TIM PENGUSUL
HARISMAYANTI, S.Kep.Ns.M.Kep
ANI RETNI, S.Kep.Ns.M.Kep
ANDI AKIFA SUDIRMAN, S.Kep.Ns.M.Kep
FIRMAWATI, S.Kep.Ns
RONA FEBRIYONA, S.Kep.Ns.M.Kep.
NBM. 1 2 0 6 1 0 0
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................1
1.3. Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Penyuluhan................................................................................................3
2.2. Tinjauan Umum Persiapan Persalinan .....................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1. Kesimpulan..............................................................................................10
3.2. Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................12
ii
ABSTRAK
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu pada
masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan,
sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak.
Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronik)
terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbanganasupan gizi (energi
dan protein), sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal
tersebut mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak
sempurna.
Beberapa program pemerintah yang telah dilakukan dalam rangka
menunkan angka kejadian KEK diantaranya adalah pemberian makanan
seperti program makanan tambahan biskuit, susu ibu hamil dan juga
peromosi kesehatan yang dilakukan setiap kunjungan ibu hamil.
Tujuan dilakukan penyuluhan ini adalah untuk mendeteksi kejadian
Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil di Desa Tuladenggi Kecamatan
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Diharapkan setelah kegiatan ini akan
terdeteksi ibu hamil yang mengalami KEK dan terjadi peningkatan
pengetahuan tentang KEK dan cara Mencegah Kejadian KEK.
Penyuluhan Kesehatan ini dilakukan Di Desa Tuladenggi Kecamatan
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan
judul “Persiapan Persalinan Pada Ibu Hamil” telah terlaksana pada hari
Kamis, 20 Mei 2021 pada pukul 09.00 - selesai. yang dihadiri oleh ibu
hamil, peserta posyandu, kepala desa, kader posyandu dan tokoh
masyarakat.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada
trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua
kehamilan. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang
berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita gizi
kurang seperti kurang energi kronis mempunyai resiko kesakitan yang lebih
besar oleh karena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga
ibu hamil merupakan kelompok sasaran yang perlu mendapat perhatian
khusus.
Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronik)
terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbanganasupan gizi (energi
dan protein), sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal
tersebut mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak
sempurna. Riskesdas 2019 menunjukkan prevalensi risiko KEK pada ibu
hamil (15-49 tahun) sebesar 17,3%, khususnya prevalensi tertinggi
ditemukan pada usia remaja (15-19 tahun) sebesar 33,5% dibandingkan
dengan kelompok lebih tua (20-24 tahun) sebesar 23,3%. Proporsi ibu hamil
dengan tingkat kecukupan energi kurang dari 70% angka kecukupan energi
(AKE) sedikit lebih tinggi di pedesaan yaitu sebesar 52,9% dibandingkan
dengan perkotaan yaitu 51,5%. Sementara proporsi ibu hamil dengan tingkat
kecukupan protein kurang dari 80% angka kecukupan protein (AKP) juga
lebih tinggi di pedesaan yaitu sebesar 55,7% dibandingkan dengan
perkotaan yaitu 49,6%
Beberapa program pemerintah yang telah dilakukan dalam rangka
menunkan angka kejadian KEK diantaranya adalah pemberian makanan
seperti program makanan tambahan biskuit, susu ibu hamil dan juga
peromosi kesehatan yang dilakukan setiap kunjungan ibu hamil.
Tujuan dilakukan penyuluhan ini adalah untuk mendeteksi kejadian
Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil di Desa Tuladenggi Kabupaten
Gorontalo Diharapkan setelah kegiatan ini akan terdeteksi ibu hamil yang
mengalami KEK dan terjadi peningkatan pengetahuan tentang KEK dan
cara Mencegah Kejadian KEK.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penyuluhan
Pelaksanaan Deteksi Dini kejadian KEK Di Desa Tuladenggi Kecamatan
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Deteksi dini kejadian KEK dilakukan dengan
cara mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil dengan menggunakan pita
pengukur yang hasilnya disesuaikan dengan nilai standarisasi apakah lebih
ataupun kurang dari normal. Peserta penyuluhan sangat antusias mengikuti
kegiatan hingga selesai, dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu
KEK serta bagaimana pencegahan agarterjadi KEK .
