Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PRAKTIK PROFESI (JOB TRAINING)


DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B
PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU

NAMA : DIA HANDRIANI


NIM : 11840324131

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
PENGESAHAN

Setelah memberikan bimbingan dan arahan, Dosen Pembimbing Praktek


Profesi (Job Training) dan Pendamping/instruktur Praktik Profesi (Job Training)
di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
menyatakan bahwa:

Nama : DIA HANDRIANI

NIM : 11840324131

Program Studi : ILMU KOMUNIKASI

Fakultas : DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Telah melaksanakan Praktik Profesi (Job Training) selama 2 bulan terhitung


dari tanggal 13 September s/d 12 November 2021 Selama pelaksanaan Praktek
Profesi (Job
Training) yang bersangkutan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, maka Laporan Praktik Profesi
ini dapat disetujui.

Demikian persetujuan ini dibuat, atas perhatian kami ucapkan terimakasih.

Pembimbing Pendamping/Instruktur

Edison, S.Sos.M.I.Kom Boy Fernandes, A. Md. P


NIP. 130417082 NIP.198601302005011001

Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Muhammad Badri, M.Si


NIP. 198103132011011004

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena


berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapangan tepat pada waktunya.
Menyusun laporan PKL ini adalah salah satu syarat untuk mendapatkan derajat
Sarjana Ilmu Kounikasi (S1) dan laporan ini juga sebagai bukti serta tanggung
jawab penyusun selama kurang lebih 2 bulan menjalani masa PKL selama kurang
lebih 2 bulan di Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian. Dengan melaksanakan PKL di
Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian ini, penyusun banyak sekali mendapatkan
pengetahuan serta pengalaman yang tidak terlupakan dan tentunya sangat
berharga, semua itu tentunya tidak lepas dari para pembimbing-pembimbing yang
berada di Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian.
Untuk itu, saya selaku penulis dari laporan PKL ini mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hairunas, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau beserta wakil I, II, III yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi ini.
2. Bapak Imron Rosidi, S.Pd., M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau yang telah
memberikan kepercayaan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
Laporan PKL ini dengan baik.
3. Bapak Muhammad Badri, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberikan
kesempatan dan peluang untuk melaksanakan PKL dengan baik.
4. Bapak Edison, S.Sos.M.I.Kom sebagai Dosen Pembimbing PKL Fakultas dakwah
dan Komunikasi Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Bapak Eri Erawan, Amd. IP, S.Sos., M.Si sebagai Kepala Lapas Kelas II B
Pasir Pengaraian.
6. Bapak Boy Fernandes, Amd. P, sebagai Pembimbing Lapangan di Lapas Kelas
II B Pasir Pengaraian.

ii
7. Seluruh Pegawai Struktural Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian.
8. Sahabat-sahabat terbaik yang senantiasa bekerjasama, menemani, dan
menghibur penulis selama ini.
9. Orang tua yang selalu mendoakan, memberikan support dan motivasi kepada
saya.
10. Dan seluruh pihak yang telah membantu saya menyelesaikan laporan PKL
ini.

Dalam penyusunan Laporan PKL ini tentunya tidak luput dari kesalahan
serta kekurangan. Untuk itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini, harapan penulis semoga laporan ini
dapat menambah pengetahuan untuk penulis sendiri serta dapat membantu dan
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Pasir Pengaraian, 08 November 2021


Penulis

Dia Handriani

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan PKL ............................................................................. 2
C. Manfaat Penulisan Laporan PKL ......................................... 3

BAB II PERUMUSAN PROGRAM KERJA.......................................... 4

A. Nama Program......................................................................... 4
B. Rasional..................................................................................... 4
C. Sasaran...................................................................................... 5
D. Keterlibatan.............................................................................. 5
E. Metode Pelaksanaan................................................................ 5
F. Alokasi Waktu.......................................................................... 5
G. Jadwal Pelaksanaan................................................................. 5
H. Jadwal dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ...................... 6

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI................................................ 8

A. Sejarah...................................................................................... 8
B. Letak Geografis ....................................................................... 8
C. Visi dan Misi............................................................................. 9
D. Struktur Organisasi ................................................................ 11
E. Uraian Tugas............................................................................ 12

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM.................................................. 16


A. Metode Pelaksanaan................................................................ 16
B. Deskripsi Implementasi Program........................................... 16

iv
BAB V. PENUTUP..................................................................................... 22

A. Kesimpulan............................................................................... 22
B. Saran......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 23
LAMPIRAN................................................................................................ 24

