Anda di halaman 1dari 23

ADVOKASI

DAN
PENGORGANISASIA
N

AKH. FAWAID.MM
Pengertian Advokasi

Advokasi adalah strategi untuk


mempengaruhi pembuat
keputusan ketika mereka membuat
perundangan dan peraturan,
mendistribusikan sumber daya,
dan membuat keputusan-
keputusan lain yang memengaruhi
kehidupan masyarakat.
Pengertian lain tentang Advokasi

1. Usaha-usaha terorganisir untuk membawa perubahan-


perubahan secara sistematis dalam menyikapi suatu
kebijakan, regulasi, atau pelaksanaannya 
2. Advokasi adalah membangun organisasi-organisasi
demokratis yang kuat untuk membuat para penguasa
bertanggung jawab menyangkut peningkatan
keterampilan serta pengertian rakyat tentang bagaimana
kekuasaan itu bekerja.
3. Upaya terorganisir maupun aksi yang menggunakan
sarana-sarana demokrasi untuk menyusun dan
melaksanakan undang-undang dan kebijakan yang
bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
merata.

...CONTINUED
Advokasi dapat difahami sebagai bentuk upaya
melakukan pembelaan rakyat (masyarakat sipil)
dengan cara yang sistematis dan terorganisir
atas sikap, perilaku, dan kebijakan yang tidak
berpihak pada keadilan dan kenyataan.

Atau dengan kata lain advokasi adalah: Suatu


proses terencana yang sistematis yang
dilakukan untuk mendorong terjadinya suatu
perubahan, khususnya yang berkaitan
dengan Kebijakan, dengan jalan mempengaruhi
para pembuat kebijakan baik dipusat maupun
daerah atas sikap, perilaku, dan kebijakan yang
tidak berpihak pada kebenaran, keadilan dan
kenyataan. ...CONTINUED
Tujuan dan Sasaran Advokasi

Tujuan utama dari advokasi


adalah untuk membuat
kebijakan, merubah kebijakan,
dan memastikan penerapan
kebijakan.

...CONTINUED
Mengapa tertarik dengan advokasi

1. Kita selalu dihadapkan dengan persoalan-


persoalan kemanusiaan dan kemiskinan
2. Perusakan dan kekejaman kebijakan selalu
menghiasi kehidupan kita
3. Keserakahan, kebodohan, dan kemunafikan
semakin tumbuh subur pada lingkungan kita
4. Yang kaya semakin gaya dan yang melarat
semakin sekarat
Tujuan luas dari kerja-kerja advokasi

• Untuk mendorong terwujudnya


perubahan atas sebuah kondisi yang
tidak atau belum ideal sesuai dengan
yang diharapkan. Secara lebih
spesifik, dalam praksisnya kerja
advokasi banyak diarahkan pada
sasaran tembak yaitu kebijakan
publik yang dibuat oleh para
penguasa.
Mengapa kebijakan publik?
• Kebijakan publik merupakan beberapa regulasi yang dibuat
berdasarkan kompromi para penguasa (eksekutif, legislatif,
dan yudikatif) dengan mewajibkan warganya untuk
mematuhi peraturan yang telah dibuat.
• Setiap kebijakan yang akan disahkan untuk menjadi
peraturan perlu dan harus dikawal serta diawasi agar
kebijakan tersebut tidak menimbulkan dampak negatif bagi
warganya. Hal ini dikarenakan pemerintah ataupun
penguasa tidak mungkin mewakili secara luas, sementara
kekuasaannya cenderung sentralistik dan mereka selalu
memainkan peranan dalam proses kebijakan.
Siapa Pelaku Advokasi? 
• Mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan (GMNI, dan lain-lain)
• Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau disebut juga organisasi
non-pemerintah
• Komunitas masyarakat petani, nelayan, dan lain-lain
• Organisasi-organisasi masyarakat atau kelompok yang mewakili
interest para anggotanya, termasuk organisasi akar rumput
• Organisasi masyarakat keagamaan
• Asosiasi-asosiasi bisnis
• Media
• Komunitas-komunitas basis (termasuk Klan dan asosiasi RT, Desa,
dan lain-lain).
Langkah Pemetaan & Pengawalan advokasi

1. Mengerti dan memahami isi dari kebijakan


beserta konteksnya, yaitu dengan
memeriksa kebijakan apa saja tujuan dari
lahirnya kebijakan tersebut  
2. Pelajari beberapa konsekuensi dari
kebijakan tersebut. Siapa saja yang akan
mendapat manfaat dari kebijakan tersebut  
3. Siapa yang akan dipengaruhi baik itu
sifatnya merugikan ataupun
menguntungkan  
Langkah Pemetaan & Pengawalan advokasi

4. Siapa aktor-aktor utama, siapa yang mendorong dan apa


kepentingan serta posisi mereka  
5.Tentukan jaringan formal maupun informal melalui mana
kebijakan sedang diproses. Jaringan formal bisa termasuk
institusi-institusi seperti komite legislatif dan forum public
hearing. Jaringan informal melalui komunikasi interpersonal
dari individu-individu yang terlibat dalam proses pembentukan
kebijakan  
6. Mencari tahu apa motivasi para aktor utama dan juga
jaringan yang ada dalam mendukung kebijakan yang telah
dibuat Perlu kita pahami bahwa advokasi tidak terjadi seketika.
 Strategi dalam melakukan advokasi:
• Membangun jaringan di antara organisasi-
organisasi akar rumput (grassroots), seperti
federasi, perserikatan, dan organisasi
pengayom lainnya  
• Mempererat komunikasi dan kerjasama
dengan para pejabat dan beberapa partai
politik yang berorientasi reformasi pada
pemerintahan  
Lanjutan
• Melakukan lobi-lobi antar instansi, pejabat,
organisasi kemahasiswaan, organisasi
kemasyarakatan .  
• Melakukan kampanye dan kerja-kerja
media sebagai ajang publikasi  
• Melewati aksi-akasi peradilan (litigasi,
class action, dan lain-lain)  
• Menerjunkan massa untuk melakukan
demonstrasi
“Manajemen Aksi Menerjunkan massa
untuk melakukan aksi ataupun demonstrasi
adalah merupakan strategi akhir dalam
mengadvokasi setiap kebijakan yang telah
disahkan ataupun merugikan banyak
kalangan”
Langkah-langkah melakukan advokasi
• Membentuk tim Inti, merumuskan tujuan, mengumpulkan
data dan analisis data.
• Memilih/mengemas isu, merumuskan isu strategis
• Merancang strategi untuk mekancarkan isu/kampanye
• Menggalang sekutu dalam rangka mencari dukungan,
menentukan konstituen, pengorganisiran
• Mempengaruhi pembuat kebijakan melalui hearing,
mibilisasi masa, aksi
• Membangun opini publik misalnya kampanye,mem-
booming-kan isu, menggalang dana
• Monev       
Tahapan melakukan ADVOKASI

1. Mengumpulkan dan merumuskan isu


Isu dapat diperoleh dari berbagai
sumber,misalnya media massa,pihak-pihak
yang terlibat ataupun dari hasil kajian atau
penelitian.
2. Menyiapkan bahan sebagai alat advokasi
Ini penting sebagai bahan tuntutan.
Bentuknya bisa berupa data hasil penelitian,
analisis maupun hasil pelacakan terhadap
pengelolaan anggaran.
Lanjutan
3. Mengidentifikasi aktor-aktor kunci
 Aktor kunci bisa berasal dari eksekutif,
legislative, tokoh masyarakat, tokoh LSM atau
tokoh dibelakang layar tapi memiliki cukup
besar pengaruh dalam pengambilan kebijakan.

4. Memetakan potensi dan ancaman


   Analisis potensi dan ancaman penting untuk
mengetahui potensi peluang dan ancaman
yang akan dihadapi
• 5. Melaksanakan agenda advokasi
Agenda harus disesuaikan dengan
momentum dan jadwal yang terencana.

6. Melakukan monitoring dan evaluasi


Fungsinya untuk menyusun ulang rencana
yang telah dilaksanakan.
Bentuk-bentuk Advokasi
• Bekerja didalam sistem – duduk di meja pembuat
keputusan (misalnya konsultasi, komite
perencanaan, dewan penasehat masyarakat, dll.)
• Melobi atau mempetisi pemerintah dan petugas
layanan masyarakat lainnya
• Mengatur pertemuan tatap muka dengan pembuat
keputusan
• Menulis dan mengirimkan position papers dan
briefing notes
lanjutan
• Menyiapkan dan menyampaikan presentasi publik
• Merancang dan melakukan presentasi yang
dramatis
• Melakukan demonstrasi publik
• Menulis surat
• Menulis e-mail
• Menelepon
• Bekerja dengan media:
Bekerja dengan media:
• Menulis pernyataan pers dan
pemberitahuan kepada media.
• Melaksanakan konferensi pers
• Melakukan wawancara dengan media
• Membuat website atau blog
Catatan Kecil Untuk Gerakan

“menulislah walaupun sedikit, karena


tulisan itu akan menjadi tinta berharga
untuk kehidupanmu”
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai