Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

KONSEP DASAR NUTRISI

DISUSUN OLEH

KELAS : D/1

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1


1) DWI SULASTRI RADJA NIM :181702721
2) VISETA DA SILVA NIM :184902721
3) JORHANS ALFREDO BOIMAU NIM :182402721
4) KRISANTA CENTIKA RUNESI NIM :182602721
5) NIMAI F.X. NORONHA NIM :183502721
6) MARIANI DES NANI NIM :182102721
7) MUSA ANDREAS TANGKO NIM :183402721

PRODI : S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
anugerah yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyalasaikan
makalah yang berjudul “KONSEP DASAR NUTRISI” dengan baik.
Kami sadar bahwa dalam proses penyusunan makalah ini, banyak sekali
kekurangan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari teman-teman semua sangat kami kami harapkan untuk proses
penyusunan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi.
Semoga dengan adanya makalah ini, kita dapat lebih memahami asuhan
keperawatan keperawatan pada klien dengan baik dan menjadi bekal dalam proses
belajar selanjutnya. Terima kasih.

Kupang, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang................................................................................1


1.2 Tujuan............................................................................................2
Tujuan umum………………………………………………2
Tujuan khusus……………………………………………...2
1.3 Manfaat..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nutrisi..........................................................................3


2.2. Fungsi Nutrisi................................................................................3
2.2.1 Vitamin...............................................................................4
2.2.2 Air.......................................................................................11
2.2.3 Mineral................................................................................12
2.3. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Karbohidrat.......................16
2.4. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Lemak...............................17
2.5. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Protein...............................18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................19
3.2 Saran..............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Makanan adalah bahan-bahan yang mengandung zat gizi dan unsur-unsur ikatan kimia
yang dapat direaksikan oleh tubuh menjadi zat gizi sehingga berguna bagi tubuh. Makanan
sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan
untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, jika makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan
mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu.
Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai
bahan makanan. Zat gizi atau nutrisi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang
telah dikonsumsi. Nutrisi memiliki nilai yang sangat penting untuk memelihara proses tubuh
dalam pertumbuhan dan perkembangan dan digunakan sebagai sumber energi guna
melakukan kegiatan fisik sehari-hari.
Selain fungsi diatas, zat gizi yang diperoleh dari makanan tersebut juga berfungsi dalam
metabolisme tubuh. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah). Oleh
karena itu pentingnya pengetahuan tentang nutrisi pada makanan sangat diperlukan agar kita
lebih mengetahui kandungan apa di dalam makanan yang sedang kita konsumsi tersebut dan
apakah baik dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pada tubuh kita.

1. 2 Tujuan
Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat memahami tentan konsep dasar nutrisi fungsi dan manfaatnya
Tujuan khusus
1. Mendeskripsikan pengertian nutrisi.
2. Mendeskripsikan fungsi dari nutrisi.
3. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi vitamin.
4. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi air.
5. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi mineral.
1. 3 Manfaat
Bagi Mahasiswa
1. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang pengertian dan fungsi nutrisi.
2. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang pengaturan pencernaan dan absorbsi
pada vitamin, air, dan mineral.
3. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa akan hal baru yang belum pernah diketahui
sebelumnya.

Bagi Pembaca
1. Dapat mengetahui pengertian dan fungsi nutrisi.
2. Dapat mengetahui pengaturan pencernaan dan absorbs pada vitamin, air, dan mineral.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nutrisi


Nutrisi adalah ikatan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi,
membangun dan memeihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Ada dua
jenis nutrisi yakni:
1. Mikronutrisi.
Sesuai dengan namanya, mikronutrisi merupakan nutrisi yang diperlukan
oleh tubuh dalam jumlah sedikit dan hanya berfungsi untuk mendukung
metabolisme tubuh. Terdapat tiga senyawa yang dapat dikategorikan sebagai
nutrisi, yaitu vitamin, mineral dan air.
2. Makronutrisi.
Makronutrisi merupakan kebalikan dari mikronutrisi. Nutrisi ini biasanya
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar karena sebagai sumber
energi. Makronutrisi dapat diklasifikasikan menjadi tiga senyawa, yaitu
karbohidrat, protein dan lemak.

