PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), mengesahkan
laporan PPL yang disusun oleh :
Nama : Muhamad Azmy
NIM : 1402036069
Jurusan : Muamalah
Tanggal : 30 Juli 2018 – 31 Agustus 2018.
Objek : KUA Semarang Selatan, Pengadilan Negeri Salatiga, Pengadilan Agama
Salatiga
Demikian pengesahan ini untuk dapat digunakan sebagaimana semestinya.
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 1/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
KATA PENGANTAR
اﻟﺮ ِﺣﯿ ِْﻢ
ﺧﻤﻦ ﱠ
ِ اﻟﺮ
ﺴ ِﻢ ﷲِ ﱠ
ْ ِﺑ
Alhamdulilahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan nikmat
serta hidayah-Nyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktek Lapangan di
kantor KUA Semarang Selatan, Pengadilan Negeri Salatiga, dan Pengadilan Agama Salatiga
pada tanggal 30 Juli 2018 – 31 Agustus 2018.
Sholawat seiring Salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman, rahmat sekalian
alam Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua selalu mendapat syafaat darinya dan diakui sebagai
umatnya hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para pihak yang telah membantu dan
memberikan motivasi serta dukungan dan semangat kepada penyusun selama melaksanakan Praktek
Pengalaman Lapangan ini dengan memberikan transformasi ilmu, informasi dan lain sebagainya,
terutama kepada Bapak Moh. Hasan Basri, SHI, MH sebagai JFT/Penyuluh di KUA Semarang
Selatan, Kepada Bu Dian, SH sebagai Hakim di Kantor Pengadilan Negeri Salatiga, dan kepada Bapak
Fanani, SHI, MH sebagai Panitra Pengganti di Kantor Pengadilan Agama salatiga. Mereka yang telah
dengan lapang dada menerima dan membimbing serta memberikan pengetahuan dan pengalaman di
lapangan dan kepada Ibu Noor Rasyidah selaku DPL Kelompok 7.
Penyusun menyadari dalam membuat laporan ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kemajuan laporan ini dari semua pihak. Semoga apa yang telah dilaksanakan mendapat ridho dari
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 2/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMANPENGESAHAN .........................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
BAB IV ANALISIS
A. Analisis di KUA Kecamatan Semarang Selatan ..................................... 44
C A li i di P dil A S l ti
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html
46 3/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
C. Analisis di Pengadilan Agama Salatiga ................................................... 46
A. Simpulan ......................................................................................49
B. Saran .............................................................................................49
C. Penutup ........................................................................................50
D. Lampiran…………………………………………………………….53
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) adalah kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan di
lapangan untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan dalam
pengalaman praktek lapangan sesuai dengan kompetensi fakultas Syariah dan Hukum di lingkup
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. PPL ini merupakan bentuk praktikum penting untuk
memperdalam teori-teori dari suatu ilmu yang dikaitkan kembali dengan melihat praktek dalam
masyarakat, bagaimana penerapan ilmu-ilmu yang telah didapat dihubungkan kembali dengan
prakteknya secara nyata, karena sebuah disiplin ilmu tidak hanya didapat dari sebuah teori saja
namun juga ada praktek walaupun sekadar sebuah pengalaman belaka. Dan untuk memenuhi syarat
Selain itu, PPL ini merupakan lapangan untuk megetahui sejauh mana profesionalisme
mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah didapatnya. Agar tidak ketinggalan dengan
mahasiswa hukum lainnya Maka dari itu tidak hanya dalam ranah keislaman saja tapi juga diranah
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 4/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
mahasiswa hukum lainnya. Maka dari itu tidak hanya dalam ranah keislaman saja tapi juga diranah
umum. Praktikum adalah kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam bentuk
keterampilan, penambahan wawasan, dalam rangka penguasaan kompetensi sesuai studi yang
terkait sebagai bagian dari fakultas Syariah dan Hukum.
Dari sebuah pengalaman kita diusahakan untuk mampu menerapkan ilmu-ilmu yag kita
dapatkan, penerapan ilmu-ilmu tersebut sesuai dengan bidang yang kita ampu. Seperti mahasiswa
jurusan hukum disini diwajibkan sebelum melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL)
mereka harus sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh pihak fakultas diantaranya;
Hukum acara perdata, Hukum acara pidana, Hukum perdata, Hukum pidana, HPII, Fiqh
Munakahat, Fiqh Mawaris Hukum Acara Peradilan Agama dan materi yang berkaitan dengan ilmu
islam (Ahwalusskhsiyah), hukum pidana & politik islam (Siyasah jinayah), hukum ekonomi islam
(Mu’amalah), Ilmu Falak. Semua yang tercantum di atas melaksanakan praktek lapangan di sebuah
Agama). Dari perangkat yang ada dalam institusi tersebut diharapkan mampu memberikan
pengalaman kepada mahasiswa yang telah mengikuti praktek pengalaman, karena bagaimanapun
institusi diatas bersentuhan langsung dengan profesi-profesi seorang hakim, jaksa, panitera,
1. Secara Umum
Tujuan umum dari PPL adalah untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme personal dan
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 5/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
sosial dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Walisongo Semarang.
