DOSEN PENGAMPUH :
YULITA, SKM., MPH
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ilmiah tentang “1000 Hari Pertama Kehidupan dan Nutrisi Dalam Siklus
Kehidupan”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya
makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
baik dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
2.1. Nutrisi Penting Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan........................ 3
2.2. Terapkan Pola Hidup BerGizi seimbang........................................... 7
2.3. Konsep Dasar Gizi dalam Siklus Kehidupan.................................... 10
2.4. Peran Gizi dalam Siklus Hidup Manusia........................................... 11
2.5. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan............................................. 12
BAB III PENUTUP......................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan........................................................................................ 14
3.2. Saran ................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan masalah gizi tersebut
adalah terganggunya perkembangan otak dan kecerdasan, terganggunya
pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang
dapat menimbulkan penurunan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya
kekebalan tubuh sehingga mudah terserang penyakit, dan risiko tinggi untuk
penyakit degenerative.
1000 HPK atau the first thousand days merupakan suatu periode didalam
proses pertumbuhan dan perkembangan yang di mulai sejak konsepsi
sampai anak berusia 2 tahun. Asupan makanan selama 1000 HPK memberi
konsekuensi kesehatan untuk masa depan agar anak tumbuh sehat dan cerdas
maka gizi sejak anak dini harus
terpenuhi dengan tepat dan optimal.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Dalam masa-masa tersebut disitulah awal kehidupan yang mencetak
perkembangan otak, pertumbuhan badan yang tentunya akan berdampak pada
jangka panjang seperti prestasi belajar, tidak rentan terkena penyakit tidak
menular seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker
dan distabilitas lansia.
Pertumbuhan anak pada periode emas berlangsung secara cepat, yaitu
selama tahun pertama dan kedua usia anak. Namun, dalam kasus-kasus
kekurangan gizi, justru fakta menunjukkan bahwa penurunan status gizi terjadi
pada periode ini. Oleh karena itu asupan makanan selama kehamilan sangatlah
perlu untuk diperhatikan.
9 Pesan inti 1000 hari pertama kehidupan:
1. Selama hamil, makan makanan beraneka ragam.
a. Sumber Karbohidrat seperti nasi, roti gandum, kentang, ubi, singkong, dll.
b. Protein Hewani dan nabati seperti Ikan, daging, telur, ayam, tempe, tahu,
kacang-kacangan.
c. Sayuran seperti bayam, kangkung, wortel, dll.
d. Buah seperti pepaya, jeruk,apel, mangga, dll.
e. Vitamin C Pembentukan kolagen dan anti oksidan juga bermanfaat
mendapatkan berat badan ideal saat kelahiran dan menurunkan resiko bayi
lahir premature. Sumber Vitamin C diantaranya adalah buah-buahan dan
sayuran segar.
f. Asam Folat dan zat besi. Ibu hamil perlu menambah asupan asam folat
dan zat besi, selama kehamilan untuk membantu mencegah kecacatan
tabung syaraf. Kecacatan tabung syaraf dapat berakibat buruk pada tulang
belakang dan tengkorak janin. Zat besi bermanfaat menghasilkan cadangan
darah. Sumber : asam folat terkandung dalam sayuran hijau dan kacang-
kacangan. Zat besi terkandung di daging sapi dan bayam.
g. Kalsium. Selain bermanfaat untuk pertumbuhan gigi janin dan sang ibu,
kalsium juga dapat mengurangi resiko pre eklamsia dan untuk
mempertahankan kepadatan tulang serta mencegah osteoporosis. Bumil
4
membutuhkan minimal 1500 mg kalsium perhari. Sumber : tahu, sayuran
berdaun hijau, salmon, susu, teri, rebong.
h. Vitamin E Sebanyak 15 mg setiap hari untuk membantu tubuh membentuk
dan menggunakan sel darah merah dan juga otot. Sumber : gandum,
kacang-kacangan, minyak sayur, bayam dan juga sereal.
i. Vitamin B2 Kebutuhan B2 minimal 1,4 mg / hari untuk menjaga
energinya, menjaga kesehatan kulit dan mata. Sumber : daging, produk
olahan susu, telur, ikan.
