PROPOSAL TESIS
Oleh
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minum bayi usia 0-6
bulan hanya ASI saja tidak perlu penambahan dari sumber lain, hal ini dikenal
dengan ASI esklusif. Setelah itu, pada saat usia 6 bulan, bayi diberikan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) sesuai dengan rekomendasi WHO sejak tahun 2002,
karena pada usia ini bayi membutuhkan makanan tambahan untuk asupan
gizinya. Pemenuhan asupan anak sejak bayi sangat penting untuk diperhatikan
dengan baik, supaya anak memiliki status gizi yang baik. Berdasarkan hasil
Riskesdas tahun 2018 diketahui bahwa persentase gizi buruk pada balita usia 0-
23 bulan di Indonesia sebanyak 3,8% dan 11,4% anak dengan status gizi kurang
(Profil Kesehatan Indonesia 2019). Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang anak
usia 0-23 bulan di Provinsi Sumatera Barat yaitu 3,88% dan 13,01%, di Kota
Padang mencapai 3,49% gizi buruk dan gizi kurang 16,22% (Riskesdas
SUMBAR 2019).
makanannya yang hanya berbasis susu menuju makanan yang semi padat.
Pemberian dan pengenal MP-ASI dilakukan harus secara bertahap sesuai dengan
kemampuan pencernaan anak, mulai dari bentuk lumat, lembik sampai anak
terbiasa dengan makanan keluarga. MP-ASI terdiri dari 4 bahan dasar, yaitu
makan pokok, sumber protein yang tinggi baik itu protein hewani dan nabati,
sumber vitamin dan mineral, serta makanan penambah energy seperti lemak,
minyak, dan gula (Dhian, 2015). Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
serta tidak perlu adanya penambahan pengawet/vetsin. MP-ASI yang tepat tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga untuk merangsang
keterampilan makan dan rasa percaya diri pada bayi. Disamping MP-ASI,
pemberian ASI tetap terus dilanjutkan untuk zat gizi dan faktor pelindung
Salah satu metode pemberian MP-ASI adalah Baby Led Weaning (BLW)
pendamping untuk anak dengan menekankan anak makan sendiri dari pada orang
mengajarkan anak untuk membentuk pola makan sendiri, sehingga ini menjadi
kesempatan bagi ibu untuk menanamkan pola makan sehat kepada anak, karena
membentuk pola makan yang buruk juga (Desti,2015). Metode BLW merupakan
sering dikonsumsi oleh keluarga dalam bentuk finger food dan memberi memberi
makan dengan cara sendiri, menikmati waktu makan bersama dengan anggota
keluarga, dan dapat memilih sendiri kapan ia ingin berhenti makan (Rapley &
Murkerr, 2011).
Pemberian makan metode BLW juga berpengaruh terhadap motorik anak
seperti penelitian yang dilakukan oleh Ega dan Maulida dengan memberikan
makanan seukuran jari (finger food) kepada 5 orang bayi menyatakan bahwa
anak usia 6 bulan telah memiliki keterampilan motorik yang diperlukan untuk
yang diberikan (Ega,2017). Ketika anak mampu menyuap makanan sendiri, maka
anak sudah mulai melatih perkembangan motorik halus. Menurut Harlock (2013)
melalui kegiatan syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi, pengendalian ini
berasal dari pengendalian refleksi. Selain itu BLW juga akan mengembangkan
yang lebih baik dan cepat dibandingkan dengan bayi yang biasa disuapkan ibu
Masalah yang sering dijumpai pada anak yang sudah MP-ASI salah
satunya yaitu kesulitan makan karena nafsu makan anak menurun. Nafsu makan
merupakan suatu hal yang komplek terjadi pada setiap anak balita, jika dibiarkan
anak akan beresik mengalami kekurangan gizi, berdampak pada daya intelegensi,
dan menurunkan daya ketahanan anak. Gejala anak yang sulit makan yaitu
mau memasukan makanan ke dalam mulut, dan menepis tangan orang tua
pemberian makan dengan metode BLW dapat mengatasi kesulitan makan pada
anak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sherly,dkk (2016)
bahwa terdapat perbedaan zat nutrisi makro yaitu energy dan lemak pada bayi 6-
(BLW) untuk meningkatkan nafsu makan dan perkembangan motorik anak balita
di Kota Padang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Kota Padang terutama ibu balita untuk mengatasi kesulitan makan anak-
b. Stakeholder
di Kota Padang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. MP-ASI
E. Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Validitas Data
F. Sumber Data
G. Analisis Data