Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Disusun Oleh :
Oktova Munajat Amin (1920110031)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2022
PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Fakultas Syariah


Nama : Oktova Munajat Amin
NIM : 1920110031
Prodi : Hukum Keluarga Islam
Yang dilaksanakan pada 23-27 Mei 2022 telah memenuhi persyaratan
sebagaimana dijelaskan dalam buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan dan
diterima serta disahkan.

Kudus, 01 Juni 2022


Mengetahui
Dekan Fakultas Syariah Dosen Pembimbing

Dr. Any Ismayawati, S.H., M.Hum Aristoni SH.MH.


NIP. 196505112000032001 NIP. 198503201022042016

ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya, karena berkat rahmat dan karunia yang diberikan kami dapat
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Bali dengan baik. Serta berkat
kesempatan yang telah diberikan kami dapat mengikuti kegiatan PKL dan dapat
meyelesaikan penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan. Shalawat serta salam
kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi besar kita yang senantiasa
membimbing kita menuju jalan kebaikan.
Dalam rangka memenuhi tugas Praktik Kerja Lapangan maka penulis
menyusun laporan hasil Praktik Kerja Lapangan di Bali yang dilaksanakan selama
lima hari yaitu pada tanggal 23-27 Mei 2022 telah memenuhi persyaratan
sebagaimana dijelaskan dalam buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan. Laporan
hasil Praktik Kerja Lapangan ini, penulis susun dengan bantuan berbagai pihak
untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Rektor IAIN Kudus Bapak Dr. Mundakir, M. Ag
2.      Dekan Fakultas Syariah IAIN Kudus Dr. Any Ismayawati, S.H., M.Hum
3.      Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Aristoni S.H M.H
4.      Kawan Jaya Travel dan tour guide kami selama berada di Bali.
5.      Teman-teman yang telah mensuport dalam penyusunan laporan Praktik
Kerja Lapangan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga jasa baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini mendapat balasan. Penulis
menyadari bahwa laporan yang disusun ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan karena keterbatasan pengetahuan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendukung demi kesempurnaan
laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Kudus,1 Juni 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 5
A. Latar Belakang....................................................................... 5
B. Ruang Lingkup...................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat............................................................... 6
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL).................................................................... 7
A. Pengadilan Negeri Denpasar Bali.......................................... 7
B. POLDA Bali.......................................................................... 7
C. Kampung Jawa Bali............................................................... 8
BAB III HASIL TEMUAN....................................................................... 9
A. Kunjungan di Pengadilan Negeri Denpasar Bali................... 9
B. Kunjungan di POLDA Bali................................................... 9
C. Kunjungan di Kampung Jawa ……...................................... ……
10
BAB IV ANALISIS................................................................................... 11
A. Pencarian Data di Pengadilan Negeri Bali............................ 11
B. Pencarian Data di POLDA Bali............................................. 11
C. Pencarian Data di Kampung Jawa ........................................ .15
BAB V PENUTUP................................................................................... 16
A. Kesimpulan............................................................................ 16
B. Saran...................................................................................... 16
C. Penutup.................................................................................. 16
DAFFAR PUSTAKA....................................................................................... 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah sarana bagi mahasiswa/i untuk
menerapkan teori-teori yang diterima pada saat proses pembelajaran perkuliahan
kedalam dunia kerja. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan yang
mempersiapkan mahasiswa untuk dapat terjun langsung dalam lingkungan masyarakat.
elain dapat mempermudah pemahaman pelajar dalam memahami teori yang didapatkan,
PKL juga akan memberikan kontribusi positif bagi pemahaman mereka akan dunia kerja
sesungguhnya. Di sisi lain Praktek Kerja Lapangan akan mempermudah pelajardalam
menambah wawasan tentang pekerjaan yang tengah mereka jalankan,
memberikanlingkungan baru untuk dapat beradaptasi dan yang tidak kalah menarik
adalah peran pelajardalam menemukan ketidaksesuaian (Gap)antara teori dan praktek
dalam pekerjaan
,Ketidaksesuaian ini akan menjadi bahan observasi dan merubah pola pemikiran
mahasiswa/iyang selama ini hanya terpaku pada handout dan kurang berlatih untuk
berpikir kritis,Baik dunia pendidikan dan industri mengharapkan pembenahan dalam
Sumber DayaManusia di Indonesia kearah lebih baik lagi. Dengan cara selalu
meningkatkan kemampuankerja, melatih pola pikir kritis, tanggap terhadap perubahan di
sekitar dan berusahamelakukan inovasi baik yang dapat berkontribusi dalam diri pelajar
atau orang di sekitarnya.Apabila pelajar dapat memenuhi dan melakukan semua hal yang
telah sebelumnyadisebutkan di atas, maka dapat dipastikan tujuan pendidikan dan
kebutuhan industri akanSumber Daya Manusia yang handal dapat dipenuhi

