Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN HASIL PENGABDIAN

DETEKSI DINI KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL

TIM PENGUSUL

HARISMAYANTI, S.Kep.Ns.M.Kep
ANI RETNI, S.Kep.Ns.M.Kep
ANDI AKIFA SUDIRMAN, S.Kep.Ns.M.Kep
FIRMAWATI, S.Kep.Ns
RONA FEBRIYONA, S.Kep.Ns.M.Kep.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
MEI, 2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN AMSYARAKAT

Judul Pengabdian : Deteksi Dini Kejadian KEK PAda Ibu Hamil


Ketua Tim Pelaksana
a. Nama Lengkap : Harismayanti, S.Kep.Ns.M.Kep
b. NIDN : 0920048704
c. Jabatan Fungsional : -
d. Program Studi : Ners
e. Fakultas/Program Studi : Ilmu Kesehatan /Ners
f. No HP : 0852 4208 2054
g. Alamat Surel (e-Mail) : harismayanti@umgo.ac.id

Lembaga/ Institusi Mitra


a. Nama Lembaga :-
b. Penanggung Jawab :-
c. Alamat/Tlp. Surel :-
Jangka Waktu Pelaksanaan :
Sumber Dana : Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Jumlah Dana : Rp. 6.000.000
Gorontalo, 20 Mei 2021
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ketua Pengabdi

Rona Febriyona. Ns.,M.Kes Harismayanti, S.Kep.Ns.M.Kep


NIDN. 0916028802 NIDN. 0923109101
Menyetujui
Ketua LP2M

Muh. Firyal Akbar.,S.Ip.,M.Si

NBM. 1 2 0 6 1 0 0

i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................1
1.3. Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Penyuluhan................................................................................................3
2.2. Tinjauan Umum Persiapan Persalinan .....................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1. Kesimpulan..............................................................................................10
3.2. Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................12

ii
ABSTRAK

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu pada
masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan,
sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak.
Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronik)
terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbanganasupan gizi (energi
dan protein), sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal
tersebut mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak
sempurna.
Beberapa program pemerintah yang telah dilakukan dalam rangka
menunkan angka kejadian KEK diantaranya adalah pemberian makanan
seperti program makanan tambahan biskuit, susu ibu hamil dan juga
peromosi kesehatan yang dilakukan setiap kunjungan ibu hamil.
Tujuan dilakukan penyuluhan ini adalah untuk mendeteksi kejadian
Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil di Desa Tuladenggi Kecamatan
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Diharapkan setelah kegiatan ini akan
terdeteksi ibu hamil yang mengalami KEK dan terjadi peningkatan
pengetahuan tentang KEK dan cara Mencegah Kejadian KEK.
Penyuluhan Kesehatan ini dilakukan Di Desa Tuladenggi Kecamatan
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan
judul “Persiapan Persalinan Pada Ibu Hamil” telah terlaksana pada hari
Kamis, 20 Mei 2021 pada pukul 09.00 - selesai. yang dihadiri oleh ibu
hamil, peserta posyandu, kepala desa, kader posyandu dan tokoh
masyarakat.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan salah satu masalah
kurang gizi pada masa kehamilan yang disebabkan oleh asupan gizi yang
tidak seimbang sehingga menyebabkan kekurangan energi dalam waktu
yang cukup lama. Kurangnya energi pada masa kehamilan dapat
menyebabkan perkembangan embrio dan janin serta kesehatan ibu hamil
terganggu. Asupan gizi yang dikonsumsi oleh ibu hamil sangat
mempengaruhi tumbuh kembang janin yang dapat memeliki resiko
melahirkan berat badan lahir rendah (BBLR). Kehamilan dapat
menyebabkan peningkatan metabolisme tubuh sehingga kebutuhan energy
dan zat gizi lainnya selama kehamilan meningkat. Peningkatan energi ini
dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhandan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu hamil.
Enerigi yang dihasilkan oleh ibu hamil tentunya tergantung dari
asupan nutrisi yang dikonsumsi selama hamil, asupan nutrisi yang bergizi
dan seimbang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Jika status gizi ibu sebelum
dan selama hamil normal maka kemungkinan besar akan melahirkan bayi
yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Sehingga dapat
disimpulkan kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan
gizi ibu sebelum dan selama hamil. Seorang wanita dapat mengalami
malnutrisi karena beberapa keadaan yang dimulai dari malnutrisi pada masa
anak- anak hingga kehamilan diusia muda.
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu pada
masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan,
sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi KEK pada