2. Secara Khusus
c. Pengalaman banding yang dikenal sebagai praktek hukum dan peradilan di Pengadilan
Negeri dalam menyelesaikan perkara perdata maupun perkara pidana.
Dengan demikian PPL merupakan sarana yang tepat bagi seluruh mahasiswa Fakultas
Syari’ah dan Hukum untuk bisa mengembangkan potensi dirinya sebagai bagian dari aktivitas
akademik UIN Walisongo Semarang. Sehingga tujuan pendidikan sebagaimana diungkap diatas
dapat terwujud dan dapat menjadikan sebuah kontribusi yang signifikan bagi pengembangan
BAB II
LANDASAN TEORI
Indonesia adalah negara yang berlandaskan kepada hukum atau aturan Undang-undang
dan pancasila. Dalam sebuah Negara yang memiliki otoritas dan kekuasaan penuh adalah hukum.
Dalam rangka mewujudkan supremasi hukum ini, diperlukan lembaga yang dapat
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 6/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
membantu mewujudkan cita-cita serta menjamin tegaknya sebuah Hukum. Dalam hal ini perlunya
sebuah lembaga peradilan yang dapat menjadi alat untuk menegakkan hukum di negeri ini.
dijelaskan bahwa kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung yang dibawahnya
terdapat empat lingkungan peradilan, yaitu : Pengadilan Negeri, Pengadilan Militer, Pengadilan
Tata Usaha Negara, dan Pengadilan Agama. Selain itu juga terdapat Mahkamah Konstitusi.
Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan bagian dari Departemen Agama yang
menangani urusan agama Islam. Yakni berkaitan dengan nikah, talak, cerai, rujuk, dan
wakaf. Akan tetapi setalah munculnya UU No. 7 tahun 1989, urusan talak dan cerai menjadi
wewenang Pengadilan Agama. Kantor Urusan Agama tidak hanya berhenti disitu hanya,
tapi juga berperan dalam hal penasihat, pembinaan, dan pelestarian perkawinan yang dikenal
dengan BP4. Dalam struktur KUA Kepala KUA juga merangkap sebagai pejabat Pegawai
Pencatat Nikah (PPN), Kepala Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), Kepala BP4, Pejabat
Pencatat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), Ketua Lembaga Pembinaan Tilawatil Qur’an (LPTQ).
Adapun tugas utama KUA adalah Pertama, menangani masalah pernikahan, talak,
cerai dan rujuk (PTCR), dikeluarkan UU No. 7 tahun 1989 yang sekarang di Amandemen
UU No.3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama, hanya menangani masalah nikah dan rujuk
saja. Untuk talak dan cerai menjadi wewenang Pengadilan Agama; Kedua, sebagai Pegawai
Mengacu pada Peraturan Menteri Agama No. 2 tahun 1989 kepala KUA sebagai
mempunyai tugas lain yaitu menangani masalah wakaf dan kepala KUA sebagai Pejabat
Kepala KUA sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) mempunyai tugas
sebagai berikut:
1. Meneliti kehendak Wakif (orang yang mewakafkan), tanah yang hendak di wakafkan, surat
bukti kepemilikan, syarat-syarat Wakif, serta adanya tindakan halangan hukum untuk
W1 bersama-sama saksi
5. Membuat akta ikrar wakaf rangkap tiga menurut W2 dan salinan nya
6. Menyimpan lembar pertama akta ikrar wakaf, melampirkan lembar kedua ada surat
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 8/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
Madya Kepala Daerah Cg. Kepada Sub Direktorat Agraria setempat untuk mendaftarkan
perwakafan tanah milik yang bersangkutan, selambat-lambatnya dalam waktu 3 bulan sejak
menyelesaikan perkara perdata dan perkara pidana bagi warga negara yang mencari keadilan
dan haknya dirampas kecuali UU menentukan lain ( UU No.4 Tahun 2004). Kemudian
kewenangan dari Pengadilan Negeri sendiri adalah meliputi perkara pidana maupun perdata.
Hal itu menambah tugas yang harus diemban oleh Pengadilan Negeri sebagai institusi
pemerintahan.
Yang menjadi landasan atau dasar hukum keberadaan Pengadilan Negeri yaitu:
1. UU No. 43 tahun 1999 tentang perubahan atas UU No. 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian
2. UU No. 8 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 2 tahun 1986 tentang Peradilan
Umum
3 UU N 2 h 2004
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html P l i P li ih H b I d i l 9/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
3. UU No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
4. Surat Keputusan Panitera/ Sekretaris Jendral Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor:
MA/PANSEK/013/SK/VI/TAHUN 2002 tentang Organisasi dan Tata Usaha Kerja
2. Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang mengadili ditingkat pertama dan
terakhir sengketa kewenangan mengadili antara pengadilan negeri didaerah
hukumnya.
ditentukan dalam pasal 24 UUD 1945 diundangkan UU No. 14 tahun 1970 yang sekarang telah
digantikan UU No 4 tahun 2004 tentang ketentuan pokok kekuasaan kehakiman
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 10/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
digantikan UU No.4 tahun 2004 tentang ketentuan pokok kekuasaan kehakiman.
