Disusun
Oleh :
Nama
2. Petronela Faotlo
5. Stiovani O. Gerimu
2022
ASUHAN KEBIDANAN PADA By.Ny. M.S. DENGAN BBLR
Disetujui Tanggal……
Disusun oleh:
Menyetujui,
PENGESAHAN JUDUL
KASUS
Disusun oleh:
Mengetahui,
NIDN: 0811037803
BAB 1
PENDAHULUAN
Bayi dengan berat lahir rendah merupakan masalah kesehatan yang sering
( BBLR ) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500
pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan
banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga
juga dapat terjadi pada mereka yang status perekonomiannya cukup, hal ini
dan morbilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang
terhadap kehidupan dimasa depan (bblr. co. id, online diakses 04 Juni 2011 ).
kelahiran didunia dengan batasan 33%-38% dan lebih sering terjadi dinegara-
Negara berkembang atau sosial ekonomi rendah. Data statistik menunjukkan 90%
35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram
berpenghasilan rendah. Lebih dari 2/3 kematian adalah BBLR yaitu berat badan
Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi
pada tahun 2008 berkisar 248 per 100.000 kelahiran hidup. Kita bisa
100.000 kelahiran hidup, Thailand sebanyak 44 lahir mati per 100.000 kelahiran
dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah
analisa nasional, Bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui karena
berkisar 9-30% bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain. BBLR masih
kematian pada masa bayi baru lahir, Sebanyak 25% bayi baru lahir dengan BBLR
tahun 2022 berjumlah 5 BBLR. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik
B . Tujuan
M.S
lakukan terhadap bayi Ny. M.S dengan BBLR maka penulis mengharapkan
mendapatkan :
BBLR.
TINJAUAN TEORI
1. Defenisi
Defenisi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bila berat badannya
Berat badan lahir rendah Adalah semua bayi baru lahir yang berat
badannya kurang atau dengan 2.500 gr disebut Low Birth Weight Infant ( Bayi
Berat badan lahir rendah Adalah bayi baru lahir dengan berat badan
a. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir 1000- 1500 gram
b. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLASR), berat lahir < 1000 gram
a. Prematuritas Murni
berat badan sesuai dengan berat untuk masa kehamilan, atau disebut bayi
Dismaturitas adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan atau bisa disebut bayi cukup bulan
( Wiknjosastro, H. 2007 )
2. Etiologi
BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor (dr. Arief ZR, dkk, 2009:
22-23), yaitu:
1. Faktor ibu
1) Penyakit
janin dalam kandungan atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan
b) Perdarahan antepartum
perkembangan janin dalam rahim. Fungsi darah adalah membawa makanan dan
oksigen ke janin. Jika suplai berkurang, akibatnya pertumbuhan organ janin
Trauma adalah benturan fisik yang berpengaruh terhadap janin dan kandungan.
Kondisi psikologis yang dialami ibu selama hamil, kemudian akan kembali
mempengaruhi aktivitas fisiologis dalam dirinya. Suasana hati yang kelam dan
gejala fisik seperti letih, lesu, mudah marah, gelisah, pening, mual atau merasa
malas.
dan sebaliknya, maka mudah bagi ibu hamil untuk mengalami trauma.
Menurut Shinto, trauma ini ternyata dapat dirasakan juga oleh janin. Bahkan,
janin sudah menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar
karena itu, ibu hamil harus menjaga kondisi fisik maupun psikisnya agar
d) Diabetes mellitus
toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil
tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada
kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal
sebagainya.
2) Usia ibu
muda usia ibu dalam perkawinan semakin besar risiko yang di hadapi bagi
menjadi jelek setelah hamil dan tidak menarik lagi, sehingga ibu merasa
perkembangan janin yang sedang dikandung. Maka, kesiapan dari segi fisik
Usia diatas 35 tahun telah terjadi sedikit penurunan curah jantung yang
ibu yang lain yang akan melemahkan kondisi ibu sehingga dapat mengganggu
(Lukman, 1996)
Jarak terlalu dekat atau kurang dari duatahun membuat kondisi ibu belum
pulih betul dari masalah gizi, kehilangan darah serta kerusakan system
tidak akan mendapatkan makan yang dibutuhkannya dan berat badan ketika
lahir rendah dan sistem tubuhnya sangat rendah. (Depkes RI, 2000)
tahun karena alat reproduksi sudah siap dan juga rahim serta kondisi ibu
3) Keadaan sosial
keluarga menimbulkan stress dan nilai gizi yang relatif rendah dapat
2. Faktor janin
1) Hidramnion
di mana banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc. Gejala hidramnion terjadi
kehamilan dengan risiko tinggi karena dapat membahayakan ibu dan anak.
