Anda di halaman 1dari 16

 

LAPORAN KASUS BBLR

Pada anak-anak

DISUSUN OLEH : RISA YULIANTI

NIM :21120097

Rs: Muhammadiyah Palembang

Ruang : Anak

Dosen Pengampuh: Sri Tirtayanti S.Kep.Ns.M.Kep

Prodi S1 Ilmu Keperawatan

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMADIYAH


PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023

Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik Komunikasi
Manusia Prasejarah" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu,


makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku guru Mata Pelajaran


Sejarah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini

Palembang 30 -05- 2022


1 Definis

i BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Dahulu bayi baru
lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram disebut premature.untuk mendapatkan
keseragaman pada kongres “European Perinatal Medicine” II dilondon (1970) telah disusun
definisi sebagai berikut :

a. Bayi kurang bulan : bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)

b. Bayi cukup bulan : bayi dengan masalah kehamilan mulai 37 minggu sampai dengan 42
minggu (259-293 hari)

c. Bayi lebih bulan : bayi dengan masalah kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (294 hari
atau lebih) Dengan pengertian diatas maka bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi
menjadi 2 golongan : prematuritas dan dismaturitas

1. Prematuritas murni adalah bayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
dan berat badan bayi sesuai dengan gestasi atau yang disebut neonatus kurang bulan sesuai
masa kehamilan (NKB-SMK)

2. Dismatur,berat badan kurang dari seharusnya untuk masa gestasi / kehamilan akibat bayi
mengalami retardasi intauteri dan merupakan bayi yang kecil untuk masa pertumbuhan
(KMK).dismatur dapat terjadi dalam preterm,term dan post term yang terbagi dalam

1) Neonatus kurang bulan – kecil untuk masa kehamilan (NKB-KMK)

2) Neonatus cukup bulan-kecil untuk masa kehamilan (NCB-KMK)

3) Neonatus lebih bulan-kecil untuk masa kehamilan (NLB-KMK)

Etiologi

Penyebab BBLR terjadi karena beberapa faktor. Semakin muda usia kehamilan, semakin
besar resiko dapat terjadinya BBLR (Proverawati, Sulistyorini, 2010). berikut ini adalah
faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR secara umum : a. Faktor Ibu :

1) Penyakit : hal yang berhubungan dengan kehamilan seperti toksemia,


gravidarum,pendarahan antepartum,trauma fisik dan psikologis,infeksi akut,serta kelainan
kardiovaskuler

2) Usia ibu: angka kejadian BBLR tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20 tahun dan diatas
35 tahun 3) Jarak antara kehamilan sebelumnya pendek yaitu kurang dari 1 tahun

4) Memiliki riwayat BBLR sebelumnya 5) Memiliki riwayat BBLR sebelumnya

6) Kondisi ibu saat hamil :

a.peningkatan berat badan ibu yang tidak adekuat dan ibu yang perokok.
b. Faktor Janin Beberapa faktor janin yang mempengaruhi kejadian bblr antara lain :
kehamilan ganda,ketuban pecah dini,cacat bawaan,kelainan kromosom,infeksi (missal :
Rubella dan Sifilis) dan hidramnion/polihidramnion.

c. Faktor ekonomi

1. Kejadian tertinggi biasanya pada keadaan sosial ekonomi yang rendah

2. Gizi yang kurang

d. Faktor lingkungan

a. Terkena Radiasi

b. Terpapar Zat beracun


Patofisiologi

Salah satu patofisiologi dari BBLR yaitu asupan gizi yang kurang pada ibu,ibu hamil yang
kemudian secara otomatis juga menyebabkan berat badan lahir rendah.apabila dilihat dari
faktor kehamilan,salah satu etiologinya yaitu hamil ganda yang mana pada dasarnya janin
berkembang dan tumbuh lebih dari satu,maka nutrisi atau gizi yang mereka peroleh dalam
rahim tidak sama dengan janin tunggal,yang mana pada hamil ganda gizi dan nutrisi yang
didapat dari ibu harus terbagi sehingga kadang salah satu dari janin pada hamil ganda juga
mengalami BBLR. Kemudian jika dikaji dari faktor janin,salah satu etiologinya yaitu infeksi
dalam rahim yang mana dapat menggangu atau menghambat pertumbuhan janin dalam rahim
yang bisa mengakibatkan BBLR pada bayi.(Manggiasih dan Jaya.2016).

