Anda di halaman 1dari 31

RUMAH SAKIT

IBU DAN ANAK IBUNDA


PEDOMAN
PENETAPAN TIM PONEK
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA

Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda


Jl. A. Syairani RT.004 RW.002 Kelurahan Sarang Halang Kecamatan Pelaihari
Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan
Telp. 0853 49483 703
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA
NOMOR: / PN / RSIAIBUNDA-AKRED / V/ 2019

TENTANG :

PEDOMAN PENETAPAN TIM PONEK

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mendukung program rumah


sakit sayang ibu dan bayi, serta menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda mengambil
satu kebijakan sebagai rumah sakit penyelenggaraan
Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 jam;
b. bahwa Untuk pelaksanaan program Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) maka perlu dibentuk Organisasi Tim
PONEK Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagai
wujud pelayanan;
c. bahwa sebagai dasar pelaksanaan pada butir a dan b,
pada konsideran menimbang ini perlu ditetapkan Surat
Keputusan Direktur.
Mengingat : 1. Undang-Undang no 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang no 29 tahun 2004 tentang praktek
kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1575/MENKES/Per/X11/1999 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 521/MENKES/Per/IV/2007 tentang Izin

iv
Praktek Dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1051/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Pembentukan Organisasi Tim PONEK;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129/MENKES/SK/11/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : Memberlakukan Pedoman Pengorganisasian PONEK


Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Kedua : Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Obstetri Neonatal


Emergenci Komprehensip(PONEK) Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda agar dapat digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan PONEK di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda

Ketiga : Pelaksanaan, pemantauan, monitoring dan evaluasi


dilakukan oleh Tim PONEK di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda.

Keempat : Keputusan ini berlaku tahun sejak tanggal ditetapkannya.


Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat
Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan dan
perubahan seperlunya

Ditetapkan di : Pelaihari
Pada tanggal : Maret 2019

v
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT peyusunan pedoman


pengorganisasian Tim PONEK Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda dapat diselesaikan sesuai
target waktu dengan baik. Hal ini juga tidak terlepas dari kerjasama antar pihak terkait baik dari
jajaran manajerial maupun fungsional.
Pedoman pengorganisasian Tim PONEK Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda kerangka
acuan dalam menjalankan kegiatan Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
Kami berharap bahwasanya Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergenci Komprehensip(PONEK) Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda agar dapat digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan untuk menurunkan AKI dan AKB di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Ibunda.

Pelaihari, Maret 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................


Daftar Isi ............................................................................................................
BAB I Pendahuluan ..................................................................................................... 1
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit ................................................................. 3
BAB III Visi, Misi, Falfasah, Nilai dan Tujuan Rumah Sakit ........................... 5
BAB IV Struktur Organisasi ........................................................................................ 7
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja ................................................................. 12
BAB VI Uraian Jabatan ............................................................................................... 13
BAB VII Tata Hubungan Kerja .................................................................................. 16
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil ............................................ 18
BAB IX Kegiatan Orientasi ........................................................................................ 20
BAB X Pertemuan/Rapat ........................................................................................... 21
BAB XI Pelaporan......................................................................................................... 23
BAB XII Penutup ............................................................................................................ 24

viii
BAB I

PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian neonatal
(AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN, dan penurunannya sangat
lambat.AKI dari 390/100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun 1994), menjadi 307/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2002-2003. Demikian pula AKN dari 28,2/1000 kelahiran
hiduppada tahun 1987-1992 menjadi 21,8/1000 kelahiran hidup pada tahun 1992-1997.
Seharusnya sesuai dengan rencana strategis Depkes tahun 2005-2009 telah ditetapkan
target penurunan angka kematian bayi dari 35 menjadi 26/1000 kelahiran hidup dan
angka kematian ibu dari 307 menjadi 226/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009.

Disamping itu indeks pembangunan manusia di Indonesia berada pada urutan ke


107 dibandingkan dengan bangsa lain dan selama 5 tahun terakhir ini mengalami
perbaikan namun sangat lambat.
Pada konferensi tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa pada tahun 2000
disepakati bahwa terdapat 8 tujuan pembangunan millennium (millennium development
goals) pada tahun 2015, dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator
yang terkait dengan kesehatan ibu,bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dan AKB pada
tahun 1990 menjadi 20 dan 25/1000 kelahiran hidup.
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga per empat dari AKI pada tahun
1990 dan 307 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
Meskipun nampaknya target tersebut cukup tinggi , namun tetap dapat tercapai
apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama
kematian tersebut yang didukung kebijakan dan system yang efektif dalam mengatasi
berbagai kendala yang timbul selama ini.
Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti berat
badan lahir rendah (40,4%),asfiksi (24,6%) dan infeksi (sekitar 10%),hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Sedangkan kematian ibu umummnya disebabkan perdarahan (25%), infeksi
(15%), pre-eklampsia/eklampsia (15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat
kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam system terpadu di tingkat nasional
dan regional.