j. Kolin, pembentukan membran sel, sinyal sel-sel, penghantar impuls
saraf. Sumber : hati sapi, daging ayam, ikan, kuning telur, kacang kedelai,
gandum. Pemberian 450 mg/hari
2. Memeriksa kehamilan tiap bulan. Sejak awal kehamilan, nutrisi ibu pun
harus diperhatikan. “ Nutrisi yang baik adalah syarat mutlak untuk
pertumbuhan janin yang baik.”
a. Kunjungan pertama, dilakukan sedini mungkin sejak ibu diketahui
mengandung. Kunjungan pertama meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik,
USG untuk mengetahui posisi hamil, pemeriksaan Lab.
b. Kunjungan berikutnya, setelah pemeriksaan pertama, interval kunjungan
selanjutnya sebaiknya dilakukan setiap empat minggu sekali atau sebulan
sekali hingga kandungan berusia 28 minggu. Sementara mulai dari
kandungan berusia 29 hingga 36 minggu, pemeriksaan sebaiknya
dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Lewat dari minggu ke-36, kandungan
sudah harus diperiksa setiap seminggu sekali.
3. Minum tablet tambah darah
Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet dan bermanfaat bila diminum secara
teratur, setiap hari selama kehamilan, tablet tambah darah diminum dengan
air putih dan jangan diminum dengan air teh, susu atau kopi karena dapat
menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaat nya menjadi
berkurang ( Depkes, 2011).
5
Tablet tambah darah sebaiknya diminum setelah makan malam atau menjelang
tidur, akan tetapi lebih baik bila setelah minum tablet tambah darah disertai
makan buah-buahan seperti pisang ambon ( Nuri, 2005 ).
4. Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusui Dini ( IMD)
Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan,
dimana bayi dibiarkan mencari putting susu ibunya sendiri ( tidak disodorkan
ke puting susu ). IMD akan sangat membantu dalam keberlangsungan
pemberian ASI ekslusif dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan
terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
Setelah usia usia 6 bulan, bayi mulai diberikan Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI)
IMD dapat menyelamatkan 22 % dari bayi yang meninggal sebelum usia satu
bulan, dengan IMD selama 1 jam pertama kehidupan, maka bayi dapat
langsung kontak kulit antara ibu dan bayinya dimana bayi akan merasa hangat,
kehangatan saat menyusu menurunkan resiko kematian karena kedinginan,
bayi mendapatkan kolostrum ( ASI pertama ), cairan berharga yang kaya akan
antibodi ( zat kekebalan tubuh ).
5. Berikan ASI ekslusif selama 6 bulan
Manfaat ASI Eksklusif 6 bulan : Melindungi dari infeksi gastrointestinal. Bayi
yang ASI eksklusif selama 6 bulan tingkat pertumbuhannya tidak sama
dengan yang ASI eksklusif hanya 4 bulan. ASI Eksklusif 6 bulan ternyata
tidak menyebabkan kekurangan zat besi.
6. Timbang BB bayi secara rutin setiap bulan.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan
sampai 5 tahun di Posyandu. Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk
membantu pertumbuhannya setiap bulan.
7. Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi.
Ada 5 imunisasi dasar bagi bayi, tujuannya agar bayi terhindar dari penyakit
dan kematian akibat terpapar virus atau bakteri.
6
a. Hepatitis B, Imunisasi pertama dapat diberikan 12 jam setelah bayi lahir
atau pada bayi usia 0-7 hari. Dosis kedua pada saat anak berusia 1-2 bulan
dan dosis selanjutnya saat berusia 6-18 bulan.
b. BCG, merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit TBC. Dilakukan
sekali pada bayi dengan usia sebelum 3 bulan.
c. Polio, merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit polio yang dapat
menyebabkan kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi ini diberikan
sebanyak 4x, yaitu saat bayi berusia 1-4 bulan.
d. DPT-HB, merupakan imunisasi untuk menegah penyakit Difteri, Pertusis
dan Tetanus. Dilakukan saat bayi usia 2,3, dan 4 bulan.
e. Campak, merupakan imunisasi yang bertujuan menegah penyakit campak.
nya sekali saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan.
8. Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun
Alasannya, mengurangi biaya! mengurangi kerepotan! IQ lebih tinggi / cerdas
dan mengeratkan hubungan kasih sayang antara bayi dan ibu.