2.2. Fungsi Nutrisi


Berdasarkan fungsinya, zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu :
1. Sebagai sumber energi.
Zat gizi yang termasuk sebagai sumber energi yaitu karbohidrat, lemak,
protein. Oksidasi zat ini akan digunakan untuk aktivitas tubuh. Jumlahnya pun
paling besar dalam bahan pangan.
2. Sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan zat tubuh.
Zat gizi yang termasuk di dalamnya antara lain : protein, mineral, dan air.
Fungsinya adalah untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan mengganti
sel-sel yang rusak. Zat ini juga disebut juga dengan zat pembangun.
3. Sebagai pengatur zat tubuh.
Zat yang termasuk di dalamnya adalah protein, mineral, air, dan vitamin
untuk mengatur proses tubuh. Fungsi protein sebagai pengatur keseimbangan
air dalam sel, bertindak sebagai pemelihara netralitas tubuh dan membentuk
antibodi penangkal organisme infektif dan bahan-bahan asing yang dapat
masuk ke dalam tubuh.
2.2.1 Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme dan tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain
vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin,
vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting,
tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk
provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari
makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat
mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.

Vitamin terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi yang berbeda, yaitu :

1. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan
vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik,
terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun
pigmen mata di retina.
Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh
paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Vitamin A banyak ditemukan
pada susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan
kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan
kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, katarak,
infeksi saluran pernapasan, dan penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan
vitamin A di dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan.Penyakit yang
dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit
kering bersisik, dan pingsan.Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, hal
ini dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh,
pembengkakan hati, dan iritasi kulit. Sayur-sayuran hijau dan kacang-
kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
2. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam
metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat
beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu
sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi
metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B
berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
3. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan
salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi
yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin
B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi
defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti
kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri,
gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah
hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi,
daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah
yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
4. Vitamin B2.
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam
metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan
sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin
mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi
energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan
dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan
kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar,
kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan
menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir
pecah-pecah, dan sariawan.
5. Vitamin B3.
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini
berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan
energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3
memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah
tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun
dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah
satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti
ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa
sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar
tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini
dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan
sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
6. Vitamin B5.
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi
enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan
besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan
nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan
memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon
tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan
hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati,
seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2,
defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik.
Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta
kesulitan untuk tidur.
7. Vitamin B6.
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin,
merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini
berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh
untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam
metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya
bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung,
kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
8. Vitamin B12.
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang
hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman.
Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan
tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam
salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel
saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet
darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik
untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi
kulit.

9. Vitamin C.
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi
kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai
senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun
jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.Vitamin C
merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai
radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan
sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat
membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko
timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat
diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan
struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini
juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan
memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.
Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran
tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi
vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel
darah merah.
10. Vitamin D.
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta
produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak
dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat
membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan
segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar
ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk
huruf O dan X.Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan
dan otot pun akan mengalami kekejangan.Penyakit lainnya adalah
osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan
di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan
pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu
kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya
berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
11. Vitamin E.
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di
dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati.
Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari
polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam
tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan
pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain
kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan.
12. Vitamin K.
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran
darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat
pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat
terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai
kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam
glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning
telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik
bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
2.2.2 Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan zat gizi yang dibutuhkan
oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya memerlukan air untuk
minum. Manusia tidak bisa hidup tanpa minum air akan tetapi manusia dapat
hidup berminggu-minggu tanpa makan sehingga air sangat penting bagi
keberlangsungan kehidupan manusia (Fauziah, 2011).
Tubuh manusia terdiri dari 80% komposisi air yang memegang peranan
penting dalam kinerja organ-organ tubuh. Organ-organ yang berperan penting
dalam hubungannya dalam kinerja air adalah otak manusia yang tersusun atas 75%
air, darah yang tersusun atas 82% air, jantung tersusun atas 75% air, paru-paru
tersusun atas 86% air dan ginjal yang tersusun atas 83% air. Inilah yang
menyebabkan air merupakan komponen zat gizi kedua yang paling penting setelah
oksigen (Muyosaro, 2012). Secara ilmiah, air bisa diartikan sebagai sebuah
senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H2 (hidrogen) yang
berikatan dengan unsur O2 (oksigen) yang kemudian menghasilkan senyawa air
(H2O).
Air sangat penting bagi manusia dan mengatur semua metabolisme agar
berjalan dengan baik sehingga tubuh perlu keseimbangan dalam mengkonsumsi
air minum. Konsumsi air minum yang tidak diimbangi akan menyebabkan
dehidrasi. Dehidrasi adalah kehilangan cairan dalam tubuh dimana air lebih
banyak keluar dibanding pemasukan. Dehidrasi dapat menyebabkan efek negatif
pada tubuh yang berpengaruh pada ginjal dan dapat meningkatkan metabolisme
tubuh.
Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut :

1. Memperlancar sistem pencernaan.


Apabila kebutuhan cairan didalam tubuh terpenuhi, maka akan
terhindar dari konstipasi karena cairan dalam proses pencernaan, selain
itu dapat membantu penyerapan nutrisi yang juga berfungsi untuk
membentuk massa kotoran manusia.
2. Mencegah penyakit jantung.
Menurut studi yang dikemukakan oleh Amirican Journal of
Epidemiology orang yang sudah terbiasa minum air putih lebih dari 5
gelas pada setiap harinya mengalami penurunan resiko sebesar 41 persen
akibat penyakit jantung.
3. Mengeluarkan racun dalam tubuh.
Dengan mengkonsumsi air putih sesuai yang dibutuhkan oleh
tubuh perhari, maka racun yang terdapat dalam tubuh akan dikeluarkan
melalui urine atau keringat.
4. Menjaga berat badan tubuh.
5. Mencegah penyakit batu ginjal.
2.2.3 Mineral
Mineral ialah zat gizi yang dibutuhkan manusia guna mendukung proses
tumbuh serta berkembang oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil.Mineral
mempunyai komposisi unsur murni dan juga garam sederhana yang sangat
kompleks dengan beberapa jenis bentuk hingga ribuan bentuk. Dalam
mendefinisikan arti mineral, ada banyak sekali tergantung dari mana memandang
pengertian dari mineral itu sendiri, dapat dari ilmu farmasi atau ilmu geologi.

Mineral merupakan sebuah substansi anorganik yang diperlukan tubuh dalam


jumlah yang kecil guna berbagai fungsi tubuh. Vitamin berbeda dengan mineral,
hal ini karena vitamin merupakan senyawa yang terdiri dari berbagai unsur
seperti : karbon, hidrogen, oksigen.

Mineral merupakan unsur kimia individu. Mineral tidak dapat rusak.


Kandungan mineral dari berbagai jenis makanan biasanya disebut “abu”, hal ini
karena mineral ialah produk yang tersisa dari makanan setelah seluruh makanan
tersebut dihancurkan pada suhu yang tinggi atau didegradasi oleh bahan kimia.
Pada tubuh manusia, mineral membentuk sekitar 4 persen dari berat badan orang
dewasa.

Berikut fungsi mineral :


1. Membantu serta menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga saraf.
2. Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
3. Menghasilkan berbagai jenis enzim.
4. Memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan tulang serta proses faal
dalam tubuh.
5. Sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi dalam
tubuh.
6. Kontraksi pada otot serta respon saraf.
7. Pembentukan struktur jaringan lunak dan keras, dalam kerja sistem
enzim.
8. Membantu dalam pembuatan antibodi.
9. Menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam darah.
10. Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
11. Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan hormon.
12. Menjaga kesehatan tulang.
13. Menjaga fungsi otak.
14. Mencegah nyeri otot.
15. Berperan dalam proses pembangunan sel.
16. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Berdasarkan takaran mineral jumlah kebutuhan dalam per hari, mineral dapat
dibagi menjadi 3 jenis, antara lain :

1. Major Minerals
Major Minerals atau mineral utama ialah mineral yang
dibutuhkannya dalam jumlah yang cukup banyak yaitu sekitar lebih
dari 100 mg termasuk diantaranya magnesium, kalsium, kalium,
fosfor, sulfur, natrium, dan klorida.
2. Trace Minerals
Trace Minerals dibutuhkan pada tingkat sekitar kurang dari 100
mg per hari. Terdapat 9 jenis mineral yang termasuk dalam kategori
ini, antara lain : zat besi, fluoride, mangan, seng, yodium, selenium,
tembaga, molibdenum, dan kromium.
3. Ultratrace Minerals
Ultratrace Minerals ialah mineral yang ditemukan pada tubuh
manusia, namun jumlah kebutuhan mineral jenis ini tidak diketahui.
Ini termasuk arsenik, nikel, silikon, boron, serta vanadium.