1
Pelayanan obsetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan
bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk pelayanan obstetri neonatal
emergensi komprehensif (PONEK) dirumah sakit.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagai rumah sakit PONEK 24 jam
merupakan bagian dan system rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan
neonatal , yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai
kompetensi , prasarana ,saran dan manajemen yang handal.
Selanjutnya diharapkan pedoman penyelenggaraan PONEK di Rumah Sakit Ibu
dan Anak Ibunda ini dapat dijadikan panduan bagi tim PONEK Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda dalam pelaksanaan program PONEK di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda
dan dapat dipergunakan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) di wilayah kerjannya.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA

Pembangunan kesehatan yang tertuang dalam kebijakan bidang kesehatan


bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap individu untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pembangunan di bidang
kesehatan merupakan salah satu prioritas
Seiring dengan perkembangan perubahan pola perilaku masyarakat dan semakin
meningkatnya kesadaran akan kebutuhan pelayanan kesehatan spesialistik disamping
pelayanan kesehatan dasar, Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagai rumah sakit
rujukan mempunyai beban yang cukup berat dalam memberikan pelayanan kesehatan
perorangan. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan prima menjadi prioritas
utama yang harus dipikirkan oleh Rumah Sakit sesuai dengan visi dan misi yang
diemban, agar masyarakat mendapatkan kepuasan dan pelayanan yang optimal.
Dalam rangka mencukupi kebutuhan pelayanan tersebut, berbagai upaya telah
dilakukan diantaranya melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana terutama upaya
pemenuhan kebutuhan 4 pelayanan dasar antara lain pelayanan spesialistik anak,
kandungan, penyakit dalam dan bedah. Pelayanan spesialistik anak, kandungan, penyakit
dalam dan bedah telah tersedia tenaga medis yang purna waktu. Selain 4 pelayanan
spesialistik dasar, saat ini telah tersedia pelayanan spesialistik syaraf, jantung,
Orthodonsi dan Anesthesi yang dilaksanakan secara purna waktu.
Upaya lain yang dilakukan adalah pemenuhan kebutuhan alat-alat kesehatan dan
kedokteran yang diusulkan melalui anggaran APBD maupun APBN serta pemeliharaan
alat-alat kedokteran yang telah tersedia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda melalui
anggaran APBD. Dalam upaya memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat, rumah sakit harus mempunyai sumber daya finansial yang memadai untuk
memenuhi standar input minimal yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan
rumah sakit. Sumber daya finansial rumah sakit didapat dari pendapatan fungsional pada
revenue center, subsidi pemerintah daerah (APBD) untuk belanja langsung maupun
tidak langsung, serta subsidi pemerintah pusat melalui APBN untuk memenuhi standar
alat medis dan non medis rumah sakit.
Dalam pelaksanaannya sampai dengan saat ini masih banyak ditemukan kendala
terutama dalam pemenuhan penyediaan tenaga spesialis yang purna waktu, masih belum

