Disusun oleh :
IPAH SARIPAH
220112160101
A. DEFINISI
1. Kehamilan
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum (Varney, 2007).
Terjadinya kehamilan:
a. Pembuahan atau fertilisasi: bertemunya sel telur atau ovum wanta dengan sel
benih/spermatozoa pria 2.Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tersebut.
b. Nidasi atau implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada
keadaan normal: implantasi pada lapisan endometrium dinding cavum uteri).
c. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal individu
baru. Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon: estrogen, progesteron, human
chorionic gonadotropin, human somamammotropin, prolaktin, dsb.
2. Antenatal Care
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan
ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan (Depkes RI, 2004).
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba,
2008).
D. USIA KEHAMILAN
1. Usia Kehamilan berdasarkan Tinggi Fundus Uteri (TFU), secara tradisional:
Sebelum minggu ke 3 Fundus uterus belum teraba dari luar
Akhir bulan ke 3 ( 12 minggu ): 1-2 jari diatas simpisis
Akhir bulan ke 4 ( 16 minggu ): Pertengahan antara simpisis dan pusat
Akhir bulan ke 5 ( 20 minggu ): 3 jari dibawah pusat ( Pinggir bawah pusat )
Akhir bulan ke 6 ( 24 minggu ): Setinggi Pusat ( Pinggir pusat )
Akhir bulan ke 7 ( 28 minggu ): 3 jari diatas pusat
Akhir bulan ke 8 ( 32 minggu ): pertengahan pusat dan Prosesus Xiphoideus
Akhir bulan ke 9 ( 36 minggu ): 3 jari di bawah Prosesus Xiphoideus
Akhir bulan ke 10 ( 40 minggu ): pertengan antara Prosesus Xiphoideus dan pusat
2. Mc. Donald
Untuk menentukan usia kehamilan dalam bulan: TFU x 2/7
Utnuk menentukan usia kehamilan dalam minggu: TFU x 8/7
3. Taksiran partus
Nagele’s Rule , berdasarkan HPHT, dengan prinsip:
+7 -3 +1 (antara bulan 4-12) atau +7 + 9 (antara bulan 1-3) pada siklus 28 hari
+14 -3 +1 pada siklus 35 hari
Nagele’S Rule menganggap pada siklus 28 hari fertilisasi terjadi pada hari ke-14
E. ADAPTASI FISIK DAN PSIKOLOGIS
1. Adaptasi Fisik
Setiap sistem pada tubuh wanita mengalami perubahan secara cepat dan mengejutkan
selama kehamilan untuk mengakomodasi kebutuhan pertumbuhan janin. Adaptasi fisiologi
selama kehamilan, di antaranya:
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
Uterus akan mengalami pembesaran dari semula 30 gram menjadi 1000 gram. Hal ini
terjadi akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, uterus akan mengalami
hipertrofi dan hipervaskularisasi akibat dari pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan amnion serta perkembangan plasenta. Selain itu akan terjadi perlunakan
pada istmus uteri dan pembesaran plasenta pada satu sisi uterus.
b. Serviks
Terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah dank arena timbulnya edema
dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar cervix.
c. Vagina
Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina, hipervaskularisasi pada
vagina hingga warna selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick).
d. Ovarium
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangan dari korpus
luteum.
e. Payudara
Buah dada membesar, putting susu membesar dan lebih tua warnanya dan
mengeluarkan cairan kuning yang melengket disebut kolostrum.
2. Sistem pencernaan
a. Mulut dan gusi
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron meningkatkan aliran darah ke rongga
mulut, hipervaskularisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi edema dan
hiperplastis, ketebalan epitel berkurang sehingga gusi lebih rapuh.
b. Lambung
Terjadi relaksasi pada otot-otot pencernaan antara lain peristaltik di lambung,
sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi lebih lama dan mudah terjadi
peristaltik balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh dari peningkatan hormon hCG
juga dapat menyebabkan ibu hamil merasakan mual dan muntah.
c. Usus halus dan usus besar
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal.
Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama.
3. Sistem kardiovaskular
- Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester
pertama, volume darah akan bertambah sebanyak kira-kira 25%
- Protein darah, gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein albumin dan
gama globulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap
pada akhir kehamilan. Hitung jenis volume plasma darah, jumlah eritrosit
cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transportasi O2 yang sangat
diperlukan selama kehamilan
- Nadi dan Tekanan darah cenderung menurun terutama selama trimester kedua dan
kemudian akan meningkat lagi seperti pada pra-hamil.
