Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN MASALAH GIZI PADA 1000 HPK

DISUSUN :

SILVIYANASARI PO76304201066
WADAWIAH NUR
SRI WAHYUNI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU
JURUSAN GIZI
2022

1|masalah gizi 1000 HPK


Contents
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar belakang........................................................................................................3
B. Tujuan makalah......................................................................................................4
C. Manfaat makalah....................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Masalah gizi...........................................................................................................5
B. Pengertian 1000 HPK.............................................................................................5
C. Masalah gizi pada 1000 HPK.................................................................................6
1. BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)......................................................................6
2. Anak balita pendek (stunting).............................................................................8
D. Dampak masalah gizi pada 1000 HPK...................................................................8
E. Cara mencegah masalah gizi pada 1000 HPK........................................................9
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

2|masalah gizi 1000 HPK


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Seribu hari pertama kehidupan anak (1000 HPK) adalah masa


dimana ini dapat menentukan masa depan manusia dapat dihitung sejak
hari pertama kehamilan sampai anak umur dua tahun. Pada masa ini terjadi
pertumbuhan otak yang sangat pesat yang disebut sebagai periode emas.
Adapun masalah gizi yang biasa terjadi pada 1000 HPK adalah BBLR
(Berat Bayi Lahir Rendah), anak balita pendek (stunting), gizi kurang
(underweight), dan gizi lebih (overweight) (Bappenas,2013).
Masalah gizi merupakan suatu masalah yang kompleks, ada
beberapa factor yang menyebabkan timbulnya penyakit gizi. Factor
tersebut yaitu factor diet, factor sosial, factor kepadatan penduduk, infeksi,
kemiskinan, dan Adapun factor lain seperti pengetahuan dan Pendidikan.
Masalah gizi pada anak timbul karena penyebab langsung dan tidak
langsung (waryana, 2016).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) kementrian
Kesehatan 2018, proporsi status gizi kurang dan status gizi buruk
berdasarkan indicator BB/U pada balita sekitar 13,8% dan 3,9%. status
gizi berdasarkan TB/U adalah 11,5% sangat pendek dan 19,3% pendek.
Sedangkan status gisi berdasarkan indicator BB/TB adalah 6,7% kurus,
3,5% sangat kurus dan 8,0% gemuk.
Adapun dampak buruk yang di timbulkan dari masalah gizi tersebut
adalah terganggunya perkembangan otak dan kecerdasan, gangguan
metabolisme tubuh dan pertumbuhan fisik. Sedangkan dampak jangka
Panjang dapat menimbulkan penurunan kognitif dan prestasi belajar,
menurunkan kekebalan tubuh yang dapat membuat tubuh mudah terserang
penyakit, dan resiko tinggi untuk penyakit degenerative.
Ada dua jenis intervensi yang difokuskan pada 1000 HPK, yaitu
intervensi gisi sensitive yaitu penanggulangan kemiskinan, Pendidikan,

3|masalah gizi 1000 HPK


gender, air bersih, sanitasi, serta Kesehatan lingkungan. Sedangkan
intervensi gisi spesifik merupakan berbagai rangkaian kegiatan terutama
untuk mengatasi gizi pendek.

B. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui apa aitu 1000 HPK
2. Untuk mengetahui apa saja masalah gizi pada 1000 HPK
3. Untuk mengetahui apa dampak dari masalah gizi pada 1000 HPK
4. Untuk mengetahui cara mencegah masalah gizi pada 1000 HPK

C. Manfaat makalah
1. Agar dapat menambah pengetahuan
2. Agar dapat mengetahui masalah gizi pada 1000 HPK
3. Agar mengetahui dampak dari masalah gizi 1000 HPK
4. Agar mengetahui cara mencegah masalah gizi 1000 HPK

4|masalah gizi 1000 HPK


BAB II

PEMBAHASAN
A. Masalah gizi
Masalah gizi merupakan masalah Kesehatan masyarakat yang
disebabkan oleh banyak factor, sehingga cara mengatasinya tidak cukup
jika hanya dengan pendekatan medis maun pelayanan Kesehatan saja
(supariasa. dkk, 2012). Masalah gizi di Indonesia meliputi masalah
kelebihan gizi dan kekurangan gizi. Akhir-akhir ini yang mendapat banyak
perhatian adalah masalah kekurangan gizi kronis dalam bentuk anak
pendek atau stunting, atau kurang gizi dalam keadaan anak kurus atau
wasting.

B. Pengertian 1000 HPK


1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) termasuk 270 hari selama
kehamilan dan 730 hari selama dua tahun pertama kehidupan bayi.
Pengaruh masa emas dapat sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bayi hingga dewasa.

Hari pertama kehidupan sangat erat kaitannya dengan pencapaian gizi


bayi sejak dini. Ini, pada gilirannya, penting untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan memengaruhi kesehatannya.

Masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai dengan pembuahan, atau


pembentukan janin dalam kandungan, hingga bayi berusia 2 tahun. Ini
adalah waktu yang tepat untuk meletakkan dasar bagi kesehatan jangka
panjang.

Membangun pola hidup sehat dan mencapai asupan gizi seimbang


harus diterapkan sejak awal kehamilan. Dalam jangka panjang, hal ini
mencegah malnutrisi, perawakan pendek, diabetes dan obesitas pada bayi.

Masa 1000HPK sangat penting bagi tumbuh kembang anak dan dapat
menentukan perkembangan kecerdasan dalam waktu yang lama.

5|masalah gizi 1000 HPK


Perkembangan otak yang kurang memuaskan pada masa ini juga akan
mempengaruhi kehidupan bayi di kemudian hari.

Dua tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat kritis bagi
perkembangan kemampuan makan bayi. Pada masa ini perlu
memperhatikan jenis makanan, bentuk makanan, jumlah, dan frekuensi
pemberian makan.

Stimulasi dari lingkungan sekitar juga sangat penting pada 1000 HPK
ini sejak dalam kandungan hingga dua tahun pertama. Stimulasi harus
dilakukan sejak dini dan berulang-ulang supaya pembentukan sinaps
(hubungan antarsel saraf otak) semakin kuat. Nutrisi, stimulasi, dan kasih
sayang yang cukup dapat membantu pembentukan sinaps otak cukup
banyak

C. Masalah gizi pada 1000 HPK


Adapun masalah gizi yang sering terjadi pada 1000 HPK adalah
BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah), anak balita pendek (stunting), gizi
kurang (underweight), dan gizi lebih (overweight).

1. BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)


BBLR adalah salah satu masalah Kesehatan yang perlu
diperhatikan berbagai negara, terutama di negara berkembang atau
negara dengan sosial ekonomi rendah. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) Definisikan BBLR sebagai kelahiran bayi memiliki berat
2500 gram. WHO BBLR dibagi menjadi 3 kategori, Yaitu BBLR
(1500-2499 gram), BBLR (1000- 1499 g), BBLER (< 1000 g). WHO
juga menyatakan bahwa 60-80% dari Kematian bayi (AKB) terjadi
karena: Karena BBLR. BBLR lebih berisiko Bagus untuk mengalami
morbiditas dan Angka kematian lebih tinggi daripada bayi yang lahir
saat lahir berat badan normal. kehamilan Kurang dari 37 minggu dapat
menyebabkan Komplikasi bayi terjadi karena Pertumbuhan organ
dalam tidak sempurna. kemungkinan ini Lebih buruk lagi jika berat

6|masalah gizi 1000 HPK


badan bayi Anda semakin rendah. Semakin rendah berat badan bayi,
semakin Akan menjadi semakin penting untuk memantau kemajuan
selama beberapa minggu ke depan lahir.

BBLR merupakan penentu terpenting peluang, kelangsungan


hidup, pertumbuhan dan perkembangan di Indonesia Ibu yang
biasanya memperhatikan kesehatan, makan makanan bergizi, dan
mengembangkan pola hidup yang baik akan melahirkan bayi yang
sehat. ibu kurang gizi Risiko melahirkan BBLR. berat badan rendah
Tidak hanya mencerminkan status kesehatan dan gizi, tetapi juga
menunjukkan tingkat kelangsungan hidup dan perkembangan
psikososial. Bayi BBLR berisiko lebih tinggi kematian tinggi,
penundaan Tumbuh dan berkembang seiring waktu dibandingkan
dengan bayi non BBLR. bayi berat lahir rendah lebih sedikit
kesempatan untuk bertahan hidup Ketika mereka selamat, mereka
lebih rentan terhadap penyakit sampai mereka Dewasa, BBLR
cenderung mengalami Gangguan perkembangan kognitif,
keterlambatan perkembangan Kesehatan mental, lebih rentan terhadap
infeksi Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit bahkan kematian. Efek
lain yang muncul pada orang dewasa dengan riwayat medis BBLR
berisiko terkena penyakit Dapat menyebabkan degradasi beban
Ekonomi pribadi dan sosial ekonomi. (Pramono, 2009)

Penyebab BBLR

Terjadinya BBLR disebabkan oleh gangguan atau Kondisi yang


menyertai ibu hamil, seperti anemia, kekurangan energi kronis (KEK),
preeklamsia/eklampsia, kembar (kehamilan ganda), dll, menyebabkan
bayi lahir prematur dengan berat kurang dari 2500 gram.

