Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN

MAGANG KERJA PERADILAN AGAMA


PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

DI PENGADILAN AGAMA CIKARANG

Oleh:
AYUNGGI MAJID
1193020023

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
MAGANG KERJA PERADILAN AGAMA
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUM

DI PENGADILAN AGAMA CIKARANG

Oleh:

Nama : Ayunggi Majid


NIM : 1193020023

Telah diperiksa dan memenuhi syarat untuk dinilai dan dapat


dikeluarkan nilai akhir (Kumulatif) untuk Magang Kerja Peradilan Agama .

Menyetujui
Pembimbing,
Fenny Fatriany, S.H., M.Hum.
NIP. 197912192008012005

i
LEMBAR PENILAIAN

KETERANGAN NILAI
MAGANG KERJA PERADILAN AGAMA
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUM

Setelah memperhatikan dan memeriksa kehadiran, pengamatan di pengadilan serta penulisan


laporan individual peserta praktikum. Maka dengan ini diterangkan bahwa:

Nama : Ayunggi Majid


NIM : 1193020023
Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah
Tempat Magang : Pengadilan Agama Cikarang
Nilai Akhir : ................../ (...............................................................................).

Demikian keterangan ini diberikan agar yang berkepentingan menjadi maklum.

Bandung,…………………..2022
Pembimbing,

Fenny Fatriany, S.H., M.Hum.


NIP. 197912192008012005

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum pengadilan agama di
Pengadilan Agama Cikarang. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang senantiasa kami ikuti teladannya dan telah membawa kami dari alam jahiliyah ke alam yang terang
benderang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita termasuk umatnya yang akan mendapatkan
syafa’atnya di hari kiamat, Amin.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, dengan mengucap syukur Alhamdulillah akhirnya
penulisan laporan ini dapat terselesaikan, meskipun masih jauh dari kesempurnaan. Laporan Magang
Kerja Peradilan Agama ini ditulis atas dasar semua yang telah penulis dapatkan selama mengikuti
Magang Kerja Peradilan Agama di Pengadilan Agama Cikarang. Selain itu laporan Magang Kerja
Peradilan Agama ini penulis ajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan S1 Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum Syariah,
Fakultas Syariah dan Hukum.

Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga
laporan ini dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam pelaksanaan Magang Kerja Peradilan Agama khususnya kepada:

1. Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si.


Selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2. Dr. Ayi Yunus Rusyana, M.Ag
Selaku Ketua Jurusan Perbandingan Madzhad dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
3. Fenny Fatriany, S.H., M.Hum.
Selaku Dosen Pembimbing Magang Kerja Peradilan Agama dari Pihak fakultas yang telah
membimbing kami dalam proses untuk mengikuti Magang Kerja Peradilan Agama di Pengadilan
Agama Cikarang.
4. Suryadi, S.Ag., SH., M.H.
Selaku Ketua Pengadilan Agama Cikarang yang telah memberikan kami kesempatan dan fasilitas
selama di Pengadilan Agama Cikarang.
iii
5. WAWAN, S.AP, M.M
Selaku fasilitator selama di Pengadilan Agama Cikarang.
6. Semua pegawai Pengadilan Agama Cikarang yang telah membantu kami dalam berlangsungnya
Magang Kerja Peradilan Agama
7. Semua dosen-dosen dan staff Tata Usaha UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah
membantu dan memberikan ilmunya.
8. Ibu dan Ayah
Selaku orangtua penulis yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan memberikan kasih
sayang dengan berkorban fikiran, moral dan materil.
9. Saudara-saudara yang telah memberikan dukungan.
10. Serta kawan-kawan MKPA Cikarang yang telah membantu terhadap kegiatan penyusunan
laporan ini..

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kesalahan, baik dari segi bahasa
maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk dijadikan
bahan evaluasi. Akhir kata, semoga laporan Magang Kerja Peradilan Agama yang telah disusun ini
dapat memberikan ilmu dan manfaat bagi penulis khususnya dan pada umumnya bagi pembaca.

Cikarang, Maret 2022

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................... i
LEMBAR PENILAIAN.........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang Magang Kerja Peradilan Agama................................................................1
B. Dasar Penyelenggaraan Magang Kerja Peradilan Agama................................................. 1
C. Tujuan Magang Kerja Peradilan Agama........................................................................... 2
D. Bentuk dan Jenis Kegiatan Magang Kerja Peradilan Agama..............................................2
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Magang Kerja Peradilan Agama......................3
BAB II DESKRIPSI UMUM PERADILAN AGAMA.......................................................4
A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Cikarang................................................................4
B. Visi dan Misi Pengadilan Agama Cikarang.........................................................................4
C. Tujuan Pengadilan Agama Cikarang...................................................................................5
D. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Cikarang...............................................................5
E. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Cikarang.......................................................5
BAB III KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG PENYELESAIAN PERKARA
PENGADILAN AGAMA.......................................................................................................6
A. Kedudukan Pengadilan Agama...........................................................................................8
B. Tugas Pengadilan Agama ...................................................................................................8
C. Wewenang Pengadilan Agama.......................................................................................... 9
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS TEMUAN LAPANGAN DI
PENGADILAN AGAMA CIKARANG.............................................................................13
A. Prosedur Pengajuan Perkara di Pengadilan Agama Cikarang...........................................13
B. Mekanisme Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Cikarang..................................15
C. Jumlah Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Cikarang.........................................17
D. Hasil Temuan Produk-Produk Putusan Pengadilan Agama Cikarang..............................20
E. Aplikasi Hasil Temuan Lapangan dalam Simulasi Persidangan ......................................21
BAB V PENUTUP ...............................................................................................................40

v
A. Kesimpulan.......................................................................................................................31
B. Saran dan Rekomendasi....................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................41
LAMPIRAN...........................................................................................................................42

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Magang Kerja Peradilan Agama


Dalam dunia pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi, mahasiswa diarahkan untuk menguasai
dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang tertentu, sehingga mampu menemukan, memahami,
menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada didalam kawasan keahliannya.
Kegiatan Magang Kerja Peradilan Agama (MKPA) pada Program Pendididkan Perbandingan
Madzhab dan Hukum merupakan program pendidikan diluar kegiatan perkuliahan yang berupa Praktikum
lapangan bagi mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang harus
diikuti oleh Mahasiswa Pebandingan Madzhab dan Hukum semester VI. Oleh karena itu bisa dikatakan
bahwa kegiatan Magang Kerja Peradilan Agama (MKPA) ini merupakan salah satu syarat kelulusan
mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum.
Di samping itu Magang Kerja Peradilan Agama (MKPA) adalah kegiatan kurikulum untuk
membimbing dan melatih mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum Program Studi Mahasiswa Perbandingan
Madzhab dan Hukum,sebagai upaya membekali mahasiswa dengan kemampuan praktis, sehingga memiliki
kemampuan professional baik secara teoritis maupun praktis khususnya di bidang hukum. Hal ini karena
pengetahuan teori yang telah didapatkan di bangku kuliah haruslah di selaraskan dengan praktik langsung
sesuai dengan dinamika masyarakat. Sebab penerapan dan 11 aplikasi teori membutuhkan pengalaman untuk
mendapatkan hasil kerja yang profesional.
Untuk Mencapai tuJuan tersebut diperlukan adanya suatu kegiatan yang terencana dan terarah diluar
kegiatan perkuliahan berupa praktik lapangan, yang bersinggungan dan menunjang kegiatan belajar
mengajar. Dalam hal ini magang kerja peradilan menjadi salah satu jenis praktik yang bisa menunjang
kemampuan analisa Mahasiswa dalam memahami suatu teori dan praktik lapanganya.

B. Dasar Penyelenggaraan Magang Kerja Peradilan Agama


Dasar penyelenggaraan Magang Kerja Peradilan Agama mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

1
2

5. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan IAIN Sunan Gunung Djati Bandung
menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
6. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 07 Tahun 2013 jo. Nomor 77 Tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
8. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Statuta UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
9. Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/22666 Tanggal 23 Juli 2019 tentang Pengangkatan Rektor
UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
10.Keputusan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Nomor 401/Un.05/II2.Kep.07.6/08/2019 Tanggal 15
September 2019 tentang Pengangkatan Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati
Bandung; dan
11.Surat Edaran Rektor Nomor B-352/Un.05/II.4/HM. 01/03/2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang Kebijakan
Akademik dan Non Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait Pencegahan Virus Corona, dan
Surat Edaran Rektor Nomor B- 3992/Un.05/II.4/HM. 01/03/2020 tanggal 26 Maret 2020 tentang tindak
Lanjut Kebijakan Akademik dan Non-Akademik Pencegahan Penyebaran Virus Corona.

C. Tujuan Magang Kerja Peradilan Agama


TuJuan Magang Kerja Peradilan Agama adalah untuk:
1. Membekali mahasiswa agar memiliki pemahaman dan pengalaman dalam penyelenggaraan administrasi
peradilan;
2. Membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan dalam penyelenggaraan administrasi peradilan;
3. Membekali mahasiswa agar memiliki pemahaman dan pengalaman dalam proses peradilan E-Court;
4. Membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan dalam proses peradilan E-Court;
5. Membekali mahasiswa agar memiliki pemahaman dan pengalaman praktis dalam menyelesaikan perkara;
dan
6. Membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan dalam menyelesaikan perkara.

