KOTA KUPANG
TAHUN 2022
Disusun Oleh :
TAHUN 2021
LAPORAN TUGAS AKHIR
KOTA KUPANG
TAHUN 2022
Disusun oleh :
TAHUN 2022
ii
LEMBARAN PERSETUJUAN
KOTA KUPANG
TAHUN 2022
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
PEMBIMBING
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa,
karena atas berkat dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini dengan judul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada NY. L.T
baik.” Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
banyak mendapat bimbingan dan masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu,
melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang
terhormat :
1. Ns. Stefanus M. Kiik, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep. Kom selaku Ketua STIKes
Maranatha Kupang
Kebidanan
3. Matilda Bupu Ria, S.ST., M.Kes. M.K.M. sebagai penguji yang telah
4. Kepala Puskesmas Oesapa berserta staf yang telah memberikan izin bagi
iv
6. Teman-teman kelas angkatan tahun 2019 Prodi D-III Kebidanan STIKes
kasus ini.
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
Tuhan yang mahakuasa ucapan syukur dan doa semoga Tuhan membalas
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
v
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 6
A. Antenatal Care............................................................................... 6
1. Kehamilan Trimester III............................................................ 6
2. Adaptasi Perubahan Fisik Kehamilan Trimester III............................. 6
3. Adaptasi Psikologis Kehamilan Trimester III...................................... 9
4. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan................................................... 10
B. Persalinan Dan Bayi Baru Lahir (BBL) Umur 1 jam.............................. 24
C. Bayi................................................................................................... 52
D. Nifas................................................................................................ 62
BAB III PERKEMBANGAN KASUS............................................................ 83
A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil..................................................... 83
B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Persalinan................................................ 100
C. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir............................................ 114
D. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas..................................................... 121
BAB IV PEMBAHASAN KASUS................................................................ 155
A. Antenatal Care.................................................................................. 155
B. Intranatal Care.................................................................................. 160
C. Bayi Baru Lahir.................................................................................. 165
D. Post Natal Care................................................................................. 166
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 169
A. Kesimpulan...................................................................................... 169
B. Saran................................................................................................ 172
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN KONSULTASI
LAMPIRAN REVISI
LAMPIRAN KEGIATAN KUNJUNGAN CONTINUITY OF CARE
GAMBARAN KASUS
Bidan merupakan ujung tombak untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Bayi, salah satu upayanya dengan memberikan asuhan kebidanan secara
komprehensif. Tujuannya adalah untuk dapat memberikan asuhan kebidanan
secara komprehensif.
Kehamilan
vi
Kasus yang diambil di Puskesmas Oesao Kecamatan Kupang Timur dari tangal 30
Januari 2022 s/d 20 Februari 2022. NY.” L.T “ G4 P3 A0 AH3 umur 37 tahun
usia kehamilan 39-40 minggu, janin tunggal, hidup, presentasi kepala, intra
uterin.
Persalinan
Tanggal 20 Februari 2022 jam 06.00 WITA Ny. L.T datang dengan keluhan sakit
perut bagian bawah menjalar kepinggang dan keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir sejak jam 02.00 WITA. hasil pemeriksaan Ny.” L .T“ G4 P3 A0 AH3,
40-41 minggu, partus kala 1 fase aktif keadaan ibu dan janin baik.Jam 20.35
WITA bayi lahir spontan dengan letak belakang kepala, berat badan 2800 gram,
panjang badan 46 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 30 cm, lingkar perut 29
cm, bayi tidak cacat dan tidak ada kelainan. Tanggal 20 Februari 2022 jam 20.40
WITA Ny. “L .T“ P3 A0 AH3, partus kala III keadaan ibu dan janin baik, plasenta
lahir dengan spontan lengkap. Tanggal 20 Februari 2022 Jam 21.00 WITA Ny.
“L.T ” P3 A0 AH3 partus kala IV, keadaan ibu dan janin baik. Tanggal 20
Februari 2022 jam 23.00 WITA Ny. “L.T “ P3 A0 AH3,2 jam nifas, keadaan ibu
dan janin baik. Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 1 jam keadaan
ibu dan bayi baik.
KN dan KF
Tanggal 22 Maret 2021 jam 17.00 WITA dilakukan kunjungan rumah I, Ny. “A.
L “ P2 A0 AH2 nifas hari ke-2, keadaan ibu baik, bayi umur 2 hari, keadaan ibu
dan bayi baik dan sehat. Tanggal 28 Maret 2021 jam 16.00 WITA dilakukan
kunjungan rumah kedua, Ny. “A. L” P2 A0 AH2 nifas hari ke 6 keadaan ibu
baik,bayi umur 6 hari keadaan bayi sehat. Tanggal 15 April 2021 jam 16.30
WITA dilakukan lagi kunjungan rumah ketiga bayi umur 24 hari keadaan bayi
baik dan tanggal 23 April 2021 jam 16.30 WITA kunjungan rumah ketiga nifas
hari ke-26 keadaan ibu baik.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utama kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir. Setiap
ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam jiwanya. Maka
dari itu setiap ibu hamil memerlukan asuhan kebidanan selama masa
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir, (Dwi, 2016)
perawatan berkelanjutan sejak ibu hamil, ibu nifas serta perawatan bayi
sudah cukup berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarganya
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu, (Fitriana dan Nurwiyandani
2018)
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari
1
kehamilan atau penanganannya (tidak termaksud kecelakaan atau kasus
jumlah kematian bayi dan balita di Nusa Tenggara Timur adalah 943
(18,0%)
ibu hamil, persalinan Nakes 8.119 ibu bersalin, kunjungan Nifas 8.285 ibu
2
non Nakes 54 jumlah pasangan usia subur (PUS) yang bersalin di fasilitas
kondom 0, pil 0, suntik 171, AKDR 8, Implan 47, MOW 0, MOP 0, Nifas
KF1 1708 orang, KF2 1708 orang, KF3 1708 orang dan KN 1 laki-laki
869 dan perempuan 835 KN lengkap laki-laki 869 dan perempuan 835,
Salah satu program untuk penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
memiliki salah satu program Revolusi KIA, yaitu semua persalinan harus
memadai.