Undang-undang No.4 Tahun 2004 mengatakan bahwa ada empat peradilan di Indonesia
yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara,
masing-masing mempunyai kewenangan absolut dimana lingkungan peradilan lainnya tidak
boleh mengadilinya.
Mahkamah Agung merupakan lembaga tertinggi dan merupakan pengadilan banding bagi
semua jenis pengadilan. Setelah dikeluarkannya UU ini, posisi Peradilan Agama menjadi lebih
kuat, karena putusan nya tidak harus lagi dikukuhkan oleh Pengadilan Negeri. Ini berarti
Pengadilan Agama telah ditempatkan sejajar dengan peradilan-peradilan lain.
Kewenangan absolut Pengadilan Agama menurut UU No. 3 tahun 2006 yang secara tegas
menyebutkan bahwa Peradilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutuskan dan
menyelesaikan perkara perdata antara orang yang beragama Islam di bidang: “perkawinan,
waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah (Psl 49 UU No. 3
Tahun 2006 tentang Peradilan Agama).”
Mahkamah Agung sebagai puncak dan pemegang kekuasaan tertinggi dan pengawas badan-
badan peradilan telah diatur dalam UU pelaksanaan dari ketentuan pasal 10 UU No. 4 tahun
2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, dalam UU tersebut ditentukan batas bidang kewenangan
mengadili.
Kewenangan Peradilan Agama memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara perdata
seperti perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan ekonomi syari’ah bagi
pemeluk agama Islam. Kekuasaan kehakiman dalam lingkungan peradilan Agama dilakukan
oleh Pengadilan Agama bertindak sebagai peradilan tingkat pertama yang bertempat di
kotamadya atau ibu kota kabupaten dan peradilan tingkat banding dilakukan oleh Pengadilan
Tinggi Agama (PTA) yang bertempat di ibukota Propinsi Peradilan tersebut yang bertindak dan
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 11/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
Tinggi Agama (PTA) yang bertempat di ibukota Propinsi. Peradilan tersebut yang bertindak dan
berwenang melaksanakan kekuasaan kehakiman.
BAB III
PELAKSANAAN
A. PEMBEKALAN (COACHING)
Sebelum terjun ke lapangan, Tahapan pertama dari serangkaian PPL adalah pembekalan
atau coaching. Hal ini dimaksudkan dapat memberi gambaran awal pada para peserta PPL.
Pembekalan dilaksanakan secara singkat dan padat. Adapun materi yang harus di ikuti oleh
semua peserta PPL ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 27 juli 2018 pukul 08.00 WIB di
Audit II Kampus III UIN Walisongo Semarang. Sebelum materi pembekalan, terlebih dahulu di
awali dengan pembukaan yang dibuka oleh Bpk Dr. Akhmad Arif Junaidi, m.Ag. Kemudian
laporan panitia pelaksana PPL semester genap 2017/2018 oleh Bapak Drs. H. Maksun M, Ag .
Setelah acara pembukaan berakhir, acara selanjutnya adalah pembekalan PPL. Adapun materi
pembekalan yang disampaikan adalah sebagai berikut:
Semarang Selatan, Pengadilan Agama kelas 1B Salatiga dan Pengadilan Negeri Salatiga Kelas IB.
B. PELAKSANAAN PPL DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN
SEMARANG SELATAN
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 12/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
dilaksanakan secara observasi dan terjun langsung ke KUA kecamatan SemarangSelatan. Akan
tetapi PPL terssebut dilaksanakan dengan metode ceramah yang bertempat di ruang Nikah KUA
kecamatan SemarangSelatan pada hari Senin tanggal 30 Juli 2018. Adapun materi yang
disampaikan:
a. Proses Pencatat Akta Nikah, Kewenangan KUA dan Administrasi KUA, oleh Bapak Moh
tentang Peradilan Agama bahwa dalam hal perkawinan PPN/KUA hanya menangani
masalah nikah dan rujuk saja. Sedangkan mengenai talak dan cerai menjadi tugas dan
wewenang Pengadilan Agama. Berdasarkan Peraturan Menteri No.1 tahun 1978 pasal 5 ayat
Perkawinan merupakan ikatan lahir batin, yang terajalin antara seorang laki-laki dan
perempuan (suami istri). Adapun syarat-syarat nikah yaitu adanya seorang calon suami dan
Agama (KUA). Ada beberapa berkas yang harus diperiksa oleh Pegawai Pencatat Nikah
mengenai kelengkapan surat-surat Sebelum melakukan pernikahan:
1. Model N-1 untuk mengetahui siapa calon yang akan melaksanakan pernikahan, berisi
mempelai dan identitas orang tua kandung agar terhindar dari pernikahan sedarah
3. Model N-3 yang berisi persetujuan mempelai baik laki-laki maupun perempuan,
meliputi identitas dari calon suami dan istri serta tanda tangan keduanya
4. Model N-4 Surat Keterangan tentang orang tua, surat ini menyatakan tentang kebenaran
orang tua yang menjadi wali adalah orang tua kandung calon mempelai dan diketahui
oleh Kepala Desa
5. Model N-5 Surat izin Orang tua, surat ini diperuntukkan bagi calon mempelai baik laki-
laki maupun perempuan yang umumnya belum cukup umur 21 tahun.
