0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
69 tayangan10 halaman
Suntikan kontrasepsi bertujuan untuk mencegah kehamilan jangka pendek dengan cara menekan ovulasi dan mengentalkan lendir servik. Terdapat dua jenis suntikan kontrasepsi yaitu progestin dan kombinasi progestin-estrogen. Suntikan dapat digunakan oleh wanita usia subur kecuali mereka sedang hamil atau mengalami perdarahan yang belum diketahui penyebabnya. Efek samping yang sering terjadi adalah peningkatan
Suntikan kontrasepsi bertujuan untuk mencegah kehamilan jangka pendek dengan cara menekan ovulasi dan mengentalkan lendir servik. Terdapat dua jenis suntikan kontrasepsi yaitu progestin dan kombinasi progestin-estrogen. Suntikan dapat digunakan oleh wanita usia subur kecuali mereka sedang hamil atau mengalami perdarahan yang belum diketahui penyebabnya. Efek samping yang sering terjadi adalah peningkatan
Suntikan kontrasepsi bertujuan untuk mencegah kehamilan jangka pendek dengan cara menekan ovulasi dan mengentalkan lendir servik. Terdapat dua jenis suntikan kontrasepsi yaitu progestin dan kombinasi progestin-estrogen. Suntikan dapat digunakan oleh wanita usia subur kecuali mereka sedang hamil atau mengalami perdarahan yang belum diketahui penyebabnya. Efek samping yang sering terjadi adalah peningkatan
kesehatan reproduksi yang bertujuan untuk mengatur kehamilan dengan cara mencegah terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. ALAT KONTRASEPSI adalah media yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Alat ini dapat berupa pil, suntikan, atau alat yang dimasukkan pada bagian tubuh terrtentu. TUJUAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK
Penggunaan alat kontrasepsi suntik bertujuan untuk menunda kehamilan jangka pendek (1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan). FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI
a. FAKTOR PASANGAN 1) Umur 2) Gaya hidup
Frekuensi senggama 4) Jumlah keluarga yang diinginkan 5) Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu 6) Sikap kewanitaan 7) Sikap kepriaan. b.FAKTOR KESEHATAN 1) Status kesehatan 2) Riwayat haid 3) Riwayat keluarga 4) Pemeriksaan fisik 5) Pemeriksaan panggul. JENIS ALAT KONTRASEPSI SUNTIK
KB SUNTIK ADALAH suatu alat kontrasepsi hormonal yang
cara penggunaannya disuntikkan secara intramuscular (IM). Kontrasepsi suntikan ini mengandung hormon sintetik. Zat hormonal yang terkandung dalam cairan suntikan dapat mencegah kehamilan dalam waktu tertentu. ADAPUN CARA KERJA KB SUNTIK diantaranya adalah: menekan ovulasi, mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi dan menghambat transportasi gamet oleh tuba. Kontrasepsi suntik terbagi Next… menjadi 2 yaitu KB suntik golongan progestin (Depo Medroxyprogesteron Acetate (DMPA) dan Depo noretisterone (Depo Noristerate) serta suntik kombinasi yang terdiri dari kombinasi progestin dan esteregon. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK
Indikasi penggunaan KSP (Kontrasepsi Suntik
Progestin) antara lain adalah WUS (wanita usia subur) yang menginginkan kontrasepsi yang efektif dan kesuburan dapat dipulihkan jika ingin memiliki anak. Sedangkan untuk kontraindikasinya antara lain sedang hamil, mengalami perdarahan pervaginam dengan sebab yang belum diketahui pasti, atau mengidap ca mamae. Next…
• Waktu Penggunaan KSP adalah pemberian awal bisa
dilakukan pada hari ke 1-7 siklus haid atau setiap saat selama siklus haid dimana diyakini bahwa pasien sedang tidak hamil. • Penggunaan KSK (Kontrasepsi Suntik Kombinasi) dapat digunakan pada wanita pascapersalinan dan tidak menyusukan bayinya, dan pada wanita yang mengalami dismenore atau nyeri haid yang hebat. Next…
• Cara penggunaan KSK
adalah diberikan secara IM dan diberikan 4 minggu setelah penggunaan awal, pemberian ulang dianjurkan untuk dilakukan 7 hari lebih awal. EFEK SAMPING KONTRASEPSI SUNTIK
Alat kontrasepsi hormonal suntik DMPA adalah satu-satunya
kontrasepsi hormonal yang konsisten terkait dengan penambahan berat badan. Efek samping lainnya yang sering ditemukan pada pengguna KB suntik adalah amenorhoe (tidak datangnya haid pada setiap bulan selama akseptor mengikuti suntik KB), metrhoragia (perdarahan yang berlebihan diluar masa haid), spotting (bercak – bercak perdarahan diluar masa haid yang terjadi selala akseptor mengikuti KB suntik), menorrhagia (datangnya darah haid dalam jumlah banyak).