B. Tujuan
3
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
lahir
baru lahir
dimulai tanggal :
4
4. 22 Maret 2021 : Kunjungan Rumah KF 1 dan KN 1 6-8 jam pertama
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Antenatal Care
1. Kehamilan
pada periode ini pertumbuhan janin dalam rentang waktu 29-40 minggu
2. Kehamilan Trimester III
bayinya dari bahaya, cederah dan akan menghindari orang atau hal-hal
Perubahan kehamilan trimester III yang terjadi pada fisik
(Marmi,2016) meliputi:
a. Uterus
jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosessus xifoideus
antara pusat dan prosessus xifoideus (27 cm). Pada usia kehamilan
6
36 minggu TFU berada di 1 jari bawah prosessus xifoideus (30 cm),
c. Serviks Uteris
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi, hormon yang
mempengaruhi :
a. Estrogen
7
b. Somatotropin
c. Progesterone
berfungsi.
d. Sistem Perkemihan
kemih tertekan oleh bagian terendah janin. Selain itu juga terjadi
e. Sirkulasi Darah
kava inverior.
f. Sistem Pernapasan
8
Pada 32 minggu keatas karena usus-usus tertekan uterus
g. Sistem Kardiovaskular
h. Sistem Muskuloskeletal
bagian dari dirinya dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat
9
b. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
khawatir.
d. Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi
a. Data Subjektif
terhadap suatu situasi dan kejadian. Pada trimester III data subjektif
ibu menyatakan telat haid 7-8 bulan dan nyeri pinggang bagian
1) Biodata
10
Biodata mencakup identitas pasien yaitu :
a) Nama yang jelas dan lengkap bila perlu ditulis nama panggilan
sehari-hari.
sehari-hari.
kesehatan seseorang.
pasien tersebut.
lingkungannya.
jumlah kelahiran.
11
3) Riwayat menstruasi, untuk mengetahui faal alat reproduksi yang
meliputi usia saat menarche, siklus haid, lamanya haid, sifat darah
menikah, status menikah syah atau tidak, karena tanpa status yang
pemeriksaan dimana.
12
10) Riwayat pola nutrisi, menggambarkan tentang pola makan,
kebiasaan buang air besar dan buang air kecil, meliputi frekuensi,
berapa jam pasien tidur dan keluhan yang dialami pasien saat
istirahat.
13
1) Pemeriksaan fisik umum : keadaan umum pasien yang ditunjukan
wajah.
90x/menit), tekanan darah (110/70-120/80 mmHg), dapat menent
f. Leher : Apakah ada benjolan abnormal dan pembesaran
kelenjar.
g. Dada :
Bentuknya apakah ada benjolan abnormal, apakah
14
dan varises.
papan(punggung)
15
belum terpegang oleh pintu atas panggul
5) Pemeriksaan Auskultasi
Apakah DJJ terdengar atau tidak, frekuensi, jelas dan teratur atau
tidak dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu. DJJ normal 120-
160 x/menit.
6) Pemeriksaan Perkusi
7) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Darah:
negatif.
16
b) Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) : Dilakukan atau tidak di
lakukan.
c) Analisa
d) Pelatalaksanaan
yaitu :
kehamilan.
17
Bila < 23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita
kehamilan.
Kehamilan
simpisis
½ simpisis-pusat 16 minggu
dibawah pusat
pusat
18
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala
bayi.
perlindungannya
TT Perlindungan
TT1 Langkah awal
pembetukan
kekebalan tubuh
terhadap
penyakit tetanus
19
(g) PemberianTablet Tambah Darah (Tablet Besi)
mual.
2. Tes haemoglobin
(Anemia).
endemis.
20
a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
kecil.
4. Aktivitas fisik
kesehatan
21
f. Stres berlebihan
persalinan
kehamilan
jika diperlukan.
22
i) Untuk memperoleh kartu JKN, daftarkan diri ke
petugas Puskemas.
berKB.
b) Demam tinggi
sebelumnya
23
Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat
hamil.
B. Persalinan Normal
1. Persalinan
a. Persalinan Normal.
rahim (servik) dan saluran lahir (vagina) menuju dunia luar. (Nuha
Medika 2018).
luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan
b. Tahapan Persalinan
1) Kala I
lengkap yaitu 10 cm. Dimana kala I ini dibagi menjadi dua yaitu :
a) Fase Laten
24
Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai
b) Fase aktif
4 cm.
2) Kala II
3) Kala III
25
tanda seperti uterus menjadi bulat, uterus terdorong keatas karena
4) Kala IV
perdarahan.
antara lain :
1) Power (Kekuatan)
2) Passenger (Penumpang)
luasnya.
26
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir
d. Tanda-tanda Persalinan
3) Pengeluaran Cairan.
4) Perubahan Serviks
27
Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks seperti
a) Subjektif
b) Objektif
1) Pemeriksaan Umum
gelisah).
kemungkinan infeksi.
28
c) Nadi : dalam keadaan santai, denyut nadi normal sekitar 60-
80x/menit.
g) Tinggi badan : normalnya > 145 cm, jika < 145 cm beresiko
3) Pemeriksaan fisik
perkusi.
(a) Inspeksi
29
kelenjar
hiperpigmentasi ada
pengeluaran colostrum.
varises.
(b) Palpasi
30
1. Leopold I : Usia kehamilan 9 bulan : 3
procesus xipoideus.
lunak, melenting).
(c) Aukultasi
31
Apakah DJJ terdengar atau tidak, frkuensi, jelas dan teratur
atau tidak dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu. DJJ
(d) Perkusi
4) Pemeriksaan Dalam
(a) Keadaan vulva : Tidak ada oedema, tidak ada massa, tidak
ada varises.
5) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah:
32
(d) Hepatitis B (HbsAg) : Hasil pemeriksaan positif atau
negatif.
lakukan.
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
33
(2) Menjelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan
keluarganya.
kekhawatiran ibu.
lain.
kelahiran bayinya.
konsisten.
34
(12) Menganjurkan ibu untuk minum dan makan makanan
ringan bila ia menginginkannya.
b. PARTOGRAF
persalinan:
35
Nama, umur, gravida, para, abortus, nomor catatan
dirawat.
b) Kondisi janin
U : Selaput utuh
J : Selaput pecah
1 : Sutura terpisah
e) Kemajuan persalinan
36
Waktu mulainya fase aktif persalinan. Waktu aktual saat
g) Kontraksi uterus
detik.
i) Kondisi ibu
lain :
37
2. Menyiapkan pertolongan persalinan
bersih
38
desinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum
lakukan amniotomi.
