Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN

PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI


FAKULTAS HUKUM

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA


REPUBLIK INDONESIA (KPPU RI)

LAPORAN MAGANG
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Magang

OLEH:
SAPRIZAL HADI ANDRIAN (B10012182)
ILHAM ERDI UTOMO (B10012255)
IRWAN RASID NASUTION (B10012072)
NOVAL AMIKA NUGRAHA (B10012108)
RATIH YULIA SUSANTI (B10012186)
AFRILIA WULANDARI (B10012035)
ADE AFRIANDARI (B10012090)
DIAJENG AYU ALFATH (B10012029)

DOSEN PENGAMPU:
RAFFLES, S.H., M.H

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS HUKUM TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah menganugerahkan akal dan
pikiran kepada manusia dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berfikir, sehingga kita
mampu mengemban misi amanah kekhalifahan di dunia ini, serta menyelamatkan diri dan umat.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Qudwah kita Nabi Muhammad saw yang
telah membimbing manusia menuju alam kedamaian, berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits,
keluarga beliau, sahabat-sahabat serta orang yang istiqamah mengikuti jalan mereka dengan
ahsan.
Tidak lupa pula saya ucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Biro
Hukum, Hubungan Masyarakat Dan Kerja Sama KPPU, yang sebagaiamana telah membimbing
kami semua khususnya saya untuk memberikan kesempatan agar dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah magang di KPPU selama 35 (tiga puluh lima) hari. Oleh sebab itu saya ingin
mengungkapkan rasa terima kasih ini khusus kepada:
1. Bapak Raffles, S.H., M.H. selaku Dosen Pengampu mata kuliah magang Fakultas Hukum
Universitas Jambi, yang telah memberikan bimbingan serta kemudahan berupa sarana
pendidikan melalui program magang, sehingga kami bisa mendapatkan pengalaman yang
tidak pernah didapat dalam hidup ini, kami pula dapat berkontribusi untuk negeri ini
meskipun hanya sesaat, tetapi setidaknya karena kegiatan magang di KPPU RI,
terbentuklah karaktek pribadi yang kelak menjadi cita-cita kami, yakni mengabdi untuk
agama, nusa & bangsa. Hanya untaian doa yang mampu kami munajatkan untuk Bapak,
semoga keikhlasan Bapak mengajar, membimbing, dan mendidik kami, menjadikan amal
ibadah sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
2. Bapak Mohammad Reza, S.H., M.H. selaku Plt. Sekjen KPPU dan Kabiro Hukum,
Hubungan Masyarakat Dan Kerja Sama KPPU, yang telah memberikan izin kepada kami
perwakilan mahasiswa Universitas Jambi untuk bisa menyelesaikan salah satu mata
kuliah wajib yakni program magang di KPPU dari tanggal 31 Agustus s/d 18 September
2015.
3. Bapak Dendy R. Sutrisno, S.H., M.H. selaku Kabag KDN dan Humas KPPU yang
dengan kesabaran beliau selalu memberikan arahan dan petunjuk dengan membimbing
kami semua mahasiswa magang Universitas Jambi sehingga kami khususnya saya dapat

i
memahami lebih signifikan pengetahuan pada ruang lingkup persaingan usaha di
Indonesia.
4. Bapak Mochamad Isnaeni selaku Staf Humas KPPU dan sekaligus menjadi pengampu
mahasiswa magang Universitas Jambi di KPPU RI, jasa beliau tidak akan dapat
terlupakan, karena dengan kesabarannya yang selalu membimbing kami khususnya saya
untuk menjadi lebih baik.
5. Seluruh pihak yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan kami
khususnya saya yang telah membantu, mengajarkan dan membimbing dalam
menyelesaiakan tugas mata kuliah magang di Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Republik Indonesia (KPPU RI), kami ucapkan terima kasih.
Atas segala bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik yang telah diberikan selama
melaksanakan magang ini, maka yang hanya mampu kami berikan adalah ucapan kata ribuan
terima kasih dan memunajatkan doa semoga kelak ALLAH SWT yang dapat membalas seluruh
amal kebaikan ini dan diberikan pahala yang berlipat ganda.
Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan magang ini masih terdapat banyak
kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari
berbagai pihak, untuk memperbaiki segala kekurangannya. Akhir kata kami berharap agar upaya
ini dapat mencapai maksud yang diinginkan dan dapat menjadi tulisan yang berguna bagi semua
pihak yang relevan sifatnya.

