Anda di halaman 1dari 68

Pedoman Pelatihan

Konseling Pemberian
Makan Bayi dan Anak (PMBA)

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA i


PEDOMAN PELATIHAN
KONSELING PEMBERIAN MAKAN
BAYI DAN ANAK (PMBA)

1. KURIKULUM PELATIHAN
KONSELING PMBA

2. MODUL PELATIHAN
KONSELING PMBA
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh
dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak lebih
pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir.
Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan
sampai awal kehidupan anak yang disebut 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan, sehingga Ibu pada


masa remaja kurang nutrisi, bahkan dimasa kehamilan dan menyusui.
Disamping itu pada masa bayi dan anak tidak mendapatkan asupan sesuai
dengan pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak. Berdasarkan
dokumen Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (IYCF)
merekomendasikan pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sampai
usia 2 tahun adalah: 1) Memberi kesempatan pada bayi untuk melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) segera setelah lahir; 2) Menyusui bayi secara eksklusif
sejak lahir sampai umur 6 bulan; 3) Mulai memberi makanan pendamping Air
Susu Ibu (ASI) yang bergizi sejak bayi berusia 6 bulan; 4) Meneruskan
menyusui sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.

Dalam rangka meningkatkan akses Ibu, keluarga dan masyarakat terhadap


informasi tentang pola makan terbaik bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan
anak sampai usia 2 tahun, setiap fasilitas kesehatan yang menyediakan
pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti Puskesmas dan jaringannya, Rumah
Sakit, Rumah Sakit bersalin, bidan praktek swasta dan sebagainya perlu
memiliki tenaga yang terlatih agar dapat membantu ibu dan keluarganya dalam
Pemberian Makan Bayi dan Anak.

Terkait dengan maksud tersebut, Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian


Kesehatan menyusun Pedoman Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan
Anak (PMBA), diharapkan pedoman ini dapat dipakai sebagai acuan Pelatihan
PMBA.

Kami menyadari bahwa Pedoman ini masih belum sempurna, kritik dan saran
kami harapkan untuk perbaikan. Ucapan terima kasih disertai penghargaan yang
tinggi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam
penyusuan Pedoman ini.

30

PedoPmedaonmPeanlatPihelaantiKhaonnsKeol
innsgelPinMg BPAMBAv v
v

vii

ix

53

232

PedoPmedaonmPeanlatPihelaantiKPMBA
onnsKeolinnsgelPinMg BA
ha vii vii
Kurikulum
Pelatihan Konseling
Pemberian Makan Bayi dan
Anak (PMBA)
6
6
6

25

29

30

31

33

35

Pedoman Pelatihan KonselingPMBA xi


xii Pedoman Pelatihan Konseling PMBA
BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada periode 2015 - 2019 adalah Program Indonesia


Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Salah satu sasaran
pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
adalah meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak.

Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain


masih menghadapi masalah kekurangan gizi, kelebihan gizi juga menjadi persoalan
yang harus kita tangani dengan serius.

Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan masih tingginya prevalensi


kekurangan gizi pada balita di Indonesia, antara lain sebanyak 17,7 % balita gizi
kurang di Indonesia (BB/U), sebanyak 30,8 % balita mengalami Stunting (PB/U atau
TB/U), dan 10,2 % balita dalam kondisi kurus (BB/PB atau BB/TB). Selain itu
kondisi gizi ibu hamil juga masih sangat memprihatinkan, dimana sebanyak
17,3 % ibu hamil dalam kondisi Kurang Energi Kronik (KEK) dan sekitar 50 % ibu
hamil menderita Anemia.

Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh


kemiskinan dan pola asuh tidak tepat, yang mengakibatkan kemampuan
kognitif tidak berkembang maksimal, mudah sakit dan berdaya saing rendah,
sehingga bisa terjebak dalam kemiskinan. Untuk mengatasi stunting,
masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu hamil dan
anak balita, dan Indonesia fokus kepada 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu
terhitung sejak konsepsi hingga anak berusia 2 tahun.

Salah satu rekomendasi dalam Global Strategy on Infant and Child


Feeding, pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sejak lahir sampai
umur
24 bulan sebagai berikut : (1) Menyusui segera dalam waktu satu jam pertama
setelah bayi lahir (Inisiasi Menyusu Dini/IMD), (2) Menyusui secara eksklusif sejak
lahir sampai bayi berumur 6 bulan, (3) Mulai memberikan Makanan Pendamping
ASI
Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 1
(MP ASI) yang baik dan benar sejak bayi berumur 6 bulan; dan (4) Tetap menyusui
B
A sampai anak berumur 24 bulan atau lebih.
B
Kepmenkes No. 450/2004 tentang Pemberian ASI Secara Eksklusif pada Bayi
di Indonesia terdiri atas lima ketetapan termasuk penetapan mengenai pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai dengan usia anak 2 tahun
dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Juga ditetapkan bahwa tenaga
kesehatan agar menginformasikan kepada ibu mengenai anjuran ASI eksklusif.
Pemberian informasi dianjurkan untuk mengacu pada 10 Langkah Menuju
Keberhasilan Menyusui (LMKM).

Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997-2007 memperlihatkan


terjadinya penurunan prevalensi ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997 menjadi
39,5% dan 32% pada tahun 2003 dan 2007. Alasan yang menjadi penyebab
kegagalan praktek ASI eksklusif bermacam-macam seperti misalnya budaya
memberikan makanan pralaktal, memberikan tambahan susu formula karena ASI
tidak keluar, menghentikan pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus
bekerja, serta ibu ingin mencoba susu formula.Salah satu keberhasilan ASI
eksklusif adalah inisiasi menyusui dini (IMD). Peran tenaga kesehatan sebagai
penolong persalinan dalam proses IMD adalah vital.

Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun merupakan
salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang
sekaligus memenuhi hak. Menurut World Health Organization (WHO) dan
United Nations Children’s Fund (UNICEF), lebih dari 50% kematian anak balita
terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua per tiga diantara kematian tersebut
terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak,
seperti tidak dilakukan inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama setelah lahir
dan pemberian MP ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Keadaan ini
akan membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh. Oleh
karena itu, upaya mengatasi masalah kekurangan gizi pada bayi dan anak balita
melalui pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar, menjadi agenda
penting demi menyelamatkan generasi masa depan.

Kegiatan yang dilakukan untuk mengintervensi anak dalam 1000 Hari Pertama
Kehidupannya adalah dengan Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan
Anak (PMBA) bagi petugas kesehatan, kader posyandu, dan lainnya sebagai
promotor
dan motifator kesehatan kepada masyarakat. Tujuannya adalah untuk membekali

2 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


tenaga kesehatan dengan pengetahuan, keterampilan, dan alat bantu untuk

BAB I
mendukung ibu, ayah dan pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian makan
kepada bayi dan anak serta ibu hamil secara optimal yang difokuskan pada
pemantauan pertumbuhan, Pemberian ASI, Pemberian Makanan Pendamping ASI,
pemberian makan pada ibu, bayi dan anak berbasis masyarakat. Oleh karena itu,
informasi yang utuh ini dianggap penting untuk disampaikan kepada kader
posyandu sebagai sumber daya potensial yang langsung berhubungan dengan
sasaran PMBA. Tenaga kesehatan sebagai fasilitator dan promotor PMBA,
dan kader sebagai promotor dan motifator (konselor) perlu dibekali informasi
tentang informasi menyeluruh dan utuh tentang 1000 hari pertama kehidupan
sehingga mampu menyampaikan kembali kepada sasaran konseling PMBA di
tingkat posyandu.

Ketersediaan konselor konseling PMBA saat ini belum menjangkau seluruh


kabupaten dan kota. Disamping itu konselor konseling PMBA yang ada masih perlu
untuk ditingkatkan kapasitasnya. Oleh karenanya pelatihan ini sangat
diperlukan agar peserta mampu menjadi konselor pada Pelatihan Konseling
Pemberian Makanan Bayi dan Anak yang memiliki kompetensi sesuai
dengan kaidah kediklatan.

