Anda di halaman 1dari 15

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI
TIM STUNTING DAN WASTING

Penanggung Jawab

Ketua Tim STUNTING dan WASTING

Sekretaris dan Koordinator Dokter Konsultan


Pelaksanaan Pelayanan

Bidang Koordinator Koordinator Rajal Koordinator


Jejaring Tim Screening dan IGD Farmasi

Internal
Koordinator Rawat Inap Koordinator Gizi Koordinator PKRS

Eksternal
BAB VI

URAIAN JABATAN

TIM STUNTING dan WASTING RSI ASSYIFA SUKABUMI dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Ketua tim Stunting dan Wasting RS Islam Assyifa sukabumi


2. Seketaris dan Koordinator Pelaksaaan Pelayanan Stunting dan Wasting RS
Islam Assyifa sukabumi
3. Dokter Konsultan
4. Bidang Jejaring baik internal maupun Eksternal
5. Koordinator Tim Screening
6. Koordinator Rawat Jalan dan IGD
7. Koordinator Farmasi
8. Koordinator Rawat Inap
9. Koordinator Gizi
10. Koordinator PKRS

URAIAN JABATAN KETUA TIM STUNTING DAN WASTING

A. Kedudukan
Ketua Tim DOTS RSIA merupakan pejabat non struktural yang berkedudukan langsung
di bawah direktur Rumah Sakit Islam Assyifa.

B. Misi Organisasi
Membantu direktur dalam mengelola Program STUNTING DAN WASTING di rumah
sakit.

C. Misi Jabatan
1. Menemukan penderita
2. Memberikan pengobatan
3. Penanganan logistik
4. Pengelolaan laboratorium
5. Menjaga mutu pelaksanaan

D. Tugas Pokok
Tugas Tim Stunting dan Wasting di rumah sakit adalah menjamin terselenggaranya
pelayanan Tumbuh Kejar dengan membentuk unit Pelayanan Stunting dan Wasting di
rumah sakit sesuai dengan strategi Stunting dan Wasting termasuk sistem jejaring
internal dan eksternal.

E. Fungsi-fungsi adalah :
Pengatur administrasi, pengatur pengembangan staf, pengawas kuliah pelayanan agar
sesuai dengan standar pelayanan medis, pengawas bahwa penanganan pasien dengan
kasus Stunting dan Wasting di rumah sakit menggunakan strategi yang sudah dibuat
dan jejaring internal berjalan optimal serta aktif melaksanakan jejaring eksternal,
pengawas bahwa pencatatan dan pelaporan baik kepada Direktur maupun Dinas
Kesehatan/Kota semuanya terlaksana dengan benar dan tepat waktu.

F. Tanggung Jawab
1. Tercapainya visi dan misi rumah sakit dengan menggunakan strategi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan serta evaluasi
kegiatan di lingkup tim STUNTING DAN WASTING.
2. Tersusunnya program kerja di lingkup tim STUNTING DAN WASTING secara
berkala (bulanan, triwulan, tahunan).
3. Terjaminnya kredibilitas, transparansi, validitas, kerahasiaan dan objektivitas
laporan di lingkup tim STUNTING DAN WASTING.
4. Mempertanggungjawabkan hasil dari program yang telah dijalankan.

G. Wewenang
1. Memberikan rekomendasi tindak lanjut program STUNTING DAN WASTING.
2. Melakukan sosialisasi dari program yang sedang berjalan maupun yang akan
di kerjakan .

H. Uraian Tugas
1. Menyusun kebijakan dan strategi tim STUNTING DAN WASTING RSI ASSYIFA
2. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam penyusunan program kerja tim
STUNTING DAN WASTING
3. Memantau pelaksanaan seluruh program STUNTING DAN WASTING
4. Mensosialisasikan laporan hasil program STUNTING DAN WASTING
5. Melakukan koordinasi terkait penyusunan rencana kegiatan akreditasi rumah
sakit.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja dan Standar
Prosedur Operasional (SPO) dilingkup STUNTING DAN WASTING .
7. Membantu direktur RS dalam pencegahan resiko dan keselamatan pasien dan
memantau pelaksanaannya.
8. Memberikan motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan kepada koordinator
bidang dan jajarannya.
9. Mengkoordinasi pengurus TIM STUNTING DAN WASTING yang dimaksud
pengurus STUNTING DAN WASTING adalah tim manajemen resiko dan tim
keselamatan pasien.
10. Mengesahkan rencana program TUMBUH KEJAR STUNTING DAN WASTING
kepada direktur Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi.
11. Melakukan kajian berbagai isu peningkatan mutu keselamatann pasien yang
berkembang.
12. Berkoordinasi dengan berbagai elemen bidang di rumah sakit guna berjalannya
program.

