Masukan dalam pengaplikasian pentingnya
Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) Khususnya Lingkungan
Kerja Yang Tidak Sehat Dan Tidak Memakai Alat Pelindung Diri (APD).
2. Bagi STIKESMI
Sebagai Bahan Referensi Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan
Kerja (K3) Khususnya Lingkungan Kerja Yang Tidak Sehat Dan Tidak
Memakai Alat Pelindung Diri (APD).
D. Metode Penulisan
Metode penulisan dalam penyusunan laporan ini menggunakan:
1. Wawancara, dilakukan untuk mengetahui secara langsung karakteristik
wilayah tempat binaan. Kegiatan dalam perencanaan ini antara lain dengan
internet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
(Mangkunegara, 2002).
terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan
5
6
baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia
kerjaan.
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
7
Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak
kerja, baik di darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun
Indonesia.
yang ada. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya untuk memberdayakan
Pengaturan penerangan.
Untuk dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja
lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu, kotoran,
assap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan,
9
tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memadai,
ventilasi dan sirkulasi udara seimbang, adanya aturan kerjja atau aturan
keprilakuan.
gizi pegawai.
a. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak ada harapan.
kepada yang paling berat. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak
tindakan yang salah atau kondisi yang tidak aman.Kelalaian sebagai sebab
melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal
pekerja.
11
kondisi kerja yang kurang aman, tidak hanya satu saja.Keselamatan dapat
untuk salah satu faktor kecelakaan terhadap pekerja adalah dengan tidak
ataupun pekerja yang lain. Ada kemungkinan bahwa kejadian secara acak
tersendiri.
kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban
1) Kapasitas Kerja
30% menderita anemia gizi dan 35% kekurangan zat besi tanpa
13
sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan non kesehatan
2) Beban Kerja
beban kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja
3) Lingkungan Kerja
yang dipakai, proses produksi, cara kerja, limbah perusahaan, dan hasil
berulang- ulang, atau perlindungan yang belum baik pada para pekerja
tenaga dalam jumlah dan jenis yang sesuai, maka pembangunan kesehatan
faktor tersebut.
dengan gelar D3, S1, S2 dan S3, pendidikan non reguler, sampai dengan
dan keahlian. Hal inilah yang membedakan jenis tenaga ini dan tenaga
f. Radiographer o. Apoteker
i. Analisis farmasi
Kerja
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja sangat besar dan dapat
18
kerja.
kerja dan banyak buku serta hasil penelitian yang berkaitan dengan
pendirian rumah sakit pekerja dapat diperbaiki kemudian dan jika ada
19
Kerja.
meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri
a) Pemeriksaan Awal
meliputi:
(3) Alergi
b) Pemeriksaan Berkala
c) Pemeriksaan Khusus
pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada atau diduga ada
g) Merumuskan tujuan
k) Penilaian
ditujukan kepada:
dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan
kinerja karyawan. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila manusia dapat
lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama.
Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang
lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang
efisien.
Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat
lingkungan bukan hanya berarti kebersihan tempat mereka bekerja, tetapi jauh
lebih luas dari pada itu misalnya kamar kecil yang berbau tidak enak akan
c) Penerangan dalam hal ini bukan terbatas pada penerangan listrik saja, tetapi
dari pada gedung yang mempunyai plafon rendah selain itu luas ruangan
padahal lebih luas dari itu termasuk disini keamanan milik pribadi karyawan
g) Tata ruang merupakan penataan yang ada di dalam ruang kerja yang biasa
lingkungan khusus.
1. Lingkungan Umum
organisasi. Lingkungan ini berupa kondisi sosial dan kondisi teknologi yang
meliputi:
3) Fasilitas sosial
b. Teknologi adalah alat kerja operasional yaitu semua benda atau barang
2. Lingkungan Khusus
berikut:
1. Suasana kerja
Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar karyawan yang sedang
sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu
Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja harmonis
dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan sekerja. Salah satu faktor
adalah adanya hubungan yang harmonis diantara rekan kerja. Hubungan yang
walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses dalam bekerja.
kerja
mendapat keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu perlu diperhatikan
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga
dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang
dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi
kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya
adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak
Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat
tempat kerja.
