Anda di halaman 1dari 9

KAMPANYE ANTI ROKOK

Pengertian Kampanye Sosial


Adalah suatu kegiatan berkampanye yang mengkomunikasikan pesan-pesan yang
berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan, dan bersifal non kamersil. Tujuan dari
kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial
yang sedang terjadi. Kriteria penentuan kampanye pelayanan masyarakat adalah:
a. Non komersil.
b. Tidak bersifat keagamaan.
c. Tidak bermuatan politik.
d. Berwawasan nasional.
e. Diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat.
f. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima.
g. Dapat di iklankan.
h. Memiliki dampak dan kepentingan tinggi sehingga mendapat dukungan media lokal
maupun nasional.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, kampanye diartikan sebagai
gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, mengadakan aksi,mengubah keadaan,
mengubah perilaku dan lain-lain (Lukman; 1996: 437).
Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan kampanye ini dapat dilakukan dalam berbagai bidang,
mulai dari bidang ekonomi, sosial budaya, kesehatan, politik dan bidang-bidang lainnya.
Dalam bidang pemasaran ada yang disebut kampanye promosi. Dalam bidang politik ada
kampanye orsospol dan lain sebagainya. Namun pada prakteknya, terlihat nyata bahwa
kampanye promosi yang bersifat komersil lebih berhasil dibanding kampanye dalam bidangbidang lain. Hal ini terjadi karena kampanye promosi selalu menyampaikan informasi
mengenai barang atau jasa yang memang merupakan kebutuhan masyarakat.
Pengertian Pemasaran Sosial

Pemasaran social sering disebut sebagai pemasaran perilaku social. untuk Organisasi
Nirlaba. Prof. Philipp Kotler, seorang ahli pemasaran terkemuka di dunia memberi definisi
pemasaran perilaku sosial sebagai :
suatu desain implementasi/penerapan dan kendali program-program yang dirancang
untuk mempengaruhi dan atau mengubah perilaku dengan cara yang diyakini oleh pemasar
ada dalam minat masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri (Kotler, 1995:
643).
Konsep ini sudah berkembang di berbagai negara di dunia dan sudah terbukti berhasil
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Di Indonesia kampanye dengan konsep pemasaran
sosial ini telah turut mendukung keberhasilan program-program di bidang kesehatan seperti
program penyuluhan gizi, program imunisasi, pemasyarakatan posyandu, pelayanan keluarga
berencana dan lain-lain.
Pengertian rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Dampak dan bahaya rokok
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia
(WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau
dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim
bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lainlain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam
output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan
klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena
merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian
terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber)
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan
pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang

ditimbulkan

dari

asap

rokok

yang

dihisap.

Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif
lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok
juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada
pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di
bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :
Gelisah, tangan gemetar (tremor)
Cita rasa / selera makan berkurang
Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi sayangnya masih
saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000
zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan
tar yang bersifat karsinogenik (Asril Bahar, harian umum Republika, Selasa 26 Maret 2002 :
19). Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu
terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8 20 mg nikotin dan setelah di bakar
nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian jumlah kecil
tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.
Nikotin itu di terima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian membaginya ke
jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat,
memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa
lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan
mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan
sorotonin. Meningkatnya serotonin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus
keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, Kompas Minggu 5 Mei 2002: 22). Hal inilah
yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan
pada nikotin. Ketika ia berhenti merokok rasa nikmat yang diperolehnya akan berkurang.

Efek dari rokok/tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap,
alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat
adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak
begitu dianggap gawat (Roan, Ilmu kedokteran jiwa, Psikiatri, 1979 : 33).
Tipe-tipe perokok
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari
31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat
merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara
6 30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11 21 batang dengan selang waktu
31-60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang
dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi. Menurut Silvan Tomkins (dalam Al
Bachri,1991) ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, ke
empat tipe tersebut adalah :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang
merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam Psychological Factor in
Smoking, 1978) menambahkan ada 3 sub tipe ini :
- Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan
kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau
makan.
- Stimulation to pick them up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk
menyenangkan perasaan.
- Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang
rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan
waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya
hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlamalama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan
dengan api.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang
menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah,

cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila
perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
3. Perilaku merokok yang adiktif. Oleh Green disebut sebagai psychological Addiction.
Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat
setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi
keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir
kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama
sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar
sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini
merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa
dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang
terdahulu telah benar-benar habis.
Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, perilaku
merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat ditolerir
oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah,
kantor, angkutan umum maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan di
jumpai orang yang sedang merokok. Bahkan bila orang merokok di sebelah ibu yang sedang
menggendong bayi sekalipun orang tersebut tetap tenang menghembuskan asap rokoknya dan
biasanya orang-orang yang ada disekelilingnya seringkali tidak perduli. Hal yang
memprihatinkan adalah usia mulai merokok yang setiap tahun semakin muda. Bila dulu
orang mulai berani merokok biasanya mulai SMP maka sekarang dapat dijumpai anak-anak
SD kelas 5 sudah mulai banyak yang merokok secara diam-diam.
Perilaku perokok
Perilaku merokok pada remaja tidak terlepas dari pengetahuan, persepesi atau nilai atau
norma yang diyakini oleh suatu individu atau suatu kelompok yang akan mempengaruhi
kepribadian seseorang. Dari pengamatan tentang kebiasaan merokok remaja lebih karena
faktor ingin mencoba coba atau mengikuti trend pada kelompoknya, juga karena persepsi
atau kepercayaan, seperti pada laki-laki merokok dapat meningkatkan keperkasaan laki-laki,
dengan merokok akan kelihatan lebih gaul, atau merokok dapat menambah semangat

belajar/bekerja, merokok dapat menghlangkan stres. Ada juga sudah sampai ketergantungan
seperti, lebih baik tidak makan daripada tidak merokok. Kalau hal ini dibiarkan tanpa
membekali pengetahuan pada remaja tentang bahayanya rokok bagi kesehatan, maka abad
ke-21 akan ada satu milliar orang yang meninggal akibat rokok Untuk itu remaja sedini
mungkin perlu diberi pengetahuan tentang bahaya merokok bagi kesehatan. Lebih dari
sepertiga penduduk Indonesia merokok
Dengan bertambahnya pengetahuan siswa SMU tentang bahaya merokok akan merubah
perilaku siswa SMU untuk tidak merokok. Untuk itu perlu diadakan penelitian terlebih
dahulu, salah satu kegiatan yang sangat perlu dilakukan adalah menggerakkan siswa, guru
dan orang tua untuk melakukan Gerakan Anti Rokok yang dimulai dari sekolah-sekolah
menengah umum. Karena melihat kebiasaan merokok siswa SMU dilakukan di sekolah pada
jam-jam istirahat dan pulang sekolah yang dilakukan di warung maupun di tempat-tempat
mereka berkumpul dengan per group (teman sebaya). Hal ini menempatkan Indonesia pada
posisi

ketiga

negara

perokok

terbanyak

di

dunia

setelah

China

dan

India

(http://lifestyle.okezone.com). Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa hampir 50%


penduduk Indonesia usia dewasa merokok
Banyak pecandu rokok yang menginginkan untuk menghentikan kebiasaan
merokoknya, beberapa di antaranya masih mengalami kesulitan dalam memulai proses
berhenti merokok tersebut. Menurut Ketua Umum Lembaga Menanggulangi Masalah
Merokok (LM3), Renie Singgih (dalam Pikiran Rakyat, 2007), sangat sulit bagi seseorang
untuk berhenti merokok. Dari beberapa penelitian, sekitar 70 persen perokok ingin berhenti
merokok, tetapi hanya tiga persen yang berhasil. Penelitian dan buku referensi kontemporer
lebih banyak mengulas tentang solusi berhenti merokok yang bersifat teori dan konsep,
ataupun solusi berhenti merokok yang disodorkan dalam bentuk iming-iming dan ancaman.
Hanya sedikit saja yang memberikan gambaran tentang mantan perokok yang berhasil
menghentikan kebiasaannya.
Analisis SWOT
- Pengertian Analisis Swot
Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan
menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan
ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk

melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai,
dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
- Tujuan Analisis
Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan
ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan
penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal
(dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang
akan dilakukan.
Analisis SWOT terhadap kampanye anti rokok
Strength (Kekuatan)
- Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di
sekitarnya
- Berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ.
(dari

berbagai

sumber)

Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan
gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan
polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap
- Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia
(WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia
- Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan
kecanduan kepada pemakainya
Weakness (kelemahan)
- Lebih dari sepertiga penduduk Indonesia merokok
- Jika terjadi ketergantungan pada nikotin, maka akan susah untuk berhenti merokok
karena rasa nikmat yang diperolehnya akan berkurang
- Usia mulai merokok yang setiap tahun semakin muda. Bila dulu orang mulai berani
merokok biasanya mulai SMP maka sekarang dapat dijumpai anak-anak SD

- Kebiasaan buruk yang sering kurang mendapat perhatian ini dapat menjadikan
bangsa Indonesia loose generation.
Oportunnity (Peluang)/ kesempatan)
- Remaja sedini mungkin perlu diberi pengetahuan tentang bahaya merokok bagi
kesehatan.
- Salah satu kegiatan yang sangat perlu dilakukan adalah menggerakkan siswa, guru
dan orang tua untuk melakukan Gerakan Anti Rokok dimulai dari sekolah-sekolah
menengah umum
- Masalah rokok atau tembakau kaitannya dengan kesehatan sudah mendunia, WHO
sampai memandang perlu untuk menetapkan Hari Tanpa Rokok Sedunia (Word
No Tobacco Day) setiap tanggal 31 Mei.
- Terdapat goodwill dari pemerintah untuk memperhatikan masalah rokok tersebut
Threat (Tantangan)
- Ironisnya kebiasaan merokok ini, khususnya di Indonesia seolah-olah sudah
menbudaya, meskipun banyak perokok yang sebenarnya menyadari dan mengakui
bahwa rokok akan menimbulkan kanker dalam tubuh
- Perokok mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja,
meningkatkan produktivitas dan lain-lain
- Kebiasaan merokok remaja lebih karena faktor ingin mencoba coba atau mengikuti
trend pada kelompoknya, juga karena persepsi atau kepercayaan
- Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan rutin bukan hanya di rumah,namun
di kantor,kendaraan umum, dan tenpat-tempat umum lainnya
DAFTAR PUSTAKA
http://anti-rokok.blogspot.com/
http://lifestyle.okezone.com.
http://www.kabarnews.com.
ojs.unud.ac.id/index.php/mtk/article/download/1787/1097
eprints.undip.ac.id/10932/1/Jurnal_StopSmoking!.pdf

e-journal.akbid-purworejo.ac.id/index.php/jkk4/article/view/63/61
http://www.e-psikologi.com/epsi/individual_detail.asp?id=379
http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-1-pengertian-konsep-pemasaran-danperilaku-konsumen/
http://eprints.undip.ac.id/10932/1/Jurnal_StopSmoking!.pdf
http://ejournal.unud.ac.id/new/abstrak-38-1554-peningkatan-pengetahuansikap-danperilaku-terhadap-rokok-pada-siswa-smu-di-kelurahan-penatih.html

Anda mungkin juga menyukai