Anda di halaman 1dari 4

Peran, Fungsi dan Kompetensi Ahli Gizi.

Mungkin masih banyak sebagian masyarakat yang tidak tahu profesi ahli gizi, tenaga
kesehatan yang paling dikenal dan akrab ditelinga masyarakat biasanya dokter, perawat dan
bidan, bahkan kata ahli gizi itu terdengar asing, karena kebanyakan masyarakat beranggapan
kalau ahli gizi itu sendiri sama dengan bidan atau perawat.

Jika dilihat dari namanya, kebanyakan orang pasti akan mengaitkan dengan segala hal
yang berhubungan dengan diet dan makanan. Biasanya orang beranggapan bahwa ahli gizi
diperlukan hanya untuk berdiet dan diet yang diketahui hanya berkaitan dengan penurunan
berat badan ada juga yang beranggapan ahli gizi dirumah sakit yaitu orang yang bertugas
memasak makanan untuk orang sakit. Tapi ternyata peran ahli gizi lebih luas dari pada itu,
bukan hanya soal diet dan makanan saja tetapi hubungannya dengan kesehatan.

Ahli gizi termasuk dalam profesi gizi yaitu suatu pekerjan di bidang gizi yang
dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuwan, memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan yang berjenjang, memiliki kode etik, dan bersifat melayani masyarakat. Jadi
simpelnya, ahli gizi itu adalah seorang tenaga kesehatan yang berhubungan dengan gizi yang
terdapat dalam makanan dan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit pada individu dan masyarakat. Ahli gizi merupakan seseorang yang
mengajarkan dan memberi tahu kepada masyarakat tentang gizi dan pola makan yang sehat

Secara umum, paling tidak seorang ahli gizi memiliki 3 peran, yakni sebagai dietisien,
sebagai konselor gizi, dan sebagai penyuluh gizi.
Dietisien merupakan seseorang yang memiliki pendidikan gizi, khususnya dietetik, yang
bekerja untuk menerapkan prinsip-prinsip gizi dalam pemberian makan, merencanakan menu,
dan diet khusus, serta mengawasi penyelenggaraan dan penyajian makanan. Konselor gizi
merupakan ahli gizi yang bekerja untuk membantu orang lain (klien) mengenali, mengatasi
masalah gizi yang dihadapi, dan mendorong klien untuk mencari dan memilih cara
pemecahan masalah gizi secara mudah sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien. Konseling biasanya berupa komunikasi dua arah antara konselor dan klien yang
bertujuan untuk memberikan terapi diet yang sesuai dengan kondisi klien dalam upaya
perubahan sikap dan perilaku terhadap makanan Selanjutnya yaitu penyuluh gizi, yakni
seseorang yang memberikan penyuluhan gizi yang merupakan suatu upaya menjelaskan,
menggunakan, memilih, dan mengolah bahan makanan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, dan perilaku perorangan atau masyarakat dalam mengonsumsi makanan sehingga
meningkatkan kesehatan dan gizinya. Penyuluhan gizi dapat menggunakan metode ceramah
(komunikasi satu arah) dan biasanya dapat menjangkau sasaran yang lebih banyak.
Selain ketiga peran yang telah dijelaskan diatas, peran ahli gizi juga dapat dikaji pada
rincian di bawah ini :
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Gizi. Terdapat 9 peran Ahli Gizi (dasar pendidikan S-1 Gizi)

- Pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik, fungsinya mengkaji data dan