Manifestasi klinis

Menurut Poverawati,Sulistyorini (2010) manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada bayi
degan berat badan lahir rendah adalah.

a. Berat Badan kurang dari 2500 gram

b. panjang Badan kurang dari 45 cm

c. lingkar dada kurang 30 cm dan linkar kepala kurang dari 33 cm

d. kepala lebih besar dari tubuh

e. Rambut lanugo masih banyak,jaringan lemak subkutan tipis atau sedikit

f. tulang rawan dan daun telinga belum cukup,sehingga elastisitas belum sempurna

g. Tumit mengkilap dan telapak kaki halus

h. Genetalia belum sempurna,pada bayi perempuan labia minora belum tertutup oleh labia
mayora, kalau pada bayi laki-laki Testis belum turun kedalam skrutom,pigmentasi dan rugue
pada skorutom kurang

i. Pergerakan kurang dan lemah,tangis lemah,pernapasan belum teratur, dan sering


mendapatkan apne.

j. Bayi lebih banyak tidur dari pada bangun,sehingga refleks menghisap dan menelan belum
sempurna

k. Suhu tubuh mudah berubah menjadi hipotermi


Penatalaksanaan BBLR

Perawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah menurut Nurafif & Hardi (2016)

a. Pengaturan suhu Untuk mencegah hipotermi,diperlukan lingkungan yang cukup hangat


dan istirahat kosumsi O2 yang cukup.bila dirawat dalam inkubator maka suhunya untuk bayi
dengan BB 2 kg adalah 35 dan untuk bayi dengan BB 2-2,5 kg adalah 34. Bila tidak ada
inkubator,pemanasan dapat dilakukan dengan membungkus bayi dan meletakkan botol-botol
hanyat yang dibungkus dengan handuk atau lampu petromak didekat tidur bayi.bayi dalam
inkubator hanya dipakaikan popok untuk memudahkan pengawasan mengenai keadaan
umum,warna kulit,pernafasan,kejang dan sebagainya sehingga penyakit dapat dikenali sedini
mungkin

b. Pengaturan makanan/nutrisi Prinsip utama pemberian makanan pada bayi prematur adalah
sedikit demi sedikit secara perlahan-lahan dan hati-hati.pemberian makanan dini berupa
glukosa,ASI atau PASI mengurangi resiko hipoglikemia,dehidrasi atau hiperbilirubinia.bayi
yang daya isapnya baik dan tanpa sakit berat dapat dicoba minum melalui mulut.umumnya
bayi dengan berat kurang dari 1500 gram memerlukan minum pertama dengan pipa lambung
karena belum adanya koordinasi antara gerakan menghisap dengan menelan. Dianjurkan
untuk minum pertama sebanyak 1 ml larutan steril untuk bayi dengan berat kurang dari 1000
gram,2-4 ml untuk bayi dengan berat antara 1000-1500 gram dan 5-10 ml untuk bayi dengan
berat lebih dari 1500 gram. Apabila dengan pemberian makanan pertama bayi tidak
mengalami kesukaran,pemberian ASI/PASI dapat dilanjutkan dalam waktu 12-48 jam.

c. Mencegah infeksi Bayi premature mudah terserang infeksi.hal ini disebabkan karena daya
tubuh bayi terhadap infeks kurang antibody relatif belum terbentuk dan day fagositosis serta
reaksi terhadap peradangan belum baik.prosedur pencegahan infeksi adalah sebagai berikut :

1) Mencuci tangan sampai ke siku dengan sabun dan air mengalir selama 2 menit sebelum
masuk keruangan rawat bayi.

2) Mencuci tangan dengan zat anti septic/ sabun sebelum dan sesudah memegang seorang
bayi

3) Mengurangi kontaminasi pada makanan bayi dan semua benda yang berhubungan dengan
bayi

4) Membatasi jumlah bayi dalam satu ruangan

5) Melarang petugas yang menderita infeksi masuk ke ruang bayi.