B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
diselenggarakan dengan memperhatikan :

1. Prinsip Andragogi, yaitu selama pelatihan peserta berhak


untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam melaksanakan konseling
PMBA.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya yang berkaitan
dengan kegiatan pelatihan.
c. Tidak dipermalukan, dilecehkan atau diabaikan keberadaannya.
2. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk mengembangkan
keterampilan yang sesuai dengan tujuan pelatihan dan berguna dalam
melaksanakan tugas sebagai konselor konseling PMBA.
3. Belajar sambil melakukan (learning by doing) yang memungkinkan peserta
untuk:
a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan
menggunakan metode pembelajaran antara lain diskusi kelompok, simulasi,
Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 3
bermain peran, latihan (exercise), dan praktik lapangan baik secara
B
A individu maupun kelompok.
B b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu.

4. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:


a. Mendapatkan kurikulum dan modul pelatihan.
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan
berbagai metode, melakukan umpan balik dan menguasai materi pelatihan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik cara menyampaikan
(visual), bahasa yang digunakan (auditorial), maupun gerak
(kinestetik). d. Belajar dengan pengetahuan yang dimiliki masing-masing.
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
f. Melakukan evaluasi terhadap penyelenggara maupun fasilitator dan
dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya.

4 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


BAB II
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

BAB II
A. Peran

Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu memberikan Konseling Pemberian


Makan Bayi dan Anak (PMBA).

B. Fungsi

Dalam melaksanakan perannya tersebut, peserta mempunyai fungsi


memberikan Konseling PMBA.

C. Kompetensi

Untuk menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi dalam:


1. Menjelaskan konsep PMBA.
2. Melakukan praktik pemberian Air Susu Ibu (ASI)
3. Melakukan pemberian makan ibu hamil, ibu menyusui dan Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI)
4. Melakukan pemantauan pertumbuhan
5. Menjelaskan gizi dan kesehatan ibu
6. Menjelaskan rujukan anak sakit ke fasilitas kesehatan
7. Melakukan konseling PMBA

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 5


BAB III
TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum
B Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu memberikan Konseling
A
B Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).
III
B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:


1. Menjelaskan konsep PMBA.
2. Melakukan praktik pemberian Air Susu Ibu (ASI)
3. Melakukan pemberian makan ibu hamil, ibu menyusui dan Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI)
4. Melakukan pemantauan pertumbuhan
5. Menjelaskan gizi dan kesehatan ibu
6. Menjelaskan rujukan anak sakit ke fasilitas kesehatan
7. Melakukan konseling PMBA

6 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


BAB IV STRUKTUR

PROGRAM

Untuk mencapai tujuan pelatihan tersebut diatas, disusun materi yang


tercantum dalam struktur program sebagai berikut.

BAB IV
1. STRUKTUR PROGRAM

JAM PELAJARAN
NO. MATERI
T P PL JML
A. Materi Dasar (MD)
1. Kebijakan Gizi dalam Program Indonesia 2 0 0 2
Sehat-Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

Sub total A 2 0 0 2

B. Materi Inti (MI)


1. Konsep PMBA 1 1 0 2
2. Pemberian ASI 1 3 0 4
Pemberian makan ibu hamil, ibu
3. menyusui dan MP ASI 2 4 0 6

4. Pemantauan Pertumbuhan 1 2 0 3
5. Gizi dan Kesehatan Ibu 1 1 0 2
6. Rujukan anak sakit ke fasilitas 1 0 0 1
kesehatan
7. Konseling PMBA 3 4 0 7
Sub total B 10 15 0 25
C. Materi Penunjang (MP)
1. Building Learning Commitment (BLC) - 2 - 2
2. Rencana Tindak Lanjut 1 - - 1
Sub Total C 1 2 - 3
TOTAL “A+B+C” 13 17 0 30

Keterangan:
▪ T = penyampaian Teori, P = Praktik di kelas, PL = praktik lapangan
▪ 1 jpl @ 45 menit

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 7


8 2. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
Pe Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
do
ma
n Nomor : Materi Dasar 1 (MD.1)
Pe Materi : Kebijakan Gizi dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-
lat PK) Waktu : 2 Jpl (T = 2, P = 0, PL = 0)
iha Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakan program Indonesia Sehat dengan
n Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Ko
ns Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
eli (TPK) Sub Pokok Bahasan Metode Referensi
Alat Bantu
ng Setelah mengikuti materi ini,
P peserta mampu:
M
B
A
1. Menjelaskan kebijakan 1. Kebijakan Program Indonesia ▪ Curah ▪ Bahan tayang/ ▪ Permenkes No 43
Program Indonesia Sehat Sehat dengan Pendekatan pendapat power point tahun 2016
dengan Pendekatan Keluarga Keluarga (PIS-PK): Ceramah ▪ Laptop tentang SPM
(PIS-PK) a. Pembangunan Kesehatan tanya Jawab ▪ LCD bidang Kesehatan
b. Paradigma Sehat ▪ Filpchart ▪ Permenkes No 44
c. Pendekatan Keluarga ▪ Sound system tahun 2016
▪ Spidol tentang Pedoman
2. Menjelaskan Kebijakan Gizi 2. Kebijakan Gizi Managemen
a. Permasalahan gizi di Puskesmas
Indonesia. ▪ Permenkes No.39
Tahun 2016
b. Percepatan Perbaikan Gizi tentang Pedoman
focus pada 1000 HPK Penyelenggaraan
Program
c. Strategi Pemberian Indonesia Sehat
Makanan Bayi dan Anak dengan
(PMBA) Pendekatan
Keluarga.
▪ Modul PMBA
▪ Strategi Global
Pemberian
Makanan Bayi
dan Anak (WHA
dan WHO)
▪ Kepmenkes No.
450 Tahun 2004
tentang
Pemberian ASI
Eksklusif 6 bulan
bagi bayi di
Indonesia
▪ PP No.33 tahun
2012 tentang
Pemberian Air
Susu Ibu
Eksklusif
▪ Standar
anthropometri,
WHO 2005
Pe
do
ma
n
Pe
lat
iha
n
Ko
ns
eli
ng
P
M
B
A
9

BAB IV
10 Nomor : Materi Inti 1 (MI. 1)
Pe Judul Materi : Konsep Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
do Waktu : 2 Jpl (T= 1, P= 1, PL =0)
ma Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami konsep PMBA.
n
Pe Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
lat Metode Alat Bantu Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan
iha Setelah mengikuti materi ini,
n peserta mampu:
Ko
ns 1. Menjelaskan pentingnya PMBA. 1. Pentingnya PMBA ▪ Curah ▪ Modul ▪ Modul PMBA
eli a. Definisi 1000 Hari Pertama pendapat ▪ Flipchart ▪ Strategi Global
ng
P Kehidupan (HPK), ibu ▪ Ceramah ▪ Metaplan/ Pemberian
M hamil, ibu menyusui, bayi, tanya jawab kertas warna Makanan Bayi dan
B anak, IMD, pemberian ASI ▪ Diskusi ▪ Petunjuk Anak (WHA dan
A Eksklusif dan pemberian kelompok diskusi WHO)
makanan pendamping ASI, kelompok ▪ Kepmenkes No.
Makanan Pendamping ASI ▪ Gambar 450 Tahun 2004
(MP ASI) serta ruang ▪ Paket kartu tentang Pemberian
lingkup pemberian makan ASI Eksklusif 6
bayi dan anak (PMBA). bulan bagi bayi di
b. Pengenalan faktor-faktor Indonesia
utama yang menjadikan ibu ▪ PP No.33 tahun
hamil dan ibu menyusui 2012 tentang
berstatus gizi baik Pemberian Air
c. Pengenalan faktor-faktor Susu Ibu Eksklusif
yang menjadikan anak
bergizi baik dan sehat. ▪ Standar
anthropometri,
WHO 2005
2. Menjelaskan situasi umum yang 2. Situasi umum yang
mempengaruhi PMBA. mempengaruhi PMBA
a. Kolostrum
b. BBLR dan Metode
Kanguru
c. Kehamilan baru
d. Bayi menangis
e. Ibu yang sakit dan Ibu
yang kurus
f. Makan selama kehamilan
dan menyusui
g. BAB sembarangan
h. Kebersihan diri ibu selama
hamil dan menyusui

