Muliarini
MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT XXX TENTANG PROGRAM KERJA TIM STUNTING DAN
WASTING TAHUN 2022
Pertama Program Kerja Tim Stunting dan Wasting Tahun 2022 sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Kedua Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal 19 Juli 2022 sampai dengan waktu yang
a. belum ditentukan.
a
h Ditetapkan di XXX
w Pada tanggal XXX
a Direktur,
d
a
l
a dr. XXXX
m NIK.XXX
u
p
a
y
a
m
Lampiran 1
Keputusan Direktur Rumah Sakit XXX
Nomor XXX
Tentang Program Kerja Tim Stunting dan
Wasting Tahun 2022 XXXX
Tanggal
BABI
PENDAHULUAN
Tim Stunting dan Wasting Rumah Sakit XXXX merupakan suatu tim non struktural dalam rangka program
penurunan prevalensi stunting dan wasting. Tim ini bertanggung jawab melakukan edukasi, pendampingan
intervensi dan pengelolaan gizi serta jejaring rujukan kepada rumah sakit dibawahnya dan FKTP di wilayahnya serta
rujukan masalah gizi di Rumah Sakit XXX. Mengingat pentingnya kegiatan penyelenggaraan program yang terencana,
termonitor dan terevaluasi dalam upaya untuk mewujudkan program penurunan prevalensi stunting wasting di Rumah Sakit WXXX,
maka Tim Stunting Wasting menyusun program kerja di tahun 2022. Dalam pelaksanaan kerja tahun 2022 Tim Stunting
dan Wasting menyusun program kegiatan tahun 2022 dengan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun
2019 Tentang Penanggulangan masalah gizi bagi anak akibat penyakit, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1128 Tahun 2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit Standar Program Nasional (Penurunan Prevalensi
Stunting dan Wasting). Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, Tim Stunting dan Wasting didorong
untuk dapat melaksanakan kegiatan secara integrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya dan diharapkan dapat
memenuhi visi dan misi rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna demi tercapainya
kepuasan pelanggan.
BAB II
LATAR BELAKANG
Stunting adalah masalah kesehatan yang banyak ditemukan di negara berkembang termasuk Indonesia (UNICEF,
2017). Stunting atau pendek merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan
gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan
anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya (KEMENKES RI, 2018). Wasting adalah kondisi
kekurangan gizi yang disebabkan tidak terpenuhinya asupan nutrisi atau adanya penyakit pada anak. Kondisi ini dapat
menyebabkan berat badan anak berkurang drastis atau berada di bawah angka normal.
Balita yang mengalami stunting memiliki resiko terjadinya penurunan intelektual, produktivitas dan peningkatan risiko penyakit
degeneratif di masa mendatang seperti penyakit jantung, stroke, diabetes dan ginjal (KPKDTT, 2017). Anak anak stunting
memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk tumbuh menjadi dewasa yang kurang berpendidikan, miskin, kurang sehat
dan lebih rentan terhadap penyakit tidak menular. Oleh karena itu anak stunting merupakan preditor buruknya
kualitas sumber daya manusia yang selanjutnya menurunkan kemampuan produktif suatu bangsa di masa mendatang
(UNICEF Indonesia 2012).
Di Indonesia, kejadian balita stunting merupakan masalah kesehatan utama yang dihadapi (Kemenkes RI,
2018). Prevalensi stunting atau pendek di Indonesia cenderung statis. Hasil Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi balita
stunting di Indonesia 36,8 %. Pada tahun 2013 meningkat menjadi 37.2%, menurun pada tahun 2016 menjadi 27.5%
namun pada tahun 2017 dan 2018 meningkat kembali menjadi 29.6% dan 30.8% (riskesdas 2018). Dalam Rencana
Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN), menargetkan penurunan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek)
pada anak balita (di bawah 2 tahun) adalah menjadi 28% (RPJMN, 2015-2019). Berdasarkan data Survei Status Gizi
Balita di
Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4% atau 5,33 juta balita. Saat ini
di beberapa daerah capaian prevalensi sudah dibawah 20% namun masih belum memenuhi target dari RPJMN tahun 2024
sebesar 14%. Bahkan seandainyapun sudah tercapai 14% bukan berarti Indonesia sudah bebas stunting tetapi target
selanjutnya adalah menurunkan angka stunting sampai kategori rendah atau dibawah 2,5%. Prevalensi stunting ini telah
mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting turun
menjadi 14% di tahun 2024. Untuk mencapai target 14%, maka setiap tahunnya perlu terjadi penurunan sekitar
3%.
