Anda di halaman 1dari 8

Jurnal ABDI Vol.2 No.

1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

JURNAL ABDI UNIT KEGIATAN MAHASISWA


VOL.2 NO.1 JAN 2020 KEILMUAN DAN PENALARAN ILMIAH
UNIVERSITAS HASANUDDIN
p-ISSN 2655-5697 | e-ISSN 2716-0122

SNACK BARS : CAMILAN SEHAT RENDAH


INDEKS GLIKEMIK SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN PENDERITA
DIABETES

1) 1) 2) 3)
Andi Nur Fajri Suloi ,Ariani Rumitasari ,Juztika Andriani Farid ,Siti Nur Azizah Fitriani
1)
Nurul Luthfiah Ramadhani

1
Teknologi Pertanian
2
Kesehatan Masyarakat
3
Ilmu Komputer
Universitas Hasanuddin
E-mail: nurfajrisuloi@gmail.com

Abstrak

Berbagai studi global menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-7 didunia
dengan jumlah penyandang diabetes mellitus. Salah satu penyebab tingginya prevalensi
penyakit diabetes ialah pola konsumsi masyarakat. Makanan dengan indeks glikemik (IG)
tinggi akan meningkatkan kadar glukosa darah dalam jangka waktu lama sehingga
menimbulkan berbagai macam masalah komplikasi diabetes. Makanan dengan indeks
glikemik rendah akan menurunkan laju penyerapan glukosa dan menekan sekresi hormon
insulin pankreas sehingga tidak terjadi lonjakan kadar gula darah. Snack bars merupakan
makanan ringan berbentuk batang dan padat. Snack bars pada penelitian ini dirancang
secara khusus dengan memanfaatkan pangan lokal berbasis kacang tanah dan pisang
yang mengandung indeks glikemik rendah untuk penderita diabetes. Tujuan dari penelitian
ini ialah untuk mengetahui formulasi dan sifat sensory snack bars sebagai cemilan sehat
dan memperoleh data profil nutrisi snack bars yang telah dihasilkan. Penelitian ini dibagi
dalam beberapa tahap, pertama yaitu pembuatan snack bars dengan tiga formulasi yang
berbeda, kemudian dilakukan uji organoleptik dari ketiga formulasi tersebut, lalu dilakukan
uji proksimat untuk hasil terbaik. Hasil penelitian sampel snack bars dengan formulasi
terbaik terdapat pada A2 dengan kandungan gizi berdasarkan nutrisurvey yaitu protein 23,9
g, karbohidrat 48,1 g, dan lemak 31,0 g. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa snack bars
dapat menunjang sebagai camilan bagi penderita diabetes yang diketahui dari kandungan
nutrisinya.

Kata Kunci: Indeks glikemik, kacang tanah, pisang, snack bars

118
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

PENDAHULUAN indeks glikemik rendah.


Data dari berbagai studi global Makanan dengan indeks glikemik rendah
menyebutkan Indonesia menempati akan menurunkan laju penyerapan glukosa
peringkat ke-7 didunia dengan jumlah dan menekan sekresi hormon insulin
penyandang diabetes melitus sebagai suatu pankreas sehingga tidak terjadi lonjakan
masalah kesehatan yang cukup besar. Pada kadar gula darah. Indeks glikemik pangan
tahun 2015 terdapat sekitar 415 juta orang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
mengalami diabetes dan diperkirakan pada kadar serat, perbandingan amilosa dan
tahun 2040 meningkat menjadi 642 juta amilopektin, kadar lemak dan protein serta
penderita. Hal ini dikarenakan adanya daya cerna pati (Istiqomah dan Ristanti,
peningkatan jumlah penderita diabetes dari 2015).
tahun ke tahun (IDF, 2015). Menurut catatan Oleh sebab itu dibutuhkan pangan
Dinas Kesehatan Kota Makassar (2015), dengan indeks glikemik rendah sebagai
penderita diabetes melitus menduduki alternatif pencegahan penyakit diabetes
peringkat ke-4 di Kota Makassar dan melitus. Snack bars merupakan makanan
didapatkan angka kejadian diabetes melitus ringan yang berbentuk batang dan padat

di salah satu kecamatan berjumlah 941 berbahan dasar serealia atau kacang-

orang. Angka kejadian ini merupakan angka kacangan, serta dapat pula ditambahkan

tertinggi penyandang diabetes di kota buah-buahan yang mudah dan praktis untuk

Makassar. dibawa tanpa membutuhkan kondisi khusus.

Salah satu faktor yang menyebabkan Snack bars pada penelitian ini dirancang

tingginya prevalensi penyakit diabetes secara khusus dengan memanfaatkan

mellitus ialah pola konsumsi. Perubahan pangan lokal yang mengandung indeks

gaya hidup ikut mempengaruhi pola glikemik rendah. Salah satu jenis kacang-

konsumsi masyarakat, mengakibatkan kacangan yang memiliki indeks glikemik

kurangnya perhatian terhadap makanan rendah yaitu kacang tanah dengan indeks

yang dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik 29-45 (Astawan, 2014). Selain itu,

glikemik (IG) tinggi akan meningkatkan buah yang dapat ditambahkan dalam

kadar glukosa darah dalam jangka waktu pembuatan snack bars adalah pisang kepok

lama sehingga menimbulkan berbagai yang merupakan buah tinggi serat dengan

macam masalah komplikasi diabetes. indeks glikemik 43 atau kategori IG rendah

Konsumsi makanan yang mengandung (Diyah dkk, 2016).

indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan Kacang tanah dan pisang juga termasuk

resistensi insulin. Menurut penelitian komoditas yang mengandung serat larut.

Mayawati (2017), pasien diabetes melitus Menurut Istiqomah dan Ristanti (2015), serat

mengalami penurunan kadar glukosa larut yang mengikat air dan membentuk gel

setelah mengonsumsi makanan dengan selama proses pencernaan berfungsi


119
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

menangkap karbohidrat dan memperlambat dipisahkan kulitnya. Selanjutnya, pisang


penyerapan glukosa sehingga menurunkan diblansir pada suhu 700C selama 5 menit
kadar glukosa dalam darah. Oleh karena kemudian didinginkan. Setelah itu pisang
itu, kami dari tim peneliti tertarik untuk diiris tipis dan dikeringkan pada suhu 600C
mengangkat topik penelitian yang berjudul selama 8 jam, lalu dihaluskan kemudian
Snack bars : Camilan Sehat Rendah Indeks diayak menggunakan ayakan 80 mesh.
Glikemik Sebagai Alternatif Pencegahan 2. Pembuatan Tepung Kacang Tanah
Penderita Diabetes Kacang tanah terlebih dahulu disortir
kemudian direndam selama 24 jam. Setelah
METODE PENELITIAN
itu dicuci dengan air dan ditiriskan selama
Alat dan bahan yang digunkaan
20 menit. Selanjutnya, kacang tanah
dalam penelitian ini yaitu alat-alat
dikeringkan di dalam oven selama 12 jam,
pengolahan (baskom, ayakan, oven, pisau,
pada suhu 60oC. Kacang yang telah
saringan, cetakan, sendok, timbangan) dan
dikeringkan kemudian dihaluskan dengan
alat-alat analisa (desikator, labu takar,
menggunakan blender dan diayak
kjeldahl, soxhlet, waterbath, oven, tanur,
menggunakan ayakan 80 mesh sehingga
timbangan analitik, cawan porselen,
diperoleh tepung kacang tanah.
penjepit kayu, dan alat gelas). Sedangkan
bahan-bahan utama (tepung pisang, 3. Pembuatan Snack bars
tepung kacang tanah, mentega, susu skim, Pertama-tama ditentukan formulasi
kuning telur, garam) dan bahan analisa tepung pisang dan tepung kacang tanah,
serta bahan pendukung (aquades, NaOH, kemudian dicampur dengan bahan-bahan
HCl, kloroform, H2SO4 pekat, kertas saring, yang telah ditentukan pada pembuatan
tisu kering, aluminium foil) snack bars. Semua bahan dicampur dan
Adapun tahapan penelitian yaitu terdiri diaduk hingga diperoleh adonan yang kalis.
dari tiga tahapan yaitu pembuatan tepung Adonan dicetak dalam bentuk batangan dan
pisang, pembuatan tepung kacang tanah dipanggang pada suhu 1300C selama 30
dan pembuatan snack bars. menit. Adapun formulasi pembuatan snack
bars dapat dilihat pada tabel berikut :
1. Pembuatan Tepung Pisang
Pisang terlebih dahulu dikupas dan