Pe
do
ma
n
Pe
lat
iha
n
Ko
ns
eli
ng
P
M
B
A
11

BAB IV
12 Nomor : Materi Inti 2 (MI.2)
Materi : Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Pe Waktu : 4 Jpl (T = 1, P = 3, PL = 0)
do Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan praktik pemberian ASI
ma yang direkomendasikan.
n
Pe
lat Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Alat Bantu Referensi
iha (TPK) Sub Pokok Bahasan
n Setelah mengikuti materi ini,
Ko peserta mampu:
ns
eli 1. Melakukan cara menyusui 1. Cara menyusui yang baik ▪ Curah ▪ Modul ▪ Modul PMBA
ng yang baik. a. Anatomi payudara dan cara pendapat ▪ Flipchart ▪ Strategi Global
P produksi ASI ▪ Ceramah ▪ Petunjuk Pemberian
M b. Posisi dan pelekatan tanya jawab diskusi Makanan Bayi dan
B menyusui yang baik ▪ Diskusi kelompok Anak (WHA dan
A c. Cara memerah ASI dengan kelompok ▪ Metaplan/kertas WHO)
tangan, menyimpan ASI ▪ Bermain warna ▪ Kepmenkes No.
perah, dan memberikan peran ▪ Petunjuk 450 Tahun 2004
ASI perah dengan cangkir ▪ Praktik posisi praktik tentang Pemberian
dan ▪ Boneka atau ASI Eksklusif 6
pelekatan boneka yang bulan bagi bayi di
2. Menjelaskan praktik menyusui 2. Praktik menyusui yang ▪ Praktik dibuat dari Indonesia
yang direkomendasikan. direkomendasikan memerah handuk/kain ▪ PP No.33 tahun
a. Risiko tidak memberikan ASI dan ▪ Model 2012 tentang
ASI bagi bayi, ibu, keluarga memberikan payudara atau Pemberian Air
dan masyarakat/bangsa. ASI perah model Susu Ibu Eksklusif
b. Praktik pemberian ASI payudara yang
yang direkomendasikan. dibuat dari
c. Rekomendasi jadwal kaos kaki
kunjungan konseling PMBA warna kulit
▪ Cangkir
▪ Kartu konseling
dan booklet
3. Menangani kesulitan 3. Kesulitan pemberian ASI. pesan utama
pemberian ASI. a. Identifikasi kesulitan
pemberian ASI yang sering
terjadi.
b. Gejala dan pencegahan
kesulitan pemberian ASI
yang sering terjadi dan
cara penanganan
kesulitan-kesulitan dalam
pemberian ASI.
c. Relaktasi.

Pe
do
ma
n
Pe
lat
iha
n
Ko
ns
eli
ng
P
M
B
A
13

BAB IV
14 Nomor : Materi Inti 3 (MI. 3)
Materi : Pemberian Makan Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP
Pe ASI) Waktu : 6 Jpl (T = 2, P = 4, PL = 0)
do Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pemberian makan ibu hamil, ibu
ma menyusui dan MP ASI.
n
Pe
lat Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
iha (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
n Setelah mengikuti materi ini,
Ko peserta mampu:
ns 1. Menjelaskan pemberian makan 1. Pemberian makan ibu hamil, ▪ Curah ▪ Modul ▪ Buku KIA,
eli ibu hamil, ibu menyusui dan ibu menyusui dan makanan pendapat ▪ Brosur,materi Kemenkes, 2018
ng Makanan Pendamping ASI (MP pendamping ASI (MP ASI) ; ▪ Ceramah peserta ▪ Permenkes No. 51
P ASI) a. Pentingnya melanjutkan tanya jawab ▪ Flipchart Tahun 2016
M pemberian ASI setelah ▪ Praktik ▪ ATK tentang Standar
B bayi usia 6 bulan pemberian ▪ Metaplan/kertas Produk
A b. Hal-hal yang perlu MP ASI warna Suplementasi
dipertimbangkan dalam ▪ Praktik ▪ Gelas berisi air ▪ Rekomendasi
pemberian MP ASI bagi penyiapan ▪ Kartu konseling Praktik Pemberian
setiap kelompok umur makanan ibu ▪ Bahan makanan Makan berbasis
c. Rekomendasi pemberian hamil & ibu dan makanan Bukti Bagi Bayi
MP ASI anak usia 6-24 menyusui lokal serta dan Batita di
bulan pabrikan Indonesia untuk
d. Rekomendasi pemberian ▪ Kartu konseling Mencegah
makan ibu hamil dan ibu ▪ Lembar Kerja Malnutrisi, IDAI,
menyusui Praktik 2015
▪ Alat masak dan ▪ Modul PMBA.
alat makan Kemenkes-MCAI.
2. Melakukan pemberian makan 2. Makanan ibu hamil, ▪ Timbangan 2017
ibu hamil, menyusui dan MP menyusui dan MP ASI makanan ▪ Pedoman Gizi
ASI a. Pengenalan makanan- ▪ Gelas ukur seimbang,
makanan yang diperkaya ▪ Perlengkapan Kemenkes, 2015
dan/atau makanan cuci tangan ▪ Pedoman Umum
tambahan yang ada di pemberian MP ASI
masyarakat Lokal, Kemenkes,
b. Lima (5) kunci makanan 2006
yang aman. ▪ WHO, Infant and
c. Membahas variasi Young Child
makanan lokal. Feeding
d. Penyiapan makanan bagi Counselling WHO
ibu hamil, ibu menyusui, 2006, Geneva
bayi dan MP ASI bagi anak
usia di atas 6 bulan

Pe
do
ma
n
Pe
lat
iha
n
Ko
ns
eli
ng
P
M
B
A
15

BAB IV
16 Nomor : Materi Inti 4 (MI. 4)
Materi : Pemantauan Pertumbuhan
Pe Waktu : 4 Jpl (T = 1, P = 3, PL = 0)
do Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pemantauan pertumbuhan.
ma
n
Pe Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
lat (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
iha Setelah mengikuti materi ini,
n peserta mampu:
Ko
ns 1. Menjelaskan cara 1. Cara menimbang berat badan ▪ Curah pendapat ▪ Panduan ▪ Modul
eli menimbang berat badan pada anak ▪ Ceramah tanya fasilitator Pemantauan
ng pada anak 2. Penimbangan anak jawab ▪ Kartu Pertumbuhan,
P 2. Melakukan penimbangan menggunakan dacin dengan ▪ Diskusi konseling Kementerian
M anak menggunakan dacin benar kelompok ▪ Booklet pesan Kesehatan, 2014
B dengan benar 3. Cara mengisi KMS dalam buku ▪ Praktik utama ▪ Permenkes
A 3. Melakukan pengisian KMS KIA dengan benar menimbang ▪ Dacin, sarung Nomor
dalam buku KIA dengan 4. Penentukan status anak timbang, tali 155/Menkes/Per/I/
benar pertumbuhan pada KMS dalam ▪ Praktik ▪ Flipchart 2010 tentang
4. Melakukan penentuan buku KIA dan tindak lanjutnya. pengisian KMS ▪ Kartu puzzle Penggunaaan
status pertumbuhan pada 5. Deteksi dini pemantauan dalam buku KIA mempersiapka Kartu Menuju
KMS dalam buku KIA dan perkembangan dengan ▪ Latihan kasus n dacin Sehat (KMS) bagi
Tindak lanjutnya menggunakan buku KIA ▪ Presentasi hasil ▪ Soal latihan balita
5. Melakukan deteksi dini pengisian KMS kasus ▪ Standard
pemantauan dan tindak ▪ KMS laki-laki Anthropometri,
perkembangan dengan lanjutnya dan WHO, 2005.
menggunakan buku KIA ▪ Praktik perempuan/buk ▪ Buku Kesehatan
pengisian u KIA Ibu dan Anak,
checklist ▪ Poster KMS Kementerian
perkembangan laki-laki dan
Kesehatan, 2018.
dalam Buku KIA perempuan
▪ Diskusi ▪ Buku KIA
▪ Anak baduta
BAB IV