1
kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada
trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua
kehamilan. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang
berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita gizi
kurang seperti kurang energi kronis mempunyai resiko kesakitan yang lebih
besar oleh karena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga
ibu hamil merupakan kelompok sasaran yang perlu mendapat perhatian
khusus.
Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronik)
terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbanganasupan gizi (energi
dan protein), sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal
tersebut mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak
sempurna. Riskesdas 2019 menunjukkan prevalensi risiko KEK pada ibu
hamil (15-49 tahun) sebesar 17,3%, khususnya prevalensi tertinggi
ditemukan pada usia remaja (15-19 tahun) sebesar 33,5% dibandingkan
dengan kelompok lebih tua (20-24 tahun) sebesar 23,3%. Proporsi ibu hamil
dengan tingkat kecukupan energi kurang dari 70% angka kecukupan energi
(AKE) sedikit lebih tinggi di pedesaan yaitu sebesar 52,9% dibandingkan
dengan perkotaan yaitu 51,5%. Sementara proporsi ibu hamil dengan tingkat
kecukupan protein kurang dari 80% angka kecukupan protein (AKP) juga
lebih tinggi di pedesaan yaitu sebesar 55,7% dibandingkan dengan
perkotaan yaitu 49,6%
Beberapa program pemerintah yang telah dilakukan dalam rangka
menunkan angka kejadian KEK diantaranya adalah pemberian makanan
seperti program makanan tambahan biskuit, susu ibu hamil dan juga
peromosi kesehatan yang dilakukan setiap kunjungan ibu hamil.
Tujuan dilakukan penyuluhan ini adalah untuk mendeteksi kejadian
Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil di Desa Tuladenggi Kabupaten
Gorontalo Diharapkan setelah kegiatan ini akan terdeteksi ibu hamil yang
mengalami KEK dan terjadi peningkatan pengetahuan tentang KEK dan
cara Mencegah Kejadian KEK.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penyuluhan
Pelaksanaan Deteksi Dini kejadian KEK Di Desa Tuladenggi Kecamatan
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Deteksi dini kejadian KEK dilakukan dengan
cara mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil dengan menggunakan pita
pengukur yang hasilnya disesuaikan dengan nilai standarisasi apakah lebih
ataupun kurang dari normal. Peserta penyuluhan sangat antusias mengikuti
kegiatan hingga selesai, dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu
KEK serta bagaimana pencegahan agarterjadi KEK .
Pada saat kegiatan di mulai ibu hamil dilakukan registrasi telebih dahulu
dengan dengan mencatat informasi terkait pribadi ibu hamil, kemudian ibu hamil
diukur LILA dengan menggunakan Pita ukur dan diberikan kesimpulan apakah
mengalami KEK atau Tidak dengan melihat standar normal KEK yaitu 23,5 cm,
setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi melalui penyuluhan tentang apa
itu KEK, dampak dan pencegahan KEK. Dari 21 ibu hamil terdapat 8 orang
terdeteksi mengalami KEK dengan LILA < 23,5 cm dengan BB < 45 Kg
Pelaksanaan penyuluhan ini juga dihadiri oleh aparat Desa, kader posyandu,
dan petugas kesehatan puskesmas Telaga Biru. Harapan dari kegiatan penyuluhan
ini terdeteksinya ibu hamil yang mengalami KEK sehingga dapat diberikan
makanan tambahan ibu hamil dan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran ibu hamil agar menjaga pola makan dan gizi selama hamil agar
terhindar dari kejadian KEK