Pada saat kegiatan di mulai ibu hamil dilakukan registrasi telebih dahulu
dengan dengan mencatat informasi terkait pribadi ibu hamil, kemudian ibu hamil
diukur LILA dengan menggunakan Pita ukur dan diberikan kesimpulan apakah
mengalami KEK atau Tidak dengan melihat standar normal KEK yaitu 23,5 cm,
setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi melalui penyuluhan tentang apa
itu KEK, dampak dan pencegahan KEK. Dari 21 ibu hamil terdapat 8 orang
terdeteksi mengalami KEK dengan LILA < 23,5 cm dengan BB < 45 Kg
Pelaksanaan penyuluhan ini juga dihadiri oleh aparat Desa, kader posyandu,
dan petugas kesehatan puskesmas Telaga Biru. Harapan dari kegiatan penyuluhan
ini terdeteksinya ibu hamil yang mengalami KEK sehingga dapat diberikan
makanan tambahan ibu hamil dan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran ibu hamil agar menjaga pola makan dan gizi selama hamil agar
terhindar dari kejadian KEK
3
menderita risiko KEK bilamanaLILA(Lingkar Lengan Atas) <23,5cm. LILA
adalah suatu cara untukmengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK)
wanita usia subur termasukremaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan
untuk memantau perubahanstatus gizi dalam jangka pendek. Status gizi yang
buruk (KEK) sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan ibu melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah. Disamping itu, akan mengakibatkan
anemia pada bayi baru lahir, mudah terinfeksi, abortus, terhambatnya
pertumbuhan otak janin (Agustian, 2010).
4
2.1.3 Penyebab KEK
Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil
ibu sudah mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan orang hamil lebih
tinggi dari ibu yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan
meningkatnya metabolism energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
meningkat selama hamil.
Penyebab dari KEK dibagi menjadi dua (Primadani, 2016 : 30), yaitu :
a. Penyebab Langsung
Peyebab langsung terdiri dari asupan makanan atau pola konsumsi dan
infeksi.
b. Penyebab Tidak Langsung
1) Hambatan utilitas zat-zat gizi
Hambatan utilitas zat-zat gizi ialah hambatan penggunaan zat-zat gizi
karena susunan asam amino didalam tubuh tidak seimbang yang dapat
menyababkan penurunan nafsu makan dan penurunan konsumsi
makan.
2) Hambatan absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing.
3) Ekonomi yang kurang.
4) Pendidikan umum dan pendidikan gizi kurang.
5) Produksi pangan yang kurang mencukupi kubutuhan.
6) Kondisi hygiene yang kurang baik.
7) Jumlah anak yang terlalu banyak.
8) Penghasilan rendah.
9) Perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata.
Penyebab tidak langsung dari KEK banyak, maka penyakit ini disebut penyakit
dengan causa multi factorial dan antara hubungan menggambarkan interaksi
antara faktor dan menuju titik pusat kekurangan energi kronis.
5
2.1.4 Dampak KEK
Bagi ibu KEK bisa menyebabkan :
a. Tubuh mudah lelah
b. Pucat
c. Lemas
b. Mengalami kesulitan dalam proses persalinan
2.1.5 Pencegahan
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya KEK (Primadani2016), antara
lain :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi, yaitu :
1) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan
nabati (sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
2) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (seperti daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat,
jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan
zat besi dalam usus.
b. Menambah pemasukan zat besi dalam tubuh dengan meminum tablet
penambah darah.