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 17


18 Nomor : Materi Inti 5 (MI. 5) Materi
: Gizi dan Kesehatan Ibu Waktu :
Pe 2 Jpl (T = 1, P = 1, PL = 0)
do Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami gizi dan kesehatan ibu.
ma
n
Pe Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
lat (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
iha Setelah mengikuti materi ini,
n peserta mampu:
Ko
ns 1. Menjelaskan rantai/siklus 1. Rantai/siklus terjadinya ▪ Curah ▪ Modul • Panduan
eli terjadinya kurang gizi pada kurang gizi pada bayi, anak, pendapat ▪ Flipchart Fasilitator, Tahun
ng bayi, anak, remaja, remaja, perempuan dewasa, ▪ Ceramah ▪ Spidol 2017, Modul
P perempuan dewasa, ibu ibu hamil dan ibu menyusui tanya jawab ▪ Selotip Pelatihan Konseling
M hamil dan ibu menyusui ▪ Diskusi ▪ Metaplan/kertas Pemberian Makan
B kelompok berwarna Bayi dan Anak
A ▪ Gambar bayi (PMBA),
2. Menjelaskan 2. Tindakan/kegiatan dengan status Kementerian
tindakan/kegiatan perbaikan perbaikan gizi dan gizi baik, anak Kesehatan
gizi dan kesehatan yang kesehatan yang dapat dengan status Republik Indonesia,
dapat memutus rantai/siklus memutus rantai/siklus gizi baik, remaja Jakarta.
kurang gizi kurang gizi dengan
gizi baik,status • Pemberian
Strategi Global

3. Menjelaskan waktu yang 3. Waktu yang perempuan Makanan Bayi dan


direkomendasikan untuk direkomendasikan untuk dewasa, dan ibu Anak, Tahun 2003,
memberikan jarak persalinan memberikan jarak persalinan hamil serta ibu World Health
dan kriteria untuk Lactation dan kriteria untuk Lactation menyusui Orgaization,
Amenorrhea Method (LAM) Amenorrhea Method (LAM) dengan status Geneva.
gizi baik. • SK Menkes No.450
▪ Petunjuk Tahun 2004
diskusi tentang Pemberian
kelompok ASI Eksklusif 6
▪ Kartu Konseling Bulan Bagi Bayi di
▪ Booklet pesan Indonesia, Jakarta.
utama • Peraturan
▪ Brosur Pemerintah No.33
▪ Buku KIA Tahun 2012
Tentang Pemberian
Air Susu Ibu
Eksklusif, Jakarta.
• Standard
Anthropometri,
Tahun 2005, World
Health
Organization,
Geneva.
• Buku Kesehatan
Ibu Anak (KIA)
Kementrian
Kesehatan Tahun
2016

Pe
do
ma
n
Pe
lat
iha
n
Ko
ns
eli
ng
P
M
B
A
19

BAB IV
20 Nomor : Materi Inti 6 (MI. 6)
Materi : Rujukan Anak Sakit ke Fasilitas Kesehatan
Pe Waktu : 1 Jpl (T = 1, P = 0, PL = 0)
do Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kapan merujuk anak sakit ke
ma fasilitas kesehatan.
n
Pe
lat Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Alat Bantu Referensi
iha (TPK) Sub Pokok Bahasan
n Setelah mengikuti materi ini,
Ko peserta mampu:
ns
eli 1. Menjelaskan hubungan sakit 1. Hubungan sakit dan ▪ Curah ▪ Modul ▪ Modul PMBA.
ng dan pemberian makanan. pemberian makan. pendapat ▪ Flipchart Kemenkes-MCAI.
P ▪ Ceramah ▪ Metaplan/kertas 2017
M 2. Menjelaskan praktik 2. Praktik pemberian makan tanya jawab berwarna, ▪ Peraturan Pemerintah
B pemberian makan bayi dan bayi dan anak sakit. spidol Republik Indonesia
A anak sakit. ▪ Kartu konseling No.33.2012.
▪ Booklet Pemberian Air Susu
3. Menjelaskan tanda – tanda 3. Tanda-tanda anak sakit ▪ Brosur Ibu Eksklusif.Jakarta.
anak sakit yang perlu dirujuk yang perlu dirujuk ke ▪ Permenkes nomor
ke fasilitas kesehatan. fasilitas kesehatan 70.2017.
Penyelenggaraan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit Berbasis
masyarakat. Menkes,
Jakarta.
▪ Strategi Global
Pemberian Makanan
Bayi dan Anak (WHA
dan WHO)
Nomor : Materi Inti 7 (MI. 7)
Materi : Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak
(PMBA) Waktu : 7 Jpl (T = 3, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan konseling PMBA.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:

1. Menjelaskan konsep 1. Konsep konseling : ▪ Ceramah Tanya ▪ Modul PMBA Kementerian Kesehatan
konseling (90 menit) Mendengarkan dan Jawab ▪ Flipchart RI, Direktorat Bina Gizi,
mempelajari ▪ Bermain peran ▪ Lembar kerja 2014, Panduan Pelatih
Tahapan perubahan ▪ Simulasi diskusi Konseling Menyusui
perilaku ▪ Skenario
Membangun bermain peran
kepercayaan diri dan ▪ Kartu konseling
memberikan dukungan ▪ Brosur
▪ Booklet
2. Menjelaskan peran ayah 2. Peran ayah dalam gizi ibu ▪ Model
Pe dalam gizi ibu dan anak (45 dan anak Payudara
do menit) ▪ Boneka
ma ▪ Lembar Kerja
n 3. Melakukan konseling 3. Langkah - langkah Konseling
Pe PMBA.(180 menit) konseling PMBA;
lat Menilai, Menganalisa,
iha Melakukan
n
Ko
ns
eli
ng
P
M
B
A
21

BAB IV
22 Nomor : Materi Penunjang 1 (MP.1)
Materi : Building Learning Commitment (BLC)
Pe Waktu : 2 Jpl (T = 0, P = 2, PL = 0)
do Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanaka Building Learning Commitment (BLC)
ma dalam proses pelatihan.
n
Pe
lat
iha Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
n Metode Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Ko
ns Setelah mengikuti pembelajaran, 1. Perkenalan, dan pencairan Disko Laptop, Proyektor, 1. Buku Panduan
eli peserta mampu : antara peserta, fasilitator Permainan Whiteboard, Dinamika Kelompok
ng 1. Melakukan perkenalan dan dan panitia. Flipchart, Spidol (LAN 2010 dan
P pencairan antara peserta, Pusdiklat Aparatur)
M fasilitator dan panitia .
B 2. Departemen
A Kesehatan RI, Badan
2. Merumuskan harapan, 2. Perumusan harapan,
PPSDM Kesehatan,
kekhawatiran dan komitemen kekhawatiran dan komitmen
terhadap pelatihan terhadap proses pelatihan Kurikulum & Modul
3. Membuat kesepakatan 3. Kesepakatan nilai, norma Pelatihan Fasilitator
nilai,norma dan kontrol dan kontrol kolektif Tingkat Puskesmas
kolektif pelatihan dalam
4. Menyusun organisasi kelas 4. Organisasi kelas Pengembangan Desa
5. Menggunakan alat bantu 5. Pengenalan alat bantu Siaga, Jakarta, 2007
pelatihan PMBA pelatihan PMBA.
3. Depkes RI, Direktorat
Jenderal PP&PL,
Modul Pelatihan Bagi
Pelatih PSN DBD
dengan pendekatan
Komunikasi
Perubahan Perilaku
(COMBI), 2007
4. Depkes RI, Pusdiklat
Kesehatan, 2004,
Kumpulan Games
dan
Energizer,Jakarta.
5. Kementerian
Kesehatan RI,
Second
Decentralized Health
Services Project,
Modul Pelatihan
Pemberdayaan
Masyarakat Bagi
Petugas Puskesmas,
Jakarta, 2010
6. Munir, Baderal, 2001,
Dinamika Kelompok,
Penerapannya Dalam
Pe Laboratorium Ilmu
do Perilaku, Jakarta
ma
n
Pe
lat
iha
n
Ko
ns
eli
ng
P
M
B
A
23

BAB IV
B
A
B
IV

24 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


BAB V
DIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran dalam pelatihan dapat dilihat pada diagram berikut.