I. Kualifikasi Jabatan
1. Dokter spesialis Anak atau Dokter umum ,pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun
di Rumah Sakit Islam Assyifa.
2. Memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya.
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan Stunting dan Wasting.
4. Berwibawa.
5. Inovatif dan kreatif.
6. Pemahaman agama Islam cukup baik.

J. Hubungan Kerja
A. Dengan direktur RSI Assyifa dalam hal pertanggung jawaban kerja.
B. Seluruh unit yang terkait dengan Stunting dan Wasting.

K. Perangkat Kerja
1. Komputer.
2. Buku Agenda.
3. Pensil dan Balpoint.
4. Perlengkapan lain sesuai tugas dan kepentingan.

L. Bahan Kerja
1. Peraturan dan perundang-undangan RI yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi.
2. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku di RSI. Assyifa baik yang disahkan
oleh Yayasan maupun oleh Direktur rumah sakit.
3. Program kerja, Standar Prosedur Operasional dan Petunjuk Tekhnis yang berlaku di
lingkup Stunting dan Wasting.
4. Literatur.

M. Kondisi Kerja
1. Ruangan yang representative.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai.
3. Lingkungan kerja yang kondusif.
URAIAN JABATAN SEKRETARIS TIM STUNTING DAN WASTING

A. Kedudukan
Sekretaris tim STUNTING DAN WASTING RS secara struktural berkedudukan dibawah
ketua TIM STUNTING DAN WASTING RS ISLAM ASSYIFA .

B. Misi Organisasi
Membantu ketua TIM STUNTING DAN WASTING mencatat dan mendokumentasikan
segala kegiatan yang berhubungan dengan program STUNTING DAN WASTING RS
ISLAM ASSYIFA.

C. Tugas Pokok
Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program STUNTING DAN WASTING.

D. Fungsi-fungsi adalah :
1. Mempersiapkan Kegiatan program STUNTING DAN WASTING.
2. Menyusun kegiatan administrasi.
3. Memberikan laporan hasil rapat.

E. Tanggung Jawab
Secara administratif bertanggung jawab kepada ketua TIM STUNTING DAN WASTING

F. Wewenang
1. Membuat surat yang berhubungan dengan kegiatan STUNTING DAN WASTING.
2. Memberikan rekomendasi kegiatan kepada ketua TIM STUNTING DAN WASTING

G. Uraian Tugas
1. Mengatur rapat dan rencana rapat TIM STUNTING DAN WASTING.
2. Mengumpulkan data yaitu :
a. Menemukan penderita
b. Memberikan pengobatan
c. Penanganan logistic
d. Pengelolaan laboratorium
e. Jaga mutu pelaksanaan
3. Menganalisa data bersama ketua.
4. Membuat dan menandatangani setiap surat yang keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya.
5. Menyusun kesimpulan rapat dan notulen rapat.
6. Memberikan pertimbangan / saran pada perencanaan, pengembangan dan
pelaksanaan program.
H. Kualifikasi Jabatan
1. Lulusan D3 keperawatan atau yang lebih tinggi dengan pengalaman kerja
minimal 5 (lima) tahun di Rumah Sakit Islam Assyifa.
2. Memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya.
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan STUNTING
DAN WASTING
4. Berwibawa.
5. Inovatif dan kreatif.
6. Pemahaman agama Islam cukup baik.

I. Hubungan Kerja
1. Dengan ketua STUNTING DAN WASTING dalam hal pertanggung jawaban kerja.
2. Seluruh unit yang terkait dengan STUNTING DAN WASTING.

J. Perangkat Kerja
1. Komputer.
2. Buku Agenda.
3. Pensil dan Balpoint.
4. Perlengkapan lain sesuai tugas dan kepentingan.

K. Bahan Kerja
1. Peraturan dan perundang-undangan RI yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi.
2. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku di RSI. Assyifa baik yang
disahkan oleh Yayasan maupun oleh Direktur rumah sakit.
3. Program kerja, Standar Prosedur Operasional dan Petunjuk Tekhnis yang berlaku
di lingkup tim STUNTING DAN WASTING.
4. Literatur.

L. Kondisi Kerja
1. Ruangan yang representative.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai.
3. Lingkungan kerja yang kondusif.
URAIAN JABATAN KOORDINATOR TIM STUNTING DAN WASTING

A. Kedudukan
Petugas pelaksana secara struktural berkedudukan dibawah ketua TIM STUNTING
DAN WASTING RSI Assyifa .

B. Misi Organisasi
Membantu ketua komite TIM STUNTING DAN WASTING dalam melaksanakan tugas-
tugas program STUNTING DAN WASTING sesuai dengan strategi yang telah diperoleh
saat pelatihan.