Guna mencegah terjadinya resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan
(WUS) sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak
kurang dari 23.5 cm. Beberapa kriteria ibu KEK adalah berat badan ibu sebelum
6
hamil <42 kg, tinggi badan ibu <145 cm, berat badan ibu pada kehamilan
trimester III <45 kg, Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00 dan ibu
menderita anemia (Hb <11 gr%).
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat 8 orang
ibu hamil yang terdeteksi secara dini mengalami KEK sehingga kedepan akan di
prioritaskan dalam penanganan KEK dengan memperthatikan Gizi dan pemberian
makanan tambahan bagi ibu hamil selain itu penyuluha kesehatan tentang KEK
juga berjalan dengan lancer dan ibu hamil sangat antusias dalam mengikuti
kegiatan deteksi dini KEK serta Penyuluhan Kesehatan dengan banyaknya Feed
Back dari ibu hamil yang ingin mengetahui secara dalam lagi tentang apa itu KEK
3.2. Saran
Perlu dilakukannya skrining ibu hamil khususnya status Gizi ibu hamil
serta kedepan perlu dibentuk kelompok pendampingan 1000 Hari Pertama
Kehidupan agar terhindar dari kejadian KEK.
8
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. (2018). Pendampingan ibu hamil anemia dan kekurangan energi kronis
(kek) di desa jarak kecamatan plosoklaten kabupaten kediri. Jurnal
pengabdian kepada masyarakat.1 (1), 68-7
9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas
10
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
11
Lampiran 3.
HARISMAYANTI, S.Kep.Ns.M.Kep
ANI RETNI, S.Kep.Ns.M.Kep
ANDI AKIFA SUDIRMAN, S.Kep.Ns.M.Kep
FIRMAWATI, S.Kep.Ns
RONA FEBRIYONA, S.Kep.Ns.M.Kep.
MEI , 2021
12
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Latar Belakang
Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat,
protein dan lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D,
asam folat, zat besi, seng, kalsium dan iodium serta zat gizi mikro lain pada
wanita usia subur yang berkelanjutan (remaja sampai masa kehamilan),
mengakibatkan terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada masa
kehamilan, yang diawali dengan kejadian ‘risiko’ KEK dan ditandai oleh
rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama yang diukur
dengan lingkar lengan atas (LILA).
13
5) Mengetahui dampak KEK
6) Mengetahui cara mencegah KEK
IV. Materi
Terlampir
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
14
pemateri: memberikan umpan balik
a. Menjelaskan pengertian terhadap materi yang akan
KEK diberikan
b. Menjelaskan tanda dan
gejala KEK
c. Menjelaskan penyebab KEK
d. Menjelaskan dampak KEK
Menjelaskan cara mencegah
KEK
4 10 Demonstrasi Menyimak
menit
Mendemonstrasikan dengan Melihat leaflet yang
cara memperlihatkan gambar- dibagikan
gambar makanan dan orang
yang tellah mengalami KEK
dengan membagikan leaflet
a. Memberikan Pertanyaan
15
VIII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan cara menanyakan kembali kepada ibu hamil tentang:
1. Pengertian KEK
2. Tanda dan gejala KEK
3. Penyebab KEK
4. Dampak KEK
5. Cara mencegah KEK
IX. Sumber
Lampiran
16
MATERI PENYULUHAN
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukurstatus
gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidakseimbang
dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi.Kehamilan
menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Karena itu,kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.Peningkatan energi dan zat gizi
tersebut diperlukan untuk pertumbuhandan perkembangan janin, pertambahan
besarnya organ kandungan, sertaperubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu.
Sehingga kekuranganzat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janintumbuh tidak sempurna (Fatmahirah, 2016).
Jika status ibu sebelum dan selama hamil normal maka kemungkinanbesar
akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
17
normal.Sehingga dapat disimpulkan kualitas bayi yang dilahirkan sangat
tergantung padakeadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Seorang wanita dapat
mengalamimalnutrisi karena beberapa keadaan yang dimulai dari malnutrisi pada
masaanak- anak hingga kehamilan diusia muda. (Aisyah, 2018).