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan
aman maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Oleh karena
itu faktor keamanan perlu diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya untuk
Petugas Pengaman (SATPAM). Dari dua pendapat yang berbeda yaitu dari
akan betah dalam bekerja. Dari dua pendapat berbeda peneliti mengambil
fasilitas kerja, penerangan, sirkulasi udara, kebisingan, bau tidak sedap, dan
keamanan.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
Penggunaan APD perlu pengawasan, karena dengan penggunaan APD yang tidak
tepat akan menambah biaya. Tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
adalah untuk melindungi tenaga kerja dan resiko cedera dengan menciptakan
30
pelindung diri:
1. Safety Helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
2. Safety Shoes (Sepatu Boot) berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di
untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia.
3. Sarung Tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di
6. Pakaian berfungsi sebagai pelindung diri agar badan operator saat bekerja
1. Pengkajian
a. Dimensi Biofisikal
b. Dimensi Psikologi
c. Dimensi Fisik
d. Dimensi Sosial
a. Dimensi Biofisikal
Faktor biologi manusia yang perlu dikaji pada status kesehatan pekerja
fungsi fisiologis.
b. Dimensi Psikologis
c. Dimensi Fisik
1) Bahan kimia
d. Dimensi Sosial
1) Jenis pekerjaan
f. Tahap Pengkajian :
1) Lingkungan
3) Jaminan kesehatan
4) Pemakaian APD
5) Proses kerja
6) Keluhan pekerja
8) P3K
9) Jam kerja
2. Analisa Data
e. Pengetahuan yg kurang
3. Perumusan Diagnosa
4. Rencana Keperawatan
a. Pendidikan kesehatan
b. Skrining
A. HASIL KAJIAN
a. Sejarah
Jumlah pekerja ada 5 orang, masing –masing berumur 52, 55, 49,
f. Statistik Vital
jika terdapat luka kecil seperti sayatan atau goresan pernah dan akan
35
36
a. Lingkungan Fisik
3. Data Demografi
a. Jenis Kelamin
Diagram 3.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin Di Tempat Penggilingan
Padi Di RT09/RW02 Desa Cijurey Kecamatan
Gegerbitung Kabupaten Sukabumi
b. Masa Kerja
Diagram 3.2 Distribusi Frekuensi Data Demografi Responden
Berdasarkan Masa Kerja di tempat Penggilingan
Padi di RT09/RW02 Desa Cijurey Kecamatan
Gegerbitung Kabupaten Sukabumi
sebanyak 4 orang dan terendah yaitu berusia < 50 Tahun yaitu 20% atau
sebanyak 1 orang.
d. Pendidikan
Diagram 3.3 Distribusi Frekuensi Data Demografi Responden
Berdasarkan Pendidikan di Tempat Penggilingan
Padi di RT09/RW02 Desa Cijurey Kecamatan
Gegerbitung Kabupaten Sukabumi
B. ANALISA DATA
Tabel 3.1 Tabel Analisa Data Kurangnya Pemeliharaan Kesehatan Dan
Defesiensi Pengetahuan Di Tempat Penggilingan Padi Di
Rt09/Rw02 Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten
Sukabumi
No Data Etiologi Diagnosis
1. DS : Kurangnya Domain 1
Menurut pernyataan pengetahuan tentang Promosi Kesehatan
pekerja belum adanya lingkungan yang Kelas 2
pemberian penyuluhan sehat Manajemen Kesehatan
kesehatan tentang Diagnosa
lingkungan yang sehat (00099)
Menurut pekerja mereka Ketidakefektifan
tidak tahu tentang Kurangnya pemeliharaan kesehatan
lingkungan yang sehat pemeliharaan pada para pekerja
Menurut pernyataan lingkungan sehat penggilingan padi
pekerja lingkungan
penggilingan padi kotor,
banyak debu
DO:
- Menurut pekerja Ketidakefektifan
kondisi lingkungan pemeliharaan
penggilingan padi kesehatan
yaitu tidak sehat
sebesar 100%.
