HARDIANTI, S.Kep
C03121052
RESUME RUANGAN OK
Informasi Umum :
Nama Pasien : Tn. R.P
Nomor RM : 088778
Tempat Tanggal Lahir : 13-04-1956
Umur : 66 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Desa huongbotu
8. Interaksi Sosial :
Pasien memiliki interaksi sosial yang baik dengan keluarga, keluarga pasien
mendampingi pasien saat di rumah sakit.
A. Pre Operatif
1) Jam Masuk : 12:15
2) Puasa dari jam : 04:00
3) Kesadaran : Compos Mentis
4) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 120/80 mmHg
b) Frekuensi nadi : 78x/menit
c) Frekuensi napas : 18x/menit
d) Suhu badan : 36˚C
5) Spo2 : 99%
6) Klien terpasang IVFD cairan : Cairan RL 20 Tpm
7) Persiapan alat terlampir :
1. Sit ( sit 26, sit 20)
2. arbara
3. Okturator
4. Erlic
5. Beckhok
6. Reseskop ( knife, cutinglup, roll ball, cooling knife)
7. Lensa 30
8. irigator
9. monitor
10. kassa steril
8) Keluhan :
Ds : - Pasien mengeluh susah buang air kecil
- Pasien mengatakan susah baung air kecil ±3 minggu
Do :
- Pasien tampak tidak nyaman
- Pasien tampak gelisah
9) Diagnosa keperawatan :
1. Retensi urine b.d peningkatan tekanan uretra d.d distensi kandung kemih
B. Intra Operatif
Masuk ruangan OK jam : 12:20
1) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 120/70 mmHq
b) Frekuensi nadi : 88x/menit
c) Frekuensi napas : 20x/menit
d) Suhu badan : 36,6˚C
2) Spo2 : 99%
3) Jam induksi : 12:30
4) Jam insisi : 12:35
5) Jenis anastesi : Spinal (Sab)
a) Tanda – tanda vital dari pukul : 12:30-13:30
b) Tekanan sistolik berkisar antara : 120-140
c) Tekanan diastolik berkisar antara : 68-88
d) Frekuensi nadi berkisar antara : 80-90 x/menit
e) Spo2 : 99%
6) Intake dan output
a) Intake : Cairan RL 20 Tpm , 500 ml
b) Output : urine 500 cc bercampur darah
7) Jam selesai operasi : 13:30
8) Laporan Operasi :
1. Dilakukan desinfeksi lapangan operasi
2. Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril
3. Dilakukan uretrocitoscopy
4. Dilakukan TURP secara sistematis
5. Pendarahan dirawat
6. Cito prostat dikeluarkan
7. Pasang folley chateter 24, spooling nacl 0,9 %
8. Operasi selesai
9) Diagnosa Keperawatan : resiko pendarahan d.d tindakan pembedahan
C. Post Operatif
Masuk ruangan
1) Kesadaran : Compos Mentis
2) GCS : GCS = 15 , E:4 V:5 M:6
3) Terpasang RL : Pasien terpasang RL 500 ml
4) Tekanan darah : 130/80 mmHg
5) Frekuensi nadi : 88x/menit
6) Fekuensi napas : 20x/menit
7) Suhu badan : 36,6 ˚C
8) Spo2 : 99%
Inflamasi Apendik
BPH
Distensi VU
Nyeri Akut
Do :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tidak
nyaman
b. Intra Operatif
1. Resiko pendarahan d.d
tindakan pembedahan
Ds : -
Do : Urine nampak bercampur
darah
c. Post Operatif
1. Nyeri Akut b.d prosedur
operasi d.d
Ds :
- Pasien mengatakan nyeri
bagian post operasi
- PQRST
- P : penyebab nyeri perut
post op TURP
- Q : pasien mengatakan
nyerinya seperti tertusuk-
tusuk
- R : nyeri di bagian uretra
- S : skala nyeri 5 (1-10)
- T : nyeri dirasakan hilang
timbul
DO :
- Pasien tampak meringis
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Frekuensi nadi :
78x/menit
Fekuensi napas :
18x/menit
Suhu badan : 36 ˚C
Spo2 : 99%
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1 Retensi urine b.d peningkatan tekanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Kateterisasi urine