Jakarta, 18 September 2015


Hormat Kami

Mahasiswa Fakultas Hukum


Universitas Jambi

ii
DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

A. Dasar Pemikiran Mata Kuliah Magang........................................................................1

B. Tujuan Dan Manfaat Mata Kuliah Magang.................................................................2

C. Gambaran Umum Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)........................4

D. Visi Dan Misi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)................................8

E. Nilai-Nilai Dasar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)..........................9

BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................................11

A. Bidang Pekerjaan Dan Uraian Tugas...........................................................................11

B. Lampiran Harian Kegiatan Magang di Komisi Pengawas Persaingan Usaha

(KPPU).................................................................................................................................14

BAB III
PENUTUPAN..................................................................................................................................15

A. Kesimpulan..........................................................................................................................15

B. Saran......................................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran Mata Kuliah Magang

Mata kuliah magang merupakan suatu kegiatan mahasiswa yang berlangsung

didunia kerja, dan juga merupakan bentuk aplikasi penyelenggaraan pendidikan

profesional yang memadukan secara sistematis antara program pendidikan dengan

program keahlian yang diperoleh langsung melalui dunia kerja, sehingga terarah dan

dapat mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.

Dengan proses magang ini semoga dapat membandingkan teori yang didapat

didunia perkuliahan dengan pelaksanaan atau kenyataan langsung dilapangan (dunia

kerja), serta bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman kerja yang bergerak

dibidang persaingan usaha yakni Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Jakarta.

Setelah melakukan magang, di harapkan mahasiswa dapat memperoleh

pengalaman ilmu pengetahuan khususnya mengenai hukum persaingan usaha. Baik itu

oligopoli, penetapan harga, pembagian wilayah, pemboikotan, kartel, trust, oligopsoni,

integrasi vertikal, perjanjian tertutup, perjanjian dengan pihak luar negeri, kegiatan yang

dilarang, monopsoni, penguasaan pasar, maupun persekongkolan, kemudian untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam berbagai kegiatan yang

ada dalam persaingan usaha. Pencapaian magang ini pada akhirnya mengacu pada

pembentukan profesionalisme mahasiswa yang mempunyai pengetahuan dan keahlian

sehingga lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Negeri Jambi diharapkan bisa menjadi

sumber daya manusia yang siap pakai dimasa yang akan datang.

1
2

Untuk bisa melaksanakan mata kuliah magang, mahasiswa harus menyelesaikan

perkuliahan minimal 6 (Enam) semester dan lulus penuh serta IPK mencukupi 3,25.

Selanjutnya sebagai konsekuensi dari pelaksanaan mata kuliah magang tersebut

mahasiswa wajib membentuk sebuah laporan magang untuk dapat dipertanggung

jawabkan.

Berdasarkan atas ketentuan dan persyaratan diatas, penyusun telah melakukan

magang pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jakarta terhitung selama 35

(tiga puluh lima) hari mulai tanggal 03 Agustus s/d 18 September 2015.

B. Tujuan Dan Manfaat Mata Kuliah Magang

1) Tujuan Mata Kuliah Magang

Adapun tujuan mata kuliah magang ini adalah:

a) Untuk mengetahui tujuan didirikannya suatu Lembaga Non Struktural

yang dilahirkan dari ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999

Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

yakni Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

b) Untuk mengetahui peranan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

terhadap perekomomian Indonesia.

c) Untuk mengetahui wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha

(KPPU) terhadap pelaku usaha di Indonesia.

d) Untuk mengetahui tugas-tugas yang ada di Komisi Pengawas Persaingan

Usaha (KPPU).
3

e) Untuk mengetahui sistem dan prosedur kerja yang diterapkan pada Komisi

Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

f) Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan pada lapangan kerja di

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

g) Untuk membandingkan apa yang telah dipelajari dibangku perkuliahan

dengan kondisi nyata (lapangan kerja) di Komisi Pengawasan Persaingan

Usaha (KPPU).