Berdasarkan data tersebut, dalam rangka percepatan penurunan angka stunting dan pencegahan balita stunting,
maka perlu dlbentuk tim khusus untuk mengawasi dan menjalanl program pencegahan dan penanggulangan balita
stunting di rumah sakit. Rumah sakit harus melakukan upaya-upaya komunikasi, edukasi dan motivasi kepada kelompok
sasaran program stunting dan wasting agar dapat tercapai tujuan menurunkan prevalensi ballta stunting.
Dengan demikian, agar tim stunting dan wasting dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka perlu adanya suatu
program kerja yang mengatur sistem pelayanan balita dengan stunting dan wasting di Rumah sakit dan sistem koordinasi
dengan fasilitas kesehatan lain yang terkait
BAB Ill
STANDAR TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan di T im Stunting dan Wasting sehingga tujuan program dapat tercapai
dengan baik.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Semua kegiatan Tim Stunting dan Wasting yang menyangkut sumber daya manusia, fasilitas, mutu,
keselamatan pasien, pengelolaan budget dan dokumen tertata dengan baik.
2. Sebagai tolak ukur pelaksanaan kegiatan Tim Stunting dan Wasting serta bisa dilakukan evaluasi secara berkala.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. PERSPEKTIF KEUANGAN
1. Terwujudnya efisiensi penggunaan anggaran Tim Stunting dan Wasting
a. Peningkatan efisiensi penggunaan anggaran Tim Stunting dan Wasting
1) Membuat rencana kerja anggaran Tim Stunting dan Wasting
2. Peningkatan efisiensi penggunaan anggaran Tim Stunting dan Wasting selama 1 Tahun
1) Menentukan dan membuat rincian anggaran Tim Stunting dan Wasting selama 1 Tahun
B. PERSPEKTIF PELANGGAN
1. Terwujudnya Kepuasan Pelanggan (stakeholders)
a. Peningkatan kualitas proses penyelengaaran program Stunting dan Wasting
1) Meningkatkan pemahaman keluarga pasien, ibu hamil, ibu menyusui terkait masalah dan pencegahan stunting,
wasting dan gizi buruk
2) Melakukan penilaian pemahaman keluarga pasien, ibu hamil, ibu menyusui terkait masalah dan
pencegahan stunting, wasting dan gizi buruk
b. Peningkatan kualitas layanan prima dan excellent
1) Melaksanakan komunikasi informasi dan edukasi tentang pencegahan stunting dan wasting kepada
tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan langsung terkait pendampingan klinis pasien di
rawat inap dan dan rawat jalan
2) Melakukan sosialisasi kepada tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan langsung terkait
pendampingan klinis pasien di rawat inap dan dan rawat jalan
BABV
CAR A MELAKSANAKAN KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan pelayanan Stunting dan Wasting
Tabet 1. Cara Melaksanakan Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
No. Perspektif Strategis
No. Program Kerja Kegiatan Pokok dan Cara Melaksanakan
Keuangan Rincian Kegiatan Kegiatan
1 Terwujudnya efisiensi penggunaan anggaran Tim
Stunting dan Wasting Membuat rencana kerja
Menyusun
anggaran tim stunting dan wasting Kebutuhan
1
untuk RKA tahun 2023
3 Proses
Bisnis Terwujudnya layanan kesehatan
Internal gizi buruk, stunting, dan
Melakukan koordinasi pencatatan
wasting tingkat sederhana
dan pelaporan pasien balita
yang bermutu di Rumah sakit Peningkatan kelengkapan berkas
stunting dan wasting
XXX rekam medis
Sasaran program kerja tercermin dalam indikator program kerja Tim Stunting dan Wasting sebagai berikut:
Tabet 2. Jadwal Pelaksaan Program Kerja Tim stunting dan wasting
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan pokok dan rincian kegiatan layanan Tim Stunting dan Wasting sebagai berikut
Tabel 3. Jadwal Pelaksaan Program Kerja Tim stunting dan wasting
Program
Kerja Kegiatan Pokok Bulan No.