6. Model N-6 Surat keterangan kematian suami atau istri. Surat ini hanya diperuntukkan
bagi calon mempelai baik laki-laki maupun perempuan yang sudah berstatus janda/
duda. Berisi identitas calon mempelai dan identitas dari suami atau istri yang telah
penghulu atau pembantu penghulu dan calon mempelai/ wakil/ wakil wali
8. Model N-8 Surat yang dikeluarkan KUA yang diberikan kepada calon mempelai / wali
berupa penolakan pernikahan karena adanya alasan menjadikan pernikahan tidak bisa
dilangsungkan
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 14/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
9. Model N-9 Surat yang dikeluarkan oleh KUA berupa penolakan pelaksanaan
perkawinan karena syarat yang dibutuhkan kurang lengkap atau karena ada hal-hal lain
yang menghalangi dilangsungkannya perkawinan.
Apabila calon mempelai telah memenuhi syarat maka pada saat pernikahan calon
mempelai lelaki dan perempuan menandatangani surat pernyataan atau sumpah belum
pernah menikah dan diketahui oleh dua orang saksi pada saat prosesi pernikahan
berlangsung.
Adapun tata cara pernikahan sebagai berikut: Diadakan pemeriksaan ulang pada kedua
belah pihak, Khutbah nikah (sebelum akad nikah dilaksanakan), Hadirnya wali atau
wakilnya, dari pihak perempuan, Do’a nikah, Tanda tangan mempelai pada akta nikah,
Pengesahan dari pejabat yang berwenang.
Setelah terjadi peristiwa hukum dalam pernikahan, baik dalam persoalan talak cerai,
atau rujuk dicatat dalam blangko sebagai berikut;
N1 : Surat Keterangan Untuk Nikah
N9 : Penolakan Pernikahan.
Blanko tersebut ditanda tangani Kepala Desa melalui PPN yang berkompeten.
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 15/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
Apabila kedua mempelai dalam wilayah yang berbeda, maka harus ada keterangan/
rekomendasi dari wilayah yang bersangkutan.
2. Simulasi Perkawinan
Apabila calon mempelai telah memenuhi syarat maka pada saat pernikahan calon
mempelai lelaki dan perempuan menandatangani surat pernyataan atau sumpah belum
pernah menikah dan diketahui oleh dua orang saksi pada saat prosesi pernikahan
berlangsung. Setelah penyampaian materi selesai dilanjutkan dengan tanya jawab yang
kemudian dilanjutkan dengan simulasi pernikahan, adapun simulasi pernikahan diperankan
oleh:
Calon mempelai : Muhammad Ainul Yaqin
Siti Musriah M
Wali : Muhamad Azmy
Saksi-saksi : Mahasiswa dan Mahasiswi PPL di Semarang Selatan
1. Sertifikasi tanah wakaf yang terjadi setelah berlaku PP No. 28/1977 yaitu : Tanah yang
sudah ada sertifikatnya,Tanah hak milik yang belum bersertifikat,Tanah yang belum ada
haknya
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 16/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
haknya.
2. Wakaf secara yuridis mempunyai landasan hukum UU RI No. 41 tahun 2004 tentang
wakaf.
Bagi tanah bersertifikat ada beberapa syarat yaitu: Sertifikat hak atas tanah, Surat
keterangan tidak sengketa dari pihak kelurahan, Surat keterangan pendaftaran tanah
(SKPT).
Adapun beberapa tahapan tentang Sertifikasi tanah Wakaf yaitu:
1. Musyawarah dengan keluarga. Tujuannya agar setelah barang diwakafkan tidak ada
anggota keluarga yang menggugat,
2. Wakif datang ke KUA bersama Nadir dan saksi-saksi dan petugas KUA
menanyakan niat Wakif,
3. Petugas membuat berkas perkara bentuk W5 dan W5a yang berisi pengesahan
Nadir,
4. Petugas membuat berkas bentuk W1 berisi ikrar wakaf sebanyak tiga lembar
pertama dipegang oleh Nadir, lembar kedua di pegang oleh PPAIW dan lembar
ketiga dipegang oleh Nadir,
5. Petugas membuat berkas untuk W7 yang berisi pendaftaran tanah wakaf dan di
daftarkan ke BPN untuk dicatat di buku tanah dibuatkan sertifikat,
6. BPN membuat sertifikat tanah wakaf dan diserahkan ke KUA,
7. KUA menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada pemilik.
6. Blanko W4 merupakan salinan akta pengganti ikrar wakaf dan W4a merupakan surat
daftar akta pengganti akta ikrar Wakaf,
7. Blanko W5 dan W5 a tentang surat pengesahan Nadzir,
8. Blanko W6 merupakan surat buku catatan keadaan tanah wakaf dan laporan nadzir
kepada PPAW tentang keadaan tanah wakaf serta pengelolaan biaya juga
penggunaannya,
9. Blanko W7 tentang permohonan pendaftaran tanah wakaf ke BPN,
10. Blanko W8 merupakan buku pembukuan penerimaan dan pengeluaran atau
penggunaan formulir perwakafan tanah milik dan blanko W8a merupakan laporan
penerimaan dan pengeluaran atau penggunaan formulir perwakafan tanah milik.
