Kepala BKKBN
Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)
PENANGGUNGJAWAB :
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi
Drs. Sukaryo Teguh Santoso, MPd
TIM PENYUSUN :
I Made Yudhistira D, M.Psi
H. Nofrijal, S.P, MA
Drs. Eli Kusnaeli, MM.Pd
Niken Arumsari, S.Sos
Sumiyati, SE
Kukuh Dwi Setiawan, S.Sos, M.Si
Aris Yanuar, SE
Nasrulloh, SE
Aris Firmanto, SE, MSR
Dahman Yuliadi, SE
PANDUAN SATUAN TUGAS
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING DAERAH
EDITOR :
Ir. Siti Fatonah, MPH - Kepala Biro Perencanaan
dr. Irma Ardiana, M.APS - Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan KB dan KS
Dr. Munawar Asikin, S.SI, M.S.E - Direktur Perencanaan
Pengendalian Penduduk
Sunarto, SE, MM - Inspektur Inspektorat Wilayah II
Sutriningsih, S.Sos, M.Si - Kepala Unit Pengadaan Barang dan
Jasa
KATA SAMBUTAN i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 3
C. Tujuan 4
D. Sasaran 4
E. Ruang Lingkup 5
F. Manfaat 5
G. Batasan Pengertian 6
BAB VI PENUTUP 35
A. Latar Belakang
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting mengamanatkan kepala
Kepala BKKBN selaku ketua Pelaksana Percepatan
Penurunan Stunting untuk mengoordinasikan
penyelenggaran Percepatan Penurunan Stunting
sebagaimana yang telah ditargetkan sebesar 14 persen
pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut
diperlukan upaya percepatan lintas program dan lintas
sektor.
D. Sasaran
Adapun sasaran pengguna Panduan Satgas Stunting ini
adalah:
1. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi;
2. Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota;
3. Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa/Kelurahan;
4. Kepala Desa/Lurah;
5. Penyelenggara Kegiatan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam Panduan Satgas Stunting memberikan
gambaran tentang:
1. Arah kebijakan dan strategi Penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting;
2. Peran Satgas Stunting dalam Penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting;
3. Mekanisme perekrutan Tim Program pada Satgas Stunting;
4. Mekanisme pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan dukungan Satgas Stunting.
F. Manfaat
Panduan Satgas Stunting ini merupakan acuan, petunjuk dan
tuntunan bagi Perwakilan BKKBN Provinsi dalam:
1. Perekrutan Tim Program Satgas Stunting;
2. Pelaksanaan dukungan Satgas Stunting dalam
penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting;
3. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Satgas Stunting.
Manfaat lainnya Panduan Satgas Stunting ini sebagai
referensi bagi pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait pelaksanaan
tugas Satgas Stunting sehingga dapat berkolaborasi dalam
upaya percepatan penurunan Stunting.
G. Batasan Pengertian
1. Penyelenggara kegiatan adalah unit kerja eselon 2 di
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional yang bertugas dan bertanggung jawab
menyelenggarakan kegiatan.
2. Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting yang
selanjutnya disebut Satgas Stunting adalah unit
implementasi program Percepatan Penurunan Stunting
yang terdiri dari Tim Program dan Tim Teknis yang
melaksanakan fungsi konsultasi, fasilitasi koordinasi
dan penguatan menyediakan satu data Stunting
kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota hingga ke tingkat layanan sesuai
dengan arahan dan instruksi Ketua Pelaksana
Percepatan Penurunan Stunting.
3. Tim Program adalah sekelompok orang dengan
kualifikasi bidang tertentu yang diberi tugas oleh Ketua
Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting untuk
melaksanakan fungsi konsultasi dan fasilitasi
koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan
penguatan Satu Data Stunting.
4. Tim teknis adalah para pelaksana kegiatan yang
meliputi Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas
Lapangan Keluarga Berencana, Tim Pendamping
Keluarga dan lainnya yang melaksanakan fungsi
operasional di lini lapangan dalam Percepatan
Penurunan Stunting.
5. Tim Percepatan Penurunan Stunting yang selanjutnya
disebut TPPS adalah organisasi Percepatan Penurunan
Stunting yang bertugas mengkoordinasikan,
mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting.
6. Sekretariat Pelaksana adalah satuan kerja percepatan
penurunan Stunting yang bertugas memberikan
dukungan substansi, teknis, dan administrasi
penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting;
melaksanakan fungsi koordinasi Tim Pelaksana dalam
rangka melaporkan perkembangan pelaksanaan
penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting serta
melaksanakan tugas lain yang mendukung tugas
pelaksana dalam percepatan penurunan Stunting.
A. Kebijakan
Arah dan kebijakan pelaksanaan penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting mengacu pada:
1. Tujuan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting
sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting, yaitu :
a. Menurunkan prevalensi Stunting;
b. Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga;
c. Menjamin pemenuhan asupan gizi;
d. Memperbaiki pola asuh;
e. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan; dan
f. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
c. Pelaporan
Satgas Stunting melakukan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Pelaksana
Percepatan Penurunan Stunting cq. Kepala Perwakilan
BKKBN Provinsi dan/atau Ketua Sekretariat Pelaksana
dan/atau Program Manager yang secara berkala dan
berjenjang dalam kurun waktu bulanan, semester dan
tahunan atau sewaktu-waktu jika diperlukan. Laporan
Satgas Stunting meliputi:
1. Laporan Pelaksanaan Tugas Satgas Stunting
Satgas Stunting menyusun laporan pelaksanaan tugas
yang memuat pencapaian output satgas Stunting dan
rekomendasi perbaikan dan tindak lanjutnya setiap
semester.
