TENTANG :
iv
Praktek Dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1051/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Pembentukan Organisasi Tim PONEK;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129/MENKES/SK/11/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Pelaihari
Pada tanggal : Maret 2019
v
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
DAFTAR ISI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian neonatal
(AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN, dan penurunannya sangat
lambat.AKI dari 390/100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun 1994), menjadi 307/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2002-2003. Demikian pula AKN dari 28,2/1000 kelahiran
hiduppada tahun 1987-1992 menjadi 21,8/1000 kelahiran hidup pada tahun 1992-1997.
Seharusnya sesuai dengan rencana strategis Depkes tahun 2005-2009 telah ditetapkan
target penurunan angka kematian bayi dari 35 menjadi 26/1000 kelahiran hidup dan
angka kematian ibu dari 307 menjadi 226/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009.
1
Pelayanan obsetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan
bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk pelayanan obstetri neonatal
emergensi komprehensif (PONEK) dirumah sakit.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagai rumah sakit PONEK 24 jam
merupakan bagian dan system rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan
neonatal , yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai
kompetensi , prasarana ,saran dan manajemen yang handal.
Selanjutnya diharapkan pedoman penyelenggaraan PONEK di Rumah Sakit Ibu
dan Anak Ibunda ini dapat dijadikan panduan bagi tim PONEK Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda dalam pelaksanaan program PONEK di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda
dan dapat dipergunakan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) di wilayah kerjannya.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
3
dapat terpenuhi mengingat terbatasnya tenaga spesialis itu sendiri. Selain itu dalam
penyediaan alat - alat kesehatan dan kedokteran, juga masih ada keterbatasan utamanya
dalam penyediaan anggaran yang diperoleh dari anggaran APBN maupun APBD
sehingga dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
Namun demikian apabila ditinjau dari trend kunjungan pasien yang datang ke
rumah sakit dalam kurun waktu dua tahun terakir ini menunjukkan adanya peningkatan
kunjungan pada kunjungan rawat jalan dan penurunan pada kunjungan rawat inap. Rata-
rata kunjungan secara keseluruhan pada Rawat Jalan, unit gawat darurat & non gawat
darurat pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan 30,46 % sedangkan pada tahun
2013-2014 mengalami kenaikan sebesar 48,63 % pada tahun 2014 – 2015 menurun
sebesar 0,63%. Dan rata-rata kunjungan pada Rawat Inap di tahun 2012-2013 terjadi
kenaikan sebesar 4,76 %, sedangkan pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan 5,58 %
dan pada tahun 2014-2015 terjadi penurunan sebesar 12,20%.
Kunjungan pada pelayanan penunjang medik terjadi peningkatan pada tahun
2012-2013 antara 33,40 sampai 248,93 % sedangkan pada tahun 2013-2014 terjadi
penurunan antara 10,13 sampai 67, 41 % dan pada tahun 2014-2015 terjadi penurunan
27,75%.
Namun demikian dapat dikatakan bahwa dengan adanya peningkatan dan
penurunan kunjungan yang dikarenakan proses renovasi menunjukkan bahwa
keberadaan RSIA IBUNDA ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat .
Maka upaya yang telah dilakukan Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda adalah
meningkatkan kerjasama secara berkesinambungan dengan puskesmas pada cacthment
area dan dengan pihak–pihak terkait dengan harapan agar peran rumah sakit dapat lebih
optimal utamanya dalam memberikan pelayanan kesehatan spesialistik, sehingga
kunjungan pasien ke rumah sakit dapat meningkat dan sesuai dengan konsep dasar dari
BLU bahwa rumah sakit dapat mengelola keuangan secara mandiri.
Dengan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda berkeinginan
dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara profesional baik dari SDM maupun
kelengkapan sarana dana prasarana yang dimiliki yang berdampak pada peningkatan
pendapatan finansial, sehingga kebutuhan akan pelayanan profesional dapat terwujud
serta dapat meningkatkan status kelas rumah sakit dari kelas D menjadi rumah sakit
kelas C dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0131/2014.
4
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DA STRATEGI RUMAH SAKIT
1. Visi :
‘Memberikan pelayanan yang bermutu dan paripurna’.
2. Misi
Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda adalah :
4. Value
”Kesederhanaan, Kejujuran, Komitmen dan Loyalitas ”
5. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Terwujudnya profesionalisme Sumber Daya Manusia, pengembangan sarana
dan prasarana Rumah Sakit yang mampu meningkatkan pelayanan yang
terjangkau oleh masyarakat, meningkatkan jumlah kunjungan cakupan
pelayanan RS dan meningkatkan profitabilitas melalui Costumer
Relationship Marketing.
b. Tujuan Khusus :
1) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berbasis
pelanggan sesuai standar.
2) Tersedianya sumber daya manusia baik medis maupun non medis untuk
memberikan pelayanan medis dasar, spesialistik, penunjang, dan
administratif.
3) Tercapainya kriteria Rumah SakitIbu dan Anak Ibunda sebagai
organisasi pelayanan kesehatan perorangan yang profesional & berdaya
saing tinggi serta berperan dalam upaya menurunkan angka kematian
ibu dan bayi.
5
6. Sasaran
Kelompok sasaran pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda adalah
seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Tanah Laut terutama wilayah pelaihari.
7. Strategi
Strategi yang ditempuh oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda untuk mencapai
tujuan adalah :
a. Mendukung terwujudnya efisiensi dan efektivitas pelayanan
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal melalui
pengembangan aparatur, sarana dan prasarana kesehatan
c. Mengadakan survey kepuasan pelanggan secara berkala
Konsep pengembangan manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagai
organisasi pelayanan kesehatan juga selalu diupayakan agar memenuhi kriteria
pengembangan organisasi yaitu efisiensi, brand image, pertumbuhan (growth),
dan kepuasan stake holder.
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
7
STRUKTUR ORGANISASI TIM PONEK RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA
DIREKTUR
dr. SINGGIH SIDARTA, Sp. OG
KETUA
Dr. Singgih Sidarta, Sp. OG
Dr. Bambang Arinekso, Sp. OG Dr. Akbar Rihansyah Dr. I Gede Maharditha, Sp. A
ANGGOTA
ANGGOTA ANGGOTA Yuliani, Amd. Keb
Wiwik Supraptiwi, Amd. Keb Rizky Nanda Sapriandhy, Amd. Kep Niken Septiana, Amd. Keb
Deashinta Rulliyantini, Amd. Keb Eka Putri Yuliani, Amd. Keb Ridha Mariyati, Amd. Keb
Pina Rahmawati, Amd. Keb Andina Rahmawati, Amd. Keb Sri Widyastutik, Amd. Keb
Sri Fitri Nurkhayati, Amd. Keb Fendi Saputra, Amd. Keb Saripah Masitah, Amd. Keb
Novia Prafita Ningrum, SST Dwi Safitri, Amd. Kep Dewi Andina Damayanti, SST
Taufiqurrahman, Amd. Kep
Nurmaida Sholeha, Amd. Kep
RADIOLOGI
ANESTESI Dr. Rahmad Rizky Aprial, Sp. Rad
Dr. Rijani Rais, Sp. AN Anggota : Iska Wahyudi, Amd. Rad
Anggota : I Wayan Suryawidana, Amd. Kep
Sarah Santi Novalina, Amd. Rad
8
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya dan tugas lain yang
diberikan oleh bupati sesuai standar pelayanan Rumah Sakit Kelas C.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ibunda mempunyai fungsi meliputi :
1. Pelayanan Medis.
2. Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis.
3. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan.
4. Pelayanan Rujukan.
5. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Susunan Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda terdiri dari :
1. Direktur.
2. Kepala Sub Bagian Keuangan & Program.
3. Kepala Seksi Kesekretariatan & Rekam Medis.
4. Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.
5. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional.
9
penyusunan rencana program dan tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Sub
Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi meliputi :
- Penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan untuk penyusunan anggaran.
- Penyiapan penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja Rumah
Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
- Pengolahan tata usaha keuangan atau pembukuan realisasi anggaran
pendapatan dan belanja Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
- Pelaksanaan perhitungan anggaran dan verifikasi,
- Pelaksanaan tata usaha pembayaran gaji pegawai,
- Pengurusan keuangan perjalanan dinas, penyelesaian tuntutan ganti rugi
serta biaya-biaya lain sebagai pengeluaran Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ibunda.
- Pengevaluasian dan penyusunan laporan bidang keuangan.
3. Seksi Kesekretariatan& Rekam Medis
Kepala Seksi Kesekretariatan & Rekam Medis mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan menyiapkan bahan dan merumuskan rencana program
Rumah Sakit Daerah Kalisat, melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian,
rekam medik dan tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Seksi Kesekretariatan
& Rekam Medis mempunyai fungsi meliputi :
- Penyiapan bahan dan merumuskan rencana program Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda.