C. Tugas Pokok
a. Menemukan penderita
b. Memeberikan pengobtan
c. Penanganan logistic
d. Pengelolaan laboratorium

D. Fungsi-fungsi adalah :
Petugas Tim Stunting dan Wasting yang telah dilatih harus melakukan pencatatan
sesuai dengan standar operasional yang ada dan memberikan pelaporan kepada
Dinas Kesehatan Kota mengenai perkembangan kasus Stunting dan wasting yang
terdapat di Rumah Sakit tersebut.
Hal-hal yang harus dilaporkan dari Rumah Sakit kepada Dinas Kesehatan Kota
tersebut antara lain :
a. Jumlah pasien dengan kasus Stunting dan Wasting secara keseluruhan.
b. Apakah Program Tumbuh Kejar di rumah sakit tersebut berjalan atau tidak,
dengan melihat jumlah pasien yang kondisi nya semakin membaik,
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya, ada
peningkatan.
c. Hasil Laboratorium
Petugas Stunting dan Wasting rumah sakit harus aktif melakukan semua kegiatan
penanggulangan Stunting dan Wasting sesuai dengan strategi. Semua kegiatan yang
dilakukan harus sesuai dengan materi saat pelatihan program penanggulangan
Stunting dan Wasting yang sudah diberikan dari Dinas Kesehatan pada saat
pelatihan.
Dinas Kesehatan Kota , indikator keaktifan petugas Stunting dan Wasting Rumah
Sakit dilihat dari:
a. Pelaporan yang harus tepat waktu
b. Seluruh pemeriksaan dan penanganan program Stunting dan Wasting harus
sesuai dengan tahapan strategi Tumbuh Kejar.
c. Tidak ada pasien yang kondisinya memburuk dan pertumbuhan
perkembangannya terhambat bahkan hingga Gizi Buruk.
Hal yang harus dilaporkan dari rumah sakit kepada Dinas Kesehatan Kota tersebut
antara lain :
a. Jumlah pasien Stunting dan Wasting secara keseluruhan .
b. Apakah strategi Tumbuh Kejar di rumah sakit tersebut berjalan atau tidak,
dengan melihat jumlah pasien yang sembuh (angka kesembuhan dan
keberhasilan pengobatan), jumlah pasien yang kondisinya memburuk, jumlah
konversi
c. Hasil laboratorium

Petugas Stunting dan Wasting rumah sakit harus aktif melakukan semua kegiatan
penanggulangan Stunting dan Wasting sesuai dengan strategi Tumbuh Kejar. Semua
kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan materi saat pelatihan program
penanggulangan Stunting dan Wasting yang sudah diberikan dari Dinas Kesehatan
Provinsi Jabar pada saat pelaihan.

E. Tanggung Jawab
1. Tercapainya visi dan misi tim STUNTING DAN WASTING RS ISLAM ASSYIFA
2. Tanggung jawab terhadap berjalannya program kerja.
3. Mempertanggungjawabkan hasil kerja
4. Meningkatkan tingkat kepercayaan pasien terhadap mutu pelayanan rumah
sakit.
5. Memastikan mutu profesi dari SDM yang memberikan pelayanan di rumah sakit
yang berorientasikepada keselamatan pasien sesuai kewenangannya.

F. Wewenang
Memberikan rekomendasi tindak lanjut program peningkatan mutu. Melakukan
sosialisasi dari program yang sedang berjalan maupun yang akan dikerjakan.

G. Uraian Tugas
1. MENEMUKAN PENDERITA :
a. Memberikan penyuluhan tentang STUNTING DAN WASTING kepada keluarga
b. Menjaring suspek (penderita tersangka) STUNTING DAN WASTING
c. Mengukur Antropometri (TB dan BB)
d. Melaporkan hasil pemeriksaan dasar kepada dokter konsulen
e. Mengisi buku laporan kasus Stunting dan Wasting
f. Menghitung nilai kebutuhan Gizi (Koordinator Gizi)
g. Menegakkan diagnosis Stunting dan Wasting
h. Membuat klasifikasi/tipe penderita
i. Memeriksa Status Gizi di keluarga
j. Memantau jumlah suspek yang diperiksa dan jumlah kasus Stunting dan
Wasting yang ditemukan