- Jantung, pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah kehamilan 3 bulan
menurun lagi, pada minggu-minggu akhir kehamilan.
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume
darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat keatas
dan berotasi kedepan.
4. Sistem perkemihan
Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat
kompresi pada kandung kemih yang nantinya akan menimbulkan rasa ingin berkemih
walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.
5. Sistem integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone.
a. Muka
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasi kecokelatan pada kulit di daerah
tonjolan maksila dan dahi, yaitu cloasma gravidarum, khususnya pada wanita hamil
berkulit hitam akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta hormon
melanokortikotropin.
b. Kulit
Peningkatan keringat karena peningkatan kelenjar apocrine akibat peningkatan
hormon.
c. Perut
Terdapat garis pigmentasi (linea nigra) dari simfisis pubis sampai ke bagian atas fundus
di garis tengah tubuh di induksi hormon timbul. Selain itu dapat pula muncul striae di
area sekitar abdomen.
d. Payudara
Pada puting susu dan areola.
6. Sistem pernapasan
Kegiatan paru-paru bertambah untuk mencukupi kebutuhan ibu dan kebutuhan janin
akan oksigen. Walaupun diafragma terdesak ke atas ada kompensasi karena pelebaran
dari rongga thorax hingga kapasitas paru-paru tidak berubah. Tetapi karena tingginya
diafragma ini wanita pada akhir kehamilan sering merasa sesak.
7. Sistem neurologi dan muskulo skeletal
- Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistem pernapasan,
tekanan uterus pada syaraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk pada tungkai;
- Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat
membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan syaraf ulnar, median, dan
skiatik.
8. Sistem Endokrin
- Kelenjar Tiroid: dapat membesar sendiri
- Kalenjar Hipofisis: dapat membesar terutama lobus anterior
- Kalenjar Adrenal: Tidak dapat dipengaruhi
2. Adaptasi Psikologik
a. Trimester I
Umumnya wanita hamil pada periode ini mengalami reaksi psikologis dan emosional.
Wanita yang pertama hamil ditunjukan adanya rasa kecemasan dan kegusaran
- Ibu membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan
kesedihan
- Mencari tahusecara aktif apakah memang benar-benar hamil dengan memperhatikan
perubahan pada tubuhnya dan sering memberitahukan kepada orang lain apa yang
dirasakan.
- Hasrat melakukan seks berbeda-beda, ada yang menigkat ada yang menurun.
- Bagi seorang suami sebagai seorang ayah akan timbul kebanggaan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
b. Trimester II
Sudah menerima kehamilan dengan baik, perasaan cemas kembali muncul kembali
kertika melihat keadaan perut yang semakin membesar
- Ibu merasa sehat dan sudah terbisa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak
nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang.
- Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan
pikirannya lebih konstruktif.
- Ibu merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama.
c. Trimester III
Bertambahnya usia kehamilan akan mengakibatkan perasaan tidak nyaman, dan pada
saat akan melahirkan akan muncul dan mulai dirasakan bayangan negatif mulai
menghantui
- Ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya.
- Ibu khwatir akan bayinya yang akan segera lahir sewaktu-waktu.
- Ibu khawatir bayinya lahir tidak normal.
- Ibu bersikap lebih melindungi bayinya dan menghindari orang atau benda yang di
anggap membahayakan bayinya.
- Ibu merasa takut akan sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat melahirkan.
- Tidak nyaman dengan kehamilannya, ibu merasa dirinya jelek dan aneh.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien: nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat
2. Identitas Penanggung Jawab: nama, umur, hubungan dengan klien, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, alamat
3. Keluhan utama
4. Riwayat kesehatan keluarga: keturunan kembar, penyakit menular atau turunan
5. Riwayat kesehatan yang lalu
6. Data kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche, lamanya, jarak/interval/siklus, HPHT (hukum Nagele, siklus 28 hari: +7-
3+1)
b. Riwayat Perkawinan
Usia pernikahan, usia suami/istri pada saat menikah, status perkawinan
c. Riwayat KB
Menggunakan kontrasepsi, jenis KB
d. Riwayat ANC
Tempat ANC dan kunjungan ANC, tempat persalinan, yang memeriksa keluhan saat
hamil
e. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Lalu
Persalinan yang lalu, jenis persalinan, penolong, penyulit dan keadaan saat lahir
7. Riwayat psikososial spiritual
Perasaan kedua pasangan atas kehamilan sekarang
8. Pola Kegiatan sehari-hari
Makan, minum, pola eliminasi (BAK dan BAB), istirahat dan tidur, hygiene prenatal,
aktivitas, keluhan konstipasi dan sering BAK
9. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Penampilan umum, kesadaran (Compos mentis, Somnolen, Delirium, Apatis, Semi
Koma, Koma), Tanda-tanda Vital.