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

PKL adalah suatu kegiatan yang menerapkan seorang mahasiswa/i pada


dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mendapatkan
kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada
kaitannya dengan mata kuliah. Bagi penulis, kerja praktik atau magang adalah
salah satu program yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman bekerja dalam
suatu perusahaan/instansi pemerintah dan dapat mengimplementasikan teori-teori
yang kita dapat di perkuliahan dan mempraktiskkan ilmu tersebut di dunia kerja
nyata.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan Program Studi Ilmu


Komunikasi, Universitas UIN Sultan Syarif Kasim Riau adalah harapan sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap peningkatan
sumber daya manusia pada umumnya dan mahasiswa khususnya telah menempuh
berbagai upaya untuk mencapai peningkatan kualitas mahasiswanya. Salah satu
program akademik yang dimaksud adalah menyelenggarakan kegiatan PKL dan
harus dilakukan selama dua (2) bulan dengan bobot 4 SKS dan merupakan mata
kuliah wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebagai salah satu syarat
kelulusannya menjadi sarjana Ilmu Komunikasi .

PKL yang dilakukan dapat membantu mahasiswa dalam menerapkan skill


yang didapatkan di bangku perkuliahan. Dalam kegiatan PKL dilapas kelas II B
Pasir Pengaraian ada beberapa kegiatan pembinaan untuk WBP didalamnya
pertama Pembinaan kemandirian berupa : Peternakan, perkebunan, dan kerajinan
tangan. Kedua pembinaan Kepribadian berupa : Pramuka. Ketiga kerohanian
yaitu untuk yang beragama islam kegiatan yang dilakukan sholat berjamaah,
yasinan, dan pengajian. Untuk yang beragama kristen yaitu ibadah mingguan.
Kegiatan ini dibawah naungan Kasi Binadik dan Giatja. Dalam pelaksanaan PKL
ini mahasiswa diberi kebebasan oleh fakultas untuk memilih instansi pemerintah
atau badan lainnya yang di anggap memenuhi syarat. Untuk itu penulis memilih

1
Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
karna penulis ingin mengetahui kinerja dalam menjalankan perannya, program –
program kerja yang telah dibuat instansi mengenai kinerja yang telah di capai,
pembinaan hubungan baik dengan publik baik internal dan ekternal, terutama
dalam bidang kehumasan.

Di harapkan melalui program PKL ini, diharapkan instansi dapat


menempatkan mahasiswa pada unit kerja yang sesuai dengan kompetensinya.
Selama pelaksanaan PKL, instansi diharapkan dapat memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada mahasiswa PKL agar dapat menjalankan tugasnya dengan
baik, mematuhi aturan yang berlaku di instansi tersebut. Instansi juga diharapkan
dapat memberikan pengarahan dan masukan-masukan kepada mahasiswa agar
memiliki pola pikir kreatif, inovatif, penuh inisiatif, dan bertanggung jawab, dan
siap memasuki dunia kerja yang sebenarnya.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Berdasarkan latar belakang Praktek Kerja Lapangan diatas, tujuan dari
dilaksanakannya kegiatan PKL ini adalah:
1. Sebagai tugas akhir untuk mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)
2. Melatih kemampuan soft skill mahasiswa terutama dalam bidang kehumasan
yang melibatkan mahasiwa pada aktivitas/ institusi yang berada diluar kampus.
3. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilan Public Speaking
yang selama ini didapat diperkuliahan.
4. Dengan program PKL diharapkan dapat memahami, mengetahui dan
menjelaskan mengenai etos kerja dan etika dunia kerja sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja sehingga tidak terjadi shock
culture ketika sudah betul-betul bekerja.
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1. Bagi Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta dan Lembaga

a. Realisasi dan adanya misi sebagai fungsi dan tanggung jawab sosial
kelembagaan.

b. Kemungkinan menjalin hubungan yang teratur, sehat dan dinamis

2
antara intansi/perusahaan dengan Lembaga Perguruan Tinggi.

2. Bagi Mahasiswa

a. Melatih keterampilan mahasiswa program sarjana sesuai dengan


pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di
Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau.

b. Dapat mempelajari peran humas dan aktifitas di Lapas II B Pasir


Pengaraian Untuk meningkatkan Pengetahuan dan menambah
wawasan.

c. Melatih soff skill Public Speking, meningkatkan kepercayaan diri


soff skill.

3. Bagi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

a. Terjalinnya kerja sama yang baik antara Fakultas dan Instansi.

b. Sebagai wadah mengembangkan pemahaman mitra magang tentang


potensi Fakultas.

c. Memastikan bahwa ilmu perkuliahan di kelas sudah relevan dengan


kebutuhan magang.