2) Kehamilan ganda
janin tunggal yang tampak pada ukuran sonografi dan berat lahir. Semakin
badan anak yang lebih kecil dari rata-rata dan malpresentasi. Mortalitas janin
meningkat hingga 4 kali dari pada kehamilan tunggal. Hal ini disebabkan oleh
besar sehingga terjadi defisiensi nutrisi anemia ibu hamil yang dapat
3) Kelainan kromosom
Kelainan kromosom pada janin bisa diturunkan dari salah satu orang tua yang
sendirinya) pada saat proses reproduksi. Usia ibu pada saat hamil juga salah
kromosom pada janin adalah 4 kali lebih besar jika ibu berusia 35 tahun atau
lebih.
4) Cacat bawaan
yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan
Lahir Rendah (BBLR) atau bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi Berat
3. Faktor lingkungan
(antara 11% dan 27% wanita hamil, bergantung pada lokasi geografi) telah
kongenital, ketidakmampuan belajar, dan gejala putus obat pada janin (Bobak,
2004). Konsumsi alkohol pada saat hamil: Penggunaan alkohol selama masa
hamil dikaitkan dengan keguguran (aborsi spontan), retardasi mental, BBLR
Alat tubuh bayi premature belum berfungsi seperti bayi matur, oleh sebab
itu mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup diluar uterus. Makin pendek
tubuhnya.
Karena kurang sempurnanya alat- alat dalam tubuh baik anatomik maupun
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh
yang disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan
berat badan, otot yang tidak aktif, produksi panas yang berkurang oleh karena
lemak coklat yang belum cukup serta pusat pengaturan yang belum berfungsi
secara sempurna.
Gangguan pernapasan sering menimbulkan penyakit berat pada BBLR. Hal ini
yang belum sempurna, otot pernapasan yang masih lemah dan tulang iga yang
vitamin yang larut dalam lemak dan beberapa mineral tertentu berkurang, kerja
dari spinter cardio oesofagus yang belum sempurna dan mudah terjadi aspirasi.
K.
Produksi urine yang sedikit, urea clearance yang rendah, tidak sanggup
mengurangi kelebihan air tubuh dan elektrolit dari badan dengan akibat
f.Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh, kekurangan faktor
g. Gangguan imunologik
Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar IgG
gamma globulin. Bayi prematur relative belum sanggup membentuk anti bodi
dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan masih belum baik.
h. Perdarahan intraventrikuler
Hal ini disebabkan oleh karena bayi prematur sering menderita apnea, asfiksia
bertambah. Penambahan aliran darah keotak akan lebih banyak lagi karena tidak
adanya otoregulasi serebral pada bayi prematur, sehingga mudah terjadi
perdarahan dari pembuluh darah kapiler yang rapuh dan iskemia dilapisan
germinal yang terletak didasar ventrikel lateralis antara nukleus kaudatus dan
i.Retrolental fibroplasias
maka oksigen yang diberikan pada bayi prematur tidak lebih dari 40% atau
1) Berat badan kurang dari 2500 gram, PB : 45 cm, Lingkar Kepala kurang dari
12) Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora
16) Banyak tidur, tangis lemah, pernapasan belum teratur dan sering mengalami
serangan apnu.
Kulit Merah Merah muda/ Permukaan Daerah pucat, Seperti Seperti kulit
transparan tampak vena dengan/ tanpa venus jarang retak, lebih mengkerut
tidak ada
Lipatan Tidak ada Tanda merah Hanya lipatan Lipatan 2/3 Lipatan di
menghilang lipatan
mm
rugae dalam
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah
kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang
BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan
rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama
d. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam
meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat
yaitu:
Penggunaannya yaitu :
Kangaroo mother care (KMC) adalah kontak kulit diantara ibu dan
Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil. KMC
c) Pemancar panas
d) Inkubator.