39
Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal,
pada patograf.
Pimpinan Meneran
temuan.
40
(a) Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai
meneran
terlentang)
(h) Jika bayi belum lahir atau kelhairan bayi belum akan
41
(j) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan
dengan segera.
12) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6
mengeringkan bayi.
bokong ibu.
15) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
16) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
bayi, membiarkan kepala keluar perlahan- lahan.
42
proses kelahirannya bayiJika tali pusat melilit leher janin
secara spontan.
posterior.
43
menyangganya saat punggung, kaki lahir memegang kedua
oksitosin/IM.
klem kearah ibu dan memasang klem kedua 2cm dari klem
pertama.
tersebut.
44
28) Memberikan bayi kepala ibunya dan menganjurkan ibu untuk
menghendakinya.
kedua.
7. Suntik Oksitosin
33) Meletakan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat
45
detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga
9. Mengeluarkan Plasenta
46
seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau forseps
selaput tertinggal.
dengan baik.
47
tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang
pusat.
43) Mengikat satu satu lagi simpul mati dibagian pusat yang
48
51) Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5 %
14. Dokumentasi
49
C. Bayi Baru Lahir Normal Umur 1 Jam
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
2016).
f) Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
sempurna.
50
n) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
sesegera mungkin.
sepintas:
(2) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/lendir
setelah lahir).
lahir.
51
(4) Penilaian Apgar Skor.
Nilai 0 1 2
Sedikit
mimic
Ekstremitas
Activity Tidak ada Gerak aktif
sedikit fleksi
Respirat Baik,
Tidak ada Lemah
ion menangis kuat
(Marmi, 2016):
1) Subjektif
52
Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya 1 jam yang lalu dengan
2) Objektif
b) Pemeriksaan umum
b) Pemeriksaan fisik
(1) Kepala : Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil,
sutura, moulase, caput succedaneum,
subkonjungtiva.
pendengaran.
53
(4) Hidung : kebersihan.
labio/palatoskisis.
Bentuk simetris/tidak, adakah
(6) Leher :
pembengkakan dan benjolan, kelainan
tiroid.
auskultasi bunyi jantung dan
pernafasan.
benjolan, gastroskisis, omfalokel,
ginjal.
54
hipospadia/epispadia). Kelamin
dan lain-lain.
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
a) Pencegahan infeksi
beberapa saat setelah lahir. Oleh karena itu dalam asuhan BBL
bersih.
55
BBL dapat mengalami kehilangan panas tubuhnya melalui
dimandikan.
melalui konduksi.
56
benda yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan
pintu/jendela terbuka.
Setelah tali pusat dipotong dan diikat, biarkan tali pusat tetap dalam
menyebabkan tali pusat basah dan lembab. Jika tali pusat basah
e) IMD
f) Manajemen laktasi
57
antenatal, segera setelah bayi lahir, masa neonatal dan masa
menyusui selanjutnya.
g) Evidence Based
ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama dengan bau
Kontak antar kulit ini bisa dilakukan sekitar satu jam sampai
58
kehidupannya, IMD juga berfungsi menstimulasi hormon
mencintai bayi.
2) Baby Friendly
59
seperti Australia, Austria, Denmark, Finlandia, Jerman, Jepang,
sayang bayi.
3) Regulasi suhu bayi baru lahir dengan kontak kulit dan kulit
berat badan bayi lebih cepat. Ibu pun akan merasa lebih dekat
menggendong bayinya.
60
tidak semuanya. Tali pusat yang melekat di perut bayi akan
menyebabkan hipotermi.
terlebih dahulu.
kuman.
61
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
yang dilakukan sejak bayi baru lahir yang dilakukan setiap hari
E. Bayi
1. Pengertian Neonatus
hari. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari dan neonatus lanjut
2. Perawatan Neonatus
a. Pemberian ASI
62
b. Cara menjaga bayi tetap hangat
4. Jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi, kaos kaki, kaos
1. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum
4. Bila tali pusat kotor atau basah cuci dengan air bersih dan sabun
1. Kunjungan Neonatus
2. Asuhan Neonatus
63
1. Kunjungan I
kesehatannya.
2. Kunjungan II
baunya busuk.
3. Kunjungan III
pasca salin.
64
b. Memastikan apakah bayi mendapatkan ASI yang cukup.
F. Nifas (Puerperium)
(Nugroho, 2015).
a. Taking In
65
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan
b. Taking Hold
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif sehingga
c. Letting Go
ibu dan ibu menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang sangat
1) Uterus
Ukuran uterus mengecil kembali (setelah 2 hari pasca persalinan
setinggi umbilicus, setelah 4 minggu masuk panggul, setelah2 ming
2) Lochea
66
Adapun macam-macam lochea yaitu:
verniks caseosa (yakni palit bayi, zat seperti salep terdiri atas
kulit bayi), lanugo (yakni bulu halus pada anak yang baru lahir),
mekonium (yakni isi usus janin cukup bulan yang terdiri atas
hari postpartum.
darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan
6 minggu postpartum.
berbau busuk
3) Serviks
67
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan-
jari saja dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas dari
4) Vulva/ vagina
pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam
menonjol.
68
5) Perineum
6) Payudara
sudah ada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau
a. Sistem pencernaan
b. Sistem kardiovaskuler
69
Denyut jantung, volume dan curah jantung meningkat segera
1) Volume darah
2) Cardiac output
c. Sistem hematologi
70
sehingga meningkatkan pembekuan darah. hematokrit dan
postpartum.
d. Sistem perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama hal ini
e. Sistem endokrin
f. Sistem musculoskeletal
71
Ambulasi pada umunnya dimulai 4-8 jam postpartum.
g. Sistem integument
1) Suhu badan
2) Denyut nadi
Denyut nadi ibu akan melabat sampai sekitar 60 kali per menit
partum.
3) Tekanan Darah
4) Respirasi
72
Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Tidak
istirahat.
bayi
a. Refleks prolaktin
5. Nifas Dini
73
Masa nifas dini adalah masa permulaan nifas yaitu 6jam sesudah
Tujuan:
perdarahan berlanjut.
atonia uteri.
hipotermi.
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
Tujuan :
74
(2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal.
istirahat.
tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
6. Nifas Lanjut
a) Pengertian
Tujuan:
(1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ia atau bayi alami.