Dilengkapi dengan surat pernyataan wakaf dengan tujuan agar tidak ada sengketa
dikemudian hari dan jika terjadi sengketa tidak lagi melibatkan PPAIW. Dilampiri
dengan surat kuasa jika wakif/ yang bersangkutan tidak bisa mengurus sendiri.
Simulasi sertifikasi tanah wakaf
Yang bertugas
Ketua KUA : Muhammad Ainul Yaqin
Ledok, Salatiga, kota Salatiga. Praktek Pengalaman Lapangan tersebut dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 06Agustus 2018 sampai hari Jum’at 17Agustus 2018. Ketua Pengadilan Negeri
Salatiga yaitu Hj. Widarti, S.H.MA & Yang menjadi narasumber selama PPL di Pengadilan
Negeri Semarang adalah Bu Yessy S.H selaku Hakim di Pengadilan Negeri Salatiga Kelas IB.
Adapun Visi dan Missi dari PN Salatiga, sebagai berikut:
VISI
MISI
2. Peradilan yang mandiri dan independen dari campur tangan pihak luar;
3. Memperbaiki akses pada layanan hukum dan peradilan;
4. Memperbaiki kualitas input eksternal pada proses peradilan;
5. Institusi peradilan yang efisien, efektif dan bermartabat;
6. Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman dengan bermartabat, integritas bisa
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 19/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
berdasarkan surat MA No. 6 Tahun 1992. Bila dalam 5 bulan belum selesai maka Majelis
Hakim yang menyidangkan perkara perdata harus melaporkan kepada ketua Pengadilan
Tinggi setempat melalui keterangan Pengadilan Negeri setempat dengan alasan belum
menyelesaikan perkara.
2. Mekanisme Persidangan Perkara Perdata
a. Persidangan Perkara Perdata dilaksanakan oleh Majelis Hakim terdiri dari Hakim Ketua
1. Apabila penggugat di panggil untuk sidang tidak hadir dan tidak diwakilkan orang lain
untuk hadir dan tidak memberikan kuasa kepada advokat untuk hadir. Maka gugatannya
dinyatakan gugur. Namun demikian penggugat bisa mengajukan gugatan karena belum
diperiksa materinya.
2. Tergugat terus menerus tidak hadir dalam persidangan, dan tidak mewakilkan orang lain
untuk hadir dan tidak menghadirkan advokat untuk hadir. Maka gugatannya diputuskan
dengan putusan Verstek.
3. Penggugat hadir dipersidangan namun ingin merubah gugatan perubahan. Hal ini
dimungkinkan bila:
mencabut gugatannya.
4. Para pihak hadir di persidangan. Kemungkinan yang terjadi:
a. Majelis Hakim mengupayakan terlebih dahulu perdamaian
b. Apabila usaha perdamaian berhasil maka dikeluarkan dalam putusan perdamaian
c. Apabila usaha perdamaian belum berhasil, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 21/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
3. Gugatan Balik,
4. Untuk diikut sertakan para pihak ke 3 baik pihak dari tergugat maupun dari
penggugat,
f. Adanya Replik dan Duplik,
g. Pemeriksaan alat-alat bukti bisa berupa surat dan bisa berupa saksi.
h. Konklusi dari kedua belah pihak Dalam kesimpulan ini para pihak membuat
kesimpulan yang diserahkan kepada Majelis Sidang.
5. Putusan
Dalam putusan perkara perdata ada beberapa macam putusan: Gugatan dikabulkan
semuanya, Gugatan dikabulkan Sebagian,Putusan yang menolak seluruh gugatan,
Putusan yang berisi gugatan tidak bisa diterima.
2. Prosedur Pemeriksaan Perkara Pidana Di Pengadilan Negeri Salatiga Kelas IB
Dari Ibu Dian SH. penulis mendapat materi tentang prosedur jalannya perkara
pidana. Sebelum sampai ke pemeriksaan perkara pidana lebih dahulu harus diketahui
prinsip-prinsip persidangan perkara pidana yaitu:
a. Pada prinsipnya semua persidangan harus dinyatakan terbuka untuk umum, namun ada
pengecualiannya, apabila pemeriksaan perkara pidana menyangkut kesusilaan, perkara
pidana anak-anak maka persidangan dinyatakan tertutup (psl 153 (3) KUHP)
b. Hadirnya terdakwa dalam persidangan. Hukum tidak membenarkan proses persidangan
in absensia, tanpa hadirnya terdakwa.
Ketua majelis hakim memimpin pemeriksaan sidang (psl 217 KUHAP)
c. Pemeriksaan sidang dilakukan secara langsung dengan lisan (psl 153 (2) KUHP),
JPU : Muhajir
PH Terdakwa : Muhammad Ainul Yaqin
Saksi : 1 Nila Dzakiyatul (saksi Korban)
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 23/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
Saksi : 1. Nila Dzakiyatul (saksi Korban)
2. Muhammad Nasrullah
3. Rifky Nur Arif
sambutan dari pembimbing PPL Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang IbuNoor Rasyidah.