- Ventilasi yang kurang
42
- Pencahayaan tidak
terang atau redup.
- Banyaknya debu
- Sampah padi dimana-
mana
- Keadaan lingkungan
kotor
- terdapat kebisingan
dari mesin
penggilingan padi
2. DS : Kurangnya Domain V:
Menurut pernyataan pengetahuan tentang Persepsi/Kognitif
pekerja belum adanya APD Kelas 4:
penyuluhan tentang Kognisi
keselamatan dan Tidak tersedianya Kode
kesehatan kerja APD di tempat 00228
Menurut pernyataan bekerja, Dx. :
pekerja belum adanya Defesiensi Pengetahuan
pemberian penyuluhan pada para pekerja di
kesehatan tentang penggilingan padi
penggunaan APD Pekerja tidak
Menurut pernyataan memakai APD
pekerja pemilik tidak
43
memberikan APD
Menurut pernyatan
pekerja bekerja tidak
memakai APD. Defesiensi
DO: Pengetahuan
- Sebagian Besar
Pengetahuan Faktor
keselamatan dan
kesehatan kerja yaitu
kurang sebanyak 80%
- Menurut pekerja
penggilingan padi
berdasarkan tidak
memakai alat
perlindungan diri yaitu
sebesar 100% atau
sebanyak 5 orang
- Tempat kerja tidak
menyediakan alat
pelindung diri
- Tidak memakai APD
saat bekerja seperti
masker, handschoon,
sepatu boots.
2 = Sedang
3 = Tinggi
2 Motivasi pekerja untuk menyelesaikan masalah 1 = Rendah
2 = Sedang
3 = Tinggi
3 Kemampuan perawat dalam menyelesaikan 1 = Rendah
masalah 2 = Sedang
3 = Tinggi
4 Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap 1 = Rendah
penyelesaian masalah 2 = Sedang
3 = Tinggi
5 Dampak terhadap pekerja jika masalah tidak 1 = Rendah
terselesaikan 2 = Sedang
3 = Tinggi
6 Mempercepat penyelesaian masalah dengan 1 = Rendah
solusi penyelesaian masalah 2 = Sedang
3 = Tinggi
Jumlah 9
D. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan hasil pembobotan dapat disimpulkan diagnosa keperawatan
kesehatan kerja sebagai berikut:
Tabel 3.4 Tabel Diagnosis Keperawatan Di Tempat Penggilingan Padi Di
Rt09/Rw02 Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten
Sukabumi
No Domain Kelas Kode Diagnosis
1. Domain 1 Kelas 2 00099 Ketidakefektifan
Promosi Kesehatan Manajemen pemeliharaan kesehatan
Kesehatan pada para pekerja
penggilingan padi
DO: ditingkatkan ke 4
- Menurut pekerja (Pengetahuan banyak)
kondisi lingkungan
Prevensi sekunder Prevensi sekunder
penggilingan padi
Level 1: Domain IV Level 1: Domain 7
yaitu tidak sehat
Pengetahuan tentang Komunitas
sebesar 100%.
Kesehatan & Perilaku Level 2: Kelas D
- Ventilasi yang
Level 2: Kelas T Manajemen resiko
kurang
Kontrol Risiko dan komunitas
- Pencahayaan tidak
Keamanan Level 3: Intervention
terang atau redup.