D. Bentuk dan Jenis Kegiatan Magang Kerja Peradilan Agama


Kegiatan Magang Kerja Peradilan Agama dilakukan dalam bentuk:
1. Pengamatan lapangan, yang dilakukan di Pengadilan Agama dengan sasaran pengamatan meliputi:
administrasi umum, administrasi peradilan, dan proses menyelesaikan perkara, baik yang bersifat manual
maupun E-Court; dan
2. Praktika hasil pengamatan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Pengadilan Agama yang ditempati.
3

E. Tempat dan Waktu Kegiatan Magang Kerja Peradilan


Adapun tahapan dan waktu penyelenggaraan Magang Kerja Peradilan Agama sebagai berikut:
1. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara daring pada tanggal 31 Februari 2022;
2. Kegiatan Penyerahan peserta pada tanggal 02 Februari 2022;
3. Kegiatan Magang Kerja dilaksanakan pada tanggal 03-24 Februari 2022;
4. Kegiatan Penutupan Magang Kerja dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2021;
5. Kegiatan magang kerja dilaksanakan di 26 Pengadilan Agama di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama
Jawa Barat, yaitu: Pengadilan Agama Bogor, Pengadilan Agama Cibinong, Pengadilan Agama Depok,
Pengadilan Agama Cibadak, Pengadilan Agama Sukabumi, Pengadilan Agama Karawang, Pengadilan
Agama Subang, Pengadilan Agama Bekasi, Pengadilan Agama Cikarang, Pengadilan Agama Purwakarta,
Pengadilan Agama Cirebon, Pengadilan Agama Indramayu, Pengadilan Agama Sumber, Pengadilan
Agama Majalengka, Pengadilan Agama Kuningan, Pengadilan Agama Bandung, Pengadilan Agama
Cimahi, Pengadilan Agama Sumedang, Pengadilan Agama Cianjur, Pengadilan Agama Soreang,
Pengadilan Agama Ngamprah, Pengadilan Agama Ciamis, Pengadilan Agama Tasikmalaya, Pengadilan
Agama Garut, Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya, dan Pengadilan Agama Banjar. Ditambah beberapa
Pengadilan Agama dan atau Mahkamah Syariah sesuai domisili mahasiswa peserta magang kerja.

Kegiatan simulasi persidangan dilaksanakan di Ruang Sidang 1 Pengadilan Agama Cikarang pada tanggal 11
Maret 2022.
BAB II
DESKRIPSI UMUM PERADILAN AGAMA

A. Profil Lembaga
Nama PA : Pengadilan Agama Cikarang
Alamat : Komplek Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi Blok E2 Desa Sukamahi Kec.
Cikarang Pusat 17531 Kabupaten Bekasi Prov. Jawa Barat
Email : pa.cikarang99@gmail.com
Situs Web : http://www.pa-cikarang.go.id/
Telepon/Fax : 021-89970560
Kelas/Type : IB

F. Sejarah Pengadilan Agama Cikarang


Sebagaimana kita ketahui bahwa Pengadilan Agama di Indonesia berdiri sejak tahun 1882, sesuai dengan
keputusan Raja Belanda/Statsblaad 1882 Nomor 152 tanggal 19 Januari 1882 tentang Peraturan Peradilan
Agama di daerah Jawa dan Madura. Pengadilan Agama Cikarang (PA Cikarang) dibentuk oleh Pemerintah
melalui Keputusan Presiden Nomor 145 Tahun 1998 tanggal 16 September, tentang Pembentukan
Pengadilan Agama Natuna, Tulang Bawang,Tanggamus, Cikarang, Kajen, Giri Menang, Badung, Ermera,
Mana Tuto, Sentani, Mimika, dan Paniai guna pemerataan dan peningkatan pelayanan hukum kepada
masyarakat. Surat Keputusan tersebut dapat diunduh disini.
Pada mulanya, PA Cikarang menempati bangunan yang disewa di Jl. Gatot Subroto no. 32. Namun sejak
tahun 2008, Gedung Kantor Pengadilan Agama Cikarang yang baru diresmikan penggunaannya oleh Ketua
Mahkamah Agung RI saat itu, Bagir Manan, SH. pindah ke Gedung PA Cikarang yang baru beralamat di
Komplek Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi Blok E2, Sukamahi Cikarang Pusat.
Sejak Berdirinya Pengadilan Agama Cikarang telah mengalami beberapa pergantian ketua, sebagai Ketua
Pengadilan Agama Cikarang yang pertama adalah H.M. SURURY, YS.SH. Pimpinan Pengadilan Agama
Cikarang dari masa ke masa sebagai berikut: 1

H.M. SURURY.YS, S.H Periode Tahun 1999 - 2003


Drs. ENDANG LUTHFI, S.H Periode Tahun 2003 - 2006
Drs. H.SUPARNO, S.H Periode Tahun 2006 – 2007
Drs. H. RUSLAN ABDUL GANI, S.H, M.H Periode Tahun 2007 - 2009
Drs. FACHRUDDIN, S.H. M.H Periode Tahun 2009 - 2012

1
http://www.pa-cikarang.go.id/

4
5

YUSUF EFENDI, S.H Periode Tahun 2012 – 2014


Drs. H. NEMIN AMINUDDIN, SH, MH Periode Tahun 2014 - 2017
Dr. H. ACEP SAIFUDDIN, S.H, M.Ag Periode Tahun 2017 - 2018
Drs. H. CHALID L, M.H Periode Tahun 2019 - 2020
Drs. SUBHAN FAUZI, S.H, M.H Periode Tahun Maret 2020 - Agustus 2020
KHALID GAILEA, S.H, M.H Periode Tahun 2020 - 2021

G. Visi dan Misi Pengadilan Agama Cikarang


Visi: Terwujudnya Pengadilan Agama Cikarang yang Agung
Misi:
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti,
transparan dan akuntabel.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap Masyarakat Pencari Keadilan.
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan hukum.

H. Tujuan Pengadilan Agama Cikarang


TuJuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima
tahun, dan tuJuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Cikarang. Adapun
tuJuan strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Cikarang adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesain perkara.
3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
5. Meningkatnya Penyelesaian dan Penataan Perkara Eksekusi.
6. Terlaksananya penataan arsip perkara

I. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Cikarang


Berikut merupakan struktur organisasi dari Pengadilan Agama Cikarang
6

J. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Cikarang


Pengadilan Agama, merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam
dibidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, serta wakaf
dan shadaqah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang Peradilan
Agama.Pengadilan Agama Cikarang dalam rangka melaksanakan tugas-tugas pokoknya, mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Fungsi Mengadili (judicial power), yaitu memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang menjadi
kewenangan pengadilan agama di wilayah hukum masing-masing; (vide: Pasal 49 Undang-Undang No. 7
Tahun 1989 jo. Undang - Undang No. 3 Tahun 2006);
2. Fungsi Pengawasan, yaitu mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,
Panitera/Sekretaris, dan seluruh jajarannya; (vide : Pasal 53 ayat (1) Undang -Undang No. 7 Tahun 1989
jo. Undang - Undang No. 3 Tahun 2006); serta terhadap pelaksanaan administrasi umum; (vide: Undang-
Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman). Pengawasan tersebut dilakukan secara
berkala oleh Hakim Pengawas Bidang;
7

3. Fungsi Pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada jajarannya, baik
yang menyangkut tugas teknis yustisial, administrasi peradilan maupun administrasi umum. (vide: Pasal
53 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006);
4. Fungsi Administratif, yaitu memberikan pelayanan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat
pertama serta penyitaan dan eksekusi, perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi
peradilan lainnya, dan memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan
Pengadilan Agama (Bidang Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana, Bidang Umum dan Keuangan dan
Bidang Perencanaan, IT dan Pelaporan);
5. Fungsi Nasehat, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada
instansi pemerintah di wilayah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
6. Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum, riset dan penelitian serta lain sebagainya,
seperti diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI. Nomor: KMA/004/SK/II/1991.
8

BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG PENYELESAIAN PERKARA
PERADILAN AGAMA

A. Kedudukan Pengadilan Agama Cikarang


Dilihat dari kedudukannya, Pengailan Agama Cikarang merupakan kekuasaan Negara dalam
melaksanakan kekuasaan kehakiman, sebagaimana dalam pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945, “Kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada dibawahnya dalam
lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan
Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. 2Kemudian disebut juga dalam pasal 2
Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undng No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama dan Undang-Undang No. 50 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
“Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan
yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam Undang-Undang ini”, selanjutnya
pasal 3 Undang-Undang Peradilan Agama tersebut menyatakan :
1. Kekuasaan Kehakiman di lingkugan Peradilan Agama dilaksanakan oleh :
a. Pengadilan Agama
b. Pengadilan Tinggi Agama
2. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Pengadilan Agama berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai
Pengadilan Negara Tertinggi.3

K. Tugas Pengadilan Agama


Tugas dari Pengadilan Agama adalah mengadili perkara yang menjadi kewenangannya dalam tingkat
pertama. Sebagaimana telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama yakni menyangkut perkara-perkara:4

1. Perkawinan;
2. Waris;

2
Undang-Undang Dasar 1945pasal 24
3
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006jo Undang-Undang Nomor 50
Tahun 2009, pasal 2 dan pasal 3
4
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama
9

3. Wasiat;
4. Hibah;
5. Wakaf;
6. Zakat;
7. Infaq;
8. Shadaqah; dan
9. Ekonomi Syari’ah.

L. Kewenangan Pengadilan Agama


Berdasarkan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah
dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989,
Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan perkara antara
orang-orang yang beragama Islam dalam perkara-perkara:
1. Perkawinan
Dalam perkawinan, Pengadilan Agama berwenang mengadili perkara- perkara perkawinan sebagai
berikut:
a. Izin beristri lebih dari seorang (Izin Poligami);
b. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang Islam yang belum berusia 21 tahun (Izin Kawin);
c. Dispensasi kawin;
d. Pencegahan perkawinan;
e. Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah;
f. Pembatalan perkawinan;
g. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan istri;
h. Perceraian karena Talak (Cerai Talak);
i. Gugatan perceraian (Cerai Gugat);
j. Penyelesaian Harta Bersama (gono-gini);
k. Penguasaan anak-anak;
l. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yang seharusnya
bertanggung jawab tidak mematuhinya;
m. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada mantan istri atau penentuan
suatu kewajiban bagi mantan istri;
n. Putusan tentang sah tidaknya seorang anak;
o. Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua;
p. Pencabutan kekuasaan wali;
10

q. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut;
r. Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang ada di bawah 18 tahun yang ditinggal
kedua orangtuanya;
s. Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada di bawah kekuasaannya;
t. Penetapan asal-usul seorang anak;
u. Putusan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam;
v. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran;
w. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang-Undang Nomor 1 tahun
1974 tentang Perkawinan dan dijalankan menurut peraturan yang lain (Pengesahan Nikah/Itsbat
Nikah); dan
x. Wali adhall (berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005 tantang Wali Hakim).
2. Waris
Perkara waris yang menjadi tugas dan wewenang Pengadilan Agama disebutkan dalam penjelasan
Pasal 49 huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama adalah sebagai berikut:
a. Penentuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris;
b. Penentuan mengenai harta peninggalan;
c. Penentuan bagian masing-masing ahli waris;
d. Melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut;
3. Wasiat
Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Peradilan Agama, wasiat adalah:“Perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain
ataulembaga/badan hukum, yang berlaku setelah yang memberi tersebut meninggal dunia.” Dalam KHI,
wasiat dijabarkan dalam bab V, dan diatur melalui 16 pasal. Ketentuan mendasar yang diatur di dalamnya
adalah tentang: syarat orang membuat wasiat, harta benda yang diwasiatkan, kapan wasiat mulai berlaku,
di mana wasiat dilakukan, seberapa banyak maksimal wasiat dapat diberikan, bagaimana kedudukan
wasiat kepada ahli waris, dalam wasiat harus disebut dengan jelas siapa yang akan menerima harta benda
wasiat, kapan wasiat batal, wasiat mengenai hasil investasi, pencabutan wasiat, bagaimana jika harta
wasiat menyusut, wasiat melebihi sepertiga sedang ahli waris tidak setuju, di mana surat wasiat disimpan,
27 bagaimana jika wasiat dicabut, bagaimana jika pewasiat meninggal dunia, wasiat dalam kondisi
perang, wasiat dalam perjalanan, kepada siapa tidak diperbolehkan wasiat, bagi siapa wasiat tidak
berlaku,wasiat wajibah bagi orang tua angkat dan besarnya, dan wasiat wajibah bagi anak angkat serta
besarnya.
4. Hibah
11

Hibah adalah “pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang atau badan
hukum kepada orang lain atau badan hukum untuk dimiliki. 5Hibah diatur dalam Kompilasi Hukum Islam
(KHI) dalam bab VI, dan hanya diatur dalam lima pasal. Secara garis besar pasal-pasal ini berisi: Subjek
hukum hibah, besarnya hibah, di mana hibah dilakukan, harta benda yang dihibahkan, hibah orang tua
kepada anak, kapan hibah harus mendapat persetuJuan ahli waris, dan hibah yang dilakukan di luar
wilayah Republik Indonesia.
5. Wakaf
Wakaf adalah “perbuatan seseorang atau sekelompok orang (wakif) untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut
syari’ah.”6 Wakaf dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), terdapat pada Buku III, Bab I hingga Bab V,
yang mencakup 14 pasal. Pasal-pasal tersebut mengatur: Ketentuan umum, yaitu definisi wakaf, wakif,
ikrar, benda wakaf, nadzir, Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf; fungsi wakaf; subjek hukum yang dapat
mewakafkan harta bendanya; syarat benda wakaf; prosedur mewakafkan; syarat-syarat nadzir; kewajiban
dan hak-hak nadzir; pendaftaran benda wakaf; perubahan,penyelesaian dan pengawasan benda wakaf.
6. Zakat
Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang Muslim atau badan hukum yang dimiliki oleh
orang Muslim sesuai dengan ketentuan syari’ah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.
7
Regulasi zakat diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 Lembaran Negara Nomor 164
Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Menurut Undang-undang ini, Pemerintah memandang perlu
untuk campur tangan dalam bidang zakat, yang mencakup: perlindungan, pembinaan, dan pelayanan
kepada muzakki, mustahiq dan amil zakat; tuJuan pengelolaan zakat; organisasi pengelolaan zakat;
pengumpulan zakat; pendayagunaan zakat; pengawasan pengelolaan zakat; dan sanksi terhadap
pelanggaran regulasi pengelolaan zakat.
7. Infaq
Infaq dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 diartikan dengan: “perbuatan seseorang
memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi kebutuhan, baik berupa makanan, minuman,
mendermakan, memberikan rizqi (karunia), atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa
ikhlash, dan karena Allah Subhanahu Wata’ala.”

8. Shadaqah

5
Handoko Dwi, Kekuasaan Kehakiman Di Indonesia, Pekanbaru: Hawa dan Ahwa, 2015, Hlm.
6
Ibid, Hlm. 166
7
Ibid, Hlm. 167
12

Shadaqah adalah “Perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain atau lembaga/badan
hukum secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap
ridha Allah dan pahala semata.”
9. Ekonomi Syariah
Ekonomi syari’ah adalah “Perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syari’ah.”
Kewenangan itu antara lain:
a. Bank Syariah
b. Lembaga keuangan mikro syariah
c. Asuransi syariah
d. Reasuransi syariah
e. Reksadana syariah
f. Obligasi syariah dan surat berharga berjangka menengah syariah
g. Sekuritas syariah
h. Pembiayaan syariah
i. Pegadaian syariah
j. Dana pensiun lembaga keuangan syariah
k. Bisnis syariah
13

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS TEMUAN LAPANGAN DI
PENGADILAN AGAMA

A. Prosedur PengaJuan Perkara di Pengadilan Agama


Prosedur Pendaftaran Permohonan dan Perkara Gugatan

Meja I Mengecek Penggugat/Pemohon/


Penggugat / Pemohon Kuasa
Kelengkapan
/ Kuasa Hukumnya Hukumnya/Diperintahk
Gugatan/Permoho
Mendaftarkan an untuk Membayar
nan Penggugat
Biaya Perkara ke Bank
yangTelah Ditunjuk

Berkas Perkara Petugas Pendaftaran


Tersebut Diteruskan di Meja I Menerima
Kepada KPN Untuk SKUM dan
Mendapatkan Menyiapkan Blanko
Penetapan Majelis Penetapan
Hakim Setelah
Penggugat/Pemohon/Kuasa
Hukum Melakukan Pembayaran di
Bank dan Memberikan 1 Lembar
Bukti Pembayaran Kepada Kasir
Kemudian Gugatan/Permohonan
Dicatat Dalam Buku Induk Perkara

Setelah Mendapatkan Petugas Pendaftaran


Penetapan dari KPN, Meja II Memberikan 1
Berkas Perkara Kembali
Ke Meja II Untuk Salinan Surat Gugatan
Dicatat Majelis Hakim yang sudah
yang Memeriksa Perkara Ditandatangani Kepada
Tersebut Penggugat
14

Prosedur penangan perkara di Pengadilan Agama yaitu sebagai berikut:


1. Pihak yang berperkara datang ke Pengadilan Agama dan membawa surat Gugatan maupun surat
Permohonan, Gugatan maupun Permohonan diajukan kepada Ketua Pengadilan Agama di tempat
tinggal Pemohon atau Penggugat secara tertulis yang ditandatangani oleh Pemohon/Penggugat atau
kuasanya yang sah (Pasal 6 ayat 5) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974; Catatan: Pemohon yang
tidak dapat membaca dan menulis dapat mengajukan Permohonannya secara lisan di hadapan Ketua
Pengadilan Agama, Permohonan tersebut dicatat oleh Ketua atau Hakim yang ditunjuk (Pasal 120
HIR/Pasal 144 RBg), dengan cara: Datang langsung ke kantor Pengadilan Agama, Menyatakan
dihadapan Panitera Pengadilan Agama tentang maksudnya atau dibantu untuk menuliskan maksudnya
di Pos Bantuan Hukum;
2. Pihak yang berperkara menghadap petugas meja pertama dan menyerahkan surat Gugatan atau
Permohonan, Surat Gugatan dibuat dalam rangkap sejumlah pihak ditambah 3 rangkap atau lebih
untuk Majelis Hakim termasuk asli surat Gugatan;
3. Petugas meja pertama memberikan penjelasan mengenai perkara yang diajukan dan menaksir panjar
biaya perkara yang kemudian ditulis dalam SKUM atau surat kuasa untuk membayar. Besarnya biaya
perkara yang telah ditaksir tersebut harus telah mencukupi untuk menyelesaikan perkara tersebut,
didasarkan Pasal 182 ayat (1) HIR atau Pasal 90 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun
2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
a. Bagi Penggugat atau Pemohon yang tidak mampu, dapat berperkara secara Cuma-cuma (prodeo),
yaitu dengan melampirkan surat keterangan dari lurah atau kepala desa setempat yang telah
dilegalisasi oleh Camat;
b. Bagi yang tidak mampu, maka panjar biaya perkara ditaksir Rp. 0,00 dan ditulis dalam Suart Kuasa
untuk membayar (SKUM), yang didasarkan pada Pasal 237- 245 HIR;
c. Dalam tingkat pertama, para pihak yang berperkara secara prodeo ini ditulis dalam surat Gugatan
atau Permohonan bersama-sama (menjadi satu) dengan Gugatan perkara. Dalam posita surat
Gugatan atau Pemohon untuk berperkara secara prodeo dalam petitumnya.
4. Petugas meja pertama menyerahkan kembali surat Gugatan atau Permohonan kepada pihak berperkara
disertai dengan Surat Kuasa Untuk Membayar SKUM dalam rangkap 3 (Tiga);
15