Adapun Visi Misi dari Pengadilan agama Salatiga Klas 1B sebagai berikut:
VISI
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 24/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dibidang Hukum yang prima berbasis Teknologi Informasi
Kemudian yang dapat ditulis oleh penulis dalam laporan kali ini secara umum adalah:
1. Kedudukan Pengadilan Agama
Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1989 yang disahkan pada tanggal 29 November 1989
dan di undangkan dalam Lembaran Negara RI No. 49 tahun 1989 dan sekarang telah
diAmandemen UU No.3 tahun 2006 telah mengatur kedudukan dan kekuasaan Pengadilan
Agama RI. Maka dengan demikian telah diakui secara yuridis formil sebagai bagian dari
pelaksanaan kekuasaan Kehakiman di negara Indonesia.
UU No. 4 Tahun 2004 pasal 10 ayat 1 menyebutkan bahwa Kekuasaan Kehakiman
dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan
Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara. Sedangkan dalam UU No. 3 Tahun 2006 pasal 3
menyebutkan:
1. Kekuasaan Peradilan di Lingkungan Peradilan Agama dilakukan oleh Pengadilan
Agama dan Pengadilan Tinggi Agama,
2. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Pengadilan Agama berpuncak pada Mahkamah
lingkungan Peradilan Agama adalah Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan tingkat
pertama, sedangkan Pengadilan Tinggi Agama merupakan pengadilan tingkat banding.
Telah diterangkan dalam Undang-Undang Dasar pasal 10 ayat 1 No. 4 Tahun 2004
bahwa ada empat lingkungan peradilan di Indonesia yang masing-masing mempunyai
wewenang absolut, yang mana lingkungan peradilan yang lain tidak boleh mengadili.
Kewenangan ini ditegaskan dalam pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006 yang secara tegas
menyebutkan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan
d. Ekonomi syari’ah.
Hukum Acara yang berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama
adalah Hukum Acara Perdata yang berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan
Umum kecuali yang telah diatur secara khusus dalam Undang-undang ini (pasal 54 UU No
3 tahun 2006).
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 26/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
calon penggugat atau pemohon yang telah diberi nomor pada penggugat atau pemohon.
Menaksir biaya perkara (PSI 121 HIR/145 Rbg) yang kemudian dinyatakan dalam
SKUM. Memberi penjelasan yang dianggap perlu berkenaan dengan pengajuan perkara.
b. Kasir (pemegang kas, merupakan bagian dari meja I)
Mencatat segala yang berurusan dengan pengeluaran atau pemasukan uang.
Menerima uang panjar biaya perkara sesuai dengan yang tercantum dalam SKUM pada
buku jurnal keuangan perkara yang bersangkutan. Mencatat dengan tertib segala
kegiatan pengeluaran uang dalam buku jurnal. Membubuhi nomor urut perkara dan
tanggal penerimaan perkara dalam SKUM dan dalam surat gugatan atau permohonan.
Mengembalikan landasan asli pertama SKUM beserta surat gugatan atau permohonan
kepada calon penggugat atau pemohon. Terhadap perkara prodeo tetap dibuatkan
SKUM.
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 27/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
c. Meja II
Menerima surat gugatan atau permohonan dari calon penggugat atau pemohon
rangkap sejumlah para pihak dan ditambah 2 rangkap. Menerima surat permohonan dari
pemohon sekurang-kurangnya 2 rangkap. Menerima tindasan SKUM dari calon
penggugat atau pemohon. Mencatat surat gugatan atau permohonan dalam register dan
memberi nomor register pada surat tersebut. Menyerahkan satu rangkap surat gugatan
atau permohonan yang telah diberi nomor register kepada penggugat atau pemohon.
Surat gugatan, tindasan SKUM dan surat-surat lain yang berhubungan dengan gugatan
dimasukkan pada map khusus kemudian disampaikan kepada ketua Pengadilan Agama
dan panitera. Mencatat putusan pengadilan Agama/ PTA/MA dalam buku register yang
bersangkutan.
d. Meja III
1. Menyiapkan dan menyerahkan salinan putusan pengadilan apabila ada permintaan
dari para pihak.
2. Menerima dan memberikan tanda terima atas memori banding, kontra memori
banding, memori kasasi, kontra memori kasasi, jawaban atau tanggapan atas alasan
PK
3. Mengatur urutan dan giliran jurusita atau jurusita pengganti yang melaksanakan
pekerjaan kejurusitaan yang telah ditetapkan oleh panitera.
Kemudian hari berikutnya penjelasan mengenai pembuatan surat gugatan,
jawaban, replik, duplik yang dipandu oleh beliau Bapak Shilahuddin, mengatakan ada 3
hal penting dalam pembuatan surat gugatan: Identitas para pihak yang berperkara,
Posita, Petitum.