3
BAB II

PERUMUSAN PROGRAM KERJA

A. Nama Program
Program yang dilaksanakan yaitu Program Sosialisasi dan Pelatihan
Kerajinan Tangan Daur Ulang Sampah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan
Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pasir Pengaraian.

B. Rasional
Selama di dalam tahanan seorang narapidana kurang mendapatkan tempat
dan fasilitas yang layak. Seperti makan, minum, tempat tinggal serta fasilitas
pembinaan atau bimbingan dan pelatihan sebagai bekal mereka untuk kembali ke
masyarakat kelak. Namun hal tersebut masih jauh dari angan-angan, sehingga
kebanyakan narapidana akan mengalami perubahan kehidupan yang sangat drastis
selama di penjara. Hilangnya Kebebasan, kurangnya ketrampilan, harga diri,
perasaan malu, perasaan sedih, rasa bersalah, adanya sangsi social dan ekonomi
merupakan permasalahan yang harus dijalani seorang narapidana.
Tujuan diadakannya sosialisasi dan pelatihan ini adalah untuk
menumbuhkan rasa perduli lingkungan dan mengasah keterampilan membuat
produk dekoratif berbahan dasar sampah tutup botol plastik, memotivasi warga
binaan WBP wanita lapas ll B pasir pengaraian untuk mengembangkan kreativitas
berbasis keterampilan mengolah sampah dari tutup botol plastik. Kedepannya
diharapkan para WBP wanita di lapas ini, bisa memahami dan mempraktekkan
sehingga bisa menjadi sebuah usaha mandiri ketika bebas nanti.
Melakukan lingkup Kegiatan PKL berupa Sosialisasi yang bertajub
Pelatihan Keterampilan Daur Ulang sampah dari tutup botol plastik, yang
mengacu pada keilmuan yang didapatkan di perkuliahan demi melatih Public
Speaking, Mengatur Kegiatan (Event). Demi terlaksananya acara ini, Pembawa
acara (MC) dibawakan oleh Ary Andriani, dan Penyampaian materi oleh Dia
Handriani.

4
C. Sasaran
Program Sosialisasi dan Pelatihan ini dilaksanakan terkhusus untuk Warga
Binaan Pemasyaraktan Wanita Kelas II B Pasir Pengaraian.

D. Keterlibatan
Program Sosialisasi dan Pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik atas
bantuan para petugas Lapas, terkusus Bapak Kasi Binadik dan Giatja yaitu Bapak
Boy Fernandes, A. Md. P , beserta staf dan teman Praktek Kerja Lapangan.

E. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan yaitu Sosialisasi dan Pelatihan yang dimana
dilakukan langsung oleh dua orang yaitu MC dan Pemateri untuk menyampaikan
materi yang di sosialisasikan kepada WBP Wanita.

F. Alokasi Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Sosialisasi ini memerlukan
waktu dua jam mulai dari rangkaian dari pembukaan, penyampaian materi dan
praktek.

G. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan tanggal 22 Oktober 2021, kegiatan
berlangsung dimulai pukul 14.00 sampai 16.00 di Ruangan Aula Lapas Kelas II B
Pasir Pengaraian.

5
H. Jadwal dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

No. Hari Waktu Mahasiswa Keterangan


yg hadir
1 2 3 4
1. Kamis 08.00-16.00 2 orang Pembekalan dari Kepala
(16/09/2021) Lapas (Eri Erawan, Amd.
Minggu 1 IP., S.Sos., M.Si) yang di
serahkan kepada Kasi
Binadik (Boy Fernandes,
Amd. P) sebagai
Pembimbing Lapangan dan
melakukan survey.
2. Jum’at 08.00-16.00 2 orang Pembagian penugasan
(17/09/2021) kinerja:
Minggu 1 - Tata Usaha
- Binadik
- Kamtib
- KPLP
3. Sabtu, 08.00-16.00 1 orang Piket Kunjungan
Senin, - Menjadi Duta
Selasa, Pelayanan
Rabu, - Melakukan proses
Kamis SDP
(18-23 - Melayani dan
/09/2021) Mengarahkan
Minggu 2 Pengunjung