7. Evidence Based
75
Vagina perdarahan tapi menyebabkan Infeksi
tidak menghentikan
perdarahan.
menyebabkan
infeksi.
betadine. steril.
a) Subjektif
b) Objektif
2) Kesadaran : Composmentis/tidak.
76
3)Tensi/Suhu/Nadi/ : TD Normal : 120/80 mmHg,
24x/menit.
conjungtiva merah
mudah/tidak, sklera
putih/tidak.
gigi.
(e). Payudara
77
Keluaran : Apa keluarnya ASI, Pus/Darah
(f). Abdomen
Kuat/lemah
(g). Pengeluaran
Pervaginam/Lochea
tiap hari
(h). Perineum
tidak
tidak
Oedema :
Ada oedema pada perineum
atau tidak
pada ekstremitas
78
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
kunjungan ulang.
79
pasien, dan kegiatan asuhan serta respon pasien terhadap asuhan yang
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
dan informasi dari keluarga atau orange lain dapat dimasukan dalam
data objectif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien
c. Analisa
80
mngalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
d. Penatalaksanaan
kesejahteraan.
keselamtan pasien.
tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas
81
asuhan atau hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil
yang telah dicapai dan merupakan fokus ketetapan nilai tindakan atau
Langkah Varney.
pendokumentasian
82
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
1. Kunjungan pertama
Klien
Protestan
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
a. Data Subjektif
keluhan lain.
1. Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
83
Siklus : 28 hari
bagian bawah
HPHT : 06-05-2021
b. Lamanya : 3 tahun
3. Riwayat Kesehatan
a. Pola Makanan
b. Personal hygiene
84
1. Mandi : 2 kali/ hari
c. Pola Eliminasi
1) BAK
Warna : kekuningan
2) BAB
Warna : kuning
Konsistensi : lembek
5. Kondisi Psikososial
85
b) Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin adalah
mencuci
sama saja.
6. Riwayat Perkawinan
ANC Pertama
Keluhan : Pusing
ANC Kedua
86
Usia Kehamilan : 39-40minggu
ANC Pertama
ANC Kedua
beraktiitas ringan
ANC Ketiga
3. Transportasi : Roda 2
87
5. Metode KB setelah melahirkan : kb implan 3 tahun
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
e. Tanda-tanda vital
Suhu : 35,1°C
g. BB : Sebelum hamil : 48 kg
Saat hamil : 54 kg
2. Pemeriksaan Obstetric
1. Inspeksi
ada benjolan
b. Rambut : Hitam
88
c. Wajah
Bentuk : Oval
gravidarum
d. Mata
Sklera : Putih
serumen
belum keluar)
89
Putting susu : Menonjol
i. Abdomen
Linea : Ada
ada varises
keputihan
2. Palpasi
melenting (bokong)
90
papan dan pada bagian perut kiri
melenting (kepala)
pangggul (konvergen)
e. Mc Donald : 36cm
f. TBBJ : 3.720gram
3. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :
b. Urine
c. Analisa
intra uterin
d. Penatalaksanaan
91
a. Keadaan Umum : Ibu dan bayi baik
b. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8ᴼC
Nadi : 80x/menit
RR : 18x/menit
Berat badan : 55 kg
LILA : 26 cm
DJJ : 145x/menit
meliputi :
kacangan.
pisang.
daging, ikan, telur, tempe dan tahu dan Zat pengatur yaitu sayur
92
3. Memberikan KIE pada ibu tentang istirahat yang cukup yaitu tidur
malam paling sedikit 6-7 jam dan tidur siang 1-2 jam.
yaitu tidur malam 6-7 jam dan tidur siang 1-2 jam.
4. Memberikan KIE pada ibu untuk menjaga kebersihan diri yaitu cuci
tangan dengan air bersih mengalir sebelum makan, setelah buang air
besar, dan buang air, mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari,
keramas rambut 3 kali seminggu, ganti pakaian luar setiap kali selesai
mandi, ganti pakaian dalam setiap kali selesai mandi atau jika basah,
yaitu cuci tangan dengan air bersih mengalir sebelum makan, setelah
buang air besar, buang air, mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari,
keramas rambut 2-3 kali seminggu, ganti pakaian luar setiap kali
selesai mandi, ganti pakaian dalam setiap kali selesai mandi atau jika
BAK/BAB.
pekerjaan sehari- hari dibantu oleh suami, jalan-jalan pada pagi hari
93
6. Memberikan KIE pada ibu hal-hal yang harus dihindari ibu selama
hamil seperti kerja berat, merokok atau terpapar asap rokok, minum
pada masa hamil tua, ibu hamil minum obat tanpa resep dokter, dan
Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali beberapa hal yang harus
III yaitu muntah terus dan tak mau makan, demam tinggi, bengkak
kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang, janin di
dan berkeringat, terasa sakit pada saat kencing atau keluar keputihan
tersebut seperti bengkak pada kaki, tangan, dan wajah, demam tinggi
dan sakit kepala, muntah terus dan tidak mau makan. ibu bersedia
tersebut.
94
8. Memberikan KIE pada ibu tentang tanda awal persalinan seperti perut
lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar cairan atau ketuban
semakin lama, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar
9. Mengingatkan ibu untuk minum obat sesuai dosis yang di berikan oleh
b) Vit C tablet 1x 50 mg
Ibu mengerti dan mau minum obat sesuai anjuran yang diberikan dan
sesuai dosis yaitu Sf tablet 1x 200 mg, Vit C 1x 50 mg, Kalk tablet 1x
500 mg
95
persiapan pakaian ibu dan bayi, persiapan penolong dan tempat
persalinan.
a. Subjektif
b. Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Berat Badan : 57 kg
4 LILA : 26 cm
5. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7°C
Nadi : 83x/menit
RR : 22x/menit
6. Palpasi
96
Bagian fundus teraba bulat, lunak
(divergen)
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7ᴼC
Nadi : 83x/menit
RR : 22x/menit
97
DJJ : 140x/menit
seimbang.
yaitu makan nasi, jagung, sayuran, tempe, tahu, telur dan ikan
daging.
dan ibu dan ibu mengatakan jalan- jalan pada sore hari.
hamil
98
Ibu dapat menyebut kembali beberapa hal yang harus dihindari
trimester III
dari jalan lahir dan keluar air ketuban lewat jalan lahir.
persalinan.