5. Pihak yang berperkara menyerahkan kepada pemegang kas (kasir) surat Gugatan atau Permohonan
tersebut dan Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM);
6. Pemegang kas menyerahkan asli Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) kepada pihak berperkara
sebagai dasar penyetoran panjar biaya perkara ke Bank;
7. Pihak berperkara datang ke loket layanan bank dan mengisi slip penyetoran panjar biaya perkara.
Pengisian data dalam slip bank tersebut sesuai dengan Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM), seperti
nomor urut, dan besarnya biaya penyetoran. Kemudian pihak yang berperkara menyerahkan slip bank
yang telah diisi dan menyetorkan uang sebesar yang tertera dalam slip bank tersebut;
8. Setelah yang berperkara menerima slip bank yang telah divalidasi dari petugas layanan bank, pihak
yang berperkara menunjukan slip bank tersebut dan menyerahkan Surat Kuasa Untuk Membayar
(SKUM) kepada pemegang kas;
9. Pemegang kas setelah memeriksa slip bank kemudian menyerahkan kembali kepada pihak berperkara.
Pemegang kas kemudian memberi tanda lunas dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dan
menyerahkan kemballi pada pihak berperkara asli dan tindasan pertama Surat Kuasa Untuk Membayar
(SKUM) serta surat Gugatan atau Permohonan yang bersangkutan;
10.Pihak yang berperkara menyerahkan kepada petugas Meja Kedua surat Gugatan atau Permohonan
sebanyak jumlah tergugat ditambah 2 (dua) rangkap serta tindasan pertama Surat Kuasa Untuk
Membayar (SKUM);
11.Petugas meja kedua menyerahkan kembali 1(satu) rangkap surat Gugatan atau Permohonan yang telah
di beri nomor register kepada pihak yang berperkara.
Para pihak berperkara akan dipanggil oleh jurusita/jurusita pengganti untuk menghadap ke
persidangan setelah ditetapkan susunan Majelis Hakim (PMH) dan hari sidang pemeriksaan
perkaranya (PHS). Pemanggilan dilakukan oleh jurusita yang menyerahkan surat panggilan (exsploit)
beserta salinan surat gugatan itu kepada tergugat pribadi ditempat tinggalnya. Jika pihak yang
dipanggil itu tidak ada ditempat. maka surat panggilan itu diserahkan kepda kepala desa tersebut untuk
diteruskan (pasal 390 ayat 1 HIR, 781 ayat 1 RBg).8

M. Mekanisme Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama


Proses penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Cikarang secara garis besar sesuai dengan hukum
acara yang digunakan yang terdapat dalam HIR, seperti berikut:
1. Setelah perkara didaftarkan, Pemohon atau Penggugat dan pihak Termohon atau Tergugat turut
termohon atau turut tergugat menunggu surat panggilan untuk menghadiri persidangan;
2. Tahapan Persidangan. Mekanisme pemeriksaan perkara tertentu pada pengadilan Agama dilakukan
di depan sidang Pengadilan secara sistematik harus melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Upaya Perdamaian, pada sidang upaya perdamaian inisiatif upaya perdamaian dapat timbul
dari Majelis Hakim. Hakim harus secara aktif dan sungguh- sungguh untuk mendamaikan
para pihak. Upaya permadian juga ditempuh dengan memberikan kesempatan kepada para
pihak untuk memilih mediator dalam upaya menempuh proses mediasi sebagaimana
diamanatkan oleh Peraturan Mahkamah Agung Nomor 01 tahun 2016, tentang Prosedur

8
Aah Tsamrotul Fuadah, Hukum Acara Peradilan Plus Prinsip Hukum Acara Islam Dalam Risalah
Qadha Umar Bin Khatab, 2019,Hlm.110
16

Mediasi di Pengadilan. Apabila proses mediasi tidak berhasil, maka persidangan dilanjutkan
dengan tahapan berikutnya;
b. Pembacaan surat Permohonan atau Gugatan, pada tahapan ini pihak Pemohon atau
Penggugat berhak meneliti kembali apakah seluruh materi (alasan atau dalil-dalil gugatan
dan petitum) sudah benar dan lengkap. Hal-hal yang tercantum dalam gugatan itulah yang
menjadi obyek pemeriksaan dan pemeriksaan tidak keluar dari yang termuat dalam surat
gugatan;
c. Jawaban Termohon atau Tergugat Pihak Termohon atau Tergugat diberi kesempatan untuk
membela diri dan mengajukan segala kepentingannya terhadap Pemohon atau Penggugat
melalui Majelis Hakim dalam persidangan;
d. Replik Pemohon atau Penggugat, Pemohon atau Penggugat dapat menegaskan kembali
permohonan atau gugatannya yang disangkal oleh Termohon atau Tergugat dan juga
mempertahankan diri dari sangkalan Termohon atau Tergugat;
e. Duplik Termohon atau Tergugat, Termohon atau Tergugat menjelaskan kembali jawaban
yang disangkal oleh Pemohon atau Penggugat. Replik dan Duplik dapat diulang-ulang
sehingga akhirnya Majelis Hakim memandang cukup atas replik dan duplik tersebut;
f. Pembuktian, Pemohon atau Penggugat mengajukan semua alat bukti untuk mendukung dalil-
dalil gugatan. Demikian juga Termohon atau Tergugat mengajukana alat bukti untuk
mendukung jawaban (sanggahan). Masing- masing pihak berhak menilai alat bukti pihak
lawan;
g. Kesimpulan, masing-masing pihak baik Pemohon atau Penggugat maupun Termohon atau
Tergugat mengajukan pendapat akhir tentang hasil pemeriksaan;
h. Musyawarah Majelis dan Pembacaan Putusan, hakim menyampaikan segala pendapatnya
tentang perkara itu dan menyimpulkan dalam amar putusan, sebagai akhir dari sengketa
yang terjadi antara Pemohon atau Penggugat dan Termohon atau Tergugat.
3. Setelah perkara diputus, pihak yang tidak puas atas putusan tersebut dapat mengajukan upaya hukum
(verset, banding, dan peninjauan kembali) selambat- lambatnya 14 hari sejak perkara diputus atau
diberitahukan;
4. Setelah putusan mempuyai kekuatan hukum tetap, untuk perkara permohonan talak, Pengadilan
Agama: Menetapkan hari sidang ikrar talak dan Memanggil Pemohon dan Termohon untuk
menghadiri sidang ikrar talak;
5. Setelah pelaksanaan sidang ikrar talak, maka dapat dikeluarkan Akta Cerai;
6. Setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, untuk perkara cerai gugat, maka dapat
dikeluarkan Akta Cerai;
17

7. Untuk perkara lainnya, setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, maka para pihak yang
berperkara dapat meminta salinan putusan;
8. Apabila pihak yang kalah dihukum untuk menyerahkan obyek sengketa, kemudian tidak mau
menyerahkan secara sukarela, maka pihak yang menang dapat mengajukan permohonan eksekusi ke
Pengadilan Agama yang memutus perkara tersebut.

N. Jumlah Penyelesaian Perkara/ Kasus di Pengadilan Agama


Rincian keadaan perkara Pengadilan Agama Cikarang dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1
REKAPITULASI KEADAAN PERKARA TAHUN 2020

Sisa Diterima Putus Sisa


NO JENIS PERKARA Tahun Tahun Jumlah Tahun Tahun
2020 2021 2021 2021
A. PERKAWINAN:
1 Izin Poligami 0 11 11 10 1
2 Pencegahan Perkawinan 0 0 0 0 0
3 Penolakan Perkawinan 0 1 1 1 0
oleh PPN
4 Pembatalan Perkawinan 0 4 4 2 2
5 Kelalaian atas Kewajiban 0 0 0 0 0
Suami/Isteri
6 Cerai Thalak 96 1028 1124 1053 71
7 Cerai Gugat 263 2602 2865 2703 162
8 Harta Bersama 6 21 27 15 12
9 Penguasaan 4 15 19 13 6
Anak/Hadlonah
10 Nafkah Anak oleh Ibu 0 0 0 0 0
11 Hak-hak Bekas Isteri 0 0 0 0 0
12 Pengesahan Anak 0 0 0 0 0
13 Pencabutan Kekuasaan 0 0 0 0 0
Orang Tua
14 Perwalian 2 34 36 33 3
15 Pencabutan Kekuasaan 0 0 0 0 0
18

Wali
16 Penunjukan Orang Lain 0 0 0 0 0
sbg Wali
17 Ganti Rugi terhadap Wali 0 0 0 0 0
18 Asal Usul 2 19 21 21 0
Anak/Pengangkatan Anak
19 Penolakan Kawin 0 0 0 0 0
Campuran
20 Itsbat Nikah 4 461 464 452 13
21 Izin Kawin 0 0 0 0 0
22 Dispensasi Nikah 4 28 32 32 0
23 Wali Adhol 0 4 4 4 0
B. EKONOMI 0 0 0 0 0
SYARI’AH
C. KEWARISAN 5 2 7 6 1
D. WASIAT 0 0 0 0 0
E. HIBAH 0 0 0 0 0
F. WAKAF 0 0 0 0 0
G. Penetapan Ahli Waris 1 158 159 151 8
H. LAIN-LAIN 2 26 28 24 4
JUMLAH 389 4418 4807 4531 276

Jumlah sisa perkara yang diputus

Perkara yang diterima Pengadilan Agama Cikarang tahun 2021 sebanyak 4418 perkara. Sisa
perkara tahun 2020 sebanyak 389 perkara, sehingga beban penanganan perkara pada tahun 2021
sebanyak 4807 perkara.
Perkara yang diputus tahun 2021 sebanyak 4531 perkara atau sebesar 94,25 % dari jumlah
keseluruhan beban perkara, sehingga sisa perkara pada akhir Desember 2020 sebanyak 276 perkara.