3
dapat terpenuhi mengingat terbatasnya tenaga spesialis itu sendiri. Selain itu dalam
penyediaan alat - alat kesehatan dan kedokteran, juga masih ada keterbatasan utamanya
dalam penyediaan anggaran yang diperoleh dari anggaran APBN maupun APBD
sehingga dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
Namun demikian apabila ditinjau dari trend kunjungan pasien yang datang ke
rumah sakit dalam kurun waktu dua tahun terakir ini menunjukkan adanya peningkatan
kunjungan pada kunjungan rawat jalan dan penurunan pada kunjungan rawat inap. Rata-
rata kunjungan secara keseluruhan pada Rawat Jalan, unit gawat darurat & non gawat
darurat pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan 30,46 % sedangkan pada tahun
2013-2014 mengalami kenaikan sebesar 48,63 % pada tahun 2014 – 2015 menurun
sebesar 0,63%. Dan rata-rata kunjungan pada Rawat Inap di tahun 2012-2013 terjadi
kenaikan sebesar 4,76 %, sedangkan pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan 5,58 %
dan pada tahun 2014-2015 terjadi penurunan sebesar 12,20%.
Kunjungan pada pelayanan penunjang medik terjadi peningkatan pada tahun
2012-2013 antara 33,40 sampai 248,93 % sedangkan pada tahun 2013-2014 terjadi
penurunan antara 10,13 sampai 67, 41 % dan pada tahun 2014-2015 terjadi penurunan
27,75%.
Namun demikian dapat dikatakan bahwa dengan adanya peningkatan dan
penurunan kunjungan yang dikarenakan proses renovasi menunjukkan bahwa
keberadaan RSIA IBUNDA ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat .
Maka upaya yang telah dilakukan Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda adalah
meningkatkan kerjasama secara berkesinambungan dengan puskesmas pada cacthment
area dan dengan pihak–pihak terkait dengan harapan agar peran rumah sakit dapat lebih
optimal utamanya dalam memberikan pelayanan kesehatan spesialistik, sehingga
kunjungan pasien ke rumah sakit dapat meningkat dan sesuai dengan konsep dasar dari
BLU bahwa rumah sakit dapat mengelola keuangan secara mandiri.
Dengan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda berkeinginan
dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara profesional baik dari SDM maupun
kelengkapan sarana dana prasarana yang dimiliki yang berdampak pada peningkatan
pendapatan finansial, sehingga kebutuhan akan pelayanan profesional dapat terwujud
serta dapat meningkatkan status kelas rumah sakit dari kelas D menjadi rumah sakit
kelas C dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0131/2014.

4
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DA STRATEGI RUMAH SAKIT

1. Visi :
‘Memberikan pelayanan yang bermutu dan paripurna’.

2. Misi
Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda adalah :

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat.


b. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien.
c. Memberikan pelayanan sepenuh hati.
3. Motto
”Your Health Is Our Priority”.

4. Value
”Kesederhanaan, Kejujuran, Komitmen dan Loyalitas ”

5. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Terwujudnya profesionalisme Sumber Daya Manusia, pengembangan sarana
dan prasarana Rumah Sakit yang mampu meningkatkan pelayanan yang
terjangkau oleh masyarakat, meningkatkan jumlah kunjungan cakupan
pelayanan RS dan meningkatkan profitabilitas melalui Costumer
Relationship Marketing.

b. Tujuan Khusus :
1) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berbasis
pelanggan sesuai standar.
2) Tersedianya sumber daya manusia baik medis maupun non medis untuk
memberikan pelayanan medis dasar, spesialistik, penunjang, dan
administratif.
3) Tercapainya kriteria Rumah SakitIbu dan Anak Ibunda sebagai
organisasi pelayanan kesehatan perorangan yang profesional & berdaya
saing tinggi serta berperan dalam upaya menurunkan angka kematian
ibu dan bayi.

5
6. Sasaran
Kelompok sasaran pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda adalah
seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Tanah Laut terutama wilayah pelaihari.

7. Strategi
Strategi yang ditempuh oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda untuk mencapai
tujuan adalah :
a. Mendukung terwujudnya efisiensi dan efektivitas pelayanan
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal melalui
pengembangan aparatur, sarana dan prasarana kesehatan
c. Mengadakan survey kepuasan pelanggan secara berkala
Konsep pengembangan manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda sebagai
organisasi pelayanan kesehatan juga selalu diupayakan agar memenuhi kriteria
pengembangan organisasi yaitu efisiensi, brand image, pertumbuhan (growth),
dan kepuasan stake holder.

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Seiring dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41


Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka terhitung tanggal 23
Desember 2008 disahkan perubahan organisasi Rumah Sakit menyesuaikan PP No. 41
tahun 2007 dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut Nomor 72 tahun 2008
tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda
Kabupaten Tanah Laut, dengan Susunan Organisasi terdiri dari :