2.1 Tinjauan Umum KEK


2.1.1 Pengertian KEK
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana seseorang
mengalamikekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau
menahun. RisikoKekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana
seseorang mempunyaikecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan

3
menderita risiko KEK bilamanaLILA(Lingkar Lengan Atas) <23,5cm. LILA
adalah suatu cara untukmengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK)
wanita usia subur termasukremaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan
untuk memantau perubahanstatus gizi dalam jangka pendek. Status gizi yang
buruk (KEK) sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan ibu melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah. Disamping itu, akan mengakibatkan
anemia pada bayi baru lahir, mudah terinfeksi, abortus, terhambatnya
pertumbuhan otak janin (Agustian, 2010).

Depkes RI menyatakan bahwa kurang energi kronis merupakan keadaan


dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia
subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak
mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari
segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan
kalori dan protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi
lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan
dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun waktu
yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang cukup, atau
disebabkan menderita muntaber atau penyakit kronis lainnya.

2.1.2 Tanda dan Gejala KEK


1. Badan tampak kurus
2. Lngkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
3. Turgor kulit kering
4. Tensi kurang dari 100 mmHg
5. Hb kurang dari normal (< 11 gr)
6. Nafsu makan kurang
7. Mual
8. Badan lemas
9. Mata berkunag-kunang

4
2.1.3 Penyebab KEK

Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil
ibu sudah mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan orang hamil lebih
tinggi dari ibu yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan
meningkatnya metabolism energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
meningkat selama hamil.

Penyebab dari KEK dibagi menjadi dua (Primadani, 2016 : 30), yaitu :
a. Penyebab Langsung
Peyebab langsung terdiri dari asupan makanan atau pola konsumsi dan
infeksi.
b. Penyebab Tidak Langsung
1) Hambatan utilitas zat-zat gizi
Hambatan utilitas zat-zat gizi ialah hambatan penggunaan zat-zat gizi
karena susunan asam amino didalam tubuh tidak seimbang yang dapat
menyababkan penurunan nafsu makan dan penurunan konsumsi
makan.
2) Hambatan absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing.
3) Ekonomi yang kurang.
4) Pendidikan umum dan pendidikan gizi kurang.
5) Produksi pangan yang kurang mencukupi kubutuhan.
6) Kondisi hygiene yang kurang baik.
7) Jumlah anak yang terlalu banyak.
8) Penghasilan rendah.
9) Perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata.
Penyebab tidak langsung dari KEK banyak, maka penyakit ini disebut penyakit
dengan causa multi factorial dan antara hubungan menggambarkan interaksi
antara faktor dan menuju titik pusat kekurangan energi kronis.

5
2.1.4 Dampak KEK
Bagi ibu KEK bisa menyebabkan :
a. Tubuh mudah lelah
b. Pucat
c. Lemas
b. Mengalami kesulitan dalam proses persalinan

Bagi janin beresiko tinggi :


a. Mengalami keguguran
b. Hambatan perkembangan janin dalam rahim
c. Cacat janin
d. Kelahiran premature
e. BBLR (berat bayi lahir rendah)
f. Bahkan kematian bayi

2.1.5 Pencegahan
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya KEK (Primadani2016), antara
lain :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi, yaitu :
1) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan
nabati (sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
2) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (seperti daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat,
jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan
zat besi dalam usus.
b. Menambah pemasukan zat besi dalam tubuh dengan meminum tablet
penambah darah.
Guna mencegah terjadinya resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan
(WUS) sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak
kurang dari 23.5 cm. Beberapa kriteria ibu KEK adalah berat badan ibu sebelum

6
hamil <42 kg, tinggi badan ibu <145 cm, berat badan ibu pada kehamilan
trimester III <45 kg, Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00 dan ibu
menderita anemia (Hb <11 gr%).

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat 8 orang
ibu hamil yang terdeteksi secara dini mengalami KEK sehingga kedepan akan di
prioritaskan dalam penanganan KEK dengan memperthatikan Gizi dan pemberian
makanan tambahan bagi ibu hamil selain itu penyuluha kesehatan tentang KEK
juga berjalan dengan lancer dan ibu hamil sangat antusias dalam mengikuti
kegiatan deteksi dini KEK serta Penyuluhan Kesehatan dengan banyaknya Feed
Back dari ibu hamil yang ingin mengetahui secara dalam lagi tentang apa itu KEK
3.2. Saran
Perlu dilakukannya skrining ibu hamil khususnya status Gizi ibu hamil
serta kedepan perlu dibentuk kelompok pendampingan 1000 Hari Pertama
Kehidupan agar terhindar dari kejadian KEK.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agustian. 2019. Hubungan antara asupan protein dengan kekurangan energi


kronis (KEK) pada ibu hamil. Surakarta. Universitas sebelas maret
surakarta. Skripsi

Aisyah. (2018). Pendampingan ibu hamil anemia dan kekurangan energi kronis
(kek) di desa jarak kecamatan plosoklaten kabupaten kediri. Jurnal
pengabdian kepada masyarakat.1 (1), 68-7

Depkes, 2008. Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB-Gizi Buruk. Jakarta :


Direktorat Bina Gizi Masyarakat. .

Fatmahira hamzah.(2016). Analisis faktor yang memengaruhi kejadian


kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas langsa
profinsi aceh.Jurnaljumantik.2 (2). 2-11

Kartika Mahirawati. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan


energi kronis (kek) pada ibu hamil di kecamatan kamoning dan
tambelangan, kabupaten sampang, jawa timur.Buletin penelitian
sistemkesehatan.17 (2). 193-202

Kemenkes, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

Kristiyanasari, Weni. (2017). Gizi ibu hamil. yogyakarta: Nuha Medika.

Primadani. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian KEK pada ibu


hamil. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Skripsi

UNICEF. 1990. Strategy for Improved Nutrition of Children and Woman in


Developing Countries, UNICEF Policy Review Paper. New York: UNICEF
United States Agency for International Development (USAID). 2007.
Household Food Insecurity Access Scale (HFIAS) for Measurement of Food
Access: Indicator Guide. Washington, D.C: Food and Nutrition Technical
Assistance Project

9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas

10
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

11
Lampiran 3.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


DETEKSI DINI KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIK)
PADA IBU HAMIL

HARISMAYANTI, S.Kep.Ns.M.Kep
ANI RETNI, S.Kep.Ns.M.Kep
ANDI AKIFA SUDIRMAN, S.Kep.Ns.M.Kep
FIRMAWATI, S.Kep.Ns
RONA FEBRIYONA, S.Kep.Ns.M.Kep.

PROGRAM STUDI IlMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

MEI , 2021

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Deteksi Dini KEK (Kekurangan Energi


Kronik) Pada Ibu hamil
Hari / Tanggal : Kamis , 20 Mei 2021
Waktu : 60 menit
Tempat : Kantor Desa Tuladenggi
Sasaran : Ibu Hamil dan pasangan usia subur

I. Latar Belakang
Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat,
protein dan lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D,
asam folat, zat besi, seng, kalsium dan iodium serta zat gizi mikro lain pada
wanita usia subur yang berkelanjutan (remaja sampai masa kehamilan),
mengakibatkan terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada masa
kehamilan, yang diawali dengan kejadian ‘risiko’ KEK dan ditandai oleh
rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama yang diukur
dengan lingkar lengan atas (LILA).

II. Tujuan Penyuluhan Umum


Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang Deteksi dini KEK pada ibu
hamil, selama 1 x 60 menit diharapkan terdeteksinya KEK pada ibu hamil
dan sasaran mampu mengetahui dan mencegah kejadian KEK

III. Tujuan Penyuluhan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat menjelaskan:
1) Deteksi Dini kejadian KEK
2) Mengetahui pengertian KEK
3) Mengetahui tanda dan gejala KEK
4) Mengetahui penyebab KEK

13
5) Mengetahui dampak KEK
6) Mengetahui cara mencegah KEK

IV. Materi
Terlampir

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta

1 5 menit Pembukaan Mendengarkan pembukaan


yang disampaikan oleh
a. Membuka kegiatan dengan
moderator.
mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
e. Menyampaikan kontrak
waktu
2 20 Pelaksanaan Deteksi dini KEK Pengukuran LILA pada
menit pada ibu hamil peserta dengan
a. menggunakan pita ukur

3 10 Penyampaian materi oleh Mendengarkan dan

14
pemateri: memberikan umpan balik
a. Menjelaskan pengertian terhadap materi yang akan
KEK diberikan
b. Menjelaskan tanda dan
gejala KEK
c. Menjelaskan penyebab KEK
d. Menjelaskan dampak KEK
Menjelaskan cara mencegah
KEK
4 10 Demonstrasi Menyimak
menit
Mendemonstrasikan dengan Melihat leaflet yang
cara memperlihatkan gambar- dibagikan
gambar makanan dan orang
yang tellah mengalami KEK
dengan membagikan leaflet

5 10 Tanya Jawab Menjawab Pertanyaan

a. Memberikan Pertanyaan

6 5 menit Penutup Mendengarkan dengan


seksama
a) Menjelaskan kesimpulan
dari materi penyuluhan
b) Ucapan terimakasih
c) Salam penutup
VII. Media
Leafleat
LCD
Pita Ukur

15
VIII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan cara menanyakan kembali kepada ibu hamil tentang:

1. Pengertian KEK
2. Tanda dan gejala KEK
3. Penyebab KEK
4. Dampak KEK
5. Cara mencegah KEK

IX. Sumber

Manurung. 2009. Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi. Jakarta: Trans


Info media
Mira. 2010. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Klien
Minum Obat Pada Klien Tb Paru Di Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD
Kepahiang Tahun 2010. Jurnal Kesehatan Masyarakat. http://repository.unri.ac.id
Mubarak. 2009. Sosiologi untuk Keperawatan; Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika
Muttaqin.2008 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.Jakarta : Salemba medika
PPTI, 2012. Jurnal Tuberkulosis Indonesia. Vol.8. (http://ppti.info
/ArsipPPTI/PPTI-Jurnal-Maret-2012
Undang undang RI No 36 TH 2009 Tentang kesehatan (pengganti UU
kesehatan no. 23 TH 1992) & Sistem kesehatan nasional.Yogyakarta : Fitramaya

Lampiran

16
MATERI PENYULUHAN

KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)

A. Definisi kekurangan energi kronis


Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana seseorang
mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau
menahun. RisikoKekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana
seseorang mempunyaikecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan
menderita risiko KEK bilamanaLILA(Lingkar Lengan Atas) <23,5cm. LILA
adalah suatu cara untukmengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK)
wanita usia subur termasukremaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan
untuk memantau perubahanstatus gizi dalam jangka pendek. Status gizi yang
buruk (KEK) sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan ibu melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah. Disamping itu, akan mengakibatkan
anemia pada bayi baru lahir, mudah terinfeksi, abortus, terhambatnya
pertumbuhan otak janin (Agustian, 2010).

Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukurstatus
gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidakseimbang
dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi.Kehamilan
menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Karena itu,kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.Peningkatan energi dan zat gizi
tersebut diperlukan untuk pertumbuhandan perkembangan janin, pertambahan
besarnya organ kandungan, sertaperubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu.
Sehingga kekuranganzat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janintumbuh tidak sempurna (Fatmahirah, 2016).

Jika status ibu sebelum dan selama hamil normal maka kemungkinanbesar
akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan

17
normal.Sehingga dapat disimpulkan kualitas bayi yang dilahirkan sangat
tergantung padakeadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Seorang wanita dapat
mengalamimalnutrisi karena beberapa keadaan yang dimulai dari malnutrisi pada
masaanak- anak hingga kehamilan diusia muda. (Aisyah, 2018).