No 1 2 3 4

6
4. Jum’at,Sabt 08:00-16:00 1 Orang Piket TU
u,Senin, - Membuat Daftar
Selasa,Rabu Arisan Perbulan
(24- - Mengeprint Otner
29/09/2021) Pegawai
Minggu ke-
3
Kamis,Juma 08:00-16:00 1 Orang Piket Binadik
5. t,Sabtu, - Mengisi Buku
Senin,Selas Register Tahanan
a - Nge-print Identitas
(30- Pasien
05/10/2021)
Minggu ke-
4
6. Rabu,Kamis 08:00-16:00 1Orang Piket KPLP
,Jumat, - Membuat Laporan
Sabtu,Senin Harian dan Jurnal
(06- Harian.
11/10/2021)
Minggu ke-
5
7. Selasa,Rabu 08:00-16:00 1 Orang Piket KAMTIB
,Kamis,Jum - Menyusun Laporan
’at,Sabtu Berkala
(12-
16/10/2021
Minggu ke-
6

BAB III

7
GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pasir Pengaraian

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melakukan


pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian adalah tempat
untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana yang di bangun di salah satu
Kabupaten yang ada di Provinsi Riau yaitu di Kabupaten Rokan Hulu, lebih
tepatnya di Pasir Pengaraian. Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian di dirikan sejak
zaman pemerintahan kolonial Belanda, yang pada awalnya terletak di Jl. Riau,
No.1 Kampung Torondom, Pasir Pengaraian. Setelah kemerdekaan Republik
Indonesia, tepatnya pada tahun 1986 Lapas Pasir Pengaraian di pindahkan ke Jl.
Pengayoman No. 33, Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan
Hulu dan mulai di operasionalkan pada tahun 1988.

Bangunan Lapas terdiri atas bangunan kantor yang memiliki 2 lantai. Di


mana lantai 1 (satu) gedung pertama di peruntukkan untuk gedung pelayanan,
pintu P2U, ruang kepala dan register, dan tempat kunjungan WBP, sementara di
lantai 2 di peruntukkan untuk Tata Usaha. Untuk gedung kedua ada ruang KPLP,
KAMTIB, pos jaga, aula, klinik, serta kantin. Kemudian ada bangunan blok-blok
hunian para narapidana, dapur, dan tempat-tempat untuk melakukan giatja
(kegiatan kerja) Seperti perkebunan, peternakan, perikanan, ruang bimker atau
perbengkalan. Kemudian bangunan tempat ibadah seperti masjid dan gereja.

Pihak lapas tidak hanya melakukan pembinaan kepada warga binaannya,


ini terlihat di area dalam lapas terdapat banyak tanaman palawija dalam sektor
perkebunan seperti, jagung, ubi kayu, terong, cabe, kangkung, dan buah- buahan.
Dalam sektor perikanan, seperti bibit ikan nila, patin. Di sektor peternakan ada
bebek, ayam, lebah madu. Serta adanya ruang bimker atau perbengkelan membuat
barang – barang dari kerajinan tangan seperti mainan kunci, keris, hiasan rumah

8
tangga yang terbuat dari kayu serta pembuatan besi las. Tak hanya itu, didalam
juga terlihat ada lapangan untuk berolahraga, setiap minggunya yang digunakan
untuk olahraga serta adanya perpustakaan yang bisa membuat warga binaan
termotivasi dan terbina didalam lapas kelas II B Pasir Pengaraian.

Untuk seluruh WBP ditanamkan ketrampilan dalam setiap kegiatan yang


dilakukan demi meningkatkan kemampuan dan bekal narapidana setelah keluar
dari lapas nantinya di harapkan dapat membuka lapangan pekerjaan. Melihat
bahwa pandemi menyebabkan penurunan perekonomian masyarakat dan juga
mengenai stigma masyarakat yang memandang seorang mantan narapidana
sehingga sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan, oleh sebab itu pegawai lapas
membuka lapangan pekerjaan untuk warga binaan yang nanti nya ketika bebas
memiliki peluang untuk bekerja. Lapangan pekerjaan berupa lahan yang berisi.

B. Letak Geografis
Secara geografis letak Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pasir
Pengaraian sangat strategis karena cukup jauh dengan suasana keramaian kota,
sehingga cocok untuk melaksanakan pembinaan bagi warga binaan.

Nama : Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian


Alamat: Jl. Pengayoman, No. 33, Pasir Pengaraian,V73W+G64, Babussalam,
Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau 28557.

