PENDAHULUAN
Stunting dapat dicegah melalui pemberian makan pada bayi yang difokuskan
pada 1000 hari pertama kehidupan (Kemenkes, 2016). Berdasarkan hasil
penelitian, pemberian makan yang optimal dapat mencegah kematian pada balita
sekitar 13 % (WHO, 2009). Pemberian makan pada bayi berumur 0-6 sudah
cukup dengan Air Susu Ibu (ASI) tanpa tambahan apapun (ASI eksklusif). Mulai
usia 6 bulan sudah boleh diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI) tetapi tetap
diiringi dengan pemberian ASI sampai umur 2 tahun (WHO,2003).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga diharapkan dapat mengetahu
dan memahami bagaimana mencegah stunting.
1.2.2 Tujuan Khusus
Memberikan informasi mengenai stunting yang terdiri dari :
1. Pengertian stunting.
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya stunting.
3. Faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting.
4. Dampak Stunting.
5. Penilaian Stunting secara Antropometri.
6. Cara mencegah Stunting.
7. Zat Gizi mikro yang berperan untuk menghindari stunting.
8. Usaha pemerintah dalam masalah stunting.
1.3 Manfaat
1. Membantu meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama pada anak.
2. Membantu meningkatkan pengetahuan mengengai stunting
1.4 Sasaran
Pada kegiatan ini sasarannya adalah keluarga Tn.D yang memiliki anak
dengan keadaan stunting yang berumur 3 tahun.
BAB 2
PEMBAHASAN
Stunting tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja tetapi disebabkan
oleh banyak faktor, dimana faktor-faktor tersebut saling berhubungan satu dengan
yang lainnya.
Ada beberapa faktor utama penyebab stunting (UNICEF, 2007) yaitu :
a. Asupan makan tidak seimbang (berkaitan dengan kandungan zat gizi
dalam makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan
air)
b. Asupan ASI ekslusif kurang
c. Riwayat berat badan lahir rendah (BBLR)
d. Riwayat penyakit (UNICEF, 2007).
2.2 Pentingnya Pemberian ASI (Air Susu Ibu) Terhadap Gizi Bayi-Balita
Air Susu Ibu merupakan sumber gizi yang paling sempurna, baik kualitas
maupun kuantitasnya dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan
kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI bukan sekedar sebagai makanan melainkan
juga sebagai suatu cairan yang terdiri dari sel-sel yang hidup (seperti darah). ASI
mengandung sel darah putih, antibodi, hormon, faktor-faktor pertumbuhan, enzim,
serta zat yang dapat membunuh bakteri dan virus. Menggunakan tata laksana
menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi
kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan (Roesli, 2005).
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan tanpa makanan tambahan sekurang-
kurangnya sampai usia 4 bulan dan jika mungkin sampai usia 6 bulan. Pemberian
ASI eksklusif sejak lahir pada anak akan mempengaruhi masukan zat gizi anak
sehingga pertumbuhan anak juga akan berpengaruh. Dengan pemberian MP-ASI
(Makanan Pengganti-ASI) dini maka konsumsi energi dan zat gizi dari ASI akan
menurun yang berdampak pada kegagalan pertumbuhan bayi dan anak (Fikawati
et al., 2015). Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh
setiap orangtua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita
didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada usia emas ini bersifat
irreversible (tidak dapat pulih) (Marimbi, 2010).
3.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki berbagai macam masalah dalam perkembangan gizi
seperti stuntingatau balita pendek, pemberian ASI, dan berbagai kendala lainnya
yang mengancam keselamatan dan kesehatan anak usia bayi dan balita. Untuk
mengatasi hal tersebut perlu adanya upaya pencegahan dari pemerintah maupun
masyarakat seperti pemberian penyuluhan akan pentingnya gizi dan sosialisasi
mengenai dampak negatif kurang gizi bagi mmasyarakat.
3.2 Saran
1. Pemerintah perlu gencar dalam melakukan perbaikan gizi pada bayi dan
balita
2. Pemerintah perlu meningkatkan mutu pangan pada masyarakat khusunya
bagi bayi dan balita agar berbagai masalah gizi bisa dicegah.
3. Pemerataan program bulan vitamin A di Puskesmas dan Posyandu di
seluruh Indonesia.
4. Pemberian penyuluhan kesehatan pada masa kehamilan bagi ibu hamil.
5. Meningkatkan kinerja program gizi dengan memperbaiki manajemen
perencanaan, pengadaan, distribusi, dan pengawasan bantuan 20 keranga
kebijakan 1000 hari pertama kehidupan suplemen tablet zat besi dan
pemeberian makan tambahan.
DAFTAR PUSTAKA