18
2) Lngkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
3) Turgor kulit kering
4) Tensi kurang dari 100 mmHg
5) Hb kurang dari normal (< 11 gr)
6) Nafsu makan kurang
7) Mual
8) Badan lemas
9) Mata berkunag-kunang
C. Penyebab KEK
Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil
ibu sudah mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan orang hamil lebih
tinggi dari ibu yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan
meningkatnya metabolism energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
meningkat selama hamil.
c. Penyebab Langsung
Peyebab langsung terdiri dari asupan makanan atau pola konsumsi dan
infeksi.
d. Penyebab Tidak Langsung
10) Hambatan utilitas zat-zat gizi
Hambatan utilitas zat-zat gizi ialah hambatan penggunaan zat-zat gizi
karena susunan asam amino didalam tubuh tidak seimbang yang dapat
menyababkan penurunan nafsu makan dan penurunan konsumsi
makan.
11) Hambatan absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing.
12) Ekonomi yang kurang.
13) Pendidikan umum dan pendidikan gizi kurang.
14) Produksi pangan yang kurang mencukupi kubutuhan.
19
15) Kondisi hygiene yang kurang baik.
16) Jumlah anak yang terlalu banyak.
17) Penghasilan rendah.
18) Perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata.
Penyebab tidak langsung dari KEK banyak, maka penyakit ini disebut
penyakit dengan causa multi factorial dan antara hubungan menggambarkan
interaksi antara faktor dan menuju titik pusat kekurangan energi kronis.
D. Dampak
Bagi ibu KEK bisa menyebabkan :
Mengalami keguguran
Hambatan perkembangan janin dalam rahim
Cacat janin
Kelahiran prematur
BBLR (berat bayi lahir rendah)
Bahkan kematian bayi
E. Pencegahan KEK
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya KEK (Primadani2016), antara
lain :
c. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi, yaitu :
3) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
20
makanan nabati (sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe).
4) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin C (seperti daun katuk, daun singkong,
bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
d. Menambah pemasukan zat besi dalam tubuh dengan meminum tablet
penambah darah.
Guna mencegah terjadinya resiko KEK pada ibu hamil sebelum
kehamilan (WUS) sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya
dengan LILA tidak kurang dari 23.5 cm. Beberapa kriteria ibu KEK adalah
berat badan ibu sebelum hamil <42 kg, tinggi badan ibu <145 cm, berat
badan ibu pada kehamilan trimester III <45 kg, Indeks Masa Tubuh (IMT)
sebelum hamil < 17,00 dan ibu menderita anemia (Hb <11 gr%).
21
1
2
3
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. (2018). Pendampingan ibu hamil anemia dan kekurangan energi kronis
(kek) di desa jarak kecamatan plosoklaten kabupaten kediri. Jurnal
pengabdian kepada masyarakat.1 (1), 68-78
Aprianti Eka. 2017. Gambaran kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil
di puskesmas Kasihan 1 Bantul. Yogyakarta.Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta. Skripsi
1
Lampiran 5. RAB
Harga Peralatan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Penunjang (Rp)
2
Harga Harga Bahan Habis
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Satuan (Rp) Pakai (Rp)
Masker Sungkup Biasa Sebagai alat pelindung diri 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Handscoon Sebagai Bahan dalam demonstrasi 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Harga
Material Justifikasi perjalanan Kuantitas Biaya Perjalanan (Rp)
Satuan (Rp)
Rental Mobil Transportasi dari Kampus menuju Lokasi 1 Rp. 250.000 Rp. 250.000
Driver Transportasi dari Kampus menuju Lokasi 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000
4. Lain-lain
3
Harga
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Total Biaya
Satuan (Rp)
5. Kontribusi Pemateri
Ketua Ketua Pengabdi 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
Anggota Anggota pengabdi 3 Rp. 250.000 Rp. 750.000
Tim Pendukung Membantu tim pengabdi1 12 Rp. 50.000 Rp. 600.000