Dalam pelaksanaan perawatan didalam inkubator terdapat dua cara
Inkubator tertutup
melalui hidung
Inkubator terbuka
<1500 34 – 36 33 – 35 33 – 34 32 – 33
1501-2000 33 – 34 33 32 – 34 32
2001-2500 33 32 – 34 32 32
> 2500 32 – 34 32 31 - 32 32
diturunkan 1 derajat celcius setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar inkubator dengan suhu 27 derajat
celcius.
BB Suhu ruangan
1500-2000 gram 28 – 30 oC
>2000 gram 26 – 28 oC
a. Pada bayi prematur refleks isap, telan, dan batuk belum sempurna,
masih kurang, disamping itu kebutuhan protein 3- 5 gram/ hari dan tinggi
lambung hal ini perlu untuk mengetahui ada tidaknya atresia esophagus
d. Pada umumnya bayi dengan berat lahir 2000 gram atau lebih dapat
menyusu dengan ibunya, bayi degan kurang 1500 gram diberikan minum
melalui sonde lambung. Sesudah 5 hari bayi dicoba menyusu pada ibunya,
bila daya isap bayi kecil ini lebih baik dengan dot dibandingkan dengan
putting susu ibu pada keadaan ASI dipompa dan diberikan melalui botol.
pemberian yang lebih sering dalam jumlah susu yang sedikit, frekuensi
f. Jumlah cairan yang diberika pertama kali adalah 1- 5 ml/ jam dan
susu tersebut tergantung dari jumlah susu yang tertinggal pada pemberian
abdomen.
g. Banyaknya cairan yang diberikan adalah 60 ml/ kg/ hari, setiap hari
h. Air susu yang paling baik adalah ASI, bila bayi belum dapat menyusu, ASI
dipompa dan dimasukkan kebotol steril. Bila ASI tidak ada susunya dapat
diganti dengan susu buatan yang rendah lemak yang mudah dicerna bayi
dan mengandung 20 kalori/ 30 ml air atau sekurang- kurangnya bayi
pada
bayi BBLR, maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merasakan apakah susu cukup hangat dan apakah keluarnya satu tetes
tiap detik.
c) Pada waktu bayi minum harus diperhatikan apakah ia menjadi biru, ada
sampai kira- kira setengah jam sesudah minum. Gumpalan susu dimulut
sudah dimasak.
setiap kali minum tidak boleh lebih dari 5 ml setiap kali minum.
ditidurkan pada posisi kanan atau tidur dalam posisi tengkurap, hal ini
kepala bayi harus direndahkan 30º cairan dimulut dan faring disuction,
bila masih biru dan tidak bernapas harus segera diberi oksigen dn
Pemberian minum bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut berat badan lahir dan
Bayi Sehat
Biarkan bayi menyusu pada ibu semau bayi. Ingat bahwa bayi kecil lebih
mudah merasa letih dan malas minum, anjurkan bayi menyusu lebih sering
minum.
Bayi Sakit
- Apabila bayi dapat minum per oral dan tidak memerlukan cairan IV,
- Mulai berikan minum per oral pada hari ke-2 atau segera setelah bayi
stabil.
- Anjurkan pemberian ASI apabila ibu ada dan bayi menunjukkan tanda-
pipa lambung.
- Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; 3 jam sekali). Apabila bayi
telah mendapat minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar
berikan tambahan ASI setiap kali minum. Biarkan bayi menyusu apabila
Bayi Sehat
ada resiko terjadi aspirasi ke dalam paru (batuk atau tersedak), berikan
atau tersedak (ini dapat berlangsung setela 1-2 hari namun ada kalanya
- Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (misal setiap 3 jam). Apabila bayi
- Beri ASI peras dengan pipa lambung mulai hari ke-2 dan kurangi
- Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; tiap 3 jam). Apabila bayi
kondisi bayi sudah stabil dan bayi dapat menelan tanpa batuk atau
tersedak
Bayi Sehat
- Beri minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; setiap 3 jam). Apabila bayi
telah mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak
Bayi Sakit
- Beri minum 8 kali dalam 24 jam (setiap 3 jam). Apabila bayi telah
mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar,
- Berikan ASI melalui pipa lambung mulai pada hari ke-3 dan kurangi
- Berikan minum 12 kali dalam 24 jam (setiap 2 jam). Apabila bayi telah
mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar,
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi di bawah air yang
e. Perawatan kulit dan tali pusat di lakukan dengan teknik aseptic dan
antiseptic.
f. Para pengujung orang sakit hanya dapat melihat dari balik kaca.