9. Pola pemberian ASI dan MP ASI
Berikan MP ASI sesuai umur agar bayi tetap sehat dan tumbuh kembang
optimal. Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap
memberikan ASI. Berikan MP ASI sesuai umur agar bayi tetap sehat dan
tumbuh kembang optimal.
Berikan anak Balita makanan dengan gizi seimbang agar tumbuh sehat dan
memiliki masa depan yang baik.
7
Gambar Tumpeng Gizi Seimbang panduan konsumsi sehari-hari
8
menghilangkan berbagai kondisi malnutrisi yang berdampak terhadap kualitas
sumber daya manusia (SDM).
Dampak malnutrisi akibat defisiensigizi selama kehamilan tidak hanya
pada masa bayi dan kanak- kanak akan tetapi berdampak sampai dewasa
sebab anak yang malnutrisi cenderung menjadi ibu yang malnutrisi dan akan
melahirkan bayi BBLR, siklus ini akan terus terjadi selama perbaikan nutrisi dan
kesehatan belum teratasi.
C. Target Scaling Up Nutrition
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) diatas 40%
2. ASI Ekslusif diatas 50% pada tahun 2025
3. MP – ASI diatas 80%
4. Suplement tablet Fe diatas 90%
5. Fortifikasi makanan
6. Pemberian vitamin dan mineral
7. Gizi tinggi prestasi
8. Cakram informasi tentang edukasi gizi seimbang sehingga terjadi
perubahan perilaku dalam pemilihan menu sehari-hari
Kecukupan gizi yang optimal selama 1000 HPK membuat kemampuan anak
untuk tumbuh dan berkembang serta belajar lebih baik. Hasil pemeriksaan IQ
anak usia 22 bulan dapat menjadi indikator kemampuan akademik di usia dewasa.
Gerakan nasional sadar gizi bertujuan menyamakan pemahaman dan
peningkatan komitmen seluruh pengambil kebijakan untuk memenuhi kebutuhan
pangan, kesehatan dan gizi pada ibu hamil dan anak usia 2 tahun.
Nutrisi ibu hamil cukup maka akan lahir bayi dengan berat dan tinggi badan
normal, ini akan berlanjut sampai bayi usia 6 bulan dengan pemberian ASI
Ekslusif dan MP–ASI serta melanjutkan ASI sampai usia 2 tahun.
D. Pelayanan Kesehatan Dan Gizi Ibu
1. Timbang berat badan dan tinggi badan
2. Lingkar lengan atas kiri (LILA) 23,5 cm
3. Konseling gizi dan perencanaan persalinan
4. Ukur tekanan darah, tinggi fundus uteri
9
5. Tablet Fe dan tetanus toksoid
6. Periksa hemoglobin dan urin
7. Denyut jantung janin
8. Mencegah komplikasi dan family planning pasca persalinan
10
Gambar Keterkaitan Masalah Gizi dalam Siklus Kehidupan (Sumber:
Rajagopalan, S., 2003 dalam Pritasari et al., 2017)
Dengan demikian, asupan gizi yang adekuat dan berkualitas sangat penting
dalam setiap tahapan kehidpan. Secara umum, siklus kehidupan manusia dibagi
menjadi masa kehamilan, bayi dan ibu menyusui, balita, anak sekolah dan remaja,
serta lansia. Setiap tahapan kehidupan memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-
beda. Sebagai contoh, kebutuhan kalori dalam sehari untuk wanita dewasa secara
umum adalah 1.900 kkal sementara untuk ibu hamil dengan kehamilan pada
trimester I membutuhkan tambahan sekitar 180 kkal/hari dan 300 kkal/hari pada
trimester II dan III.6 Untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam setiap tahapan
kehidupan, penerapan pola hidup sehat dengan prinsip gizi seimbang adalah kunci
keberhasilan untuk mewujudkan kondisi kesehatan yang optimal untuk saat ini
dan masa yang akan datang.
11
siklus kehidupan manusia membutuhkan pemahaman tentang peran atau fungsi
zat gizi dalam tubuh. Keterampilan dalam penyusunan menu yang sesuai dengan
kebutuhan pada setiap tingkatan kehidupan.juga menjadi salah satu kompetensi
yang diperlukan untuk membuat menu yang seimbang.