C. Visi dan Misi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pasir Pengaraian

Visi

a. Menjadikan Lapas yang professional, akuntabel, sinergi, transparan dan


inovatif dalam memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan

Misi

9
a. Membangun karakter dan mengembangkan sikap ketaqwaan, sopan
santun, dan kejujuran pada diri warga binaan pemasyarakatan.

b. Mewujudkan sistem perlakuan humanis yang memberikan rasa aman,


nyaman, berkeadilan dan bertekad tanpa pungutan liar.

c. Melaksanakan pembinaan, perawatan, dan pembimbingan untuk


mengembalikan narapidana menjadi warga negara yang aktif dan
produktif ditengah-tengah masyarakat.

d. Membangun karakter dan budaya bersih melayani, sopan santun dan


jujur dalam melayani Warga Binaan Pemasyarakatan dan keluarga/
warga masyarakat yang berkunjung.

D. Struktur Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pasir Pengaraian

10
E. Uraian Tugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pasir Pengaraian

11
Sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor M.H.H-05.OT.01.01 Tahun 2011 Tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.01-Pr.07.03 Tahun 1985 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan, maka kegiatan umum yang
dilakukan oleh Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian adalah sebagai berikut:

 Pasal 45 LAPAS Kelas II (dua) B terdiri dari :

a. Sub Bagian Tata Usaha;

b. Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja;

c. Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;

d. Kesatuan Pengamanan LAPAS.

 Pasal 46

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata


usaha dan rumah tangga LAPAS
 Pasal 47

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 46, Sub Bagian


Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Melakukan urusan kepegawaian dan keuangan;

b. Melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

 Pasal 48
Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan;
b. Urusan Umum.

 Pasal 49

a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan


urusan kepegawaian dan keuangan.

b. Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat


menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

12
 Pasal 50

Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja


mempunyai tugas memberikan bimbingan pemasyarakatan bagi
narapidana/ anak didik dan bimbingan kerja.
 Pasal 51

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada

 Pasal50.

Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja


mempunyai fungsi:

a. Melakukan registrasi dan membuat statistic dokumentasi sidik jari


serta memberi bimbingan pemasyarakatan bagi narapidana/ anak
didik;

b. Mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana/


anak didik;

c. Memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja


dan mengelola hasil kerja.
 Pasal 52

Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja


terdiri dari :

a. Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan;

b. Sub Seksi Perawatan Narapidana/ Anak Didik;

c. Sub Seksi Kegiatan Kerja.

 Pasal 53

a. Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai


tugas melakukan pencatatan, membuat statistik, dokumentasi sidik
jari serta memberikan bimbingan dan penyuluhan rokhani,
memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan asimilasi,

13
cuti dan penglepasan narapidana/ anak didik.

b. Sub Seksi Perawatan Narapidana/ Anak Didik mempunyai tugas


mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana/
anak didik.

c. Sub Seksi Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan


kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan mengelola hasil
kerja.
 Pasal 54

Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas


mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas
pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan
pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala di bidang
keamanan dan menegakkan tata tertib.
 Pasal 55

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 54, Seksi


Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai fungsi :
a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian
tugas pengamanan;
b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan
yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala di bidang
keamanan dan menegakkan tata tertib.

 Pasal 56

Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdir dari :

a. Sub Seksi Keamanan;

b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib.

 Pasal 57

a. Sub seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas,

14
penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan.
b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib mempunyai tugas menerima
laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang
bertugas dan mempersiapkan laporan berkala di bidang keamanan
dan menegakkan tata tertib.
 Pasal 58

Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai tugas menjaga


keamanan dan ketertiban LAPAS.
 Pasal 59

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 58, Kesatuan


Pengamanan LAPAS mempunyai tugas :
a. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana/ anak
didik;
b. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;
c. Melakukan pengawalan penerimaan, penempatan dan
pengeluaran narapidana/ anak didik;
d. Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan;
e. Membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan
pengamanan.

 Pasal 60

a. Kesatuan Pengamanan LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala dan


membawahkan Petugas Pengamanan LAPAS.

BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

15
A. Metode Pelaksanaan Program

Pelaksanaan yang dilakukan yaitu Sosialisasi dan Pelatihan yang dimana


dilakukan langsung oleh dua orang yaitu sebagai MC dan Pemateri untuk
menyampaikan materi yang di sosialisasikan kepada Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) Wanita. Pelaksanaan langsung disampaikan dan langsung
di praktekkan di depan subjek.
B. Deskripsi Implementasi Program
1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Kegiatan Tempat Peserta