Level 3: Outcomes 6489 Manajemen
- Banyaknya debu
1911 Perilaku keamanan pribadi lingkungan :
- Sampah padi dimana-
1902 Kontrol risiko 8880 Keselamatan kerja
mana
Skala target outcomes : Perlindungan
- Keadaan lingkungan Dipertahankan pada 2
lingkungan yang
kotor (Jarang menunjukkan)
ditingkatkan ke 4 (Sering beresiko
- terdapat kebisingan menunjukkan)
Level 1: Domain 3
dari mesin
Perilaku
penggilingan padi Level 1: Domain V
Level 2: Kelas O
Kondisi kesehatan yang di
Terapi Perilaku
rasakan
49
Level 1: Domain IV
Kondisi kesehatan yang
dirasakan
Level 2: Kelas S
3007
Kepuasan mengenai
perawatan
Level 3: Outcomes
Kepuasan : Lingkungan
fisik
Skala target outcomes :
Dipertahankan padda 2
(Cukup baik),
ditingkatkan ke 4 (Sangat
baik)
51
Tabel 3.6 Tabel Intervensi NOC NIC Defesiensi Pengetahuan Pada Para Pekerja Di Tempat Penggilingan Padi
Di Rt09/Rw02 Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi
Waktu/
NO Data Diagnosis Tujuan Sasaran Strategi Kegiatan Metode Dana Pj
Tempat
1. DS : Ketidakefektifan Untuk Pegawai Kognitif Penyuluhan Rabu/ 04 Ceramah Pemilik Kelompok
Menurut pemeliharaan memberikan penggilingan pengetahua November 6
pernyataan kesehatan pada pemahaman padi n tentang 2020/ 13.25
pekerja belum para pekerja dan RT02/RW09 lingkungan WIB Di
adanya penggilingan meningkatkan Desa Cijurey yang sehat Penggilingan
pemberian padi pengetahuan Kecamatan Padi
penyuluhan tentang Gegerbitung RT02/RW09
pentingnya Kabupaten Desa Cijurey
55
dimana-mana
- Keadaan
lingkungan
kotor
- terdapat
kebisingan dari
mesin
penggilingan
padi
Terbentuknya Pegawai Rehabili Pembentuk Rabu/ 04 Diskusi Pemilik Kelompok
kelompok penggilingan tasi an November grup 6
peduli padi kelompok 2020/ 13.50
lingkungan RT02/RW09 peduli WIB Di
yang sehat Desa Cijurey lingkungan Penggilingan
Kecamatan kerja yang Padi
Gegerbitung sehat RT02/RW09
Kabupaten Desa Cijurey
Sukabumi Kecamatan
Gegerbitung
Kabupaten
Sukabumi
57
penggilingan
padi
berdasarkan
tidak memakai
alat
perlindungan
diri yaitu
sebesar 100%
atau sebanyak 5
orang
- Tempat kerja
59
Tabel 3.8 Tabel Implementasi Dan Evaluasi Kurangnya Pemeliharaan Kesehatan Pada Para Pekerja Di
Tempat Penggilingan Padi Di Rt09/Rw02 Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten
Sukabumi
PELAKSANAAN TANDA
Jam/Hari/ Diagnosa TINDAKAN EVALUASI
TANGAN
Tanggal Keperawatan KEPERAWATAN YA TIDAK KEPERAWATAN
PERAWATAN
Ciri-ciri lingkungan A:
yang tidak sehat
Cara memelihara Masalah teratasi
lingkungan yang sehat P:
ehat.
Intervensi
PREVENSI SEKUNDER dihentikan.
Level 1: Domain 7
Komunitas
Level 2: Kelas D EVALUASI SUMATIF
Manajemen resiko komunitas S:
Kode
8880 Seluruh peserta
Level 3: Intervention√ penyuluhan yang
hadir mengatakan
Perlindungan lingkungan
cukup mengerti
yang beresiko
tentang
Aktivitas yang dilakukan
Pengertian
Melakukan bersih-bersih
lingkungan sehat
lingkungan kerja dengan
dan tidak sehat,
pegawai penggilingan padi.
