Anda di halaman 1dari 81

PANDUAN PENGELOLAAN

KAMPUNG KELUARGA BERENCANA


BAGI TENAGA LINI LAPANGAN

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan iii


ii
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan
i
978-602-316-173-7

ii
iii
iv
v
vi
vii
8
Buku Panduan Pengelolaan K
Kampung KB Bagi TTenaga Lini Lapangan

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kampung Keluarga Berencana merupakan
tindak lanjut arahan Presiden Republik
Indonesia, Joko Widodo agar manfaat
Program Kependudukan, Keluarga
Berencana, dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) dapat lebih dirasakan secara
langsung oleh masyarakat terutama yang
berada di wilayah miskin, padat penduduk,
kurang memiliki akses kesehatan dan
pendidikan, terpencil, pesisir, kumuh, dan
kesertaan ber-KB nya masih rendah.

Kampung Keluarga Berencana sejalan dengan pelaksanaan


agenda prioritas pembangunan pemerintah
(Nawacita) butir 3, 5 dan 8.

NAWACITA NAWACITA NAWACITA

03 05 08
Membangun
Indonesia dari
pinggiran dengan Meningkatkan kualitas Melakukan revolusi
memperkuat daerah- hidup manusia karakter bangsa.
daerah dan desa Indonesia.
dalam kerangka
negara kesatuan.

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 9


Kampung KB merupakan
salah satu inovasi strategis
untuk mengimplementasikan
berbagai program/kegiatan
prioritas program KKBPK dan
program pembangunan lainnya
secara utuh di lini lapangan.

Untuk itu perlu dilakukan


koordinasi lintas sektor
guna terintegrasinya program
yang akan dilaksanakan di lokasi
pelaksanaan Kampung
Keluarga Berencana.
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Pengurus Pokja Kampung KB, Desa Bendungan, Kec. Lebak Wangi, Kab. Kuningan, Jawa Barat.

10
PENGERTIAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA

Satuan wilayah setingkat desa/kelurahan


atau yang setara dengan kriteria tertentu
di mana terdapat keterpaduan antara program KKBPK
dan program pembangunan sektor terkait lainnya
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup
keluarga dan masyarakat.

Kampung KB Desa Lantung,


Kecamatan Lantung
Kabupaten Sumbawa
Nusa Tenggara Barat

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 11


TUJUAN DAN STRATEGI
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA

Meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat melalui:


t Pelayanan dasar dan program KKBPK
t Penguatan 8 fungsi keluarga
t Partisipasi aktif masyarakat
t Pembangunan yang terintegrasi antar lintas sektor

SASARAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA
SASARAN SASARAN
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

1. Keluarga 1. Tokoh Agama/Tokoh


Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

2. Pasangan Usia Subur (PUS) Masyarakat/Tokoh Adat


3. Balita, Remaja dan Lansia 2. Organisasi masyarakat
4. Masyarakat 3. Penyedia Layanan kesehatan

12
ARAH KEBIJAKAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA

Penggarapan
Pengendalian
Penduduk
Penggarapan
Pembangunan Penggarapan
Lain KB KR

MPUNG K
Penggarapan
Pemberdayaan A Penggarapan
K

Perempuan &
B
Perlindungan Pembangunan
anak Peningkatan Keluarga
Kesejahteraan
Masyarakat
AM
KB
K

Penggarapan
P UNG
Lingkungan Penggarapan
Hidup Kesehatan

Penggarapan Penggarapan
Pendidikan Sosial
Ekonomi

Pengelolaan Kampung Keluarga Berencana di desa sangat tertinggal


juga diarahkan pada 1600 Desa Stunting, melalui:
t Integrasi kegiatan internal lintas bidang
t Integrasi program lintas sektor
t Pendekatan 8 Fungsi Keluarga
t Program 1000 HPK
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sumber: Direktorat Bina Lini Lapangan BKKBN

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 13


INDIKATOR KEBERHASILAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA

A. Sektor Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga


1. Setiap keluarga mampu melaksanakan fungsinya secara optimal
2. Terbinanya kesertaan ber-KB
3. Tersedianya pusat-pusat pelayanan KKBPK (BKB, BKR, PIK-R, BKL, UPPKS,
Rumah Dataku, dll) yang bersinergi dengan sektor lainnya dan dapat diakses
oleh keluarga dan masyarakat dengan baik
4. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam kegiatan kelompok kegiatan dalam
rangka peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
5. Tumbuh dan berkembangnya “gotong royong” masyarakat dalam
membangun Kampung Keluarga Berencana

B. Sektor Pembangunan Lainnya


Disesuaikan dengan sasaran/indikator keberhasilan yang disusun/ditentukan
oleh sektor yang bersangkutan dan bisa berbeda antar wilayah Kampung
Keluarga Berencana, tergantung dari program mana yang paling prioritas untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kampung tersebut.
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Kegiatan UPPKS
di Kampung KB Beting,
di Kota Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat

14
TENAGA LINI LAPANGAN
Pelaksanaan program KKBPK di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari upaya
penggerakan di tingkat lini lapangan di mana partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan program KKBPK merupakan langkah yang sangat strategis guna
mencapai tujuan program KKBPK.

Tiga potensi dalam penggerakan lini lapangan:


1. Sumber Daya Manusia Lini Lapangan yaituTenaga Lini lapangan (Penyuluh
KB) sebagai petugas yang diberikan mandat untuk menggerakkan
masyarakat dalam program KKBPK.
2. Pembinaan IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan) yang
merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program
KKBPK di lini lapangan.
3. Mekanisme operasional sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai
kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan program KKBPK
di lapangan.

Kegiatan BKR
di Kampung KB Beting,
di Kota Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 15


PERAN PENYULUH KB
DALAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA

10 LANGKAH PLKB
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Pada dasarnya peran Penyuluh KB dalam Kampung Keluarga


Berencana tidak berbeda dengan konsep 10 Langkah PLKB. Sehingga
hal ini bukanlah sesuatu yang baru atau menambah beban kerja dari
Penyuluh KB. Peran Penyuluh KB lebih ditekankan pada bagaimana
tujuan dari Kampung Keluarga Berencana dapat terwujud melalui
progam KKBPK.

"Apabila tidak ada Penyuluh KB yang bertugas di desa


tersebut, maka peran Penyuluh KB pengelolaan program
Kampung Keluarga Berencana dikelola oleh IMP."

Sumber: Direktorat Bina Lini Lapangan BKKBN

16
TAHAPAN PENGELOLAAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA

1 PERSIAPAN
1. Advokasi kepada Kepala Desa, tokoh formal dan informal
2. Pembentukan Pokja Kampung Keluarga Berencana
3. Penyusunan Rencana Kerja Kampung Keluarga Berencana

2 PELAKSANAAN
4. Advokasi kepada Lintas Sektor di tingkat Kabupaten/Kota
5. Sosialisasi Kampung Keluarga Berencana
6. Pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana

3 MONITORING DAN EVALUASI


7. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Kunjungan lapangan
di lokasi Kampung KB
Desa Riam Tapang,
Kecamatan Silat
Hulu, Kabupaten
Kapuas Hulu, Provinsi
Kalimantan Barat

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 17


Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

18
PERSIAPAN
ALUR PERSIAPAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI TINGKAT DESA

ALUR
Advokasi kepada Pembentukan Penyusunan
Kepala Desa, Pokja Kampung Rencana Kerja
KEGIATAN tokoh formal dan
informal
Keluarga
Berencana
Kampung KB
termasuk
Pembiayaan
Kampung KB

Adanya
SK Kepala Desa:
Adanya Pembentukan Pokja Adanya
dukungan Kampung KB Rencana Kerja
HASIL dari Kepala Desa
serta tokoh formal
dengan
mencantumkan
Kampung KB
dan Pengunaan
dan Informal dukungan APBDesa untuk
pendanaan dari Kampung KB
APBDesa

1 2 3

Pelatihan bagi tenaga engelola Kampung KB Angkatan VI Tahun 2017 di Kota Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 19


1. Advokasi kepada Kepala Desa serta Tokoh Formal dan Informal

Advokasi di tingkat Desa merupakan langkah awal dan penting untuk dilakukan
mengawali Kampung Keluarga Berencana, mulai dari:
t Kepala desa,
t Tokoh formal (BPD, PKK, Bidan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dll )
t Tokoh informal (tokoh agama, pemimpin adat, dan tokoh masyarakat
lainnya) guna mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan Kampung
Keluarga Berencana.
t Advokasi ini diharapkan dapat meningkatkan dukungan Kepala Desa serta
tokoh formal dan informal terhadap pelaksanaan Kampung Keluarga
Berencana.

Peran Tenaga Lini Lapangan dalam Advokasi Kepala Desa

t Menyiapkan informasi dan data tentang “apa itu Kampung Keluarga


Berencana dan mengapa penting untuk dilaksanakan di wilayah yang
ditunjuk” untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak tersebut
diatas.
t Melalui pertemuan di tingkat desa/kecamatan, lakukan advokasi kepada
Kepala Desa serta tokoh formal dan informasi dengan informasi dan data
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Contoh Advokasi Kampung KB


Desa Lesabela, Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat
PLKB bersama-sama Tim Kampung
KB Desa Lesabela dalam melakukan
sosialisasi selalu melibatkan tokoh Syukurlah advokasi kami kepada
agama/masyarakat desa. para tokoh ini berhasil, sehingga mereka
Tujuannya tentu agar lebih didengar berkomitmen untuk mendukung
oleh warga. Kampung Keluarga Berencana,
termasuk membantu dalam
melakukan sosialisasi dengan warga.