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu


mendadakpada masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah(BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena
perdarahan,sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak (Aprianti ,
2017).

Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi KEK


pada kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada
trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan.
WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan
kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita gizi kurang seperti kurang
energi kronis mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar oleh karena itu kurang
gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibu hamil merupakan kelompok
sasaran yang perlu mendapat perhatian khusus. (WHO 2017).

Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi


Kronik)terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbanganasupan gizi (energi
dan protein), sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidaktercukupi. Hal tersebut
mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik ataupunmental tidak sempurna
seperti yang seharusnya.Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko
kematian ibu mendadakpada masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan
berat lahir rendah(BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena
perdarahan,sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak (Kartika,
2014).

B. Tanda dan gejala


1) Badan tampak kurus

18
2) Lngkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
3) Turgor kulit kering
4) Tensi kurang dari 100 mmHg
5) Hb kurang dari normal (< 11 gr)
6) Nafsu makan kurang
7) Mual
8) Badan lemas
9) Mata berkunag-kunang

C. Penyebab KEK
Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil
ibu sudah mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan orang hamil lebih
tinggi dari ibu yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan
meningkatnya metabolism energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
meningkat selama hamil.

Penyebab dari KEK dibagi menjadi dua (Primadani, 2016), yaitu :

c. Penyebab Langsung
Peyebab langsung terdiri dari asupan makanan atau pola konsumsi dan
infeksi.
d. Penyebab Tidak Langsung
10) Hambatan utilitas zat-zat gizi
Hambatan utilitas zat-zat gizi ialah hambatan penggunaan zat-zat gizi
karena susunan asam amino didalam tubuh tidak seimbang yang dapat
menyababkan penurunan nafsu makan dan penurunan konsumsi
makan.
11) Hambatan absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing.
12) Ekonomi yang kurang.
13) Pendidikan umum dan pendidikan gizi kurang.
14) Produksi pangan yang kurang mencukupi kubutuhan.

19
15) Kondisi hygiene yang kurang baik.
16) Jumlah anak yang terlalu banyak.
17) Penghasilan rendah.
18) Perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata.
Penyebab tidak langsung dari KEK banyak, maka penyakit ini disebut
penyakit dengan causa multi factorial dan antara hubungan menggambarkan
interaksi antara faktor dan menuju titik pusat kekurangan energi kronis.

D. Dampak
Bagi ibu KEK bisa menyebabkan :

 Tubuh mudah lelah


 Pucat
 Lemas
 Mengalami kesulitan dalam proses persalinan

Bagi janin beresiko tinggi :

 Mengalami keguguran
 Hambatan perkembangan janin dalam rahim
 Cacat janin
 Kelahiran prematur
 BBLR (berat bayi lahir rendah)
 Bahkan kematian bayi

E. Pencegahan KEK
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya KEK (Primadani2016), antara
lain :
c. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi, yaitu :
3) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan

20
makanan nabati (sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe).
4) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin C (seperti daun katuk, daun singkong,
bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
d. Menambah pemasukan zat besi dalam tubuh dengan meminum tablet
penambah darah.
Guna mencegah terjadinya resiko KEK pada ibu hamil sebelum
kehamilan (WUS) sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya
dengan LILA tidak kurang dari 23.5 cm. Beberapa kriteria ibu KEK adalah
berat badan ibu sebelum hamil <42 kg, tinggi badan ibu <145 cm, berat
badan ibu pada kehamilan trimester III <45 kg, Indeks Masa Tubuh (IMT)
sebelum hamil < 17,00 dan ibu menderita anemia (Hb <11 gr%).

21
1
2
3
DAFTAR PUSTAKA

Agustian. 2010. Hubungan antara asupan protein dengan kekurangan energi


kronis (KEK) pada ibu hamil. Surakarta. Universitas sebelas maret
surakarta. Skripsi

Aisyah. (2018). Pendampingan ibu hamil anemia dan kekurangan energi kronis
(kek) di desa jarak kecamatan plosoklaten kabupaten kediri. Jurnal
pengabdian kepada masyarakat.1 (1), 68-78

Aprianti Eka. 2017. Gambaran kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil
di puskesmas Kasihan 1 Bantul. Yogyakarta.Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta. Skripsi

Fatmahira hamzah.(2016). Analisis faktor yang memengaruhi kejadian


kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas langsa
profinsi aceh.Jurnaljumantik.2 (2). 2-11

Kartika Mahirawati. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan


energi kronis (kek) pada ibu hamil di kecamatan kamoning dan
tambelangan, kabupaten sampang, jawa timur.Buletin penelitian
sistemkesehatan.17 (2). 193-202

Kristiyanasari, Weni. (2010). Gizi ibu hamil. yogyakarta: Nuha Medika.

Primadani. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian KEK pada ibu


hamil. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Skripsi

1
Lampiran 5. RAB

1.      Peralatan penunjang

Harga Peralatan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Penunjang (Rp)

Identitas Kegiatan 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000


Spanduk
Sebagai pengeras suara dalam
Sound Speaker 1 Rp. 150. 000 Rp. 150.000
penyuluhan
Pembelian Cok roll Penyambung aliran listrik 1 Rp. 110. 000 Rp. 110.000
Kertas HVS Perbanyakan materi penyuluhan 2 Rim Rp. 35.000 Rp. 75.000
Tinta printer hitam dan
Percetakan 4 Rp . 50.000 Rp. 250. 000
warna
Timbangan BB Menimbang BB Ibu hamil 1 Rp. 150. 000 Rp. 150.000
Pita LILA Mengukur LILA Ibu Hamil 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
Mikro Toice Mengukur TB Ibu Hamil 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
paper clip menyatukan laporan 5 Rp. 5.000 Rp. 25.000
Spidol Digunakan dalam persentase 4 Rp. 20.000 Rp. 80.000
Map Mengisi Laporan 10 Rp. 5.000 Rp. 50. 000

Sub Total (Rp) Rp. 1.240.000

2.      Bahan Habis Pakai

2
Harga Harga Bahan Habis
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Satuan (Rp) Pakai (Rp)

Masker Sungkup Biasa Sebagai alat pelindung diri 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Handscoon Sebagai Bahan dalam demonstrasi 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000

Sub Total (Rp)


Rp. 100.000

3.      Perjalanan dan Akomodasi

Harga
Material Justifikasi perjalanan Kuantitas Biaya Perjalanan (Rp)
Satuan (Rp)

Rental Mobil Transportasi dari Kampus menuju Lokasi 1 Rp. 250.000 Rp. 250.000

Bensin Bahan Bakar akomodasi 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000

Driver Transportasi dari Kampus menuju Lokasi 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000

Sub Total (Rp)


Rp. 500. 000

4.      Lain-lain

3
Harga
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Total Biaya
Satuan (Rp)

Konsumsi Panitia konsumsi Berat 15 Rp. 50.000 Rp. 750.000


konsumsi peserta konsumsi ringan 50 Rp. 10.000 Rp. 500.000
laminating laporan (Prodi, Fakultas,
Penjilidan & Rangkap
Pengabdi, Lp2M, Desa Tuladenggi, Kader 12 Rp. 50.000 Rp. 600.000
Laporan
Posyandu, Puskesmas Telaga Biru)
Pembuatan laporan
Reduksi data hasil pengabdian, pembahasan 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
pengabdian

Sub Total (Rp) Rp. 2.350. 000

5. Kontribusi Pemateri
Ketua Ketua Pengabdi 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
Anggota Anggota pengabdi 3 Rp. 250.000 Rp. 750.000
Tim Pendukung Membantu tim pengabdi1 12 Rp. 50.000 Rp. 600.000

Sub Total (Rp) Rp. 1.650.000

Total Anggaran Rp. 6.000.000

Anda mungkin juga menyukai