2. MEMBERIKAN PENGOBATAN :
a. Menetapkan jenis paduan obat sesuai dengan resep dokter
b. Memberikan obat tahap intensif dan tahap.
c. Memberikan Panduan Gizi yang dibutuhkan sesuai dengan hasil perhitungan
d. Memberikan KIE (penyuluhan) pada orang tua pasien dan keluarga
e. Pemeriksaan Anthropometri untuk follow-up pengobatan
f. Menentukan hasil pengobatan atau penanganan
g. Mencatat hasil pengobatan di kartu penderita
3. PENANGANAN LOGISTIK
a. Menjamin tersedianya suplemen vitamin di RS
b. Menjamin tersedianya bahan pelengkap lainnya (formulir, konsul Gizi, dll)
4. PENGELOLAAN LABORATORIUM
a. Memelihara mikroskop dan alat laboratorium lainnya
b. Menangani limbah laboratorium
c. Melaksanakan prosedur keamanan dan keselamatan kerja
5. JAGA MUTU PELAKSANAAN SEMUA KEGIATAN.

H. Kualifikasi Jabatan
1. Lulusan D3 dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di Rumah Sakit
Islam Assyifa.
2. Memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya.
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan STUNTING
DAN WASTING
4. Inovatif dan kreatif.
5. Pemahaman agama Islam cukup baik.

I. Hubungan Kerja
1. Dengan ketua tim STUNTING DAN WASTING dalam hal pertanggung jawaban
kerja.
2. Seluruh unit yang terkait dengan STUNTING DAN WASTING.

J. Perangkat Kerja
1. Komputer.
2. Buku Agenda.
3. Pensil dan Balpoint.
4. Perlengkapan lain sesuai tugas dan kepentingan.
K. Bahan Kerja
1. Peraturan dan perundang-undangan RI yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi.
2. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku di RSI. Assyifa baik yang
disahkan oleh Yayasan maupun oleh Direktur rumah sakit.
3. Program kerja, Standar Prosedur Operasional dan Petunjuk Tekhnis yang
berlaku di lingkup TIM STUNTING DAN WASTING
4. Literatur.

L. Kondisi Kerja
1. Ruangan yang representative.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai.
3. Lingkungan kerja yang kondusif.
URAIAN JABATAN BIDANG JEJARING TIM STUNTING DAN WASTING

A. Kedudukan
Petugas pelaksana secara struktural berkedudukan dibawah ketua TIM STUNTING
DAN WASTING RSI Assyifa .

B. Misi Organisasi
Membantu ketua komite TIM STUNTING DAN WASTING dalam melaksanakan tugas-
tugas program STUNTING DAN WASTING sesuai dengan strategi yang telah diperoleh
saat pelatihan.

C. Tugas Pokok
a. Menemukan penderita
b. Memberikan pengobatan
c. Penanganan logistic
d. Pengelolaan laboratorium

D. Fungsi-fungsi adalah :
Petugas Tim Stunting dan Wasting yang telah dilatih harus melakukan pencatatan
sesuai dengan standar operasional yang ada dan memberikan pelaporan kepada
Dinas Kesehatan Kota mengenai perkembangan kasus Stunting dan wasting yang
terdapat di Rumah Sakit tersebut.
Hal-hal yang harus dilaporkan dari Rumah Sakit kepada Dinas Kesehatan Kota
tersebut antara lain :
a. Jumlah pasien dengan kasus Stunting dan Wasting secara keseluruhan.
b. Apakah Program Tumbuh Kejar di rumah sakit tersebut berjalan atau tidak,
dengan melihat jumlah pasien yang kondisi nya semakin membaik,
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya, ada
peningkatan.
c. Hasil Laboratorium
Petugas Stunting dan Wasting rumah sakit harus aktif melakukan semua kegiatan
penanggulangan Stunting dan Wasting sesuai dengan strategi. Semua kegiatan yang
dilakukan harus sesuai dengan materi saat pelatihan program penanggulangan
Stunting dan Wasting yang sudah diberikan dari Dinas Kesehatan pada saat
pelatihan.
Dinas Kesehatan Kota , indikator keaktifan petugas Stunting dan Wasting Rumah
Sakit dilihat dari:
a. Pelaporan yang harus tepat waktu
b. Seluruh pemeriksaan dan penanganan program Stunting dan Wasting harus
sesuai dengan tahapan strategi Tumbuh Kejar.
c. Tidak ada pasien yang kondisinya memburuk dan pertumbuhan
perkembangannya terhambat bahkan hingga Gizi Buruk.

