Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

“PENGERTIAN DAN PEMBIDANGAN FILSAFAT”

DOSEN PENGAMPU :

MUHAMMAD ICHWAN, S. Sos, M.Si.

Disusun Oleh :
Lutfi Linda Yani - 20.211.052.1944
Siska Maulidiyah - 20.211.052.1946
Suci Selva Selviana - 20.211.052.1947

Ashiffa Ananda - 20.211.052.1948

Adam Arieztama Akbar - 20.211.052.1949

Aprilia Permatasari - 20.211.052.1951

Dhitasari Nur Azizah - 20.211.052.1952

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI BISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
"PANGLIMA SUDIRMAN" (STIAPAS)
SURABAYA
2021/2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin
terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa
dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi
penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara ilmu terus
mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal.
Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh
karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara
filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak
memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.Pada dasarnya filsafat
ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, dengan kata
lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu
Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi
kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang
tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai pengembangan
dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Filosofia berasal dari kata kerja Filosofein
artinya mencintai kebijaksanaan, akan tetapi belum menampakkan hakekat yang sebenarnya
adalah himbauan kepada kebijaksanaan. Dengan demikian seorang filsuf adalah orang yang
sedang mencari kebijaksanaan, sedangkan pengertian “ orang bijak” (di Timur) seperti di
India, cina kuno adalah orang bijak, yang telah tahu arti tahu yang sedalam-dalamnya(ajaran
kebatinan), orang bijak/filsuf adalah orang yang sedang berusaha mendapatkan kebijaksanaan
atau kebenaran, yang mana kebenaran tersebut tidak mungkin ditemukan oleh satu orang saja.
Secara historis zaman terus berkembang melalui hierarkis perkembangan yang terus
dibarengi pula dengan perubahan-perubahan sosial, dimana dua hal ini selalu berjalan
beriringan. Keberadaan manusia yang dasar pertamanya bebas, menjadi hal yang
problematis ketika ia hidup dalam komunitas sosial. Kemerdekaan dirinya mengalami
benturan dengan kemerdekaan individu-individu lain atau bahkan dengan makhluk yang lain.
Sehingga ia terus terikat dengan tata kosmik, bahwa bagaimana ia harus berhubungan dengan
orang lain, dengan alam, dengan dirinya sendiri maupun dengan Tuhannya. Maka muncullah
tata aturan, norma atau nilai-nilai yang menjadi kesepakatan universal yang harus ditaati.
Semacam hal tersebut di ataslah peradaban manusia dimulai, dimana manusia harus selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. la harus memegangi nilai-nilai aturan yang
berlaku mengatur hidup manusia.

B. Pembidangan Filsafat
Filsafat atau disebut juga ilmu filsafat, mempunyai beberapa cabang ilmu utama . Cabang
Ilmu utama dari filsafat adalah ontologi, epistimologi, tentang nilai (aksiologi), dan moral
(etika). Ontologi (metafisika) membahas tentang hakikat mendasar atas keberadaan sesuatu.
Epistimologi membahas pengetahuan yang diperoleh manusia, misalnya mengenai asalnya
(sumber) dari mana sajakah pengetahuan itu diperoleh manusia, apakah ukuran kebenaran
pengetahuan yang telah diperaleh manusia itu dan bagaimanakah susunan pengetahuan yang
sudah diperaleh manusia. Ilmu tentang nilai atau aksiologi adalah bagian dari filsafat yang
khusus membahas mengenai hakikat nilai berkaitan dengan sesuatu. Sedangkan filsafat moral
membahas nilai berkaitan dengan tingkah laku manusia dimana nilai disini meneakup baik
dan buruk serta benar dan salah.
D. Runes dalam The Dictionary Of Philosophy (1963) membagi filsafat dalam tiga cabang
utama yaitu :
1. Ontologi : menyelidiki tentang keberadaan sesuatu (metafisika)
2. Epistimologi : menyelidiki tentang asal, syarat, susunan, metode dan validitas
pengetahuan. (logika, metodologi, filsafat ilmu)
3. Aksiologi : menyelidiki tentang hakiki nilai, kriteria dan kedudukan metafisis
(keberadaan) suatu nilai (etika, estetika)
Poedjawijatna membagi filsafat menurut obyeknya dalam enam bagian yaitu :
1. Onthologia/metafisika generalis (filsafat ada umum)
2. Theodicea (filsafat ada mutlak)
3. Kosmologia (filsafat alam)
4. Antropologia (filsafat manusia)
5. Etika (Filsafat tingkah laku)
6. Logika (Filsafat budi)

Dari pembagian cabang filsafat dapat dilihat dari pembagian yang dilakukan oleh Kattsoff
yang membagi menjadi 13 cabang filsafat. Pembidangan tersebut sering sekali menunjukan
betapa luasnya objek pembicaraan filsafat, yang juga memerlukan uraian yang panjang lebar
untuk membahasnya. Secara singkat, gambaran tentang masing-masing bidang itu menurut
pembagian yang dilakukan Katsoff sebagai berikut :
1. Logika, yaitu cabang filsafa tyang membicarakan tentang cara penarikan kesimpulan
yang benar.
2. Metodologi, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang teknik-teknik penelitian
atau penyelidikan.
3. Metafisika, yaitu cabang filsafat yang membicarakan hakikat segala sesuatu yang ada
(dan mungkin ada)
4. Ontologi, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang asas-asas rasional dari
kenyataan (yang ada)
5. Kosmologi, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang bagaimanakah
keadaannya sehingga ada asas-asas rasional dari kenyataan yang teratur itu.
6. Epistimologi, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang asal mula, susunan,
metode-metode, dan sahnya pengetahuan
7. Biologi kefilsafatan, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat hidup
8. Psikologi kefilsafatan, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang jiwa
9. Antropologi kefilsafatan, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat
manusia
10. Sosiologi kefilsafatan, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat
masyarakat dan negara
11. Etika, yaitu cabang filsafat tentang apa yang baik dan buruk dari perilaku manusia.
12. Estetika, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan
13. Filsafat agama, yaitu cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat keagamaan.
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat memiliki beberapa


pengertian, namun semuanya berhubungan dengan kebijaksanaan atau cara berfikir secara
bijaksana. Sedangkan untuk pembagiaannya sendiri setiap ahli memiliki pembagian serta
pola pikirnya masing – masing. Namun dapat disimpulkan secara luas pembagian cabang
ilmu utama dari filsafat adalah ontologi, epistimologi, tentang nilai (aksiologi), dan moral
(etika).

Anda mungkin juga menyukai