10. Mengingatkan ibu untuk tetap minum obat yang masih ada
1. Sf tablet 1x200 mg
99
3. Kalk tablet 1x500 mg
Ibu mengerti dan mau minum obat sesuai anjuran yang diberikan
dan sesuai dosis yaitu Sf tablet 1x 200 mg, Vit C tablet 1x 50 mg,
1. Kala 1
a. Subjektif
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak jam 13:00 Wita
b. Objektif
1. Tanda-tanda vital
Nadi : 82x/m
Suhu : 370C
RR : 20x/m
DJJ : 140x/m
100
2. Palpasi
melenting (bokong)
terkecil janin
panggul (divergen)
Oleh : Bidan
10 hasil V/T
Portio : Tipis
Pembukaan : 5 cm
101
Molase : Tidak ada
Presentasi : Kepala
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
Suhu : 370C
Nadi : 82x/m,
RR : 20x/m
DJJ : 140x/m
102
b) Menganjurkan ibu tidur dalam posisi miring ke kiri untuk
persalinan.
keperut.
1. Saft I
b. Funandoscope / dopler
c. Betadine
d. Air DTT
e. Baki Steril
103
f. Clorin spray
g. Hand sanitizer
i. Obat-obatan esensial
j. Jam weaker
2. Saft II
bekas pakai
c. Penghisap lender
d. Heatcing set
e. Tensimeter
f. Stetoscope
3. Saft III
b. Celemek
c. Topi
d. Masker
e. Kacamata
f. Cairan infuse
g. Abocath No 16-18
104
h. Infus set
i. Torniquet
j. Handscoon
2. Kala II
a. Subjektif
dorongan yang sangat kuat untuk meneran, saat timbul rasa ingin
b. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
Oleh : Bidan
10 hasil VT
Pembukaan : 10 cm
105
Presentasi : Kepala
Penurunan : Kepala TH IV
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
Oleh : Bidan
106
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,
mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
yang sudah dibasahi air DTT. Jika mulut vulva, perineum atau
seksama.
lengkap.
meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa
ingin meneran.
107
12. Meminta bantuan keluarga unutk menyiapkan posisi untuk
meneran (pada saat ada his kuat bantu ibu dalam posisi setengan
duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikn ibu merasa
nyaman).
14. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm,
terlalu cepat saat kepala lahir (minta ibu untuk meneran dengan
bernapas pendek-pendek).
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin dan jika ada
108
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi
23. Setelah bahu lahir geser tangan bawah ke arah perineum ibu
25. Setelah seluruh badan bayi lahir, pegang bayi bertumpu pada
109
27. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih,
30. Memberikan bayi kepada ibu untuk diusui bila ibu menghendaki
3. Kala III
a. Subjektif
b. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
uterus teraba keras dan bundar, tali pusat bertambah panjang dan
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
110
Manajemen aktif kala III
pembuluh darah
vulva
111
membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
ketuban.
10. Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa
yang tersedia.
4. Kala IV
a. Subjektif
Ibu mengatakan perut masih teras mules, merasa lelah dan ingin
istirahat
b. Objektif
Jam 20.50 wita plasenta lahir legkap, spontan, tidak ada laserasi,
c. Analisa
112
d. Penatalaksanaan
DTT dengan simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1cm dari tali
pusat.
113
9. Mengajarkan ibu atau keluarga untuk memeriksa/merasakan
perdarahan normal.
sediakan.
13. Membersihkan ibu dari sisa cairan ketuban, lendir dan darah dan
17. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir dan
114
a. Subjektif
b. Objektif
Bayi lahir spontan letak kepala, jenis kelamin laki-laki, telah dilakukan
a. Pemeriksaan Antropologi
1. BB : 3000 gram
2. PB : 46 cm
3. LK : 32 cm
4. LP : 29 cm
5. LD : 30 cm
115
tarikan dinding dada
8. Kulit : Kemerahan
lengkap
12. Refleks
a. Morro : (+)
b. Rotting : (+)
c. Sucking : (+)
d. Swallowing : (+)
e. Babinski : (+)
2. Panjang Badan : 46 cm
3. Lingkar Kepala : 32 cm
4. Lingkar Dada : 30 cm
5. Lingkar Perut : 29 cm
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
116
1. Mencuci tangan dengan 6 langkah untuk pencegahan infeksi
sudah basah.
BB : 3000 gram
PB : 46cm
LK : 32 cm
LD : 30 cm
LP : 29 cm
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,5ᴼC
HR : 142x/m
RR : 46x/m
117
c. Mulut : Bersih dan mukosa bibir lembab
h. Kulit : Kemerahan
lengkap
k. Anus : Berlubang
i. Refleks
a. Morro : (+)
b. Rotting : (+)
c. Sucking : (+)
d. Swallowing : (+)
e. Babinski : (+)
7. Menjelaskan pada ibu cara perawatan tali pusat yaitu cuci tali pusat
118
ramuan tradisonal pada tali pusat yang masih basah, jaga tali pusat
perawatan tali pusat yaitu cuci tali dengan sabun dan air bersih
sesuatu apapun, baik itu obat maupun ramuan tradisional pada tali
pusat yang masih basah, jaga tali pusat bersih dan kering.
8. Menjaga bayi tetap hangat yaitu pakaikan pakaian bayi, bungkus bayi
dengan selimut kering dan bersih dan tempatkan bayi ditempat yang
hangat
119
selama 6 bulan tanpa makanan tambahan lainnya karena
14. Menjelaskan tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti bayi malas
Ibu mengerti dan dapat mengulang kembali tanda bahaya pada bayi
baru lahir yaitu bayi malas atau tidak mau menyusu, panas tinggi,
15. Menjelaskan kepada ibu teknik menyusui yang baik dan benar yaitu
posisikan kepala bayi disiku ibu, tangan menyanggah dan tubuh bayi
lurus, tubuh bayi menghadap pada ibu sehingga mulut bayi tepat
berada didepan puting susu ibu, perut bayi menempel pada perut ibu,
baik dan benar yaitu posisikan kepala bayi disiku ibu, tangan
menyanggah dan tubuh bayi lurus, tubuh bayi menghadap pada ibu
sehingga mulut bayi tepat berada didepan puting susu ibu, perut bayi
mulut bayi.