Pre Test

Pembukaan

BAB V
Pengarahan Program Pelatihan

Membangun Komitmen Belajat


(Building Learning Commitment/BLC)

Wawasan: Pengetahuan dan Keterampilan:


1. Menjelaskan konsep PMBA.
1. Kebijakan Gizi dalam
2. Melakukan praktik pemberian Air Susu Ibu
Program Indonesia (ASI)
E Sehat dengan 3. Melakukan pemberian makan ibu hamil, ibu
V Pendekatan menyusui dan Makanan Pendamping Air Susu
A Keluarga Ibu (MP ASI)
L 4. Melakukan pemantauan pertumbuhan
U 5. Menjelaskan gizi dan kesehatan ibu
A 6. Menjelaskan rujukan anak sakit ke fasilitas
Metode:
kesehatan
S
• Ceramah tanya 7. Melakukan konseling PMBA
I Metode:
jawab
• Curah pendapat • Curah Pendapat
• Ceramah tanya jawab
• Diskusi kelompok
• Studi kasus
• Role play, dll
• Praktek dalam kelas

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Penutupan Evaluasi Post Test


Penyelenggaraan

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 25


Berikut ini adalah rincian dari rangkaian diagram alur proses pembelajaran

1. Pre test
Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre test terhadap peserta, dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta
terkait Pemberian Makan Bayi dan Anak.

2. Pembukaan
B
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses
A
B pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
V a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang
perlunya pelatihan dan dukungan terhadap kegiatan PMBA.
c. Perkenalan peserta secara singkat.

3. Membangun komitmen belajar (Building Leaning Commitment/BLC)


Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses BLC adalah
tujuan pelatihan, peserta (jumlah dan karakteristik), waktu yang tersedia, sarana
dan prasarana yang tersedia. Proses pembelajaran dilakukan dengan berbagai
bentuk permainan sesuai dengan tujuan pelatihan. Proses BLC dilakukan dengan
alokasi waktu 2 jpl dan proses tidak terputus. Dalam prosesnya, 3 (tiga) orang
fasilitator memfasilitasi maksimal 15 orang peserta.
Proses pembelajaran meliputi:
a. Forming
Pada tahap ini setiap peserta masing-masing masih saling observasi dan
memberikan ide dalam kelompok. Pelatih berperan memberikan rangsangan
agar setiap peserta berperan serta dan memberikan ide yang bervariasi.
b. Storming
Pada tahap ini mulai terjadi debat yang makin lama suasananya makin
memanas karena ide yang diberikan mendapatkan tanggapan yang saling
mempertahankan idenya masing-masing. Pelatih berperan memberikan
rangsangan pada peserta yang kurang terlibat agar ikut aktif menanggapi.
c. Norming
Pada tahap ini suasana yang memanas sudah mulai reda karena kelompok
sudah setuju dengan klarifikasi yang dibuat dan adanya kesamaan persepsi.
Masing-masing peserta mulai menyadari dan muncul rasa mau menerima ide

26 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


peserta lainnya. Dalam tahap ini sudah terbentuk norma baru yang disepakati
kelompok. Pelatih berperan membulatkan ide yang telah disepakati menjadi ide
kelompok.

d. Performing
Pada tahap ini kelompok sudah kompak, diliputi suasana kerjasama yang
harmonis sesuai dengan norma baru yang telah disepakati bersama. Pelatih

BAB V
berperan memacu kelompok agar masing-masing peserta ikut secara aktif
dalam setiap kegiatan kelompok dan tetap menjalankan norma yang telah
disepakati.
Hasil yang didapatkan pada proses pembelajaran:
• Harapan yang ingin dicapai
• Kekhawatiran
• Norma kelas
• Komitmen
• Pembentukan tim (organisasi kelas)

4. Pemberian wawasan
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi sebagai dasar
pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini yaitu
Kebijakan Gizi dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
.
5. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah
pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk
berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu:
a. Konsep Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).
b. Praktik pemberian Air Susu Ibu (ASI)
c. Pemberian makan ibu hamil, ibu menyusui dan Makanan Pendamping Air
Susu
Ibu (MP ASI)
d. Pemantauan pertumbuhan
e. Gizi dan kesehatan ibu
f. Rujukan anak sakit ke fasilitas kesehatan
g. Konseling PMBA

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 27


Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, pelatih/fasilitator melakukan
kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih bertugas untuk menyamakan
persepsi tentang materi yang diterima sebelumnya sebagai bahan evaluasi untuk
proses pembelajaran berikutnya.

6. Praktik
Dilaksanakan sesuai dengan panduan praktik

B
7. Rencana Tindak Lanjut (membuat GBPP untuk RTL)
A
B Setelah peserta mendapatkan semua materi, maka peserta menyusun RTL secara
V individu berupa rencana kerja yang dapat dilaksanakan ditempat kerja dalam
jangka pendek, menengah dan panjang

8. Post Test
Evaluasi peserta diberikan setelah semua materi disampaikan dan sebelum
penutupan dengan tujuan untuk melihat peningkatan dan kemajuan peserta dalam
proses pembelajaran

9. Evaluasi penyelenggaraan
Evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan untuk mendapatkan masukan dari
peserta tentang penyelenggaraan pelatihan (evaluasi fasilitator, akomodasi dan
konsumsi, dan lain-lain) yang akan digunakan untuk menyempurnakan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.

10. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi pengakhiran dari semua rangkaian
kegiatan.

28 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


BAB VI PESERTA DAN
PELATIH

Pada bab ini memuat tentang ketentuan peserta dan pelatih untuk Pelatihan Konseling
Pemberian Makan Bayi dan Anak, dengan rincian sebagai berikut:

A. Peserta
1. Kriteria Peserta

BAB VI
Peserta pelatihan adalah tenaga kesehatan di Dinkes Kab/Kota dan Puskesmas
diutamakan nutrisionis, tenaga gizi puskemas, pengelola program KIA, bidan desa
yang minimal sudah mengikuti salah satu dari Pelatihan berikut, yaitu pelatihan
Konseling Menyusui, Pemantauan Pertumbuhan, dan Konseling MP ASI.
Peserta pelatihan ini dapat juga diikuti oleh kader
posyandu.
2. Jumlah Peserta
Dalam 1 (satu) kelas/angkatan, peserta maksimal berjumlah sebanyak 15
orang.

B. Pelatih

Kriteria Pelatih/fasilitator sebagai berikut:


1. Pelatih/fasilitator telah mengikuti pelatihan pelatih konseling PMBA sebanyak
satu kali dengan melampirkan sertifikat dan atau surat keterangan sebagai
pelatih/fasilitator pelatihan PMBA / mempunyai pengalaman mengajar untuk
substansi yang sama.
2. Memahami modul konseling PMBA secara utuh.
3. Memiliki komitmen yang tinggi dalam memfasilitasi pelatihan konseling PMBA.

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 29


BAB VII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

Penyelenggara dan tempat penyelenggaraan kegiatan pelatihan menentukan keberhasilan


dan kualitas pelatihan. Berikut ini adalah kriteria yang ditentukan untuk penyelenggara dan
tempat penyelenggaraan pelatihan.

A. Penyelenggara

Kriteria penyelenggara pelatihan adalah:


1. Institusi pelatihan yang berwenang dalam melaksanakan pelatihan bidang
B kesehatan yang terakreditasi.
A
B 2. Memiliki tenaga Pengendali Pelatihan atau seseorang yang ditunjuk
VII sebagai pengendali proses pembelajaran yang menguasai materi pelatihan
3. Memiliki minimal satu orang sumber daya manusia (SDM) yang telah
mengikuti pelatihan penyelenggara pelatihan (Training Officer Course/TOC).
4. Menugaskan satu orang yang bertugas melaksanakan pengendalian
mutu penyelenggaraan pelatihan

B. Tempat Penyelenggaraan

Pelatihan Konseling PMBA dapat diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan


(BBPK), Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), dan Institusi Diklat Kesehatan lainnya
yang terakreditasi dan atau tempat pelatihan lainnya yang mempunyai sarana
dan
prasarana sesuai dengan pemenuhan tujuan
pelatihan.
30 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA
BAB VIII
EVALUASI

Evaluasi dalam penyelenggaraan ini dilakukan terhadap :

A. Peserta

Pengukuran hasil belajar dari aspek pengetahuan dapat dilihat dari kenaikan nilai hasil
pre dan post test peserta. Sedangkan mengukur hasil belajar dari aspek keterampilan,
dapat dilihat dari hasil penilaian peserta saat melakukan praktik konseling PMBA.