Mineral Yang Dibutuhkan Tubuh

1. Kalsium
Kalsium merupakan salah satu mineral yang sangat penting serta
yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kalsium
berfungsi untuk membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta
juga diperlukan dalam proses pembekuan darah, transmisi sinyal sel
saraf, serta kontraksi otot. Kalsium dapat membantu mencegah
osteoporosis dan kekurangan kalsium dapat menyebabkan
osteoporosis. Dari semua kalsium yang terdapat pada tubuh manusia,
99 persen terletak di tulang dan gigi. Kalsium juga berperan guna
menurunkan tekanan darah serta juga terbukti dalam mengurangi
resiko penyakit kardiovaskuler yang terjadi pada wanita.

2. Fosfor
Fosfor merupakan mineral yang sering ditemukan dalam berbagai
jenis makanan termasuk produk dari olahan susu dan daging. Fosfor
sangat penting guna membuat tulang dan gigi menjadi kuat dan
menjaga kesehatan fungsi saraf. Fosfor adalah bagian dari kerangka
struktural molekul biologis contohnya DNA dan RNA. Sel-sel hidup
juga memakai fosfor dalam transportasi seluler.

3. Potasium
Potasium merupakan mineral yang membantu dalam mengatur
fungsi kerja jantung, tekanan darah, serta saraf, dan aktivitas kerja
otot.
4. Sodium
Sodium merupakan elemen dan juga komponen elektrolit serta
garam yang membantu dalam mengatur keseimbangan cairan sel.

5. Zat besi
Zat besi ialah sebuah trace element yang penting dan dibutuhkan
dalam produksi hemoglobin, komponen sel darah merah yang
kemudian membawa oksigen kepada seluruh tubuh. Orang yang
kekurangan zat besi akan mudah merasa lelah, hal ini karena tubuh
mereka kelaparan oksigen. Besi merupakan bagian dari mioglobin,
yang berfungsi untuk membantu menyimpan oksigen di otot.

6. Magnesium
Magnesium merupakan logam putih yang lentur yang cukup
permanen di udara kering namun berkarat apabila di udara lembab. Ion
magnesium penting bagi semua sel makhluk hidup. Sekitar lebih dari
300 enzim memerlukan ion magnesium. Magnesium diperlukan karena
digunakan dalam pembentukan protein, tulang, sel-sel baru,
mengaktifkan vitamin B, asam lemak, merelaksasi otot, membekukan
darah, serta membentuk adenosin trifosfat atau ATP. Produksi dan
juga penggunaan insulin membutuhkan magnesium.

7. Natrium
Natrium merupakan mineral yang ditemukan pada tubuh manusia
dan dalam berbagai jenis makanan. Natrium adalah nutrisi yang sangat
penting dalam mempertahankan volume darah, mengatur
keseimbangan air dalam tiap sel, serta menjaga fungsi saraf.

2.3. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Vitamin


Proses pencernaan vitamin tergantung pada sifat-sifat vitamin itu sendiri. Berdasarkan
sifatnya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Vitamin yang larut dalam air.
Terdiri dari vitamin B kompleks dan C, dimana vitamin ini mengandung unsur
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, kadang-kadang sulfur, dan karbondioksida.
Dalam proses penyerapannya, vitamin yang larut dalam air akan memasuki sistem
pembuluh darah secara langsung (diserap oleh vena porta) setelah diserap oleh
dinding usus. Dalam hal ini, terkecuali vitamin B12, karena dalam proses
penyerapannya, vitamin B12 membutuhkan pengantar/pembawa berupa protein.
2. Vitamin yang larut dalam lemak.
Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K, dimana vitamin ini hanya mengandung unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Vitamin ini diserap secara tidak langsung, yaitu
melalui sistem limfatik dan pada uumnya membutuhkan pengantar berupa protein.