22 Oktober Sosialisasi Ruang Dilakukan terhadap


2021 Aula lapas kelas subjek( WBP
II B Pasir Pengaraian Wanita)

2. Deskripsi Kegiatan

Dalam rangka pelaksanaan program Praktek Kerja Lapangan oleh


Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau Angkatan 2018, 2 Orang
mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi .
Melaksanakan PKL di Lapas kelas II B Pasir Pengaraian beralamat di Jl.
Pengayoman No. 33, Pasir Pengaraian, Rokan Hulu. Pemilihan tempat tersebut
sesuai dengan tempat peminatan yang di pilih pada saat pendaftaran PKL.
Melakukan lingkup Kegiatan PKL berupa Sosialisasi yang bertajub Pelatihan
Keterampilan Daur Ulang sampah dari tutup botol plastik , yang mengacu pada
keilmuan yang didapatkan di perkuliahan demi melatih Public Speaking,
Mengatur Kegiatan ( Event). Demi terlaksananya acara ini, Pembawa acara (MC)
dibawakan oleh Ary Andriani , dan Penyampaian materi oleh Dia Handriani.

Tujuan diadakannya sosialisasi dan pelatihan ini adalah untuk


menumbuhkan rasa perduli lingkungan dan mengasah keterampilan membuat
produk dekoratif berbahan dasar sampah tutup botol plastik, memotivasi warga
binaan WBP wanita lapas ll B pasir pengaraian untuk mengembangkan kreativitas
berbasis keterampilan mengolah sampah dari tutup botol plastik. Hasil dari

16
kreativitas para WBP Wanita ini berupa hiasan tissu yang cukup menarik dan
kedepannya diharapkan para WBP wanita di lapas ini, bisa memahami dan
mempraktekkan sehingga bisa menjadi sebuah usaha mandiri ketika bebas nanti.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan tanggal 22 Oktober 2021, kegiatan
berlangsung dimulai pukul 14.00 sampai 16.00 di Ruangan Aula Lapas Kelas II B
Pasir Pengaraian dan dibuka oleh Kepala lapas Pasir Pengaraian Eri Erawan yang
diwakilkan oleh Kasi Binadik Boy Fernandes . Turut hadir pembina Blok wanita
Sari Tiara serta 20 orang WBP Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian.

3. Kendala Pelaksanaan

Kendala yang di jumpai saat pelasanaan sosialisasi ini berasal dari faktor
internal dan eksternal, salah satu nya dari faktor internal artinya faktor dari dalam
dan eksternal faktor dari luar. Dari faktor internal hambatan yang di rasakan
perasaan grogi ketika berbicara didepan umum, serta keadaan psikilogis dan
faktor eksternalnya dari lingkungan artinya faktor dari luar pribadi, misalnya
kurangnya kelengkapan bahan-bahan untuk prakter, seperti tutup botol dan lem
tembak yang kurang sehingga ada beberapa WBP yang tidak ikut mempraktekkan.

4. Metodologi Penyelesaian Kegiatan

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan


kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna
antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.1

1
Lusa Rochmawati,“Proses Komunikasi” https://lusa.afkar.id/proses-
komunikasi (diakses pada 08 November 2021, pukul 12.23).

17
Tujuan dari diadakannya kegiatan sosialisasi ini untuk melatih keilmuan di
bidang Public Speaking bagaimana peran MC untuk menyukseskan
berlangsungnya acara dengan tertib lancar, tepat waktu, dan sesuai dengan
temanya. Untuk dapat menjalankan perannya tersebut, tentunya MC perlu
menguasai beberapa kecakapan khusus. Salah satu kecakapan yang penting
dimiliki MC adalah kemampuan berbicara di depan publik (public speaking).
Kemampuan public speaking selain dibangun lewat pengalaman juga dapat
dipelajari lewat kebiasaan diri. Public speaking meliputi pengetahuan, seni, dan
keterampilan menyampaikan pesan di depan umum dengan lancar, runtut,
menarik, dan berpengaruh.

Sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk


memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar ia
dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakat. 2 Sementara
sosialisasi menurut Soerjono Soekanto mendefinisikan secara luas sosialisasi
dapat diartikan sebagai proses dimana masyarakat dididik untuk mengenal,
memahami, mentaati, menghargai menghayati norma-norma dan nilai-nilai
yang berlaku di dalam masyarakat secara khusus sosialisasi mencakup
suatu proses dimana warga masyarakat

2
Ihromi, Bunga Rampai Sosialisasi keluarga, ( Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia,2004), hlm 30.

18
mempelajari kebudayaannya, belajar mengendalikan diri serta mempelajari
peranan-peranan dalam masyarakat. Sosialisasi bisa berlangsung secara tatap
muka, tapi bisa juga dilakukan dalam jarak tertentu melalui sarana media, atau
surat-menyurat, bisa berlangsung secara formal maupun informal, baik sengaja
maupun tidak sengaja.3

Berdasarkan prosesnya, sosialisasi terbagi menjadi proses sosialisasi


primer dan proses sosialisasi sekunder.