B. Pelatih/fasilitator

BAB VIII
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan pelatih/fasilitator dalam
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan yang
dapat dipahami oleh peserta,Evaluasi ini dilakukan oleh peserta dengan penilaian, yaitu:
1. Penguasaan materi
2. Ketepatan waktu
3. Sistematika penyajian
4. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan
5. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta
6. Penggunaan bahasa dan volume suara
7. Pemberian motivasi belajar kepada peserta
8. Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum dan khusus
9. Memberikan kesempatan tanya jawab
10. Kemampuan menyajikan
11. Kerapihan berpakaian
12. Kerjasama antar Tim pelatih

C. Penyelenggara
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan sesuai form terlampir.
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap penyelenggara pelatihan. Obyek evaluasi,
meliputi :
1. Tujuan pelatihan
2. Relevansi program pelatihan dengan tugas
3. Manfaat setiap materi pembelajaran bagi pelaksanaan tugas
4. Manfaat pelatihan bagi instansi

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 31


5. Mekanisme pelaksanaan pelatihan
6. Hubungan peserta dengan penyelenggara pelatihan
7. Pelayanan kesekretariatan terhadap peserta
8. Pelayanan akomodasi dan lain-lain
9. Pelayanan konsumsi
10. Pelayanan kesehatan
11. Pelayanan kepustakaan
12. Pelayanan komunikasi dan informasi

B
A
B
VII

32 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


BAB IX
SERTIFIKAT

Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan ketentuan kehadiran minimal 95%
dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan mendapatkan sertifikat pelatihan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan angka kredit 1 (satu). Sertifikat
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan oleh panitia penyelenggara. Apabila tidak
memenuhi ketentuan tersebut, maka peserta hanya akan mendapatkan surat keterangan
telah mengikuti pelatihan.

BAB IX

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 33


B
A
B
IX

34 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


LAMPIRAN
LAMPIRAN

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 35


Lampiran 1
Contoh

JADWAL PELATIHAN KONSELING PEMBERIAN MAKANAN BAYI


DAN ANAK (PMBA)

JPL Pembicara
Hari/Tanggal JA MAT
M ERI T P
Hari 1 10.00 - 11.00 Pendaftaran Peserta
11.00 - 11.30 Pembukaan Pelatihan Pelatih PMBA Kadinkes
11.30 - 12.30 ISHOMA
12.30 - 14.00 MD 1 : Kebijakan Gizi dalam - Dinkes
Program 2
Indonesia Sehat - Pendekatan
14.00 - 14.30 Keluarga
Pre-test Fasilitator

14.30 - 16.00 MP 1 : Building Learning - MOT


Commitmen 2
(BLC) kopi
16.00 - 16.15 Rehat
16.15 - 17.45 MI 1 : Konsep PMBA
Teori Konsep PMBA - Fasilitator
1
L Praktek konsep PMBA - Fasilitator
A 1
M 17.45 - 18.15 Istirahat
PI
R Hari 2 07.30 - 08.00 Refleksi Hari pertama MOT
A 08.00 - 09.30 MI 7 : Konseling PMBA (pokok
bahasan
Teori Konseling PMBA (1) -
1
Fasilitator
Teori Konseling PMBA (2) -
1
09.30 - 10.00 Rehat kopi
10.00 - 13.00 MI 2 : Pemberian ASI
Teori Pemberian ASI -
1
Fasilitator
Praktek Pemberian ASI -
3
13.00 - 14.00 Rehat kopi
14.00 - 15.30 MI 3 : Pemberian makan ibu hamil,
ibu menyusui dan MP ASI
Teori Pemberian makan Bumil, - Fasilitator
Busui dan MPASI 2
15.30 - 16.00 Rehat kopi
16.00 - 16.45 MI 4 : Pemantauan Pertumbuhan
Teori Pemantauan Pertumbuhan - Fasilitator
1
16.45 Istirahat
Hari 3 07.30 - 08.00 Refleksi Hari kedua MOT

36 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


08.00 - 09.30 MI 4 : Lanjutan Pemantauan
Pertumbuhan
Praktek Pemantauan Pertumbuhan - Fasilitator
2
09.30 - 09.45 Rehat kopi
09.45 - 12.45 MI 3 : Lanjutan Pemberian makan ibu Fasilitator
hamil, ibu menyusui dan MP ASI
Praktek Pemberian makan Bumil, Busui - Fasilitator
dan MPASI 4
12.45 - 13.45 ISHOMA
13.45 - 15.15 MI 5 : Gizi dan Kesehatan Ibu
Teori Gizi dan Kesehatan Ibu Fasilitator
1
Praktek Gizi dan Kesehatan Ibu - Fasilitator
1
15.15 - 15.45 Rehat kopi
15.45 - 17.30 MI 6: Rujukan anak sakit ke fasilitas
kesehatan
Teori Rujukan anak sakit ke Faskes - Fasilitator
1
17.30 Istirahat

LAMPIRAN
Hari 4 07.30 - 08.00 Refleksi Hari Ketiga MOT
08.00 - 11.45 Lanjutan MI 7 : Konseling PMBA (pokok
bahasan 3)
Teori Konseling PMBA (pokok bahasan - Fasilitator
3) 1
Praktek Konseling PMBA - Fasilitator
4
11.45 - 12.30 Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Rencana Tindak Lanjut (RTL) - Fasilitator
1
12.30 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 14.00 Post test - - Fasilitator
14.00 - 15.00 Evaluasi dan Penutupan - -
Kadinkes

Jumlah 13 17

30

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 37


Lampiran 2
SOAL PRE TEST/POST TEST
Apa yang kita ketahui saat ini?

PELATIHAN KONSELING PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)


No. Soal Ya Tudak Tidak Tahu
Pemberian makan bayi dan anak yang tepat dapat mencegah
1
stunting.
Pemberian makan yang tidak tepat pada anak selama dua tahun
2 pertama kehidupan akan menghambat tumbuh kembang dan
perkembangan otak.
Bayi usia 6-9 bulan perlu makanan utama sekurang-kurangnya 2
3
kali sehari selain menyusu.
Ibu hamil perlu makan satu porsi lebih banyak per hari di
4
banding biasanya.
Sebelum menyiapkan makan sebaiknya ibu / pengasuh mencuci
5
tangan dengan minimal lima langkah.
Untuk mengubah kebiasaan atau praktek pemberian makan
6
pada bayinya, seorang ibu cukup diberi informasi saja.
Ibu yang kurang gizi juga masih memproduksi cukup ASI dengan
7
kualitas yang baik.
Semakin banyak bayi menghisap ASI dari payudara, semakin
8
L banyak ASI yang diproduksi oleh ibu.
A Ibu yang anaknya sakit, menunggu sampai anaknya sembuh
9
M baru memberikan makan dengan tekstur padat kepada anak.
PI Pada saat enam bulan, makanan pertama yang dimakan bayi
R 10 hendaknya memiliki tekstur seperti ASI sehingga dapat menelan
A dengan mudah.
Selama enam bulan pertama (0-6 bulan), bayi yang hidup di
11
iklim panas memerlukan air selain ASI.
Anak (usian 6-24 bulan) hendaknya tidak diberi makanan
12
hewani seperti telur dan daging.
Kebutuhan yang paling mendesak dan penting dalam keadaan
13
darurat adalah memberikan susu formula pada bayi.
14 KMS adalah alat untuk membantu status gizi balita.
Ayah mempunyai peranan penting dalam hal bagaimana
15
memberikan makan bayi dan anak.