Hal yang harus dilaporkan dari rumah sakit kepada Dinas Kesehatan Kota tersebut
antara lain :
a. Jumlah pasien Stunting dan Wasting secara keseluruhan .
b. Apakah strategi Tumbuh Kejar di rumah sakit tersebut berjalan atau tidak,
dengan melihat jumlah pasien yang sembuh (angka kesembuhan dan
keberhasilan pengobatan), jumlah pasien yang kondisinya memburuk, jumlah
konversi
c. Hasil laboratorium

Petugas Stunting dan Wasting rumah sakit harus aktif melakukan semua kegiatan
penanggulangan Stunting dan Wasting sesuai dengan strategi Tumbuh Kejar. Semua
kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan materi saat pelatihan program
penanggulangan Stunting dan Wasting yang sudah diberikan dari Dinas Kesehatan
Provinsi Jabar pada saat pelatihan.

Bidang Jejaring baik Internal maupun Eksternal bertugas untuk membantu Koordinator
Tim Stunting dan Wasting dalam berkoordinasi dengan tim yang ada di Rumah Sakit
maupun dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk tindak lanjut penanganan
kasus yang ditemukan di Rumah Sakit.

E. Tanggung Jawab
1. Tercapainya visi dan misi tim STUNTING DAN WASTING RS ISLAM ASSYIFA
2. Tanggung jawab terhadap berjalannya program kerja.
3. Mempertanggungjawabkan hasil kerja
4. Meningkatkan tingkat kepercayaan pasien terhadap mutu pelayanan rumah
sakit.
5. Memastikan mutu profesi dari SDM yang memberikan pelayanan di rumah sakit
yang berorientasikepada keselamatan pasien sesuai kewenangannya.

F. Wewenang
Memkoordinasikan dengan Unit Internal maupun Eksternal (Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama) untuk tindak lanjut program peningkatan mutu. Melakukan
sosialisasi dari program yang sedang berjalan maupun yang akan dikerjakan.

G. Uraian Tugas
1. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN UNIT TERKAIT DI INTERNAL RUMAH SAKIT :
a. Menjaring suspek (penderita tersangka) STUNTING DAN WASTING
b. Melaporkan hasil pemeriksaan dasar kepada unit terkait
c. Mengisi buku laporan kasus Stunting dan Wasting
d. Membuat klasifikasi/tipe penderita
e. Memantau jumlah suspek yang diperiksa dan jumlah kasus Stunting dan
Wasting yang ditemukan

2. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN UNIT TERKAIT DI EKSTERNAL RUMAH SAKIT :


a. Melaporkan hasil temuan kasus Stunting dan Wasting di Rumah Sakit
b. Merujuk ke Tingkat yang lebih tinggi (Rumah Sakit Tipe B)
c. Menerima Rujukan temuan kasus Stunting dan Waritng dari Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
d. Menindaklanjuti kasus temuan Stunting dan Wasting untuk dapat tatp di
monitor dan diawasi di wilayahnya.
3. PENANGANAN LOGISTIK
a. Menjamin tersedianya Konsulen di RS
b. Menjamin tersedianya bahan pelengkap lainnya (formulir, konsul Gizi, dll)
4. PENGELOLAAN LABORATORIUM
d. Memelihara mikroskop dan alat laboratorium lainnya
e. Menangani limbah laboratorium
f. Melaksanakan prosedur keamanan dan keselamatan kerja
5. JAGA MUTU PELAKSANAAN SEMUA KEGIATAN.

H. Kualifikasi Jabatan
1. Lulusan D3 dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di Rumah Sakit
Islam Assyifa.
2. Memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya.
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan STUNTING
DAN WASTING
4. Inovatif dan kreatif.
5. Pemahaman agama Islam cukup baik.

I. Hubungan Kerja
1. Dengan ketua tim STUNTING DAN WASTING dalam hal pertanggung jawaban
kerja.
2. Seluruh unit yang terkait dengan STUNTING DAN WASTING.

J. Perangkat Kerja
1. Komputer.
2. Buku Agenda.
3. Pensil dan Balpoint.
4. Perlengkapan lain sesuai tugas dan kepentingan.

K. Bahan Kerja
1. Peraturan dan perundang-undangan RI yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi.
2. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku di RSI. Assyifa baik yang disahkan
oleh Yayasan maupun oleh Direktur rumah sakit.
3. Program kerja, Standar Prosedur Operasional dan Petunjuk Tekhnis yang berlaku di
lingkup TIM STUNTING DAN WASTING
4. Literatur.

L. Kondisi Kerja
1. Ruangan yang representative.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai.
3. Lingkungan kerja yang kondusif.

Anda mungkin juga menyukai