Tabel 2
KEADAAN PERKARA PUTUS TAHUN 2021

NO PERKARA PUTUS JUMLAH PERSENTASE


19

1 Dicabut 306 6,76%


2 Dikabulkan 4135 91,26%
3 Ditolak 12 0,26%
4 Tidak Dapat Diterima 33 0,73%
5 Gugur 33 0,73%
6 Dismissal 0 0,00%
7 Perdamaian 0 0,00%
8 Dicoret 12 0,26%
Jumlah 4531 100%

DATA STATISTIK BULAN JANUARI


20

DATA STATISTIK BULAN FEBRUARI

O. Hasil Temuan Produk-produk Putusan Hakim di Pengadilan Agama


Hasil temuan produk-produk putusan hakim di Pengadilan Agama Cikarang sangat banyak, namun disini
akan diambil beberapa putusan yang sering terjadi dikalangan masyarakat diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Putusan Cerai Gugat Verstek (Tergugat Tidak Hadir)
NOMOR PERKARA: 532/Pdt.G/2022/PA.Ckr
TANGGAL PENETEPAN: 07-03-2022
M E N G A D I L I:
1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk
menghadap di persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan Gugatan Penggugat dengan verstek;
3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (NAMA) terhadap Penggugat
(NAMA);
4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
21

Rp570.000,00(lima ratus tujuh puluh ribu rupiah);

2. Putusan Cerai Talak Verstek (Tergugat Tidak Hadir)


NOMOR PERKARA: 514/Pdt.G/2022/PA.Ckr
TANGGAL PENETEPAN: 07-03-2022
M E N G A D I L I:
1. Menyatakan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di
persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan Permohonan Pemohon dengan verstek;
3. Memberi izin kepada Pemohon (NAMA) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap
Termohon (NAMA) di depan sidang Pengadilan Agama Cikarang;
4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp530.000,00(lima ratus tiga puluh ribu rupiah);
P. Aplikasi Hasil Temuan Lapangan dalam Simulasi Persidangan
Hasil temuan produk-produk putusan Hakim selama melakukan praktik lapangan di Pengadilan Agama
Cikarang akan diaplikasikan dalam bentuk Simulasi Persidangan. Dimana Simulasi Persidangan ini masih
merupakan bagian dari rangkaian Magang Kerja Peradilan Agama yang dilaksanakan kurang ledih selama 25
hari (3 minggu). Simulasi Persidangan merupakan kegiatan praktik persidangan yang dilakukan oleh
mahasiswa yang menirukan atau memperagakan proses berjalannya beracara di muka persidangan. Simulasi
Persidangan juga dapat disebut dengan Persidangan Semu, dimana proses pembelajaran untuk melakukan
tata cara beracara di muka persidangan sesuai dengan apa yang ada dalam kegiatan yang nyata. Untuk itu
mahasiswa harus bisa untuk mengaplikasikan hasil temuan apa yang ada selama melakukan kegiatan
praktikum. Berikut runtutan acara persidangan semu sampai pada putusan yang telah kita praktikan di
Ruang Sidang 1 Pengadilan Agama Cikarang.
1. SIDANG PERTAMA : Pemeriksaan Identitas dan Upaya Perdamaian (mediasi) sesuai dengan PERMA
No. 1 Tahun 2016.
BERITA ACARA PERSIDANGAN
Nomor: 84/Pdt.G/2022/PA.Ckr.
(Sidang I)
Sidang Pengadilan Agama Cikarang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
pertama, pada tanggal 29 Februari 2020, dalam perkara Gugat
Cerai antara:
Nama : Nurlaila, S.H.
Pekerjaan : Advokat
Alamat : kantor Hukum Kuswara Irma & Rekan Cikarang – Kab. Bekasi
22

Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Februari 2020, bertindak untuk dan atas nama serta
sah mewakili:
Nama : Ani budiah,S.H
Untuk Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON
MELAWAN
Nama : Syahrul, S.H.
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Kantor Hukum Kusnadi Cikarang – Kab. Bekasi
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Februari 2020, bertindak untuk dan atas nama serta
sah mewakili:
Nama : Kevin Majid, S.E
Untuk Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON
Susunan Persidangan:
Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H, Ph.D.. ..................................................................... Hakim Ketua
Ardelia Fajrianti, S.H. M.H. ................................................................ Hakim Anggota 1
Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H. ............................................... Hakim Anggota 2
Silmi Safira Somawan, S.H, M.H.. ......................................................................... Panitera Pengganti
Setelah sidang dibuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, maka para pihak
yang berperkara dipanggil kedalam ruang persidangan.
Untuk pihak Penggugat hadir Ani budiah didampingi Kuasa Hukumnya Nurlaila, S.H..
Selanjutnya Kuasa Hukum Penggugat menyerahkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Februari 2022.
Setelah diperiksa dan diteliti oleh Hakim Ketua kemudian dilampirkan dalam berkas perkara.
Untuk pihak Tergugat hadir Kevin Majid didampingi kuasa hukumnya Syahrul, S.H.
Selanjutnya Kuasa Hukum Tergugat menyerahkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Februari
2022. Setelah diperiksa dan diteliti oleh Hakim Ketua kemudian dilampirkan dalam berkas perkara.
Kemudian Hakim Ketua, menjelaskan kepada para pihak yang berperkara sesuai dengan PERMA
No.1 Tahun 2016, sebelum pemeriksaan perkara dilanjutkan para pihak wajib menempuh upaya damai
dengan melalui proses mediasi.
Selanjutnya Hakim Ketua mempersilahkan para pihak untuk memilih mediator baik yang
disediakan oleh Pengadilan Agama atau diluar Pengadilan Agama, atau apabila tidak maka Hakim Ketua
akan menunjuk mediator sesuai daftar yang disediakan oleh Pengadilan.
Karena para pihak tidak mengajukan mediator maka Majelis menunjuk mediator untuk proses mediasi ini.
Majelis menunjuk saudara Egi Arnoval Perdana Islam S.H., sebagai mediator.
23

Dengan ini Hakim Ketua memutuskan menunda persidangan selama 1 (Satu) bulan untuk menyelesaikan
perkara ini dengan mediasi. Kemudian menetapkan untuk sidang selanjutnya pada tanggal 28 Maret, dan
memberitahukan kepada para pihak untuk menghadiri sidang.
Setelah diumumkan penundaan tersebut, maka Hakim Ketua menyatakan persidangan ditutup.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Ardelia Fajrianti, S.H. M.H. Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H, Ph.D
Hakim Anggota,

Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H.

Panitera Pengganti,

Silmi Safira Somawan, S.H, M.H

2. SIDANG KEDUA: Pemeriksaan Hasil mediasi dan Pembacaan Gugatan serta jawaban dari tergugat.

BERITA ACARA PERSIDANGAN


Nomor: 84/Pdt.G/2022/PA.Ckr.
(Sidang II)
Sidang Pengadilan Agama Cikarang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
pertama, pada tanggal 29 Februari 2020, dalam perkara Gugat
24

Cerai antara:
Nama : Nurlaila, S.H.
Pekerjaan : Advokat
Alamat : kantor Hukum Kuswara Irma & Rekan Cikarang – Kab. Bekasi
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Februari 2020, bertindak untuk dan atas nama serta
sah mewakili:
Nama : Ani budiah,S.H
Untuk Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
MELAWAN
Nama : Syahrul, S.H.
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Kantor Hukum Kusnadi Cikarang – Kab. Bekasi
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Februari 2020, bertindak untuk dan atas nama serta
sah mewakili:
Nama : Kevin Majid, S.E
Untuk Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Susunan Persidangan:
Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H, Ph.D.. ..................................................................... Hakim Ketua
Ardelia Fajrianti, S.H. M.H. ................................................................ Hakim Anggota 1
Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H. ............................................... Hakim Anggota 2
Silmi Safira Somawan, S.H, M.H.. ......................................................................... Panitera Pengganti
Setelah sidang dibuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, maka para pihak
yang berperkara dipanggil kedalam ruang persidangan.
Untuk pihak Penggugat hadir Ani budiah didampingi Kuasa Hukumnya Nurlaila, S.H..
Selanjutnya Kuasa Hukum Penggugat menyerahkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Februari 2022.
Setelah diperiksa dan diteliti oleh Hakim Ketua kemudian dilampirkan dalam berkas perkara.
Untuk pihak Tergugat hadir Kevin Majid didampingi kuasa hukumnya Syahrul, S.H.
Dikarenakan usaha perdamaian yang ditempuh kedua pihak melalui jalur mediasi oleh mediator
Egi Arnoval Perdana Islam S.H., tidak menemukan titik perdamaian, maka Hakim Ketua melanjutkan
persidangan untuk pembacaan gugatan. Selanjutnya gugatan dibacakan oleh Kuasa Hukum Penggugat.
Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Tergugat/ Kuasa Hukum Tergugat apakah akan
membuat/ memberikan jawaban atas gugatan, maka Tergugat/ Kuasa Hukum Tergugat menyatakan akan
membuat/ memberikan jawaban atas gugatan secara langsung.
25

Lalu Hakim Ketua mempersilahkan kepada Tergugat/ Kuasa Hukum Tergugat untuk
membacakan jawaban atas gugatan, Selanjutnya pembacaan jawaban atas gugatan dibacakan oleh
Tergugat.
Setelah itu Hakim Ketua menanyakan kepada Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat apakah akan
membuat replik atas jawaban gugatan, maka Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat menyatakan akan
membuat replik atas jawaban gugatan selama 7 (tujuh) hari.
Dengan ini Hakim Ketua memutuskan menunda persidangan selama 7 (tujuh) hari. Kemudian
menetapkan untuk sidang selanjutnya pada tanggal 18 Maret 2022, dan memberitahukan kepada para
pihak untuk menghadiri sidang.
Setelah diumumkan penundaan tersebut, maka Hakim Ketua menyatakan persidangan ditutup.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Ardelia Fajrianti, S.H. M.H. Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H, Ph.D
Hakim Anggota,

Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H.

