Anda di halaman 1dari 1

Ahli gizi adalah seseorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan akademik dalam

bidang gizi sesuai aturan yang berlaku, mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara
penuh untuk melakukan kegiatan funsional dalam bidang pelayanan gizi, makanan,  dan dietetik
baik di masyarakat, individu atau rumah sakit. P eran ahli gizi juga dibutuhkan dalam
memajukan atau meningkatkan status gizi d an kesehatan masyarakat Indonesia. Secara umum,
ahli gizi memiliki 3 peran penting bagi kesehatan, yaitu Dietisien, sebagai Konselor gizi, dan
sebagai Penyuluh gizi. 

Menurut Kamus Gizi (2010), Dietisien adalah seseorang yang memiliki pendidikan gizi,


khususnya dietetik, yang bekerja untuk menerapkan prinsip-prinsip gizi dalam pemberian makan
kepada individu atau kelompok, merencanakan menu, dan diet khusus, serta mengawasi
penyelenggaraan dan penyajian makanan. Sedangkan seorang Konselor gizi adalah ahli gizi
yang bekerja untuk membantu orang lain (klien) mengenali, mengatasi masalah gizi yang
dihadapi, dan mendorong klien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah gizi secara
mudah sehingga dapat dilaksanakan oleh klien secara efektif dan efisien.

 Kemudian peran ahli gizi yang satu lagi ialah sebagai penyuluh gizi. Yakni seseorang yang
memberikan penyuluhan gizi yang merupakan suatu upaya menjelaskan, menggunakan, memilih,
dan mengolah bahan makanan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku perorangan
atau masyarakat dalam mengonsumsi makanan sehingga meningkatkan kesehatan dan gizinya.

Untuk itu keberadaan ahli gizi sebagai konselor gizi dan konselor gizi sangatlah diperlukan
untuk membantu mengentaskan masalah gizi yang ada dimasyarakat.  Seorang ahli gizi yang
memiliki kompetensi sebagai dietisien harus bisa dan mampu  memberikan edukasi dan
informasi kepada masyarakat dalam upaya membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan
mereka dan keluarga melalui konseling gizi dan penyuluhan. Konseling gizi dapat dilakukan
dengan bertatap langsung dengan responden sehingga akan terjalin hubungan komunikasi dua
arah antara konselor dan responden secara  intens. 

Selain itu, dengan adanya ahli gizi didalam pelayanan kesehatan, diharapkan dapat membantu
memperbaiki status kesehatan masyarakat, khususnya melalui berbagai upaya preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Ahli gizi juga dih arapkan mampu merangkul masyarakat
dalam upaya membantu menyelesaikan masalah gizi dan kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat. Dengan mengetahui pentingnya peran ahli gizi dalam memba ntu meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan membantu menyelesaikan masalah gizi dan kesehatan yang
dihadapi masyarakat Indonesia..

Anda mungkin juga menyukai