38 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


Lampiran 3 Nama : Pendidikan : Jabatan : Instansi :
Tanggal :
LEMBAR JAWABAN PRE TEST

Berilah tanda centang (✓) pada kolom jawaban yang saudara anggap benar!

No YA TIDAK TIDAK TAHU

LAMPIRAN
7

10

11

12

13

14

15

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 39


Lampiran 4

LEMBAR JAWABAN POST TEST


Nama :
Pendidikan :
Jabatan :
Instansi :
Tanggal :
Berilah tanda centang (✓) pada kolom jawaban yang saudara anggap benar!

No YA TIDAK

LAMPIRAN
8
L
A
M 9
PI
R 10
A
11

12

13

14

15

40 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


Lampiran 5

Formulir Evaluasi Penilaian Pelatih

Berikan penilaian Saudara dengan mengisi kolom jawaban yang sesuai pada pertayaan-
pertanyaan dibawah ini :
Tulislah tanda centang (✔) penilaian Saudara pada kolom yang sesuai.
Nama Pelatih : ………………………….

Nilai
NO Komponen Keterangan
1 2 3 4 5
1 Penguasaan Materi
2 Ketepatan Waktu
3 Sistematika penyajian
Penggunaan Metode dan Alat
4
Bantu Diklat
Empati, Gaya dan Sikap
5
terhadap Peserta
Penggunaan Bahasa dan
6
Volume Suara
Pemberian Motivasi Belajar
7
kepada Peserta
Pencapaian Tujuan
8 Pembelajaran Umum dan
Khusus (TIU & TIK)
9 Kesempatan Tanya Jawab
L
A 10 Kemampuan Menyajikan
M 11 Kerapihan Pakaian
PI
R 12 Kerjasama antar Tim Pengajar
A

Keterangan : 1 : Kurang, 2 : Sedang, 3 : Baik, 4 : Baik sekali , 5 : Sangat Baik

Saran :

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 41


Lampiran 6

EVALUASI PENYELENGGARAAN
PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)
Berikan penilaian Saudara dengan mengisi kolom jawaban yang sesuai pada pertayaan-
pertanyaan dibawah ini :
Tulislah tanda centang (✔) penilaian Saudara pada kolom yang sesuai

Nilai
NO HAL-HAL YANG DI EVALUASI Keterangan
9 Pelayanan konsumsi
10 Pelayanan kesehatan
11 Pelayanan komunikasi dan
informasi
12 Pelayanan kepustakaan
Keterangan : 1 : Kurang, 2 : Sedang, 3 : Baik, 4 : Baik sekali , 5 : Sangat Baik

Saran/Komentar anda :

42 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


Lampiran 7

FORMULIR PENILAIAN PESERTA PELATIHAN KONSELING


PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)

Nama Peserta : Tanggal Pelatihan :

Instansi : Tempat :

Nama Pendamping :

KETRAMPILAN Skor *) Komentar


A. Ketrampilan Komunikasi
Menggunakan Ketrampilan Mendengarkan
dan Mempelajari :
Komunikasi Non – Verbal
- Kontak mata
- Kepala sejajar
- Menyingkirkan penghalang
- Sentuhan yang wajar

LAMPIRAN
*Menggunakan respon atau isyarat positif
*Mengatakan kembali apa yang ibu katakana
*Mengajukan pertanyaan terbuka
*Menghindari kata-kata menghakimi
Menggunakan Ketrampilan Membangun
Kepercayaan Diri dan Memberikan Dukungan
:
* Menerima apa yang di pikirkan dan di rasakan
Ibu
* Memberikan pujian apa yang di lakukan oleh
ibu dengan benar
* Memberikan bantuan praktis
* Memberikan sedikit Informasi yang relevan
* Memberikan satu atau dua saran
NILAI : Ketrampilan Komunikasi
B. Langkah Konseling Tahap 1 : Bertanya
/Menilai
Menentukan Riwayat kehamilan
*Menanyakan hamil keberapa
*Menentukan BB ibu
*Menanyakan anak keberapa
*Menentukan umur kehamilan
*Menanyakan riwayat keguguran
*Menentukan LILA
*Menanyakan kebiasaan makan (FreJuVa)
*Menanyakan pemberian tablet tambah darah
(TTD)
*Menanyakan TTD diminum dengan apa

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 43


Menentukan Usia Anak
* Menentukan usia anak dengan benar
Pemantauan Pertumbuhan di KMS
*Menanyakan kondisi bayi/anak
* Menentukan status pertumbuhan dengan
benar (N,T,BGM)
Menyusui
* Menilai apakah anak masih di beri ASI
* Memeriksa kesulitan menyusui
* Mengamati pemberian ASI (jika di butuhkan)
MP - ASI Sesuai Usia
* Menilai : Jumlah
* Menilai : Beberapa kali
* Menilai : Kekentalan
* Menilai : Jenis
* Menilai : Kebersihan
* Menilai : Pemberian makan aktif responsive
* Menilai : Pemberian cairan lain
* Menilai : Pemberian makanan lain
* Menilai : Penggunaan botol dot
NILAI : Ketrampilan bertanya
L C. Langkah Konseling Tahap 2 : Berpikir
A * Menemukan dan memprioritaskan masalah
M pemberian makan anak
PI NILAI : Ketrampilan bertindak
R
A D. Langkah Konseling Tahap 3 : Bertindak
* Memuji ibu yang melakukan pemberian makan
dengan baik
* Mendiskusikan informasi yang relevan ( satu
atau dua saran)
* Membantu ibu memilih satu atau dua hal yang
bisa ibu coba
* Menggunakan kartu konseling yang sesuai
NILAI : Ketrampilan berpikir
TOTAL SKOR
PENILAIAN KESELURUHAN

PENGETAHUAN

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

44 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


REKOMENDASI

Skor : Isi 1 jika peserta melakukan dan isi 0 jika peserta tidak melakukan

Kategori penilaian:

1. Jika ibu hamil → 0 – 8 = “Kurang”; 9-17 = “Cukup” ; 18-27 = “Baik”


2. Jika usia anak < 6 bulan → 0 – 7 = “Kurang” ; 8-15 = “Cukup” ; 16 – 23 = “Baik.
3. Jika usia anak > 6 bulan → 0 – 10 = “ Kurang” ; 11-20 = “Cukup” ; 21 – 32 = “Baik”

LAMPIRAN

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 45


Lampiran 8
SOAL PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

LEMBAR KASUS
1

Seorang anak laki-laki bernama Yusuf Abidin lahir pada tanggal 28 Mei 2017 dengan berat
badan 3,1 kg dan panjang badan 48 cm. Orangtua Yusuf bernama Pak Zainudin dan Ibu
Salmah. Mereka tinggal di Kebon Kosong, Jakarta Pusat.

Yusuf dibawa pertama kali ke Posyandu Melati di dekat rumahnya pada tanggal 26
Juni
2017. Pada saat itu berat badan Yusuf diketahui 3,5 kg. Pada bulan-bulan berikutnya, data
penimbanganYusuf di Posyandu adalah sebagai berikut:

Tanggal Berat Badan Catatan Pemberian ASI

26 Juni 2017 3,5 kg Pilek Diberi pisang


L
A 27 Juli 2017 4,6 kg ASI
M
PI 26 September 2017 4,7 kg Batuk Diberi bubur
R
A 27 Oktober 2017 5,5 kg Tidak mau makan -

27 November 2017 6 kg -

26 Desember 2017 6,1 kg Diare -

Instruksi:

1. Pilih KMS untuk Yusuf sesuai jenis kelaminnya.


2. Lakukan pengisian KMS dengan benar dan lengkap sesuai data yang diberikan.
3. Tentukan status pertumbuhan Yusuf pada kolom yang disediakan

Untuk soal no 4 dan 5 dijawab sesuai dengan informasi utama Buku Materi
Peserta. Menentukan status pertumbuhan dalam KMS dan tindak lanjutnya!

4. Apa yang dapat dilakukan oleh kader pada saat kunjungan Yusuf dan pengasuhnya ke
Posyandu di bulan September?
5. Apa yang dapat kader sampaikan sehubungan dengan hasil penimbangan Yusuf
di bulan Desember?