120
16. Mengajarkan pada ibu cara menyendawa bayi yaitu posisi setengah
a. Subjektif
laki-laki, pada tanggal 20 Maret 2021, jam 20.35 wita, jenis kelamin
b. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,7oC
HR : 145x/menit
RR : 40x/menit
121
Kepala tidak ada caput hematoma, mata simetris, congjungtiva
tidak ada perdarahan tali pusat, skrotum sudah turun, ada lubang
c. Analisa
d. Penatalaksnaan
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7oC
HR : 145x/menit
RR : 40x/menit
3. Mengajarkan ibu cara merawat tali pusat yaitu cuci tali pusat
122
memberi atau membubuhkan sesuatu apapun, baik itu obat
ASI.
Salah satunya bagi ibu sebagai alat kontrasepsi alami dan bagi
putih.
123
Ibu mengerti dan akan memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan
37,5ᴼC).
c. Kejang
f. Pusar kemerahan
g. Demam tinggi
i. Sesak napas
j. Mata bernanah
pada bayi seperti, kejang, pusar bernanah, bayi tidak mau menyusu
124
mandi atau saat bayi basah, untuk mengurangi penguapan dan jaga
kipas angin, segera ganti pakaian bayi jika bayi selesai mandi atau
a. Subjetif
dengan bayi, BAB : 3x, BAK : 5x/hari tali pusat sudah puput
b. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,6oC
HR : 144x/menit
RR : 41x/ menit
125
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
b. Kesadaran : Composmenis
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,6oC
HR : 144x/menit
RR : 41x/ menit
Tali pusat sudah kering tidak ada tanda-tanda infeksi pada bekas
memberikan manfaat yang banyak untuk ibu dan bayi. Salah satunya
bagi ibu sebagai alat kontrasepsi alami dan bagi bayi ialah
126
meningkatkan kekebalan tubuh dan bagus untuk pertumbuhan fisik
alami dan bagi bayi dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan bagus
putih
air putih
untuk daya tahan tubuh bayi sehingga bayi tdiak mudah terserang
penyakit.
37,5ᴼC)
c. Kejang
127
d. Keadaan umum lemah dan pergerakan bayi melemah
g. Demam tinggi
i. Sesak napas
j. Mata bernanah
pada bayi seperti, kejang, pusar bernanah, bayi tidak mau menyusu
dingin, misalnya lantai, jangan letakan bayi dekat jendela atau kipas
angin. Segera keringkan atau ganti pakaian bayi setelah mandi atau
kipas angin, segera ganti pakaian bayi jika bayi selesai mandi atau
128
Tempat : Rumah Pasien
a. Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada masalah selama ini dengan bayinya, BAB 3-
4x/BAK: 5-6x/hari
b. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7ᴼC
HR : 140x/menit
RR : 40x/m
d. BB : 2.900 gram
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
Suhu : 36,7oC
HR : 140x/menit
RR : 40x/ menit
129
Ibu sudah mengerti dan merasa senang dengan hasil pemeriksaan
satunya bagi ibu sebagai alat kontrasepsi alami dan bagi bayi ialah
putih.
130
5. Mengingatkan kembali ibu tentang tanda bahaya pada bayi yaitu
mata bernanah
atau kipas angin. Segera keringkan atau ganti pakaian bayi setelah
mandi atau saat bayi basah, untuk mengurangi penguapan dan jaga
kipas angin, segera ganti pakaian bayi jika bayi selesai mandi atau
131
e. 9 bulan : Campak
a. Subjektif
20 Maret 2020, jam 20.35 wita dan tidak ada keluhan apapun .
b. Objektif
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5ᴼC
RR : 24x/menit
2. Pemeriksaan fisik
132
a. Mata : Tidak ada oedema, tidak pucat
putih
Colostrum (+)
(keras)
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
dilakukan
TD : 110/80 mmHg
133
Nadi : 80x/ menit
Suhu : 36,5ᴼC
RR : 24x/ menit
yang normal dialami ibu yang baru melahirkan seperti rasa mules
yang ibu sedang rasakan adalah keadaan yang normal untuk ibu
mempercepat pemuihan
mempercepat pemulihan.
benar yaitu ibu duduk atau berbaring dengan santai, perah sedikit
telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, mulut bayi
134
terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar putting susu. Berikan
yang baik dan benar seperti ibu duduk atau berbaring dengan
santai, perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah
payudara, telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus,
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, pada saat bayi tidur
tahu, tempe, daging, ikan laut dan banyak minum air putih
135
Ibu mengerti dan bersedia mengkonsumsi makanan yang bergizi
tahu, tempe, daging, iakn laut dan banyak minum air putih
yaitu :
berbau.
136
Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya jika sudah terasa
a. Amoxilin 3x500 mg
c. Tablet Fe 60 mg 1x1
melahirkan)
e. Vit C 50 mg 1x1
137
Tempat : Klinik Lasiana
1. Subjektif
2. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8oc
RR : 24x/menit
b. Pemeriksaan fisik
putih.
138
pusat, kontrakssi uterus baik.
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8oC
RR : 24x/menit
Lochea : Rubra
139
e. Jantung berdebar kencang
f. Kejang
kacang kacangan dan lauk pauk seperti tempe, tahe, ikan, daging,
telur dan banyak minum air putih minimal 10 gelas// hari untuk
kelor, kacang kacangan dan lauk pauk seperti tempe, tahe, ikan,
daging, telur dan banyak minum air putih minimal 10 gelas// hari
darah melalui jalan lahir merupakan hal yang normal yang sering
140
melalui jalan lahir merupakan hal yang normal yang sering
susu lecet oleskan ASI yang keluar pada sekitar putting setiap kali
pagi hari dan sore hari agar payudara ibu tetap berisi dan kering
susu lecet oleskan ASI yang keluar pada sekitar putting setiap kali
masih tidur.
Ibu mengerti dan akan istirahat yang cukup pada saat bayi masi
tidur.
141
10x/hari, dengan hisapan bayi sesering mungkin dapat
Salah satunya bagi ibu sebagai alat kontrasepsi alami dan bagi
putih.
10. Menjelaskan pada ibu tentang teknik menyusui yang benar, yaitu:
142
f. Areola bagian atas tampak lebih banyak
menelan
yang dan benar yaitu, seleruh badan bayi tersanggah dengan baik,
kepala dan tubuh bayi dalam 1 garis lurus, mulut terbuka lebar,
diganti.