2. Laporan Pelaksanaan Audit Kasus Stunting
Satgas Stunting menyusun laporan Pelaksanaan Audit
Kasus Stunting setiap 6 (enam) bulan sekali secara
berjenjang dan berlapis, mulai dari tingkat desa,
kecamatan dan kabupaten/kota melalui media yang
tersedia dengan pelibatan para pemangku
kepentingan di dalamnya. Laporan mencakup
pelaksanaan audit kasus Stunting, keterangan
hambatan dan faktor pendukung, evaluasi yang
dilakukan, pembelajaran dan rekomendasi untuk
perbaikan.
3. Laporan pelaksanaan Tugas Perorangan Tenaga Program
Satgas Stunting.
a. Koordinator Program Manager
1) Laporan pelaksanaan seluruh tugas/peran dan
fungsi Koordinator Program Manager;
2) Laporan pelaksanaan konsultasi dan fasilitasi
koordinasi dan penyediaan satu data Stunting;
3) Rencana Kerja pelaksanaan tugas Satgas Stunting;
Laporan pelaksanaan kegiatan yang ditugaskan oleh
Ketua Pelaksana dan/atau Kepala Perwakilan BKKBN
Provinsi.
e. Office Assistant
Laporan dokumentasi kesekretariatan (administrasi,
keuangan dan lain-lain)
Pengorganisasian Satgas Stunting
Panduan mekanisme perekrutan Satgas Stunting pada Bab IV
merupakan acuan dan petunjuk serta tuntunan dalam
perekrutan tenaga program sebagaimana telah dijelaskan
pada Bab III panduan ini. Bab ini berisi kualifikasi tenaga
program yang dibutuhkan, mekanisme perekrutan dan
pembiayaannya.
2. Pengorganisasian
Sekretariat pelaksana dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi
mengorganisasir persiapan, pelaksanaan dan pemantauan
rekrutmen Tenaga Program Satgas Stunting, baik di tingkat
provinsi maupun kabupaten/kota.
2. Penggunaan Anggaran
Penggunaan anggaran pada Kegiatan Satgas Stunting,
disesuaikan dengan Rincian anggaran dan Biaya (RAB),
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) dan Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) sesuai dengan anggaran yang dialokasikan
di Satker Perwakilan BKKBN Provinsi. Untuk penentuan
standar harga Satgas Stunting agar satker perwakilan
BKKBN provinsi mengacu kepada peraturan yang berlaku,
memperhatikan harga pasar, satuan harga pembayaran
atas pekerjaan sejenis yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
3. Pelaksanaan Anggaran
1) Satker Perwakilan BKKBN Provinsi, Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
wajib melaksanakan kegiatan Satgas Stunting
berdasarkan KAK atau HPS serta berpedoman sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Hasil dari pelaksanaan
kegiatan, PPK dan Pejabat Pengadaan wajib
melaksanakan pemeriksaan dan penerimaan hasil
pekerjaan sesuai dengan uraian pekerjaan/spesifikasi
kegiatan pengadaaan.
2) Penyedia/pelaksana pekerjaan wajib
mempertanggungjawabkan pengeluaran yang mengacu
kepada Peraturan perundang-undangan diantaranya
sebagai berikut:
a) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
b) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara beserta peraturan perubahannya.
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60 Tahun 2021
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
2022.
d) Peraturan perundang-undangan lainnya.
3) Bukti laporan hasil pekerjaan, dalam bentuk laporan
kegiatan disampaikan oleh penyedia/pelaksana pekerjaan
kepada Satker Perwakilan BKKBN Provinsi sesuai dengan
perikatan pengadaan barang/jasa.
4) Pembayaran atas hasil pekerjaan kepada
penyedia/pelaksana pekerjaan dilakukan berdasarkan
prestasi kerja.
B. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengukur pencapaian output
kegiatan serta kelengkapan laporan. Kegiatan evaluasi
disesuaikan dengan jadwal penyelesaian output dan
laporan kegiatan Satgas Stunting. Evaluasi atas capaian
output kegiatan:
1. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan evaluasi
atas pemenuhan seluruh capaian output kegiatan
masing-masing Satgas;
2. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan evaluasi
atas mekanisme kerja Satgas Stunting;
3. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan evaluasi
atas manfaat hasil dari pelaksanaan konsultasi dan
fasilitasi koordinasi serta penguatan penyediaan Satu
Data Stunting oleh Satgas Stunting.
C. Pelaporan
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan pelaporan
atas pelaksanaan Satgas Stunting menyusun dan
menyampaikan laporan kepada Ketua Pelaksana
Percepatan Penurunan Stunting mencakup: laporan
pelaksanaan audit kasus Stunting dan laporan pelaksanaan
tugas Satgas Stunting secara berkala dan berjenjang 3
(tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu jika diperlukan, serta
laporan pelaksanaan tugas Satgas Tenaga Program secara
perorangan secara berkala 1 (satu) bulan sekali atau
sewaktu-waktu jika diperlukan.
1. Tersedianya laporan Audit Kasus Stunting setiap 3 (tiga)
bulan sekali secara berjenjang dan berlapis, mulai dari
tingkat desa, kecamatan dan kabupaten/kota melalui
media yang tersedia dengan pelibatan para pemangku
kepentingan di dalamnya. Laporan mencakup
pelaksanaan audit kasus Stunting, keterangan hambatan
dan faktor pendukung, evaluasi yang dilakukan,
pembelajaran dan rekomendasi untuk perbaikan.