Anda di halaman 1dari 4

Pelatihan Kader PMBA (Pemberian

Makanan Bayi Anak)
3 Juli 2017 puskesmasbayanpurworejo

Standar Emas Makanan Bayi dan Anak yaitu :

 ASI Eksklusif  0-6 bulan, didahului inisiasi menyusui dini segera setelah lahir.
 Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai usia 6 bulan, tepat jumlah,
kualitas dan tepat waktu pemberian serta aman. Meneruskan menyusui sampai usia
anak 2 tahun

Pemberian makan yang terlalu dini dan tidak tepat mengakibatkan banyak anak yang
menderita kurang gizi. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan sejak lahir secara
rutin dan berkesinambungan. Fenomena “gagal tumbuh” atau growth faltering pada anak
Indonesia mulai terjadi pada usia 4-6 bulan ketika bayi diberi makanan selain ASI dan terus
memburuk hingga usia 18-24 bulan. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan 19,6% balita di
Indonesia yang menderita gizi kurang dan 37,2% termasuk kategori pendek.

Stunting, merupakan gangguan pertumbuhan fisik, kognitif, kecerdasan, produktivitas.


Prevalensi “stunting” di Indonesia masih tinggi, 36,2 % (2007),  35.6% (2010), dan 37.2%
(2013). Pemerintah Indonesia bertujuan menurunkan prevalensi stunting menjadi 40 % lebih
rendah dari data terakhir pada tahun 2025.

Setiap keluarga yang mempunyai bayi dan anak usia 6-24 bulan hendaknya mempunyai
pengetahuan tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu memberikan
ASI ekslusif dan menyiapkan MP-ASI yang sesuai di masing-masing keluarga.
Pendampingan oleh orang yang terdekat dalam hal ini termasuk kader posyandu sangat
dibutuhkan Untuk itu kader posyandu perlu dilatih agar mempunyai pengetahuan tentang 
ASI ekslusif dan MP-ASI serta ketrampilan pemantauan pertumbuhan dan ketrampilan
memberikan konseling.

Peranan tenaga kader posyandu terampil sangat besar terhadap keberhasilan Pemberian
makan bayi dan Anak (PMBA), peningkatan pemberdayaan ibu, peningkatan dukungan
anggota keluarga serta peningkatan kualitas makanan bayi dan anak  yang pada gilirannya
akan meningkatkan status gizi balita. Oleh karena itu keberadaan kader posyandu perlu
dipertahankan dan ditingkatkan.

Pelatihan Konseling PMBA kader diperoleh melalui suatu proses pelatihan menggunakan
standar kurikulum dengan modul pelatihan Konseling pemberian Makan Bayi dan Anak
(PMBA) yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Gizi Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
tahun 2014 selama 3 hari. Selama tiga hari pelatihan banyak lagu-lagu yang diajarkan
supaya pelatihan tidak membosankan dan mudah diingat oleh para kader. Berikut ini foto
kegiatan pelatihan PMBA selama 3 (tiga) hari di Desa Grantung Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo:

1. Hari Pertama diisi dengan teori mengenai ASI dan MP-ASI, acara dimulai dengan
perkenalan, mengisi pohon kekhawatiran dan harapan, membuat kesepakatan dalam
pelatihan, pretest, membuat anantomi payudara, latihan posisi menyusui yang baik,
pentingnya ASI dan berbagai materi lainnya.

Latihan posisi menyusui dengan lagu

Menggambar Anatomi Payudara

2. Hari Kedua diisi dengan materi standar porsi dan tekstur MP ASI bagi bayi usia 6
bulan keatas dan dilanjutkan dengan praktek pembuatan MP ASI, serta latihan
memberikan konsultasi kepada warga.
Praktek Pembuatan MP ASI

Berperan Konseling (sesama kader)

3. Hari Ketiga diisi dengan praktek secara langsung pada warga yang memiliki bayi dan
balita.

Praktek Konseling pada Ibu Bayi dan Anak (1)

Praktek Konseling Pada Ibu Bayi dan Anak (2)


Demikian pelatihan PMBA (Pelatihan Makanan Bayi Anak) yang diadakan oleh Puskesmas
Bayan.

Anda mungkin juga menyukai