Ibu mengerti dan bersedia diganti jika sudah terasa penuh dan
a. Amoxilin 3x500 mg
c. Tablet Fe 60 mg 1x1
melahirkan)
e. Vit C 50 mg 1x1
143
mafenamet 3x 500mg, Tablet Fe 60 mg, 1x1, Vit A 200.000 UI
1. Subjektif
lahir.
2. Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
Suhu : 37ᴼC
Nadi : 80x/m
RR : 22x/menit
e. Lochea : Sanguilenta
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
144
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8oC
RR : 24x/menit
f. Kejang
145
daging, telur, dan banyak minum air putih minimal 10 gelas/hari
kelor, kacang kacangan dan lauk pauk seperti tempe, tahu, ikan,
susu lecet oleskan ASI yang keluar pada sekitar putting setiap kali
pagi hari dan sore hari agar payudara ibu tetap berisi dan kering
susu lecet oleskan ASI yang keluar pada sekitar putting setiap kali
masih tidur.
Ibu mengerti dan akan istirahat yang cukup pada saat bayi masi
tidur.
146
6. Mengingatkan kepada ibu menyusui bayinya sesering mungkin
Salah satunya bagi ibu sebagai alat kontrasepsi alami dan bagi
putih.
147
9. Mengingatkan pada ibu tentang teknik menyusui yang benar yaitu:
menelan
yang dan benar yaitu, seleruh badan bayi tersanggah dengan baik,
kepala dan tubuh bayi dalam 1 garis lurus, mulut terbuka lebar,
diganti.
Ibu mengerti dan bersedia diganti jika sudah terasa penuh dan
148
Ibu mengerti dan bersedia untuk memilih salah satu alat
1. Subjektif
2. Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8oc
RR : 24x/menit
5. Lochea : Alba
3. Analisa
4. Pentalaksanaan
149
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8oC
RR : 24x/menit
f. Kejang
150
daging, telur, dan banyak minum air putih minimal 10 gelas/hari
susu lecet oleskan ASI yang keluar pada sekitar putting setiap kali
pagi hari dan sore hari agar payudara ibu tetap berisi dan kering
susu lecet oleskan ASI yang keluar pada sekitar putting setiap kali
masih tidur
Ibu mengerti dan akan istirahat yang cukup pada saat bayi masi
tidur.
151
6. Mengingatkan kepada ibu menyusui bayinya sesering mungkin
Salah satunya bagi ibu sebagai alat kontrasepsi alami dan bagi
putih.
152
a. Seluruh bada bayi tersanggah dengan baik
menelan
yang dan benar yaitu, seleruh badan bayi tersanggah dengan baik,
kepala dan tubuh bayi dalam 1 garis lurus, mulut terbuka lebar,
Ibu mengerti dan bersedia diganti jika sudah terasa penuh dan
153
Hasil pemeriksaan sudah didokumentasiakan
154
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
III yaitu 39-40 minggu sampai dengan 6 minggu postpartum yang dimulai
membandingkan hasil asuhan dengan tinjauan teori yang ada pada BAB II
asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai. Pembahasan mencakup:
A. Antenatal Care
fisik, hal-hal yang harus dihindari, tanda bahaya kehamilan, dan tanda
awal persalinan.
155
Kunjungan antenatal care II pada tanggal 18 Maret 2021, asuhan
jantung janin.
156
atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari
2. Istirahat yang cukup, tidur malam paling sedikit 6-7 jam dan
157
8. Aktivitas fisik
yang dikandungnya.
kesehatan.
f. Stres berlebihan
persalinan.
kehamilan.
158
d. Persiapan tabungan atau dana cadangan untuk biaya
sewaktu-waktu diperlukan.
fasilitas kesehatan.
Nasional, dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang akan
dilahirkan.
b. Demam tinggi
disertai kejang
159
f. Air ketuban keluar sebelum waktunya
malaria
ibu hamil.
B. Intranatal Care
untuk tidur miring kiri, karena posisi ini memberikan keuntungan pada
vena besar (Vena cafa inferior) dibagian belakang sebelah kanan spina
160
yang membantu ginjal untuk membuang sisa cairan dari tubuh ibu
mulai dari TD, suhu, nadi, pernapasan, kontraksi/ His, perdarahan dan
macam yaitu fase laten merupakan fase pembukaan yang lama dari 0-3
161
primigravida kala 1 berlangsung 12 jam dan pada multigravida 8
pembukaan sudah lengkap dan ibu boleh mengedan jika ada rasa ingin
tali pusat, menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
pusat, klem kedua 2 cm dari klem pertama, memotong tali pusat di antara
kedua klem sambil tangan kiri melindungi perut bayi, melakukan kontak
kulit ibu dan bayi dengan meletakan bayi secara tengkurap diatas perut
atau dada ibu, menyelimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan bersih
perempuan, TfU setinggi pusat, keluar darah banyak dari jalan lahir,
162
kontaksi uterus baik, uterus teraba keras dan bundar serta tali pusat
bertambah panjang.
Asuhan kala III yang di berikan antara lain : memindahkan klem dari
tali pusat hingga berjarak 5-10 cm vulva, melatakan tangan kiri diatas
kain Pada perut ibu, ditepi atas sympisis untuk mendeteksi dan tangan
semburan darah banyak dari jalan lahir, tali pusta bertambah panjang,
kearah bawah sambil tangan kiri mendorong uterus kearah belakang atas
tali pusat dengan kearah bawah kemudian kearah atas mengikuti jalan
lahir dan tangan kiri tetap melakukan tekanan dorsalcranial. Pada saat
163
spontan, melakukan masase uterus segera setelah plasenta lahir,
dan korion utuh, kotiledon lengkap, tebal plasenta kurang lebih 2 cm,
diameter 16 cm, insersi tali pusat setralis panjang tali pusat kurang lebih
45 cm, berat plasenta 370 gram. Kala III berlangsung selama 10 menit
Kala III disebut kala uri. Setelah bayi lahir uterus teraba keras
dengan fundus uteri 2 jari di bawah pusat. Biasa plasenta lahir 6 -15
menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
bahwa bayi tetap diatas perut ibu, melakukan kontak kulit antara ibu dan
bayi paling sedikit 1 jam, dan beritahu ibu bahwa setelah kontak kulit,
bahwa bayinya akan diberi suntikan HB0 setelah 1 jam dari suntikan
TTV dan kandung kemih setiap 15 menit pada jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan, periksa
164
kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan baik dan
suhu bayi normal, merendam semua alat bekas pakai di dalam larutan
air sabun dan bilas dengan air bersih lalu dikeringkan untuk disterilkan,
ketuban, darah dan lender. Membantu ibu memakai pakaian yang kering
(Prawirohardjo, 2018).