2.4. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Air


Profesor francois peronnet dari universitas montreal, kanada memaparkan bahwa
dalam tubuh seseorang air akan melewati 3 proses yang penting yaitu penyerapan,
penyaluran dan akan diperbaharui. Saat akan memasuki organ dan sistem organ
pencernaan air akan melewati pembuluh kapiler dan darah sehingga tahap selanjutnya
akan masuk kedalam sel sel darah. Dalam proses masuk kedalam sel air akan
membutuhkan kisaran waktu 5 menit sampai 10 menit tapi normalnya 5 menit. Air
tersebut akan tersebar dalam sel sehingga dia akan menyebar dan bisa disalurkan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Dan juga air akan berada dalam tubuh selama
10 sampai 50 hari dan akan dikeluarkan setelahnya. Setelah itu, air membantu jantung
memompa darah ke seluruh tubuh. Saat air sampai di paru-paru, akan terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Proses selanjutnya, terjadi pada organ hati. Pada tahap ini,
air akan membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Setelah 10 atau
lebih maka air akan disekresikan baik dari keringat uap pernafasan atau urine.
Dalam pembentukan urin maka akan melewati 3 tahapan penting yaitu filtrasi,
reabsorbsi serta augmentasi.
a. Filtrasi: terjadi di malphigi, plasma darah dan zat terlarut didalamnya disaring oleh
glomerulus didalam malphigi dan setelah disaring darah akan keluar melalui
fenarinalis hasil saringan akan masuk kedalam kapsula bowmen. Harus diingat
bahwa hasil filtrasi dari gromerulus dan kapsula bowmen disebut dengan urine
primer (fitrat gromerulus). Urine primer masih bermamfaat bagi tubuh dan zatnya
hampir sama dengan cairan kapiler sel. Zat zat tersebut seperti air, glukosa, asam
amino, dan ion anorganik.

b. Reabsorbsi: urin primer mengalami tahap ini dalam tubulus kontortuss proksimal dan
lengkung henle. Proses ini dilakukan oleh sel epitelium di tubulus ginjal. Banyaknya
zat yang diarbsobrsi tergantung kebutuhan tubuh yang diinginkan. Zat zat yang
diabsorbsi itu seperti glukosa, asam amino, garam dan masuk kesekitar pembuluh
darah disekitar tubulus. Hasil dari tahap ini disebut dengan urin sekunder. Urin
sekunder akan memasuki lengkungan henle dan terjadilah osmosis sehingga volume
urin sekunder menipis dan lebih pekat

c. Augmentasi (pengumpulan) terjadi pada tubulus kontortus distal. Darah akan


mengeluarkan zat zat sisa seperti keratinin, K+ DAN lainnya. Sehingga ph darah
akan normal. Selain itu disini akan ditambahkan pula zat dari organ lain seperti
bilirubi sebelum akhirnya terbentuk Dan terlihat hasil akhir dari proses ini adalah
urine asli dengan sedikit kandungan air.
Urin asli adalah yang mengandung zat seperti urea, asam amino dan zat sisa yang
tidak dibutuhkan lagi serta racun racun dalam tubuh. Urine akan menuju kepada
tubulus kolektivus sebelum dibawa ke pelvis. Setelah sampai di pelvis akan di
arahkan langsung menuju kantung kemih (vesika urinaria) melalui uretra.

2.5. Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Mineral


Penyerapan mineral penting bagi tubuh didapat lebih mudah, karena mineral
umumnya larut dalam air sehingga mudah diserap melalui dinding usus. Pada penyerapan
mineral berlaku penyerapan secara selektif, contoh: zat besi dalam bentuk ferro lebih
mudah diserap daripada ferri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nutrisi adalah ikatan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi,


membangun dan memeihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.Nutrisi
berfungsi sebagai sumber energi, sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan zat tubuh,
serta sebagai pengatur zat tubuh.

Proses pencernaan vitamin tergantung pada sifat-sifat vitamin itu sendiri.


Berdasarkan sifatnya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam
air dan vitamin yang larut dalam lemak.

Profesor francois peronnet dari universitas montreal, kanada memaparkan bahwa


dalam tubuh seseorang air akan melewati 3 proses yang penting yaitu penyerapan,
penyaluran dan akan diperbaharui. Saat akan memasuki organ dan sistem organ
pencernaan air akan melewati pembuluh kapiler dan darah sehingga tahap selanjutnya
akan masuk kedalam sel sel darah.

Penyerapan mineral penting bagi tubuh didapat lebih mudah, karena mineral
umumnya larut dalam air sehingga mudah diserap melalui dinding usus. Pada
penyerapan mineral berlaku penyerapan secara selektif,

3.2 Saran
Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan
saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan selanjutnya supaya makalah ini
menjadi makalah yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Kartasapoetra. 2010. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja). Jakarta :
Rineka Cipta

Mardalena, Ida. 2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Baru

Anda mungkin juga menyukai