B. Ruang Lingkup

Dalam kegiatan PKL yang dilaksanakan Fakultas Syariah IAIN Kudus Program
Studi Hukum Keluarga Islam pada tanggal 23-27 Mei 2022 di Bali dengan beberapa
tempat kunjungan:

5
1. Pencarian data yang berkaitan dengan hukum adat di Pengadilan Negeri Denpasar
Bali
2. Pencarian Data di Polda Bali
3. Pencarian data di Kampung Jawa Bali

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan serta manfaat dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah
untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mahasiswa sesuai dengan bidang
hukum yang dipelajari, menambah pengetahuan dan wawasan baru tentang praktik dan
penerapan hukum pidana dan perdata yang berkaitan dengan hukum adat, praktik
penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta seputar toleransi umat
beragama, perkawinan dan pembagian harta waris.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan Fakultas Syariah IAIN Kudus Prodi
Hukum Keluarga Islam pada tanggal 23-27 Mei 2022 berfokus pada pencarian data di
beberapa tempat yang ada di Bali antara lain;
A. Pengadilan Negeri Denpasar Bali
Pengadilan Negeri Denpasar Kelas I A beralamat di Jalan P.B. Sudirman No.1
Denpasar, Bali, Indonesia. Pengadilan Negeri Denpasar merupakan pengadilan tingkat
pertama dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Tinggi Bali dan berpuncak pada Mahkamah
Agung Republik Indonesia. Pengadilan Negeri Denpasar bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama di wilayah hukum
Denpasar.. Pengadilan Negeri Denpasar terdapat 2 wilayah yuridiksi yaitu di kota
Denpasar dan Kabupaten Badung. Penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Denpasar
mempunyai tugas dan wewenang memeriksa, mengadili, memutus dan menyelesaikan
perkara pidana dan perdata di tingkat pertama.

B. Polda Bali
Kegiatan praktik kerja lapangan di kepolisian daerah Bali di selenggarakan di
lokasi markas besar kepolisian daerah Bali. Kepolisian daerah Bali adalah pelaksana
tugas kepolisian negara republik Indonesia di wilayah provinsi Bali. Polda Bali
memiliki lokasi yang asangat besar dan bangunan yang mewah serta berdekatan
dengan masjid. Polda Bali merupakan Polda dengan klasifikasi tingkat A, sehingga
jabatan kepala kepolisian daerah di Jabat oleh seorang perwira tinggi berpangkat
inspektur jendral polisi. Polda Bali memiliki tugas utama untuk memelihara keamanan
dan ketertiban, menegakkan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang meliputi
seluruh wilayah provinsi Bali yang terdiri dari 9 kota/kabupaten. Markas Polda Bali
sendiri berada di kota Denpasar yang menjadi ibu kota provinsi sekaligus pusat
perekonomian di provinsi Bali. Jl. WR Supratman No. 7, Sumerta kauh, kec.
Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 70235.

7
C. Kampung Jawa Bali
Kampung Jawa terletak di Dusun Wanasari yang masuk dalam wilayah Desa Dauh
Puri Kaja di Kecamatan Denpasar Utara. Sebagai komunitas muslim terbesar di Pulau
Bali, tidak heran kalau Kampung Jawa Denpasar memiliki masjid yang menjadi tempat
beribadah para muslim. Masjid utama yang bisa dijumpai di kawasan ini bernama Masjid
Baitur Rahman. Masjid Baiturrahman terletak Dusun Wanasari, Jalan Ahmad Yani
Nomor 72A, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Bali. Masjid Baitur Rahman di Kampung
Jawa Denpasar menjadi simbol toleransi beragama masyarakat Bali.

