T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS G4P3A0 32 TAHUN,HAMIL 37-38 MINGGU +BOH. JANIN
INTRAUTERIN TUNGGAL HIDUP LETAK LINTANG + SUSP. DANDY WALKER
SYNDROME
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)
PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S.T Suku Bangsa : indonesia
Umur : 32 thn Tanggal Masuk : 08-08-2022
Tempat/Tgl Lahir : 20, desember 1989 Tanggal Pengkajian : 09-08-2022
Agama : Kristen Protestan No. Register : 733183
Jenis Kelamin : P Diagnosa Medis : G4P3A0 32 tahun,hamil
37-38 minggu +boh. Janin Intrauterin tunggal
Status : Menikah
hidup letak lintang + susp. Dandy walker
Pendidikan : SLTA syndrome.
Pekerjaan : Ibu rumah Tangga
Alamat : Sanger
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini) :
Pasien mengatakan saat melakukan kontrol kehamilan di RSU MMC dokter (Anastasia
Mariane lumentut,Sp.OG ) mengatakan bahwa posis janin letak sungsang / letak lintang + susp.
Dandy walker syndrome.dan di rujuk ke Prof dr. r.d kandou untuk Tindakan SCTP + Sterilisasi .
sterilisasi dilakukan dikeranakan pasien sudah merasa cukup untuk memiliki anak (G4P3A0).
Nyeri perut (+) sejak 4 hari yang lalu hilang timbul , keluar becak darah (-), keluar air dai jalan lahir
(-), perherakan janin aktif dirasakan (+) .
Tidak ada
2) Pernah dirawat
Tidak
3) Alergi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pasien mengatakan ,mengetahui alasan pasien di operasi dan menyetujui tindakan operasi
dilakukan.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Saat sakit :
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Saat sakit :
2) BAK
Saat sakit :
d. Pola Peran-Hubungan :
pasien berperan sebagai ibu untuk anak-anaknya , sebagai istri untuk suainya dan memiliki
hubungan baik dengan keluarga , keluarga setia menenmai pasien selama Tindakan operasi . dan
menjalin hubungan baik dengan perawat dan dokter di ruang operasi.
Pasien mengatakan merasa cemas dan gugup akan tindakan operasi karena ini pertama kali
pasien melahirkan secara SC.
g. Pola Nilai-Kepercayaan :
pasien beragama Kristen protestan , dan pasien selalu berdoa kepada tuhan agar diberikan
kesembuhan .
4. Pengkajian Fisik
b. Tanda-tanda Vital : TD: 107/66 mmHg, N: 81x/menit, R: 20x/menit, ST: 36,3°C, SPO2 :100%
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
kepala : bentuk kepala bulat ,rambut hitam , tidak ada kotoran atau ketombe, tidak ada nyeri
tekan .
leher : tidak ada pembesaran thiroid, tidak ada lesi,nyeri menelan (-)
mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), tidak ada katarak .
b. Dada :
bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan , suara nafas vaskuler
payudara simetris kiri dan kanan , tidak ada benjolan dan nyeri tekan
d. abdomen :
pasien dengan G4P3A0 35-36 minggu , janin letak lintang , TFU = 35cm , DJJ = 138-
144x/mnt.
e. Genetalia :
f. Integumen :
kulit berwarna sawo matang , tidak tedapat peradangan pada kulit, turgor kulit normal
g. Ekstremitas :
pergerakan sendi bebas, otot simetris kiri dan kanan, dingin, tidak ada edema dan tidak ada pitting
edema, tangan kanan terpasang Ns 0,9% 30 TPM
h. Neurologis :
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium
C. Intervensi Keperawatan
Edukasi
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri .
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Ajarkan Teknik non
farmakologis untuk
mrngurangi rasa nyeri (
Teknik relaksasi napas
dalam )
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetic, bila perlu.