Penilaian Berat lahir < 1500 gram Berat lahir 1500 – 2500 gram
2. Kain yang basah secepatnya diganti dengan yang kering dan hangat.
3. Berikan lingkungan hangat dengan cara kontak kulit ke kulit dan bungkus
Puskesmas 1. Teteki ASI bila dapat menelan . 1. Beri ASI
Bila tidak dapat menelan,
dari putting
dirujuk
2. Beri minum dengan sonde/ tetesi ASI ( lihat tabel I BBLR )
3. Bila tidak mungkin, infus dekstrose 10% + Bicarbonas Natricus 1,5%=
4:1
4. Antibiotika
akan meninggal.
ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan, pantau kondisi janin, siapkan
selanjutnya.
pelayanan yang komperehensif dapat tercapai. Proses manajemen terdiri dari tujuh
Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar yang berakhir dengan evaluasi.
menjadi langkah tertentu dan ini bisa berubah sesuai bagaimana keadaan pasien.
Data yang diambil oleh penulis dilakukan secara terfokus pada masalah
yang dialami pasien sehingga intervensi yang dilakukan dapat terfokus pada
masalah yang diangkat. Dimana pasien dan keluarganya serta bidan yang ada
2. Merumuskan Diagnosa
diidentifikasi oleh bidan yang difokuskan kepada apa yang dialami oleh pasien,
a) Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan
BBLR:
1) Umur ibu
6) Aktivitas
b) Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain :
1) Berat badan
3) Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa
kehamilan).
c) Pemeriksaan penunjang
3) Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa
4) Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur
3. Masalah Potensial
Potensial trauma langsung persalinan pada jalan lahir, Potensial Infeksi, Potensial
Potensial Kematian Janin. Sehingga perlu penanganan yang adekuat agar tidak
potensial.
tindakan harus berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan kriteria keberhasilan
mengadakan kerjasama antara petugas kesehatan lain dan atas persetujuan klien.
Dalam tahap ini penulis tidak menemukan hambatan atau masalah yang
berarti karena seluruh tindakan sudah berorientasi pada kebutuhan klien, sehingga
kebidanan, dimana pada tahap ini untuk menilai adanya kemajuan dan
keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi klien. Evaluasi penulis tidak
diberikan menunjukkan bahwa bayi dengan BBLR dan terlaksana dengan baik,
8. Dokumentasi
dengan berat badan lahir rendah menggunakan metode 7 langkah varney yaitu
berupa :
secara keseluruhan
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
yang lain sesuai dengan kondisi klien. Dalam kondisi tertentu seorang
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yag sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan
lainnya.
Langkah 7 : Evaluasi
Pada langkah terakhir ini dilakukan Evaluasi keefektifan dari asuhan yang
efektif.
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
No Register :-
Dirawat di Ruang : VK
1. IDENTITAS BAYI
Anak ke : I (Pertama)
IBU AYAH
Pendidikan : SD SD
a. Kehamilan ke : I (pertama)
serta imunisasi TT1 dan mendapatkan KIE tentang nutrisi masa hamil
darah, vitamin.
TM III : ibu mengatakan periksa di bidan 3 kali / bulan tanpa keluhan, tanpa
d. Imunisasi TT :
TT1 : 09-06-2010
TT2 : 24-3-2022
Penolong : Bidan
Lama persalinan
dengan spontan , bayi lahir pukul 14.05 wita tidak ada lilitan tali pusat.