8
BAB III
HASIL TEMUAN

A. Kunjungan di Pengadilan Negeri Denpasar Bali


Pembahasan materi dalam kunjungan di Pengadilan Negeri Denpasar Bali
disampaikan langsung oleh I Wayan Swarta selaku Ketua Hakim Pengadilan Negeri
Denpasar Bali. Dalam menyelesaikan perkara, Pengadilan Negeri Denpasar menggunakan
hukum formil dan materil. Dimana hukum formil merupakan irisan dari hukum materiil
yang digunakan dalam beracara di Pengadilan. Selain itu Pengadilan Negeri Denpasar
juga menggunakan hukum adat, ketika terjadi perkara dalam ranah adat.

 Penyelesaian perkara pidana dengan restorative justice (keadilan restoratif)


Pengadilan Negeri Denpasar Bali juga menangani kasus-kasus dengan keadilan
restoratif. Keadilan restoratif itu sendiri adalah penyelesaian perkara pidana dengan
melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/korban dan pemangku kepentingan lainnya
untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan memperhatikan fokusnya
adalah kembali ke keadaan semula, bukan pembalasan.
Landasan hukum restorative justice dalam hukum (positif) diatur dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Presiden Republik
Indonesia, 2012). Tujuannya adalah untuk menemukan solusi yang adil dengan fokus
pada pemulihan ke keadaan semula, bukan pembalasan.
B. Kunjungan di Polda Bali
Dalam kunjungan di Polda Bali materi disampaikan langsung oleh Ni Luh
Kompyang Srinadi, S.I.K., M.H. selaku Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Bali.
Pembahasan materi mengenai “ Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan
Anak oleh PPA Polda Bali”. Fokus pembahasan dalam penyampai materi mengenai
Proses Penanganan kekerasan seksual pada perempuan dan anak.
Hal yang baru saya temui yaitu ternyata dalam kepolisian juga bisa mengatasi kasus
seksual pada perempuan dan anak. Menariknya di bali proses penanganan kasus
kekerasan pada perempuan dan anak itu ada upaya lebih lanjut sampai tuntas dari instansi
yang mengatasi kasus tersebut seperti unit ppa.

9
C. Kunjungan di Kampung Jawa Bali

Mayoritas masyarakatnya Bali adalah sebagai pemeluk agama hindu. Sedangkan


Islam disendiri merupakan kaum minoritas.(Kartini, 2011) Namun dengan adanya
masjid Baiturrahman yang berdiri ditengah" masyarakat Bali, dapat dijadikan sebagai
gambaran harmonisnya toleransi umat beragama di Bali. Hal tersebut dapat dilihat
ketika ada Peringatan Hari Besar Islam seperti maulidan, idul fitri, idul adha yang
berjalan dengan lancar dan aman. Ketika umat Hindu merayakan hari besarnya, umat
Islam disana juga tetap menghormati dan saling menjaga satu sama lainnya.
Begitupun terkait masalah perkawinan dan pembagian harta waris, agar tidak menjadi
problem dicari jalan tengah dengan kesepakatan beberapa pihak terkait. Namun
dengan tidak menghilangkan ajaran syariat Islam itu sendiri, khususnya bagi pemeluk
islam di Bali.

10
BAB IV
ANALISIS

A. Pencarian di Pengadilan Negeri Bali


Kunjungan ke Pengadilan Negeri (PN) Denpasar Bali banyak hal baru yang
didapatkan, seperti kita tau penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Bali tidak hanya
menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan hukum formil dan materiil saja, tetapi juga
perkara yang berkaitan dengan hukum adat, hal tersebut yang membedakan PN Bali
dengan PN Kudus. Di bali penyelesaiian perkara bisa saja mengutamakan huykum adata
karena kentalnya adat di bali.tetapi walaupun lebih erat pedoman dengan hukum adat
hukum formilnya juga harus diikut sertakan sebagai dampingan dari hukum adat tersebut.
B. Pencarian Data di Polda Bali
Dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilakukan oleh
Polda Denpasar Bali, harus diikuti dengan peran semua pihak dalam mengentaskan
problematika tindak kekerasan perempuan dan anak yang angka kasusnya terbilang
tinggi tiap tahunnya. Penyampaian materi oleh Kasubid IV Polda Bali memberikan
pemahaman bahwa terkait penanganan kasus kekerasan pada perempuan harus
berdasar pada asas legalitas dan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Penjelasan
Tentang Dasar Hukum
Berkaitan dengan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak;
 UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP
 UU No. 2 Tahun 2002 tentang POLRI
 UU No. 17 Tahun 2016 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH
PENGANTI UU No. 23 Tahun 2002 menjadi UU No. 35 Tahun 2014 tentang
PERLINDUNGAN ANAK
 UU No. 23 Tahun 2004 tentang PENGHAPUSAN KDRT
 UU No. 21 Tahun 2007 tentang PEMBERANTASAN TPPO
 UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE
 UU No. 14 Tahun 2008 tentang PORNOGRAFI
 UU No. 11 Tahun 2012 tentang SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
 UU NO. 12 TAHUN 2022 TTG TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
 PP No. 65 Tahun 2015 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN DIVERSI DAN
PENANGANAN ANAK YG BERHADAPAN DGN HUKUM

11
 PP No. 43 Tahun 2017 tentang PELAKSANAAN RESTITUSI BAGI ANAK
YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA
 PERKAP No. 10 Tahun 2007 tentang OTK UPPA DI LINGKUNGAN POLRI
 PERKAP No. 3 Tahun 2008 tentang PEMBENTUKAN RPK DAN TATA CARA
PERIKSA SAKSI DAN KORBAN TINDAK PIDANA.
 PERKAP No. 8 Tahun 2009 tentang IMPLEMENTASI PRINSIP DAN
STANDAR HAM DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS POLRI
 PERKAP No. 6 Tahun 2019 tentang PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
 PERPOL No. 8 Tahun 2021 tentang PENANGANAN TINDAK PIDANA
BERDASARKAN KEADILAN RETORATIF
Dalam Unit PPA Polda Bali dan Tugas UPPA
Dalam penanggulangan kekerasan thdp perempuan dan anak di Polda Bali
dan Jajaran telah terbentuk 10 UPPA masing-masing ada di Mapolda Bali, Polresta
Denpasar, Polres Tabanan, Gianyar, Buleleng, Jembrana, Klungkung, Karangasem,
Bangli dan Badung.
Tugas UUPA;
Penerimaan laporan/pengaduan tentang tindak pidana
Membuat laporan Polisi
Memberi konseling
Mengirimkan korban ke PPT atau RS terdekat
Pelaksanaan penyidikan perkara
Meminta visum
Memberikan penjelasan kepada pelapor tentang posisi kasus, hak-hak dan
kewajibannya
Menjamin kerahasiaan info yang diperoleh
Menjamin keamanan dan keselamatan korban
Menyalurkan korban ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH)/Rumah aman
Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektoral
Memberitahu perkembangan penanganan kasus kepada pelapor
Membuat laporan kegiatan sesuai prosedur.
Penjelasan terkait Tahapan Penerimaan Laporan
Korban diterima oleh personel UPPA.

