ADVOKASI
DAN KOMUNIKASI RISIKO
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
II. ADVOKASI ................................................................................................ 2
A. Definisi Advokasi ................................................................................... 2
B. Hubungan Advokasi, Sosialisasi, Pemberdayaan dan Mobilisasi..................... 3
J. Strategi Advokasi................................................................................... 9
1
dikucilkan. Pemerintah telah melakukan komunikasi risiko kepada
masyarakat dengan berbagai cara melalui sosial media, TV, koran, dll
namun masih belum optimal.
II. ADVOKASI
A. Definisi Advokasi
1. Suatu tindakan yang ditujukan untuk mengubah kebijakan,
kedudukan atau program dari segala tipe institusi.
2. Mengajukan, mempertahankan atau merekomendasikan suatu
gagasan di hadapan orang lain.
3. Berbicara, menarik perhatian masyarakat tentang suatu masalah
dan mengarahkan pengambilan keputusan mencari solusi.
4. Bekerjasama dengan orang atau organisasi lain untuk membuat
perubahan.
5. Memasukkan suatu problem kedalam agenda, mencari solusi
mengenai problem tersebut dan membangun dukungan untuk
bertindak menangani problem maupun solusinya.
6. Bertujuan mengubah organisasi secara internal atau mengubah
seluruh sistem.
7. Dapat melibatkan berbagai aktivitas jangka pendek yang spesifik
untuk mencapai pandangan tentang perubahan jangka panjang.
2
8. Terdiri atas berbagai macam strategi meliputi mengadakan lobi,
pemasaran kepada masyarakat, memberikan IEC, membentuk
organisasi masyarakat atau berbagai macam taktik lain.
9. Keikutsertaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
yang mempengaruhi kehidupan mereka.
C. Pengertian Advokasi
1. Upaya sistematis dan terorganisasi untuk melancarkan aksi
dengan target terjadinya perubahan kebijakan, perilaku dan
pelaksanaan melalui penggalangan dukungan berbagai
stakeholders yang berpengaruh.
2. Advokasi adalah sains dan seni, namun bila dirancang dengan
sistematis dan benar hasil advokasi akan efektif dan baik.
3. Suatu usaha sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi
dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik
secara bertahap maju dan semakin baik.
3
4. Merupakan suatu usaha perubahan sosial melalui semua saluran
dan piranti demokrasi perwakilan, proses-proses politik &
legislasi terdapat dalam sistem yang berlaku.
5. Meletakan korban kebijakan sebagai subyek utama.
6. Boleh menjadi alat siapa saja yang ingin memperjuangkan
perubahan kebijakan untuk tegaknya keadilan sosial.
7. Bermain dalam arena politik tanpa harus menjadi politisi.
8. Membutuhkan daya cipta dan imajinasi yang tinggi, terutama
dalam kegiatan lobi, kampanye, pengerahan aksi massa.
Apakah advokasi
1. Advokasi adalah proses komunikasi yang terencana untuk
mendapat dukungan dan keputusan pemecah masalah.
2. Merupakan suatu ilmu dan seni dari sudut pandang keilmuan
tidak ada formula baku.
3. Keberhasilan diperoleh jika direncanakan secara sistematis.
Menggunakan informasi
tepat dan akurat
4
D. Tujuan Advokasi
5
paham masalah, berkemampuan, dipercaya/ dihormati, tidak
tercela, dll.
G. Proses Advokasi
- Kata kunci: Pendekatan yang bijak (pas/ sesuai, cara yang baik
& benar, sesuai situasi & kondisi)
- Strategi: Membangun kepercayaan (menyamakan persepsi,
menjalin jaringan/ kemitraan/ kerjasama dan
mengembangkannya lebih lanjut.
- Langkah pokok: Mendefinisikan isu strategis, menentukan
tujuan advokasi, mengembangkan pesan advokasi, penggalangan
sumber daya termasuk dana dan mengembangkan rencana kerja.
6
H. Apa yang Diadvokasikan
1. Masalah
2. Tujuan
3. Sasaran
Temukan masalah yang perlu advokasi
7
Menggunakan data dan penelitian untuk advokasi
❖ Data dan hasil penelitian penting untuk membuat keputusan
masalah apa yang ditangani, identifikasi solusi dan tujuan yang
realistis.
❖ Data digunakan untuk mendukung argumentasi anda.
8
J. Strategi Advokasi
1. Lobi politik
2. Negosiasi
9
3. Dialog
4. Seminar/presentasi
5. Debat
6. Mobilisasi massa
7. Petisi/resolusi
8. Pengembangan kelompok peduli
9. Penggunaan media massa
10
❖ Membuat masalah/isu terlihat lebih nyata.
11
❖ Apa tindakan yang kita harapkan oleh pembuat keputusan?
Perhatian …
❖ Jika anda tidak dapat menjawab pertanyaan mereka, jujurlah dan
katakan kepada mereka bahwa anda tidak tahu dan akan mencari
info lebih lanjut.
❖ Kredibilitas anda sangat menentukan keberhasilan anda sebagai
pelaku advokasi.
12
❖ Cara advokasi kepada media massa: mengandung unsur
berita, actual, padat dengan isu yang di advokasikan, menarik
perhatian orang, terkait dengan masalah setempat (lokal
spesifik, menghadirkan orang yang tepat, cakap, terpercaya
sebagai juru bicara, dilengkapi dengan bahan-bahan visual &
audio visual.
13
policy maker agar mengadopsi alternatif pilihan yang
diusulkan.
❖ Dokumen yang membahas isu spesifik yang ditujukan untuk
menarik perhatian pembuat kebijakan.
14
Merupakan komponen penting yang tidak terpisahkan dalam
penanggulangan tanggap darurat kesehatan masyarakat, baik
secara lokal, nasional, maupun internasional.
Membantu mencegah infodemic (penyebaran informasi yang
salah/ hoaks),
Membangun kepercayaan publik terhadap kesiapsiagaan dan
respon pemerintah sehingga masyarakat dapat menerima
informasi dengan baik dan mengikuti anjuran pemerintah.
Meminimalkan kesalahpahaman dan mengelola isu/ hoaks
terhadap kondisi maupun risiko kesehatan yang sedang terjadi.
Bertujuan untuk dapat mengubah perilaku hidup masyarakat.
Menggunakan strategi yang melibatkan masyarakat dalam
kesiapsiagaan dan respon serta mengembangkan intervensi
yang dapat diterima dan efektif untuk menghentikan
penyebaran wabah yang semakin meluas serta dapat
melindungi individu dan komunitas.
Untuk pengawasan, pelaporan kasus, pelacakan kontak,
perawatan orang sakit dan perawatan klinis, serta pengumpulan
dukungan masyarakat lokal untuk kebutuhan logistik dan
operasional.
15
diharapkan, dan tindakan yang diinginkan sebagai hasil dari
interaksi. Strategi komunikasi risiko didasarkan pada bukti
(misalnya data penelitian atau informasi akurat), berfokus
mendapatkan hasil, dan memungkinkan partisipasi khalayak
sasaran.
17
F. Identifikasi Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran adalah individu/ kelompok yang perlu dituju
sesuai prioritas masalah dan sasaran yang telah ditetapkan.
Kelompok sasaran dikelompokkan dalam geografi (letak
wilayah), demografi (usia, dender, pendidikan), Sosiografi
(status sosial ekonomi), psikografi (gaya hidup, nilai
kepercayaan, opini, sikap).
I. Saluran Komunikasi
1. Komunikasi tatap langsung: Dilakukan melalui forum
pertemuan, sosialisasi, konseling, edutainment yang
18
memadukan informasi & hiburan, pameran dan kegiatan
promosi.
2. Komunikasi melalui saluran: Media cetak (koran, majalah,
leaflet dan media luar ruang).
1. Kebijakan
19
Dalam situasi pandemi COVID-19, diperlukan standar dan
ketersediaan layanan, sistem rujukan serta suplai barang
yang terjamin ketersediaannya.
3. Norma masyarakat
4. Individu
21
d. Membangun jejaring kuat dengan kelompok
masyarakat/ komunitas.
e. Menyiapkan desa beserta perangkatnya hingga RW-
RT untuk kesiapsiagaan kemungkinan terjadinya
wabah.
22
c. Tim tenaga lapangan ada hingga di level desa/
kelurahan yang dapat melakukan KIE secara benar &
melibatkan masyarakat secara aktif.
23
d. Melakukan koordinasi untuk menyiapkan pesan,
konsistensi informasi, dan penyebaran kepada publik.
24
d. Menggerakan influencer (misalnya tokoh masyarakat,
tokoh agama, petugas kesehatan, tabib tradisional,
dll.) dan jejaring komunitas yang ada (misalnya
organisasi kemasyarakatan/ LSM kesehatan,
kelompok perempuan (PKK), serikat pekerja, relawan
kesehatan masyarakat/ penggerak sosial untuk polio,
malaria, HIV) yang dapat digunakan untuk pelibatan
masyarakat.
25
c. Tim tenaga lapangan ada hingga di level desa/kel.
yang dapat melakukan KIE secara benar dan
melibatkan masyarakat secara aktif.
26
3.4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
a. Juru bicara mengumumkan data dan informasi yang
terkini dan mengedukasi masyarakat terkait upaya
pencegahan dan pengendalian wabah secara rutin
setiap hari kepada publik.
b. Segera memberikan informasi terbaru secara terbuka
c. Aktivasi influencer terpercaya secara
berkesinambungan untuk membantu menyebarkan
konten positif kepada masyarakat.
27
b. Gerakan masif para influencer & jejaring/ komunitas
masyarakat sebagai kelompok anti-hoaks isu &
pemberitaan yang bohong/ belum terbukti
kebenarannya untuk melawan hoaks & menyebarkan
berita baik/ benar terkait COVID-19.
c. Edukasi dan klarifikasi terkait berita bohong/ hoaks
COVID-19 dari pemerintah, baik pusat maupun
provinsi/ kabupaten/ kota.
28
perekonomian tetap dapat berjalan, maka perlu dilakukan
mitigasi dampak pandemi COVID-19.
❖ Masyarakat harus melakukan perubahan pola hidup dengan
tatanan dan adaptasi kebiasaan yang baru (new normal)
agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan
COVID-19. Kedisiplinan dalam menerapkan prinsip pola
hidup yang lebih bersih dan sehat merupakan kunci dalam
menekan penularan COVID-19 pada masyarakat, sehingga
diharapkan wabah COVID-19 dapat dilewati dengan baik.
Pesan kunci pencegahan tingkat individu terutama upaya
kebersihan personal dan rumah dengan menerapkan
protokol kesehatan masih perlu dilakukan secara disiplin.
5. Protokol Kesehatan
29
c. Protokol di Area dan Transportasi Publik
d. Protokol di Area Institusi Pendidikan
e. Protokol di Pintu Masuk Wilayah Indonesia (Bandara,
Pelabuhan, dan
PLBDN)
30
7. Pedoman Pelayanan Kesehatan Keluarga di Masa Pandemi
COVID-19, dapat diunduh melalui :
http://bit.ly/PanduanDitKesgaEraCOVID19
31
12.Protokol Penanganan COVID-19 di Tempat Kerja, Sektor
Jasa, dan Perdagangan (Area Publik) dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha dapat di unduh melalui :
https://covid19.kemkes.go.id/protokol-covid-
19/protokol-pencegahan-covid-19tempat-kerja-sektor-
jasa-dan-perdagangan
32
6. Media Komunikasi dan Informasi
Keterangan:
33
Konsep di atas akan diturunkan (eksekusi) ke dalam media-
media edukasi secara konsisten. Berikut ini merupakan contoh
media promosi kesehatan yang dapat disebarluaskan kepada
masyarakat mengenai pencegahan COVID-19 termasuk di
masa adaptasi kebiasaan baru.
Pesan di Situasi
Adaptasi
Kebiasaan Baru
34
Inti Pesan Contoh Media
Pesan Kunci : Cuci
Tangan Pakai Sabun
Pesan Kunci :
Jaga Jarak
35
Inti Pesan Contoh Media
Pesan
Pendukung: Tidak
Mudik
Pesan Pendukung:
Beribadah Ramadhan
di Rumah
flyer-pencegahanvirus-corona
4. Media Audio: http://promkes.kemkes.go.id/audio-ilm
5. Media Berubah Usir Wabah:
http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-mediaberubah-usir-
wabah
6. Media Adaptasi Kebiasaan Baru:
http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-mediaadaptasi-
kebiasaan-baru
36
Dapatkan Materi Edukasi Pencegahan COVID-19 di Saluran
Komunikasi:
1. Website Resmi:
www.kemkes.go.id, www.promkes.kemkes.go.id
37