Pemeriksaan penunjang
a. Keadaan umum Kesadaran, postur tubuh, fatigue

b. Tanda – tanda vital Tekanan darah. Nadi, respirasi, suhu

c. Ukuran anthropometric Berat badan, panjang badan, lingkar kepala d. Mata Konjungtiva,
sclera, kelainan mata

e. Hidung Kebersihan, kelainan

f. Mulut Kebersihan, bau, mukosa mulut, stomatitis

g. Telinga Fungsi pendengaran, kelainan, kebersihan

h. Dada Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (jantung, paru-paru

) i. Abdomen Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultas

i j. Punggung Ada/tidak kelainan

k. Genetalia Kebersihan, terpasang kateter/tidak, kelainan

l. Ekstremitas Odema, infuse/transfuse, kontraktor, kelainan m. Kulit Kebersihan kulit,


turgor kulit, lesi, kelainan

10. Pemeriksaan tumbuh kembang

1) Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan kejadian-kejadian penting; pertama kali


mengangkat kepala, berguling, duduk sendiri, berdiri, berjalan, berbicara/kata-kata bermakna
atau kalimat, gangguan mental perilaku.

2) Pelaksanaan pemeriksaan pertumbuhan

a. Pengukuran Berat badan

b. Pengukuran Tinggi badan

c. Pengukuran lingkar lengan atas

d. Pengukuran lingkar kepala

e. Kecepatan tumbuh

3) Pelaksanaan DDST Berdasarkan hasil pengkajian melalui DDST (Denver Development


Screening Test) untuk umur 0 – 6 tahun perkembangan anak di atur dalam

4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan yang meliputi:

a. Kemandirian dan bergaul Kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan orang lain.

b. Motorik halus Kemampuan anak untuk menggunakan bagian tubuh tertentu dan dilakukan
oleh otot halus sehingga tidak perlu tenaga, namun perlu koordinasi yang lebih kompleks.
c. Kognitif dan bahasa Kemampuan mengungkapkan perasaan, keinginan, dan pendapat
melalui pengucapan kata-kata, kemampuan mengerti dan memahami perkataan orang lain
serta berfikir.

d. Motorik kasar Kemampuan anak untuk menggunakan dan melibatkan sebagian besar
bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga. Jika usia> 6 tahun tanyakan tumbuh kembang
secara umur sebagai berikut:

a. Berat badan lahir, 1 tahun, dan saat ini

b. Pertumbuhan gigi, usia gigi tumbuh, jumlah gigi, masalah dengan pertumbuhan gigi

c. Usia saat mulai menegakkan kepala, duduk, berjalan, kata-kata pertama

d. Perkembangan sekolah, lancer, masalah disekolah

e. Interaksi dengan publik dan orang dewasa

f. Partisipasi dengan kegiatan organisasi (kesenian, olahraga,dsb

DEFINISI PENYAKIT BBLSR


Bayi berat badandfrcx0esxw/znbaq lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang
berat badannya kurang dari 2500 gram, tanpa memperhatikan usia gestasi. Bayi BBLR dapatt
erjadi pada bayi kurang bulan (kurang dari 37 minggu usia kehamilan) atau pada usiacukup
bulan (intrauterine growth retriction) (Wong, 2010).Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR)
adalah bayi baru lahir dengan berat badan dibawah kurang dari 1500 gram (Indrasanto,
2009).Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi dengan berat lahir kurangdari
1500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yangditimbang dalam
1 jam setelah lahir. BBLSR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<37minggu) atau pada bayi
cukup bulan (intrauterine growth restriction/IUGR) (IDAI, 2010).Bayi berat lahir sangat
rendah adalah bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki berat badan antara 1000 gram
sampai 1500 gram (Alimul, 2015).Bayi berat badan lahir ekstrem rendah (BBLER)
merupakan bayi yang berat badannya kurang dari 1000 gram (Wong, 2010).B.
 
ETIOLOGIPada umumnya BBLSR disebabkan persalinan kurang bulan (umur
kehamilanantara 28-36 minggu) atau bayi lahir kecil masa kehamilan (KMK) karena
adanyahambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat/intra uterine
growthretardation) atau kombinasi keduanya. Kematangan fungsi organ tergantung pada
usiakehamilan walaupun berat lahirnya kecil. Semakin muda umur kehamilan, fungsi
organtubuh semakin kurang sempurna dan prognosisnya semakin kurang baikPenyebab
lahirnya bayi kurang bulan antara lain berat ibu yang rendah, usia iburemaja, kehamilan
ganda, riwayat kelahiran prematur, perdarahan antepartum, penyakitsistemik akut. Penyebab
kelahiran bayi kecil masa kehamilan antara lain ibu kurang gizi,hipertensi, toksemia, anemia,
kehamilan ganda, penyakit kronik, dan merokok. Retardasi
 
 pertumbuhan intrauterin dan efek mereka terhadap janin bervariasi tergantung dari caradan
lama terpapar serta tahap pertumbuhan janin saat gangguan tersebut terjadiC.
 
