KEGIATAN KONVERGENSI
PENCEGAHAN STUNTING
APA ITU “STUNTING”
“STUNTING” adalah :
Masalah gizi kronis yang
disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu lama,
umumnya karena asupan makan
yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Kondisi gagal tumbuh pada anak
balita akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak
bayi dalam kandungan dan pada
masa awal setelah anak lahir,
tetapi stunting baru nampak
setelah anak berusia 2 tahun.
Cara penentuan anak
3
stunting atau
pendek adalah :
•Balita pendek (stunted) dan sangat pendek
(severely stunted) adalah balita dengan
panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U)
menurut umurnya dibandingkan dengan
standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth
Reference Study) 2006. Nilai z-scorenya kurang
dari -2SD (stunted) dan kurang dari – 3SD
(severely stunted) (Kepmenkes 1995/
MENKES/SK/XII/2010).
Apa itu kekurangan gizi akut & kronis?
KRONIS KRONIS
STUNTING TERLAMBAT 105 cm 125 cm 100
DIKENALI cm
(BARU DAPAT DILIHAT
SETELAH 2 TAHUN)
Usia 2
Usia 4
tahun
tahun
2 bulan
4 bulan
Stunting:
•Dilihat berdasarkan Panjang Badan per
Umur (PB/U) atau Tinggi Badan per
Umur (TB/U). 5 2
•Nilai Z-score <-2,0
Ciri-ciri Stunting
Pertumbuhan melambat
Pada usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak
banyak melakukan eye contact
Wajah tampak lebih muda dari usianya
Tanda Pubertas terlambat
Pertumbuhan gigi terlambat
Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar
Penyebab Stunting
7
13
Aksi 1 : Analisa Situasi
1. Analisis sebaran stunting
2. Analisis ketersedian program/kegiatan, cakupan layanan
3. Analisis permasalahan dalam menargetkan layanan pada
Ruang 1000HPK
lingkup 4. Analisis kendala rumah tangga 1000HPK mengakes
layanan
5. Analisis kondisi koordinasi antar institusi
Penanggung
Sekda, Bappeda
jawab
Aksi 4 : Perbup / Perwali tentang Peran/Kewewenangan Desa
Penanggung
jawab Sekda / Dinas PMD
Aksi 5 :
Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM)
Penanggung
Dinas BPMD
jawab
Aksi 6 : Sistem Manajemen Data
Penanggung Bappeda
jawab
Aksi 7 : Pengukuran dan Publikasi Stunting
2. spesifik dan
Belum optimalnya koordinasi penyelenggaraan intervensi gizi
sensitif di semua tingkatan- terkait dengan perencanaan dan
penganggaran, penyelenggaraan, dan pemantauan dan
evaluasi.
3. Belum efektif dan efisiennya pengalokasian dan pemanfaatan
sumber daya dan sumber dana.
4. Keterbatasan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan
program.
5. Belum optimalnya advokasi, kampanye, dan diseminasi terkait
stunting, dan berbagai upaya pencegahannya.
3
“Jangan sampai
adalagi yang namanya
gizi buruk, Memalukan
kalau masih ada. Ini
yang harus kita
selesaikan. Ada 1
orang pun di sebuah
daerah, 2 orang, ada 3
anakpun harus
secepatnya di
selesaikan. Apalagi
lebih dari itu”