TFUjari
di bawah pusat,
BAK + 3 kali
c. Istirahat : Bayi tidur + 1 jam
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Nadi : 148x/menit
Pernafasan : 47x/menit
Suhu : 36,oC
Pengukuran Antopometri
Panjang badan : 46 cm
Lila : 11 cm
Lingkar Kepala : 32 cm
Pemeriksaan Reflek
b. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
penglihatan baik.
e) Hidung : lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak
kelainan
kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada
h) Dada : simetris, tidak ada bunyi wezzing, tidak ada retraksi dinding
dada,
massa/benjolan
gerakan aktif
gerakan aktif
m)Kulit : warna kulit merah muda, ada verniks caseosa, tidak ada
pembengkakan
c. Pemeriksaan Penunjang
3. Analisa
Diangnosa kebidanan
4. Penatalaksanaan
disiapkan.
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakuan pemeriksaan dan
5) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga untuk menjaga bayi agar tetap
bayi tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat ganti popok dan
pakayan atau selimut yang basah jangan tidurkan, jangan biarkan bayi
ditempat yang dingin, bayi harus menggunakan topi, kaos kaki dan kaos
Seluruh putting payudara ada di tengah mulut bayi. Saat bayi mengisap,
gusi bayi harus menyentuh seluruh putting dan lidah bayi berada di atas
gusi bawah bayi. Pastikan bayi tidak hanya mengisap ujung putting
dan benar.
7) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga cara merawatan tali pusat yang
perawatan tali pusat dan tali pusat bayi tampak bersih dan tidak
9) Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu:
atau lebih tinjau berwarna pucat, kuning sampai lutut dan siku
b. Infeksi tali pusat yaitu tali pusat berbau, merah dan bernanah
penanganan
10) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa bayinya telah diberikan
antibiotik
bagian luar paha kiri bayi 1 jam setelah bayi lahir untuk mencegah
c. imunisasi HB0 pada baagian luar paha kanan bayi 1 jam setelah
B terhadap bayi
setiap 2 jam.
diberikan.
WITA
Kesadaran : Composmetis
a. Pemeriksaan antropometri
a) Berat badan : 2.300 gram
b) Panjang badan : 46 cm
b. Pemeriksaan Fisik
secret
vena jugalaris
labio mayora
13) Refleks :
tiba/terkejut
sentuhan pipi
susu ibu
dengan baik
disentuh bayi
langsung menggenggam
usia 5 bulan
A/S : 8/10
Keadaan saat lahir : Bayi lahir hidup langsung menangis, bernapas
spontan
dan diberikan topi dan selimut kering untuk menjaga kehangatan bayi.
Bidan telah melakukan IMD dan ibu merasa senang anaknya bergerak
P : Penatalaksanaan
sudah disiapkan.
pemeriksaan
BBLR.
saat ganti popok dan pakayan atau selimut yang basah jangan
menggunakan topi, kaos kaki dan kaos tangan dan pakaian yang
hangat.
bayi berada di atas gusi bawah bayi. Pastikan bayi tidak hanya
dengan ibu.
tentang perawatan tali pusat dan tali pusat bayi tampak bersih
biru.
9) Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu:
hari atau lebih tinjau berwarna pucat, kuning sampai lutut dan
siku
b. Infeksi tali pusat yaitu tali pusat berbau, merah dan bernanah
penanganan
diberikan antibiotik
pada bagian luar paha kiri bayi 1 jam setelah bayi lahir untuk
diberikan.
BAB IV
A. SIMPULAN
3. Penatalaksanaan
hari atau lebih tinjau berwarna pucat, kuning sampai lutut dan
siku.
b) Infeksi tali pusat yaitu tali pusat berbau, merah dan bernanah
penanganan
4. Pendokumentasian
B. SARAN
yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan serta dapat
akurat.
3. Bagi Profesi
4. Bagi Masyarakat
Untuk keluarga atau ibu nifas yang mempunyai bayi berat lahir
asuh yang baik , baik dalam pemantauan keadaan gizi dan penyakit
Mitayani, 2010, mengenal bayi baru lahir dan penatalaksanaanya, padang : praninta offset.
Yulianti L, 2010 bblr. co. id, online diakses 04 Juni 2011 depkes. go. Id, online diakses 04 Juni
2011
Saifuddin AB, 2006 , Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal 2006: 377