Tabel 1. Formulasi Pembuatan Snack Bars


A1 A2 A3
No Bahan
Jumlah (g) % Jumlah (g) % Jumlah (g) %
1 Tepung pisang 70 32,56 50 23,26 30 13,95
Tepung
2 30 13,95 50 23,26 70 32,56
kacang merah
3 Minyak sayur 10 4,65 10 4,65 10 4,65
4 Margarin 50 23,26 50 23,26 50 23,26

120
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

Gula rendah
5 5 2,33 5 2,33 5 2,33
kalori
6 Kuning telur 25 11.63 25 11,63 25 11,63
7 Susu skim 25 11,63 25 11,63 25 11,63
Total 215 100 215 100 215 100

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sifat Sensori Snack bars

4.5
3.92
4 3.62 3.64
3.54 3.46
3.5 3.23 3.23 3.31 3.19
3 2.85 2.85
3 2.62 2.72
Penilian Panelis

2.54
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Tekstur Warna Rasa Aroma Average
Parameter Pengujian

A1 A2 A3

Gambar 1. Diagram Batang Hasil Pengujian Organoleptik Snack Bars


diketahui bahwa persentase kesukaan
Faktor warna sangat menentukan
panelis terhadap warna snack bars sampel
penilaian suatu produk sebelum faktor-
A1 memiliki nilai rata-rata sebesar 2,85, A2
faktor lain dipertimbangkan secara visual.
sebesar 3,46, dan A3 sebesar 3,23.
Penerimaan warna suatu bahan berbeda-
Berdasarkan data tersebut, warna terbaik
beda tergantung dari faktor alam, geografis
yang disukai oleh panelis yaitu sampel A2
dan aspek sosial panelis atau penguji. Baik
dengan presentasi tertinggi sebanyak 3,46.
atau tidaknya cara pencampuran atau cara
Perubahan warna pada produk ini
pengolahan dapat ditandai dengan adanya
disebabkan oleh adanya reaksi Mailard. Hal
warna yang seragam dan merata. Warna
ini sesuai dengan Midlanda et al., (2014),
pada bahan pangan dapat berasal dari
bahwa reaksi Maillard dapat terjadi karena
pigmen alami pada suatu bahan pangan,
gugus amino dari protein yang terdapat pada
reaksi karamelisasi, reaksi Mailard, reaksi
tepung beraksi dengan gula pereduksi
senyawa organik dengan udara, dan
sehingga terbentuk warna yang lebih coklat.
penambahan zat warna, baik alami maupun
Aroma merupakan reaksi dari
sintetis. Berdasarkan Gambar 1 dapat
senyawa-senyawa aromatik yang terdapat

121
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

pada bahan pangan yang mempengaruhi digunakan.


seorang konsumen sebelum menikmati Rasa pada suatu produk pangan bukan
suatu produk. Berdasarkan Gambar 1 sekedar satu tanggapan cicip, melainkan
dapat diketahui bahwa persentase kenikmatan yang diwujudkan bersama-sama
kesukaan panelis terhadap aroma snack oleh kelima indera. Berdasarkan Gambar 1
bars sampel A1 mendapatkan nilai rata-rata dapat diketahui bahwa persentase kesukaan
2,85, sampel A2 sebesar 3,62, dan sampel panelis terhadap rasa snack bars sampel A1
A3 sebesar 3,31. Aroma terbaik yang tidak disukai panelis dengan nilai rata-rata
disukai panelis yaitu sampel A2. Aroma 2,54, sampel A2 sebesar 3,92 dan sampel A3
tersebut disukai panelis karena perpaduan sebesar 3,23. Panelis cenderung menyukai
antara tepung pisang dan kacang tanah rasa bars dengan persentase kacang tanah
yang seimbang. Berbeda dengan sampel yang rendah. Hal ini sesuai dengan
A1, aroma yang dominan ialah aroma langu pernyataan Mikasari dkk (2013), bahwa rasa
dari kacang spesifik yang berbeda-beda dari produk

tanah, sedangkan pada sampel A3 dominan pangan tergantung dari bahan penyusunnya

aroma pisang. Hal ini sesuai dengan dan proses pengolahannya.