20
2. Pembentukan Pokja Kampung Keluarga Berencana

t Pengelolaan Kampung Keluarga Berencana membutuhkan sebuah


kelompok kerja (Pokja) atau pengurus Kampung Keluarga Berencana
yang harus disahkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.
t Pokja Kampung Keluarga Berencana beranggotakan para pemangku
kepentingan di tingkat desa yang berasal dari perwakilan pemerintah,
tokoh agama/tokoh masyarakat, perwakilan kelompok masyarakat
dan individu bisa dikembangkan sesuai dengan kondisi, kebutuhan,
kemampuan dan muatan lain yang diinginkan di wilayah masing-masing,
namun tujuannya tetap mengacu pada pelaksanaan 8 Fungsi Keluarga.
t Jika sudah ada Pokja serupa, sebaiknya memanfaatkan Pokja yang sudah
ada/terbentuk tanpa harus membentuk Pokja yang baru.
t Tenaga Lini Lapangan tidak masuk dalam struktur Pokja, karena posisi
mereka adalah sebagai pendamping Pokja.

Bersama Kepala Desa mengundang lintas sektor terkait


PERAN di tingkat desa dalam pertemuan untuk:
a. Membentuk Pokja Kampung Keluarga Berencana
Tenaga Lini Lapangan
b. Membuat SK Kepala Desa tentang Pembentukan
dalam Pembentukan
Kelompok Kerja Pokja Kampung Keluarga Berencana.

Terlampir
CONTOH
SK Pokja Kampung KB
di Tingkat Desa

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 21


Tugas dan Tanggung jawab Pokja Kampung Keluarga Berencana

Kampung Keluarga Berencana harus dikelola secara terus menerus oleh


pengurus Pokja Kampung Keluarga Berencana termasuk lintas sektor terkait melalui
penerapan 8 Fungsi Keluarga.

1. Menyusun rencana kerja Kampung Keluarga Berencana harus disinkronisasi


dengan RPJM Desa sehingga integrasi rencana kerja ini kedepannya akan
mendorong kemandirian, kepemilikan dan keberlanjutan.
2. Melakukan advokasi kepada kepala desa untuk menganggarkan kegiatan
Kampung Keluarga Berencana melalui APB Desa, termasuk untuk mendanai
operasional pokja.
3. Rencana kerja Kampung Keluarga Berencana yang telah disusun menjadi
panduan pengurus Pokja dalam mengelola Kampung Keluarga Berencana.
4. Melaksanakan, memantau dan mengevaluasi program kerja dalam upaya
peningkatan capaian Kampung Keluarga Berencana di tingkat desa.

Susunan Pengurus Pokja Kampung Keluarga Berencana


Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Penanggung Jawab: Kepala Desa/Lurah

t Penasehat : dipilih t Seksi Reproduksi : dipilih


t Ketua : dipilih t Seksi Ekonomi : dipilih
t Sekretaris : dipilih t Seksi Perlindungan: dipilih
t Bendahara : dipilih t Seksi Kasih Sayang : dipilih
t Seksi Agama : dipilih t Seksi Sosial Budaya : dipilih
t Seksi Pendidikan : dipilih t Seksi Lingkungan : dipilih

22
Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja Tim Kampung KB
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

Hasil Pemetaan Lokasi Kampung KB

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 23


3. Penyusunan Rencana Kerja Kampung Keluarga Berencana

Pokja di tingkat desa/kelurahan yang sudah terbentuk membutuhkan rencana


kerja dalam menjalankan tugasnya, oleh karena itu BKKBN menyediakan
Panduan Penyusunan Rencana Kerja Kampung Keluarga Berencana. Panduan ini
diharapkan dapat membantu Pokja untuk menyusun strategi dan kegiatan dalam
menyukseskan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berencana.

Peserta yang terlibat dalam penyusunan rencana kerja adalah pengurus dan
anggota Pokja Kampung Keluarga Berencana yang idealnya berasal dari berbagai
unsur, seperti: Kepala Desa/Lurah, BPD, Ketua Pokja, Anggota Pokja, Penggerak
PKK, Bidan Desa, PPKBD/Sub-PPKBD, Toga/Toma, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 1,5 hari (total kurang lebih 10 jam) ini
mengutamakan keterlibatan aktif setiap peserta.

Peran Tenaga Lini Lapangan dalam Penyusunan Rencana Kerja

t Menjadi fasilitator dalam penyusunan rencana kerja Kampung Keluarga


Berencana ditingkat desa/kelurahan.
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Lokakarya Pengembangan Rencana Kerja TIM KB Desa


untuk Kampung KB di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

24
ALAT PERENCANAAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA

1 2 3

Tenaga Lini Lapangan


Tenaga Lini Lapangan memfasilitasi Pokja untuk
memfasilitasi Pokja untuk Tenaga Lini Lapangan dapat mengambarkan peta
memfasilitasi Pokja untuk desa dan wilayah Kampung
dapat mengidentifikasi data
dapat mengidentifikasi KB , lengkap dengan batas
kependudukan dan KB yang potensi desa, program
ada di desa terutama di wilayah, sungai, jalan,
pembangunan dan jembatan serta batas Dusun
wilayah Kampung KB pemberdayaan masyarakat atau RW tertentu yang
yang ada di desa terutama di disepakati menjadi sasaran
wilayah Kampung KB Kampung KB

4 5

Tenaga Lini Lapangan


memfasilitasi Pokja untuk Tenaga Lini Lapangan
dapat mengidentifikasi dan memfasilitasi Pokja untuk
mengambarkan sarana dan dapat mengidentifikasi dan
prasarana yang mendukung merumuskan isu prioritas
pembangunan desa (Balai dengan menganalisa peta
Desa, Sekolah, Puskesmas, yang telah disusun
Tempat Ibadah, Posyandu,
dsb)

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 25


6 7 8

Tenaga Lini Lapangan


Tenaga Lini Lapangan Tenaga Lini Lapangan memfasilitasi Pokja untuk
memfasilitasi Pokja memfasilitasi Pokja untuk dapat membuat Rencana
untuk dapat menetapkan dapat menyusun rencana Tindak Lanjut (RTL) tentang
beberapa tujuan dengan kerja Kampung Keluarga hal apa saja yang perlu dan
mengacu pada isu-isu yang Berencana termasuk penting dilakukan setelah
menjadi prioritas Pokja indikator keberhasilannya rencana kerja Kampung KB
dalam satu tahun kedepan berdasarkan tujuan yang tersusun, sebelum pada
telah ditentukan akhirnya disahkan dan
diterapkan
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Diskusi Kelompok untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan isu dalam perencanaan


Kampung KB di Kota Ambon Provinsi Maluku

26
SUMBER PEMBIAYAAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA

APBD I dan II APB Desa

t Dana dari berbagai OPD t Penggunaan APB Desa


di tingkat provinsi dan untuk pembiayaan program/
kabupaten/kota yang kegiatan Kampung Keluarga
mendukung Kampung Berencana, dilakukan secara
Keluarga Berencana. swakelola, sesuai ketentuan
t Dana Perimbangan yang peraturan yang berlaku.
disalurkan melalui Alokasi t Pelaksanaan kegiatan
Dana Desa dan Alokasi Dana Kampung Keluarga
Kelurahan yang bersumber Berencana di Desa yang
dari APBD. menggunakan APB Desa
dilakukan oleh Pokja
Kampung Keluarga
Dana CSR Berencana.

t Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah Dana BOKB
dana yang dikeluarkan
oleh sebuah perusahaan
untuk memberikan Dana Bantuan Operasional
tanggung jawabnya Keluarga Berencana adalah
kepada lingkungan dan Dana Alokasi Khusus
kesejahteraan masyarakat
sekitarnya. (DAK) Nonfisik berupa
biaya operasional integrasi
t Dana CSR diberikan
pada program/kegiatan program KKBPK dengan
yang bertujuan untuk program pembangunan
membangun perbaikan lainnya di Kampung
kesejahteraan atau Keluarga Berencana yang
penguatan ekonomi sosial kegunaannya ditentukan oleh
masyarakat.
pemerintah kabupaten/kota
t Teknis Mendapatkan
Pendanaan CSR : Membuat dan dukungan operasional
proposal mengenai pembinaan Program KKBPK
program/kegiatan bagi masyarakat oleh kader
yang tertera di rencana (PPKBD dan Sub PPKBD), dan
kerja Pokja Kampung dukungan media KIE.
Keluarga Berencana yang
pembiayaannya bisa didanai
oleh CSR.

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 27


TEKNIS PENGANGGARAN
DARI SUMBER APBDESA

Desa telah Desa belum


menetapkan APBDesa menetapkan APBDesa

Menyusun rencana
Tetap dapat menyusun
kerja Pokja Kampung
rencana kerja Pokja
KB dan pendanaannya
Kampung KB yang
dapat diusulkan dalam
pendanaannya dapat
Musrembang Desa
diusulkan dalam
perubahan anggaran di sesuai dengan ketentuan
tingkat Desa. yang ada.