mencirikan masalah gizi klinik, memberikan masukan kepada dokter tentang
preskripsi diet, merancang pola diet klien berdasarkan preskripsi diet dari dokter dan
mengawasi pelaksanaan diet klien.
- Pengelola layanan gizi di masyarakat, fungsinya merencanakan, mengorganisasi, dan
mengarahkan kegiatan pelayanan gizi di masyarakat, mengkaji data dan mencirikan
masalah pelayanan gizi masyarakat, memberi masukan kepada mitra kerja tentang
masalah gizi masyarakat, merencanakan pelayanan gizi masyarakat, melakukan
pelayanan gizi masyarakat dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan gizi masyarakat.
- Pengelola tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi di RS, fungsinya merencanakan,
mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit.
- Pengelola sistem penyelenggaraan makanan institusi/masal, fungsinya merencanakan,
mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan penyelenggaraan makanan
institusi/massal, mengkaji data dan mencirikan masalah SPMI/M, memberi masukan
kepada mitra kerja tentang masalah SPMI/M, merencanakan pelaksanaan SPMI/M,
dan engawasi pelaksanaan SPMI/M.
- Pendidik/penyuluh/pelatih/konsultan gizi, fungsinya merancang penyuluhan,
pelatihan dan konsultasi gizi, melakukan penyuluhan, pelatihan dan konsultasi gizi
- Pelaksana penelitian gizi, fungsinya melaksanakan penelitian terkait gizi yang
dilaksanakan di rumah sakit, instansi pemerintah, instansi pendidikan, perusahaan
makanan/minuman, dan industry farmasi terkait gizi.
- Pelaku pemasaran produk gizi dan kegiatan wirausaha, yaitu mengkaji data dan
mencirikan masalah pemasaran produk gizi, memberikan masukan tentang pemasaran
produk gizi kepada mitra kerja, merencanakan pelaksanaan pemasaran produk gizi,
melakukan pemasaran produk gizi dan memberi umpan balik untuk pemasaran produk
gizi
- Berpartisipasi bersama tim kesehatan dan tim lintas sektoral, fungsinya memberikan
informasi mengenai besaran masalah gizi, penyebab dan akibat apabila tidak segera
ditangani dan memberikan alternatif pemecahan masalah gizi (usulan terapi/program).
- Pelaku praktek kegisian yang bekerjasama secara profesional dan etis, fungsinya
melaksanakan kegiatan pelayanan gizi/praktek kegizian, dan memantau dan
mengevaluasi pelayanan gizi/praktek kegizian

Nah, itu tadi peran dan fungsi ahli gizi yang begitu lengkap dan ternyata peran ahli
gizi lebih luas dari apa yang dipikirkan oleh masyarakat..

Jadi pentingkah ahli gizi ?

Diera globalisasi saat ini masalah gizi semakin kompleks, berbagai penyakit menyerang
manusia dan tak sedikit juga yang dapat menyebabkan kematian. Masalah gizi tersebut bukan
terjadi secara tiba-tiba, namun kebanyakan terjadi akibat kesalahan di waktu lalu dan dalam
rentang yang lama. Misal, pengetahuan akan zat gizi yang salah, pola makan yang keliru dan
adanya kebiasaan gaya hidup yang tidak baik dan berisiko. Ahli gizi memiliki peranan untuk
mengatasi masalah gizi tersebut dengan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya. Peran
ahli gizi sebagai tatalaksana/ pelayanan gizi klinik bisa dengan cara merencanakan program
diet untuk klien yang memiliki masalah kesehatan. Sedangkan peran ahli gizi sebagai
konselor dan penyuluh dapat merancang pendidikan, pelatihan kan konseling gizi, dimana hal
tersebut dapat mengurangi permasalahan gizi. Dalam mengatasi masalah gizi caranya dapat
bermacam- macam, bisa dengan meningkatkan kesadaran hidup sehat, memberi pengetahun
kepada masyarakat tentang kesehatan dan gizi dll, jika peran dan fungsi tersebut terlaksana,
masyarakat akan memiliki pengetahuan dan kesadaran yang lebih tentang pentingkan
kesehatan dan gizi, mengetahui makanan dan minuman yang sehat, kebiasaan makan yang
tidak baik, pentingnya kebersihan yang kemudian diterapakan dalam kehidupan sehari- hari
maka penyakit dan masalah gizi dapat dicegah, dapat berkurang dan tingkat kesehatan
masyarakat akan lebih baik. Jadi mencegah itu baik dari pada mengobati.

Anda mungkin juga menyukai