pernyataan Novia (2018), bahwa aroma Kandungan Gizi Snack bars


pada suatu produk dipengaruhi oleh bahan- Komponen Jumlah
bahan yang terkandung di dalamnya. Energi 567 kkal
Protein 23,9 g
Tekstur dalam bahan pangan sangat Lemak 31,0 g
berperan dalam penerimaan atribut sensori Karbohidrat 48,1 g
Serat 5,4 g
dan mutu dalam bahan pangan. Vit A 486,1 μg
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui Vit E 9,1 mg
Vit B1 0,3 mg
bahwa kesukaan panelis terhadap tekstur
Vit B2 0,4 mg
snack bars sampel A1 mendapatkan nilai Vit B6 0,4 mg
Vit C 15.5 mg
2,62, sampel A2 sebesar 3,54 dan sampel
Sumber : Nutrisurvey 2019
A3 sebesar 3. Formula terbaik berdasarkan
Protein adalah molekul kompleks yang
yang disukai panelis yaitu sampel A2 karena
memainkan banyak peran penting dalam
memiliki tekstur yang lembut. Tekstur A1
tubuh. Protein melakukan sebagian
sangat tidak disukai panelis karena
pekerjaan besar dalam sel dan diperlukan
teksturnya yang keras dan kering.
untuk struktur, fungsi, dan regulasi dari
Perbedaan tekstur dari ketiga snack bars
jaringan tubuh dan organ. Di samping
dipengaruhi oleh formulasi tepung yang
berperan sebagai sumber gizi, protein dari
digunakan. Hal ini sesuai dengan
sumber yang berbeda memiliki kekhasan
pernyataan Novia (2018), bahwa selain
sifat fungsional yang berpengaruh pada
telur, margarin, dan baking powder, tekstur
karakteristik produk pangan. Sifat
bars juga dipengaruhi oleh tepung yang
122
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

fungsioanal protein ini berperan penting meningkatkan rasa, aroma, dan tekstur
dalam pengolahan pangan, penyimpanan makanan (Marangoni et al., 2015).
dan penyajiannya yang memengaruhi Berdasarkan hasil nutrisurvey diperoleh
karakteristik yang diinginkan, mutu kadar lemak sebesar 31,0 g. Kadar lemak
makanan dan penerimaannya oleh snack bars ini sesuai dengan dengan USDA
konsumen (seperti penampakan, warna, yaitu minimal mempunyai kadar lemak
tekstur dan citarasa). Dalam produk 10,91%. Kandungan lemak yang tinggi ini
pangan, protein dapat berperan sebagai diduga disebabkan oleh adanya penggunaan
pengemulsi, pengikat air, pembentuk kacang tanah sebagai bahan utama, serta
gel/tekstur, dan kekentalan, penyerap bahan tambahan berupa margarin, kuning
lemak dan pembentuk buih. Sifat- sifat telur, dan susu.
tersebut dapat terjadi dengan adanya Kadar karbohidrat yang tinggi biasanya
interaksi protein dengan pelarut di mengindikasikan Indeks Glikemik (IG) yang
sekitarnya, serta keberadaan ion, protein tinggi pula. Fruit soy bar di pasaran memiliki
lain, sakarida atau lemak. Karakteristik IG yang rendah yaitu antara 24 – 28 dengan
yang paling penting dari snack bar adalah kadar karbohidrat by difference 39% – 43%.
kandungan proteinnya karena merupakan Produk biskuit, wafer coklat, dan coklat
makanan yang siap santap sehingga harus batang memiliki kadar karbohidrat 60% –
memiliki asupan yang baik untuk tubuh. 70%. Menurut nutrisurvey, snack bars ini
Berdasarkan hasil nutrisurvey diperoleh memiliki kandungan karbohidrat sebesar 48,1
kadar protein produk snack bars sebesar g. Apabila dilihat dari kandungan karbohidrat
23,9 gr (11%). Nilai protein snack bars ini yang hampir setara dengan produk-produk
telah sesuai yang dipersyaratkan oleh tersebut, IG snack bar ini juga hampir sama
USDA, yaitu minimum 9,3% (USDA, 2015). dengan produk-produk tersebut yaitu 42
Lemak atau lipid merupakan senyawa – 67 (IG sedang). Namun, IG dari suatu
organik yang tersusun atas karbon dan pangan dapat dipengaruhi oleh komponen-
hidrogen serta tidak larut dalam air namun komponen yang yang terkandung di
larut dalam pelarut nonpolar. Lemak yang dalamnya (Natalia, 2010). Menurut Ragnhild
disarankan untuk dikonsumsi per hari (2004), bahan pangan dengan nilai IG rendah
berkisar antara 25 hingga 35% dari total akan menghasilkan kenaikan dan penurunan
energi. Konsumsi lemak harus diimbangi kadar gula darah yang tidak signifikan sesaat
dengan diet yang seimbang dan sehat. setelah makanan tersebut dicerna dan
Lemak merupakan sumber energi utama dimetabolisme oleh tubuh. Konsumsi pangan
bagi tubuh, menimbulkan rasa kenyang dengan IG rendah juga dapat meningkatkan
karena memberi efek memperlambat sensitivitas produksi insulin dalam pankreas
pengosongan lambung, mengurangi sehingga dapat menjadi alternatif diet bagi
bioavailabilitas karbohidrat, serta penderita diabetes.

