0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
170 tayangan30 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai pendekatan dan strategi advokasi kesehatan. Ada dua model pendekatan advokasi yaitu top-down dan grassroot. Strategi advokasi meliputi membangun jaringan, bekerja sama dengan media, dan memobilisasi massa. Langkah pelaksanaannya adalah identifikasi mitra, pengelompokan, pembagian tugas, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai pendekatan dan strategi advokasi kesehatan. Ada dua model pendekatan advokasi yaitu top-down dan grassroot. Strategi advokasi meliputi membangun jaringan, bekerja sama dengan media, dan memobilisasi massa. Langkah pelaksanaannya adalah identifikasi mitra, pengelompokan, pembagian tugas, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai pendekatan dan strategi advokasi kesehatan. Ada dua model pendekatan advokasi yaitu top-down dan grassroot. Strategi advokasi meliputi membangun jaringan, bekerja sama dengan media, dan memobilisasi massa. Langkah pelaksanaannya adalah identifikasi mitra, pengelompokan, pembagian tugas, dan evaluasi.
• Adanya dukungan media massa/pembuat opini umum. • Adanya kesiapan penyelenggara kesehatan dan sektor terkait • Tersedianya sasaran dan sumberdaya lainnya. Sasaran
Tenaga profesional kes
b. Institusi PelKes c. Organisasi massa d. Organisasi Profesi Kes e. LSM f. Para pemuka dan orang-orang berpengaruh di masy g. Kelompok media massa h. Kelompok pengusaha yang terkait Kes i. Kelompok peduli Kes Pendekatan dalam Advokasi Kata kunci dalam proses atau kegiatan advokasi ini adalah pendekatan . Dimana pendekatan yang dilakukan berupa pendekatan persuasif, secara dewasa, dan bijak, sesuai keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran secara baik (free choice). Pendekatan dalam Advokasi Menurut UNFPA dan BKKBN (2002), Pendekatan utama dalam advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja sengan media massa, membangun kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas. Model Pendekatan Advokasi 1. Pendekatan Top – Down 2. Pendekatan Grass root Top – Down model
Model pengembangan Advokasi, yang
datang dari atas . Pendekatan Top-Down yaitu perencanaan dan segala keputusan penting dan jenis kegiatannya telah ditentukan oleh pemerintah.
Dalam hal ini masyarakat bersifat pasif hanya
menerima segala sesuatunya dari pusat.
Peran aktif masyarakat di daerah tidak terasa dan
pemangku kepentingan dianggap sudah tahu tentang segala masalah dan solusi yang terdapat pada daerah yang bersangkutan. Kelebihan 1. Masyarakat tidak perlu repot untuk memberikan masukan dan ide kepada pemangku kebijakan karena program sudah berjalan sendiri. 2. Hasil program pembangunan bisa optimal karena biaya ditanggung oleh pemerintah pusat. 3. Para pelaksana kebijakan di pusat dapat berkerja dengan optimal. Kelemahan 1. Masyarakat kurang diberikan ruang untuk memberikan gagasan dalam pembangunan di daerahnya. 2. Masyarakat tidak mengetahui dengan detail tentnag jalannya program dari awal hingga akhir. 3. Ada beberapa kalangan masyarakat yang nantinya merasa kecewa dengan kegiatan pembangunan karena tidak sesuai dengan harapannya The grass root model
Model pengembangan Advokasi, yang
bukan datang dari atas tetapi dari bawah, Kelebihan ……
Kelebihan Model Grass root
Dari kelebihan dari Model Akar Rumput ini
adalah pengikutsertaan semua komponen advokasi. Kelemahan ……
Kelemahan Model Grass root
Kelemahan model ini adalah menerapkan metode partisipasi yang demokratis dalam proses yang khusus, bersifat teknis yang kompleks. STRATEGI ADVOKASI KESEHATAN
Yaitu menjalin kemitraan untuk
pembentukan opini publik dgn berbagai opini yg ada di masy(toma,Toga, LSM,dunia usaha/swasta,organisasi profesi,pemerintah dll) sehingga dapat menciptakan opini publik yang jujur ,terbuka sesuai norma,situasi,dan kondisi masyarakat. Strategi Advokasi
Dilakukan melalui pembentukan koalisi,
pengembangan jaringan kerja, pembangunan institusi, pembuatan forum, dan kerjasama bilateral. Strategi advokasi 1. Membangun jaringan di antara organisasi- organisasi akar rumput (grassroots), seperti federasi, perserikatan, dan organisasi pengayom lainnya 2. Mempererat komunikasi dan kerjasama dengan para pejabat dan beberapa partai politik yang berorientasi reformasi pada pemerintahan 3. Melakukan lobi-lobi antar instansi, pejabat, organisasi kemahasiswaan, organisasi kemasyarakatan . Strategi advokasi 4. Melakukan kampanye dan kerja-kerja media sebagai ajang publikasi 5. Melewati aksi-akasi peradilan (litigasi, class action, dan lain-lain) 6. Menerjunkan massa untuk melakukan demonstrasi Strategi Advokasi 1.Strategi Advokasi melalui Media
2.Strategi berdasar kekuatan
fisik Strategi Advokasi
Advokasi selamanya menyangkut perubahan
yang mengubah beberapa kebijakan, regulasi, dan cara badan-badan perwakilan melakukan kebijakan. Dalam melakukan perubahan kebijakan pun tidak semudah yang kita bayangkan; ada beberapa lapisan yang harus kita lewati untuk melakukan perubahan tersebut. Strategi ……
Lapisan pertama mencakup permintaan,
tuntutan, atau desakan perubahan dalam praktik kelembagaan dan program- programnya. Contoh, sekelompok anak jalanan dan “gepeng” menolak Raperda yang telah dirancang kepada anggota dewan dan pejabat pemerintahan. Strategi ……
Lapisan kedua, mengembangkan kemampuan
individu para warga, ormas, dan LSM. Dengan penolakan dan penentangan adanya Raperda, anggota komunitas belajar bagaimana mengkomunikasikan pesan mereka pada segmentasi yang lebih luas untuk memperkuat basis dukungan kelembagaan mereka. Strategi ……
Lapisan ketiga, menata kembali masyarakat.
Kita mengubah pola pikir dan memberdayakan masyarakat marjinal (gepeng dan anjal) untuk berinisiatif melakukan perjuangan hak-haknya secara mandiri. Advokasi dikatakan berhasil apabila kita mampu membuat komunitas kita lebih berdaya dan mampu meneriakkan aspirasinya sendiri. Strategi Advokasi melalui Media
Yaitu melakukan kegiatan advokasi
dengan menggunakan media, baik media yang berupa cetak, maupun elektronik. Hal yang dapat dilakukan, berupa :
1. Rilis Berita / News Release
2. Konferensi Pers 3. Website & Internet 4. Radio 5. Televisi 6. Dll Strategi berdasarkan kekuatan fisik : 1. Melibatkan para pemimpin 2. Bekerjasama dengan media massa 3. Membangun kemitraan 4. Memobilisasi massa 5. Membangun kapasitas Cara melakukan - Mengadakan pelatihan - Mengadakan lokakarya - Mengadakan saresehan - Mengadakan penyuluhan - Mengadakan studi banding ke daerah lain yang berhasil dalam membina peran serta masy . Langkah-langkah pelaksanaan
1. Identifikasi mitra kerja baik lintas
program,sektor , LSM,dunia usaha 2. Pengelompokan mitra kerja 3. Pembagian tugas dan fungsi serta jadwal kegiatan 4. Pemantauan dan evaluasi Indikator keberhasilan
• 1. Ada peningkatan jumlah kegiatan
dan jaringan kemitraan 2. Ada forum komunikasi 3. Ada dokumentasi kegiatan 4. Ada kesepakatan tertulis dan lisan 5. Ada opini publik Contoh kegiatan 1.Adanya forum bersama antara Depkes RI dengan Forum komunikasi LSM AIDS se- Jabotabek(FKLOPA) 2. Adanya peratura dilarang merokok bagi seluruh gedung perkantoran pemerintah 3. Pertemuan tokoh-tokoh Agama untuk penyuluhan bersama pentingnya hidup bersih dan sehat bagi umat pada acara- acara keagamaan. Hatur Nuhun