2) Manfaat Mata Kuliah Magang

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh selama melaksanakan kegiatan magang di

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yakni:

a) Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki selama

pelaksanaan kegiatan magang.

b) Menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku

perkuliahan kedalam kegiatan magang.

c) Meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab dalam melakukan

suatu pekerjaan.

d) Menambah pengetahuan tentang apa yang belum pernah didapat/dipelajari

selama di bangku perkuliahan.

e) Mendapatkan pengalaman kerja secara nyata di Komisi Pengawas

Persaingan Usaha (KPPU).

f) Menambah pengetahuan dan keterampilan kerja mahasiswa dengan

keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan di Komisi Pengawas

Persaingan Usaha (KPPU).


4

C. Gambaran Umum Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

Seperti dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, lahirnya sebuah lembaga hukum

tidak lepas dari dinamika yang terjadi di masyarakat, hukum tidak akan muncul dengan

sendirinya tanpa suatu kebutuhan yang timbul di masyarakat terhadap hukum tersebut.

Hukum yang berlaku dalam masyarakat dapat dipelajari dari sudut sejarah perkembangan

awal munculnya sampai kepada penghimpunan hukum tersebut.

Berdasarkan perkembangan perekonomian nasional di Indonesia selama 3 (tiga)

dasa warsa sebelum tahun 1999 menunjukan bahwa kebijakan yang di terapkan di bidang

perekonomian kurang mengacu pada amanat Pasal 33 Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, bahkan cenderung menunjukan corak yang sangat

monopolistik. Keadaan tersebut antara lain disebabkan para pelaku usaha yang dekat

dengan elit kekuasaan, mendapat akses yang berlebihan sehingga berdampak negatif

untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bersamaan dengan timbulnya krisis moneter, hal

ini mendorong pemerintah untuk mencari problem solving dari permasalahan yang ada.

Oleh karena itu, agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang secara sehat,

sehingga tercipta iklim usaha yang kondusif dan tidak terjadi pemusatan kekuatan

ekonomi pada perorangan atau kelompok tertentu sehingga dapat dicegah adanya praktek

monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, maka pemerintah merasa perlu adanya

Undang-Undang yang mengatur persaingan usaha yang sehat dan memberikan

perlindungan hukum yang sama bagi setiap pelaku usaha.

Maka sejak saat itu lahirlah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang

Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, seperti yang tertera

dalam Pasal 30 ayat (1) yang berbunyi “Untuk mengawasi pelaksanaan Undang-undang
5

ini dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang selanjutnya disebut Komisi”.

Komisi ini merupakan suatu lembaga hukum yang menjalankan fungsi sebagai lembaga

yang mengontrol perilaku masyarakat dalam bidang ekonomi dan praktek dunia usaha,

agar sesuai dengan tujuan-tujuan norma yang telah dirumuskan dalam hukum

masyarakat. Pembentukan Komisi Pengawas Persaingan Usaha memiliki alasan filosofis

dan sosiologis. Alasan filosofis yang dapat dijadikan dasar pembentukan KPPU adalah

bahwa dalam mengawasi pelaksanaan suatu aturan hukum diperlukan suatu lembaga

yang mendapat kewenangan dari Negara (pemerintah dan rakyat), dan alasan sosiologis

yakni memberikan jaminan kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan

pembangunan ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umum, serta sebagai

implementasi dari semangat dan jiwa Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. Dengan perkataan lain Undang Undang ini menjamin pelaku usaha di

Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi, dengan

memperhatikan keseimbangan antara pelaku usaha dan kepentingan umum.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bertanggung jawab kepada Presiden

dan melaporkan hasil kerjanya kepada Dewan Pewakilan Rakyat. Komisi yang

diresmikan pada 7 Juni 2000 ini terdiri atas sembilan anggota, termasuk seorang Ketua

dan Wakil Ketua yang pengangkatannya atas persetujuan DPR, dengan masa jabatan

selama lima tahun. Dengan tujuan yang sama, Komisi Pengawas Persaingan Usaha

(KPPU) berupaya mencegah praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.