PERAN t Mendampingi Kepala Desa/Lurah dan


Pokja dalam menyampaikan rencana
Tenaga Lini Lapangan
kerja Pokja Kampung Keluarga Berencana
dalam Pembiayaan
Kampung KB dengan OPD yang terlibat dalam Kampung
Keluarga Berencana melalui Pokja di
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Tingkat Kabupaten/Kota agar mendapatkan


dukungan berdasarkan kebutuhan di lokasi
Kampung Keluarga Berencana.
t Mendampingi Pokja dalam Musrembang
Desa/Kelurahan agar Rencana Kerja
Kampung Keluarga Berencana mendapat
dukungan pendanaan dari desa/kelurahan.

28
INSERT
GAMBAR / PHOTO/TEXT

Kampanye Kampung Keluarga Berencana di Dusun Tanah Putih


Desa Tawiri, Kota Ambon, Provinsi Maluku

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 29


Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

30
PELAKSANAAN
INTEGRASI LINTAS SEKTOR
Dalam tahap pelaksanaan pengelolaan Kampung KB, mendorong keterlibatan,
inisiatif, dan kepemilikan lokal penting untuk dilakukan. Mengingat banyak
aspek yang harus diperhatikan dalam program ini, di tengah masih adanya
tantangan ego sektoral yang kadang terjadi.
Pada dasarnya pemerintah daerah dan masyarakat merupakan pihak yang lebih
memahami situasi, kebutuhan serta tantangan dalam melaksanakan Kampung
Keluarga Berencana di wilayahnya.

Untuk itu perlu strategi yang tepat, salah satunya adalah dengan membentuk
kelompok kerja lintas sektor baik di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dan
desa. Tujuannya agar terjalin kerjasama dan koordinasi antar para pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana.

Berikut gambaran keanggotaan, peran dan tugas kelompok kerja mulai dari
tingkat Kabupaten/kota sampai dengan desa:

Pertemuan Advokasi dalam rangka Penguatan dan Pengembangan Kampung KB


di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 31


PERAN DAN TUGAS
PENGURUS POKJA KAMPUNG KELUARGA BERENCANA
(Disahkan dengan SK Bupati/Walikota)
Tingkat Kabupaten/Kota
POKJA KAMPUNG KELUARGA BERENCANA *

Peran t Perencana strategi advokasi


dan t Pelaksana kegiatan advokasi
Tugas t Pemantau kegiatan advokasi

t Seketaris Daerah, Bappeda, DinKes, OPD KB,


Pengurus DPMPD dan Dinas terkait lainnya
Pokja t Organisasi Profesi (contoh: IBI, IDI, POGI)
Kab/Kota t Organisasi Masyarakat, Keagamaan, LSM
t Universitas/Perguruan Tinggi

t Perencana strategi advokasi


Peran
(Disahkan dengan SK Kepala Desa )

t Pelaksana kegiatan advokasi KB


dan t Pelaksana kegiatan Kampung Keluarga
Tugas
Tingkat Desa

Berencana

t Kepala Desa/Sekretaris t Kader KB Kesehatan


Pengurus t BPD t Babinsa
Pokja t Bidan Desa t Bhabinkamtibmas
Desa t PKK t Toga/Toma/Todat

Catatan: * Di tingkat Kabupaten Kota juga bisa disebut Pokja Advokasi Program KKBPK
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Pokja Kampung Keluarga Berencana di tingkat kecamatan juga dapat


dibentuk jika diperlukan berdasarkan situasi dan kebutuhan spesifik
daerah guna mendukung pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana
di tingakat desa.

32
Fungsi Kelompok Kerja (Pokja)

Sebagai forum lintas sektor, Pokja diharapkan memiliki kesamaan


persepsi tentang “penduduk sebagai subjek dan objek pembangunan
bangsa, serta keluarga sebagai pondasi pertama dan utama dalam upaya
pengubahan bangsa”.

Oleh karena itu perlu untuk melakukan advokasi terhadap para pemegang
kebijakan tentang pentingnya pengelolaan program KKBPK sebagai salah
satu penentu tercapainya program pembangunan sektor lain maupun
pembangunan wilayah.

Dengan adanya Pokja diharapkan nantinya dapat :


t Menyelaraskan kebijakan dan kegiatan di masing-masing OPD untuk
Kampung Keluarga Berencana
t Memfasilitasi terselenggaranya program KKBPK yang terintegrasi
dengan program lintas sektor di Kampung Keluarga Berencana
t Memotivasi lintas sektor dan masyarakat untuk melakukan perubahan
secara bersama-sama menuju masyarakat sejahtera
t Membina dan mengevaluasi pelaksanaan integrasi program KKBPK
dengan program lainnya dalam kerangka pembangunan wilayah dan
masyarakat Kampung.

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 33


ALUR PELAKSANAAN
KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI TINGKAT DESA

Sosialisasi Pelaksanaan
Advokasi kepada
alur Lintas Sektor
Kampung Kampung
Keluarga
KEGIATAN di tingkat
Keluarga
Berencana Berencana
Kabupaten/Kota

Adanya
dukungan dari Adanya integrasi
Adanya masyarakat program KKBPK

HASIL
dukungan dari dalam dan sektor
Lintas Sektor pelaksanaan pembangunan
di tingkat Kampung lainnya melalui
Kabupaten/Kota Keluarga pendekatan 8
Berencana Fungsi Keluarga

1 2 3
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Kegiatan BKB di Kampung KB Desa Krenceng, Kecamatan Kepung,


Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur

34
1. Advokasi Kepada Lintas Sektor
Dukungan dari lintas sektor terkait terutama dari tingkat kabupaten/kota
dalam pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana di tingkat desa sangat
penting, mengingat OPD yang ada juga mempunyai berbagai program
pembangunan di tingkat desa.
Melakukan pertemuan konsultasi dengan OPD yang terkait Kampung
Keluarga Berencana atau dengan Pokja Kampung Keluarga Berencana di
tingkat kabupaten/kota untuk mendapatkan dukungan.

Mendampingi Kepala Desa dan Pokja dalam


PERAN menyampaikan rencana kerja Pokja Kampung
Tenaga Lini Lapangan Keluarga Berencana dengan OPD yang terlibat
dalam Advokasi Lintas dalam Kampung Keluarga Berencana melalui Pokja
Sektor di tingkat kabupaten/kota agar mendapatkan
dukungan berdasarkan kebutuhan dilokasi
Kampung Keluarga Berencana

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 35


Testimoni Keberhasilan Advokasi Lintas Sektor

Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan,


Kab. Kuningan, Prov. Jawa Barat:

Pada tahun 2018, rencananya 1-2 lokasi Kampung Keluarga Berencana mendapatkan
dukungan dari program U-mina, Bu-mina dan Biofolk, dimana dinas akan memberikan
dukungan berupa pembuatan kolam budidaya, serta pemberian bibit tanaman sayur
dan buah kepada warga desa.

Sasaran program ini sebanyak 20-25 kepala keluarga di setiap desa.


Adapun proses pendampingan biasanya dilakukan pada satu siklus, mulai dari tahap
pembuatan kolam, pemeliharaan, hingga proses panen.
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Pemanfaatan Lahan Desa


untuk Kolam Ikan
Kampung KB Desa Bendungan
Kecamatan Lebak Wangi,
Kabupaten Kuningan
Jawa Barat

36
2. Sosialisasi Kampung Keluarga Berencana

Sosialisasi tentang Kampung Keluarga Berencana kepada warga masyarakat


penting untuk dilakukan sebelum membentuk Kampung Keluarga
Berencana, mengingat masih banyak dari mereka yang belum memahami
seperti apa sebenarnya Kampung Keluarga Berencana.

Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai pertemuan di tingkat RT


dan RW/Dusun dengan menambahkan agenda tentang apa itu Kampung
Keluarga Berencana, tujuan dan manfaatnya bagi masyarakat dalam jangka
pendek dan panjang.

Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat


tentang manfaat Kampung Keluarga Berencana, BKB, BKR, BKL, PIK-R, dan
UPPKS serta kegiatan lainnya guna meningkatkan dukungan masyarakat
terhadap pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana.

Membantu Kepala Desa dan Pokja dalam


PERAN pelaksanaan kegiatan sosialisasi Kampung Keluarga
Tenaga Lini Lapangan Berencana di tingkat RT dan RW/Dusun dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman akan
dalam Sosialisasi
Kampung Keluarga Berencana dan mendapatkan
Kampung KB dukungan dari masyarakat.

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 37


3. Pelaksanaan Program/Kegiatan

Pelaksanaan program/kegiatan Kampung Keluarga Berencana dilakukan


dengan mengintegrasikan program KKBPK dan sektor pembangunan lainnya
melalui pendekatan 8 Fungsi Keluarga.

8 FUNGSI KELUARGA:
1.Agama
2.Reproduksi
3.Kasih Sayang
4.Perlindungan
5.Pendidikan
6.Sosial Budaya
7.Ekonomi
8.Pelestarian lingkungan

Kegiatan menurut Pendekatan 8 Fungsi Keluarga:


Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

1. Fungsi Agama
Segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk membentuk masyarakat yang
agamis, beriman, berakhlak baik, bertaqwa dan percaya terhadap keberadaan
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Fungsi Reproduksi
Segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk pelayanan dasar terkait hak-hak
reprosuksi dan perencanaan keluarga.
3. Fungsi Kasih Sayang
Segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk mencipatakan suasana cinta dan
kasih sayang dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

38
4. Fungsi Perlindungan
Segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk menumbuhkan rasa aman dan
kehangatan , sehingga merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak
menyenangkan.
5. Fungsi Pendidikan
Segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk memberikan pendidikan, pembelajaran
dan pelatihan kepada masyarakat agar menambah pengetahuan dan keterampilan
hidup.
6. Fungsi Sosial Budaya
Segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara
nila luhur, adat istiadat, dalam kehidupdan masyarakat.
7. Fungsi Ekonomi
Segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan
perekonomian masyarakat.
8. Fungsi Pelestarian Lingkungan
Segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk pengelolaan lingkungan agar tercipta
kenyamanan dan kelestarian lingkungan.

PERAN Dalam pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana


Tenaga Lini Lapangan peran Tenaga Lini Lapangan lebih ditekankan pada
dalam Sosialisasi pendampingan dan pembinaan Pokja Kampung
Keluarga Berencana sesuai tupoksinya selama ini,
Kampung KB yaitu sebagai petugas pengelola dan pelaksana
program KKBPK di tingkat kecamatan dan desa.

Kegiatan pendampingan dan pembinaan Pokja


Kampung Keluarga Berencana, antara lain
adalah KIE Individu/Kelompok dan Konseling KB,
Pengembangan BKB, BKR, BKL, PIK-R dan UPPKS
serta kegiatan sektor terkait lainnya.

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 39


Contoh Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berencana

Desa Lantung, Kecamatan Lantung di Kabupaten Sumbawa, telah berubah 180


derajat. Desa yang dikenal sangat jauh di pelosok, dengan akses jalan yang
belum beraspal, ditambah sulit air, kini telah berubah menjadi salah satu desa
agrowisata ternama di Kabupaten Sumbawa.

Inovasi melalui Kampung Keluarga Berencana yang dilakukan Desa Lantung


melalui pemanfaatan pekarangan dan pagar rumah warga sebagai tempat
menanam sayuran dengan konsep hidropnik dan akuaponik yang menggunakan
pupuk organik merupakan terobosan yang berani karena desa ini dikenal sangat
sulit air, bahkan area persawahan disana menggunakan konsep sawah tadah
hujan, yang penanamannya dilakukan hanya pada saat musim hujan.

Awalnya tidak 100% warga yang melakukan penanaman sayuran di pekarangan.


Namun, setelah mereka mendapatkan sosialisasi yang dikemas secara menarik
dan melihat hasil sayuran yang dihasilkan sangat bermanfaat, bisa memperindah
rumah dan juga dapat dikonsumsi pribadi, maka warga lain akhirnya tertarik
melakukan hal itu.

Berbekal semangat yang kuat dari warga setempat dan dukungan dari berbagai
pihak, setiap hari minggu pagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) selalu
mengumpulkan hasil penanaman sayuran untuk dipasarkan ke Sumbawa Besar.
Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
warga. Langkah tersebut disambut baik oleh warga diluar Desa Lantung, karena
sayuran yang dihasilkan bebas dari pestisida.
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Pemanfaatan Pekarangan Warga


untuk kebun sayur-mayur
Kampung KB Desa Lantung,
Kecamaatan Lantung
Kabupaten Sumbawa
Nusa Tenggara Barat

40
PAUD Desa Bendungan Kecamatan lebak Wangi Kabupaten Kuningan
Provinsi Jawa Barat

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 41


41
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

42
MONITORING DAN EVALUASI
PENGERTIAN MONITORING DAN EVALUASI
Dalam pengelolaan Kampung Keluarga Berencana, penting untuk melakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala selama pelaksanaan program/kegiatan
berdasarkan rencana kerja yang telah disusun agar semua pihak yang terlibat
dan terkait dalam program/kegiatan dapat memantau perkembangan dan
keberhasilannya.

MONITORING EVALUASI
Monitoring adalah kegiatan untuk Evaluasi adalah proses untuk
mengetahui apakah program yang menentukan apakah sebuah
dibuat itu telah berjalan dengan baik program, baik yang sedang
sebagaimana mestinya sesuai dengan berlangsung ataupun yang telah
yang direncanakan, adakah hambatan diselesaikan sudah mencapai tujuan
yang terjadi dan bagaimana pelaksana yang diharapkan berdasarkan
program (Pokja) mengatasi hambatan
rencana kerja yang telah dibuat
secara obyektif dan sistematis.
tersebut.

Pelaksanaan evaluasi Kampung KB


Pelaksanaan monitoring Kampung
dapat dilakukan melalui pertemuan
KB dapat dilakukan melalui kegiatan
yang mengundang berbagai pihak
seperti pertemuan rutin Pokja,
yang terlibat dalam Kampung
yang dihadiri seluruh pengurus dan
KB, termasuk lintas sektor dan
anggota Pokja.
masyarakat.

RUANG LINGKUP MONITORING DAN EVALUASI


Ruang lingkup Monitoring dan Evaluasi Kampung Keluarga Berencana mencakup:
t Sistem Pengelolaan Kampung Keluarga Berencana
t Sistem Advokasi, Penggerakan dan Informasi
t Sistem Pelayanan terkait Kependudukan, Keluarga Berencana dan Ketahanan
Keluarga
t Sistem Pelayanan terkait bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain
yang melibatkan lintas sektor

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 43


PERAN TENAGA LINI LAPANGAN
DALAM PELAKSANAAN MONITORING & EVALUASI

Memonitoring pelaksanaan program/ kegiatan Kampung Keluarga Berencana di


Tingkat Desa melalui
1. Pertemuan rutin bulanan Pokja
2. Laporan rutin bulanan Pokja dengan format yang telah disediakan, yang
kemudian diserahkan ke tingkat Desa/Kelurahan dan ke tingkat Kecamatan
melalui Tenaga Lini Lapangan dengan tembusan ke Kepala UPTD masing-masing
instansi pemerintah/lembaga terkait
3. Mengkoordinir PKKBD, Sub-PKKBD dan Kader untuk melakukan pecatatan dan
pelaporan pelaksanaan program/kegiatan Kampung Keluarga Berencana.
4. Membuat laporan Kampung Keluarga Berencana – termasuk rekomendasi dan
RTL melalui aplikasi data basis laporan Kampung Keluarga Berencana secara on
line di
http://kampungkb.bkkbn.go.id.
Dalam website tersebut Tenaga Lini Lapangan adalah pengisi konten yang
diberikan kewenangan oleh OPD KB Kabupaten dan Kota untuk membuat laporan
kondisi, intervensi dan kegiatan Kampung Keluarga Berencana di wilayahnya.

Kampung KB Jelajahi Statistik Cari nama kampung Tentang Program Sign in

Kampung KB Sebagai Wahana


Pemberdayaan Masyarakat.
Kampung KB sebagai wahana permberdayaan masyarakat adalah sebuah
program dari BKKBN untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor
terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas

http://kampungkb.bkkbn.go.id.

Tampilan Website Kampung KB

44
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan di Kampung Keluarga Berencana merupakan salah satu
alat untuk mendukung proses monitoring dan evaluasi. Hasil dari pencatatan dan
pelaporan tersebut kemudian direkap dan dianalisa guna bahan pembelajaran yang
dapat menunjang pengembangan program/kegiatan.

pencatatan
Format pencatatan tidak diatur secara khusus, namun
bentuk yang sarankan pencatatan mencakup:
a. Buku tamu
b. Buku kegiatan per seksi, memuat:
t No kegiatan
t Hari/tanggal kegiatan
t Nama Kegiatan
t Sasaran Kegiatan
t Mendukung Program (BKB/BKR/BKL/PIKR/UPPKS/
Lintas sektor)
t Tempat penyelenggaraan
t Keterlibatan lintas sektor
c. Buku peserta kegiatan per seksi
d. Buku data kependudukan

PELAPORAN Pelaporan, dalam proses pelaporan online. Hal-hal yang


dilaporkan diantaranya:
1. Profil Kampung KB sistem updating(diperbaharui)
2. Profil Penduduk sistem updating(diperbaharui)
3. Intervensi Kegiatan real time(waktu sebenarnya)
4. Capaian kegiatan bulanan

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 45


Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

46
PENUTUP
PENUTUP
Program Kampung Keluarga Berencana dikembangkan sebagai upaya untuk
merevitalisasi program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) yang selama beberapa dasawarsa terakhir mengalami
kemunduran.

Kampung Keluarga Berencana merupakan salah satu strategi guna menunjang


capaian program KKBPK dan program pembangunan sektor terkait lainnya
diseluruh tingkatan wilayah sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh
seluruh masyarakat Indonesia.

Buku ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi Tenaga Lini Lapangan
sebagai petugas pengelola dan pelaksana program KKBPK di tingkat kecamatan
dan desa.

