Lipid yang dikenal sebagai lemak darah terdiri dari kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid, yang
terikat dengan protein dalam jumlah yang bervariasi. Lipoprotein-lipoprotein ini diklasifikasikan
sebagai kilomikron, lipoprotein berdensitas sangat rendah ( VLDL ), lipoprotein berdensitas rendah
(LDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi ( HDL ).
Apakah mungkin tidak ada asupan kolesterol atau asupan kolesterol tidak berlebih kadar
kolesterol dalam darah jadi tinggi ?
Hal itu dimungkinkan pada penderita penyakit-penyakit seperti hipotiroidisme, DM, sirosis bilier,
pankreatektomi, kehamilan trimester III, stres berat, hiperlipoproteinemi dan sindrom nefrotik.
Dapat juga disebabkan oleh obat pil KB, epinefrin, fenotiazin, vitamin A,D, sulfonamid dan
fenitoin.
Peningkatan kolesterol dapat menyebabkan ateroskeloris.
Faktor makanan apa yang paling berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah ?
Faktor makanan yang paling berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah dalam hal ini Low
Density Lipoprotein/ LDL adalah lemak total, lemak jenuh dan energi total. Dengan mengurangi
lemak total dalam makanan, jumlah energi total akan ikut berkurang.
Apakah kadar trigliserida dalam plasma hanya dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat dan
kegemukan ?
Kandungan karbohidrat dan kegemukan tidak selalu mempengaruhi kadar trigliserida. Penurunan
kadar trigliserida serum dapat terjadi juga karena kongenital, penyakit hipertiroid dan juga oleh
obat-obat seperti , asam askorbat/Vitamin C, Atromid-S (kofribat), penformin, dan metformin,
sedangkan peningkatan kadar trigliserida terjadi juga pada penyakit-penyakit lipoproteinemi,
hipertensi, hipotiroidisme, sindrom nefrotik, trombosis serebral,sirosis alkoholik, DM tak terkontrol,
Down’s sindrom, , dan kehamilan serta obat pil KB terutama estrogen
Sumber lemak dan lipida lain terdapat dalam bahan makanan apa saja ?
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan ( minyak kelapa, kelapa sawit, kacang
tanah, kacang kedelai, jagung dsb ), mentega, margarin, dan lemak hewan ( lemak daging dan
ayam ). Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ayam gemuk, krim,
susu, keju dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. Sayur dan
buah ( kecuali alpokat ) sangat sedikit mengandung lemak.
LAIN-LAIN
Reaksi pemberian pada umumnya sama yaitu gangguan pada
BENFLOUREX, OMEGA-3 FISH OIL, saluran cerna, kecuali tocopheryl & tocotrienols tidak ada
PROBUCOL, TOCOPHERYL laporan reaksi pemberian dari obat tsb.
NICOTINATE, TOCOTRIENOLS
*) Nama Obat Yang Beredar di Pasaran / Merk Dagang
K e te ra n g a n :
K o le s t e ro l N o rm a l d a la m d a ra h : 1 6 0 - 2 0 0 M g
K o le s t e ro l t in g g i a k a n m e n g a k ib a t k a n p e n y a k it m e n d a d a k s e p e rt i H ip e rt e n s i, J a n t u n g , S t ro k e ,
k e m a t ia n .