Upaya KPPU menjamin agar setiap orang yang berusaha di Indonesia berada dalam

situasi persaingan yang sehat dan wajar adalah untuk mencegah terjadinya

penyalahgunaan posisi dominan oleh pelaku ekonomi tertentu. Kesempatan berusaha


6

yang terjaga akan membuka lebar kesempatan konsumen untuk mendapatkan pilihan

produk yang tak terbatas, yang memang menjadi hak mereka. Berjalannya kehidupan

ekonomi yang menjamin keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan

kepentingan umum ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tugas dan wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) merujuk dari

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat, menjelaskan bahwasahnya KPPU bertugas:

1) melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur

dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 16;

2) melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha

yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan

usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;

3) melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi

dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau

persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan

Pasal 28;

4) mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam

Pasal 36;

5) memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang

berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

6) menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang

ini;
7

7) memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan

Dewan Perwakilan Rakyat.

Kemudian dari pada itu Komisi Persaingan Usaha Tidak Sehat berwenang yakni

sebagai berikut:

1) menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan

terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

2) melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan

pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau

persaingan usaha tidak sehat;

3) melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek

monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat

atau oleh pelaku usaha atau yang ditemukan oleh Komisi sebagai hasil

penelitiannya;

4) menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak

adanya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

5) memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap

ketentuan undang-undang ini;

6) memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang yang dianggap

mengetahuipelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini;

7) meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli,

atau setiap orang sebagaimana dimaksud huruf e dan huruf f, yang tidak bersedia

memenuhi panggilan Komisi;


8

8) meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan

penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar

ketentuan undang-undang ini;

9) mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna

penyelidikan dan atau pemeriksaan;

10) memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku

usaha lain atau masyarakat;

11) memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

12) menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang

melanggar ketentuan Undang-undang ini.

Dengan demikian begitu pentingnya peran KPPU untuk mewujudkan Ekonomi

Pancasila seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa, saya khususnya

masyarakat Indonesia mengharapkan KPPU tetap berdikari (independen) dan selalu dapat

menjalankan tugas mulianya seperti yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

D. Visi Dan Misi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya memerlukan adanya arah pandang yang jelas, sehingga apa yang menjadi

tujuannya dapat dirumuskan dengan seksama dan pencapaiannya dapat direncanakan

dengan tepat dan terinci. Adapun arah pandang KPPU tersebut kemudian dirumuskan

dalam suatu visi dan misi KPPU sebagai berikut:


9

1) Visi

Visi KPPU sebagai lembaga independen yang mengemban amanat UU No. 5

Tahun 1999 adalah: “Terwujud Ekonomi Nasional yang Efisien dan Berkeadilan

untuk Kesejahteraan Rakyat”.

2) Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka dirumuskan misi KPPU sebagai

berikut:

 Pencegahan dan Penindakan

 Internalisasi Nilai-nilai Persaingan Usaha

 Penguatan Kelembagaan

Maka dapat disimpulkan, visi dan misi KPPU yang senyatanya merupakan bentuk

representasi dari kedaulatan negara hukum, yakni melalui implementasi Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak

Sehat.

E. Nilai-Nilai Dasar KPPU

1) Profesional

Profesional adalah sikap pegawai yang bekerja sesuai dengan standar moral dan

etika yang ditentukan oleh pekerjaan tersebut. Implementasi nilai dasar adalah

dengan membangun nilai-nilai profesionalisme dengan menerapkan asas kehati

hatian,kecermatan dan ketelitian, berdasarkan kepada standar moral dan etika

yang berlaku.
10

2) Independen

Independen adalah posisi yang mandiri dan bebas dari sikap intervensi atau

tekanan dari pihak lain. Implementasi nilai dasar adalah dengan menjunjung

tinggi independensi secara kelembagaan, organisasi, maupun individu, yang

berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan amanah Undang-

undang Nomor 5 Tahun 1999.

3) Kredibel

Kredibel adalah kualitas, kemampuan Pegawai atau KPPU untuk dapat

menimbulkan kepercayaan dari pemangku kepentingan.

4) Transparan

Transparan adalah prinsip keterbukaan dalam mekanisme kerja KPPU untuk

menjalankan tugas dan wewenangnya. Implementasi nilai dasar adalah dengan

menerapkan keterbukaan, obyektif, tegas dan menjunjung tinggi nilai keadilan

dalam setiap keputusan sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 5 Tahun

1999.

5) Bertanggungjawab

Bertanggungjawab adalah kesadaran untuk menanggung akibat yang ditimbulkan.