- Pelaksanaan urusan dan evaluasi dalam kegiatan ketatausahaan,
kepegawaian, kerumah tanggaan, perlengkapan, rekam medis, laporan,
hukum, perpustakaan, publikasi, pemasaran sosial dan informasi.
4. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis
Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan merencanakan program, mengawasi penyelenggaraan
kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis dan tugas lain yang diberikan
oleh Direktur.
Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis mempunyai Fungsi :
- Penyiapan bahan dan pengkoordinasian kebutuhan pelayanan medis,
- Penyusunan, pelaksanaan dan pengevaluasian pedoman teknis dalam
pelayanan medis dan penunjang medis, dan
- Penyusunan, pelaksanaan dan pengevaluasian kegiatan pemantauan dan
pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan medis dan
penunjang medis.
10
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas teknis Direktur sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.Kelompok jabatan
fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam kelompok jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagi kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok
jabatan fungsional terdiri dari :
- Komite medis.
- Staf medis fungsional.
- Paramedis fungsional dan tenaga non medis.
11
BAB V
INFARM ALAT
WARMER PARTUS
SET
BAD PASIEN
WC
PINTU UGD
12
BAB VI
13
c. Nama Jabatan : anggota PONEK
Kualifikasi :
Dokter Spesialis / Dokter Umum/ Bidan /Perawat
/Analis Uraian tugas:
1. Mengkoordinir kegiatan pelayanan obstetrik dan neonatal.
2. Ikut membentu memberikan bimbingan pada semua petugas di lingkup PONEK
RSIA IBUNDA dalam menjalankan tugasanya.
3. Membentu melakukan evaluasi secara periodik kegiatan PONEK.
4. Menunjang kelancaran pelaksaan kegiatan pelayanan.
5. Melaksanakan kegiatan kebidanan dan keperawatan pada bidangnya masing
masing( pelayanan kebidanan, neonatal dan penunjang).
6. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
7. Membantu meningkatkan mutu pelayanan peristi.
d. Nama Jabatan : Koordinator Obstetrik
Kualifikasi :dokter Spesialis Obgyn/dokter
umum/Bidan Uraian tugas:
1. Mengkoordinir kegiatan pelayanan kebidanan.
2. Membuat perencanaan untuk pelayanan di ruang bersalin dan pelayanan nifas.
3. Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan perinatal dalam rangka kegiatan
operasional.
4. Ikut membantu memberikan bimbingan staf PONEK dalam menjalankan
tugasnya.
5. Membantu melaukan evaluasi secara periodik kegiatan PONEK.
6. Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan.
e. Koordinator Neonatal
Kualifikasi : dokter Spesialis
Anak Uraian tugas:
1. Mengkoordinir kegiatan pelayanan neonatus.
2. Mengawasi kegiatan diruang perinatologi.
3. Ikut membantu memberikan bimbingan staf PONEK dalam menjalankan
tugasnya.
4. Membantu melakukan evaluasi secara periodic kegiatan PONEK.
5. Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan.
f. Koordinator IGD
Kualifikasi : dokter umum
Uraian Tugas:
14
1. Melaksanakan pelayanan kegawat daruratan maternal dan neonatal.
2. Melakukan koordinasi dengan ketua Tim PONEK dan Tim medis lain.
3. Melaksanakan evaluasi terhadap kasus-kasus kegawat daruratan obstetric dan
neonatal.
g. Koordinator Anastesi
Kualifikasi : dokter spesialis anastesi
Uraian Tugas
1. Mengkoordirir kegiatan pelayanan di ruang operasi.
2. Mengawasi kegiatan diruang operasi.
3. Membantu melakukan evaluasi secara periodic kegiatan.
4. Melakukan koordinasi dengan ketua TIM PONEK dan tim medis lain.
15
BAB VII
Kesekertariatan
Farmasi
PONEK
OK
Kendaraan
IPRS
Radiologi Laboratorium
Rekam Medis
16
6. Rekam medik
Ibu atau bayi diruang perawatan bila pulang paksa atau meninggal status akan
dikembalikan lagi ke rekam medis, atau bila ada pasien laman yang dirawat rekam
medis akan memberikan status lamannya.
setiap ibu atau bayi yang akan dirawat daftar melalui rekam medis.
7. Radiologi
Ibu dan bayi yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan petugas ruangan akan
meliput pada pemesanan pemeriksaan tersebut pada billing online .
8. Kasir
Ibu dan bayi yang telah selesai dirawat akan menyelesaikan administrasi
pembayaran di kasir oleh keluarga.
9. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Apabila ada pasien yang akan masuk rawat inap dari IGD , maka pasien akan
dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh dokter dan bagian pendaftaran akan
berunding dengan keluarga untuk penetapan kamar, dan penanggung jawab/
keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien
akan diantar oleh petugas IGD ke ruang dimaksudkan.
10. IRJ
Apabila ada pasien yang akan masuk rawat inap dari poli, maka pasien akan
dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh dokter dan bagian pendaftaran akan
berunding dengan keluarga untuk menetapkan kamar, dan penanggung jawab atau
keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien akan
di antar oleh petugas IGD keruang yang dimaksudkan.
11. Kendaraan
pasien yang memerlukan rujukan ke rumah sakit lain dapat menggunakan
ambulance Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda dan bila perlu akan di antar oleh
perawat.
17
BAB VIII
18
NICU,
PPGDON,
PONEK
4. Perawat pelaksana D3 keperawatan PPGDON 6
Resusitasi
Neonatus
5. Bidan pelaksana D3 kebidanan PPGDON 26
Menejemen
Laktasi
19
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
1. Pengertian
Program orientasi tenaga adalah kegiatan bagi pegawai / tenaga baru maupun lama
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda untuk memahami dan mengetahui segala hal
yang berhubungan dengan pelayanan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Memberikan pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
2) Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang
diamanatkan kepadanya.
3) Mempunyai kesamaan pemahaman dan pengetahuan tentang segala
hal yang berhubungan dengan pelayanan peristi
b. Tujuan khusus
1) Mampu memahami terhadap tugas ,kewajiban , wewenang dan
prosedur kerja
2) Memahami falsafah dan tujuan serta visi misi Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ibunda.
3) Memahami falsafah dan tujuan dan unit pelayanan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Ibunda.
4) Mengenal staf dan karyawan yang bekerja dalam unit pelayanan peristi dan
unit yang terkait.
3. Jadwal kegiatan
a. Hari I
1) Struktur organisasi,falsafah dan tujuan beserta visi misi Rumah Sakit
Ibu dan Anak Ibunda.
2) Struktur organisasi, falsafah dan tujuan unit peristi.
3) Struktur organisasi, falsafah dan tujuan unit kerja.
b. Hari II
1) Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
2) Pengenalan staf ruangan dan unit kerja terkait.
3) Fasilitas dan sarana serta penggunannya .
20
c. Hari III
1) Tatalaksana ruangan
2) Tatalaksana pekerjaan
3) Pelayanan rawat jalan : penatalaksanaan rawat jalan (ANC,PNC,KB-
KIA,penyuluhan , imunisasi dll ) dan administrasi rawat jalan
4) Pelayanan rawat inap ibu dan bersalin : penatalaksanaan rawat inap ibu
hamil/ bersalin (perawat payudara, vulva higune,,pertolongan bersalin,dll)
dan administrasi rawat inap
5) Pelayanan rawat inap bayi : penatalaksanaan BBL (pengenalan bayi sehat –
resiko tinggi , resusitasi BBL , rawat gabung ,perawatan tali pusat,dll )
6) Inventaris alat, barang dan obat ruangan serta pencatatan dan pelaporannya.
7) Cara penggunaan dan pemeliharaan alat, sarana dan prasarana
8) Pencatatan asuhan keperawatan dan pelaporannya.
4. Evaluasi
Evaluasi dari pelaksanaan kegiatan orientasi adalah tiga bulan setelah berada di unit
pelayanan baru. Dalam evaluasi dijelaskna pemahaman dan pelaksanaan dari materi
orientasi , dapat atau tidak diaplikasikan dilapangan di unit kerja yang
bersangkutan. Disamping pemahaman tersebut juga dijelaskan bagaimana tenaga
tersebut mampu beradaptasi dalam melaksanakan kegiatan pelayanan.
21
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
1. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu : 1 Bulan Sekali
Jam : 14.00 s.d selesai
Tempat : Aula RSIA IBUNDA
Peserta : Bidan PONEK
Materi : Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PONEK Rumah Sakit
Ibu dan Anak Ibunda
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/
usulan kepada ketua PONEK
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada rencana pelaksanaan program kerja
yang membutuhkan koordinasi khusus
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Aula Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda
Peserta : Panitia PONEK
Materi : Sesuai dengan agenda yang perlu dibahas
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat.
22
BAB XI
PELAPORAN
1. Laporan Bulanan
2. Laporan Tahunan
23
BAB XII
PENUTUP
Ditetapkan : Pelaihari
Pada Tanggal : Maret 2019