7
STRUKTUR ORGANISASI TIM PONEK RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA

DIREKTUR
dr. SINGGIH SIDARTA, Sp. OG

KETUA
Dr. Singgih Sidarta, Sp. OG

SUB MATERNAL SUB TIM UGD SUB TIM PERINATALOGI

Dr. Bambang Arinekso, Sp. OG Dr. Akbar Rihansyah Dr. I Gede Maharditha, Sp. A

ANGGOTA
ANGGOTA ANGGOTA Yuliani, Amd. Keb
Wiwik Supraptiwi, Amd. Keb Rizky Nanda Sapriandhy, Amd. Kep Niken Septiana, Amd. Keb
Deashinta Rulliyantini, Amd. Keb Eka Putri Yuliani, Amd. Keb Ridha Mariyati, Amd. Keb
Pina Rahmawati, Amd. Keb Andina Rahmawati, Amd. Keb Sri Widyastutik, Amd. Keb
Sri Fitri Nurkhayati, Amd. Keb Fendi Saputra, Amd. Keb Saripah Masitah, Amd. Keb
Novia Prafita Ningrum, SST Dwi Safitri, Amd. Kep Dewi Andina Damayanti, SST
Taufiqurrahman, Amd. Kep
Nurmaida Sholeha, Amd. Kep

RADIOLOGI
ANESTESI Dr. Rahmad Rizky Aprial, Sp. Rad
Dr. Rijani Rais, Sp. AN Anggota : Iska Wahyudi, Amd. Rad
Anggota : I Wayan Suryawidana, Amd. Kep
Sarah Santi Novalina, Amd. Rad

8
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya dan tugas lain yang
diberikan oleh bupati sesuai standar pelayanan Rumah Sakit Kelas C.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ibunda mempunyai fungsi meliputi :
1. Pelayanan Medis.
2. Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis.
3. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan.
4. Pelayanan Rujukan.
5. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Susunan Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda terdiri dari :
1. Direktur.
2. Kepala Sub Bagian Keuangan & Program.
3. Kepala Seksi Kesekretariatan & Rekam Medis.
4. Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.
5. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional.

Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan


pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
tugas lain yang diberikan Bupati. Fungsi Direktur Rumah SakitIbu dan Anak
Ibunda :
- Pengadaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam
lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda maupun instsansi / unit kerja
lain diluar Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
- Pengkoordinasian perencanaan dan perumusan kebijakan tehnis pembinaan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
- Pemberian saran dan atau pertimbangan kepada Bupati tentang langkah-
langkah atau tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
2. Sub Bagian Keuangan & Program
Kepala Sub Bagian Keuangan & Program mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan menyusun rencana anggaran Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda,

9
penyusunan rencana program dan tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Sub
Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi meliputi :
- Penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan untuk penyusunan anggaran.
- Penyiapan penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja Rumah
Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
- Pengolahan tata usaha keuangan atau pembukuan realisasi anggaran
pendapatan dan belanja Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
- Pelaksanaan perhitungan anggaran dan verifikasi,
- Pelaksanaan tata usaha pembayaran gaji pegawai,
- Pengurusan keuangan perjalanan dinas, penyelesaian tuntutan ganti rugi
serta biaya-biaya lain sebagai pengeluaran Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ibunda.
- Pengevaluasian dan penyusunan laporan bidang keuangan.
3. Seksi Kesekretariatan& Rekam Medis
Kepala Seksi Kesekretariatan & Rekam Medis mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan menyiapkan bahan dan merumuskan rencana program
Rumah Sakit Daerah Kalisat, melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian,
rekam medik dan tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Seksi Kesekretariatan
& Rekam Medis mempunyai fungsi meliputi :
- Penyiapan bahan dan merumuskan rencana program Rumah Sakit Ibu dan
Anak Ibunda.
- Pelaksanaan urusan dan evaluasi dalam kegiatan ketatausahaan,
kepegawaian, kerumah tanggaan, perlengkapan, rekam medis, laporan,
hukum, perpustakaan, publikasi, pemasaran sosial dan informasi.
4. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis
Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan merencanakan program, mengawasi penyelenggaraan
kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis dan tugas lain yang diberikan
oleh Direktur.
Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis mempunyai Fungsi :
- Penyiapan bahan dan pengkoordinasian kebutuhan pelayanan medis,
- Penyusunan, pelaksanaan dan pengevaluasian pedoman teknis dalam
pelayanan medis dan penunjang medis, dan
- Penyusunan, pelaksanaan dan pengevaluasian kegiatan pemantauan dan
pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan medis dan
penunjang medis.

10
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas teknis Direktur sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.Kelompok jabatan
fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam kelompok jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagi kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok
jabatan fungsional terdiri dari :

- Komite medis.
- Staf medis fungsional.
- Paramedis fungsional dan tenaga non medis.

11
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI TIM PONEK (PELAYANAN OBSTETRI


EMERGENSI KOMPREHENSIF) RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBUNDA

A. Gambar struktur TIM PONEK

DENAH RUANG UGD PONEK

INFARM ALAT
WARMER PARTUS
SET

BAD PASIEN

WC

PINTU UGD

12
BAB VI

URAIAN JABATAN TIM PONEK

Tugas unit pelayanan PONEK adalah melaksanakan diagnosis, pengobatan,


penanggulangan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan dalam lingkup
pelayanan Obstetri Neonatal Emergennsi Komprehensif.
a. Nama Jabatan : Ketua TIM PONEK
Kualifikasi : dokter ahli ( spesialis obgyn /anak)
Uraian tugas :
1. Membantu direktur dalam memberikan pelayanan obstetri neonatal emergency
komprehensif di Rumah Sakit Borneo Citra Medika.
2. Sebagai penanggungjawab atas seluruh kegiatan PONEK.
3. Menyelenggarakan koordinasi dengan para kepala unit pelaksana fungsional dan
pejabat lain yang terkait untuk menyusun pedoman, juknis,juklak, SPO sesuai
petunjuk wadir medis.
4. Memberikan bimbingan kepada anggota TIM PONEK dalam menjalankan
tugasnya.
5. Melakukan evaluasi secara periodik kegiatan peristi.
b. Nama jabatan : Sekretaris PONEK
Kualifikasi :
Membantu Ketua Tim dalam memberikan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
komprehensif di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
Uraian tugas :
1. Bidan/perawat membantu ketua tim dalam memberikan pelayanan obstetri
neonatal emergensi Komprehensif di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
2. Notulensi hasil koordinasi di TIM PONEK baik yang intern PONEK maupun
dengan extern PONEK.
3. Membantu ketua menyelenggarakan koordinasi dengan para kepala unit pelaksan
fungsionsl dan pejabat lain yang terkait untukmenyusun pedoman, juknis, juklak,
SOP sesuai petunjuk Kasie Pelayanan Medik.
4. Melakukan koordinasi pembuatan laporan PONEK dengan semua anggota TIM
PONEK.
5. Membantu Ketua TIM PONEK melakukan evaluasi secara periodik kegiatan
peristi.

13
c. Nama Jabatan : anggota PONEK
Kualifikasi :
Dokter Spesialis / Dokter Umum/ Bidan /Perawat
/Analis Uraian tugas:
1. Mengkoordinir kegiatan pelayanan obstetrik dan neonatal.
2. Ikut membentu memberikan bimbingan pada semua petugas di lingkup PONEK
RSIA IBUNDA dalam menjalankan tugasanya.
3. Membentu melakukan evaluasi secara periodik kegiatan PONEK.
4. Menunjang kelancaran pelaksaan kegiatan pelayanan.
5. Melaksanakan kegiatan kebidanan dan keperawatan pada bidangnya masing
masing( pelayanan kebidanan, neonatal dan penunjang).
6. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
7. Membantu meningkatkan mutu pelayanan peristi.
d. Nama Jabatan : Koordinator Obstetrik
Kualifikasi :dokter Spesialis Obgyn/dokter
umum/Bidan Uraian tugas:
1. Mengkoordinir kegiatan pelayanan kebidanan.
2. Membuat perencanaan untuk pelayanan di ruang bersalin dan pelayanan nifas.
3. Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan perinatal dalam rangka kegiatan
operasional.
4. Ikut membantu memberikan bimbingan staf PONEK dalam menjalankan
tugasnya.
5. Membantu melaukan evaluasi secara periodik kegiatan PONEK.
6. Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan.
e. Koordinator Neonatal
Kualifikasi : dokter Spesialis
Anak Uraian tugas:
1. Mengkoordinir kegiatan pelayanan neonatus.
2. Mengawasi kegiatan diruang perinatologi.
3. Ikut membantu memberikan bimbingan staf PONEK dalam menjalankan
tugasnya.
4. Membantu melakukan evaluasi secara periodic kegiatan PONEK.
5. Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan.
f. Koordinator IGD
Kualifikasi : dokter umum
Uraian Tugas:

14
1. Melaksanakan pelayanan kegawat daruratan maternal dan neonatal.
2. Melakukan koordinasi dengan ketua Tim PONEK dan Tim medis lain.
3. Melaksanakan evaluasi terhadap kasus-kasus kegawat daruratan obstetric dan
neonatal.
g. Koordinator Anastesi
Kualifikasi : dokter spesialis anastesi
Uraian Tugas
1. Mengkoordirir kegiatan pelayanan di ruang operasi.
2. Mengawasi kegiatan diruang operasi.
3. Membantu melakukan evaluasi secara periodic kegiatan.
4. Melakukan koordinasi dengan ketua TIM PONEK dan tim medis lain.