C. Bayi
Asuhan kebidanan pada Bayi Ny. A.L dilakukan sebanyak 4 kali yaitu :
keadaan bayi sehat dan tidak cacat, menjaga kehangatan bayi, member
pemberian Vit K.
165
Kunjungan neonatus pertama dilakukan pada tanggal 22 Maret 2021
dan tanda vital bayi, menjaga kehangatan bayi, Menjelaskan pada ibu
tali pusat, tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru lahir.
tanda vital bayi, mengevaluasi kembali ibu tentang tanda bahaya bayi
keadaan umum dan tanda vital bayi, cara menjaga kebersihan bayi,
baru lahir, mengingatkan kembali pada ibu untuk membawa bayi untuk
kali yaitu pada umur 6 jam-48 jam setelah lahir, kunjungan kedua 3-7
hari setelah lahir dan kunjungan ketiga 8-28 hari setelah lahir. Asuhan
166
kunjungan ulang dan imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan,
mengobservasi keadaan umum dan TTV ibu, Memberikan KIE pada ibu
tentang makanan yang bergizi seimbang, kebutuhan air minum pada ibu
bayi yang benar, cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja
menangis terlalu lama, memberitahu pada ibu tentang hal-hal yang harus
menilai kembali ibu tentang kebersihan diri, istirahat yang cukup,
benar.
167
Kunjungan nifas ketiga (KF 3) dilakukan pada tanggal 23 April 2021
pemahaman ibu tentang hal-hal yang harus dihindari selama masa nifas,
ibu.
masa nifas yaitu mulai 6 jam sampai 42 hari dengan mendapat kunjungan
untuk pelayanan nifas sebanyak 3 kali yaitu pada saat 6 jam sampai 3
cara menyusui yang baik dan benar serta memberikan ASI secara
168
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
SOAP pada Ny. A.L dari kehamilan, persalinan, nifas, dan BBL. Yang di
simpulkan :
1. Pengkajian
a. Kehamilan
b. Persalinan
dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak jam 13:00
WITA.
TD : 120/80 mmHg,
169
DJJ : 140x/m
2). Palpasi
melenting (kepala)
Lendir darah
29 cm , BB : 3000 gram.
170
d. Nifas
24x/ menit.
2. Analisa
3. Penatalaksanaan
171
c. Neonatus : Mengobservasi KU dan TTV bayi, menjaga kehangatan
dan neonatus
B. Saran
1. Bagi Penulis
172
3. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan )
setiap ibu hamil, bersalin, nifas juga pada bayi tentang apa saja
yang harus diketahui tentang keadaan ibu dan bayinya dengan jelas
Asuhan yang diberikan pada klien sudah cukup baik dan dapat
dengan teori dari mulai kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
5. Bagi pasien
173
DAFTAR PUSTAKA
Data World Health Organization (WHO). 2017, Kematian Ibu dan Anak di
Indonesia. Jakarta.
Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia. 2017. Angka Kematian Bayi. SDKI.
Jakarta.
Data Survei Penduduk Antar Sensus. 2015.Angka Kematian Ibu. SUPAS. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Kupang. 2019. Laporan Tahunan. Dinkes Kota Kupang
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2020. Laporan Tahunan. Dinkes
Provinsi NTT.
Dwi, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba medika.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018. Buku Kesehatan ibu dan anak .
Jakarta: KemenKes RI.
Nuha Medika 2018. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
174
Saifudin, AB. 2015. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta :
YBP-S
Walyani & Purwoastuti, 2017. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan dan Masa
Nifas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
175
GANCHART KEGIATAN KUNJUNGAN DAN RENCANA
KUNJUNGAN (DIBUAT OLEH MAHASISWA MULAI DARI RENCANA
KUNJUNGAN AWAL HINGGA KUNJUNGAN NIFAS)
Kunjungan Kunjungan
TTV NY.A.L
2. Lakukan pemeriksaan
fisik
3. Lakukan palpasi
abdomen
4. Berikan KIE tentang
makanan bergizi
seimbang
5. Berikan KIE tentang
6. Berikan KIE tentang
kebersihan diri
7. Berikan KIE tentang
hal-hal yang harus
dihindari selama hamil
tanda bahaya
176
kehamilan TM III
tanda awal persalinan
18-03-2021
2. Nilai kembali ibu
tentang makanan
bergizi seimbang
3. Nilai kembali ibu
4. Nilai kembali ibu
tentang kebersihan
diri
harus dihindari selama
hamil
kehamilan TM III
177
7. Evaluasi kembali ibu
persalinan.
TTV Lasiana
2. Lakukan asuhan
sayang ibu
3. Lakukan pemantauan
keadaan ibu dan
janin dengan partograf
2. Jelaskan pada ibu A.L
untuk menjaga
kehangatan bayi
untuk menjaga
kebersihan bayi
untuk menyusui
bayinya sesering
mungkin
5. Jelaskan pada ibu cara
178
perawatan tali pusat
RumahNY.
6. Jelaskan pada ibu
A.L
tanda bahaya bayi
baru lahir.
1. Observasi KU dan
KF I
TTV ibu
seimbang
menyusui
untuk jaga kebersihan
diri
yang benar
179
yang benar
hindari selama masa
nifas
nifas
180
28-03-2021 KN II 1. Lakukan RumahNY.
TTV
BBL
kebersihan bayi
tentang pemberian
ASI
bayi
KF II Rumah NY.
1. Lakukan pemeriksaan
A.L.
fisik
2. Lakukan palpasi
abdomen untuk
mengetahui TFU
181 4.
15-04-2021 KN III 1. Lakukan pemeriksaan RumahNY.
kebersihan bayi
kunjungan ulang.
TTV A.L
tentang cara
menyusui yang benar
harus dihindari selama
masa nifas
masa nifas
5. Jelaskan metode
182
kontrasepsi (KB) pada
ibu
183
LEMBAR KONSULTASI
KOTA KUPANG
TAHUN 2021
Konsultasi Tangan
III
III
III
III
184
6. 02-07-2021 Bab I II IV Revisi Bab I II IV
Daftar
Pustaka
II IV
185