Bahasan buku ajar ini meliputi angka kecukupan gizi yang dianjurkan
(AKG), faktor yang berpengaruh pada daur kehidupan, pengaruh gizi terhadap
kehamilan, masa laktasi, bayi, anak balita, anak sekolah dan remaja, orang
dewasa, lansia, perhitungan kebutuhan energi, zat gizi makro, dan zat gizi mikro,
serta penyusunan menu yang sesuai dengan kebutuhan gizi pada tiap fase
kehidupan.
Buku ajar ini mendukung mata kuliah Gizi Daur Kehidupan yang
merupakan mata kuliah inti meskipun bukan merupakan mata kuliah kompetensi
di Program Studi Ilmu Gizi. Adapun materi yang tercakup dalam buku ajar ini
antara lain :
1. Konsep dasar tumbuh kembang dalam kehidupan
2. Gizi Ibu Hamil
3. Gizi Ibu Menyusui
4. Gizi Bayi
5. Gizi Balita
6. Gizi Anak Sekolah
7. Gizi Remaja
8. Gizi Dewasa
9. Gizi Lansia
12
Kecukupan asupan gizi sangat penting peranannya dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan anak sejak konsepsi dalam rahim, masa pubertas,
dan diakhiri dengan masa lanjut usia. faktor kecerdasan menjadi tolok ukur
kesuksesan generasi di masa depan. Itulah mengapa orang tua dan keluarga
berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan tumbuh kembang pusat
pengendalian berbagai aktivitas fisik dan mental anak, yakni otak.
Kebutuhan gizi untuk anak usia balita perlu diperhatikan secara serius,
terutama kualitas ASI dan kemampuan memberi asupan ASI eksklusif hingga
enam bulan usia bayi. Perubahan asupan makanan dan kesulitannya menjelang
dua tahun merupakan akhir kritis yang sangat menentukan. Untuk membatu
mencukupi kebutuhan gizi anak diperlukan asupan makanan pendamping ASI
yang mengandung protein, vitamin, dan mineral.
Untuk memahami peranan gizi dalam siklus kehidupan manusia – dari ibu
hamil hingga lanjut usia – disajikan secara komprehensif dalam buku yang sangat
menarik ini. Diawali dengan bab tentang Ibu hamil, bab tentang Ibu Menyusui,
bab tentang Bayi, bab tentang Balita, bab tentang Usia Anak Sekolah, bab tentang
Remaja, bab tentang Dewasa, dan bab tentang Lanjut Usia.
Buku ini tidak saja penting untuk para mahasiswa ilmu gizi, perawat atau
bidan, dosen, dokter, tetapi juga penting untuk orang tua dan keluarga rumah
tangga sejahtera.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Nutrisi pada 1000 HPK memberi peluang untuk upaya perbaikan
sumber daya manusia, sehingga menjadi prioritas bagi seluruh lintas
sektor terkait
2. Malnutrisi pada periode 1000 HPK akan bersifat permanen dan
berdampak jangka panjang (trans-generasi)
3. Investasi pada 1000 HPK merupakan cost effective untuk investasi
SDM di masa depan
4. Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui sangat menentukan masa depan
anak.
3.2. Saran
Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu doublebarden yang
berimplikasi terhadap kualitas sumber daya manusia. Perbaikan gizi dengan cara
peningkatan mutu gizi individu dan komunitas tertuang dalam Undang-Undang
no. 36 tahun 2009 dan peraturan presiden no. 42 tahun 2013 tentang percepatan
perbaikan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).1 Rencana Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 dengan 4 program yaitu :
penurunan AKI dan AKB, perbaikan gizi terutama stunting/pendek serta
penurunan angka penyakit menular dan tidak menular.
Siklus kehidupan manusia dimulai dari fase di dalam kandungan sampai
dengan masa usia lanjut. Dalam setiap fase kehidupan tersebut, setiap individu
memerlukan dukungan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal. Gizi dalam siklus kehidupan manusia meliputi gizi untuk ibu hamil, ibu
menyusui, bayi, anak balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa dan usia lanjut
14
DAFTAR PUSTAKA
15