Anda di halaman 1dari 3

Nama Reno Renaldi

Bp 1910822025
Jurusan Antropologi A
Mata Kuliah Antropologi Hukum

Soal ujian :
1. Terangkan tentang Atribut hukum yg menyangkut hak dan kewajiban , kongkritkan dgn contoh.
2. Terangkan tentang Stratifikasi sosial , kongkritkan dgn contoh.
3. Terangkan ttg Hukum Negara dan Hukum lokal , kongkritkan dgn contoh.
4. Terangkan ttg : a. Ciri2 adat Lampung. b. Hubungan kekerabatan orang Lampung.
5. Terangkan ttg: a. Bagaimana status istri, anak kalau suami meninggal dunia di Batak . b.
Larangan perkawinan satu marga.
Perhatikan : Jawaban dengan analisa sendiri . Waktu ujian 60 menit.
Selamat ujian.
Jawaban
1. Ada 4 atribut hukum, yaitu:

a. Atribut otoritas (attributes of authority), keputusan berdasarkan pemegang otoritas untuk


menyelesaikan sengketa atau ketegangan sosial dalam masyarakat. Contohnya saja, apa bila
ada ketegangan antar masyarakat terkait dengan sengketa tanah, orang yang berhak mengambil
keputusan untuk menyelesikan permasalahan adalah ketua adat atau orang yang memiliki
kekuasaan.
b. Atribut dengan maksud untuk diaplikasikan terhadap peristiwa-peristiwa yang sama secara
universal (attribute of intention of universal application). Contoh nya yaitu suatu atribut hukum
dalam suatu adat masyarakat dapat di aplikasikan lagi terhadap permasalahan yang muncul,
misalnya permasalahan antar masyarakat.
c. Atribut obligasio (attribute of obligatio), yaitu keputusan-keputusan dari pihak pemegang
otoritas mengandung suatu pernyataan bahwa pihak pertama memiliki hak untuk menagih
sesuatu dari pihak kedua, dan pihak kedua mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak pihak
pertama tersebut sepanjang mereka masih hidup. Contohnya adalah dalam sistem bagi hasil
antar pertani yang mana keputusan yang di pakai adalah yang punya lahan berhak menagih
suatu kepada yang menggarap. Keputusan itu k3luar dari yang memegang kekuasaan dalam
kelompok masyarakat tersebut
d. Atribut sanksi (attribute of sanction), yaitu keputusan-keputusan dari pihak pemegang
otoritas tersebut juga disertai dengan penjatuhan sanksi-sanksi, baik berupa sanksi yang
bersifat fisik, seperti hukuman badan dan penyitaan harta benda, atau sanksi non fisik seperti
dipermalukan di depan orang banyak, diasingkan dari pergaulan sosial, dibuat menjadi
ketakutan, dan lain-lain. Contohnya hukum cambuk di aceh yang mana seseorang yang
memegang kekuasaa kekuasaan akan memberikan sanksi bagi orang yang berbuat zina, baik
sanksi fisik atau non fisik.
2. Stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas
secara bertingkat atau hierarkis. Tiga komponen yang ia percaya mendorong adanya golongan-
golongan masyarakat adalah kekuasaan, privilese, dan prestise (power, wealth, prestige).
Contohnya adalah sistem kasta di Bali. Selanjutnya, stratifikasi terbuka adalah jenis stratifikasi
yang memungkinkan terjadinya perpindahan, baik penurunan maupun kenaikan kelas. Contohnya
adalah perubahan status karena kekayaan.
3. Hukum nasional atau hukum negara merupakan hukum yang berlaku di negara tertentu seperti
hukum di negara indonesia, Malaysia, Mesir dan sebagainya. Di Indonesia mempunyai bentuk
hukum campuran dari sistem hukum Eropa, hukum agama, dan hukum adat. Yang mana Sebagian
besar sistem yang dianut, baik secara perdata maupun pidana berbasis pada hukum Eropa,
khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan
dengan sebutan Hindia Belanda. Indonesia juga berlaku sistem hukum adat yang diserap dalam
perundang-undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat
dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara. Contohnya adalah tatahan
hukum negara Indonesia yang mana hukum tersebut di kelola secara sah oleh pemerintah