S u m b e r : G E N E R A L H O S P IT A L , S IN G A P O R E
K3LH/Hiperkes/medjuly,09
rigliserida
Friday, 04 June 2010 05:46 administrator
Trigliserida atau Triglycerides
http://www.jakartalantern.com/thegreatbiz/wellness-and-nutrition/atasi-kolesterol-
sekarang/kolesterol-dalam-darah/trigliserida.html
Selain kadar kolesterol yang tinggi perlu menjadi perhatian kita adalah kadar trigliserida yang
Main Menu
Home
Marketing Plan
Wellness and Nutrition
o Sayangi Hati Anda
o Atasi Kolesterol Sekarang
Kolesterol Dalam Darah
Trigliserida
Tips Mengendalikan Kolesterol
Contact
The News
Wellness News
simplecaddy
Info Dokter
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/10/19/kendalikan-kadar-kolesterol-anda/
Saya beberapa kali membaca komentar dari seorang Dokter yang menyebut dirinya ‘Nutrisionist’
dan bermukim di Kanada mengatakan, bahwa kadar kolesterol tinggi bukan merupakan resiko atau
penyebab dari penyakit kardiovascular. Menurutnya, teori itu sudah kuno dan ditinggalkan oleh
para Dokter di Amerika Serikat. Dikatakan teori kolesterol penyebab penyakit kardiovaskular
dihasilkan penelitian oleh para ahli yang dananya dibiayai oleh Pabrik Obat , untuk mendorong
agar produknya laku di pasaran. Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 70 % penderita
cardiovascular disease, kolesterolnya normal. Dilain pihak, berbagai artikel di banyak media, masih
selalu menyajikan berbagai ulasan mengenai bahaya kadar kolesterol yang tinggi terhadap
kesehatan manusia, utamanya pada masalah pembuluh darah, yang tentu saja akan memicu
berbagai gangguan kardiovaskular, dan upaya untuk mengendalikan sampai batas normal. Kadar
kolesterol tinggi memang bukan satu-satunya pemicu timbulnya CVD (Cardiovascular disease) /
gangguan kardiovaskular, seperti yang saya alami sendiri yang pernah menderita Penyakit jantung
Koroner selama beberapa tahun, akibat adanya artrosklerosis pada beberapa pembuluh darah arteri
jantung, walaupun kadar kolesterol saya selalu dalam keadaan normal. Arterosklerosisi ini mungkin
akibat hipertensi dan diabetes yang saya derita. Tetapi bahwa kolestrol (jahat) yang menumpuk di
pembuluh darah, dan kemudian menjadi plak yang menempel didinding pembuluh darah, faktanya
memang terjadi dan dapat mengakibatkan gangguan kardiovaskular.
Kolesterol sendiri ada dua jenis, yang pertama adalah Kolesterol yang kepadatannya rendah yang
biasa disebut ‘kolesterol jahat’ (Kolesterol LDL / Low Density Lipoprotein), yang karena sifatnya
menjadi mudah mengendap dan mempersempit pembuluh darah atau bahkan menutup sama sekali,
sehingga menghambat kelancaran aliran darah. Yang kedua adalah : kolestrol berkepadatan tinggi,
atau Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) biasa disebut ‘kolesterol baik’, karena dapat
berfungsi membersihkan timbunan kolesterol jahat
Selain Kolestrol LDL dan HDL, yang penting untuk diketahui juga adalah Trigliserida, yaitu satu
jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar
trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat
mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan
makanan berlemak. Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat dikendalikan dengan diet rendah
karbohidrat (nasi, tepung dan berbagai produknya, termasuk juga gula yang merupakan karbohydrat
sederhana).
a. menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh (lemak yang tidak mudah terurai) seperti
keju, es krim dan memperbanyak konsumsi lemak tidak jenuh seperti olive oil, alpukat
b. mengurangi makanan yang mengandung tinggi karbohidrat complex, seperti nasi, kentang, pasta,
roti
c. menghindari makanan yang berkadar gula tinggi seperti : madu, kembang gula, fruit juice,
d. menghindari alkohol
Mengapa jumlah kadar kolesterol dan trigleserida dalam darah harus selalu dikendalikan?
Karena jika kadar kolesterol di dalam darah (terutama LDL) melebihi nilai normal, maka risiko
terkena penyakit jantung koroner dan stroke karena penyumbatan pembuluih darah akan lebih besar.
Seperti disebut diatas, Kolesterol LDL yang karena sifatnya, bilamana kadarnya berlebihan dapat
mengendap pada dinding pembuluh darah yang akan mengakibatkan penyempitan dan pengerasan
pembuluh darah, atau disebut dengan aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh
darah). Bila penyempitan dan pengerasan ini cukup berat di arteri jantung, maka suplai darah ke otot
jantung tidak cukup jumlahnya, dan timbullah rasa sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai
angina pectoris, dan bila berlanjut akan menyebabkan kematian jaringan otot jantung (Infark
miokard). Jika ini menyebar luas, maka akan menyebabkan kondisi yang disebut gagal jantung
(heart failure). Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah yang mensuplai oxygen dan nutrisi ke
otak, maka akan terjadi stroke. Karena itu kolesterol (khususnya LDL) berperan negatif terhadap
kesehatan dan harus selalu dikontrol dan dikendalikan agar jumlahnya tidak melampaui batas
normal. Yang perlu lebih diperhatikan untuk menilai tingkat resiko terhadap penyakit jantung atau
stroke adalah : perbandingan antara Kolesterol LDL dan HDL harus TIDAK LEBIH dari 3
(LDL) : 1 (HDL), sebagai batas aman.