15
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA TIM

IGD IRJ KASIR

Kesekertariatan
Farmasi

PONEK
OK

Kendaraan
IPRS

Radiologi Laboratorium
Rekam Medis

Keterkaitan hubungan kerja dengan unit lain


1. Farmasi
kebutuhan obat dan alat kesehatan, diperoleh dari bagian logistic farmasi
dengan prosedur permintaan.
2. Kesekertariatan
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor, diperoleh dari logistic umum
dengan prosedur dan permintaan.
3. Kamar operasi
Ibu atau bayi yang memerlukan tindakan operasi akan di daftarkan oleh
petugas ruangan keruang kamar operasi, serta dijelaskan tentang biaya operasi.
4. Laboratorium
ibu atau bayi yang memerlukan pemeriksaan laboratorium akan didaftarkan ke
unit laboratorium tentang item-item pemeriksaan yang akan diperiksa.
5. IPRS
Kerusakan alat medis dan non-medis di unit sakinah dan roudhoh akan di
laporkan dengan memberikan form perbaikan pada petugas IPRS sesuai dengan
SPO yang berlaku.

16
6. Rekam medik
Ibu atau bayi diruang perawatan bila pulang paksa atau meninggal status akan
dikembalikan lagi ke rekam medis, atau bila ada pasien laman yang dirawat rekam
medis akan memberikan status lamannya.
setiap ibu atau bayi yang akan dirawat daftar melalui rekam medis.
7. Radiologi
Ibu dan bayi yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan petugas ruangan akan
meliput pada pemesanan pemeriksaan tersebut pada billing online .
8. Kasir
Ibu dan bayi yang telah selesai dirawat akan menyelesaikan administrasi
pembayaran di kasir oleh keluarga.
9. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Apabila ada pasien yang akan masuk rawat inap dari IGD , maka pasien akan
dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh dokter dan bagian pendaftaran akan
berunding dengan keluarga untuk penetapan kamar, dan penanggung jawab/
keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien
akan diantar oleh petugas IGD ke ruang dimaksudkan.
10. IRJ
Apabila ada pasien yang akan masuk rawat inap dari poli, maka pasien akan
dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh dokter dan bagian pendaftaran akan
berunding dengan keluarga untuk menetapkan kamar, dan penanggung jawab atau
keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien akan
di antar oleh petugas IGD keruang yang dimaksudkan.
11. Kendaraan
pasien yang memerlukan rujukan ke rumah sakit lain dapat menggunakan
ambulance Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda dan bila perlu akan di antar oleh
perawat.

17
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

1. Pola Ketenagaan Tim PONEK

NO Jenis Tenaga Tugas Jumlah


1. Dokter spesialis obstetric & Penanggung jawab pelayanan
gynekologi kesehatan maternal dan neonatal 3
2. Dokter spesialis anak Pelayanan kesehatan perinatal dan 2
Anak
3. Dokter spesialis anastesi Pelayanan anastesi 2
4. Perawat anastesi Pelayanan anastesi 3
5. Dokter terlatih Penyelanggara pelayanan medic 5
6. Bidan coordinator Koordinator asuhan pelayanan 1
kesehatan
8. Bidan pelaksana Pelayanan asuhan kebidanan 6
9. Perawat coordinator Asuhan keperawatan 1
10. Perawat pelaksana Asuhan keperawatan 6
11. Petugas laboratorium Pelayanan pemeriksaan penunjang 6

2. Kualifikasi Personil Tim PONEK

NO Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah


Kebutuhan
1. Penanggung jawab Dokter spesialis obgyn Pelatihan 1
obstetri NICU
Pelatihan
PONEK
2. Penanggung jawab Dokter spesialiS Anak Pelatihan 1
neonatal NICU
Pelatihan
PONEK
3. Penanggung jawab Dokter Spesialis Pelatihan 1
anastesi Anastesi PONEK
3. Penanggung jawab D3 Managemen 1
keperawatan/kebidanan keperawatan/kebidanan bangsal