Dan Rincian kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Terwujudnya Membuat rencana kerja
Terwujudnya anggaran tim stunting
efisiensi dan
penggunaan - - - X - - - - - -
anggaran
Tim Stunting
dan Wasting
Menentukan dan
membuat rincian
2 anggaran Tim
- - - - - X X X X X X X
Stunting dan Wasting
1 Tahun
Terwujudnya
Peningkatan
masukan
pemahaman
pelanggan
keluarga pasien, ibu
bersifat positif
hamil, ibu menyusui
lebih besar
terkait masalah dan - - - - - - - X - - - -
3 dari masukan
pencegahan stunting,
negatif
wasting dan gizi buruk
Memberikan layanan
prima dan exelent
- - X - - X - - X - - X
Terwujudnya Peningkatan kelengkapan
layanan kesehatan berkas rekam medis
gizi buruk,
stunting, dan
wasting tingkat
4 sederhana yang
- - - - - X X X X X X
bermutu di
Rumah sakit
XXXX
Terwujudnya
Peningkatan
Terwujudnya
layanan pertemuan pemahaman sistem
6 terkait sistem rujukan dan penguatan
rujukan dan jejaring antara Ka - - - - - X X X X X X
penguatan jejaring Puskesmas dan AhliGizi
Peningkatan skill
pengukuran dan
penanganan balita gizi
buruk, stunting dan wasting - - - - - X X - - - X X
secara berkesinambungan
dan ter update
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Adapun Evaluasi Kegiatan Program Kerja Tim stunting dan wasting sebagai berikut : Tael 4. Evaluasi
Kegiatan Program Kerja Tim stunting dan wasting
PERSPEKTIF Kegiatan Pokok dan Rincian
No. No. Program Kerja EVALUASI Kegiatan
STRATEGIS Kegiatan
1 Keuangan Membuat rencana kerja anggaran tim
stunting dan wasting
Terwujudnya efisiensi
1 penggunaan anggaran Tim Tahunan
Stunting dan Wasting
4 Terwujudnya layanan
kesehatan gizi buruk, stunting,
dan wasting tingkat sederhana Tahunan
yang bermutu di Rumah sakit
XXXX Peningkatan kelengkapan berkas rekam medis
Pembelajaran Terwujudnya layanakan balita dengan gizi buruk, stunting dan wasting yang didukunh dengan sumbe
4dan berkompeten Peningkatan skill pengukuran dan penanganan balita gizi buruk, stunting
Pertumbuhan update
Bulanan
1. Laporan dan bukti pelaksanaan kegiatan pokok dan rincian kegiatan dibuat dan dilaporkan Tim Stunting dan Wasting kepada
wakil direktur umum dan keuangan setiap tiga bulan sekali disertai hasil evaluasi selama proses pelaksanaan.
2. Diadakan pertemuan rutin seluruh komponen dalam Tim Stunting dan Wasting l(satu) kali dalam sebulan dengan
menyiapkan agenda rutin berupa evaluasi masing-masing program kerja dan permasalahan-permasalahan internal maupun
eksternal yang ada.
3. Laporan kegiatan pokok dan rincian kegiatan/pelaksanaan masing-masing program kerja baik yang terealisasi maupun yang belum
dapat dilakukan disusun dan dibuat sesuai proses pelaksanaannya, tanpa mengurangi atau menambahkan yang tidak ada.
4. Laporan kegiatan pokok dan rincian kegiatan di buat secara tertulis dengan analisa dari data/ kegiatan pokok dan rincian
kegiatan yang ada serta dibuatkan usulan kegiatan pokok dan rincian kegiatan sebagai sarana perbaikan ke depannya.
5. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar bagi Tim Stunting dan Wasting untuk melakukan dan menerapkan sistem
kontrol akan kelayakan program yang telah dijalankan.
6. Pada akhir tahun membuat laporan evaluasi pelaksanaan serta tindaklanjut kepada wakil direktur umum dan keuangan.
Ditetapkan di XXX
Pada tanggalXXX
Direktur,
dr. XXXXX
NIK. XXXX