Ciri-ciri
lingkungan sehat,
√ Ciri-ciri
lingkungan yang
tidak sehat, Cara
PREVENSI TERSIER memelihara
lingkungan yang
Level 1: Domain 7
sehat
Komunitas
62
Level 2: Kelas D O:
Manajemen Risiko
Komunitas - Seluruh peserta
Kode dapat menjawab
6489 beberapa
Level 3: Intervention pertanyaan
Manajemen Lingkungan: tentang
Keselamatan Pekerja lingkungan yang
sehat
Aktivitas yang dilakukan - Seluruh peserta
Pembentukan kelompok yang hadir dapat
khusus peduli mendemonstrasi
lingkungan kembali cara
sehat.anggotanya memelihara
merupakan para √ lingkungan yang
pegawai kripik pisang sehat
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan.
I:
- Mengadakan
pembentukan
kelompok peduli
63
lingkungan yang
sehat
E:
-
Setelah dilakukan
beberapa
kegiatan, pada
kegiatan
penyuluhan
kesehatan tentang
lingkungan yang
14.00 WIB Domain V: PREVENSI PRIMER sehat
EVALUASI pekerja KELOMPOK 6
Persepsi/Kognitif FORMATIF:
Rabu/ 04 Kelas 4: Level 1: Domain 3
November Kognisi Perilaku S:
2020 Diagnosa : Level 2: Kelas S - Seluruh peserta
(00228) Pendidikan Pasien penyuluhan yang
Defesiensi Kode hadir
Pengetahuan pada 5510
64
EVALUASI SUMATIF
√ S:
- Seluruh pekerja
yang hadir
mengatakan
kurang mengerti
mengenai aalat
√ pelindung diri
O:
PREVENSI SEKUNDER - kurangnya
kesadaran pekerja
Level 1: Domain 3 tentang alat
Perilaku pelindung diri
Level 2: Kelas S A:
Pendidikan Pasien - Masalah belum
Kode teratasi
5515 P:
Level 3: Intervention - Intervensi
Peningkatan kesadaran dilanjutkan
kesehatan I:
Aktivitas yang dilakukan - Mengadakan
- Demontrasi memasang penyuluhan
APD kesehatan tentang
Memasang masker. alat pelindung
Memasang sarung diri
tangan.. R/
- Memasang sepatu Bot. √ - pekerja antusias
66
PREVENSI TERSIER
Level 1 : Domain 7
Komunitas
Level 2 : Kelas C
Peningkatan kesehatan
komunitas dan dapat
Kode menjawab
8700 pertanyaan yang
Level 3 : Intervention diajukan
Pengembangan program mengenai alat
pelindung diri
Aktivitas yang dilakukan : √ (APD)
- Pembentukan E:
kelompok khusus - Setelah dilakukan
peduli alat pelindung beberapa
diri (APD) kegiatan, pada
kegiatan
Tabel 3.8 Tabel Catatan Perkembangan Pada Para Pekerja Di Tempat Penggilingan Padi Di Rt09/Rw02 Desa
Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi
I:
Implementasi telah dilakukan
E:
- Pegawai pabrik dan pemilik terlihat paham dan saat
dilakukan evaluasi kembali dan dapat menjawab
pertanyaan dengan benar
BAB IV
PEMBAHASAN
69
70
A. Kesimpulan
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang
penting dalam ketenaga kerjaan. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
merupakan suatu upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain
yang memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari akibat kecelakaan
kerja.tujuan K3 adalah mencegah, megurangi, bahkan meminimalkan resiko
penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Oleh karena
itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk
mengatur masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan
yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak
faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang
disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan
yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak
terjadi kecelakaan kerja.
Di Home Industri pabrik penggilingan padi di RT09/RW02 Desa Cijurey
Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi mahasiswa profesi Ners STIKES
Sukabumi menemukan prioritas masalah kesehatan yaitu : yaitu ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan pada para pekerja penggilingan padi dengan karakteristik
: pekerja mengatakan lingkungan kotor, ventilasi yang kurang, pencahayaan tidak
terang atau redup, banyaknya debu, sampah padi dimana-mana. Hasil evaluasi
menunjukan masalah terasi setelah melakukan beberapa implementasi sesuai
dengan Planing Of Action.