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 28/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
Dan pembahasan selanjutnya hari Selasa21Agustus 2018 mengenai Teknik Mediasi
yang dipandu oleh Bapak Drs. H. Salim, SH, MH. Dan hari berikutnya hari
K l h K l j
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html
K l h R d i 29/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Randuacir
c. Kecamatan Tingkir, terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu :
Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan
Kutowinangun, Kelurahan Gendongan.
d. Kelurahan Sidomukti, terdiri dari 4 Kelurahan :
terdiri dari
11 D e s a , y a i t u :
Desa Rogomulyo, Desa
Kaliwungu, Desa Papringan,
Desa Payungan, Desa Udanwuh,
Desa Mukiran, Desa Pager,
Desa
K e n e r, D e s a J e t i s , D e s a
Kradenan, Desa
Siwal.
A. Dasar Hukum :
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian
Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 32/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
B. Pengertian :
Layanan Pembebasan biaya Perkara adalah Negara menanggung biaya proses
berperkara dipengadilan sehingga setiap orang atau sekelompok orang yang tidak
mampu secara ekonomi dapat berperkara secara Cuma-Cuma. Layanan Pembebasan
biaya Perkara dilaksanakan melalui pemberiman bantuan biaya penanganan perkara
yang dibebankan pada anggaran satuan Pengadilan.
C. Prosedur :
1. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis ditujukan kepada Ketua Pengadilan
atau ditolaknya Permohonan layanan pembebasan biaya perkara. Jika ditolak, maka
perkara diproses sebagaimana perkara biasa dan Pemohon/Penggugat diperintahkan
untuk membayar panjar biaya perkara. Jika Permohonan diterima, maka Kuasa
Pengguna Anggaran menerbitkan Keputusan tentang pembebanan biaya perkara
kepada anggaran Negara.
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 33/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
sebagai berikut:
a. Panitera pengganti memasuki ruang sidang dan memerintahkan pihak yang berperkara
untuk memasuki ruang persidangan,
b. Ketua Majelis Hakim memimpin sidang dan membuka persidangan dan menyatakan
sidang terbuka untuk umum,
c. Hakim menanyakan identitas para pihak yang bersangkutan,
d. Majelis Hakim mendamaikan para pihak,
e. Apabila upaya damai tidak berhasil, maka sidang akan dilanjutkan dengan pembacaan
gugatan dan pemeriksaan,
f. Jawaban gugatan atau permohonan baik secara lisan atau tertulis,
g. Replik
h. Duplik
i. Pembuktian
j. Kesimpulan
k. Putusan
l. Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada para pihak untuk memajukan upaya
hukum terhadap putusan tersebut.
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 34/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
8. Simulasi
Acara terakhir dalam pelaksanaan PPL di Pengadilan Agama adalah simulasi
persidangan yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 30Agustus 2018 Dalam simulasi ini
dibagi menjadi dua kelompok & saya mendapatkan kelompok yang dibimbing oleh Bapak
Drs. H. Rusdi, SH, MH. Adapun yang bertugas dalam simulasi persidangan perdata gugat
cerai di Pengadilan Agama Salatiga adalah sebagai berikut: Kelomok 1
Hakim Ketua : Halimi
Hakim Anggota I : Elsyanti
Hakim anggota II : Nila Dzakiat
Panitera Pengganti : Fahri Subekti
Muhamad Azmy
Penggugat : Siti Laelatur Arafah
Tergugat : Mahma Mufti
Saksi Penggugat : Mega Kurniawan
Muhajir
BAB IV
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 35/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
BAB IV
ANALISIS
A. ANALISIS PPL DI KUA KECAMATAN SEMARANG SELATAN
KUA (Kantor Urusan Agama) memiliki bagian terpenting dari sebuah instansi
pemerintahan dalam melaksanakan Syari’at Islam secara praktis dalam kehidupan masyarakat.
Hal tersebut menuntut pada pihak KUA untuk lebih meningkatkan sosialisasinya kepada
masyarakat sehingga masyarakat akan lebih mengenal dan memahami akan tugas dan
wewenang KUA itu sendiri. Karena dalam melaksanakan perkawinan bukan hanya ikrar yang
dibutuhkan tetapi juga ada syarat lain diantaranya surat-surat dan itu yang menjadi tugas
berlaku dilingkungan peradilan umum diatur dalam HIR. Secara garis besar berperkara
dipengadilan dalam perkara perdata, pada umumnya dilakukan dengan tahap-tahap yang
urutannya lazimnya sebagai berikut: adanya gugatan penggugat, jawaban, replik (kembali
jawaban), duplik, pembuktian, kesimpulan, dan putusan.
C. ANALISIS PPL DI PENGADILAN AGAMA KELAS 1B SALATIGA
Pengadilan Agama adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang berdiri sejajar
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 37/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
dan berada di bawah satu atap dengan Mahkamah Agung yang mempunyai tugas dan
wewenang yang telah ditetapkan dalam pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan
Agama yaitu yang berbunyi “ Peradilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus
dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam
dibidang: perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi
syari’ah”
Berdasarkan dengan kekuasaan dan wewenang dalam menjalankan tugas kehakiman yaitu
meliputi kekuasaan relatif (relative competentie) dan kekuasaan absolut (absolute competentie).