12
Proses pembuatan LP didahului dgn interviu atau wawancara dan pengamatan
serta penilaian penyidik terhadap keadaan saksi korban.
Apabila saksi korban dalam kondisi trauma/stres, penyidik melakukan
tindakan penyelamatan dengan mengirim saksi korban ke PPT/RS
Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis-psikis serta memantau
perkembangannya.
Dalam hal saksi/korban memerlukan istirahat, petugas mengantar ke ruang
istirahat atau rumah aman atau shelter.
Apabila korban dalam kondisi sehat dan baik, penyidik dapat melaksanakan
interviu/wawancara guna pembuatan LP.
Pembuatan Laporan Polisi oleh petugas Unit PPA dan bila perlu mendatangi
TKP untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti.
Registrasi penomoran LP ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPKT).
Dalam hal saksi/korban perlu ditunjuk ke PPT atau tempat lain, petugas wajib
mengantarkan sampai ke tujuan rujukan dan menyerahkan kepada petugas yg
bersangkutan disertai dengan penjelasan masalahnya.
Dalam hal saksi/korban selesai dibuatkan LP dan perlu Visum maka petugas
mengantarkan saksi/korban ke PPT untuk mendapatkan pemeriksaan
kesehatan dan visum.
Kasus yg tdk memenuhi unsur pidana dilakukan upaya bantuan melalui
konseling dan pendekatan psikologis.
Tahapan Penyidikan
 Penyidik membuat surat permohonan pemeriksaan kesehatan dan Visum
kepada Kepala RS Bhayangkara/RS lainnya yg secara hukum dapat
mengeluarkan Visum sehubungan dgn LP yg dilaporkan oleh Korban.
 Penyidikan menyiapkan administrasi penyidikan.
 Apabila korban siap diperiksa dan bersedia memberikan keterangan terkait
dengan LP yang dilaporkan korban, penyidik dapat melaksanakan kegiatan
membuat BAP terhadap Korban.
 Apabila kasus yg dilaporkan melibatkan 1 korban dan 1 tersangka maka lp
ditindaklanjuti oleh seorg penyidik saja.

13
 Apabila korban melibatkan banyak org, tersangka, kurun wkt, BB dan TKP
maka peyidikan dilaksanakan dlm bentuk TIM, Saksi/korban diperiksa oleh
Polwan PPA dan pengembangan dapat dilaksanakan oleh Penyidik Pria.
 Apabila saksi korban berasal dari luar kota, maka untuk kepentingan
penyidikan korban dapat dititipkan di Shalter milik Dinsos atau pihak lain yg
dapat memberikan perlindungan dan pelayanan hingga korban siap
dipulangkan ke daerah asalnya.
Tahapan Akhir Penyidikan
- Koordinasi dgn istansi terkait sebagai ahli dalam rangka memperkuat
pembuktian kasus yg sdg ditangani
- Menyelenggarakan Gelar perkara kasus yg disidik
- Penelitian terhadap berkas perkara yg akan dikirim ke Jaksa Penuntut Umum
(JPU)
- Menitipkan korban pada rumah perlindungan milik Dinsos atau pihak lain yg
dinilai dapat memberikan perlindungan dan pelayanan kepada Korban apabila
korban diperlukan kehadirannya di pengadilan
- Melakukan koordinasi dengan instansi dan LSM yg peduli terhadap
perempuan dan anak korban Tindak Pidana pada sidang pengadilan, agar
proses peradilan dan putusannya benar-benar memenuhi rasa keadilan
Upaya Yang dilakukan POLRI
Upaya Preventif
 Sosialisasi dan edukasi secara berkelanjutan sebagai upaya peringatan dini
(Early Warning) oleh seluruh fungsi teknis Kepolisian tentang penanganan
kasus perempuan dan anak.
 Koordinasi dan kerjasama dengan pusat pelayanan terpadu : PPT, P2TP2A,
LBH, PEKSOS, BAPAS, LPSK, Rumah aman/Shelter dalam penanganan
korban kekerasan terhadap perempuan dan anak
 Jalankan sistem pengawasan dari tingkat penyidikan dari Mabes
polri/Bareskrim sampai kewilayahan dalam setiap proses penanganan kasus
perempuan dan anak
 Pemberian asistensi atau backup penyelidikan dan penyidikan penanganan
kasus yg terkait perempuan dan anak
Upaya Represif

14
- Melaksanakan kegiatan penegakan hukum dalam bentuk lidik dan sidik
Tindak Pidana yg terkait dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak
dengan berbagai modus operandinya.
- Mengedepankan upaya pendekatan keadilan restoratif sesuai dengan
ketentuan.
C. Pencarian di Kampung Jawa Bali