1. Proses sosialisasi primer

Proses sosialisasi primer terjadi di dalam lingkungan keluarga. Keluarga


merupakan kelompok pertama ( primary graup) dalam meletakkan dasar
kepribadian. Pembinaan dalam keluarga memberi pengaruh yang sangat besar
terhadap pembentukan watak, karakter, dan kepribadian anak-anak. Dampak
keberhasilan pembinaan dalam keluarga merupakan bekal dan menjadi
pertambangan bagi anak ketika berhadapan dengan limhkungan di luar keluarga
atau masyarakat.

2. Proses sosialisasi sekunder

Proses sosialisasi sekunder, adalah proses sosialisasi di luar lingkungan keluarga.


Proses sosialisasi sekunder merupakan kelanjutan dan perluasan dan proses
sosialisasi di dalam keluarga. Proses sosialisasi sekunder terjadi sepanjang hidup
manusia, baik melalui pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non-
formal dalam masyarakat.4

Permasalahan yang terjadi dari kegiatan sosialisasi yang di adakan di


Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian ini mengandung kendala yang dihadapi di
lapangan misalnya dari proses komunikasi, komunikator, komunikan dan
lingkungan. Keadaan emosional para WBP wanita Lapas Kelas II B Pasir
Pengaraian kurang membaik , keadaan psikologisnya di bawah standar
dikarenakan mereka di dalam nya terjerat hukum yang mengakibatkan situasi hati
yang tidak seimbang dengan keadaan psikologisnya. Dan cara penyampaian pesan

3
Soekanto Soerjono, Sosiologi, ( Jakarta: PT Grasindo,2002), hlm 37.
4
Ibid., hlm. 41.

19
harus sesuai dengan situasi dan kondisi psikologis dan latar belakang lingkungan
si penerima, apakah sehat, bingung, sedih, gembira.

Segala sesuatu yang menghalangi kelancaran komunikasi disebut sebagai


gangguan (noise). Kata-kata yang diucapkan secara tidak tepat oleh Pemberi
materi akan mengganggu komunikasi dengan pendengarnya. Apabila kata-kata
atau kalimat yang disampaikan tidak atau bukan merupakan kata-kata yang secara
luas dipahami oleh pendengar. Penggunaan kata-kata asing yang sulit dimengerti
tentu merupakan bagian dari noise atau gangguan yang harus dihindari .

Disamping itu, ada pula gangguan yang berasal dari saluran komunikasi,
misalnya interferensi yang terjadi pada gelombang audio yang mengakibatkan
tidak jelasnya isi siaran diterima oleh pendengar. Seperti tidak hidup suara pada
saat pemutaran vidio singkat pembuatan kerajianan. Namun demikian, pada
hakikatnya kebanyakan dari ganguan yang timbul, bukan berasal dari sumber atau
salurannya, tetapi dari audience (penerima)nya.

Bagaimana hambatan dari proses komunikasi yang kami temukan yaitu :

1. Hambatan dari Proses Komunikasi

a. Hambatan dari penerima pesan, misalnya pesan yang telah disampaikan


oleh komunikator tidak jelas, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional para peserta sosialisasi sehingga mempengaruhi pesan dan
motivasi.

b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena


penggunaan bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti
lebih dari satu, atau simbol yang digunakan antara pemateri dengan si
penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaaan media


komunikasi, misalnya gangguan suara audio sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan dengan jelas.

d. Hambatan dari penerima pesan. Misalnya kurangnya perhatian pada saat


menerima/mendengarkan pesan, sikap cuek, prasangka tanggapan yang

20
keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

2. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi.


Misalnya komunikan yang masih dalam kasus hukuman tindak pidana. Keadaan
psikologis yang mereka alami juga berpengaruh pada kegiatan komunikasi, salah
satu contohnya kita sebagai komunikan harus mengerti siapa lawan kita bicara dan
bagaimana cara penyampaian agar tidak mengganggu keadaan psikologis
seseorang. Komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi
dilangsungkan, sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi.5

Keadaan emosional para WBP wanita Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian


kurang membaik , keadaan psikologisnya di bawah standar dikarenakan mereka di
dalam nya terjerat hukum yang mengakibatkan situasi hati yang tidak seimbang
dengan keadaan psikologisnya. Dan cara penyampaian pesan harus sesuai dengan
situasi dan kondisi psikologis dan latar belakang lingkungan si penerima, apakah
dalam keadaan sehat, bingung, sedih, gembira.

5
Nurdianti Siti Rahma. Analisis Faktor-Faktor Hambatan Komunikasi. e
Journal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor2, 145-159

21
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Terdapat banyak faktor yang bisa menghambat komunikasi, meskipun
begitu terdapat solusi yang bisa dimanfaatkan agar komunikasi bisa berjalan
efektif. Salah satunya adalah dengan mengetahui masalah dalam hal ini adalah
hambatan komunikasi itu sendiri.Dengan mengetahui dan memahami hambatan
komunikasi maka secara tidak langsung kita selangkah lebih maju untuk bisa
mengatasi hambatan komunikasi tersebut.
B. SARAN
1. Sebelum melakukan kegiatan yang berupa sosialisasi maupun penyuluhan,
ada baiknya kami untuk mengenal dan memahami karakter maupun
keadaaan psikologis WBP yang akan dijadikan sebagai tempat untuk
melaksanakan sosialisasi atau penyuluhan. Hal itu bisa dilakukan dengan
cara melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada WBP Lapas, untuk
memahami karakter WBP tersebut. Hal ini sebagai antisipasi agar
kedepannya tidak terjadi kesalah pahaman tentang pengertian informasi
yang disampaikan kepada khalayak, juga sebagai bentuk usaha untuk
menciptakan komunikasi yang efektif mengingat salah satu fungsi dari
komunikasi adalah untuk mepengaruhi dan merubah sikap.
2. Penulis mengharapkan kegiatan sosialisasi ini bisa dijadikan contoh yang
baik untuk pengelolahan sampah disekitar Lapas dan memotivasi WBP agar
selalu melakukan kegiatan yang bermanfaat. Diharapkan instansi lebih
mengapresiasi apapun kegiatan yang dilakukan oleh WBP wanita nantinya,
pihak instansi lebih banyak melakukan kegiatan sosialisasi yang bisa
membuat mereka termotivasi sehingga mereka lebih produktif.
3. Diharapkan instansi lebih mengapresiasi apapun yang dilakukan oleh WBP
wanita nantinya, pihak instansi lebih banyak melakukan kegiatan sosialisasi
yang bisa membuat mereka termotivasi sehingga mereka lebih produktif.

22
DAFTAR PUSTAKA

Lusa Rochmawati,“Proses Komunikasi” https://lusa.afkar.id/proses-komunikasi


(diakses pada 08 November 2021, pukul 12.23).
Ihromi, Bunga Rampai Sosialisasi keluarga, ( Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia,2004), hlm 30
Soekanto Soerjono, Sosiologi, ( Jakarta: PT Grasindo,2002), hlm 37.

Nurdianti Siti Rahma. Analisis Faktor-Faktor Hambatan Komunikasi. e Journal


Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor2, 145-159

23
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Lapas Kelas
II B Pasir Pengaraian

Gambar 1 : Penyampaian materi dengan tema sosialisasi dan pelatihan pelatihan kerajinan tangan daur
ulang sampah

Gambar 2. Proses Pembuatan Kerajinan Tangan bersama WBP Wanita Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian

24
B. Dokumentasi Kegiatan Pembinaan Narapidana di Lapas Kelas II B
Pasir Pengaraian

Gambar 3. Kegiatan Pembinaan tentang Pengurusan CB,PB,CMB yang di Sampaikan Langsung Oleh
Kasi Binadik dan Giatja

Gambar 4. Perkenalan Mahasiswa PKL UIN SUSKA RIAU Kepada Para narapidana Lapas Kelas II B Pasir
Pengaraian

25
C. Dokumentasi Kegiatan Pelayanan Kunjungan SDP (Sistem Database
Pemasyarakatan) di Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian

Gambar 5. Keikut Sertaan dalam Duta Layanan Bidang Pelayanan Publik

Gambar 6. Kegiatan Penerimaan Barang Titipan di Aktivitas Kunjungan

26
D. Kegiatan Pengenalan Lingkungan di Lapas Kelas II B Pasir
Pengaraian

Gambar 7. Foto Bersama Pendamping PKL guna Memperkenalkan Pembinaan Pembuatan


Batako di Lingkungan Lapas Kelas II B Pasir Pengaraian

Gambar 8. Foto Bersama Kasi Binadik dan Giatja dalam Memeriahkan HDKD 2021 dalam Rangkaian
Acara Family Gathering dan Lomba Memancing di Kompleks Griya pemasyarakatan Lapas Kelas II B Pasir
Pengaraian

27

Anda mungkin juga menyukai