Anda di halaman 1dari 2

Alur Rujukan Kasus Stunting, Wasting dan Gizi Buruk

Dari Jejaring Fasyankes Di Wilayah Kerja Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali
Keterangan:

1. Puskesmas melakukan validasi dan konfirmasi status gizi dengan pemeriksaan klinis dan
antropometri menggunakan indikator berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau
berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), tinggi badan menurut usia (TB/U) atau
panjang badan menurut usia (PB/U), dan lingkar lengan atas (LiLA).
2. Berdasarkan hasil validasi dan konfirmasi status gizi balita, ditentukan layanan yang
diberikan:
 Balita gizi buruk tanpa komplikasi medis diberikan layanan rawat jalan
 Balita gizi buruk dengan komplikasi medis diberikan layanan rawat inap
3. Bayi < 6 bulan menderita gizi buruk dan balita ≥ 6 bulan dengan BB < 4 kg dirujuk ke
RS untuk mendapatkan pelayanan rawat inap di rumah sakit.
4. Bayi dan balita gizi buruk yang dirawat di rumah sakit dan Puskesmas dipantau dan
dievaluasi:
 Tidak membaik:
Evaluasi dan cari faktor penyebabnya, bila perlu dirujuk ke fasyankes atau tempat
rujukan yang lebih tinggi
 Membaik:
Apabila bayi dan balita dirawat inap pada fase rehabilitasi, maka dapat
dipindahkan ke layanan rawat jalan
 Sembuh:
Rumah sakit dapat merujuk balik ke Puskesmas untuk mendapatkan pengawasan
dari Puskesmas dan anjuran kontrol serta pemantauan pertumbuhan rutin di
Posyandu

Referensi:

1. PMK No.29 Th 2019 tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit
2. SOP Deteksi Dini dan Rujukan Balita Gizi Buruk Atau Yang Berisiko Gizi Buruk oleh
Direktorat Gizi Masyarakat dalam Sosialisasi “SOP Pencegahan dan Tata Laksana Gizi
Buruk pada Balita” kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/ Kota Lokus Stunting”
Jakarta, 13 Agustus 2020

Anda mungkin juga menyukai