Perbedaan agama dalam kampung jawa cukup signifikan.karena kebanyakan


orang beragama hindu tetapi ada juga yang muslim dikampung jawa.toleransi di
kampung jawa sangat tinggi antara umat hindu dan islam. Mayoritas Muslim di desa
Jawa ini adalah orang Jawa Madura. Kerukunan antara umat Hindu dan Muslim di
desa Jawa Denpasar merupakan simbol toleransi antar umat Hindu di Bali. Mereka
melatih rasa harmoni dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti azan yang terus-
menerus dikumandangkan ketika tiba waktunya untuk berdoa. Tentu saja, masyarakat
Hindu menghargai perbedaan tersebut. Karena toleransi yang besar, komunitas
Muslim dan Hindu di Bali hidup berdampingan secara damai. Desa di Jawa ini
dikenal memiliki komunitas Muslim terbesar. Keberadaan kampung Jawa dalam
sejarahnya tidak terlepas dari perang Puputan Badung tahun 1906 melawan kerajaan
Badung melawan Belanda. Kampung Jawa memiliki mesjid yang menjadi tempat
peribadatan umat Islam yaitu Mesjid Baiturrahman Saat pertama kali didirikan,
Mesjid Baitur Rahman memiliki desain yang sederhana dan ukurannya sangat kecil,
dindingnya rata, bambu, tidak dapat menampung penampilan umat Islam yang ada. di
desa jawa. Mengingat pentingnya tanah tersebut, Raja Pamecutan menyumbangkan
kelebihannya dan masjid ini terus dikembangkan agar semakin megah. Dengan
Yayasan LG, Masjid Baiturrahman di desa Jawa Denpasar telah menjadi simbol
toleransi umat beragama Bali. Sejak renovasi Masjid Baiturrahman pada tahun 2015,
syiar Islam di desa Jawa berkembang pesat.

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKL yang diselenggarakan Fakultas Syariah
IAIN Kudus terdapat beberapa tempat kunjungan dalam memperoleh data diantaranya;
Pengadilan Negeri Denpasar Bali, Polda Bali, Kampung Jawa Bali . DI Pn bali
penyelesaiian perkara dapat menggunakan hukum saja, lalu di polda bali dalam
melindungi korban kekerasan seksual harus diberi upaya represif yang mungkin bisa
menenangkan korban. Kampung jawa adalah kampung toleransi antara umat hindu dan
muslim
B. Saran
Semoga ke depannya PKL Fakultas Syariah IAIN Kudus dalam pelaksanaan
PKL di luar daerah bisa lebih lama, dan kurangnya informasi yang bisa digali karena
terbatasnya waktu dapat diperbaiki. Dan semoga nantinya pkl kedepan tidak terjadu
misskomunikasi antara biro dan instansi terkait dengan surat kunjungan seperti yang
terjadi di pn

C. Penutup
Demikian Laporan PKL yang dapat penulis paparkan. Penulis menyadari Laporan
PKL ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. karena
keterbatasan ilmu dan wawasan penulis. Terutama bagian isi, penulis berharap kritik dan
saran yang membangun demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

I Wayan Swarta. (2022). Penyampaian Materi di Pengadilan Negeri Denpasar Bali.


Kartini, I. (2011). Dinamika Kehidupan Minoritas Muslim di Bali. Masyarakat Indonesia,
XXXVII(2), 115–145.
Kementerian Hukum dan HAM. (2018). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Kuhp). Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (Kuhp), 5(2), 1689–1699.
Denpasar, P. K. (2019, August 02). Pasar Payuk, Awal Mula Masuknya Islam di Dusun
Wanasari Denpasar. Retrieved from Pemerintah Kota
Presiden Republik Indonesia. (2012). Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Lex Et Societatis, 153, 39.
Made Suryanatha Prabawa.2020. HOUSE LAYOUT TYPOLOGY STUDY IN SLUM
AREA CASE STUDY : KAMPUNG JAWA, DENPASAR, BALI.

17
LAMPIRAN LAMPIRAN

1.Bukti Kunjungan di Pengadilan Negeri Denpasar Bali

Foto bersama Mahasiswa Prodi HKI di depan PN Denpasar Bali

Foto bersama di depan PN Denpasar Bali

2. Bukti Kunjungan di Polda Bali

18
Foto bersama kasubid IV Polda Bali

Foto bersama di POLDA Bali

3.Bukti Foto Di kampung Jawa Bali

Foto di masjid Baiturrahman Kampung Jawa

19
20

Anda mungkin juga menyukai