Indonesia, baik perdata maupun pidana yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan hukum lokal, adalah hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu saja atau bisa
dikatakan hukum adat, seperti hukum adat Manggarai-Flores, hukum adat EndeLio-Flores, Batak,
Jawa, Sunda, Minangkabau, dan sebagainya. Konsep hukum adat sering dikategorikan sebagai
hukum lokal. istilah hukum lokal (local law) sering dipakai untuk mengganti istilah hukum rakyat
(folk law). Bila istilah hukum lokal digunakan untuk keperluan melakukan perbedaan dengan
hukum negara (state law), maka istilah tersebut sekaligus mengandung hukum adat, kebiasaan,
dan hukum agama. Contohnya adalah hukum lokal Minangkabau, yang mana hukum tersebuh
hanya di kelola atau di aplikasikan oleh orang minang saja, dan juga membuatan hukum
berdasarkan ideologi atau budaya adat orang minang.
4. a. ciri-ciri adat Lampung
Masyarakat Adat Lampung terbagi dalam dua wilayah adat yaitu Masyarakat adat Lampung
Saibatin Masyarakat Adat Saibatin sering kali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian
besar berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan dan barat lampung. Masyarakat adat Lampung
Pepadun. Masyatakat Pepadun juga di sebut masyarakat pedalaman
b. Hubungan kekerabatan orang Lampung
Masyarakat suku Lampung Pepadun menganut prinsip garis keturunan dari pihak ayah
(patrilineal), dimana anak laki-laki tertua dari keturunan tertua (penyimbang) memegang
kekuasaan adat. Setiap anak laki-laki tertua adalah penyimbang, yaitu anak yang mewarisi
kepemimpinan ayah sebagai kepala keluarga atau kepala kerabat seketurunan. Hubungan
kekerabatan masyarakat Lampung terbagi menjadi tiga kelompok, salah satunya berdasarkan
kelompok kekerabatan bertalian darah. Sistem kekerabatan masyarakat Lampung Pepadun yang
diteliti pada penelitian ini terdiri atas 1) Abung, 2) Tulang Bawang, 3) Way Kanan/Sungkai, dan
4) Pubiyan. Disini dalam perilaku orang Lampung melihat dari Falsafah mereka, yaitu Falsafah
Hidup Ulun Lampung termaktub dalam kitab Kuntara Raja Niti, Piil-Pesenggiri, Juluk-Adok ,
Nemui-Nyimah , Nengah-Nyampur, Sakai-Sambaian.
5. a. status istri jika suami meninggal dunia dalam adat batak
Di dalam hukum adat Batak, kedudukan perempuan tidak seimbang dengan kedudukan laki-laki
dalam hal mewaris. Karena sistem pewarisan yang digunakan dalam masyarakat hukum Batak
adalah sistem patrilineal.Istri dari pewaris dalam sistem hukum adat Batak tidak berhak untuk
menguasai harta bawaan peninggalan dari pewaris. Tapi, istri hanya berhak untuk memelihara dan
menikmati harta bawaan tersebut sepanjang dia masih dalam ikatan perkawinan yang sama atau
sampai dia menikah lagi. Apabila di kemudian hari dia menikah lagi, maka penguasaan terhadap
rumah tersebut menjadi milik saudara kandung pewaris (dengan catatan, saudara kandung yang
dapat memiliki rumah tersebut hanyalah saudara laki-laki dari pewaris). Demikian kurang lebih
penjelasan yang kami kutip dari buku “Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba” yang ditulis J.C.
Vergouwen.
b. larangan menikah semarga dalam adat Batak
Perkawinan semarga merupakan perkawinan yang dilarang dalam adat Batak, karena yang
semarga dianggap satu keturunan darah dari bapak. Masyarakat Batak termasuk ke dalam exogami
yaitu, seorang laki-laki dilarang menikah dengan perempuan yang semarga atau sesuku. Jika
keduanya semarga, maka lupakan saja rasa cinta. Keduanya secara adat dianggap namariboto,
saudara dan saudari sedarah. Pernikahan antara keduanya dianggap kawin sumbang yang dilarang
dan terlarang. Atau jika keduanya, walau beda marga, berasal dari satu rumpun yang secara adat
terlarang menikah, maka lupakan jugalah rasa cinta.

Anda mungkin juga menyukai