Kekuasaan relatif adalah kekuasaan dan wewenang yang diberikan antara pengadilan dalam
lingkungan peradilan yang sama atau wewenang yang berhubungan dengan daerah hukum suatu
Pengadilan Agama. Misalnya antar Pengadilan Agama Semarang dan Pengadilan Agama
Salatiga. Kewenangan absolut adalah kekuasaan yang berhubungan dengan jenis perkara dan
sengketa kekuasaan pengadilan.
Dalam perspektif ini Pengadilan Agama Salatiga membawahi wilayah hukum kota Salatiga
dan mengadili perkara-perkara tertentu dalam kompetensi absolut. Fungsi tersebut dapat kita
lihat dalam birokrasi penerimaan berkas perkara melalui meja I, II, dan III sebagai pelaksanaan
teknis beracara di Pengadilan Agama. Berkaitan dengan pemanggilan para pihak berperkara
dimana keduanya datang langsung pada saat mengajukan gugatan atau permohonan akan lebih
baik dan efektif jika dilaksanakan pada saat itu juga sehingga dapat mengurangi pembayaran
biaya panjar yang harus dibayar oleh para pihak. Adapun prosedur jalannya persidangan dalam
beracara di Pengadilan Agama yang penulis ketahui dalam observasi persidangan selama PPL
berlangsung adalah:
a. Panitera pengganti memasuki ruang sidang dan memerintahkan hakim memasuki
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 38/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
ruang sidang kemudian panitera pengganti memanggil pihak yang berperkara untuk
memasuki ruang sidang
b. Ketua Majelis Hakim memimpin sidang dan membuka persidangan dan menyatakan
sidang dibuka untuk umum
c. Hakim menanyakan identitas para pihak yang bersangkutan
d. Majelis Hakim mendamaikan para pihak
e. Apabila upaya damai tidak berhasil, maka sidang akan dilanjutkan dengan
pembacaan gugatan dan pemeriksaan
f. Jawaban gugatan atau permohonan balik secara lisan atau tertulis
g. Replik
h. Duplik
i. Pembuktian
j. Konklusi
k. Putusan.
Pada dasarnya gugatan atau permohonan dibuat tertulis oleh penggugat atau pemohon atau
kuasa hukumnya. Tapi dari hasil pengamatan, ternyata ada beberapa penggugat atau pemohon
yang tidak bisa menulis maksutnya buta huruf maka gugatan atau permohonan bisa diajukan
secara lisan.
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 39/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
Dari seluruh rangkaian laporan PPL penulis yang diawali dari pembukaan, pembekalan,
PPL di KUA kecamatan Semarang Barat, PPL di Pengadilan Agama kelas 1B Salatiga dan PPL di
Pengadilan Negeri Salatiga Kelas I B maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perlu adanya sikap kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi kepada aparat pengadilan
sehingga terwujud negara yang berdasarkan “keadilan sosial”
2. Adanya upaya yang nyata dalam merealisasikan tujuan dari UU yang mengatur keberadaan PA
sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman dibawah MA seperti lembaga lainnya
3. Bahwa dalam beracara di Pengadilan perlu skill yang mampu menguasai dalam bidang tata
Hukum dan Perundang-undangan.
4. Penegakan Supremasi Hukum akan lebih efektif bila diawali dari pengadilan sebagai upaya
untuk perbaikan hukum di tanah air.
B. SARAN
Berdasarkan pada beberapa fakta yang ada, penulis menyampaikan saran-saran, saran yang
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 40/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
4. Pihak fakultas seharusnya lebih memperhatikan lagi para mahasiswa yang praktek dalam
Pengadilan Negeri
5. Pemberi materi di Pengadilan Negeri seharusnya bisa diberikan kesempatan pada hakim-hakim
lain yang berada di PN supaya tidak jenuh.
C. PENUTUP
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT. Berkat rahmat dan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan PPL, meskipun kadang dengan berat hati melaksanakan PPL,
karena ada unsure malas dalam Hati. .
Penulis sadar bahwa di dalam penulisan laporan ini masih banyak kesalahan maupun
kekurangan, oleh sebab itu maka penulis berharap kepada dosen pembimbing khususnya bersedia
memberikan perhatiannya sehingga tercapai penulisan yang lebih baik dan benar.
Penulis sangat berharap semoga apa yang telah penulis tuangkan pada laporan PPL ini
bermanfaat bagi kita semua, dan penulis pada khususnya. Amin.
. Simulasi Perampokan di PN Sal.
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 41/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
D. LAMPIRAN
IMG-20180731-WA0007.jpg
IMG-20180806-WA0010.jpg
IMG-20180806-WA0011.jpg
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 42/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
IMG-20180831-WA0028.jpg
Image
READ MORE
READ MORE
READ MORE
Powered by Blogger
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 44/45
2/4/2020 Laporan PPL UIN walisongo
LABIB064.BLOGSPOT.COM
VISIT PROFILE
Archive
Labels
Report Abuse
https://064labib.blogspot.com/2018/12/laporan-ppl-uin-walisongo.html 45/45