Panitera Pengganti,

Silmi Safira Somawan, S.H, M.H

3. SIDANG KETIGA : Pembacaan Replik dan Duplik

BERITA ACARA PERSIDANGAN


Nomor: 84/Pdt.G/2022/PA.Ckr.
26

(Sidang III)
Sidang Pengadilan Agama Cikarang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
pertama, pada tanggal 29 Februari 2020, dalam perkara Gugat
Cerai antara:
Nama : Nurlaila, S.H.
Pekerjaan : Advokat
Alamat : kantor Hukum Kuswara Irma & Rekan Cikarang – Kab. Bekasi
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Februari 2020, bertindak untuk dan atas nama serta
sah mewakili:
Nama : Ani budiah,S.H
Untuk Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
MELAWAN
Nama : Syahrul, S.H.
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Kantor Hukum Kusnadi Cikarang – Kab. Bekasi
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Februari 2020, bertindak untuk dan atas nama serta
sah mewakili:
Nama : Kevin Majid, S.E
Untuk Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Susunan Persidangan:
Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H, Ph.D.. ..................................................................... Hakim Ketua
Ardelia Fajrianti, S.H. M.H. ................................................................ Hakim Anggota 1
Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H. ............................................... Hakim Anggota 2
Silmi Safira Somawan, S.H, M.H.. ......................................................................... Panitera Pengganti
Setelah sidang dibuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, maka para pihak
yang berperkara dipanggil kedalam ruang persidangan.
Untuk pihak Penggugat hadir Ani budiah didampingi Kuasa Hukumnya Nurlaila, S.H..
Sampai saat ini belum tercapai usaha perdamaian antara kedua pihak. Maka Hakim Ketua
melanjutkan persidangan untuk pembacaan replik atas jawaban gugatan. Selanjutnya pembacaan replik
atas jawaban gugatan dibacakan oleh Kuasa Hukum Penggugat.
Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Tergugat/ Kuasa Hukum Tergugat apakah akan
membuat/ memberikan duplik atas replik Penggugat, maka Tergugat/ Kuasa Hukum Tergugat
menyatakan akan membuat/ memberikan duplik atas replik Penggugat secara lisan.
27

Lalu Hakim Ketua mempersilahkan kepada Tergugat/ Kuasa Hukum Tergugat untuk
membacakan duplik atas replik Penggugat, Selanjutnya pembacaan duplik dibacakan oleh Kuasa Hukum
Tergugat.
Setelah itu Hakim Ketua menyatakan agenda sidang selanjutnya adalah pembuktian dari pihak
Penggugat. Maka Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat menyatakan akan membuat pembuktian selama 7
(tujuh) hari.
Dengan ini Hakim Ketua memutuskan menunda persidangan selama 7 (tujuh) hari. Kemudian
menetapkan untuk sidang selanjutnya pada tanggal 03 April 2022, dan memberitahukan kepada para
pihak untuk menghadiri sidang.
Setelah diumumkan penundaan tersebut, maka Hakim Ketua menyatakan persidangan ditutup.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Ardelia Fajrianti, S.H. M.H. Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H, Ph.D
Hakim Anggota,

Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H.

Panitera Pengganti,
28

Silmi Safira Somawan, S.H, M.H

4. SIDANG KEEMPAT : Pembuktian

BERITA ACARA PERSIDANGAN


Nomor: 84/Pdt.G/2022/PA.Ckr.
(Sidang IV)
Sidang Pengadilan Agama Cikarang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
pertama, pada tanggal 29 Februari 2020, dalam perkara Gugat
Cerai antara:
Nama : Nurlaila, S.H.
Pekerjaan : Advokat
Alamat : kantor Hukum Kuswara Irma & Rekan Cikarang – Kab. Bekasi
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Februari 2020, bertindak untuk dan atas nama serta
sah mewakili:
Nama : Ani budiah,S.H
Untuk Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
MELAWAN
Nama : Syahrul, S.H.
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Kantor Hukum Kusnadi Cikarang – Kab. Bekasi
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Februari 2020, bertindak untuk dan atas nama serta
sah mewakili:
Nama : Kevin Majid, S.E
Untuk Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Susunan Persidangan:
Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H, Ph.D.. ..................................................................... Hakim Ketua
Ardelia Fajrianti, S.H. M.H. ................................................................ Hakim Anggota 1
Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H. ............................................... Hakim Anggota 2
Silmi Safira Somawan, S.H, M.H.. ......................................................................... Panitera Pengganti
Setelah sidang dibuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, maka para pihak
yang berperkara dipanggil kedalam ruang persidangan.
29

Untuk pihak Penggugat hadir Ani budiah didampingi Kuasa Hukumnya Nurlaila, S.H..
Selanjutnya Kuasa Hukum Penggugat menyerahkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Februari 2022.
Setelah diperiksa dan diteliti oleh Hakim Ketua kemudian dilampirkan dalam berkas perkara.
Untuk pihak Tergugat hadir Kevin Majid didampingi kuasa hukumnya Syahrul, S.H.
Sampai saat ini belum tercapai usaha perdamaian antara kedua pihak. Maka Hakim Ketua
Melanjutkan persidangan untuk pembuktian dari pihak Penggugat. Selanjutnya Kuasa Hukum Penggugat
menyerahkan alat bukti kepada Ketua Hakim untuk diperiksa.
Setelah alat bukti diperiksa maka selanjutnya adalah mendengarkan keterangan saksi dari pihak
Penggugat. Dalam hal ini Penggugat menghadirkan 2 orang saksi.
Selanjutnya dipanggil ke persidangan saksi Penggugat yang pertama dan atas pertanyaan Hakim
Ketua, saksi mengaku bernama:
Koko umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Pelatih Bola, tempat kediaman di Kp. Bangkong
Reog, RT. 04 RW. 01, Kelurahan KarangBahagia, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi
Saksi menerangkan bahwa ia bersedia bersumpah menurut agamanya;
Selanjutnya saksi tersebut bersumpah menurut tata cara agamanya bahwa ia akan menerangkan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya;
Kemudian Majelis Hakim mengajukan pertanyaan kepada saksi sebagai berikut:
saudara indah apakah anda kenal dengan saudara Ani?
iya kenal bu
apakah anda kenal dengan suaminya ?
kenal bu, nama nya pak Kevin
apa hubungan saudara dengan penggugat ?
saya Kakak kandungnya bu Ani
apakah anda tau siapa nama suaminya ?
iya saya tau bu, namanya pak Kevin.
apakah dari pernikahan bu Ani dan pak Kevin memiliki seorang anak ?
punya bu 1, namanya ciki.
apakah hubungan rumah tangga bu Ani dan pak Kevin harmonis ?
awalnya harmonis bu, tapi pada awal 2021 sudah mulai ada percekcokan.
percekcokan seperti apa yang anda ketahui ?
seperti yang saya tahu, masalahnya tidak jauh dari
kurang terpenuhinya nafkah dari pak Kevin,sepanjang 2019 itu
masalahnya, pada tahun 2021 awal itulah puncak permasalah
rumah tangga mereka.
30

permasalahan apa saja yang anda ketahui sampai pada puncak


keretakan rumah tangga bu Ani dan pak Kevin. ?
yang saya tau permasalahannya selain ekonomi
itu. ada perselingkuhan pada suami nya, dan KDRT.
memang saudara tau pekerjaan suaminya ?
setau saya pekerjaan nya wirausaha.
perihal perselingkuhan, apakah anda tau nama selingkuhannya ?
tau sih bu, nama nya annisa, teman satu project dia dulu.
anda tau orang nya?
Tidak bu, saya hanya di ceritakan oleh bu Ani.
perihal KDRT apa anda melihat kronologisnya?
tidak bu, tapi bu Ani setelah terjadi itu pergi
kerumah saya mungkin karena trauma juga.
coba ceritakan bagaimana permasalahannya dan bisa sampai pergi ke rumah anda?
awalnya bu Ani telpon saya sambil nangis sambil bilang
kalau mau ke rumah saya, saya bilang kan iya kesini saja. terus
pas dateng ke rumah jidat bu Ani ada bekas darah gtu, saya tanya
kenapa, terus bu Ani cerita katanya abis di dorong suaminya
sampai kebentur tembok dan berdarah, adapun masalah nya bu
Ani bilang minta uang buat anak nya perpisahan sekolah terus
ntah kenapa sahabat saya itu di dorong sampai mengenai tembok
dan berdarah. terlepas dari KDRT dan masalah ekonomi suami
nya bu Ani juga selingkuh dengan temannya sendiri.
apakah sudah mencoba di musyawarahkan?
setau saya sudah, tapi pihak suami nya tidak mau datang
dan terus mengelak.
menurut ibu masih bisa di rukunkan tidak rumah tangganya?
menurut saya tidak bisa pak, soalnya kalo udah urusan kekerasan
apalagi di tambah perselingkuhan sudah fatal dan jika dilanjutkan malah
ga baik buat mental istrinya terutama anaknya. Baik, saya paham.
buat penggugat bu Ani apakah ada yang mau di tambahkan?
tidak bu, cukup.
baik terimakasih bu indah, silahkan boleh meninggalkan ruang sidang
baik pa.
31

Setelah Majelis Hakim selesai mengajukan pertanyaan kepada saksi, lalu Hakim Ketua memberi
kesempatan kepada Penggugat untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi;
Atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Penggugat menyatakan tidak mengajukan pertanyaan
kepada saksi;
Selanjutnya dipanggil di persidangan saksi kedua Penggugat dan atas pertanyaan Hakim Ketua mengaku
bernama;
Asep bin Sa’ud, umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan Pengusaha Cabe, tempat kediaman di Kp.
Bangkong Reog, RT. 04 RW. 01, Kelurahan KarangBahagia, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten
Bekasi;
Saksi menerangkan bahwa ia bersedia bersumpah menurut agamanya;
Selanjutnya saksi tersebut bersumpah menurut tata cara agamanya bahwa ia akan menerangkan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya;
Kemudian Majelis Hakim mengajukan pertanyaan kepada saksi sebagai berikut:
saudara Asep apakah anda kenal dengan saudara Ani?
iya saya kenal.
apa hubungan saudara dengan penggugat ?
saya tetangganya ibu Ani.
Apakah anda kenal dengan suaminya ?
kenal.
apakah anda tau siapa nama suaminya ?
iya saya tau bu, namanya pak Kevin.
apakah dari pernikahan bu Ani dan pak Kevin memiliki seorang anak ?
punya bu 1, namanya ciki.
apakah hubungan rumah tangga bu Ani dan pak Kevin harmonis ?
awalnya harmonis bu, tapi pada awal 2017 an kalau ga salah
sudah mulai ada masalah-masalah gitu.
masalah seperti apa yang anda ketahui ?
yang saya tau sih katanya masalah ekonomi,
perselingkuhan sama ada kekerasan dalam rumah tangga gitu.
puncak masalah nya itu kapan apakah ibu tau?
yang saya ketahui sih sekitar tahun 201 awal
anda tau kenapa bisa sampai memuncak seperti itu?
yang saya tau sih bu Ani di dorong sampai berdarah gitu
terus melihat bu Ani keluar bawa tas dan sambil menangis.
32

anda melihat kejadian itu?


kurang tau sih bu, Cuma tau pas bu Ani keluar aja
sambil megang jidatnya, kayaknya sih berdarah soalnya
tangannya keliatan ada merah-merahnya gitu.
apakah sudah ada upaya perdamaian dari kedua belah pihak?
sudah bu, tapi pihak suami nya tidak datang dan mengelak dari
permasalahan nya itu.
menurut saudara masih bisa di pertahankan tidak rumah tangga nya?
menurut saya tidak bisa bu, soalnya yang tahun 2017 itu sudah
ada pertengkaran dan bu Ani selalu memaafkan selama satu tahun bu Ani
hidup dengan permasalahan yang terus menerus terulang oleh suaminya.
ga baik juga buat mental anaknya jika harus melihat orang tua nya selalu
berantem. baik bu terimakasih keterangannya.
untuk penggugat bu Ani apakah ada tambahan?
tidak bu, cukup.
baik, ibu terimakasih silahkan boleh meninggalkan ruang sidang.
Kemudian Hakim Ketua menyatakan agenda sidang kali ini telah selesai. Untuk agenda sidang
selanjutnya adalah Musyawarah hakim dan Pembacaan Putusan.
Dengan ini Hakim Ketua memutuskan menunda persidangan selama 7 (tujuh) hari. Kemudian
menetapkan untuk sidang selanjutnya pada tanggal 18April 2020, dan memberitahukan kepada para pihak
untuk menghadiri sidang.
Setelah diumumkan penundaan tersebut, maka Hakim Ketua menyatakan persidangan ditutup.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Ardelia Fajrianti, S.H. M.H. Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H, Ph.D
Hakim Anggota,

Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H.


33

Panitera Pengganti,

Silmi Safira Somawan, S.H, M.H

5. SIDANG KELIMA : Musyawarah Majelis dan Pembacaan Putusan

PUTUSAN
Nomor 0084/Pdt.G/2022/PA.Ckr.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Cikarang yang memeriksa dan mengadili perkara


tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis hakim telah menjatuhkan
putusan dalam perkara “cerai gugat” antara:

Ani Budiah S.E., M.M, Tanggerang ,17 Februari 1999 (23 tahun), agama Islam, pendidikan
S1, pekerjaan pegawai negeri sipil, Tempat tinggal di Perumahan BCL No. 10 Rt 004 Rw.
001 Desa Selajambu Kecamatan Kebonpedes kabupaten Cikarang, Selanjutnya disebut
sebagai “PENGGUGAT”;
Melawan
Kevin Majid ,S.E., Bekasi, 20 Januari 1997 (25 Tahun), agama Islam, pendidikan
s1, pekerjaan pekerja swasta, alamat, di Perumahan BCL No. 10 Rt 004 Rw.
001 Desa Selajambu Kecamatan Kebonpedes kabupaten Cikarang,
“TERGUGAT”;

Pengadilan Agama tersebut;


Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;
Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA
Bahwa penggugat dalam surat gugatannya tanggal 11 Maret 2022 telah mengajukan
34

gugatan cerai gugat yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Cikarang dengan
nomor 0084/Pdt.G/2022/PA.Ckr, tanggal 11 Maret 2022 dengan dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah, menikah pada tanggal 09
September 2009 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikarang Utara , Kabupaten Bekasi,
dengan memenuhi syarat rukun nikah, sebagaimana tertera dalam Kutipan Akta Nikah
Nomor: 282/76/VI/2009 tertanggal 17 Juni 2009;
2. Bahwa setelah perkawinan tersebut Pemohon dengan Termohon terakhir tinggal bersama di
rumah Pribadi yang beralamat di Perumahan Sukaraya Jalan Palem 4 No, 30, RT 04 RW
01, Kelurahan Karangbahagia, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi , Provinsi
Jawa Barat;
3. Bahwa pada mulanya Pemohon dan Termohon hidup rukun dan harmonis dan telah
melakukan hubungan layaknya suami istri (ba’da dukhul) dan dari perkawinan tersebut
tidak dikaruniai keturunan;
4. Bahwa selama berumah tangga dengan Termohon, keadaan tidak selamanya rukun dan
harmonis, rumah tangga antara Pemohon dan Termohon sejak bulan Agustus 2021 mulai
terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan:
1.4 Bahwa Termohon Sudah Tidak Memberi Nafkah selama 6 Bulan sering berbohong
atau tidak terbuka kepada Pemohon, yakni Termohon sering meminjam uang tanpa
sepengetahuan Pemohon, selain itu Termohon juga sering berbohong prihal
pekerjaan dan Penghasilannya, sehingga hal tersebu membuat Pemohon kecewa
kepada Termohon;
1.1 Bahwa Termohon sering bermain Carambol dan Memncing Tanpa tahu batasan
waktu Penggugat sudah berusaha sabar dan menasihati Termohon, akan tetapi
Termohon tidak pernah berubah;
1.2 Bahwa Termohon memiliki sifat tempramental, yakni Termohon mudah marah
kepada Pemohon bahkan Temohon berani mengeluarkan kata-kata yang tidak
pantas kepada Pemohon, sehingga hal tersebut membuat Pemohon tidak nyaman
berumahtangga bersama Termohon;
5. Bahwa Pemohon telah berusaha sabar untuk mempertahankan rumah tangga, tetapi Termohon
tidak berubah dan merubah sikapnya. Puncaknya pada bulan Januari 2021 Penggugat pergi
meningalkan rumah kediaman bersama dan sejak saat itu antara Penggugat dan Tergugat
sudah pisah tempat tinggal dan tidak lagi bergaul layaknya suami isteri. Dimana sekarang ini
Penggugat tinggal di rumah kediaman milik orangtua sedangkan Tergugat tinggal di
rumah milik Bersama;
6. Bahwa konflik rumah tangga Penggugat dan Tergugat, kedua pihak keluarga telah berusaha
mendamaikan, namun usaha tersebut tidak berhasil;
7. Bahwa gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi syarat sesuai ketentuan Pasal 19 huruf (f)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;
8. Bahwa atas permasalahan tersebut di atas Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk
mempertahankan perkawinan ini, oleh karena itu Penggugat telah berketetapan hati untuk
bercerai dengan Tergugat.

Berdasarkan dalil-dalil diatas, maka penggugat moon agar Yang Terhormat Ketua
Pengadilan Agama Kelas IA Cikarang Cq. Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan
35

mengadili perkara ini, menjatuhkan putusan sebagai berikut:


1. Mengabulkan gugatan Penggugat Ani Budiah untuk seluruhnya;
2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughro Tergugat (Kevin Majid) kepada
Penggugat (Ani budiah);
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum;

Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

PERTIMBANGAN HUKUM
Bahwa persidangan dihadiri oleh kedua belah pihak dan dibersamai oleh kuasa hukum
Bahwa pada persidangan yang telah ditetapkan penggugat telah hadir di persidangan
dan tergugat pun hadir berdasarkan surat panggilan (relaas) nomor 0084/Pdt.G/2022/PA.Ckr.,
tanggal 11 Februari 2022, tanggal 22 Februaro 2022, 01 Maret 2022 dan 08 Maret 2022 yang
dibacakan di persidangan, tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut;
Bahwa kemudian dibacakan surat gugatan penggugat sebagaimana tersebut di atas,
dan pihak penggugat menyatakan tetap pada gugatannya, namun dengan perubahan identitas
tergugat yang salah, yaitu seharusnya Ariep Ramadhan bin Asep Ruhiyat (bukan Dudung
Burhanudin), karena Dudung Burhanudin adalah bapak tiri tergugat, sedangkan bapak
kandung tergugat bernama Asep Ruhiyat;
Menimbang, bahwa dengan demikian identitas tergugat yang lengkap Kevin
Majid,S.E., sebagaimana telah diperbaiki dalam identitas putusan ini;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, penggugat telah mengajukan bukti


berupa :
1. Surat, yaitu fotokopi kutipan akta nikah nomor 224/25/V/2009, tertanggal 09
September 2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikarang
Utara Kabupaten Bekasi, telah bermeterai cukup dan telah dicocokan dengan aslinya
(diberi tanda P.1);
2. Saksi-saksi, yaitu:

Saksi 1: Koko, umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan Pelatih Bola, tempat
kediaman di Kp. Bangkong Reog, RT. 04 RW. 01, Kelurahan KarangBahagia,
Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi;

Saksi 2: Asep bin Sa’ud, umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan Pengusaha
36

Cabe, tempat kediaman di Kp. Bangkong Reog, RT. 04 RW. 01, Kelurahan
KarangBahagia, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan gugatan penggugat yang lainnya,


Pengadilan akan mempertimbangkan terlebih dahulu hubungan hukum antara penggugat dan
tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P.1 yang merupakan akta otentik (vide
pasal 165 HIR jo. pasal 1868-1870 KUHPerdata), maka Pengadilan berpendapat bukti P.1
tersebut harus dinyatakan mempunyai kekuatan hukum pembuktian sempurna (volledig) dan
mengikat (bindende), sehingga antara penggugat dan tergugat harus dinyatakan terdapat
hubungan hukum, yaitu sebagai suami isteri sah yang menikah pada tanggal 09 September
2009, dan tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi;
Menimbang, bahwa mengenai identitas tergugat yang keliru, dan menurut penjelasan
tergugat adalah sesuatu yang harus dirubah, maka identitas tergugat menyangkut nama ayah
kandungnya yang semestinya bernama Asep Ruhiyat harus diperbaiki, dan oleh karena itu
mengenai kekeliruan penulisan nama ayah kandung tergugat pada bukti surat P.1 dianggap
suatu kekeliruan yang perlu diperbaiki dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai pokok gugatan penggugat, Pengadilan akan
mempertimbangkannya berikut ini;
Menimbang, bahwa oleh karena alasan gugatan penggugat adalah adanya perselisihan
yang terus menerus, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat 2 Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang
Nomor 50 Tahun 2009 dan pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, Pengadilan perlu mendengar
keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang yang dekat dengan penggugat
atau pun tergugat;

Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan oleh pihak penggugat, ternyata telah
dewasa dan memberikan keterangan di bawah sumpahnya masing-masing, kemudian sebagian
dari keterangannya telah berdasarkan pendengaran atau penglihatan sendiri, maka saksi-saksi
tersebut secara formil dan materil dapat diterima dan diperlaukan keberadaannya sesuai pasal
171 HIR;
Menimbang, bahwa ternyata keterangan dua orang saksi sebagaimana dikutip dalam
duduk perkara putusan ini terdapat keterangan yang telah saling berseusian antara satu dengan
lainnya, meskipun sebagian keterangan saksi 2 berdasarkan laporan dari penggugat, namun
keterangan saksi-saksi tersebut telah saling bersesuaian satu dengan lainnya, maka hal
37

tersebut harus dipertimbangkan sesuai ketentuan pasal 170 dan 172 HIR jo. pasal 1906
KUHPerdata;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang saling bersesuaian
tersebut ternyata telah pula mendukung dalil-dalil gugatan penggugat, maka Pengadilan
berpendapat apa-apa yang didalilkan oleh penggugat tersebut telah menjadi fakta hukum di
persidangan, yaitu antara penggugat dan tergugat telah terjadi perselisihan yang terjadi sejak
bulan agustus tahun 2021 sampai dengan bulan februari tahun 2022, yang penyebabnya
penggugat merasa ada kelalaian nafkah dari tergugat, kemudian atas perselisihan tersebut,
maka sejak bulan Maret 2015 antara penggugat dan tergugat hidup berpisah dan sampai saat
ini tidak pernah bersatu lagi dalam sebuah keluarga (rumah tangga);
Menimbang, bahwa walaupun dua orang saksi yang diajukan oleh penggugat hanya
satu orang saksi yang melihat adanya perselisihan yang terus menerus sifatnya, sedangkan
saksi lainnya hanya berdasarkan laporan dari penggugat mengenai adanya perselisihan antara
penggugat dan tergugat, kemudian dengan adanya perselisihan tersebut telah mengakibatkan
antara penggugat dan tergugat telah hidup berpisah yang sampai saat ini telah berlangsung
sekitar dua puluh satu tahun, sedangkan penggugat dan tergugat telah diupayakan agar rukun
kembali tetapi tidak berhasil, maka harus dianggap perselisihan antara penggugat dan tergugat
yang diakhiri dengan perpisahan tempat tinggal tersebut dapat dimaknai sebagai perselisihan
yang terus menerus. Hal ini sesuai dengan Yurusprudensi Mahkamah Agung RI Nomor
Nomor 1354 K/Pdt/2000, tanggal 8 September 2003 yang berbunyi “suami isteri yang telah
pisah tempat tinggal selama 4 (empat) tahun dan tidak saling memperdulikan sudah
merupakan fakta adanya perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak ada harapan untuk
hidup rukun dalam rumah tangga dapat dijadikan alasan untuk mengabulkan perceraian”.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan


penggugat harus dinyatakan telah beralasan menurut hukum, karena telah sesuai dengan
alasan-alasan perceraian, sebagaimana ketentuan dalam pasal 39 ayat (2) Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1974, jo. pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan
pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat telah beralasan menurut hukum,
sedangkan pihak tergugat tidak hadir dalam persidangan perkara ini, maka gugatan penggugat
harus dikabulkan dengan verstek;
Menimbang, bahwa penggugat dan tergugat saat ini berdomisili di wilayah
Kecamatan Cikarang Utaara Kabupaten Bekasi, kemudian berdasarkan bukti P.1 pencatatan
perkawinan dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten
38

Bekasi, maka untuk memenuhi ketentuan pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7
Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, dan
terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, kepada Panitera Pengadilan Agama
Cikarang diperintahkan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum
tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikarang Utara dan
Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan maka sesuai pasal 89
ayat (1) Undang-undang No. 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 3 Tahun 2006, dan terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, kepada
penggugat dibebankan untuk membayar biaya perkara;
Mengingat dan memperhatikan ketentuan-ketentuan hukum Syara’ dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (Kevin Majid bin Majid) terhadap
Penggugat (Ani budiah binti Budi );
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum;
4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Cikarang untuk mengirimkan salinan
putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat
Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikarang Utara dan Kecamatan
CIbitung Kabupaten Bekasi untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk
itu;
5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp
361.000,00 (tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah).

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan


Agama Cikarang pada hari ini, Jumat, tanggal 11 MARET 2022 Masehi, bertepatan dengan
tanggal 8 Rajab 1443 Hijriyah, oleh Drs. H. Sulthan Ariiq Daffa, M.H., sebagai Ketua Majelis
Hakim, Ardelia Fajrianti, S.H. dan Nita Nur Fawziyah, S.H., sebagai Hakim-hakim Anggota
dan diucapkan pada hari ini juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis Hakim dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota, dan Silmi Safira SOmawan,
S.H., sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri pula oleh Penggugat dan Tergugat..

Hakim Anggota, Ketua Majelis,


39

Ardelia Fajrianti, S.H. M.H Dr. Sulthan Ariiq Daffa, M.H,


Ph.D.

Nita Nur Fawziyah, S.H, M.H.

Panitera Pengganti,

Silmi Safira Somawan, S.H, M.H.

Rincian biaya perkara:


1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,00
2. Biaya Proses Rp. 50.000,00
3. Biaya Panggilan Rp. 250.000,00
4. Redaksi Rp. 5.000,00
5. Biaya Meterai Rp. 6.000,00
Jumlah Rp. 341.000,00 (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah).
40

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis beranggapan bahwa Magang Kerja Peradilan Agama telah memberikan
gambaran dan wawasan tentang cara dan bagaimana persidangan di Pengadilan Agama, walaupun dengan
waktu yang sangat singkat namun menjadi bekal yang sangat berharga bagi penulis khususnya di masa
yang akan datang.
Pengadilan Agama Cikarang memiliki tugas pokok menerima, memeriksa, mengadili dan
menyelesaikan perkara diantara orang Islam. Adapun bidang hukum yang menjadi kewenangannya :
Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf, Infaq, Shadaqa dan Ekonomi Syariah. Bidang hukum tersebut
merupakan kewenangan absolut peradilan agama. Pada saat yang sama, dalam melaksanakan tugas pokok
tersebut, Pengadilan Agama Cikarang, juga dibatasi dengan yurisdiksi relative yaitu wilayah hukum kota
Cikarang.
Adapun fungsi Pengadilan Agama Cikarang juga telah ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku yaitu :
1. Fungsi mengadili : memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara yang diterimanya.
2. Fungsi pengawasan dan pembinaan : mengawasi perilaku aparatur peradilan, hakim, pejabat
kepaniteraan dan kesekretarian dan pegawai pada umumnya, membina mereka agar
melaksanakan tugas sesuai dengan code of conduct.
3. Fungsi administrasi : memberikan pelayanan administrasi hukum, seperti penerbitan akta cerai,
pemberian Salinan putusan dan pelayanan hukum lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Fungsi penasehatan : memberikan nasehat dan pendapat hukum kepada instansi pemerintah dan
masyarakat, apabila diminta.
Pengadilan Agama Cikarang tetap berupaya untuk melaksanakan tugas dan fungsi secara optimal
dalam melayani pencarian keadilan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Termasuk dalam pelaksanaan tugas dan fungsi untuk memberikan akses seluas-luasnya pada
masyarakat terpinggirkan melalui sidang keliling dan prodeo yang menjadi brand image Ditjen
Badilan MARI.
Namun demikian masih ada beberapa hal pada prakteknya yang masih tidak sesuai dengan teori,
seperti pada surat pengajuan perkara yang kenyataannya dibuat di pengadilan (atas dasar membantu),
penetapan mediator yang tidak ditetapkan secara prosedural pada saat persidangan berlangsung.
Q. Saran
Pelaksaan magang kerja pengadilan agama ini sangat bagus untuk pengalaman bagi para mahasiswa.
Dengan adanya magang kerja pengadilan agama ini para mahasiswa mempunyai pengalaman dalam
bidang pengadilan. Magang kerja pengadilan agama yang diadakan oleh fakultas syariah dan hukum UIN
sunan gunung djati bandung ini harus tetap ditingkatkan lagi kususnya dalam hal komunikasi karena
masih ada beberapa hal yang masih ada misscomunikasi. Dan juga diharapkan dapat menkondisikan para
mahasiswa yang belum dapat tempat magang kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar 1945


Undang-Undang No. 50 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama
Arto Mukti. 2007. Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama. Yogyakarta: Pustaka Setia.
Dr. H. Ramdani Wahyu. 2011. Administrasi Islam di Indonesia: Bandung.
Dr. Jaih Mubarok, M.Ag. 2004. Peradilan Agama di Indonesia. Pustaka Bani Quraisy: Bandung.
Dwi Handoko. 2015. Kekuasaan Kehakiman Di Indonesia. Pekanbaru: Hawa dan Ahwa.
M. Yahya Harahap. 2005. Hukum Acara Perdata. Sinar Grafika. Jakarta.
https://www.pa-cikarang.go.id/
Aah Tsamrotul Fuadah.2019.Hukum Acara Peradilan Plus Prinsip Hukum Acara Islam Dalam
Risalah Qadha Umar Bin Khatab. Depok : Raja Wali Pers
Basiq Djalil. 2012. Peradilan Islam.Jakarta: AMZAH.
Buku Panduan Magang Kerja Peradilan Agama Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negri Sunan Gunung Djati Bandung Tahun Akademik 2019/2020.
Daud Ali. 2002. Hukum Islam Dan Peradilan Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kompilasi Hukum
Islam (Edisi Lengkap). Bandung: Fokus Media. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 175).
Roihan A. Rasyid. 2013 .Hukum Acara Peradilan Agama (Edisi Baru).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sarwono, 2011, Hukum Acara Perdata Teori Dan Praktik, Jakarta : Sinar Grafika.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 49; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3400).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang- Undang
Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik In- donesia Tahun 2006 Nomor 22; T
ambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4611).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 159)
Yahya Harahap. 2005. Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama. Jakarta: Sinar Grafika.

41
42
LAMPIRAN – LAMPIRAN

43
44

Anda mungkin juga menyukai