MANIFESTASI KLINIS1.
 
Sebelum bayi baru lahira.
 
Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus, danlahir mati. b.
 
Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilanc.
 
Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat dan tidak sesuia menurut
yangseharusnya.d.
 
Sering dijumpai kehamilan dengan olgradramnion gravidarum atau pendarahananterpartum.2.
 
Setelah bayi lahira.
 
Bayi dengan retardasi pertumbuhan intra uterin b.
 
Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 mingguc.
 
Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterined.
 
Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya(Nanda, 2013)
ETIOLOGI

Pada umumnya BBLSR disebabkan persalinan kurang bulan (umur kehamilanantara 28-36
minggu) atau bayi lahir kecil masa kehamilan (KMK) karena adanyahambatan pertumbuhan
saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat/intra uterine growthretardation) atau kombinasi
keduanya. Kematangan fungsi organ tergantung pada usiakehamilan walaupun berat lahirnya
kecil. Semakin muda umur kehamilan, fungsi organtubuh semakin kurang sempurna dan
prognosisnya semakin kurang baikPenyebab lahirnya bayi kurang bulan antara lain berat ibu
yang rendah, usia iburemaja, kehamilan ganda, riwayat kelahiran prematur, perdarahan
antepartum, penyakitsistemik akut. Penyebab kelahiran bayi kecil masa kehamilan antara lain
ibu kurang gizi,hipertensi, toksemia, anemia, kehamilan ganda, penyakit kronik, dan
merokok. Retardasi
pertumbuhan intrauterin dan efek mereka terhadap janin bervariasi tergantung dari caradan
lama terpapar serta tahap pertumbuhan janin saat gangguan tersebut terjadi
 
 
D.PATHOFISIOLOGI

Terjadinya BBLR/ BBLSR dapat di pengaruhi faktor ibu, faktor janin,


faktor plasenta, dan faktor lingkungan. Sehingga dapat menyebabkan sindrom aspirasimekoni
um yaitu bayi bisa mengalami asfiksi intra uterin, janin gasping dalam uterus,cairan amnion
bercampur dengan mekonium masuk dan lengket di paru janin. Maka janindapat beresiko
gangguan pertukaran gas dan resiko tidak efektifnya jalan nafas. Dapatterjadi juga imaturitas
hepar gangguan transportasi albumin dan defesiensi albumingangguan pengambilan
bilirubin.Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada
masakehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkankan
asfiksiaringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien), proses ini dianggap
sangat perlu untuk merangsang 
MANIFESTASI KLINIS1.
 
Sebelum bayi baru lahira.
 
Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus, danlahir mati. b.
 
Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilanc.
 
Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat dan tidak sesuia menurut
yangseharusnya.d.
 
Sering dijumpai kehamilan dengan olgradramnion gravidarum atau pendarahananterpartum.2.
 
Setelah bayi lahira.
 
Bayi dengan retardasi pertumbuhan intra uterin b.
 
Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 mingguc.
 
Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterined.
 
Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya(Nanda, 2013)D.
 
PATHOFISIOLOGITerjadinya BBLR/ BBLSR dapat di pengaruhi faktor ibu, faktor janin,
faktor plasenta, dan faktor lingkungan. Sehingga dapat menyebabkan sindrom aspirasimekoni
um yaitu bayi bisa mengalami asfiksi intra uterin, janin gasping dalam uterus,cairan amnion
bercampur dengan mekonium masuk dan lengket di paru janin. Maka janindapat beresiko
gangguan pertukaran gas dan resiko tidak efektifnya jalan nafas. Dapatterjadi juga imaturitas
hepar gangguan transportasi albumin dan defesiensi albumingangguan pengambilan
bilirubin.Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada
masakehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkankan
asfiksiaringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien), proses ini dianggap
sangat perlu untuk merangsang ke
moreseptor pusat pernafasan agar lerjadi “Primary gasping”
 
yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan. Bila terdapat gangguan
pertukarangas/pengangkutan O2 selama kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih
berat.Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi
akanmenyebabkan kematian. Kerusakan dan gangguan fungsi ini dapat
reversibel/tidaktergantung kepada berat dan lamanya asfiksia.Asfiksia yang terjadi dimulai
dengan suatu periode apnu (Primary apnea) disertaidengan penurunan frekuensi jantung
selanjutnya bayi akan memperlihatkan usaha bernafas (gasping) yang kemudian diikuti oleh
pernafasan teratur. Pada penderita
asfiksia berat, usaha bernafas ini tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apn
ukedua (Secondary apnea). Pada tingkat ini ditemukan bradikardi dan penurunan
tekanandarah. Disamping adanya perubahan klinis, akan terjadi pula gangguan metabolisme
dan pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh bayi.Pada tingkat pertama dan
pertukaran gas mungkin hanya menimbulkan asidosisrespiratorik, bila gangguan berlanjut
dalam tubuh bayi akan terjadi metabolismeanaerobik yang berupa glikolisis glikogen tubuh,
sehingga glikogen tubuh terutama
pada jantung dan hati akan berkurang.asam organik terjadi akibat metabolisme ini akanmenye
babkan tumbuhnya asidosis metabolik. Pada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan
kardiovaskuler yang disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya hilangnyasumber
glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung terjadinya asidosismetabolik
akan mengakibatkan menurunnya sel jaringan termasuk otot jantung sehingamenimbulkan
kelemahan jantung dan pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akanmenyebabkan
akan tingginya resistensinya pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darahke paru dan
kesistem tubuh lain akan mengalami gangguan.Asidosis dan gangguan kardiovaskuler yang
terjadi dalam tubuh berakibat burukterhadap sel otak. Kerusakan sel otak yang terjadi
menimbulkan kematian atau gejala sisa pada kehidupan bayi selanjutnya.
F.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis
2.Urinalisis
3.Ultrasonografi untuk melihat taksiran berat janin dan letak plasenta
4.Amniosentesis untuk melihat kematangan beberapa organ janin, seperti rasio
lesitinsfingomielin, surfaktan.G.
 
PENATALAKSANAAN
Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinan yang dapatterjadi pada
bayi prematuritas, maka perawatan dan pengawasan bayi prematuritasditujukan pada
pengaturan panas badan, pemberian makanan bayi, dan menghindariinfeksi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG1.
 
Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis2.
 
Urinalisis3.
 
Ultrasonografi untuk melihat taksiran berat janin dan letak plasenta4.
 
Amniosentesis untuk melihat kematangan beberapa organ janin, seperti rasio
lesitinsfingomielin, surfaktan.G.
 
PENATALAKSANAANDengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinan
yang dapatterjadi pada bayi prematuritas, maka perawatan dan pengawasan bayi
prematuritasditujukan pada pengaturan panas badan, pemberian makanan bayi, dan
menghindariinfeksi.1.
 
Pengaturan suhu badan bayi prematuritas/BBLSRBayi prematuritas dengan cepat akan
kehilangan panas badan dan menjadihipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum
berfungsi dengan baik,metabolismenya rendah, dan permukaan badan relatif luas. Oleh
karena itu,
bayi prematuritas harus dirawat di dalam inkubator sehingga panas badannya mendekatidala
m rahim. Bila belum memiliki inkubator, bayi prematuritas dapat dilakukanKangaroo Mother
Care (KMC) dengan ibunya.2.
 
Makanan bayi prematur/BBLSRAlat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna,
lambung kecil,
enzim pencernaan belum matang, sedangkan kebutuhan protein 3 sampai 5gr/kgBB dankalori
110 kal/kgBB badan, sehingga pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberianminum bayi
sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan mengisap cairanlambung. Reflek mengisap
masih lemah, sehingga pemberian minum sebaiknyasedikit demi sedikit, tetapi dengan
frekuensi yang lebih sering.ASI merupakan makanan yang paling utama, sehingga ASI-lah
yang palingdahulu diberikan. Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI dapat diperas
dandiminumkan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan memasang sonde
menujulambung. Permulaan cairan yang diberikan sekitar 50 sampai 60 cc/kgBB/hari
danterus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kgBB/hari.
 
3. Menghindari infeksiBayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan
tubuh yangmasih lemah, kemampuan leukosit masih kurang, dan pembentukan antibodi
belumsempurna. Oleh karena itu, upaya preventif sudah dilakukan sejak
pengawasanantenatal sehingga tidak terjadi persalinan prematuritas (BBLSR). Dengan
demikian perawatan dan pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi dengan b
aik
.4.Penimbangan ketatPerubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat
kaitannyadengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus
dilakukandengan ketat.

Anda mungkin juga menyukai