Pencegahan yaitu edukasi tentang ibu hamil Gizi seimbang, perawatan


bayi berat lahir rendah, dan pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil

7|masalah gizi 1000 HPK


di kelas untuk menurunkan angka kematian bayi akibat berat badan
lahir rendah. Pemberian asupan gizi 1000 hari pertama kehidupan
(HPK) perlu disosialisasikan dan ditingkatkan implementasinya
kepada masyarakat untuk menjamin kelangsungan hidup bayi dan
memungkinkan mereka menjadi generasi penerus. Sehat dan cerdas.
(Kemenkes RI,2017)

2. Anak balita pendek (stunting)


Stunting merupakan masalah gizi kronis, disebabkan oleh
defisiensi nutrisi jangka Panjang Cukup lama karena pemberian
makan yang tidak tepat. Sesuai dengan kebutuhan nutrisi. Malnutrisi
dapat menyebabkan stunting, terutama pada 1000 hari. Kehamilan
pertama (HPK), hamil 270 hari Ditambah 365 hari untuk tahun
pertama dan 365 hari untuk tahun kedua hari dan 365 hari pada tahun
kedua. seribu hari itu Kesempatan besar untuk membesarkan anak-
anak yang sehat dan cerdas. pendekatan pencegahan Stunting adalah
realisasi gizi dan pelayanan Kesehatan ibu (Adriani, 2014).

Malnutrisi pada awal kehidupan meningkatkan kematian bayi dan


anak-anak, membuat pasien rentan terhadap penyakit, Ada pose yang
tidak cocok untuk orang dewasa. Kemampuan kognitif pasien juga
berkurang. menyebabkan kerugian ekonomi jangka Panjang
Mendambakan Indonesia (Bappenas, 2018).

D. Dampak masalah gizi pada 1000 HPK


Dampak buruk yang terjadi pada masalah gizi pada 1000 HPK yang
sudah dijelaskan sebelumnya, dalam jangka pendek adalah terganggunya
perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan
gangguan metabolism dalam tubuh. Sedangkan, dalam jangka Panjang
akibat buruk yang ditimbulkan adalah menurunnya kemampuan kognitif
dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit,
dan resiko tinggi untuk munculnya diabetes, kegemukan, penyakit jantung
dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua. Itu

8|masalah gizi 1000 HPK


semua dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,
produktivitas, serta daya saing bangsa (pedoman perencanaan program
Gerakan 1000 HPK,2012).

E. Cara mencegah masalah gizi pada 1000 HPK


Adapun hal yang harus diperhatikan selama periode 1000 HPK adalah
sebagai berikut :

1. Periode dalam kandungan (280 hari)


Wanita hamil merupakan kondisi yang rawan gizi. Oleh karena
itu penting untuk memenuhi kebutuhan gizi yang baik selama masa
kehamilan agar ibu hamil dapat memperoleh status gizi yang baik
selama masa kehamilan dan menjalani masa kehamilan dengan baik
dan aman, sehingga dapat melahirkan bayi dengan potensi mental dan
fisik yang baik, dan ibu dapat memperoleh energi yang cukup untuk
menyusui (Arisman, 2004).
2. Periode 0-6 bulan (180 hari)
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam periode ini yaitu
melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu
(ASI) secara ekslusif. Inisiasi menyusu dini adalah memberikan
kesempatan kepada bayi baru lahir untuk menyusu sendiri pada ibu
ibunya dalam satu jam kelahiran. Manfaat dari dilakukannya IMD
adalah kesempatan bayi mendapatkan kolostrum semakin besar,
kolostrum adalah ASI terbaik yang keluar pada hari 0-5 setelah bayi
lahir, kolostrum mengandung antibody (zat kekebalan) yang dapat
melindungi bayi dari zat yang dapat menyebabkan alergi atau infeksi
(Handy, 2010).
ASI ekslusif adalah pemberian ASI setelah bayi lahir sampai
bayi berusia 6 bulan tanpa pemberian makanan lain. WHO
merekomendasikan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan pertama
dan pemberian ASI dilanjutkan hingga anak berumur 2 tahun untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.

9|masalah gizi 1000 HPK


3. Periode 6-24 bulan (540 hari)
Ketika anak telah berusia 6 bulan keatas, anak mulai diberikan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) karena pada usia ini ASI saja
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan anak. Pengetahuan pada
pemberian MP-ASI sangat penting karena banyaknya kesalahan dalam
hal mempraktekkannya, seperti pemberian MP-ASI yang terlalu dini
yaitu pada umur bayi kurang dari 6 bulan. Hal ini dapat menyebabkan
gangguan saluran pencernaan atau diare. Sebaliknya, jika kita
menunda pemberian MP-ASI akan berdampak pada gangguan
pertumbuhan bayi karena alergi dan zat-zat gizi yang dihasilkan dari
ASI tidak mencukupi lagi sehingga akan menyebabkan kurang gizi
(puadjiadi, 2005)

10 | m a s a l a h g i z i 1 0 0 0 H P K
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

11 | m a s a l a h g i z i 1 0 0 0 H P K
DAFTAR PUSTAKA

12 | m a s a l a h g i z i 1 0 0 0 H P K

Anda mungkin juga menyukai