Kenaikan BB ibu saat hamil:
TM I : 1,5 – 2 kg
TM II : 6 – 7 kg
TM III : 4 – 5 kg
TTV
Head to toe
1. Rambut
Inspeksi warna kulit kepala, Distribusi rambut, ada lesi atau tidak, palpasi tekstur,
ada massa/tidak , rontok atau tidak, kaji nyeri tekan
2. Mata
Konjungtiva anemis/tidak, Skelera ikterik/tidak, ada masa/tidak, adanya nyeri
tekan/tidak, reflek kornea dan pupil
3. Hidung
Bentuk, sekret, potensi nasal, mukosa, saliva, penciuman, dan ada massa atau
tidak.
4. Mulut dan gigi
Bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak, sianosis/tidak, lidah bersih atau kotor,
adanya caries atau tidak, kelengkapan gigi.
5. Dada
Bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil fremitus, suara nafas, bunyi
jantung
6. Payudara
Bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar tidak, ada massa/tidak.
7. Abdomen
Bentuk simetris / tidak, ada lesi/tidak, Striae Gravidarum(+), TFU, Leopold I, II,
III, dan IV.
Tahapan pemeriksaan Leopold
a. Pemeriksaan Leopold I
Tujuan: untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian
janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Teknik:
• Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap
ibu;
• Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada
ketinggian yang sama;
• Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-
bagian kecil (ekstremitas).
Hasil:
• Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat
digerakkan
• Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak
jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif
maupun pasif.
c. Pemeriksaan Leopold III
Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat
di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki
pintu atas panggul (PAP).
Gambar 1.4 Palpasi Leopold 3
Teknik:
• Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap
ibu;
• Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan bawah perut ibu;
• Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian
terbawah bayi;
• Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian
goyang bagian terbawah janin.
Hasil:
• Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan
yang lunak dan kurang simetris adalah bokong;
• Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian bawah
digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).
d. Pemeriksaan Leopold IV
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian
bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin
telah memasuki pintu atas panggul.
Gambar 1.5 Palpasi Leopold 4
Teknik:
• Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu lurus;
• Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
simfisis;
• Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari
tangan yang meraba dinding bawah uterus;
• Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen), sejajar,
atau tidak bertemu (divergen);
• Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di
dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang
bayi);
• Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan
jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa
jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Hasil:
• Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian
terendah janin belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua
tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian
terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP);
• Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba
kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari,
bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh
kepala sudah masuk PAP).
8. Vulva dan anus
Varises ada/tidak, leukorea ada/tidak, oedema ada/tidak, hemorrhoid ada/tidak.
9. Extremitas
Jumlah jari tangan dan kaki, oedema, kesimetrisan, varises, reflek patella, Homan
sign.
10. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : darah lengkap, urine, PP test,
Radiologi : USG
Fetoscopy
Amniocentesis
11. Dasar Pengetahuan
Pengetahuan
Fungsi seksual
Reproduksi
Kehamilan dan kelahiran
Tumbuh kembang bayi
Keterampilan menjadi orang tua
Keluarga berencana
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Trimester I
a. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia, nausea, vomiting
b. Kelelahan b.d kehamilan tahap awal
c. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. hipertropi jaringan payudara
d. Perubahan pola eliminasi BAK b.d. perubahan hormonal pada awal kehamilan
e. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. muntah berlebihan
Trimester II
a. Pola napas tidak efektif b.d pendesakan diafragma karena pembesaran uterus
b. Gangguan citra tubuh b.d. persepsi perubahan tubuh
c. Resiko tinggi kelebihan cairan b.d. perubahan mekanisme regulasi, retensi Na dan air
Trimester III
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang b.d reaksi hormone dan pembesaran uterus
b. Gangguan eliminasi BAK dan BAB b.d pembesaran uterus
C. INTERVENSI
Trimester 1
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Gangguan pemenuhan Kebutuhan nutrisi Bahas insiden dan penyebab, catat riwayat diet Meyakinkan bahwa ini adalah
nutrisi kurang dari terpenuhi dengan kriteria: selama 24 jam rasa tidak nyaman yang umum,
kebutuhan b.d. anoreksia, klien makan sesuai dapat diobati dan hanya
nausea, vomiting kebutuhan Hindari makanan berlemak atau makanan yang sementara
berat badan naik 1,5-2 merangsang terutama sebelum tidur Menghilangkan penyebab mual
kg sampai trimester I Anjurkan ibu untuk makan dalam porsi sedikit
tapi sering Menghindari pemenuhan
lambung yang bisa
Instruksikan ibu untuk diet TKTP menyebabkan mual
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Perhatikan adanya keluhan pada punggung dan Lordosis dan regangan otot
nyeri pinggang b.d. reaksi
keperawatan rasa nyaman perubahan cara jalan, anjurkan menggunkan disebabkan pengaruh hormon
hormon dan pembesaran klien terpenuhi dengan sepatu/sandal berhak rendah, gunkan kompres relaksin progesteron pada
uterus kriteria: hangat sambungan pelvis dan
Klien dapat melakukan perpindahan pusat gravitasi
aktifitas yang tepat sesuai dengan pembesaran uterus
untuk mengurangi Menurunkan ketidaknyamanan
ketidaknyamanan Anjurkan klien meluruskan kaki bagian dalam berkenaan dengan perubahan
pada posisi dorsofleksi, menurunkan suhu, kadar kalsium
sering berganti posisi, hindari duduk dan berdiri
lama Kontraksi dapat menyebabakan
ketidaknyamanan
Kaji adanya kontraksi Broxton Hicks Menghindari parestesia dan
menurunkan efek postur lordosis
Anjurkan klien tidak menggunakan pakaian dan ekstrim, edema dan tekanan saraf
perhiasan yang ketat carpal dan defisisensi vit. B6
2 Gangguan eliminasi BAK Setelah dilakukan Berikan informasi tentang perubahan berkemih Membantu klien memahami
dan BAB b.d. pembesaran tinadakan keperawatan, dan BAB saat TM III kondisi tubuhnya
uterus eliminasi BAK dan BAB
tidak terganggu dengan Anjurkan klien membatasi minum saat malam Mencegah nokturia
kriteria: hari
Klien mengonsumsi Anjurkan klien untuk menghindari posisi Menghindari sindrom vena cava
cairan cukup tegak/supine dalam waktu lama dan menurunkan aliran darah
BAK dan BAB lancar Berikan informasi mengenai berbagai bahaya vena
Klien mengerti cara dan meningkatnya diuretik dan mengurangi Na Kehilangan Na dapat
kondisi untuk mencegah dalam diit mengaktifkan regulator renin
angiotensin aldosteron dari cairan
yang mengakibatkan dehidrasi
Berikan informasi mengenai perlunya masukan /hipovolemi berat
cairan 6-8 gelas sehari dan diet rendah garam Mempertahankan tingkat cairan
dan perfusi adekuat pada ginjal,
mengurangi Na untuk
Berikan diet tinggi serat mempertahankan status isotonik
Serat dapat melancarkan BAB
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unpad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman.
Doengoes, A. Marylin. 2000. Rencana Perawatan Maternal dan Bayi. Jakarta: EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Green, C. J & Wilkinson, J. M. 2012. Maternal Newborn Nursing Care Plans 1 e. (alih bahasa: Ester,
M., Ayu, N., Asih, Y., & Sutarna, A). New York, USE: Elsevier Inc.
Manuaba IBG,dkk.2007. Pengantar Kuliah Obstetri . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Reeder, S. J., Martin, L., & Deborah, K. 2011. Maternity Nursing: Family, Newborn and Women’s
Health Care 18th Ed. (alih bahasa: Yati, A., Rachmawati, I., Lusyana, A et al). USE: Lippincott
Williams.
Ricci, S. S., & Kyle, T. 2009. Maternity and Pediatric Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Widyastuti, Yani dan Anita Rahmawati, Yuliasti, E. 2009. Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta:
Fitramaya.