Berdasarkan Panduan Penatalaksanaan Lipid dan Penyakit Jantung Koroner Indonesian Heart
Association, kadar kolesterol normal dalam tubuh adalah :
Kolesterol total kurang dari 200 mg/dl; LDL kurang dari 100 mg/dl; dan HDL lebih dari
40mg/dl; trigliserida <150 mg/dl.
Untuk mengetahui seberapa kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, hanya dapat dilakukan
dengan pemeriksaan darah di Laboratorium Klinik, karena sulit untuk menentukan kadar kolesterol
hanya dari gejala yang dirasakan seseorang, karena sering tidak menimbulkan keluhan apapun.
Postur tubuh yang gemuk, bukan menjadi pertanda tingginya kolesterol, karena banyak juga orang
dengan tubuh kurus atau sedang yang kadar kolesterolnya tinggi. Tetapi obesitas (kegemukan yang
berlebihan) memang merupakan factor resiko timbulnya kolesterol tinggi dalam darah. Oleh sebab
itu, langkah terbaik adalah secara berkala melakukan pemeriksaan di Laboratorium Klinik untuk
kadar lemak dalam darah 6 bulan sekali, terutama yang punya resiko tinggi, misalnya: karena pola
hidupnya yang tidak sehat atau bilamana ada anggota keluarga yang satu garis keturunan mengidap
kolesterol tinggi.
Prinsip dasar mengendalikan kolestrol maupun trigliserida agar tetap dalam batas normal, adalah
melaksanakan pola hidup sehat, yaitu :
Mengkonsumsi jenis makanan sehat, jumlah nutrisi yang lengkap dan kalori dalam
makanan yang proporsional dan seimbang dengan kebutuhan tubuh, serta jadwal makan
teratur.
Aktifitas tubuh yang cukup dengan olahraga dan aktifitas lain, agar kelebihan lemak tubuh
dapat terbakar habis.
Menjaga berat badan tetap seimbang proporsional, dengan terutama memberi perhatian
lebih pada lingkar pinggang agar tidak melebihi 90 cm (pria) dan 80 cm (wanita), karena
menurut Dokter Ahli Endokrin, lingkar pinggang dapat merupakan indikasi seberapa tinggi
resiko penyakit cardio vascular.
Konsistensi untuk melaksanakan itu semua, dan selalu memantau dengan pemeriksaan
laboratories secara rutin berkala.
Pengaturan pola makan, tentunya dengan memperhatikan hal-hal yang perlu untuk pengendalian
kolesterol, yang antara lain dengan membatasi / menghindari makanan yang tinggi lemak, dan
sangat tepat bilamana berkonsultasi dengan Ahli Gizi. Dari penelitian ilmiah mutakhir, disimpulkan
bahwa pengendalian kolesterol dengan menata pola makan yang tepat, lebih signifikan hasilnya
bila diawali dengan diet yang extreme, seperti misalnya DIET GORILA, seperti tulisan saya yang
lalu : http://kesehatan.kompasiana.com/group/medis/2010/08/14/kolesterol-tinggi-cobalah-diet-
gorila/ , untuk bulan pertama, kemudian dilanjutkan dengan pengaturan pola makan yang tidak
terlalu ekstrem.
Bilamana dengan pengendalian seperti tersebut diatas ternyata hasil pemantauan kolesterol maupun
trigliserida masih tinggi, maka diperlukan obat-obatan untuk menurunkannya. Untuk itu, paling
tepat adalah konsultasi dengan Dokter Keluarga Anda, atau Dokter Ahli Penyakit Dalam /
Konsultan Endokrin.********