uretra d.d selama 1x6 jam maka eliminasi urine Observasi
Ds : membaik dengan kriteria hasil : 1. Periksa kondisi pasien
- Pasien mengatakan susah 1. Berkemih tidak tuntas menurun Terapeutik
buang air kecil 2. Sensari berkemih membaik 2. Siapkan perlatan, bahan-bahan dan
- Pasien mengatakan susah ruangan tindakan
buang air kecil sejak ± 3 Edukasi
minggu 3. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemasangan kateter urine
Do :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tidak
nyaman
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Frekuensi nadi :
78x/menit
Fekuensi napas :
18x/menit
Suhu badan : 36 ˚C
- Spo2 : 99%
2. Resiko pendarahan d.d tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan pendarahan
pembedahan selama 1x6 jam maka tingkat pendarahan Observasi :
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Retensi urine b.d 12:05 Observasi
peningkatan tekanan 1. Memonitor kondisi pasien 12.25
uretra d.d Hasil : S : pasien mengatkan sudah tidak merasakan
Ds : Pasien post op TURP susah dalam buang air kecil
- Pasien mengatakan Kesadaran pasien compos mentis
12:10
susah buang air kecil O : pasien terpasang kateter
- Pasien mengatakan Terapeutik
susah buang air kecil 2. mempersiapkan perlatan, bahan- A : masalah kateterisasi urine teratasi
sejak ± 3 minggu bahan dan ruangan tindakan P : pertahankan intervensi
hasil :
Do : kateter urine
- Pasien tampak gelisah urine bag
- Pasien tampak tidak desinfeksin
12:15
nyaman aquades dan dispo 10 cc
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 Edukasi
mmHg 3. menjelaskan tujuan dan prosedur
Frekuensi nadi : pemasangan kateter urine
78x/menit Hasil :
Fekuensi napas : Pasien sangat kooperatf saat
18x/menit dijelaskan
Suhu badan : 36 ˚C
- Spo2 : 99%
- Spo2 : pendarahan
99%
3 Nyeri Akut b.d agen 13 :05 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik 12.17
pencedera fisiologis d.d durasi frekuensi kualitas dan - S: - Pasien mengatakan nyeri bagian post
Ds : intensitas nyeri operasi
- Pasien mengatakan Hasil : - P : penyebab nyeri perut post op TURP
nyeri bagian post 13:10 - P : penyebab nyeri perut post op - Q : pasien mengatakan nyerinya seperti
operasi TURP tertusuk-tusuk
- PQRST - Q : pasien mengatakan nyerinya - R : nyeri di bagian uretra
- P : penyebab nyeri seperti tertusuk-tusuk - S : skala nyeri 5 (1-10)
perut post op TURP - R : nyeri di bagian uretra - T : nyeri dirasakan hilang timbul
13:15
- Q : pasien mengatakan - S : skala nyeri 5 (1-10) O : pasien tampak meringis
nyerinya seperti - T : nyeri dirasakan hilang timbul - Tanda-tanda vital
tertusuk-tusuk - Tekanan darah : 120/80 mmHg
- R : nyeri di bagian 2. Memberikan tehnik nonfarmakologis - Frekuensi nadi : 78x/menit
uretra untuk mengurangi rasa nyeri - Fekuensi napas : 18x/menit
- S : skala nyeri 5 (1-10) Hasil : Tehnik relaksasi napas dalam, - Suhu badan : 36 ˚C
- T : nyeri dirasakan tarik napas dalam lewat hidung tahan - Spo2 : 99%
hilang timbul 3 detik lalu hembuskan lewat mulut.
DO : A : masalah nyeri belum teratasi
- Pasien tampak meringis 3. Menjelaskan penyebab periode P : lanjutkan intervensi