No. Hari/ tanggal Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi
1. Selasa, 9 Pre op : 08.00 - Memonitor tanda ansietas (verbal dan non Selasa, 9 Agustus 2022 (10.25)
Agustus 2022 Ansietas (D.0080) verbal) S : Pasien mengatakan sudah merasa
H: Pasien mengatakan merasa cemas karena tenang
ini pertama kali pasien melahirkan secara sc O : - Pasien tampak rileks
- TTV : TD: 120/70 mmHg, N:
08.20 - Menciptakan suasana terapeutik untuk 70x/menit,
menumbuhkan kepercayaan R: 18x/menit, SB: 36,°C
H: Suasana diruang pre op kondusif , perawat - Perilaku tegang menurun (5)
dan pasien sering berkomunikasi dengan - Muka tidak pucat (5)
baik, - Pasien tidak gelisah (5)
08.30
- Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi - Pasien tidak tremor(5)
yang mungkin dialami A : masalah teratasi
H: Pasien mengerti prosedur yang akan P : Hentikan intervensi/pertahankan
dilakukan setelah di jelaskan kondisi pasien
09.00
- Memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
tekanan darah, dan suhu sebelum dan
sesudah latihan
H : Sebelum:
TD: 129/80 mmHg,
N: 98x/menit, R: 20x/menit,
09.20 SB: 36,5°C
Sesudah:
09.25
TD: 125/80 mmHg,
N: 85x/menit, R: 18x/menit,
SB: 36,2°C
- Menganjurkan mengambil posisi nyaman
H : Pasien duduk di kursi roda
09.30
- Memberikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur Teknik relaksasi
yang digunakan
10.00 H: Perawat memberikan Teknik relaksasi
napas dalam ,menggunakan SOP.
- Mendemonstrasikan dan latih teknik
relaksasi (mis. napas dalam)
10.15
H: Pasien dapat mengikuti arahan perawat
dengan baik
- Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
10.20
H: Pasien mengtakan merasa lebih tenang dari
sebelumnya
- Menggunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
H: pasien tampak rileks
- Memonitor respons terhadap terapi relaksasi
H: Pasien merasa tenang
2. Selasa, 9 Intra op : 10.30 - Mencuci tangan sebelum dan sesudah Selasa, 9 Agustus 2022 (12.30)
Agustus 2022 Resiko Infeksi (D. kontak dengan pasien dan lingkungan pasien S : -
0142) H: Para dokter dan perawat yang melakukan O : - Pasien dilakukan tindakan invasive,
tindakan operasi telah mencuci tangan dan insisi
menggunakan alat dan pakaian yang steril - Pasien dalam keadaan sadar
10.40 - Mempertahankan Teknik aseptik pada namun dalam bius obat
pasien beresiko tinggi - Tidak ada tanda dan gejala infeksi
- Tindakan operasi dilakukan
H: Pasien dilakukan sterilisasi dengan Teknik
secara steril
aseptic sebelum melakukan tindakan operasi - TTV :
12.00
- Memonitor tanda dan gejala infeksi local TD : 128/85 mmHg
dan sistemik N : 80x/mnt
H: Tidak ada tanda dan gejala infeksi pada luka R : 20x/mnt
ST: 36,°C
SpO2 : 99%
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi/ pasien
dipindahkan ke ruang pemulihan .
3. Selasa, 9 Post op : 13.30 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Selasa, 9 Agustus 2022 (14.50)
Agustus 2022 Nyeri Akut (D. 0077) durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri S : Pasien mengatakan nyeri dapat
H: Pasien mengatakan nyeri di bagian terkontrol.
abdomen luka post op, seperti di teriris-iris, O : - Pasien tampak tenang
nyeri terus menerus, - Gelisah berkurang
13.40 - Mengidentifikasi skala nyeri - TTV :
H: skala nyeri 7 TD : 107/66 mmHg
13.45
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal N : 81x/mnt
H: Pasien tampak meringis R : 18x/mnt
13.50
- Mengidentifikasi factor yang memperberat ST : 36,°C
dan meringankan nyeri SpO2 : 99%
H: Pasien mengatakan nyeri saat diam dan - Pasien menggunakan nasal kanul
14.00 makin sakit saat bergerak - ( 3 ltr)
- Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu A : Masalah teratasi sebagian
nyeri P : intervensi dihentikan dan dilanjutkan
14.10 H: Pasien mengerti dengan penjelasan perawat ke ruang rawat inap D atas.
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
H: Pasien mengerti penjelasan yang diberikan
14.15 oleh perawat
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
H: Pasien beristirahat ditempat tidur di
14.20 ruangan pemulihan
- Memberikan Teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
H : Perawat memberikan Teknik relaksasi
napas dalam
14.30 - Mengajarkan Teknik nonfarmakolgis untuk
mengurangi rasa nyeri
H: Pasien dapat melakukan Teknik relaksasi
napas dalam dengan baik .