LAPORAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PROGRAM PENURUNAN PREVELENSI
STUNTING DAN WASTING
KATA PENGANTAR
laporan ini dapat bermanfaat, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Tim
-3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah penyumbang balita stunting nomer 5 di dunia
setelah India, Nigeria, Pakistan, dan Cina sehingga diperkirakan 36%
balita stunting di Indonesia akan mengalami sindrom stunting
jangka pendek di kemudian hari, terdiri dari hambatan perkembangan,
depresi fungsi imunitas dan kognitif serta gangguan metabolisme lemak
yang jangka panjang akan berakhir dengan obesitas, gangguan toleransi
glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
Suplementasi nutrisi pada bayi setelah usia puncak adipositas (nilai BMI
tertinggi pada grafik BMZ) akan berisiko early adiposity rebound ,
dimana 52,7% akan berisiko obseitas dengan semua komorbidnya.
Oleh karena itu malnutrisi pada usia 2 tahun pertama kehidupan bersifat
menetap meskipun telah dikoreksi. Hal ini mendukung pencegahan
malnutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan sebagai program utama
dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas.
RSUD Tenriawaru adalah RS milik pemerintah kota bone yang
diberi amanah menjalankan pelayanan kesehatan lanjutan yang
berkualitas kepada masyarakat. Terkait strategi RPJMN 2020-2024
dalam percepatan perbaikan gizi masyarakat sehingga dimasukkan
dalam program prioritas nasional. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi
Indonesia (SSGI) tahun 2021 angka stunting secara nasional mengalami
penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27.7 persen tahun 2019
menjadi 24,4 persen tahun 2021 namun masih belum mencapai taget
sebesar 14%. Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu,
mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif yang dilaksanakan
secara holistik, integratif dan berkualitas antar bidang rumah sakit dan
stakeholder terkait. Rumah sakit sebagai bagian dari organisasi
perangkat daerah berkolaborasi dengan lintas sektor turut berpartisipasi
menyukseskan progam lokus stunting tersebut baik di tingkat internal
rumah sakit maupun eksternal. Untuk mencapai hal tersebut, RS perlu
menyusun program kerja tahun 2022 agar pelaksanaannya bisa berjalan
dengan baik dan optimal.
-5
B. Tujuan
A. Tujuan Umum
Menjadi acuan untuk menurunkan prevalensi stunting
dan wasting di lingkungan RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone.
B. Tujuan Khusus
1. Mendukung program nasional terkait penurunan angka
stunting dan wasting
2. Menetapkan kebijakan stunting dan wasting
3. Menyusun pan
4. duan pelayanan penurunan stunting dan wasting
5. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait stunting
dan wasting
6. Melakukan eliminasi stunting dan wasting dengan :
a. Promosi kesehatan internal dan eksternal
b. Proses deteksi stunting dan wasting di unit rawat jalan dan
unit rawat inap
7. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia tentang
stunting dan wasting
8. Melakukan koordinasi dengan dinas terkait
C. TARGET PENCAPAIAN
Sesuai dengan tujuan umum dan tujuan khusus pada
program kerja TIM PENURUNAN PREVELENSI STUNTING DAN
WASTING di UPT RSUD Tenriawaru, Beberapa target pencapaian
tujuan kegiatan secara ringkas adalah sebagai berikut:
1. Memastikan pencegahan stunting menjadi prioritas pemerintah dan
masyarakat di semua tingkatan;
2. Meningkatkan kesadaran publik dan perubahan prilaku
masyarakat untuk mencegah stunting ;
3. Memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi program
dan kegiatan pusat daerah dan desa;
4. Meningkatkan akses terhadap makanan bergizi dan mendororng
ketahanan pangan
5. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar untuk
memastikan pemberian layanan yang bermutu, peningkatan
akuntabilitas , dan percepatan pembelajaran .
-6
BAB II
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN STUNTING DAN
WASTING
A. Peningkatan SDM
Program Pelayanan Stunting dan Wasting
Terlaksananya pelatihan program penurunan stunting dan
wasting
B. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Dalam meningkatakan mutu pelayanan dibutuhkan sarana dan
prasarana sesuai standar sebagai berikut :
1. Tersedianya ruang poli anak yang sesuai standar ( ruang
laktasi berada dalam 1 ruangan )
2. Tersedianya wastafel dalam ruang poli anak
3. Tersedianya tempat sampah botol kaca
C. Indikator pelayanan Stunting Dan Wasting
1. Jumlah Kasus
-7
BAB III
0
-8
Analisa :
Jumlah Kasus Stunting Yang Di Temukan Di Ruang poli anak,
ruang nicu dan perawatan anak Upt Rsud Tenriawaru Status Grafik
dari bulan januari sampai bulan desember di temukan 46 kasus
,namun yang tertinggi berada di bulan agustus dengan jumalh 6
kasus.
Sedangkan Jumlah Kasus wasting Yang Di Temukan Di Ruang
poli anak, ruang nicu dan perawatan anak Upt Rsud Tenriawaru
Status Grafik dari bulan januari sampai bulan desember di temukan
79 kasus, namun yang tertinggi berada pada bulan januari dengan
jumlah 9 kasus.
Langkah-langkah dan tindak lanjut : Melihat semakin
meningkatnya jumlah kasus maka perlu peningkatan promosi dan
sosialisasi mengenai stunting dan wasting agar jumlah kasus dapat
mengalami penurunan dan agar semakin meningkatkan mutu
pelayanan di RSUD Tenriawaru khusus nya pada program
penurunan prevelensi stunting dan wasting
-9