Nilai dasar tersebut diimplementasikan dalam menjalankan tugas dan

tanggungjawab yang diemban oleh setiap penyelenggara kegiatan di KPPU

dengan selalu memegang teguh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku,

sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Bidang Pekerjaan Dan Uraian Tugas

Kegiatan magang merupakan suatu kesempatan di mana mahasiswa dapat

mengenal dunia pekerjaan. Mahasiswa yang menjalani kegiatan magang tentunya diberi

kesempatan untuk dapat melakukan pekerjaan di berbagai bidang yang terdapat di

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), namun tidak semua bidang pekerjaan pula

yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang

dimiliki oleh mahasiswa dan vitalnya bidang pekerjaan tersebut.

Berikut ini beberapa bidang pekerjaan dan uraian tugas secara umum yang dapat

dilakukan oleh mahasiswa selama kegiatan magang di Biro Hukum, Hubungan

Masyarakat Dan Kerja Sama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU):

1) Bagian Kerja Sama Dalam Negeri

Sebagaimana di atur dalam Perkom No. 1 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja KPPU Pasal 32 yang menjelaskan fungsi Bagian Kerja Sama Dalam

Negeri adalah sebagai pelaksanaan dan pengembangan kerjasama antara KPPU

dengan lembaga-lembaga dalam wilayah Republik Indonesia. Pasal 33 yang

menjelaskan Bagian Kerja Sama Dalam Negeri menyelenggarakan tugas, yakni:

a) Perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan kerja sama antara KPPU

dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam wilayah

Republik Indonesial;

11
12

b) Pengelolaan komunikasi antara KPPU dengan lembaga Pemerintah

maupun non pemerintah dalam wilayah Republik Indonesia; dan

c) Pengelolaan dan pengembangan database dan dokumentasi kerjasama

antar lembaga dalam wilayah Republik Indonesia.

Mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut andil dengan pengelolaan

komunikasi antara KPPU dengan lembaga Pemerintah maupun non pemerintah

dalam wilayah Republik Indonesia dengan contoh mengikuti kegiatan rapat

koordinasi bersama LEMHANAS yang diselenggarakan untuk menciptakan

hubunga kerja sama, kemudian pengelolaan database dan dokumentasi pihak

lembaga yang telah bekerjasama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

(KPPU).

Sebagaimana di atur dalam Perkom No. 1 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja KPPU Pasal 30 yang menjelaskan fungsi Bagian Hubungan

Masyarakat adalah pelaksanaan dan pengembangan strategi dan manajemen

komunikasi KPPU, hubungan masyarakat, dan urusan perpustakaan KPPU. Pasal

31 yang menjelaskan Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan tugas,

yakni:

a) Penyiapan dan pengembangan strategi komunikasi dan publikasi KPPU;

b) Pelaksanaan dan penyampaian informasi kegiatan KPPU kepada media

massa, mitra kerja, dan masyarakat serta pihak eksternal lainnya;

c) Pengelolaan komunikasi dan publikasi internal antara unit kerja KPPU;


13

d) Pengelolaan dan pengembangan unit media komunikasi dan publikasi,

serta perpustakaan KPPU; dan

e) Pendokumentasian kegiatan, bahan, dan hasil publikasi KPPU.

Mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut andil dalam kegiatan pelaksanaan

dan penyampaian informasi kegiatan KPPU kepada media massa, mitra kerja, dan

masyarakat serta pihak eksternal lainnya, kegiatan pengelolaan komunikasi dan

publikasi internal antara unit kerja KPPU, kegiatan pengelolaan dan

pengembangan unit media komunikasi dan publikasi, serta perpustakaan KPPU

dan kegiatan pendokumentasian kegiatan, bahan, dan hasil publikasi KPPU.

Sebagaimana di atur dalam Perkom No. 1 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja KPPU Pasal 28 yang menjelaskan fungsi Bagian Hukum adalah

melaksanakan penyusunan peraturan perundang-undangan KPPU, konsultasi dan

bantuan hukum, serta dokumentasi data dan informasi hukum. Pasal 29 yang

menjelaskan Bagian Hukum menyelenggarakan tugas, yakni:

a) Penyusunan dan konsultasi legal drafting produk peraturan perundang-

undang KPPU;

b) Bantuan dan konsultasi hukum; dan

c) Pelaksanaan dokumentasi data dan informasi hukum KPPU.

Mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut andil dalam kegiatan mengikuti

penyusunan dan konsultasi legal drafting produk peraturan perundang-undangan

KPPU seperti mengikuti rapat bagian hukum mengenai pasca restrukturisasi

organisasi atau revisi tata naskah dinas, dan menganalisi terkait Pasal 25, Pasal
14

26, dan Pasal 47 dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan

Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

4) Bagian Kerja Sama Luar Negeri

Sebagaimana di atur dalam Perkom No. 1 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja KPPU Pasal 34 yang menjelaskan fungsi Bagian Kerja Sama Luar

Negeri adalah pelaksanaan dan pengembangan kerjasama antara KPPU dengan

lembaga-lembaga di luar wilayah Republik Indonesia. Pasal 35 yang menjelaskan

Bagian Kerja Sama Luar Negeri menyelenggarakan tugas, yakni:

a) Perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan kerja sama antara KPPU

dengan lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan di luar wilayah

Republik Indonesia;

b) Pengelolaan komunikasi antara KPPU dengan lembaga pemerintahan

maupun non pemerintahan di luar wilayah Republik Indonesia;

c) Pengelolaan dan pengembangan database dan dokumentasi kerjasama

antar lembaga di luar wilayah Republik Indonesia.

Mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut andil dalam kegiatan pengelolaan

dan pengembangan database dan dokumentasi kerjasama antar lembaga di luar

wilayah Republik Indonesia.

B. Laporan Harian Kegiatan Magang di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

LAMPIRAN
BAB III

PENUTUP

Ada seorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah SAW, orang itu sedang bekerja

dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat lalu berkata, “ Ya Rasulullah”, andaikata

bekerja semacam itu dapat digolongkan fi sabilillah, alangkah baiknya. Bersabda Rasulullah;

“Kalau dia bekerja itu hendak menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah fi

sabilillah, kalau dia bekerja untuk membela kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia nya, itu fi

sabilillah, kalau dia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak minta-minta, itu

adalah fi sabilillah”.

(diriwayatkan oleh At- Tabrani)

A. Kesimpulan

Kegiatan magang merupakan suatu kegiatan mahasiswa yang berlangsung di

dunia kerja dan merupakan bentuk aplikasi penyelenggaraan pendidikan profesional yang

memadukan secara sistematis antara program pendidikan dengan program keahlian yang

diperoleh langsung melalui dunia kerja, sehingga terarah dan dapat mencapai tingkat

keahlian profesional tertentu. Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penyusun

selama melaksanakan kegiatan magang di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

adalah sebagai berikut:

Melihat perkembangan perekonomian yang semakin pesat sekarang ini, hanya

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang sangat berperan untuk menjaga

kestabilitas dan keharmonisan antar pelaku usaha yang tentunya sebagai pemeran penting

15
16

dalam pelaksanaan perekonomian, setiap pelaku usaha diharapkan untuk menciptakan

persaingan usaha yang sehat, sebagaimana telah diatur dalam Undang Undang Nomor 5

Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Upaya KPPU yang mendasar adalah dengan menjamin agar setiap orang yang

berusaha di Indonesia berada dalam situasi persaingan yang sehat dan wajar yakni untuk

mencegah terjadinya penyalahgunaan posisi dominan oleh pelaku ekonomi tertentu

sehingga pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

B. Saran

Adapun saran-saran yang ingin disampaikan oleh saya kepada Komisi Pengawas

Persaingan Usaha (KPPU) adalah sebagai berikut :

1) Diharapkan dapat berperan aktif dalam kegiatan penyaluran atau sosialisasi

kepada masyarakat.

2) Diharapkan nanti setelah di revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang

larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, maka KPPU

dapat menambah dan/atau memperkuat kewenangannya antara lain, yakni mampu

melakukan penyidikan, penyelidikan dan investigasi di luar negeri, mampu

melakukan penyadapan, serta dapat memperkuat hukum acaranya yang saat ini

tampak terlihat lemah karena tidak bersifat memiliki kekuatan hukum tetap

dan/atau final (inkracht).

Terakhir, penyusun berharap semoga laporan magang ini dapat memberikan manfaat

bagi kita semua, khususnya untuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU RI) dan

Fakultas Hukum Universitas Jambi, serta para pembaca yang relevan sifatnya.

Anda mungkin juga menyukai