Anda di halaman 1dari 3

KONSELING ASI DAN LAKTASI IBU NIFAS

DI KLINIK BERSALIN

No.Dokumen :

No. Revisi :A

SPO TanggalTerbit :

Halaman : 1/

PuskesmasMan TTD KaruniaNente


ggarBaru
Pengertian Konseling adalah serangkaian kegiatan komunikasi dua arah oleh
petugas gizi dan ibu nifas untuk membantu ibu dan mengatasi masalah
gizi ibu setelah melahirkan dan membuat keputusan yang benar untuk
meningkatkan produksi ASI.

Tujuan Sebagian Acuan melakukan konseling ASI dan Laktasi dalam


memberikan
pelayanan di Puskesmas Manggar Baru
SK KepalaPuskemasManggarBaru
Kebijakan Nomor : .SK/Pkm-Mgr.Br/ / 2017, Tentang Konseling ASI dan
Laktasi
Referensi 1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014 tentang sistem
informasi kesehatan
2. Permenkes no. 23 tahuun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
3. PP no. 33 tahun 2012 tentang peraturan pemebrian Air Susu IBu secara
Eksklusif
Prosedur 1. Petugas, ahli gizi, bidan ( petugas )memperkenalkan diri
2. Petugas Melakukan pengukuran antropometri BB
3. Petugas menggali permasalahan permasalahan /hambatan yang
dialami pasien dalam menjalankan terapi gizi berdasarkan masalah gizi
yang sudah diidentifikasi menjadi diagnosis gizi.
4. Petugas bersama pasien mencari solusi dalam memilih upaya diet dan
perubahan perilaku yang dapat dilaksanakan
5. Petugas mendapat komitmen dari pasien untuk melaksanakan terapi
dengan target realistis dan dapat dilaksanakan oleh pasien
6. Petugas melakukan Intervensi Gizi yaitu menjelaskan tujuan, prinsip
diet dan perencanaan kebutuhan zat gizi.
7. Petugas melakukan monitoring evaluasi diet pasien.

Diagram Alir
RekamPerubaha
n No Yang diubah Isi Perubahan Tanggalmulai
diberlakukan

Sebagian acuan Penerapan


langkah langkah dietesien,ahli
1 Tujuan SPO gizi, dokter gizi dalam 10 Januari
memberikan pelayanan Gizi di 2017
Puskesmas Manggar Baru

2 Presedur 1 Dietesion, ahli gizi, dokter


gizi(petugas )
memperkenalkan diri
2 Petugas menggali
permasalahan /hambatan
yang dialami pasien dalam
menjalankan terapi gizi
berdasarkan masalah gizi
yang sudah diidentifikasi
menjadi diagnosis gizi.
3 Petugas dengan pasien
mencari solusi dalam memilih
upaya diet dan perubahan
perilaku yang dapat
dilaksanakan
4 Petugas mendapat komitmen
dari pasien untuk
melaksanakan terapi dengan
target realistis dan dapat
dilaksanakan oleh pasien
5 Petugas melakukan Intervensi
Gizi yaitu menjelaskan tujuan,
prinsip diet dan perencanaan
kebutuhan zat gizi.
6 Petugas melakukan
monitoring Evaluasi diet
pasien.

Balikpapan,

Kepala Puskesmas Manggar Baru


,

KaruniaNente

Anda mungkin juga menyukai