Anak - anak di Kampung Keluarga Berencana Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kabupaten
Kuningan Provinsi Jawa Barat

Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 47


LAMPIRAN
Program-program Berbasis Desa/Kelurahan di Berbagai Kementrian/Lembaga yang
Berpotensi Disinergikan dengan Kampung Keluarga Berencana
1. Kampung Keluarga Berencana (BKKBN),
2. Desa Mandiri, Desa Sehat (Kemendesa & PDTT),
3. Desa Sejahtera Mandiri (Kemensos),
4. Desa Tangguh Bencana (BNPB),
5. Desa Siaga (Kemenkes),
6. Desa Keluarga Sakinah (Kemenag),
7. Desa Inovasi (Kemenristek Dikti),
8. Lapangan Desa (Kemenpora),
9. Agroindustri Pedesaan (Kementan),
10. Desa Wisata (Kemenpar),
11. Desa Industri Mandiri (Kemenperin),
12. Desa Mandiri Energi (Kemen ESDM),
13. Kampung Iklim (KLHK),
14. Pasar Rakyat (Kemendag),
15. Satu Desa Satu Produk – OVOP (Kemenkop UKM),
16. Desa Pesisir Tangguh (KKP),
17. PISEW & Bedah Rumah (Kemen PUPR),
18. TNI Manunggal Membangun Desa – TMMB (Kemenhan),
19. Desa Sadar Hukum (Kemenkumham).
20. Desa Pilot, Desa Padat Karya Tunai (Kemenko PMK)
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

48
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 49
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

50
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 51
Buku Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

52
LAMPIRAN

Panduan Penyusunan
Rencana Kerja Pokja Kampung KB
Bagi Tenaga Lini Lapangan

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 1


DAFTAR ISI
Pendahuluan ................................................................................................ 3

Persiapan
1. Tujuan Pertemuan .................................................................................... 5
2. Peserta Pertemuan .................................................................................... 5
3. Fasilitator Pertemuan ................................................................................. 5
4. Tempat dan Waktu Pertemuan ................................................................. 6
5. Materi dan Alat Bantu Pertemuan .......................................................... 6
6. Jadwal Pertemuan ....................................................................................... 8

Penyusunan Rencana Kerja Pokja Kampung KB .............................. 9


Langkah 1 - Identifikasi Data Kependudukan ........................................... 9
Langkah 2 - Identifikasi Potensi Desa, Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat .................................................... 10
Langkah 3 - Menggambar Peta Desa dan Wilayah Kampung Keluarga
Berencana ................................................................................... 12
Langkah 4 - Identifikasi Sarana dan Prasarana ......................................... 14
Langkah 5 - Identifikasi Isu ............................................................................ 16
Langkah 6 - Menetapkan Tujuan ................................................................. 18
Langkah 7 - Menyusun Rencana Kerja ........................................................ 19
Langkah 8 - Menyusun Rencana Tindak Lanjut ........................................ 22

Pasca Penyusunan Rencana Kerja Pokja Kampung KB .................. 23

2 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


PENDAHULUAN
Kampung Keluarga Berencana pada saat ini merupakan program prioritas dari
BKKBN dan sejak program ini diluncurkan dan dicanangkan oleh Presiden RI,
Joko Widodo pada bulan Januari 2016 di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
Petunjuk pelaksanaan telah disusun oleh BKKBN, demikian pula rencana jumlah
desa pelaksana Kampung Keluarga Berencana yang harus dibentuk telah ditetap-
kan secara bertahap mulai dari tahun 2016.

Meskipun capaian dan pembentukan Kampung Keluarga Berencana secara


nasional dapat dikatakan cukup berhasil, dimana seluruh kecamatan dan 50%
desa tertinggal dan sangat tertinggal telah memiliki Kampung Keluarga Berencana
tetapi berdasarkan hasil evaluasi sistem pengelolaan Kampung Keluarga Berenca-
na khususnya tindak lanjut pasca pencanangan dinilai masih belum berhasil.

Dan permasalahan lainnya yang ditemui di lapangan dan menghambat keber-


langsungan program, adalah mengenai pemahaman dan kemampuan tenaga
lini lapangan BKKBN dalam mendampingi dan memfasilitasi kelompok kerja atau
Pokja Kampung Keluarga Berencana ditingkat desa belum merata sehingga hasiln-
ya terjadi banyak perbedaan, ada Kampung Keluarga Berencana yang sudah sesuai
dengan harapan dengan adanya integrasi program lintas sektor di tingkat desa,
tetapi ada pula yang terhenti pada tahap pembangunan Gapura/Tugu Kampung
Keluarga Berencana saja. Hal ini juga diperkuat dengan hasil evaluasi yang dilaku-
kan oleh Direktorat Bina Lini Lapangan BKKBN dalam Laporan Akhir Kampung Kel-
uarga Berencana Tahun 2018 yang menyatakan bahwa dalam hal:

t Pengorganisasian, adalah langkah awal untuk menentukan struktur,


wewenang dan tanggungjawab serta mengatur bagaimana kegiatan yang
direncanakan dapat mencapai tujuan Pokja Kampung Keluarga Berencana
di tingkat desa. Tetapi dalam kenyataannya permasaahan seperti pemilihan
anggota kurang memperhatikan potensi dan kompentensi Sumber Daya Ma-
nusia yang ada serta belum banyak yang memahami tugas dan fungsi mere-
ka dalam Pokja. Sehinggga berdampak dalam perencanaan dan pelaksanaan
Kampung Keluarga Berencana.

t Mekanisme Operasional, kegiatan Kampung Keluarga Berencana di tingkat


desa tidak berdasarkan perencanaan yang baik terutama dalam perencanaan
belum melibatkan masyarakat sehingga berdampak pada rendahnya partisi-
pasi masyarakat dalam berbagai kegiatan.

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 3


t Rencana Tindak Lanjut, semangat untuk melaksanakan program KKBPK
sangat tinggi namun tidak sedikit Pokja Kampung Keluarga Berencana yang
kebingungan langkah apa yang harus dilakukan pasca menuangkan gagasan
dalam rencana kerja. Bimbingan dan pendampingan lanjutan sangat diperlu-
kan sehingga semangat kerja Pokja Kampung Keluarga Berencana dapat ter-
jaga. Dan dalam hal ini peran Fasilitator sangat dibutuhkan.

t Penggerakan, perlu diperkuat lagi dengan melibatkan banyak pihak seperti


pemerintah desa, tokoh agama/masyarakat dan masyarakat desa sendiri.

t Penganggaran, masih banyak desa yang belum memahami cara penggalan-


gan dana dari berbagai sumber untuk untuk pelaksanaan kegiatan Kampung
Keluarga Berencana.

t Integrasi lintas Sektor, sudah terlaksana meski belum optimal. Perlu dukun-
gan dan peran aktif dari pemeritah daerah untuk lebih berkontribusi dalam
integrasi lintas sektor dalam Kampung Keluarga Berencana.

t Pencatatan dan Pelaporan, sebagian besar Pokja Kampung Keluarga Beren-


cana masih terfokus pada pembentukan dan pelaksanaan kegiatan, sedan-
gkan untuk pencatatan serta pelaporan belum menjadi fokus utama karena
masih banyak yang belum melaporkan secara lengkap apa yang telah dilaku-
kan melalui website

t Monitoring dan evaluasi, pelaksanaannya masih dilakukan secara parsial dan


belum melibatkan lintas sektor. Hasilnya pun belum dimanfaatkan secara op-
timal untuk pengembangan dan perbaikan program.

Melihat permasalahan di atas, kebutuhan akan penyusunan rencana kerja kam-


pung Keluarga Berencana di tingkat Desa sangat diperlukan. Tenaga lini lapangan
BKKBN sebagai petugas yang harus memfasilitasi dan membina desa binaannya
menjadi Kampung Keluarga Berencana yang berhasil, perlu dibekali dengan buku
panduan untuk memfasilitasi penyusunan rencana kerja okja Kampung Keluarga
Berencana di tingkat desa, agar Pokja dapat menyusun rencana kegiatan yang baik
dengan melibatkan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan desanya masing
masing.

4 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


PERSIAPAN
Buku panduan penyusunan ini adalah kumpulan langkah yang digunakan untuk
menjamin penyusunan rencana kerja dilakukan dengan standar yang sama dan
menghasilkan rencana kerja yang berbasiskan bukti dan data. Tujuan utama dari
buku panduan penyusunan ini adalah agar tenaga lini lapangan dapat memfasilitasi
Pokja Kampung Keluarga Berencana di tingkat desa untuk menyusun rencana kerja
yang mendukung pembangunan desa, berdasarkan situasi, kondisi dan kebutuhan
masyarakatnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum tenaga lini lapangan memfasili-
tasi pertemuan penyusunan rencana kerja Pokja Kampung Keluarga Berencana di
tingkat desa, adalah:

1. Tujuan Pertemuan
a. Meningkatkan ketrampilan peserta pertemuan dalam melakukan
pemetaan dan perumusan isu
b. Meningkatkan ketrampilan peserta pertemuan dalam menyusun rencana
kerja
c. Tersusunnya rencana kerja Kampung Keluarga Berencana di tingkat desa

2. Peserta Pertemuan
Peserta pertemuan ini adalah pengurus dan anggota Pokja Kampung Keluar-
ga Berencana di tingkat desa yang akan menjalankan pelaksanaan Kampung
Keluarga Berencana di tingkat desa, dan idealnya telah disahkan oleh Surat
Keputusan Kepala Desa. Pengurus dan anggota Pokja Kampung Keluarga Be-
rencana idealnya berasal dari berbagai unsur, seperti:
a. Kepala Desa/Lurah
b. BPD
c. Ketua Pokja
d. Anggota Pokja
e. Penggerak PKK
f. Bidan Desa
g. PPKBD/Sub-PPKB
h. Toga/Toma
i. Babinsa
j. Babinkamtibmas

3. Fasilitator Pertemuan
Fasilitator pertemuan ini adalah Tenaga Lini Lapangan BKKBN yang mempunyai
pengetahuan dan pemahaman tentang Kampung Keluarga Berencana serta
mempunyai ketrampilan dan pengalaman dalam memfasilitasi pertemuan.
Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 5
4. Tempat dan Waktu Pertemuan
Pertemuan idealnya dilaksanakan di balai pertemuan yang ada di desa lokasi
Kampung Keluarga Berencana selama kurang lebih 2 hari mulai dari jam 08.30
sampai dengan jam 15.00.