46 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


LEMBAR KASUS 2

Seorang anak perempuan bernama Rahmi Amanda lahir pada tanggal 20 Juni 2017
dengan berat badan 3 kg dan panjang badan 48 cm. Orangtua Rahmi bernama Pak Paiman
dan Ibu Siti. Mereka tinggal di Metro, Lampung.

Rahmi dibawa pertama kali ke Posyandu Anggrek di dekat rumahnya pada tanggal 27 Juli
2017. Pada saat itu berat badan Rahmi diketahui 4,1 kg. Pada bulan-bulan berikutnya, data
penimbangan Rahmi di Posyandu adalah sebagai berikut:

Tanggal Berat Badan Catatan Pemberian ASI

27 Juli 2017 4,1 kg ASI

27 Agustus 2017 4,6 kg ASI

26 September 2017 4,7 kg Diare Diberi pisang

27 November 2017 4,5 kg Panas -

LAMPIRAN
27 Desember 2017 4,6 kg -

26 Januari 2018 4,8 kg -

Instruksi:

1. Pilih KMS untuk Rahmi sesuai jenis kelaminnya.


2. Lakukan pengisian KMS dengan benar dan lengkap sesuai data yang diberikan
3. Tentukan status pertumbuhan Rahmi pada kolom yang disediakan

Untuk soal no 4 dan 5 dijawab sesuai dengan Informasi Utama Buku Materi Peserta
Menentukan status pertumbuhan dalam KMS dan tindak lanjutnya!

4. Apa yang dapat dilakukan oleh kader pada saat kunjungan Rahmi dan pengasuhnya ke
Posyandu di bulan September?
5. Apa yang dapat kader sampaikan sehubungan dengan hasil penimbangan Rahmi di
bulan Januari?

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 47


Lampiran 9
SOAL PERKEMBANGAN

LATIHAN KASUS

Kasus 1

Ibu Maya datang ke Posyandu Mawar, membawa anaknya yang bernama Rio umur 13
bulan.

Saat ini Rio sudah bisa berdiri dan berjalan dengan berpegangan, memegang benda kecil,
mengucapkan mama, mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal
serta menunjuk yang diinginkan tanpa menangis.

a. Status perkembangan anak saat ini ?


b. Apa tindak lanjutnya ?

LAMPIRAN
L
A
M
PI Kasus 2
R
A Ibu Ida datang ke Posyandu Mawar, membawa anaknya yang bernama Sari umur 40
bulan.

Saat ini Sari sudah mampu Mengayuh sepeda roda tiga, bicara dengan baik menggunakan
2 kata, mengenal warna, menyebut nama, umur dan tempat, bermain dengan teman,
sudah mampu memakai dan melepas pakaiannya sendiri, namun belum bisa menggambar
garis lurus dan berdiri.

a. Status perkembangan anak saat ini ?


b. Apa tindak lanjutnya ?

48 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA


Lampiran 10

SOAL KONSELING
Skenario 1

Ibu bernama Sandra. Anak ibu, Andi, berusia18 bulan. Ibu menyusui satu atau dua kali
sehari.Ibu memberikan Andi susu dan bubur sereal 2 kali sehari. Ibu melihat bahwa minggu
lalu, Andi terlihat lemah dan tidak aktif.
KMS: berat badan (BB) Andi bulan ini 7,5 kg, BB bulan lalu 7,6 kg. Andi diasuh dan diberi
makan sendiri oleh ibu Sandra.
Kebersihan: cuci tangan kadang-kadang saja.

Skenario 2

Ibu bernama Tati. Anak ibu, Sinta, berusia 4 bulan. Ibu menyusui Sinta karena ibu
tahu ASI adalah makanan terbaik untuknya. Ibu juga memberikan air putih bila cuaca
sangat panas. Ibu merasa bahwa Sinta sudah cukup umur untuk makan makanan lain.
Sinta mengalami penambahan berat badan, tetapi dia mengalami diare 3 hari yang
lalu.KMS BB bulan ini: 6,3 kg; BB bulan lalu: 6,2 kg.

Skenario 3

Ibu bernama Dina. Ibu menyusui anaknya yang berusia satu tahun, Budi. Ibu memiliki dua
anak lain. Ibu memberikan Budi ASI, makanan keluarga, 3 kali sehari, ¾ mangkuk tiap kali
makan dan diberi dua kali makanan selingan. Budi sangat sehat dan jarang sakit. KMS: BB
Budi bulan lalu 10 kg, bulan ini 10,5 kg. Ibu Dina selalu cuci tangan sebelum memberikan
makanan kepada Budi.

Skenario 4

Ibu bernama Siti.hamil anak pertama. Usia Ibu Siti 25 tahun. Umur kehamilannya 6 bulan,
anak pertama, LILA ibu Siti: 23,5 cm. Ibu Siti makan 3 kali sehari 1 piring nasi, 1 potong
tempe, dan segenggam kerupuk. Ibu Siti merasa lemah selama hamil. Tablet Tambah
Darah (TTD) kadang dikonsumsi kadang tidak. Ibu Siti tingginya 150 cm, berat badannya 49
kg.

Skenario 5

Ibu bernama Marni. Anak ibu, Joni, berusia 3 bulan. Menurut ibu putingnya lecet dan
sakit. Ketika diminta memposisikan bayinya ibu terlihat tidak nyaman, daerah hitam
disekitar payudara (areola) hanya masuk sedikit ke mulut bayi Joni. KMS BB bulan ini:
5,2 kg; BB
bulan lalu: 4,9 kg. Joni hanya disusui saja, tidak diberi makanan dan minuman
lain.

Pedoman Pelatihan Konseling PMBA 49


Lampiran 11a.
KEGIATAN PEMBERIAN
REN MAKAN BAYI DAN ANAK
CAN (PMBA)
A TAHUN
TIN :
DAK …………
LAN …………
………….
JUT

Nam
a
Kade
r
Posy
andu
:
……
……
……
……
……
……
Desa
:
……
……
……
……
……
…..
Pusk
esm
as
:
……
……
……
……
……
….
Kabu
pate
n/
Kota
:
……
……
……
……
……
…..
Provinsi : …………………………….

USIA USI
NASEHAT RES
N NAMA KEHAM A ALAM PERMASAL KETERA
o SASARAN AT AHAN YANG PON NGAN
ILAN BALI
DIBERI SAS
(BULA TA
KAN ARA
50
Pe
do
ma
n
Pe
lat
iha
n
Ko
ns
eli
ng
P
M
B ………………,……………….2012
A
ttd
(…………………………
Keterangan :*) : Tuliskan nama dan kondisi ibu ……….……...)
Pe (misalnya: hamil/menyusui/sakit)
do
ma La
n mp RENCANA TINDAK LANJUT
Pe ira
lat n
iha 11.
n b
Ko
ns
eli PUSK
ng ESMA
P S :
M ………
B ………
A ………
51 ………
…..
KABU
PATE
N :
………
………
………
………
…..
PROV
INSI
:
………
………
………
………
……

SUM
N KEGIATA TUJUA SASAR WAK PELAKS
o N N AN TU ANA BE
R
TTD

( )
L
A
M
PI
R L
A A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 12

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah


ini:

Nama : ……………………………………………………………………….

NIP : ……………………………………………………………………….

Pangkat/Golongan : ……………………………………………………………………….

Jabatan : ………………………………………………………………………

Instansi : ………………………………………………………………………
Pendidikan : ……………………………………………………………………….

Alamat Rumah : ……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

Alamat Kantor :
…………………………………………………………………….

……………………………………………………………………..

Telepon/HP
Rumah : ……………………………………….

Kantor : ……………………………………….

Dengan ini menyatakan bersedia mengikuti Pelatihan bagi Pelatih Konseling


Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) selama 4 (empat) hari efektif
dan mematuhi peraturan dan ketentuan pelatihan. Apabila saya melanggar
peraturan tersebut maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

………….. .…………………………………20…...

Hormat saya,

....................................................

52 Pedoman Pelatihan Konseling PMBA

Anda mungkin juga menyukai