123
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

Kadar kalori merupakan unsur pangan berkalori.


penting yang harus dimiliki oleh snack bars KESIMPULAN
sebagai makanan ringan yang dapat 1. Berdasarkan hasil organoleptik, sifat
menunda lapar. Setiap kebutuhan kalori sensori terbaik pembuatan snack bars
seseorang berbeda menurut usia, tinggi ialah pada perbandingan tepung pisang
badan, berat badan, jenis kelamin, dan dan tepung kacang tanah 50:50 (A2)
tingkat aktivitas perhari. Secara umum dengan rata-rata penilaian panelis
Departemen Kesehatan RI menetapkan sebesar 3,64 atau suka
kebutuhan kalori individu sebesar 2000 2. Snack bars dengan formulasi terbaik
kkal/hari. Jumlah kalori pada suatu produk terdapat pada A2 dengan kandungan gizi
pangan menunjukkan jumlah energi yang berdasarkan nutrisurvey yaitu protein
terkandung dalam suatu bahan atau produk 23,9 g, karbohidrat 48,1 g, dan lemak
pangan. Sumber energi terbesar adalah 31,0 g.
lemak yang menghasilkan 9 kkal energi per
DAFTAR PUSTAKA
g, sedangkan karbohirat dan protein
Alinorm. 2009. Report of the 30th session of
menghasilkan energi sebesar 4 kkal per g.
the Codex committee on nutrition and
Perhitungan nilai energi pada produk ini
foods for special dietary uses. Page
ialah sebesar 567 kkal per 100 g produk.
46: Appendix II.
Berdasarkan hasil penelitian, nilai ini telah
Astawan M. 2014. Evaluasi Nilai Gizi
sesuai dengan berbagai literatur yang
Karbohidrat. Diakses melalui
menyebutkan bahwa energy bars memiliki
http://repository.ut.ac.id/4667/1/PANG
kandungan 200-300 kalori per bar. Menurut
4325-M1.pdf di Makassar.
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Badan Penelitian dan Pengembangan
(2003) tentang Pedoman Pelabelan Produk
Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.
Pangangai, terdapat 4 jenis pangan
2013.Kemenkes RI: Jakarta.
menurut kadar kalorinya. Pangan berkalori
Chandra F. 2010. Formulasi Snack Bar
merupakan pangan yang minimal
Tinggi Serat Berbasis Tepung Sorgum
mengandung kalori sebesar 300 kkal/hari,
(Sorghum bicolor L), Tepung Maizena,
pangan berkalori rendah adalah pangan
dan Tepung Ampas Tahu. [Skripsi].
yang mengandung kurang dari 40
Institut Pertanian Bogor: Bogor.
kkal/sajian, pangan kurang kalori
Claudia, R., Teti, E., Widya, N., Endrika, W.
mengandung setidaknya 25% kalori lebih
2015. Pengembangan Biskuit dari
rendah dari produk sejenis, sedangkan
Tepung Ubi Jalar Oranye (Ipomoena
pangan tanpa kalori merupakan pangan
batatas. L.) dan Tepung Jagung (Zea
yang mengandung kalori kurang dari 5
mays) Fermentasi : Kajian Pustaka.
kkal/sajian. Oleh karena itu, snack bars
Jurnal Pangan dan Agroindustri 3(4) :
yang dihasilkan termasuk dalam kategori