5. Materi dan Alat Bantu Pertemuan


a. Alat Tulis Kantor (ATK) seperti kertas plano, post-it warna warni, kertas
origami/lipat/metaplan warna-warni, spidol marker warna-warni, spidol
kecil warna-warni dan selotip kertas untuk menunjang proses penyusunan
rencana kerja. Untuk itu perlu dibuatkan daftar ATK apa saja yang dibutuh-
kan disetiap sesi atau langkah dalam pertemuan ini.
b. Data Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) dan Peta Desa, wajib dipersiapkan dan dibawa dalam pertemuan
ini karena merupakan data dasar yang sangat dibutuhkan dalam meny-
usun rencana kerja. Untuk itu perlu dibuatkan daftar data apa saja yang
dibutuhkan dan dilampirkan dalam undangan agar peserta tidak lupa untuk
mempersiapkan dan membawanya dalam pertemuan.

Daftar data kependudukan yang dibutuhkan dalam pertemuan ini:

Data di Data di
No. Jenis Data Tingkat Tingkat
Desa RW/Dusun
1. Peta Desa
2. Jumah RW/Dusun
3. Jumlah RT
4. Jumlah Kepala Keluarga (KK)
5. Mata pencaharian utama penduduk
6. Jumlah total penduduk
7. Jumlah laki-laki
8. Jumlah perempuan
9. Jumlah balita
10. Jumlah remaja
11. Jumlah lansia
12. Jumlah kepemilikan KK
13. Jumlah wajib Kartu Tanda Penduduk
(KTP)
14. Jumlah kepemilikan KTP

6 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


Data di Data di
No. Jenis Data Tingkat Tingkat
Desa RW/Dusun
15. Jumlah kepemilikan BPJS Kesehatan
16. Jumlah anak usia sekolah
17. Jumlah anak usia sekolah yang
Sekolah
18. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
19. Jumlah ibu hamil
20. Jumlah peserta KB Aktif
21. Jumlah peserta KB Non MKJP
22. Jumlah peserta KB MKJP
23. Jumlah balita - Bawah Garis Merah
(BGM)
24. Jumlah kasus Stunting
25. Angka D/S di Posyandu Balita
26. Angka D/S di Posyandu Lansia
27. Angka Kematian Ibu (AKI)
28. Angka Kematian Bayi (AKB)
29. Angka pernikahan dibawah umur
30. Jumlah kepemilikan jamban
31. Jumlah rumah tidak layak huni
32. Jumlah UKM dan sebutkan jenis
UKM-nya
33. Program pembangunan infrastruktur
34. Program pemberdayaan masyarakat
35. Dan lain-lain

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 7


6. Jadwal Pertemuan

Hari & Jam Materi Durasi Fasilitator


Hari Pertama
08:30-09:00 Pendaftaran peserta dan coffee break 30 menit Panitia

09:00-09:15 Pembukaan 30 menit Kepala Desa

Tahap 1 - Pemetaan dan Perumusan Isu


09:15-10:00 Langkah 1 - Mengidentifikasi Data Kependudukan 45 menit Fasilitator

10:00-10:45 Langkah 2 - Mengidentifikasi Potensi Desa, Program 45 menit Fasilitator


Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
10:45-11:30 Langkah 3 - Menggambar Peta Desa dan Wilayah 45 menit Fasilitator
Kampung Keluarga Berencana
11:30-12:15 Langkah 4 - Mengidentifikasi Sarana dan Prasarana 45 menit Fasilitator
12:15-13:15 ISHOMA 60 menit Panitia

13:15-14:45 Langkah 5 - Mengidentifikasi dan Merumuskan Isu 90 menit Fasilitator


Prioritas
14:45-15:00 Evaluasi Hari Pertama 15 menit Panitia

Hari Kedua
08:30-09:00 Review Hari Pertama 30 menit Panitia

Tahap 2 - Penyusunan Rencana Kerja


09:00-09:45 Langkah 6 - Menetapkan Tujuan 45 menit Fasilitator

09:45-11:15 Langkah 7 - Menyusun Rencana Kerja 90 menit Fasilitator

11:15-12:30 Langkah 8 - Menyusun Rencana Tindak Lanjut 45 menit Fasilitator

12:30-13:00 Penutupan 30 menit Kepala Desa

8 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


PENYUSUNAN RENCANA KERJA
POKJA KAMPUNG KB

Tujuan :
Peserta mampu mengidentifikasi data kependudukan yang ada di desa/wilayah
Kampung Keluarga Berencana
Waktu: 45 menit
Metode : Diskusi kelompok
Alat Bantu/Materi:
t Data kependudukan di desa/wilayah Kampung Keluarga Berencana
t Papan tulis, kertas plano, post-it warna-warni, kertas origami/lipat/metaplan
warna-warni, selotip kertas dan spidol warna warni

Langkah:
1. Fasilitator menjelaskan kepada peserta tentang pentingnya data kependudu-
kan, yang merupakan salah satu kunci penting dalam mendorong percepatan
pembangunan di tingkat desa jika didokumentasikan dengan benar dan rutin.
2. Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan data yang telah teridentifikasi
pada post-it dengan warna berbeda-beda seperti contoh dibawah ini.

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 9


Data Tingkat Desa Data Tingkat Dusun/RW
t Jumlah penduduk total t Jumlah penduduk total
t Jumlah penduduk laki-laki t Jumlah penduduk laki-laki
t Jumlah penduduk perempuan t Jumlah penduduk perempuan
t Jumlah KK t Jumlah KK
t Mata Pencaharian Utama t Mata Pencaharian Utama
t Jumlah balita t Jumlah balita
t Jumlah remaja t Jumlah remaja
t Jumlah lansia t Jumlah lansia
t Jumlah PUS t Jumlah PUS
t Jumlah ibu hamil t Jumlah ibu hamil
Kesertaan ber-KB: Kesertaan ber-KB:
t Jumlah KB non MKJP t Jumlah KB non MKJP
t Jumlah KB MKJP t Jumlah KB MKJP
t Jumlah peserta KB Aktif t Jumlah peserta KB Aktif
t Jumlah Balita BGM t Jumlah Balita BGM
t Jumlah kasus Stunting t Jumlah kasus Stunting

t Jumlah anak usia sekolah t Jumlah anak usia sekolah


t Jumlah anak usia sekolah yang tidak sekolah t Jumlah anak usia sekolah yang tidak sekolah

Catatan: Warna dalam setiap kolom mewakili warna kertas Post-It

Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan :
Peserta mampu mengidentifikasi program pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat yang ada di desa/wilayah Kampung Keluarga Berencana
Waktu : 45 menit
Metode : Diskusi kelompok
Alat Bantu/Materi:
t Data Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
t Papan tulis, kertas plano, post-it warna-warni, kertas origami/lipat/metaplan
warna-warni, selotip kertas dan spidol warna warni

10 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


Langkah:
t Fasilitator memfasilitasi peserta untuk dapat mengidentifikasi:
a. Potensi desa yang ada dan belum dikembangkan di desa/wilayah Kampung
Keluarga Berencana, seperti:
t Potensi di bidang wisata
t Potensi di bidang pertanian
t Potensi di bidang perekonomian
t Dll.
Pertanyaan Kunci:
Dari potensi yang ada, hal apa yang bisa dikembangkan sehingga dapat
mendukung kemajuan desa?

b. Program pembangunan yang ada di desa/wilayah Kampung Keluarga


Berencana, seperti:
t Pembangunan jalan dan jembatan
t Pembangunan saluran irigasi
t Pembangunan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
t Pembangunan MCK
t Dll.
Pertanyaan Kunci:
Dari program pembangunan yang sudah dilakukan, adakah hal lain yang
perlu dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat desa?

c. Program pemberdayaan masyarakat yang ada di desa/wilayah Kampung


Keluarga Berencana
t Tribina: BKB, BKR dan BKL
t UPPKS, Bumdes
t P2WKSS
t Desa Siaga
t PIK-R
t Program Keluarga Harapan
t Dll.
Pertanyaan Kunci:
Dari program pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan, adakah
hal yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan situasi dan
kebutuhan masyarakat desa?

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 11


Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Potensi Desa Program Pembangunan Program Pemberdayaan


Masyarakat
t Mempunyai perbukitan Pengembangan: t Bina Keluarga Balita
dan air terjun yang bisa t Produk Unggulan (BKB)
dikembangkan menjadi Kawasan Perdesaan t Bina Keluarga Lansia
wisata alam. (Prukades) (BKL)
t Hasil pertanian berupa t Badan Usaha Milik Desa t Usaha Peningkatan
tanaman kentang dan (BUMDes) Pendapatan Keluarga
ubi melimpah, bisa men- Sejahtera (UPPKS)
jadi Usaha Kecil Menen-
gah (UKM).

Langkah 3: Menggambar Peta Desa dan Wilayah Kampung Keluarga


Berencana

Tujuan:
Peserta mampu menggambarkan peta desa/wilayah yang akan menjadi sasaran
kegiatan Program Kampung Keluarga Berencana

Waktu: 45 menit
Metode: Menggambar peta buta
Alat Bantu/Materi:
t Peta desa
t Papan tulis, kertas plano, selotip kertas dan spidol warna warni

Langkah:
1. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk dapat mengambarkan peta desa/
wilayah Kampung Keluarga Berencana , lengkap dengan batas wilayah,
sungai, jalan, jembatan serta batas dusun/RW di atas kertas plano yang telah
disediakan.
2. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menempelkan hasil diskusi:
a. Langkah 1: Identifikasi Data Kependudukan
b. Langkah 2: Identifikasi Potensi Desa, Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat pada peta yang telah digambar.

12 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


Contoh Lembar Kerja Langkah 3:

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 13


Tujuan:
Peserta mampu mengidentifikasi sarana dan prasarana yang ada di desa/wilayah
Kampung Keluarga Berencana

Waktu: 45 menit
Metode: Menggambar peta buta
Alat Bantu/Materi:
t Data sarana dan prasarana yang ada di desa/wilayah Kampung Keluarga
Berencana
t Papan tulis, kertas plano, post-it warna-warni, kertas origami/lipat/metaplan
warna-warni, selotip kertas dan spidol warna warni

Langkah:
1. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk dapat mengidentifikasi sarana dan
prasarana yang ada di desa/wilayah Kampung Keluarga Berencana:
a. Balai desa
b. Balai dusun/RW
c. Tempat ibadah: masjid, gereja, pura, vihara, kelenteng, dsb.
d. Sekolah: SD, SMP, SMA/K, Perguruan Tinggi
e. Layanan kesehatan: Posyandu, Poskesdes, Puskesmas, Pustu,
Klinik Swasta, Bidan Praktek Mandiri (BPM), dsb.
f. Irigasi
g. Jalan dan jembatan

2. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menggambar pada peta hasil idetifikasi


sarana dan prasarana yang ada di desa/wilayah Kampung Keluarga Berencana

14 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


Contoh Lembar Kerja Langkah 4:

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 15


Tujuan:
t Peserta mampu mengidentifikasi isu berdasarkan data-data yang telah tertu-
liskan pada peta yang telah digambar sebelumnya
t Peserta mampu menentukan isu prioritas yang dihadapi masyarakat di desa/
wilayah Kampung Keluarga Berencana berdasarkan hasil identifikasi isu
Waktu: 90 menit
Metode: Diskusi kelompok
Alat Bantu/Materi:
t Peta desa/wilayah Kampung Keluarga Berencana yang telah digambar
sebelumnya
t Papan tulis, kertas plano, selotip kertas dan spidol warna warni

Langkah:
1. Fasilitator meminta peserta untuk mengidentifikasi isu atau permasalahan
apa saja yang muncul dari hasil mempelajari – membaca peta hasil diskusi
kelompok.
2. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk melakukan berdiskusi kelompok untuk
menentukan isu yang menjadi prioritas untuk diselesaikan dari hasil idetifikasi
sebelumnya

Rekomendasi dan
Penyebab Isu Prioritas Isu
t+VNMBIQFOEVEVLKJwa dan t%ata kependudukan tidak valid. tPerlu dilakukan pendataan ulang
jumlah KK 560, berarti jumlah t%ata harus selalu di update dalam
jiwa/KK: rata-rata 2,1 jiwa. kurun waktu tertentu.
t)BMJOJUJEBLNVOHkin karena t*TVPrioritas #1 – Tahun 2020
menurut Pokja Kampung Kelu
arga Berencana di lokasi sasaran
banyak balita dan banyak yang
punya anak lebih dari 3.

16 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


Rekomendasi dan
Penyebab Isu Prioritas Isu
t Jumlah balita 270, jumlah t Belum menemukan tempat Advokasi dengan Kepala Desa
posyandu hanya 1 dengan untuk membangun posyandu untuk:
jumlah kader posyandu 3 dilokasi yang berbeda. t Penambahan 1-2 posyandu di
orang. t Sulitnya merekrut kader lokasi yang berbeda
t Jumlah posyandu yang ada karena minimnya alokasi t Penambahan jumlah kader
terlalu sedikit, idealnya 1 anggaran untuk kader. posyandu
posyandu untuk 100 balita t Peningkatan alokasi anggaran
dan 1 poyandu memiliki 10 untuk pelaksanaan kegiatan
orang kader. Posyandu
t Isu Prioritas #3 – Tahun
2020

t Jumlah remaja 108 orang, Faktor kemiskinan dan “Nggak t Perlunya dilakukan berbagai
angka remaja putus sekolah perlu sekolah tinggi-tingi, yang kegiatan yang dapat mem-
dan angka pernikahan di penting bisa baca tulis, sudah bantu peningkatan ekonomi
bawah umur meningkat cukup” menjadi faktor tingginya keluarga miskin.
setiap tahunnya. angka remaja putus sekolah dan t Perlu dibentuk BKR dan PIKR.
t Tidak ada kegiatan BKR dan angka pernikahan di bawah umur t Isu Prioritas – Tahun 2021
PIKR meningkat setiap tahunnya.

Pada kegiatan BKL dan Posyandu Jalan menuju lokasi kegiatan BKL t Perlu perbaikan/pengeras-
Lansia, yang aktif datang hanya dan Posyandu Lansia rusak parah an jalan menuju lokasi BKL
sedikit. Angka D/S di Posyandu sehingga menyebabkan jumlah sepanjang 5 km.
Lansia hanya 23%, salah satu faktor BKL dan Lansia yang aktif berke- t Isu Prioritas #4 – Tahun
penyebabnya adalah ternyata jalan giatan hanya sedikit. 2020
menuju lokasi kegiatan BKL dan
Posyandu sangat rusak sehingga
sulit untuk dapat dilalui.

Pokja Kampung Keluarga Beren- t Perilaku masyarakat untuk Kebersihan lingkungan perlu dit-
cana desa melihat adanya kondisi menjaga kebersihan lingkun- ingkatkan melalui program PHBS
yang tidak sehat, kumuh, sampah gan masih kurang. (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat):
tertumpuk dimana2, sungai yang t Sarana dan prasarana untuk t Sosialisasi rutin PHBS di
kotor dan bau, jalan yang becek ka- menjaga kebersihan lingkun- masyarakat
lau hujan, banyak halaman/ tanah gan juga masih kurang. t Pembangunan SPAL
kosong yang tidak terawat. t Pembangunan TPS
t Isu Prioritas #2 – Tahun
2020

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 17


Langkah 6: Menetapkan Tujuan

Tujuan:
t Peserta memahami tentang pentingnya menetapkan tujuan dalam meren-
canakan sebuah rencana kegiatan
t Peserta mampu menetapkan tujuan rencana kegiatan Kampung KB.

Waktu: 45 menit
Metode: Diskusi kelompok
Alat Bantu/Materi:
t Hasil diskusi kelompok langkah 5 “Identifikasi Isu”
t Slide dan/atau bahan presentasi tentang menetapkan tujuan
t Papan tulis kertas plano, selotip kertas dan spidol warna warni

Langkah:
1. Fasilitator menjelaskan kepada perserta tentang pentingnya menetapkan tu-
juan.
2. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk berdiskusi dalam kelompok untuk me-
nentukan tujuan berdasarkan Isu Prioritas yang telah ditentukan dalam lang-
kah sebelumnya dan menuliskan di kertas plano dengan contoh dibawah ini.

Contoh Lembar Kerja Langkah 6: Menetapkan Tujuan

Tujuan 1 Tujuan 2 Tujuan 3 Tujuan 4


Meningkatkan capaian Meningkatkan capaian Meningkatkan Perilaku Membangun Saluran
kepemilikan KB MKJP di Desa Maju Hidup Bersih dan Pembuangan Air
masyarakat akan Jaya dari 50 orang di Sehat (PHBS) Limbah (SPAL) di
identitas kependudu- tahun 2018 menjadi masyarakat di Desa dusun II Desa Maju
kan (Akta Kelahiran, 75 orang di tahun 2020 Maju Jaya di tahun Jaya di tahun 2020
KK, KTP, dsb) di Desa 2020
Maju Jaya sebesar 90%
di tahun 2020

18 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


Langkah 7: Menyusun Rencana Kerja

Tujuan:
t Peserta memahami tentang pentingnya menyusun rencana kerja Kampung
Keluarga Berencana .
t Peserta mampu menyusun rencana kerja Kampung Keluarga Berencana.

Waktu: 90 menit
Metode: Diskusi kelompok
Alat Bantu/Materi:
t Hasil diskusi kelompok di langkah 6 “Menetapkan Tujuan”
t Papan tulis, kertas plano, selotip kertas dan spidol warna warni

Langkah:
Fasilitator memfasilitasi peserta untuk dapat menyusun rencana kerja Kampung
Keluarga Berencana berdasarkan tujuan - tujuan yang telah didiskusikan di lang-
kah sebelumnya.
1. Fasilitator meminta peserta untuk berdiskusi tentang:
t Kegiatan apa saja yang kiranya dapat mencapai tujuan - tujuan yang telah
disepakati? Kegiatan yang telah ditentukan dilakukan secara bertahap yang
berurutan jadwal pelaksanaannya.
t Siapa sasaran dari kegiatan tersebut? Apakah PUS, balita, lansia, keluarga
dengan remaja, atau masyarakat umum?
t Indikator keberhasilan dari setiap kegiatan yang direncanakan? Baik indika-
tor kuantitatif dan kualitatif.
t Kapan kiranya kegiatan tersebut akan dilaksanakan dalam kurun waktu 1
tahun dan berapa kali pelaksanaannya?
t Siapa penanggungjawab dari setiap kegiatan yang direncanakan?
t Berapa perkiraan biaya yang akan dikeluarkan agar kegiatan yang
direncanakan dapat terlaksana? Darimana kiranya sumber pembiayaannya?
2. Hasil diskusi penyusunan rencana kerja dapat dituliskan di kertas plano dengan
contoh dibawah ini.

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 19


Contoh Lembar Kerja Langkah 7: Menyusun Rencana Kerja

Rencana Kerja dan Anggaran


Kampung Keluarga Berencana Desa Maju Jaya
Tahun 2020
Tujuan #1:
Meningkatkan capaian kepemilikan masyarakat akan identitas kependudukan
(Akta Kelahiran, KK, KTP, dsb) di Desa Maju Jaya sebesar 90% di tahun 2020

Nama Sasaran Indikator Waktu Penanggung Perkiraan


Kegiatan Kegiatan Keberhasilan Pelaksanaan Jawab Biaya

1. Melakukan Masyarakat Data masyarakat


pendataan ulang yang belum yang belum
kepemilikan memiliki identi- memiliki identi-
masyarakat akan tas kependudu- tas kependudu-
identitas kan kan
kependudukan

2. Melakukan Disdukcapil Disdukcapil ber-


koordinasi dan sedia membantu
kerjasama dengan pembuatan
Disdukcapil untuk identitas kepen-
pembuatan identi- dudukan
tas kependudukan

3. Kegiatan pem- Masyarakat Jumlah masya


buatan identitas yang belum rakat yang mem-
kependudukan memiliki identi- buat identitas
bagi masyarakat tas kependudu- kependudukan
yang belum memi- kan pada saat
likinya kegiatan

20 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


Rencana Kerja dan Anggaran
Kampung Keluarga Berencana Desa Maju Jaya
Tahun 2020
Tujuan #2:
Meningkatkan capaian KB MKJP di Desa Maju Jaya dari 50 orang di tahun 2018 menjadi
80 orang di tahun 2020

Nama Sasaran Indikator Waktu Penanggung Perkiraan


Kegiatan Kegiatan Keberhasilan Pelaksanaan Jawab Biaya

1. KIE Kelompok PUS t+VNMBI,*&


tentang Manfaat Kelompok dalam
KB MKJP kepada setahun
Pasangan Usia t+VNMBIQFTFrta
Subur (PUS) KIE Kelompok
dalam setahun

2. KIE Individu ten- Calon akseptor t+VNMBI,*&


tang Manfaat KB Individu dalam
MKJP kepada calon setahun
akseptor potensial t+VNMBIQFTFrta
KIE Individu
dalam setahun

3. Mendampingi Calon akseptor t+VNMBI


calon akseptor pendampingan
pontensial ke dalam setahun
tempat layanan KB t+VNMBIDBMPO
MKJP akseptor yang
mendapatkan
pelayanan KB
MKJP dalam
setahun

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 21


Langkah 8: Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Tujuan:
t Peserta memahami tentang pentingnya menyusun sebuah RTL setelah
pertemuan penyusunan sebuah rencana kerja.
t Peserta mampu menyusun RTL setelah pertemuan penyusunan rencana kerja
program Kampung Keluarga Berencana .

Waktu: 45 menit
Metode: Diskusi kelompok
Alat Bantu/Materi:
t Papan tulis, kertas plano, selotip kertas dan spidol warna warni

Langkah:
1. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menyusun RTL tentang hal apa saja
yang perlu dan penting dilakukan setelah rencana kerja program Kampung KB
tersusun, sebelum pada akhirnya disahkan dan diterapkan.
2. Setelah RTL tersusun, fasilitator memastikan kembali bahwa RTL tersebut telah
sesuai penyusunannya dan disepakati oleh semua peserta.

Contoh Lembar Kerja Langkah 8: Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)

No. Kegiatan Waktu Penanggung Jawab


1. Pertemuan Finalisasi Rencana Kerja Program Kam- Mei 2019 Ketua Pokja Kampung Keluarga
pung Keluarga Berencana Tahun 2019 Berencana

2. Pertemuan Konsultasi Rencana Kerja Progam Juni 2019 Ketua Pokja Kampung Keluarga
Kampung Keluarga Berencana 2019 dengan Pokja Berencana dan FASILITATOR
Kampung Keluarga Berencana Kabupaten/Kota

3. Pelaksanaan Rencana Kerja Program Kampung Januari 2019 Ketua Pokja Kampung Keluarga
Keluarga Berencana Tahun 2019 Berencana

22 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan


PASCA PENYUSUNAN RENCANA KERJA
POKJA KAMPUNG KELUARGA BERENCANA
Peran DWG dalam Program Kampung Keluarga Berencana di Tingkat Desa
Penting untuk diperhatikan bahwa dalam menyusun rencana kerja program Kam-
pung Keluarga Berencana di tingkat desa harus disesuaikan dan sejalan dengan
rencana pembangunan desa, dimana pada prinsipnya Kampung Keluarga Beren-
cana merupakan perwujudan dari sinergi antara pemerintah desa, mitra kerja, dan
pemangku kepentingan, serta tidak ketinggalan partisipasi langsung masyarakat
setempat.

Selain itu juga perlu diperhatikan dalam rencana kerja program Kampung Keluarga
Berencana yang telah tersusun, di kegiatan manakah yang menjadi kewenangan
desa, yang meliputi kewenangan berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal
berskala desa, dimana kewenangan tersebut dalam pelaksanaannya diatur dan di-
urus oleh desa. Dan di kegiatan manakah yang kewenangannya ditugaskan oleh
pemerintah, pemerintah provinasi dan pemerintah kabupaten/kota baik yang ses-
uai dengan ketentuan peraturan perundangan atau tidak, dimana dalam pelaksa-
naannya diurus oleh desa dengan pembiayaan dari pemerintah Kabupaten/Kota.

Setelah rencana kerja Kampung Keluarga Berencana di tingkat desa tersusun, ren-
cana kerja tersebut perlu dikonsultasikan dengan District Working Group (DWG)
atau Pokja Kampung Keluarga Berencana Kabupaten/Kota masing-masing, karena
ada kegiatan yang tidak bisa dibiayai berdasarkan kewenangan desa berdasarkan
hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa.

Pokja Kampung Keluarga Berencana di tingkat Kabupaten/Kota mempunyai per-


anan yang sangat penting terhadap keberhasilan program Kampung Keluarga Be-
rencana di tingkat desa, antara lain dengan:
t Memberikan masukan terhadap rencana kerja program Kampung Keluarga
Berencana di tingkat desa.
t Memfasilitasi Pokja Kampung Keluarga Berencana Desa untuk dapat mendap-
atkan bantuan dana atau fasilitasi teknis dari OPD yang ada dan sesuai tupoksi
masing-masing.

Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan 23


t Bersama dengan OPD terkait melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan rencana kerja Kampung Keluarga Berencana di tingkat desa.
Dalam pertemuan Konsultasi Rencana Kerja Kampung Keluarga Berencana Desa,
Kepala Desa yang didampingi oleh fasilitator mempresentasikan rencana kerja
tersebut dihadapan seluruh anggota Pokja Kampung Keluarga Berencana Kabu-
paten/Kota. Konsultasi ini perlu dan penting dilakukan dengan tujuan agar renca-
na kerja tersebut direkomendasikan oleh anggota Pokja Kampung Keluarga Be-
rencana Kabupaten/Kota untuk mendapatkan dukungan dari OPD yang terlibat
dalam Pokja Kampung Keluarga Berencana Kabupaten/Kota. Contohnya:
t Pembangunan jalan antar desa sepanjang 5 km agar dibiayai oleh Dinas
Pekerjaan Umum
t Renovasi 20 rumah tidak layak huni agar dibiayai oleh Dinas Perumahan
Rakyat
t Pembuatan kolam ikan beserta pembelian bibit ikan serta teknis
pembudidayaannya agar dibiayai oleh Dinas Perikanan.

Monitoring dan Evaluasi


Setelah penyusunan rencana kerja dikonsultasikan dengan Pokja Kampung Kelu-
arga Berencana Kabupaten/Kota, disahkan oleh Kepala Desa dan kemudian dilak-
sanakan. Jangan sampai terlupa untuk juga melakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala selama pelaksanaan rencana kerja tersebut. Hal ini penting dilaku-
kan, agar semua pihak yang terlibat dan terkait dalam program ini dapat meman-
tau perkembangan dan keberhasilan dari pelaksanaan rencana kerja yang telah
disusun tersebut.

Beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam monitoring dan evaluasi:
t Monitoring harus dilakukan secara berkala terhadap kegiatan dan tujuan
yang ingin dicapai dalam Kampung Keluarga Berencana.
t Alat monitoring dan evaluasi yang digunakan : menggunakan formulir
pencatatan dan pelaporan yang telah tersedia.
t Monitoring dilakukan secara berkala melalui pelaporan rutin (per-bulan/
per-tiga bulan) dan pertemuan evaluasi per-semester.
t Hasil monitoring dan evaluasi sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai
bahan perencanaan tahun berikutnya.

24 Lampiran Panduan Penyusunan Kampung KB Bagi Tenaga Lini Lapangan

Anda mungkin juga menyukai