Sedangkan untuk masalah kesehatan defisiensi pengetahuan pada para
pekerja penggilingan padi dengan karakteristik sebanyak 80%, pekerja
73
74
penggilingan padi tidak memakai alat perlindungan diri yaitu sebesar 100% atau
sebanyak 5 orang, tempat kerja tidak menyediakan alat pelindung diri, tidak
memakai APD saat bekerja seperti masker, handschoon, sepatu boots. Hasil
evaluasi menunjukan masalah terasi setelah melakukan beberapa implementasi
sesuai dengan Planing Of Action.
A. Saran
1. Untuk Pemilik Home Industri Penggilingan Padi
Diharapkan untuk selalu memperhatikatikan lingkungan kerja yang
sehat dan dapat menyediakan alat pelindung diri untuk para pekerja di home
industri yang anda pimpin dengan tujuan meminimalisir kecelakan dalam
bekerja. Diharapkan pembentukan kelompok peduli lingkungan sehat dan
kelompok peduli APD dapat berjalan dengan baik.
Hidayat Rif ’atul, 2016. HAK ATAS DERAJAT PELAYANAN KESEHATAN YANG
OPTIMAL. Akademisi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Sucipto CD. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publising; 2014
75
76
Yuli, Sri Budi Cantika. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. UMM Press
Malang.
LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER K3
IDENTITAS RESPONDEN :
1. No Responden : ……………………………………
2. Umur : …………...tahun
3. Tanggal/Bulan/Tahun : ........../........../............
4. Tingkat Pendidikan : SLTP SMU D3 S1 S2
5. Masa Kerja : .………….tahun
6. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta membantu tanda cek (√) pada salah satu alternatif
jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling tepat pada a,b, dan c.
Keterangan:
Ya :1
Tidak :2
Lampiran 1
Alternatif
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
pelaksanaan pekerjaan
Alternatif
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
Alternatif
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
MasaKerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PengetahuanK3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
LingkunganKerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
APD
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
BERITA ACARA
Lampiran 4
Waktu : 15 menit
Pembicara : Kelompok 6
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media Penyuluhan
- Lembar Balik
Lampiran 4
Menyimpulkan
Memberi salam
G. Evaluasi
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan terbuka
3. Waktu : Setelah selesai penyuluhan
4. Soal :
Setelah dilakukan penyuluhan, pemilik dan karyawan mampu menjawab
pertanyaan :
H. Lampiran
MATERI
Lampiran 4
A. Pengertian
Alat Perlindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mrngisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari bahaya ditempat kerja.
Alat Perlindung Diri (APD) harus sesuai dengan potensi bahaya yang
dapat terjadi dan kualitas standar yang telah ditetapkan.
Waktu : 15 menit
Pembicara : Kelompok 6
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media Penyuluhan
- Lembar Balik
Lampiran 4
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan terbuka
3. Waktu : Setelah selesai penyuluhan
4. Soal :
Setelah dilakukan penyuluhan, pemilik dan karyawan mampu menjawab
pertanyaan :
H. Lampiran
MATERI
Lampiran 4
A. Pengertian
1. Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat adalah suatu daerah yang belum terkena pencemaran atau
polusi.
DOKUMENTASI
Lampiran 5
Lampiran 5
Lampiran 5
Lampiran 6
Lingkungan Sehat
Perumahan
Pembuangan kotoran
manusia (tinja)
Pembuangan sampah
Pembuangan limbah
Kandang ternak dsb
Lampiran 6
Persyaratan APD
Sesuai dengan jenis bahaya yang
dihadapi Terbuat dari material yang
Lampiran 6
Jenis-Jenis APD
Pengaman mata
Pengaman wajah
Lampiran 6