124
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

1589-1595. Hubungan Asupan Makanan Indeks


Dinas Kesehatan Kota Makassar Bidang Glikemik Tinggi dan Aktivitas Fisik
Bina P2PL. 2015. Laporan Tahunan dengan Kadar Glukosa Darah pada
Dinas Kesehatan Kota Makassar. Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Rawat
Makassar Jalan Di RSUD Karanganyar. Jurnal
Diyah NW, Ambarwati A, Warsito G, Niken Kesehatan, 10(1): 75-83
G, Heriwiyanti E, Windysari R, Midlanda, H.M., Linda, M.L., Zulkifli, L. 2014.
Prismawan D, Hartasari R, dan Pengaruh Metode Pembuatan Tepung
Purwanto. 2016. Evaluasi Jagung dan Perbandingan Tepung
Kandungan Glukosa dan Indeks Jagung dan Tepung Beras Terhadap
Glikemik beberapa Sumer Mutu Cookies. Jurnal Rekayasa
Karbohidrat dalam Upaya Penggalian Pangan dan Pertanian 2(4) : 20-31.
Pangan Ber-Indeks Glikemik Mikasari W, Hidayat T, dan Ivanti L. 2015.
Rendah. Jurnal Farmasi dan Ilmu Mutu Organoleptik dan Nilai Tambah
Kefarmasian Indonesia 3(2): 67- Sari Buah Jeruk Rimau Gerga Lebong
73. (Citrus nobilis Sp) Berbulir dengan
International Diabetes Federation. 2015. Ekstraksi dan Penambahan Pewarna.
th
IDF Diabetes Atlas 7 Edition. Jurnal Agroindustri 5(2): 75-84.
Brussels: International Diabetes Natalia D. 2010. Sifat Fisikokimia dan
Federation. Indeks Glikemik Berbagai Produk
http://www.diabetesatlas.org/ [Sitasi Snack. [Skripsi]. Departemen Ilmu dan
pada 18 Desember 2018] Teknologi Pangan. Bogor: Fakultas
Istiqomah, A dan Ristanti, N. 2015. Indeks Teknologi Pertanian, IPB.
Glikemik, Bebab Glikemik, Kadar Novia R. 2018. Pengembangan Produk
Protein, Serat, dan Tingkat Kesukaan Brownies dengan Substitusi Tepung
Kue Kering Tepung Garut dengan Oncom Hitam dan Sorgum untuk
Substitusi Tepung Kacang Merah. Balita Gizi Kurang. [Skripsi]. Institut
Journal of Nutrition College 4(2): 620- Pertanian Bogor. Bogor
627. Ragnhild AL. 2004. Glycemix index:
Marangoni, F., Corsello, G., Cricelli, C., Relevance for health, dietary
Ferrara, N., Ghiselli, A., Lucchin, L., recommendations and nutritional
and Polli, A. 2015. Role of poultry labelling. Scand J Nutr. 482: 84-94.
meat in a balanced diet aimed at USDA. 2015. National Nutrient Database for
maintaining health and wellbeing: an Standard Reference.
Italian consensus document. Food and
Nutrition Research Journal 59
Mayawati, H dan Farida, N I. 2017.

125

Anda mungkin juga menyukai