18
NICU,
PPGDON,
PONEK
4. Perawat pelaksana D3 keperawatan PPGDON 6
Resusitasi
Neonatus
5. Bidan pelaksana D3 kebidanan PPGDON 26
Menejemen
Laktasi

19
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

1. Pengertian
Program orientasi tenaga adalah kegiatan bagi pegawai / tenaga baru maupun lama
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda untuk memahami dan mengetahui segala hal
yang berhubungan dengan pelayanan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Memberikan pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Ibunda.
2) Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang
diamanatkan kepadanya.
3) Mempunyai kesamaan pemahaman dan pengetahuan tentang segala
hal yang berhubungan dengan pelayanan peristi
b. Tujuan khusus
1) Mampu memahami terhadap tugas ,kewajiban , wewenang dan
prosedur kerja
2) Memahami falsafah dan tujuan serta visi misi Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ibunda.
3) Memahami falsafah dan tujuan dan unit pelayanan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Ibunda.
4) Mengenal staf dan karyawan yang bekerja dalam unit pelayanan peristi dan
unit yang terkait.

3. Jadwal kegiatan
a. Hari I
1) Struktur organisasi,falsafah dan tujuan beserta visi misi Rumah Sakit
Ibu dan Anak Ibunda.
2) Struktur organisasi, falsafah dan tujuan unit peristi.
3) Struktur organisasi, falsafah dan tujuan unit kerja.
b. Hari II
1) Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
2) Pengenalan staf ruangan dan unit kerja terkait.
3) Fasilitas dan sarana serta penggunannya .

20
c. Hari III
1) Tatalaksana ruangan
2) Tatalaksana pekerjaan
3) Pelayanan rawat jalan : penatalaksanaan rawat jalan (ANC,PNC,KB-
KIA,penyuluhan , imunisasi dll ) dan administrasi rawat jalan
4) Pelayanan rawat inap ibu dan bersalin : penatalaksanaan rawat inap ibu
hamil/ bersalin (perawat payudara, vulva higune,,pertolongan bersalin,dll)
dan administrasi rawat inap
5) Pelayanan rawat inap bayi : penatalaksanaan BBL (pengenalan bayi sehat –
resiko tinggi , resusitasi BBL , rawat gabung ,perawatan tali pusat,dll )
6) Inventaris alat, barang dan obat ruangan serta pencatatan dan pelaporannya.
7) Cara penggunaan dan pemeliharaan alat, sarana dan prasarana
8) Pencatatan asuhan keperawatan dan pelaporannya.

4. Evaluasi
Evaluasi dari pelaksanaan kegiatan orientasi adalah tiga bulan setelah berada di unit
pelayanan baru. Dalam evaluasi dijelaskna pemahaman dan pelaksanaan dari materi
orientasi , dapat atau tidak diaplikasikan dilapangan di unit kerja yang
bersangkutan. Disamping pemahaman tersebut juga dijelaskan bagaimana tenaga
tersebut mampu beradaptasi dalam melaksanakan kegiatan pelayanan.

21
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

1. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu : 1 Bulan Sekali
Jam : 14.00 s.d selesai
Tempat : Aula RSIA IBUNDA
Peserta : Bidan PONEK
Materi : Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PONEK Rumah Sakit
Ibu dan Anak Ibunda
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/
usulan kepada ketua PONEK

2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada rencana pelaksanaan program kerja
yang membutuhkan koordinasi khusus
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Aula Rumah Sakit Ibu dan Anak Ibunda
Peserta : Panitia PONEK
Materi : Sesuai dengan agenda yang perlu dibahas
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat.

22
BAB XI
PELAPORAN

1. Laporan Bulanan
2. Laporan Tahunan

23
BAB XII

PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi


Komprehensif ini disusun agar menjadi acuan dalam pengembangan kegiatan PONEK
dan pengembangan Akreditasi Rumah Sakit yang berhubungan dengan Pelayanan
Emergensi baik Obstetri maupun Neonatal.Pedoman ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan Rumah Sakit.
Sebagai penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa PONEK bukanlah
urusan mereka yang bertugas di Tim /Unit PONEK saja, PONEK adalah tanggung jawab
dan Direksi RS, dan menjadi urusan (tugas) bagi hamper seluruh jajaran RS.

Ditetapkan : Pelaihari
Pada Tanggal : Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai